Anda di halaman 1dari 13

Administrasi Kepegawaian

Dr. Lince Magriasti, S.IP, M.Si


PENGERTIAN
KEPEGAWAIAN

- Sumber daya manusia disebut juga“pegawai”.


- Secara umum “pegawai” diartikan sebagai “orang
yang bekerja pada pemerintah atau perusahaan, dan
sebagainya”.
- Ada pula yang mengartikan pegawai sebagai orang
yang melakukan pekerjaan dengan mendapatkan
imbalan jasa berupagaji dan tunjangan dari
pemerintah atau badan usaha swasta”.

1
DEFINISI
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN

PAUL PIGOR
Administrasi kepegawaian: suatu kecakapan/seni dari
pengembangan dan pemeliharaan angkatan kerja sedemikian rupa
untuk melaksanakan fungsi serta tujuan organisasi dengan se-efisien
dan se-ekonomis mungkin.

THE LIANG GIE


Administrasi kepegawaian: segenap aktivitas yang bersangkutan
dengan masalah penggunaan tenaga kerja untuk mencapai tujuan
tertentu. Masalah pokoknya terutama berkisar pada penerimaan,
pengembangan, pemberian balas jasa dan pemberhentian.

2
DASAR HUKUM
KEPEGAWAIAN

1. UU NO. 8 TAHUN 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian


2. Kemudian diubah dengan UU NO. 43 TAHUN 1999 tentang
perubahan atas UU NO. 8 TAHUN 1974 tentang pokok-pokok
kepegawaian
3. UU kepegawaian mengatur mengenai Pegawai Negeri Sipil (PNS),
baik PNS Pusat mapun PNS Daerah, yang meliputi kedudukan,
kewajiban, dan hak Pegawai Negeri, serta manajemen Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yang menyangkut formasi, pengadaan,
kepangkatan, jabatan, pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentian PNS, sumpah, kode etik dan peraturan disiplin,
pendidikan dan pelatihan, kesejahteraan, penyelenggaraan
pembinaan kepegawaian, dan peradilan kepegawaian.

3
SISTEM
KEPEGAWAIAN

Sistem kepegawaian memiliki pengertian lebih luas


bukan hanya berkaitan dengan sistem pengangkatan
pegawai tetapi juga meliputi perencanaan,
pembinaan karier, pengendalian dsb. Secara umum sistem
kepegawaian dibagi antara lain:

Sistem terintegrasi Sistem terpisah Sistem serikat


(Integrated System) (Separated System) (Unified System)

4
Sistem kepegawaia
n dimana
ana
Sistem kepegawaian dim manajamen mulai
d a ri
n mulai rekruitmen sampa
manajamen kepegawaia i penggajian
atan, dan pensiunan  dil
dari rekuitmen,penemp akukan oleh
an sampai masing-masing da
pengembangan, penilai erah.
siun
dengan penggajian & pen
ditentukan oleh pusat (INTEGRASI) (TERPISAH)
Integrated Separated
System System

ana
Sistem kepegawaian dim
n
manajamen kepegawaia
baga
(SERIKAT) dilakukan oleh suatu lem
sus
tingkat nasional yang khu
Unified dibentuk untuk keperlu
an itu.
System
5
SISTEM PEMBINAAN PNS
SISTEM KARIER
CAREER SYSTEM
SISTEM PRESTASI KERJA
Sistem pembinaan dimana
SISTEM KAWAN MERYT SYSTEM pengangkatan pertama
PATRONAGE SYSTEM Sistem pembinaan dimana didasarkan pada kecakapan &
pengangkatan untuk menduduki pengembangan selanjutnya
jabatan/kenaikan pangkat berdasarkan masa kerja,
didasarkan pada kecakapan kesetiaan & pengabdian
Pembinaan yang dilakukan
dan prestasi
secara subyektif hanya melihat
orangnya bukan kecakapan

Terbuka Tertutup

Spoil System Nepotisme

6
Ada 3 jenis sistem kepegawaian daerah
yang diterapkan berbagai negara di dunia ini :
1. Separate personnel system for each local
authority
2. Unified local government personnel system
3. Integrated national local personnel system KEPEGAWAIAN DI
AMERIKA
SERIKAT

Sistem kepegawaian yang diterapkan di AS adalah jenis yang pertama, separate


system. Pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab utama administrasi
kepegawaian termasuk kekuasaan tunggal untuk menunjuk dan memberhentikan
pegawainya. Para pegawai juga tidak dapat berpindah baik atas prakarsa sendiri
maupun birokrasi yang lebih tinggi dari daerah yang satu ke daerah yang lain, ke
pemetintah negara bagian atau pemerintah pusat.

7
KEPEGAWAIAN
DI INDONESIA

• Perubahan kebijakan desentralisasi diikuti dengan perubahan di bidang kepegawaian


negara dari UU no. 8 tahun 1974 menjadi UU no. 43 tahun 1999.
• Berdasarkan kebijakan desentralisasi dan kepegawaian yang lama, tampaknya sistem
kepegawaian daerah yang berlaku dalam praktik lebih mirip dengan integrated
national and local personnel system.
• Kelebihan: kemampuan yang luar biasa dari pemerintah untuk menempatkan
pegawainya di lokasi yang paling terpencil sekalipun (Niessen, 1999) guna
memberikan pelayanan dan terutama menjalankan tugas pembangunan.
• Kelemahan: pengelolaan pegawai negeri masih berkisar pada fenomena understaffed
and overstaffed, bahwa pada waktu yang bersamaan pemerintah daerah mengalami
kelebihan pegawai yang kurang cocok kualifikasinya dengan pekerjaan namun di lain
pihak ia juga mengalami kekurangan pegawai dengan kualifikasi yang sesuai dengan
pekeriaan (Ikhsan, 2001).

8
lanjutan...

Kebijakan baru desentralisasi dan kepegawaian daerah ingin membenahi


hal tersebut dengan memberikan kewenangan yang lebih besar bagi
pemerintah daerah untuk mengelola sendiri pegawai negerinya sekaligus tetap
berada dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kebijakan ini mengarah pada jenis separate personnel system for each
local authority. Kebijakan kepegawaian bertujuan untuk mendorong
pengembangan otonomi daerah. Pemerintah Pusat menetapkan norma, standar,
dan prosedur mengenai pengangkatan, pemindahan, pemberhentian,
penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewaiiban, serta
kedudukan hukum baik PNS Daerah maupun PNS Pusat.
Daerah mempunyai kewenangan untuk melakukan pengangkatan,
pemindahan, pemberhentian, penerapan pensiun, gaji, tunjangan dan
kesejahteraan pegawai, serta pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian untuk PNS
Daerah, Pemerintah Pusat memiliki kewenangan untuk menetapkan kebijakan
normatif kepegawaian yang berlaku seragam seluruh Indonesia sementara
pelaksanaannya menjadi kewenangan Daerah.

9
PEGAWAI NEGERI di Indonesia
digolongkan menjadi:

1. Pegawai Negeri Sipil :


a. PNS Pusat
b. PNS Daerah
2. Anggota TNI
3. Anggota Kepolisian
Catatan:
[No. 2 dan 3 dikeluarkan dari pengertian
Pegawai Negeri – menurut Pasal 37]

10
Kebijakan kepegawaian daerah yang baru menganut
beberapa prinsip:

1. Pegawai pemerintah daerah harus netral dari pengaruh semua


golongan dan partai politik

2. Pengisian pegawai pemerintah daerah melalui cara pengangkatan


(appointed) bukannya pemilihan (elected)

3. Dalam pengangkatan dan pemberian pelayanan kepada


masyarakat harus mengedepankan prinsip profesionalisme

4. Pembinaan pegawai berdasarkan sistem prestasi kerja (merit


system) dan karier (career system) yang dititikberatkan pada sistem
prestasi kerja

5. Rekruitmen pegawai pemerintah daerah harus memberikan


kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara (equality
principle).
11
T H A N K S

Anda mungkin juga menyukai