Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Di era gobalisasi ini, peranan lembaga pendidikan semakin dituntut


memberikan layanan manajemen dan layanan yang profesional kepada masyarakat.
Hal ini antara lain disebabkan oleh semakin meningkatnya minat dan kebutuhan
masyarakat terhadap pendidikan. Masyarakat sebagai pelanggan dan pengguna
lembaga pendidikan sekarang ini cenderung lebih kritis dan realistis dalam memilih
lembaga pendidikan. Sikap masyarakat tersebut baik secara langsung ataupun tidak
menuntut lembaga pendidikan untuk tetap menjaga dan selalu meningkatkan image
positif lembaganya di hati masyarakat.
Sasaran , visi dan misi humas di lembaga pendidikan merupakan hal yang
sanagt penting. Ibarat sebuah perjalanan, visi adalah tujuan yang akan dicapai dalam
perjalanan tersebut, sedangkan misi adalah ibarat tahapan – tahapan ataupun cara-
cara yang harus ditempuh dalam mencapai tujuan yang mendasari adanya perjalanan
tersebut. Visi dan misi humas dalam sebuah lembaga pendidikan bermanfaat untuk
menyatukan semua komponen dalam mencapai tujuan yang telah dicitakan.
Setiap kegiatan dalam organisasi membutuhkan manajemen, begitu juga
dalam kegiatan hubungan masyarakat (humas) atau public relations dilembaga
pendidikan. Manajemen banyak diartikan sebagai ilmu dan seni untuk mencapai
tujuan melalui kegiatan oranglain. Ini berarti manajemen hanya dapat dilaksanakan
apabila dalam pencapaian tujuan tersebut tidak hanya dilakukan seorang tetapi juga
dilakukan lebih dari seorang dalam pencapaian tujuan.
Menurut kamus Fund and Wagnel (dalam Zulkarnaen ,2010) pengertian
humas adalah segenap kegiatan dan tehnik/kiat yang digunakan organisasi atau
individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik
dari pihak luar terhadap keberadaan dan aktivitasnya.
Istilah “kiat” dalam definisi tersebut mengindikasikan, humas harus
menggunakan metode dan teknik manajemen berdasarkan tujuan. Dalam mengejar
tujuan tersebut semua hasil atau tingkat kemajuan yang telah dicapai harus bisa diukur
secara jelas, mengingat kegiatan humas merupakan kegiatan yang nyata.
Sedangkan menurut Ruslan dalam Zulkarnain (2010) manajemen humas
adalah “suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian,
mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam
upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya”.

1
Oleh sebab itu, kegiatan humas di lembaga pendidikan tidak terlepas dari
manajemen, dan begitu juga manajemen tidak mungkin berjalan sebagaimana yang
diharapkan tanpa adanya humas.

2
PEMBAHASAN

1. Sasaran Humas Di Lembaga Pendidikan


Istilah “sasaran “ dapat dilihat dari dua sisi , yakni sasaran sebagai sebuah
tujuan dan sasaran sebagai sebuah obyek/pihak penggunan ataupun penerima
kegiatan humas ini.
Adapun sasaran humas (sebagai sebuah tujuan)pada lembaga pendidikam, yaitu :
a. Mengembangkan pemahaman kepada masyarakat tentang maksud – maksud
dan sasaran dari lembaga pendidikan.
b. Memberikan penilaian program kepada masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan lembaga pendidikan
c. Menjalin dan meningkatkan hubungan harmonis antara orang tua siswa
dengan guru – guru dalam memenuhi kebutuhan peserta didik.
d. Membangun kesan positif dan memelihara kepercayaan terhadap lembaga
pendidikan.
e. Menginformasikan kepada masyarakat tentang rencana program dan kegiatan
lembaga pendidikan.
f. Mencari bantuan dan dukungan bagi pemeliharaan serta peningkatan program
lembaga pendidikan.
g. Lembaga pendidikan sebagai jasa pemberi pelayanan yang memuaskan
kepada pelanggan (siswa, keluarga dan masyarakat).
h. Untuk meningkatkan kreatifitas dalam mencari dana pendidikan alternatif
dalam bentuk kerjasama dengan lembaga lain.
Tujuan – tujuan humas tersebut diatas dapat tercapai jika terdapat
pemhaman yang baik terutama oleh pihak pimpinan lembaga pendidikan
tersebut dalam mengelola dan mengarahkan humas yang ada di lembaganya
serta dengan adanya kerjasama dan sinergi positif dari para praktisi humas.
Adapun sasaran yang dimaknai sebagai obyek humas di lembaga pendidikan
dapat diartikan sebagai pihak yang menggunakan jasa pendidikan termasuk di
dalamnyan bagian dari kegiatan humas, bahkan ada yang mengistilahkan
obyek/pihak tersebut sebagai pelanggan. Adapun ssaran humas ini menurut
Zulkarnain Nasution (2010,24) terbagi kedalam dua golongan yakni :

3
1) Public internal
Dalam lembaga pendidikan, pihak – pihak yang termasuk ke dalam public
internal , seperti ; dosen/guru, tenaga administrasi/kependidikan,
mahasiswa/siswa.
2) Public external
Adapun yang termasuk public eksternal ialah orang tua/wali
mahasiswa/siswa, masyarakat, media massa dan instansi – instansi ataupun
organisasi lain di luar lembaga pendidikan tersebut.

2. Visi Humas di Lembaga pendidikan


Visi sering dipahami sebagai cerminan atau bayangan yang akan dicapai di
masa yang akan datang. Visi berasal dari kata vision yang berarti penglihatan,
daya lihat, pandangan, impian atau bayangan. Secara etimologis, visi dapat
dipahami sebagai pandangan yang didasarkan pada pemikiran mendalam tentang
masa depan yang akan diraih. Dalam pengertian lain, visi merupakan gambaran
tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu
tertentu ( Imam Machali dan Ara hidayat, 2016 : 253 – 254 ).
Secara umum definisi visi merupakan sebuah pernyataan tentang
gambaran keadaan ataupun tujuan yang hendak dicapai oleh sebuah lembaga atau
organisasi di masa yang akan datang.
Berkaitan dengan hal tersebut, visi humas di lembaga pendidikan dapat
diartikan sebagai sebuah pernyataan yang berisi tentang tujuan yang diharapkan
tercapai oleh hubungan masyarakat pada sebuah lembaga pendidikan.
Menurut Zulkarnain Nasution (2010:24) secara umum visi humas di
lembaga pendidikan ialah “ Menciptakan Citra Lembaga Yang Terpercaya Di
Bidang pendidikan”.
Adapun visi tersebut adalah untuk mewujudkan :
a. Tersedianya semua informasi pendidikan untuk semua pihak
b. Tersedianya informasi pendidikan sebagai wujud dari transparansi dan
akuntabuilitas penyelenggaraan pendidikan
c. Tersedianya informasi pendidikan yang mampu mendorong partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
d. Tersedianya informasi pendidikan yang mampu meningkatkan citra publik
terhadap lembaga

4
e. Terbinanya hubungan dan kesepahaman yang baik dengan semua stakeholder
pendidikan.

3. Misi Humas di Lembaga pendidikan


Misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan
rencana tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dalam
pengertian lain, misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh
lembaga dalam usahanya mewujudkan visi. Misi adalah kegiatan yang harus
dilaksanakan atau fungsi yang diemban oleh suatu sekolah/madrasah untuk
merealisasikan visi yang telah ditetapkan ( Imam Machali dan Ara Hidayat,
2016 :261 ).
Misi juga dapat didefinisikan sebagai langkah – langkah atau kegiatan –
kegiatan yang bersifat strategis dan efektif dalam rangka mencapai visi yang
telah ditetapkan (Aminatul Zahroh,2014:55). Edward Salis (2012:216)
menjelaskan bahwa statemen misi sangat berkaitan dengan visi dan memberikan
arahan yang jelas baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan
datang. Saat ini statemen misi sudah menjadi bagian penting pendidikan dan perlu
ditekankan juga bahwa misi harus diterjemahkan ke dalam langkah – langkah
penting yang dibutuhkan dalam memanfaatkan peluang yang ada dalam institusi
yang harus selaras dengan visi yang sudah ditetapkan.
Dari beberapa definisi tersebut, misi dapat dipahami sebagai sebuah
pernyataan yang berisi penjabaran dari visi yang telah ditentukan atau dengan
kata lain misi merupakan kegiatan yang di dalamnya berisi petunjuk ataupun
langkah – langkah yang harus ditempuh untuk mencapai visi. Jika dikaitkan
dengan misi humas di lembaga pendidikan , maka hal tersebut dapat dimengerti
sebagai suatu pernyataan yang berisi kegiatan – kegiatan ataupun langkah –
langkah yang harus di tempuh demi tercapainya visi humas di suatu lembaga
pendidikan.
Adapun secara umum misi hubungan masyarakat dalam lembaga pendidikan ,
yaitu :
a. Membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan
b. Menciptakan humas sebagai lembaga profesional di bidang informasi
dan hubungan kepada masyaraat
c. Tersedianya berbagai layanan informasi dan kehumasan pendidikan

5
yang diperlukan dan mudah di akses oleh masyarakat dan stakeholder
pendidikan
d. Terciptanya hubungan dan kesepahaman dengan prinsip “mutual
benefit” antara lembaga dengan kalangan media massa
e. Membangun image positif terhadap lembaga dalam memasuki era ke
depan (globalisasi dan era otonomi pendidikan ).
f. Menumbuhkan komunikasi yang sinergis antara lembaga pendidikan
dengan masyarakat.
g. Membangun institusi responsif terhadap dinamika masyarakat

Dalam menganalisis aplikasi rencana program pada lembaga pendidikan


dianalisis dengan SWOT. Analisis SWOT adalah suatu analisis kebijakan yang
diambil berdasarkan kekuatan (strengthenes) yaitu melihat apa saja hal – hal yang
menjadi kekuatan sebagai modal yang dapat diandalkan. Kelemahan (Weakness)
yaitu melihat hal – hal yang di pandang menjadi kelemahan sehingga dapat di
tentukan prioritas untuk mengatasi kelemahan tersebut. Peluang (Opportunities)
yaitu peluang apa saja yang mungkin dapat diraih untuk mengatasi kelemahan
dan mendukung kekuatan. Tantangan atau ancaman (Treaths) yaitu hal – hal yang
positif maupun hal – hal yang negatif sehingga dapat dijadikan sebagai pemicu
meningkatkan prestasi suatu lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan. Untuk
lebih jelasnya analisis SWOT dapat dilihat pada quadran SWOT berikut :

6
Humas lembaga pendidikan dalam menghadapi era ke depan, harus berpikir

7
secara proaktif, kreatif dan inovatif agar mampu menghadapi persaingan di masa
datang. Analisis ini merupakan perencanaan strategi lembaga pendidikan untuk
melihat kedepan atau dalam jangka waktu tertentu apa yang menjadi kekuatan,
kelemahan, kesempatan dan ancaman lembaga pendidikan.
Ada beberapa hal kegunaan dilaksanakannya analisis SWOT pada suatu
lembaga pendidikan, yakni :
a) Dapat memprediksi kemampuan lembaga pendidikan dalam menghadapi
persaingan
b) Memprediksi sisi positif dan sisi negatif suatu kebijakan
c) Dapat mengidentifikasi berbagai kemungkinan yang mendukung kelancaran
kerja lembaga pendidikan
d) Dapat mengembangkan sasaran yang lebih spesifik

Proses kerja manajemen humas ke depan sesuai dengan visi misi dapat
di gambarkan dalam skema dibawah ini. Berdasarkan skema tersebut dapat dilihat
untuk mencapai sasaran dan tujuan dibutuhkan dua macam strategi yakni strategi
generik adalah strategi yang sering dilakukan untuk mencapai tujuan, sedangkan
strategi variasi adalah strategi yang dilakukan dengan melihat situasi dan kondisi
yang terjadi.

8
VISI DAN MISI

ANALISIS SWOT
ANALISIS EKSTERNAL ANALISIS INTERNAL

TUJUAN DAN SASARAN

STRATEGI GENERIK STRATEGI VARIASI

PERENCANAAN
STRATEGIS

FEED BACK

APLIKASI RENCANA
PROGRAM

EVALUASI DAN KONTROL


RENCANA BISNIS

Anda mungkin juga menyukai