Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DEMAM BERDARAH WILAYAH RT 6, RW 4 DUSUN PARON DESA PARON


NGAWI

KELOMPOK 10 :
Shafira mutia (201702040)
Sofa Hidayati (201702041)
Suci Setio Lestari (201702042)
Yayang Ridho (201702050)
Pengertian
DHF / DBD adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang
tergolong arbovirus dan masuk ke dalam
tubuh penderita melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti yang betina. (Suriadi :
2001).
Penyebab penyakit demam berdarah

Faktor utamanya adalah Aedes aegypti


dan Aedes albopictus. Adanya faktor
tesebut berhubungan dengan :
1. Kebiasaan masyarakat menampung air
bersih untuk keperlauan sehari-hari.
2. Sanitasi lingkungan yang kurang baik.
3. Penyedaiaan air bersih yang langka.
Cara penularan penyakit demam
berdarah

1. Nyamuk ini mendapat virus dengue sewaktu


menggigit/menghisap darah orang
2. Virus dengue yang terhisap akan berkembangbiak dan
menyebar ke seluruh tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
3. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,
virus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk.
4. Bila orang yang ditulari itu tidak memiliki kekebalan (umumnya
anak-anak), ia akan segera menderita DBD.
5. Nyamuk Aedes Aegypti yang sudah mengandung virus dengue,
seumur hidupnya dapat menularkan kepada orang lain.
6. Dalam darah manusia, virus dengue akan mati dengan
sendirinya dalam waktu lebih kurang 1 minggu.
7. Tanda-tanda Penyakit Demam Berdarah Dengue
Tahap penyakit demam berdarah

1.Demam berdarah (klasik)


Gejala demam berdarah yang terjadi berbeda-
beda tergantung pada usia pasien.
2. Demam berdarah dengue
Biasanya ditinjukkan dengan gejala seperti
penderita demam berdarah klasik dan empat
gejala utama lainnya yakni demam tinggi,
pendarahan hebat dan diikuti pembesaran hati
serta sistem sirkulasi udara yang memiliki
kegagalan.
3. Sindrom syok dengue
Sindrom syok dengue adalah tingkat yang paling
Tanda dan gejala penyakit demam berdarah

1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).


2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura)
perdarahan.
3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam
(konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan
kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan
lain-lainnya.
4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi
penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni),
terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal
(Hemokonsentrasi).
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual,
muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare,
menggigil, kejang dan sakit kepala.
8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
Cara pengobatan penyakit demam berdarah

Ada cara yang bisa ditempuh tanpa harus diopname di rumah


sakit, tapi butuh kemauan yang kuat untuk melakukannya. Cara itu
adalah sbb:
1. Minumlah air putih minimal 20 gelas berukuran sedang setiap hari
(lebih banyak lebih baik)
2. Cobalah menurunkan panas dengan minum obat penurun panas
3. Beberapa teman dan dokter menyarankan untuk minum minuman
ion tambahan (tapi banyak juga yang tidak menganjurkannya)
4. Minuman lain yang disarankan: Jus jambu merah untuk
meningkatkan trombosit (ada juga yang menyarankan: daun
angkak, daun jambu, dsb)
5. Makanlah makanan yang bergizi dan usahakan makan dalam
kuantitas yang banyak (meskipun biasanya minat makan akan
menurun drastis).
Cara pencegahan penyakit demam berdarah

lakukan 3 M
1. Menguras : Menguras tempat
penampungan air secara rutin, seperti
bak mandi dan kolam.
2. Menutup : Menutup tempat-tempat
penampungan air.
3. Mengubur. Kuburlah barang – barang
yang tidak terpakai yang dapat
memungkinkan terjadinya genangan air.
Asuhan Keperawatan
Komunitas
1. Winshield Survey

Lokasi pengamatan : RT 06 RW 04 Dusun Paron, Kecamatan Paron, Kabupaten


Ngawi.

 Tipe perkampungan / pedesaan


a. Perumahan yang ada di RT 06 sudah permanen
b. Warga disana 80% memiliki usaha pasir semen sisanya memiliki warung makan,
toko kelontong, toko buah dsb.
c. 85% warga memiliki usaha di rumah.
 Lingkungan tempat tinggal
a. Ada jarak antara rumah 1 dengan yang lainnya.
b. Bangunan rumah rumah sudah permanen.
c. Tidak terdapat apartemen di RT 06.
Lanjutan….

 Umur area perumahan


a) Tidak terdapat bangunan baru di RT 06.

b) Bangunan di RT 06 sudah lama tetapi terpelihara

dengan baik.
c) Tidak ada bangunan rusak yang terbengkalai.

 Karakteristik social-kultural

a) Penduduk di RT 06 terdiri dari balita sampai lansia.

b) Mayoritas penduduk berusia paruh baya.

c) Di RT 06 mayoritas warga berasal dari suku jawa.

d) Semua warga terlihat sibuk bekerja.

e) Tidak terlihat adanya tanda kurang punya harapan


Lanjutan ….

 Lingkungan
 Tampak umum
a. Halaman dan pekarangan terlihat bersih, jalanan di RT 06
berlubang sehingga terdapat genangan air.
b. Terdapat sepetak sawah dan beberapa tanaman hias di depan
rumah warga.
c. Tidak terdapat patung atau tanda-tanda seni lain di rumah warga.
 Bahaya lingkungan
a. Teramati adanya polusi udara akibat banyaknya kendaraan yang
melintas di RT tersebut.
b. Tidak terlihat adanya sampah yang menumpuk.
c. Tidak terdapat area bermain.
d. Ada penerangan di kanan-kiri jalan.
e. Tidak terlihat adanya alat pemadam kebakaran.
f. Lalu lintas ramai karena dekat dengan jalan raya.
g. Polisi berjaga di traffic light saat pagi hari.
lanjutan,…
 Stressor lingkungan
a. Terlihat adanya keramaian. Terdapat

kemacetan di area traffic light.


b. Tidak ada tanda-tanda yang

menyebabkan banyak angka criminal.


c. Tidak terlihat adanya penyalahgunaan
NAPZA.
d. Tidak terlihat adanya tanda-tanda

kemiskinan. Warga terlihat memiliki


ekonomi menengah ke atas.
Lajutan…

 Sumber-sumber ( yang ada dan tidak ada )


a. Ada pasar buah di RT 06.

b. Terdapat transportasi umum seperti bis kota.

c. Tidak terdapat tempat rekreasi.

d. Tidak terdapat tempat ibadah.

e. Terdapat pelayanan keamanan berupa pos polisi di dekat

traffic light
f. Tidak terdapat apotek.
g. Pernah terjadi kebakaran di RT 06

h. Tidak terdapat kantor pos.

i. Terdapat ATM.
j. Tidak teramati adanya mobil pengambil sampah.
k. Tidak terlihat adanya mading.
Lanjutan,..
 Pelayanan kesehatan
 Fasilitas kesehatan

a. Tidak terdapat rumah sakit ataupun


klinik. Terdapat praktek dokter di RT 06.
 Sumber pelayanan kesehatan

a. Tidak terdapat puskesmas di RT 06.

b. Tidak terdapat nursing center di RT 06.

c. Terdapat praktik dokter swasta.


DATA PENYEBAB MASALAH

DS. Prevalensi kejadian DBD tinggi Tingginya angka kejadian DBD di


 Sebagian warga megatakan wilayah RT 06 RW 04 Desa Paron
Lingkungan perumahan dekat
dengan persawahan
 Sebagian besar warga megatakan
Banyak terdapat genangan air di
sekitar rumah
 Sebagian besar warga megatakan
Lingkungan sekitar rumah warga
basah dan lembab saat musim
penghujan
 Warga mengatakan Wabah DBD
selalu datang saat musim hujan
maupun pergantian musim
DO.
 Ada media perkembangbiakan
nyamuk
 Kelembaban lingkungan tinggi
 Lingkungan kurang sehat
DS. PHBS rendah Rendahnya tingkat pengetahuan warga
 Warga mengatakan Tidak ada tentang kebersihan lingkungan di
kegiatan kerja bakti rutin di Rt. wilayah RT 06 Desa Paron
06
 Warga mengatakan Kegiatan
kerjabakti dilakukan jika ada
laporan warga yang terkena DBD
 Warga mengaakan Mayoritas
warga berpendidikan sampai
SLTA.
DO.
 Rendahnya perilaku hidup bersih
dan sehat
 Rendahnya Tingkat pendidikan,
pengetahuan dan kemampuan
warga dalam menerima
informasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Tingginya angka kejadian DBD di wilayah RT 06 RW 04 Desa Paron,


berhubungan dengan prevalensi kejadian DBD tinggi, ada media
perkembangbiakan nyamuk, kelembaban lingkungan tinggi, dan lingkungan
kurang sehat dimanifestasikan oleh 20% warga terkena DBD / tahun, wabah
DBD selalu datang saat musim hujan maupun pergantian musim, lingkungan
perumahan dekat dengan persawahan, banyak terdapat genangan air di sekitar
rumah, lingkungan sekitar rumah warga basah dan lembab saat musim
penghujan.
2. Rendahnya tingkat pengetahuan warga tentang kebersihan lingkungan di
wilayah RT 06 Desa Paron, berhubungan dengan PHBS rendah
dimanifestasikan oleh tidak ada kegiatan kerja bakti rutin oleh warga RT 06,
kegiatan kerjabakti dilakukan jika ada laporan warga yang terkena DBD
 
Priorit
N Diagnosa Keperawatan Komunitas A B C D E F G H I J K Total
as
o.

1.
Tingginya angka kejadian DBD di
wilayah RT 06 RW 04 Desa Paron,
berhubungan dengan prevalensi
kejadian DBD tinggi, ada media
perkembangbiakan nyamuk,
kelembaban lingkungan tinggi, dan
lingkungan kurang sehat
dimanifestasikan oleh 20% warga
5 4 3 3 3 2 4 4 5 4 4 41 1
terkena DBD / tahun, wabah DBD selalu
datang saat musim hujan maupun
pergantian musim, lingkungan
perumahan dekat dengan persawahan,
banyak terdapat genangan air di sekitar
rumah, lingkungan sekitar rumah warga
basah dan lembab saat musim
penghujan.
2.

Rendahnya tingkat pengetahuan


warga tentang kebersihan
lingkungan di wilayah RT 06 Desa
Paron, berhubungan dengan PHBS
rendah dimanifestasikan oleh tidak 3 2 3 3 4 2 3 3 5 4 4 36 2
ada kegiatan kerja bakti rutin oleh
warga RT 06, kegiatan kerjabakti
dilakukan jika ada laporan warga
yang terkena DBD

Keterangan :
A : ResikoTerjadi F : Sesuai dengan program Pemerintah I. Dana
B : Resiko Keparahan G. Tempat J.Fasilitas Kesehatan
C : Potensial untuk Pendkes H. Waktu K. Sumber daya
D : Minat Masyarakat
E : Kemungkinan diatasi
NO DIAGNOSA INTERVENSI EVALUASI

1.   ingginya angka kejadian DBD di wilayah RT 


T Pemberdayaan masyarakat dan tentang pencegahan dan  Masyarakat mengatakan sudah paham tentang
06 RW 04 Desa Paron, berhubungan dengan cara mengatasi DBD. pengertian, penyebab, penularan, tanda dan
prevalensi kejadian DBD tinggi, ada media  Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. gejala, serta pencegahan DBD.
perkembangbiakan nyamuk, kelembaban  Penyuluhan kesehatan DBD  Masyarakat terlihat antusias mengikuti
lingkungan tinggi, dan lingkungan kurang sehat Tindakan Kegiatan penyuluhan tentang DBD
dimanifestasikan oleh 20% warga terkena  Gotong royong  Masyarakat dapat mengetahui tentang pengertian,
DBD / tahun, wabah DBD selalu datang saat  Pendidikan kesehatan tentang penyebab, penularan, tanda dan gejala, serta
musim hujan maupun pergantian musim, - Pengertian DBD pencegahan DBD
lingkungan perumahan dekat dengan - Penyebab DBD  Media perkembang biakan nyamuk di RT 06 RW
persawahan, banyak terdapat genangan air di - Cara penularan DBD 04 Desa Paron , Kecamatan Paron turun dari 30%
sekitar rumah, lingkungan sekitar rumah warga - Tanda dan gejala DBD menjadi 0%
basah dan lembab saat musim penghujan.  Pencegahan DBD  70 % Masyarakat RT 06 RW 04 Desa Paron,
Rendahnya tingkat pengetahuan warga tentang   Kecamatan Paron, mengerti tentang
kebersihan lingkungan di wilayah RT 06 Desa  Pengertian DBD
Paron, berhubungan dengan PHBS rendah  Penyebab DBD
dimanifestasikan oleh tidak ada kegiatan kerja  Cara penularan DBD
bakti rutin oleh warga RT 06, kegiatan  Tanda dan gejala DBD
kerjabakti dilakukan jika ada laporan warga  Pencegahan DBD
yang terkena DBD  
 
 
 
KESIMPULAN

DHF / DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus


dengue yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh
penderita melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang betina.
Penyebab utama adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus )
melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dan Aedes
Aegepty ). Yang faktor utamanya adalah Aedes aegypti dan
Aedes albopictus. Adanya faktor tesebut berhubungan dengan :
a) Kebiasaan masyarakat menampung air bersih untuk
keperlauan sehari-hari.
b) Sanitasi lingkungan yang kurang baik.

c) Penyedaiaan air bersih yang langka.

DBD dapat dicegah dengan rutin melakukan 3M,menjaga


sanitasi lingkungan tetap bersih, mengkonsumsi makanan-
makanan bergizi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai