Anda di halaman 1dari 26

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 5 JEMBER
Jl. Brawijaya 55 (0331) 487535, (0331) 422695 Jember
e-mail : smkn1sukorambi@yahoo.com, website : www.smkn1sukorambi.blogspot.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 5 JEMBER


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester/Jurusan : X/1/semua program keahlian.
Alokasi Waktu :2 JP X 45 menit
Tema : 3.5.Peranan jamur dan kapang
Pertemuan : Pertama
Kompetensi Inti 3. Memahami menerapkan dan menganalisa
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakoqnitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni , budaya dan
humaniora dalamn wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar 3.5. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk


:
menggolongkan jamur berdasarkan ciri-
ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan
peranannya dalam kehidupan simetri
tubuh, rongga tubuh dan reproduksinya
1. Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.5.1 Mampu menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat dan reproduksi jamur
berdasarkan pengalamannya dan kajian pustaka
3.5.2 Mampu mengklasifikasikan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-cirinya

2. Tujuan pembelajaran
a. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri, cara hidup, habitat melalui diskusi
dengan benar
b. Siswa dapat menjelaskan reproduksi jamur melalui Gambar dengan benar
c. Siswa mampu mengklasifikasikan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-cirinya
melalui pengamatan langsung dengan benar

3. Materi pembelajaran
3.1. Ciri-ciri kelompok jamur secara morfologi dan cara mendapatkan nutrisi
3.2. Pengelompokan jamur berdasarkan ciri cirinya.
3.3. Reproduksi jamur

4. Strategi pembelajaran (metode pembelajaran)


a. Pendekatan : saintifik (scientific)
b. Model : pembelajaran Cooperative Tipe TGT(Team Games
Turnamen) dan NHT (Number Head Together)

5. Langkah-langkah
o Pertemuan pertama
Kegiatan : 1. Guru memberi salam kepada siswa
awal 2. Guru memandu siswa untuk berdoa
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mulai meminta perhatian siswa untuk melanjutkan
pembelajaran sehingga kondisional.
Apersepsi:
- Apa kalian pernah makan tempe? Menurut kalian tempe
terdiri dari bahan apa saja?
- Manakah yang disebut jamur didalam tempe?
2. Guru memberikan motivasi untuk menghantarkan siswa pada
konsep pembelajaran dengan menunjukkan tempe asli.
Motivasi:
- Mengapa jamur bisa hidup di biji kedelai?
- Mengapa bentuk jamur yang ada di tempe berbeda dengan
jamur yang mirip tumbuhan tetapi tidak berwarna hijau?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan : Mengamati
Siswa Mencari informasi tentang ciri-ciri dari jamur.
inti
Guru membentuk kelompok heterogen (6 kelompok) serta
memberikan LDS dan nomor pada masing-masing
kelompok

Menanya
Peserta didik secara bergantian diberi kesempatan
mendiskusikan tentang ciri-ciri dari jamur.

Eksplorasi
Melakukan diskusi tentang ciri-ciri jamur, Reproduksi
jamur, dan klasifikasi jamur.

Mengasosiasi
Mendiskusikan secara berkelompok tentang ciri-ciri jamur, ,
Reproduksi jamur, dan klasifikasi jamur.
Menyimpulkan data hasil diskusi kelompok.

Mengkomunikasikan
Masing masing kelompok siswa dapat mempresentasikan
laporannya.
Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk
menjelaskan hasil diskusi melalui pemaparan didepan kelas
dengan menggunakan metode NHT(Number Head
Together)
Guru meminta siswa yang lain untuk mengoreksi penjelasan
siswa tersebut melalui pengamatan secara langsung
Memberi penguatan terhadap hasil diskusi yang
disampaikan oleh siswa melalui pernyataan langsung
Siswa diminta untuk maju ke depan papan tulis dan guru
memberikan game turnamen pada semua kelompok dengan
beberapa pertanyaan dan peraturan tertentu
Siswa mendapatkan penghargaan dengan julukan Super
team, Great team, dan Good team.
Kegiatan : Menyimpulkan
akhir 1. Guru menunjuk siswa yang berbeda untuk menyimpulkan
hasil pembelajaran
2. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu
meyimpulkan pembelajaran yang sudah disampaikan.
3. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari
dengan membuat catatan penguasaan materi.
Evaluasi
3. Guru memberi tugas siswa untuk membuat bagan klasifikasi
jamur dan reproduksinya
Tindak lanjut
4. Guru meminta siswa untuk belajar mengenai peranan jamur
terhadap semua aspek.

6. Alat dan Sumber belajar


1. Alat dan bahan : Gambar, Laptop, alat tulis, dan Media Real
2. Sumber belajar :
Media cetak
o Buku pegangan guru dan peserta didik SMA Kelas X, Syamsuri
Istamar, Biologi, Jakarta: Erlangga.
o Lembar Kerja Peserta didik (LKS),
o Buku pegangan guru,Nunung Nurhayati,2008, Biologi Bilingual
I.Jakarta.
Media elektronik
o LCD dan Laptop
o Vidio tentang lingkugan

7. Evaluasi (penilaian)
Prosedur Penilaian: Tes ketrampilan, dan tes pengetahuan.
Penilaian pertemuan pertama
1) Penilaian Kognitif
a. Teknik penilaian : Penilaian kemampuan peserta didik
b. Bentuk instrument : Lembar Diskusi Siswa
No. Pertanyaan Butir instrumen
1 Sebutkan macam-macam habitat jamur! No 1
2 Tempellah gambar yang sesuai dengan tahap-tahap No 2
reproduksi jamur pada siklus tersebut!
3. Sebutkan klasifikasi jamur berdasarkan cara No 3
reproduksi seksualnya!
4. Kelompokkan contoh jamur A, B, C, D pada cawan No.4
tersebut berdasarkan klasifikasinya!
c. Bentuk Instrumen : Test Lisan
No Pertanyaan Butir instrumen
1 Jenis jamur yang hidup di tempe disebut. 1
2 Jamur dapat bereproduksi secara aseksual dengan 2
3 Jamur dapat berupa sel tunggal yang disebut.. 3
4 Berdasarkan reproduksi aseksualnya jamur dibagi 4
menjadi.
5 Sebutkan beberapa habitat jamur 5
6 Bagaimana cara hidup jamur.. 6
7. Sebutkan klasifikasi jamur apa saja.. 7
8. Jelaskan reproduksi seksual jamur! 8
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Untuk SMK Kelas X Semester 1

Oleh:
Ayu Widiarti
(140210103018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
LAMPIRAN
MATERI REGULER
Judul : Biologi Untuk SMA Kelas X Semester 1
Pengarang : Istamar Syamsuri, dkk.
Jamur

Ciri-ciri Umum

Morfologi

Nutrisi Reproduksi Klasifikasi Peranan Jamur

Aseksual Divisi Zygomycota

Seksual
Divisi Ascomycota

Divisi Basidiomycota

Divisi Deuteromycota

1) Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu mengetahui apa itu jamur melalui diskusi dengan benar
b. Siswa mampu menjelaskan minimal tiga ciri morfologi jamur melalui
pengamatan dengan benar
c. Siswa mampu membedakan jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi melalui
gambar dengan benar
d. Siswa mampu menjelaskan reproduksi jamur melalui diskusi
e. Siswa mampu menyebutkan divisi jamur melalui diskusi
f. Siswa mampu menjelaskan persamaan dan perbedaan divisi jamur tersebut
melalui gambar
A. Pengertian dan Karakteristik Jamur
Fungi adalah organisme eukariotik yang tidak berklorofil. Jamur bersifat
uniseluler dan multiseluler. Jamur (Fungi) banyak ditemukan pada lingkungan
sekitar yang tumbuhan subur khususnya pada musim hujan karena jamur menyukai
habitat yang tempatnya lembab. Tetapi jamur dapat ditemukan disemua tempat yang
terdapat materi organik. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang jamur
disebut dengan mikologi. Jamur bertalus atau tubuh yang sederhana dengan tidak
memiliki akar, batang, dan daun. Jamur tidak berklorofil sehingga tidak
membutuhkan cahaya matahari dalam menghasilkan makanan. Jamur bersifat
heterotrof saprofit atau heterotrof parasit.
Jamur (Fungi) memiliki beberapa karektistik/ciri-ciri yang membedakan
tumbuhan. Ciri-ciri jamur (fungi) secara umum adalah sebagai berikut:
1. Organisme eukariota
2. Tidak memiki klorofil
3. Bersifat uniseluler dan multiseluler
4. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut dengan hifa
5. Hifa dapat membentuk anyaman yang bercabang-cabang yang disebut dengan
miselium
6. Bereproduksi secara generatif dan vegetatif
7. Tidak memiliki flagela dalam daur hidupnya
8. Tidak mengandung selulosa paad dinding selnya, melainkan karbohidrat
kompleks (termasuk kitin)
9. Jamur tumbuh pada habitat yang lembab, mengandung banyak zat organik,
sedikit asam, dan kurang cahaya
Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki
membran inti sel), tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu
membuat makanan sendiri), ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit, dan
ada yang bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichenes.
B. Struktur Tubuh
Tubuh jamur belum dapat dbedakan antara akar, batang dan daun.
Membentuk benang/hifa (selaput putih seperti kapas). Di dalam hifa terdapat
sitoplasma dengan organel yang biasa ditemukan pada eukariotik. Pada jamur yamg
hidupnya parasit, hifa mengalami modifikasi, disebut haustoria. Haustoria
merupakan organ untuk menyerap makanan dari substrat tempat hidup jamur, dan
organ ini memiliki kemampuan menembus jaringan substrat. Hifa membentuk suatu
anyaman yang disebut miselium.
Miselium merupakan tempat pembentukan spora dan juga sebagai alat
reproduksi dan alat mendapatkan makanan. Hifa juga bisa membentuk struktur yang
disebut badan buah. Badan buah merupakan kumpulan hifa yang muncul dari dalam
tanah atau kayu yang lapuk. Hifa dibagi menjadi sel-sel oleh sekat atau septum
(jamak, septa) dan ada juga yang tidak memiliki septa sehingga tubuh jamur tersebut
merupakan hifa panjang dengan banyak inti. Adanya septa merupakan salah satu
dasar klasifikasi jamur.
Macam-macam bentuk hifa jamur adalah sebagai berikut:
a)Hifa aseptat atau hifa tidak bersepta
yaitu hifa yang tidak mempunyai sekat atau septum. Istilah lain dari hifa tipe
ini adalah soenositik. Hifa tersebut dapat dijumpai misalnya pada Rhizopus oryzae
dan Mucor mucedo.
b)Hifa septat uninukleus atau hifa bersepta berinti tunggal
yaitu hifa yang disusun oleh sel-sel berinti tunggal dan memiliki sekat yang
membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki satu inti sel.
Meskipun demikian, inti sel dan sitoplasma dari ruang yang satu dapat berpindah ke
ruang lainnya. Hal ini dimungkinkan oleh adanya pori pada sekat-sekat tersebut. Hifa
tipe ini dapat dijumpai misalnya pada Puccinia graminis.
Dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri
dari benang benang halus yang disebut Hifa. Struktur hifa yang bercabang
membentuk suatu anyaman di sebut dengan Miselium, yang berfungsi menyerap zat
zat organik pada subtrat / medium. Bagian yang terletak antara kumpulan hifa
dinamakan stolon. Jamur yang bersifat parasit memiliki houstorium, yaitu hifa
khusus yang langsung menyerap makanan pada sel inangnya.
(Sumber: www. http//jamur.html)

(Sumber: www. http//jamur.html)


D. Cara Hidup
a.Saprofit
Memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme yang mati dan bahan tidak
hidup (ranting, daun pelapukan dan pembusukan). Jamur ini memiliki enzim-enzim
tertentu (enzim hidrolase) yang dapat merombak senyawa-senyawa organik.
Biasanya jamur ini hidup dibagian organisme yang telah mati, misalnya pada serasah
atau batang kayu yang telah lapuk.
b.Parasit
Jamur parasita dalah jamur yang menyerap makanan dari organisme yang
ditumpanginya. Sifat parasit ini masih dapat dibedakan lagi menjadi parasit obligat
dan parasit fakultatif. Jamur parasit obligat adalah jamur yang hanya bisa hidup
sebagai parasit. Bila ia berada di luar inangnya, maka ia akan mati. Contohnya adalah
Pneumonia carinii (parasit pada paru-paru penderita AIDS), Epidermophyton
floocosum (penyebab penyakit kaki atlet), dan Ustilago maydis (jamur parasit pada
tanaman jagung). Sedangkan jamur parasit fakultatif adalah jamur yang di samping
hidup parasit, ia juga bisa hidup sebagai saprofit. Jamur tersebut akan bersifat parasit
ketika mendapatkan hospes.

c.Simbiosis
Jamur bekerja sama dengan ganggang membentuk lumut kerak (lichen).
Jamur membantu ganggang menyerap air dan mineral, sedangkan ganggang akan
menyediakan bahan makanan organik hasil fotosintesis bagi jamur. Contoh lain
adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tinggi membentuk mikoriza.
Jamur akan meningkatkan penyerapan air dan mineral dari tanah.

E. Habitat
1.Hidup di tempat lembab
2.Hidup di organisme hidup
3.Hidup di bangkai organisme
4.Dapat hidup di lingkungan konsentrasi gula tinggi
5.Lumut kerak (Lichen) bisa hidup di gurun, gunung salju, kutub
Reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif
/seksual. Secara vegetatif dengan spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi. Secara
generatif dengan konjugasi membentuk zygospora, askospora, dan basidiospora.
Memiliki keturunan diploid yang singkat (berumur pendek). Habitat di tempat
lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari.
Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual
dihasilkan secara singami (penyatuan sel atau hifa yang berbeda jenis). Singami
terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami (penyatuan plasma sel) dan tahap
kariogami (penyatuan inti sel). Palsmogami menghasilkan sel atau hifa berinti dua
(dikarion) yang haploid. Sel atau hifa dikarion yang haploid (n) kemudian mengalami
penyatuan inti membentuk keturunan berinti satu (monokarion) yang diploid (2n).
keturunan diploid dengan cepat kemudian membelah secara meiosis membentuk
spora seksual yang haploid (n). Spora seksual dapat berupa zigospora, askospora atau
basidiospora.
B. KLASIFIKASI JAMUR
1. Zygomycota
Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora (bentuk spora berdinding tebal
a. Ciri-ciri Zygomycota
Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).
Dinding sel tersusun dari kitin.
Reproduksi aseksual dan seksual.
Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.
Contoh :
Rhizophus stolonifer, Tumbuh pada roti
Rhizophus oryzae, Jamur tempe

b. Reproduksi Zygomycota
1. Aseksual
Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang menghasilkan spora. Bila
spora jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa baru. Tubuh jamur terdiri
dari rhizoid, sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon. Sporangium
menghasilkan spora baru.
2. Seksual
Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa dan hifa+ bersentuhan. Kedua ujung hifa
menggelembung membentuk gametangium yang terdapat banyak inti haploid. Inti
haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid. Zigospora
berkecambah tumbuh menjadi sporangium. Di dalam sporangium terjadi meiosis dan
menghasilkan spora haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok akan
tumbuh menjadi hifa.

2. Ascomycota
a. Ciri-ciri Ascomycota
1. Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
2. Bersel satu atau bersel banyak.
3. Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan
ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
4. Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang
berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora
merupakan hasil dari reproduksi generatif.
5. Dinding sel dari zat kitin.
6. Reproduksi seksual dan aseksual.
b. Contoh:
Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti
dapat mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada
pembuatan tape).
Penicilium
o Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
o Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
keju)
Aspergilus
o Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco
o Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah
o Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin
yang menyebabkan kanker hati (hepatitis)
Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada aves
Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena
daur hidup seksualnya hanya sebentar.
Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina

Reproduksi Ascomycota dan contoh jamur Ascomycota


3. Basidiomycota
Sering dikenal dengan jamur gada karena memiliki organ penghasil spora
berbentuk gada (basidia)
a. Ciri-ciri Basidiomycota
1. Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
2. Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari
bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya
lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium.
Tubuh buah disebut basidiokarp.
3. Ada yang bersifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan
ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
4. Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan aseksual (konidia).
b. Contoh Basidiomycota
Volvariela volvacea (jamur merang)
Auricularia polytricha (jamur kuping)
Pleurotus sp (jamur tiram)
Polyporus giganteus (jamur papan)
Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun yang
mematikan
Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan graminae (jagung)
Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung
Ganoderma aplanatum (jamur kayu)
Jamur Shitake

Reproduksi Basidiomycota
4. Deuteromycota
Sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang tak sebenarnya), karena belum
diketahui perkembangbiakannya secara seksual
a. Ciri-ciri Deuteromycota
Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-
hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya
b. Contoh Deuteromycota
Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.
Melazasia fur-fur, penyebab panu.
Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala
LEMBAR DISKUSI
SISWA
Untuk SMK Kelas X Semester 1

Oleh:
Ayu Widiarti
(140210103018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
LAMPIRAN

LDS/01/BIO/2017

LEMBAR DISKUSI SISWA


SMK KELAS X
BAB FUNGI

Kelompok : ..
Anggota : 1
2
3
4
Kelas : ..
Tujuan
1) Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat melalui diskusi dengan benar
2) Siswa dapat menjelaskan reproduksi jamur melalui Gambar dengan benar
3) Siswa mampu mengklasifikasikan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-cirinya melalui
pengamatan langsung dengan benar
Latihan !
1. Sebutkan macam-macam cara hidup dan habitat jamur!
2. Tempellah gambar yang sesuai dengan tahap-tahap reproduksi jamur pada siklus tersebut!
3. Sebutkan klasifikasi jamur berdasarkan cara reproduksi seksualnya! jelaskan!
4. Kelompokkan contoh jamur A, B, dan C pada cawan tersebut berdasarkan klasifikasinya!
Jawab :
1.

..............................
2. Gametangium
z

Plasmogami
Germinasi

Spora

Kariogami

Sporangium

Meosis

3.

4.

LAMPIRAN 5
INSTRUMEN PENILAIAN

A. Penilaian Test Kognitif


Satuan Pendidikan : SMKNEGERI 5 JEMBER
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X /1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Topik/subtopik : Jamur
No Jawaban Skor Jawaban Peserta
1 Cara hidup : 25 Jawaban benar semua
20 Jawaban benar 4-6
a. Saproba
10 Jawaban benar 1-3
b. Parasit Jawaban ada tetapi salah
c. Simbiosis mutualisme
Habitat:
5
a. Tanah
b. Makhluk hidup
c. Sisa organisme
2 25 Jawaban benar semua
20 Jawaban benar 4-6
10 Jawaban benar 1-3
Jawaban ada tetapi salah

3 Zygomycota dikenal sebagai jamur 30 Jawaban benar semua


20 Jawaban benar 2
zigospora (bentuk spora berdinding
10 Jawaban benar 1
tebal Jawaban ada tetapi salah
Ciri-ciri Zygomycota
Hifa tidak bersekat dan 5
bersifat koenositik
(mempunyai beberapa inti).
Dinding sel tersusun dari
kitin.
Reproduksi aseksual dan
seksual.
Hifa berfungsi untuk
menyerap makanan, yang
disebut rhizoid.
2. Ascomycota
Ciri-ciri Ascomycota
Hifa bersekat-sekat dan di
tiap sel biasanya berinti satu.
Bersel satu atau bersel
banyak.
Ada yang brsifat parasit,
saprofit, dan ada yang
bersimbiosis dengan
ganggang hijau dan ganggang
biru membentuk lumut kerak.
Mempunyai alat pembentuk
spora yang disebut askus,
yaitu suatu sel yang berupa
gelembung atau tabung
tempat terbentuknya
askospora. Askospora
merupakan hasil dari
reproduksi generatif.
Dinding sel dari zat kitin.
Reproduksi seksual dan
aseksual.
3. Basidiomycota
Sering dikenal dengan jamur gada
karena memiliki organ penghasil
spora berbentuk gada (basidia)
Ciri-ciri Basidiomycota
Hifanya bersekat,
mengandung inti haploid.
Mempunyai tubuh buah yang
bentuknya seperti payung
yang terdiri dari bagian
batang dan tudung. Pada
bagian bawah tudung tampak
adanya lembaran-lembaran
(bilah) yang merupakan
tempat terbentuknya
basidium. Tubuh buah
disebut basidiokarp.
Ada yang bersifat parasit,
saprofit, dan ada yang
bersimbiosis dengan
ganggang hijau dan ganggang
biru membentuk lumut kerak.
Reproduksi secara seksual
(dengan askospora) dan
aseksual (konidia).
4. Deuteromycota
Sering dikenal sebagai fungi
imperfecti (jamur yang tak
sebenarnya), karena belum diketahui
perkembangbiakannya secara
seksual
Ciri-ciri Deuteromycota
Hifa bersekat, tubuh
berukuran mikroskopis
Bersifat parasit pada ternak
dan ada yang hidup saprofit
pada sampah
Reproduksi aseksual dengan
konidium dan seksual belum
diketahui.
Banyak yang bersifat
merusak atau menyebabkan
penyakit pada hewan-hewan
ternak, manusia, dan
tanaman budidaya

4. A=Basidiomycota 20 Jawaban benar semua


15 Jawaban benar 2
B=Zigomycota
10 Jawaban benar 1
C=Ascomycota 5 Jawaban ada tetapi salah

No Jawaban Skor Jawaban Peserta


1 Khamir/Kapang 10 Jawaban benar semua
-10 Jawaban ada tetapi salah
2 Spora/Konidia 10 Jawaban benar semua
-10 Jawaban ada tetapi salah
3 Yeast 10 Jawaban benar semua
-10 Jawaban ada tetapi salah
4 4 10 Jawaban benar semua
-10 Jawaban ada tetapi salah
5. Tanah, sisa organisme, organisme 10 Jawaban benar semua
hidup -10 Jawaban ada tetapi salah
6 Pengurai, parasite, symbiosis 10 Jawaban benar semua
-10 Jawaban ada tetapi salah
7 Basidiomycota, Ascomycota, 10 Jawaban benar semua
Zygomycota, dan deuteromycota -10 Jawaban ada tetapi salah
8 Gametangium-plasmogami- 10 Jawaban benar semua
kariogami-meosis-sporangium- Jawaban ada tetapi salah
-10
spora-germinasi
Rumus pemberian skor:
Skor Yang Diperoleh
Skor = X 100
100

Penentuan Nilai:
80 100 =A
70 79 =B
60 69 =C
50 59 =D
< 50 =E

Anda mungkin juga menyukai