DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 5 JEMBER
Jl. Brawijaya 55 (0331) 487535, (0331) 422695 Jember
e-mail : smkn1sukorambi@yahoo.com, website : www.smkn1sukorambi.blogspot.com
2. Tujuan pembelajaran
a. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri, cara hidup, habitat melalui diskusi
dengan benar
b. Siswa dapat menjelaskan reproduksi jamur melalui Gambar dengan benar
c. Siswa mampu mengklasifikasikan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-cirinya
melalui pengamatan langsung dengan benar
3. Materi pembelajaran
3.1. Ciri-ciri kelompok jamur secara morfologi dan cara mendapatkan nutrisi
3.2. Pengelompokan jamur berdasarkan ciri cirinya.
3.3. Reproduksi jamur
5. Langkah-langkah
o Pertemuan pertama
Kegiatan : 1. Guru memberi salam kepada siswa
awal 2. Guru memandu siswa untuk berdoa
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mulai meminta perhatian siswa untuk melanjutkan
pembelajaran sehingga kondisional.
Apersepsi:
- Apa kalian pernah makan tempe? Menurut kalian tempe
terdiri dari bahan apa saja?
- Manakah yang disebut jamur didalam tempe?
2. Guru memberikan motivasi untuk menghantarkan siswa pada
konsep pembelajaran dengan menunjukkan tempe asli.
Motivasi:
- Mengapa jamur bisa hidup di biji kedelai?
- Mengapa bentuk jamur yang ada di tempe berbeda dengan
jamur yang mirip tumbuhan tetapi tidak berwarna hijau?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan : Mengamati
Siswa Mencari informasi tentang ciri-ciri dari jamur.
inti
Guru membentuk kelompok heterogen (6 kelompok) serta
memberikan LDS dan nomor pada masing-masing
kelompok
Menanya
Peserta didik secara bergantian diberi kesempatan
mendiskusikan tentang ciri-ciri dari jamur.
Eksplorasi
Melakukan diskusi tentang ciri-ciri jamur, Reproduksi
jamur, dan klasifikasi jamur.
Mengasosiasi
Mendiskusikan secara berkelompok tentang ciri-ciri jamur, ,
Reproduksi jamur, dan klasifikasi jamur.
Menyimpulkan data hasil diskusi kelompok.
Mengkomunikasikan
Masing masing kelompok siswa dapat mempresentasikan
laporannya.
Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk
menjelaskan hasil diskusi melalui pemaparan didepan kelas
dengan menggunakan metode NHT(Number Head
Together)
Guru meminta siswa yang lain untuk mengoreksi penjelasan
siswa tersebut melalui pengamatan secara langsung
Memberi penguatan terhadap hasil diskusi yang
disampaikan oleh siswa melalui pernyataan langsung
Siswa diminta untuk maju ke depan papan tulis dan guru
memberikan game turnamen pada semua kelompok dengan
beberapa pertanyaan dan peraturan tertentu
Siswa mendapatkan penghargaan dengan julukan Super
team, Great team, dan Good team.
Kegiatan : Menyimpulkan
akhir 1. Guru menunjuk siswa yang berbeda untuk menyimpulkan
hasil pembelajaran
2. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu
meyimpulkan pembelajaran yang sudah disampaikan.
3. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari
dengan membuat catatan penguasaan materi.
Evaluasi
3. Guru memberi tugas siswa untuk membuat bagan klasifikasi
jamur dan reproduksinya
Tindak lanjut
4. Guru meminta siswa untuk belajar mengenai peranan jamur
terhadap semua aspek.
7. Evaluasi (penilaian)
Prosedur Penilaian: Tes ketrampilan, dan tes pengetahuan.
Penilaian pertemuan pertama
1) Penilaian Kognitif
a. Teknik penilaian : Penilaian kemampuan peserta didik
b. Bentuk instrument : Lembar Diskusi Siswa
No. Pertanyaan Butir instrumen
1 Sebutkan macam-macam habitat jamur! No 1
2 Tempellah gambar yang sesuai dengan tahap-tahap No 2
reproduksi jamur pada siklus tersebut!
3. Sebutkan klasifikasi jamur berdasarkan cara No 3
reproduksi seksualnya!
4. Kelompokkan contoh jamur A, B, C, D pada cawan No.4
tersebut berdasarkan klasifikasinya!
c. Bentuk Instrumen : Test Lisan
No Pertanyaan Butir instrumen
1 Jenis jamur yang hidup di tempe disebut. 1
2 Jamur dapat bereproduksi secara aseksual dengan 2
3 Jamur dapat berupa sel tunggal yang disebut.. 3
4 Berdasarkan reproduksi aseksualnya jamur dibagi 4
menjadi.
5 Sebutkan beberapa habitat jamur 5
6 Bagaimana cara hidup jamur.. 6
7. Sebutkan klasifikasi jamur apa saja.. 7
8. Jelaskan reproduksi seksual jamur! 8
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Untuk SMK Kelas X Semester 1
Oleh:
Ayu Widiarti
(140210103018)
Ciri-ciri Umum
Morfologi
Seksual
Divisi Ascomycota
Divisi Basidiomycota
Divisi Deuteromycota
1) Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu mengetahui apa itu jamur melalui diskusi dengan benar
b. Siswa mampu menjelaskan minimal tiga ciri morfologi jamur melalui
pengamatan dengan benar
c. Siswa mampu membedakan jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi melalui
gambar dengan benar
d. Siswa mampu menjelaskan reproduksi jamur melalui diskusi
e. Siswa mampu menyebutkan divisi jamur melalui diskusi
f. Siswa mampu menjelaskan persamaan dan perbedaan divisi jamur tersebut
melalui gambar
A. Pengertian dan Karakteristik Jamur
Fungi adalah organisme eukariotik yang tidak berklorofil. Jamur bersifat
uniseluler dan multiseluler. Jamur (Fungi) banyak ditemukan pada lingkungan
sekitar yang tumbuhan subur khususnya pada musim hujan karena jamur menyukai
habitat yang tempatnya lembab. Tetapi jamur dapat ditemukan disemua tempat yang
terdapat materi organik. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang jamur
disebut dengan mikologi. Jamur bertalus atau tubuh yang sederhana dengan tidak
memiliki akar, batang, dan daun. Jamur tidak berklorofil sehingga tidak
membutuhkan cahaya matahari dalam menghasilkan makanan. Jamur bersifat
heterotrof saprofit atau heterotrof parasit.
Jamur (Fungi) memiliki beberapa karektistik/ciri-ciri yang membedakan
tumbuhan. Ciri-ciri jamur (fungi) secara umum adalah sebagai berikut:
1. Organisme eukariota
2. Tidak memiki klorofil
3. Bersifat uniseluler dan multiseluler
4. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut dengan hifa
5. Hifa dapat membentuk anyaman yang bercabang-cabang yang disebut dengan
miselium
6. Bereproduksi secara generatif dan vegetatif
7. Tidak memiliki flagela dalam daur hidupnya
8. Tidak mengandung selulosa paad dinding selnya, melainkan karbohidrat
kompleks (termasuk kitin)
9. Jamur tumbuh pada habitat yang lembab, mengandung banyak zat organik,
sedikit asam, dan kurang cahaya
Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki
membran inti sel), tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu
membuat makanan sendiri), ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit, dan
ada yang bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichenes.
B. Struktur Tubuh
Tubuh jamur belum dapat dbedakan antara akar, batang dan daun.
Membentuk benang/hifa (selaput putih seperti kapas). Di dalam hifa terdapat
sitoplasma dengan organel yang biasa ditemukan pada eukariotik. Pada jamur yamg
hidupnya parasit, hifa mengalami modifikasi, disebut haustoria. Haustoria
merupakan organ untuk menyerap makanan dari substrat tempat hidup jamur, dan
organ ini memiliki kemampuan menembus jaringan substrat. Hifa membentuk suatu
anyaman yang disebut miselium.
Miselium merupakan tempat pembentukan spora dan juga sebagai alat
reproduksi dan alat mendapatkan makanan. Hifa juga bisa membentuk struktur yang
disebut badan buah. Badan buah merupakan kumpulan hifa yang muncul dari dalam
tanah atau kayu yang lapuk. Hifa dibagi menjadi sel-sel oleh sekat atau septum
(jamak, septa) dan ada juga yang tidak memiliki septa sehingga tubuh jamur tersebut
merupakan hifa panjang dengan banyak inti. Adanya septa merupakan salah satu
dasar klasifikasi jamur.
Macam-macam bentuk hifa jamur adalah sebagai berikut:
a)Hifa aseptat atau hifa tidak bersepta
yaitu hifa yang tidak mempunyai sekat atau septum. Istilah lain dari hifa tipe
ini adalah soenositik. Hifa tersebut dapat dijumpai misalnya pada Rhizopus oryzae
dan Mucor mucedo.
b)Hifa septat uninukleus atau hifa bersepta berinti tunggal
yaitu hifa yang disusun oleh sel-sel berinti tunggal dan memiliki sekat yang
membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki satu inti sel.
Meskipun demikian, inti sel dan sitoplasma dari ruang yang satu dapat berpindah ke
ruang lainnya. Hal ini dimungkinkan oleh adanya pori pada sekat-sekat tersebut. Hifa
tipe ini dapat dijumpai misalnya pada Puccinia graminis.
Dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri
dari benang benang halus yang disebut Hifa. Struktur hifa yang bercabang
membentuk suatu anyaman di sebut dengan Miselium, yang berfungsi menyerap zat
zat organik pada subtrat / medium. Bagian yang terletak antara kumpulan hifa
dinamakan stolon. Jamur yang bersifat parasit memiliki houstorium, yaitu hifa
khusus yang langsung menyerap makanan pada sel inangnya.
(Sumber: www. http//jamur.html)
c.Simbiosis
Jamur bekerja sama dengan ganggang membentuk lumut kerak (lichen).
Jamur membantu ganggang menyerap air dan mineral, sedangkan ganggang akan
menyediakan bahan makanan organik hasil fotosintesis bagi jamur. Contoh lain
adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tinggi membentuk mikoriza.
Jamur akan meningkatkan penyerapan air dan mineral dari tanah.
E. Habitat
1.Hidup di tempat lembab
2.Hidup di organisme hidup
3.Hidup di bangkai organisme
4.Dapat hidup di lingkungan konsentrasi gula tinggi
5.Lumut kerak (Lichen) bisa hidup di gurun, gunung salju, kutub
Reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif
/seksual. Secara vegetatif dengan spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi. Secara
generatif dengan konjugasi membentuk zygospora, askospora, dan basidiospora.
Memiliki keturunan diploid yang singkat (berumur pendek). Habitat di tempat
lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari.
Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual
dihasilkan secara singami (penyatuan sel atau hifa yang berbeda jenis). Singami
terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami (penyatuan plasma sel) dan tahap
kariogami (penyatuan inti sel). Palsmogami menghasilkan sel atau hifa berinti dua
(dikarion) yang haploid. Sel atau hifa dikarion yang haploid (n) kemudian mengalami
penyatuan inti membentuk keturunan berinti satu (monokarion) yang diploid (2n).
keturunan diploid dengan cepat kemudian membelah secara meiosis membentuk
spora seksual yang haploid (n). Spora seksual dapat berupa zigospora, askospora atau
basidiospora.
B. KLASIFIKASI JAMUR
1. Zygomycota
Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora (bentuk spora berdinding tebal
a. Ciri-ciri Zygomycota
Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).
Dinding sel tersusun dari kitin.
Reproduksi aseksual dan seksual.
Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.
Contoh :
Rhizophus stolonifer, Tumbuh pada roti
Rhizophus oryzae, Jamur tempe
b. Reproduksi Zygomycota
1. Aseksual
Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang menghasilkan spora. Bila
spora jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa baru. Tubuh jamur terdiri
dari rhizoid, sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon. Sporangium
menghasilkan spora baru.
2. Seksual
Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa dan hifa+ bersentuhan. Kedua ujung hifa
menggelembung membentuk gametangium yang terdapat banyak inti haploid. Inti
haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid. Zigospora
berkecambah tumbuh menjadi sporangium. Di dalam sporangium terjadi meiosis dan
menghasilkan spora haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok akan
tumbuh menjadi hifa.
2. Ascomycota
a. Ciri-ciri Ascomycota
1. Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
2. Bersel satu atau bersel banyak.
3. Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan
ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
4. Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang
berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora
merupakan hasil dari reproduksi generatif.
5. Dinding sel dari zat kitin.
6. Reproduksi seksual dan aseksual.
b. Contoh:
Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti
dapat mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada
pembuatan tape).
Penicilium
o Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
o Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
keju)
Aspergilus
o Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco
o Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah
o Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin
yang menyebabkan kanker hati (hepatitis)
Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada aves
Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena
daur hidup seksualnya hanya sebentar.
Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina
Reproduksi Basidiomycota
4. Deuteromycota
Sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang tak sebenarnya), karena belum
diketahui perkembangbiakannya secara seksual
a. Ciri-ciri Deuteromycota
Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-
hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya
b. Contoh Deuteromycota
Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.
Melazasia fur-fur, penyebab panu.
Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala
LEMBAR DISKUSI
SISWA
Untuk SMK Kelas X Semester 1
Oleh:
Ayu Widiarti
(140210103018)
LDS/01/BIO/2017
Kelompok : ..
Anggota : 1
2
3
4
Kelas : ..
Tujuan
1) Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat melalui diskusi dengan benar
2) Siswa dapat menjelaskan reproduksi jamur melalui Gambar dengan benar
3) Siswa mampu mengklasifikasikan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-cirinya melalui
pengamatan langsung dengan benar
Latihan !
1. Sebutkan macam-macam cara hidup dan habitat jamur!
2. Tempellah gambar yang sesuai dengan tahap-tahap reproduksi jamur pada siklus tersebut!
3. Sebutkan klasifikasi jamur berdasarkan cara reproduksi seksualnya! jelaskan!
4. Kelompokkan contoh jamur A, B, dan C pada cawan tersebut berdasarkan klasifikasinya!
Jawab :
1.
..............................
2. Gametangium
z
Plasmogami
Germinasi
Spora
Kariogami
Sporangium
Meosis
3.
4.
LAMPIRAN 5
INSTRUMEN PENILAIAN
Penentuan Nilai:
80 100 =A
70 79 =B
60 69 =C
50 59 =D
< 50 =E