Anda di halaman 1dari 11

I.

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Kemajuan transportasi akan membawa peningkatan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor
produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. Makin tinggi mobilitas yang dilakukan maka
semakin cepat gerakan distribusi serta lebih singkat waktu yang diperlukan dalam mengolah bahan
dan memindahkan nya dari tempat dimana bahan tersebut yang semula kurang bermanfaat ke
lokasi dimana manfaatnya lebih besar. Peningkatan produktivitas, karena transportasi ini merupakan
motor utama penggerak kemajuan ekonomi. Ekonomi yang berkembang akan ditunjukkan oleh adanya
mobilitas yang tinggi, dengan ditunjang transportasi yang memadai dan lancar.
Menurut Samuelson (1976), ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang dan
masyarakat pada akhirnya memilih, dengan atau tanpa menggunakan uang, untuk memanfaatkan
sumber-sumber daya produktif langka yang dapat memiliki mantaat-manfaat alternatif guna
menghasilkan berbagai komoditas dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi, sekarang dan di
masa mendatang, oleh perorangan atau kelompok-kelompok di dalam masyarakat. Ekonomi
menganalisis keuntungan dan kerugian dari tindakan memperbaiki pola-pola alokasi sumber daya.
Transportasi merupakan suatu kata yang mengandung arti sebagai sebuah usaha untuk
memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke
tempat lain, dimana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat lebih berguna untuk
tujuan-tujuan tertentu (Miro, 2002).
Transportasi terjadi karena tidak semua lokasi sumber bahan baku, lokasi proses produksi dan
lokasi konsumen berada pada suatu tempat tertentu, sehingga kesenjangan jarak antara lokasi-
lokasi tersebut akan melahirkan perangkutan/ transportasi. Adanya perbedaan letak antara lokasi-
lokasi tersebut, maka akan ada jarak yang akhirnya menimbulkan biaya, sehingga dengan adanya
transportasi akan mempengaruhi nilai suatu barang yang diangkut. Berdasarkan penjelasan tersebut
di atas, berarti transportasi mempunyai lima unsur pokok yaitu: (1) manusia, yang membutuhkan; (2)
barang, yang dibutuhkan; (3) kendaraan, sebagai sarana alat angkut; (4) jalan, sebagai prasarana
angkutan, dan (5) organisasi, sebagai pengelola angkutan (Warpani,1990:4).
Ekonomi transportasi merupakan salah satu cabang dari mikroekonomi terapan. Akan tetapi
ekonomi transportasi menghadapi sejumlah masalah dan, karakteristik yang khas. Hukum- hukum
sederhana dalam ekonomi pasar tidak dapat diaplikasikan begitu saja ke dalam ekonomi
transportasi sebagai contoh, kebutuhan akan transportasi adalah suatu kebutuhan turunan; karena
kebutuhan di sini bukan untuk dirinya sendiri. Selain itu, setiap perjalanan memiliki waktu dan
2
Pendahuluan

ruangnya sendiri-sendiri. Perbedaan teknologi antara berbagai moda dan skala ekonominya
cenderung menimbulkan masalah ketika dikaitkan dengan ekonomi transportasi.
Transportasi dapat memajukan kesejahteraan ekonomi dan masyarakat, menciptakan dan meningkatkan
tingkat aksesibilitas dari potensi-potensi sumber alam dan luas pasar. Sumber alam yang semula
tidak termanfaatkan akan terjangkau dan dapat diolah. Prasarana transportasi berperan sebagai alat
bantu untuk mengarahkan pembangunan dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan atau barang
akibat adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Sebagai contoh suatu kawasan permukiman baru yang
hendak dipasarkan, tidak akan pernah ada peminatnya apabila di lokasi tersebut tidak disediakan
prasarana transportasi. Hal senada juga terjadi di kawasan permukiman transmigran. Suatu
kawasan permukiman tidak akan dapat berkembang meskipun fasilitas rumah dan sawah sudah siap pakai jika tidak
tersedia prasarana transportasi. Hal ini akan mengakibatkan biaya transportasi menjadi sangat tinggi. Jika
hal ini dibiarkan terus maka kawasan permukiman transmigran tersebut tidak akan berkembang.
Oleh karena itu, kebijakan yang harus dilakukan adalah menyediakan sistem prasarana transportasi dengan
biaya minimal agar dapat dilalui. Faktor perkembangan wilayah yakni modal, tenaga kerja,
perlengkapan SDA dan pasar merupakan kesatuan yang saling berkaitan dan nantinya
menghasilkan interaksi dan menciptakan kegiatan ekonomi, social maupun politik. Kemajuan
transportasi akan membawa peningkatan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor produksi dan
mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. Makin tinggi mobilitas yang dilakukan maka semakin cepat
gerakan distribusi serta lebih singkat waktu yang diperlukan dalam mengolah bahan dan
memindahkan nya daritempat dimana bahan tersebut yang semula kurang bermanfaat ke lokasi
dimana manfaat nya lebih besar.
Peningkatan produktivitas, karena transportasi ini merupakan motor utama penggerak kemajuan
ekonomi. Ekonomi yang berkembang akan ditunjukkan oleh adanya mobilitas yang tinggi, dengan
ditunjang transportasi yang memadai dan lancar. Seperti hal nya negara-negara maju, mereka
memiliki transportasi yang mendukung dalam setiap aktivitas yang mereka lakukan. Dengan transportasi
yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara penduduk lokal dengan dunia luar. Keterisolasian
merupakan masalah pertama yang harus ditangani. Transportasi berfungsi sebagai jembatan yang
menghubungkan produsen dengan konsumen. Kajian transportasi dan perkembangan wilayah
memiliki dimensi persoalan dengan rentang yang luas dan kompleks. Oleh karena itu untuk dapat
memahami pola kerja transportasi dan aksesibilitas, dituntut untuk memiliki pandangan yang luas tidak
hanya pada satu bidang kajian ilmu saja. Salah satu bidang ilmu yang terkait dengan transportasi adalah
geografi transportasi.

Bahan Kuliah “ Ekonomi Transportasi” By. M. Rais Rachman


Prodi Teknik Sipil UKI-Paulus
3
Pendahuluan

Persoalan keterjangkauan akibat jarak yang jauh sehingga tidak dapat melakukan kegiatan
ekonomi secara maksimal tidak berlaku di Negara maju, hal ini karena perkembangan transportasi
mereka yang unggul sehingga terkadang transportasi bukanlah menjadi isu utama menurunnya
mobilitas di Negara maju. Sedangkan belum berkembang seperti hal nya Indonesia, ditandai oleh
factor mobilitas yang masih rendah terutama dipengaruhi oleh distribusi angkutan yang belum
lancar. Sumber daya alam yang dimiliki suatu negara tidak memiliki arti apa-apa jika tetap berada
ditempatnya tanpa disentuh oleh campur tangan manusia yang ahli untuk memanfaatkannya.

B. ASPEK EKONOMI DALAM SISTEM TRANSPORTASI


Aspek ekonomi dalam pengoperasian sistem transportasi perlu dikaji dan dibahas karena
ekonomi dan sistem transportasi memlliki hubungan (korelasi) rimbal balik yang cukup kuat dan
sangat sensitif. Seperti yang sudah dipahami sebelumnya, transportasi berpengaruh nyata terhadap
kondis perekonomian masyarakat; sebaliknya, bagaimana perkembangan dan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang dialami oleh sebuah daerah, wilayah, kota, atau sebuah negara, juga akan
berpengaruh besar terhadap ketersediaan sistem transportasi (prasarana jalan dan terminal, sarana
kendaraan dan manajemen pengoperasian) daerah, wilayah, kota, dan negara bersangkutan. Selain
itu, orang dan barang yang melakukan perjalanan atau pindah darl tempat asal ke tempat tujuan
akan mudah mencapai tempat tujuan dan lancar dalam perjalanan mereka apablla didukung oleh
keadaan ekonomi yang mapan (tingkat pendaparan tinggi).
Pelaku perjalanan (orang dan/atau barang) yang berplndah arau bergerak dari tempat asal ke
tempat tujuan mereka baik yang berjarak dekat, sedang ataupun jauh akan berkorban
(mengeluarkar biaya perjalanan) agar dapat sampai ke tempat tujuan yang diinginkan. Sebagal
contoh, misalkan wilayah X dan wilayah Y, dihubungkan oleh sistem transporrasi. Wilayah X adalah
sentra penghasil komoditas kebutuhan hidup masyarakat yang komoditasnya akan dipasarkan dl
wilayah Y seharga Rp 1000,- per unitnya. Kemudian terjadi gangguan tehadap salah satu komponen
sisrem rransportasi seperti prasarana jalan putus (rusak), atau armada kendaraan mogok
beroperasi. Kejadian ini akan berdampak iangsung terhadap harga komoditas kebutuhan hidup
masyarakat yang dijual di wilayah Y tersebut yang mungkin bisa mencapai dua kali lipat misalnya
menjadi Rp 2000,- per unitnya. Kenaikan harga ini disebabkan oleh terganggunya sistem
transportasi yang pengaruhnya dapat meluas ke kondisi perekonomian masyarakat suatu wilayah,
kota atau negara. Harga jual suatu barang produksi manufaktur atau komoditas yang akan dibeli
oleh masyarakat dalam memenuhi keburuhan hidupnya telah memperhitungkan komponen harga

Bahan Kuliah “ Ekonomi Transportasi” By. M. Rais Rachman


Prodi Teknik Sipil UKI-Paulus
4
Pendahuluan

transportasi yaitu berupa biaya angkut bahan-bahan baku untuk pembuatan barang bersangkutan
dari sumbernya ke pabrlk dan biaya angkut barang yang sudah jadi dari pabrik ke pasar.

C. PERAN TRANSPORTASI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI


Transportasi merupakan unsur yang penting dan berfungsi sebagai urat nadi kehidupan dan
perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan mobilitas penduduk yang tumbuh bersamaan dan
mengikuti perkembangan yang terjadi dalam berbagai bidang dan sektor. Namun yang urgen adalah
peran dan pentingnya transportasi dalam kaitannya dengan aspek ekonomi dan sosial ekonomi
pada negara dan masyarakat. Dalam hubungan ini, yang utama adalah: (a) tersedianya barang
(availability of goods), (b) stabilisasi dan penyamaan harga (stabilization and equalization), (c)
penurunan harga (price reduction), (d) meningkatnya nilai tanah (land value), (e) terjadinya
spesialisasi antar wilayah (territorial divisionof labor), (f) berkembangnya usaha skala besar (large
scale production), dan (g) terjadinya urbanisasi dan konsentrasi penduduk (urbanization and
population concentration) dalam kehidupan.
1. Tersedianya Barang
Efek yang sangat nyata dari adanya transportasi yang baik dan murah adalah penyediaan atau
pengadaan pada masyarakat barang-barang yang dihasilkan di tempat lain yang tidak dapat
dihasilkan setempat, mengingat kondisi iklim dan keterbatasan sumber daya alam yang tidak
memungkinkan untuk menghasilkannya atau kalau dihasilkan juga terpaksa dengan biaya produksi
dan harga yang sangat tinggi.
Dengan adanya transportasi yang murah, maka pada masyarakat yang tidak dapat
menghasilkan barang tertentu atau ketersediaannya dalam serba kekurangan akan dapat disuplai
barang tersebut yang mengalir dari daerah/tempat penghasilannya guna memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat yang bersangkutan.
2. Stabilisasi dan Penyamaan Harga
Dengan transportasi yang murah dan mudahnya pergerakan barang dan suatu lingkungan
masyarakat ke yang lainnya, maka akan cenderung terjadinya stabilisasi dan penyamaan harga
dalam hubungan keterkaitan satu sama lainnya.
3. Penurunan Harga
Hampir sama dan identik dengan pengaruh stabilitas dan penyamaan harga di atas, adalah
terjadinya penurunan harga sebagai hasil dari transportasi yang murah. Namun disini lebih
ditekankan pada ongkos transportasi sebagai salah satu unsur dalam penentuan harga produksi
maupun dalam perannya untuk mengadakan atau penyediaan sumber-sumber produksi beserta

Bahan Kuliah “ Ekonomi Transportasi” By. M. Rais Rachman


Prodi Teknik Sipil UKI-Paulus
5
Pendahuluan

ongkos pemrosesan atau ongkos assembling bahan mentah dan spareparts dalam proses produksi
yang bersangkutan.
Dengan demikian, transportasi yang tersedia dengan mudah dan murah akan menurunkan harga
barang-barang oleh karena turunnya ongkos produksi atau biaya pengadaan barang-barang yang
bersangkutan akibat penurunan ongkos transportasi tersebut, yang antara lain bertalian dengan:
Penurunan ongkos pengangkutan dari produsen ke konsumen;
Penurunan ongkos assembling dan ongkos processing daripada bahan-bahan mentah dan spare
parts yang diperlukan pada industri;
Memungkinkan terjadinya pembagian kerja secara geografis antar daerah ataupun spesialisasi
secara territorial yang menghasilkan efisiensi, dan lain sebagainya.
Di samping itu, tersedianya transportasi yang mudah dan murah tersebut memungkinkan pula lebih
banyaknya penjual-penjual atau pengusaha-pengusaha yang dapat entry (masuk) ke dalam pasar,
sehingga memperbesar persaingan (competition) di antara mereka yang akan dapat mengakibatkan
terjadinya penurunan harga.
4. Meningkatnya Nilai Tanah
Banyak lahan pertanian yang tidak menguntungkan (unprofitable) dan tidak layak (unfeasible)
untuk ditanam bagi usaha pertanian karena hasilnya tidak dapat dijual ke pasar akibat lokasinya jauh
dan ongkos transportasinya mahal.
Dengan tersedianya transportasi yang mudah dan murah pada tanah atau wilayah yang potensial
untuk pengembangan pertanian tersebut, akan dapat dihasilkan produksi pertanian yang
menguntungkan sebab hasil produksinya akan dapat diangkut dan dilemparkan ke pasar dengan
kalkulasi ongkos-harga yang menguntungkan. Dengan demikian, maka tanah atau wilayah yang
terpencil dan jauh tempatnya dari pasar tersebut akan naik nilainya atau rents-nya dibandingkan
dengan kondisi sebelumnya.
5. Terjadinya Spesialisasi Antar Wilayah
Suatu daerah akan menspesialisasikan diri dalam produksi barang-barang tertentu karena
mempunyai keunggulan (komparatif) tertentu, seperti tersedianya bahan baku yang berlimpah dan
murah, tersedianya modal yang memadai, adanya tenaga kerja trampil yang sesuai dan sebagainya
dibandingkan dengan daerah lainnya. Dengan adanya spesialisasi atau pembagian kerja antar
daerah tersebut akan terjadi surplus hasil produksi karena spesialisasi yang bersangkutan.
6. Berkembangnya Usaha Skala Kecil
Kegiatan produksi skala besar biasanya memerlukan sumber produksi bahan mentah yang
berasal dari daerah atau wilayah yang jauh untuk didatangkan ke lokasi pabriknya. Adalah suatu hal

Bahan Kuliah “ Ekonomi Transportasi” By. M. Rais Rachman


Prodi Teknik Sipil UKI-Paulus
6
Pendahuluan

yang menguntungkan secara ekonomis jika pada pabrik atau industri yang bersangkutan
dilaksanakan proses produksinya dengan menggunakan mesin skala besar, khususnya yang
bersifat menghemat tenaga kerja dan memiliki tingkat spesialisasi kerja yang tinggi. Namun usaha
skala besar ini tidak terlaksana dan tidak menguntungkan, jika tidak ada atau tidak mencukupinya
pasar bagi hasil produk yang akan dijualnya.
Dengan fasilitas transportasi, ongkos yang relatif murah akan dapat disediakan supplai bahan-
bahan dan tenaga kerja yang diperlukan, dan produk yang dihasilkan akan dapat mencapai atau
memasuki pasar yang lebih luas yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan dan manfaat yang
lebih besar bagi para konsumen dan masyarakat pada umumnya sebagai hasil dari usaha skala
besar yang lebih efisien tersebut. Dengan kemajuan transportasi yang antara lain berupa
peningkatan kapasitas pelayanan jasa transport dengan kecepatan yang lebih baik dan ongkos
transport yang relatif lebih murah, akan memungkinkan terjadinya pasar yang lebih luas dan
konsentrasi produksi yang lebih besar dalam kaitan dengan usaha ekonomi skala besar tersebut.
7. Terjadinya Urbanisasi dan Konsentrasi Penduduk
Dengan tersedianya transportasi yang mudah dan murah akan mendorong timbulnya kerja dan
spesialisasi antar daerah. Hal ini akan mendorong bertumbuh dan berkembangnya serta
terkonsentrasinya industri dan perdagangan dalam skala besar dan menengah.
Kegiatan dan usaha ekonomi tersebut akan selalu menimbulkan aktivitas yang menyertainya, seperti
storing, processing, packaging, advertising, financing, merchandising, dan kegiatan-kegiatan lainnya
yang berkaitan dan ditunjang oleh tersedianya fasilitas dan kemajuan transportasi yang
bersangkutan.
Kesemuanya akan cenderung dilaksanakan di pusat-pusat kota (urban centre). Dengan demikian
akan mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya kota-kota besar disertai dengan urbanisasi
penduduk ke wilayah kota-kota industri dan perdagangan yang berkembang tersebut untuk mencari
kerja dan penghidupannya.
Dengan ditunjang oleh transportasi yang baik dan lancar, maka akan berkembanglah kota-kota
satelit dan pemukiman pinggiran kota yang orientasi pekerjaan, usaha, dan kegiatan lainnya
kebanyakan juga berada di kota besar yang merupakan pusatnya.

D. TRANSPORTASI DALAM MENDUKUNG PERKEMBANGAN EKONOMI NASIONAL


Tiap negara, bagaimanapun tingkatan perkembangan ekonominya, dalam rangka menyusun
sistem transportasi nasional atau dalam menetapkan policy transportasi nasional harus menentukan

Bahan Kuliah “ Ekonomi Transportasi” By. M. Rais Rachman


Prodi Teknik Sipil UKI-Paulus
7
Pendahuluan

terlebih dahulu tujuan-tujuan mana yang membutuhkan jasa angkutan dalam sistem transportasi
nasional.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dengan pengembangan ekonomi ialah:
a. Meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan distribusi yang merata antara
penduduk, bidang-bidang usaha dan daerah-daerah.
b. Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat dihasilkan para konsumen,
industri, dan pemerintah.
c. Mengembangkan industri nasional yang dapat menghasilkan devisa serta mensuplai
pasaran dalam negeri.
d. Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Transportasi memegang peranan penting dalam usaha mencapai tujuan-tujuan pengembangan
ekonomi tersebut. Sejalan dengan tujuan-tujuan ekonomi adapula tujuan-tujuan yang bersifat non-
ekonomis, yaitu untuk mempertinggi integritas bangsa, mempertinggi ketahanan dan pertahanan
nasional. Jelas, bahwa tujuan-tujuan ekonomis dan nonekonomis tidak selalu berjalan seirama
dalam arah yang sama. Umpama: kebijakan transportasi bertujuan untuk meningkatkan pertahanan
nasional bisa berbeda dengan kebijakan untuk meningkatkan efisiensi ekonomi. Kenyataan bahwa
tujuan-tujuan transportasi adakalanya berbeda, dan sukar diukur dan kadang sulit dikaitkan, maka
untuk menyusun suatu sistem transportasi optimal memerlukan pemikiran-pemikiran mendalam.
1. Angkutan Sebagai Prasarana Ekonomi
Fungsi transportasi adalah untuk mengangkut penumpang dan barang dari satu tempat ke
tempat lain. Kebutuhan akan angkutan penumpang tergantung fungsi bagi kegunaan seseorang
(personal place utility). Seorang dapat mengadakan perjalanan untuk kebutuhan pribadi atau untuk
keperluan usaha.
Kebutuhan akan angkutan barang sebagian besar merupakan kebutuhan yang berkaitan
dengan faktor-faktor lain. Suatu jenis barang lebih bermanfaat di suatu tempat daripada di tempat
lain sipemilik sanggup membayar harga untuk terciptanya kegunaan barang tersebut di tempat yang
bersangkutan (place utility), bukan semata-mata untuk pemindahan barangnya tersebut.
Kenyataan menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkatan dari kegiatan ekonomi dengan
kebutuhan menyeluruh akan angkutan, dengan lain perkataan kalau aktivitas ekonomi meningkat
maka kebutuhan akan angkutan meningkat pula.
Faktor-faktor kebutuhan ekonomis, yang berhubungan dengan angkutan dari sesuatu jenis
barang, tergantung daripada sifat barang dan kegunaan ekonominya. Jadi transportasi menciptakan
kegunaan tempat (place utility), dengan mengangkut suatu jenis barang dari suatu tempat ke tempat

Bahan Kuliah “ Ekonomi Transportasi” By. M. Rais Rachman


Prodi Teknik Sipil UKI-Paulus
8
Pendahuluan

lain agar dapat dimanfaatkan ditempat yang bersangkutan. Harga barang dan jasa pada hakikatnya
dipengaruhi oleh permintaan akan barang dan jumlah barang yang tersedia (demand and supply).
Biaya angkutan merupakan unsur penting dalam produksi barang yang merupakan faktor pendorong
bagi produksi.
Dalam menentukan biaya transportasi, beberapa faktor yang perlu diperhatikan: Perbandingan
antara bobot dan volume barang; Kemungkinan kerusakan barang; Kemungkinan merusak barang
lain; Harga pasar dari barang tersebut; Jarak angkutan; Keteraturan dan volume angkutan;
Tingkatan persaingan dengan sarana angkutan lain, baik intermoda maupun intramoda; Biaya yang
berhubungan dengan jasa-jasa yang dihasilkan; Faktor-faktor khusus yang mungkin mempengaruhi
angkutan.
Pengaruh dari faktor-faktor tidak sama (extern) dalam hal tertentu bisa berbeda dengan yang
lain. Sebagai contoh hasil poduksi rokok, diangkut dengan biaya angkutan yang relatif tinggi
dibandingkan dengan hasil produksi lain. Hasil produksi tembakau memiliki sifat di mana angkutan
dengan biaya rendah karena memiliki sifat kepadatan dan ringkas, tidak mudah rusak, dan diangkut
dalam jumlah besar secara teratur. Tetapi, karena nilai tinggi (high value commodity) maka dapat
dibebankan biaya angkutan yang relatif tinggi.
Barang-barang demikian dapat diangkut dengan biaya, yang jauh lebih tinggi dari biaya angkutan
sesungguhnya, sedangkan barang-barang dengan nilai rendah (low value commodity) dapat
diangkut dengan biaya yang lebih rendah dari biaya angkutan sesungguhnya. Walaupun bukan
tujuan penulis untuk membahas ekonomi angkutan namun policy biaya angkutan ini perlu
disinggung untuk memberikan gambaran tentang hubungan dari pelbagai faktor yang pada
hakikatnya sedikit banyak mempengaruhi perkembangan sarana angkutan. Baik dilihat dari segi
ekonomis maupun teknis. Manajemen traffic bertanggung jawab untuk mengatur persediaan jasa-
jasa angkutan yang mengangkut dengan muatan, alat angkut dan biaya-biaya untuk operasi
kendaraan.
2. Faktor Ekstern yang Mempengaruhi Transportasi
Untuk pengelolaan transportasi, banyak faktor-faktor ekstern yang bisa mempengaruhi jalannya
kegiatan perusahaan antara lain:
a. Undang-undang/peraturan pemerintah; undang-undang atau kebijaksanaan pemerintah
merupakan faktor yang dominan mempengaruhi terhadap pengelolaan usaha transportasi.
Contoh: Undang-Undang Lalu Lintas, peraturan yang menyangkut dengan penerbangan, dan
pengangkutan di laut.

Bahan Kuliah “ Ekonomi Transportasi” By. M. Rais Rachman


Prodi Teknik Sipil UKI-Paulus
9
Pendahuluan

b. Kebijaksanaan/pengaturan pihak pemerintah pusat dan daerah Kebijaksanaan pemerintah yang


ikut mempengaruhi usaha transportasi adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
mengenai pengadaan bis untuk umum (ada merek, jenis-jenis tertentu yang ditentukan oleh
pemerintah yang bisa dipakai untuk umum) selain daripada itu ada undang-undang yang
mengatur mengenai transportasi.
c. Pengaruh pemakai jasa (demand), perusahaan angkutan dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat akan jasa-jasa angkutan, agar memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya
kepada pengguna jasa. Bagi pemakai jasa yang diutamakan dalam soal pengangkutan ialah
aman, teratur, tertib, memuaskan, cepat, serta menyenangkan. Tinggi rendahnya pendapatan
suatu perusahaan angkutan (misalnya, angkutan antarkota), tergantung pada pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat. Pada umum-nya perusahaan angkutan antarkota mempunyai
daya saing yang kuat sekali. Dari segi demand inilah merupakan titik tolak, apakah perusahaan
break even atau tidak, jadi dibutuhkan demand forecast.
Sebelumnya telah disinggung di atas, bahwa pengaruh pemakai jasa angkutan akan membawa
dampak terhadap pengelolaan perusahaan transportasi. Tinggi rendahnya demand akan jasa
angkutan tergantung pada pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa. Dengan
perkembangan teknologi modern dalam bidang pengangkutan, banyak pengaruhnya pada
perdagangan dalam negeri dan luar negeri, pembangunan ekonomi, serta penyebaran penduduk ke
seluruh wilayah di Indonesia (transmigrasi, turis dalam negeri, dan mancanegara). Adapun golongan
pemakai jasa angkutan yang tersebar dalam masyarakat terdiri dari:
a. Perusahaan-perusahaan industri, perusahaan-perusahaan perdagangan, dan lain sebagainya.
b. Pemakai jasa dari pihak pemerintah (government demand)
c. Pemakai jasa angkutan dalam masyarakat umum.
Dalam rangka pemanfaatan jasa angkutan agar diusahakan secara efisien dan memberikan
pelayanan yang optimal kepada masyarakat pengguna jasa transportasi.
3. Peranan Transportasi dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Berbangsa
Transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat pembangunan
ekonomi, dan sosial politik suatu negara. Pengangkutan merupakan sarana dan prasarana bagi
pembangunan ekonomi negara yang bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi (rate of growth).
Transportasi bermanfaat bagi masyarakat, dalam arti hasil-hasil produksi dan bahan-bahan baku
suatu daerah dapat dipasarkan kepada perusahaan industri. Hasil-hasil barang jadi yang diproduksi
oleh pabrik dijual oleh produsen kepada masyarakat atau perusahaan-perusahaan yang bergerak di

Bahan Kuliah “ Ekonomi Transportasi” By. M. Rais Rachman


Prodi Teknik Sipil UKI-Paulus
10
Pendahuluan

bidang pemasaran. Untuk mengangkut bahan-bahan baku dan barang-barang jadi dibutuhkan jasa-
jasa transportasi (darat, laut dan udara).
Selain itu transportasi melaksanakan penyebaran penduduk dan pemerataan pembangunan.
Penyebaran penduduk ke seluruh pelosok tanah air di Indonesia menggunakan berbagai jenis moda
transportasi. Secara skematis dapat digambarkan di sini peranan moda transportasi dalam
kehidupan masyarakat, seperti terlihat pada skema berikut.

(1) (2) (3) (4)


Sumber-Sumber Pemasaran Bahan Bahan baku Pengolahan
Bahan Baku baku bahan baku

(6) (5)
Pemasaran Hasil Barang Jadi

(7) (7)
Perusahaan Niaga Konsumen Akhir

Gambar 1.1. Peranan Moda Transportasi

(1) Sumber bahan baku tersebar di berbagai tempat/daerah; (2) Pemasaran bahan baku kepada
pemakai (perusahaan industri atau dijual ke pasar). Untuk pemasaran bahan baku, dibutuhkan moda
transportasi yang mengangkutnya dari sumber bahan baku; (3), (4) dan (5) merupakan pengolahan
bahan baku dalam industri yang menghasilkan barang-barang jadi (finished goods). Dalam pabrik
digunakan pula transportasi intern untuk mengangkut seperti derek, forklif dan truck (material
handling dan transportasi); (6) pemasaran barang jadi (finished goods) dilaksanakan oleh
perusahaan industri yang dipasarkan kepada perusahaan niaga ataupun langsung kepada
konsumen akhir (7)
Tiap-tiap daerah mempunyai kekhususan dalam arti spesialisasi yang berbeda untuk masing-
masing daerah dan wilayah. Contoh: hasil kerajinan Tasikmalaya, Yogyakarta, Kalimantan, dan
Palembang berbeda untuk tiap-tiap daerah. Hasil-hasil suatu daerah, yang dikarenakan spesialisasi
secara geografis tersebut, akan dapat dijual atau dipasarkan bila tersedia alat pengangkutan yang
cukup serta memadai.
Suatu produksi akan bermanfaat dan ekonomis, bila tersedia cukup moda transportasi, hal
mana ada kaitannya transportasi dengan produksi dalam arti untuk pelemparan komoditas tersebut
ke pasar (market). Di sini kelihatan ada hubungan transportasi dengan produksi:

Bahan Kuliah “ Ekonomi Transportasi” By. M. Rais Rachman


Prodi Teknik Sipil UKI-Paulus
11
Pendahuluan

a. Dengan tidak tersedianya transportasi masyarakat tidak akan mengecam ketergantungan dari
produksi.
b. Oleh karena itu harus diusahakan pemanfaatan alat angkut seefektif dan seefisien mungkin.
c. Dengan efektif dan efisien pengelolaan moda transportasi akan memberikan dampak makro dan
mikro terhadap pembangunan ekonomi.
Selain peranan transportasi tersebut di atas, yang sangat penting bagi negara Indonesia ialah:
a. Pembangunan nasional dan pembangunan seluruh wilayah Indonesia serta pemerataan
pembangunan.
b. Guna pertahanan dan ketahanan nasional bangsa Indonesia (hankamnas).
Bertolak dari hal-hal di atas maka analisis dan kajian ekonomi dalam pengoperasian sistem
transportasi dapat ditinjau dari dua sisi yaitu:
a. dari sisi sistem transportasi sebagai sebuah barang atau jasa (yaitu jasa atau pelayanan pindah
dan asal ke tujuan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang melakukan perjalanan di sepanjang
linrasan asal-t ujuan tertentu).
b. dari sisi sistem transportasi sebagai sebuah produk jasa (yaltu sistem transportasi berbentuk
jasa yang diproduksi dan disediakan oleh pihak penyedia layanan sistem transportasi).
Berdasarkan kedua sisi kajian itu bahasan dalam bab ini akan dibagl atas:
a. menganalisis dan mengkaji kebutuhan perjalanan dari masyarakat yang melakukan perjalanan.
b. menganalisis dan mengkaji biaya (ongkos) transportasi baik biaya pindah yang dikeluarkan oleh
masyarakat pelaku perjalanan maupun biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha dalam
memproduksi dan menyediakan jasa sistem transportasi,
c. meninjau dan membahas hal-hal seputar tarif (harga jasa) sistem transportasi,
d. membahas masalah investasi dalam pembangunan sistem transportasi jangka panjang
misalnya pembangunan jalan tol, pelabuhan laut, kereta api bawah tanah, monorel, dan lain-
lain.

Bahan Kuliah “ Ekonomi Transportasi” By. M. Rais Rachman


Prodi Teknik Sipil UKI-Paulus

Anda mungkin juga menyukai