Diskusi 3

Fernando Muhammad Tanjung 1706035933

Isfan Chuzaify 1706024961

1. Dalam merajut Sistem transportasi laut, silahkan anda diskusikan konsep supply pelayaran
laut di perairan Indonesia. Dimana ada konsep yakni; ship follow the trade atau ships
promote the trade.

Jawaban Diskusi:

Pertumbuhan volume perdagangan barang dan jasa berpengaruh besar terjadap kebutuhan
akan infrastruktur berupa sarana prasarana transportasi jalur laut khususnya untuk
Indonesia yang merupakan negara kepulauan dimana satu banyak sekali kawasan yang
hanya bisa terhubung dengan sarana prasarana transportasi laut. Konsp ini dikenal dengan
konsep “Ship Follow the Trade”, dimana konsep tersebut berpengaruh besar terhadap
percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Konsep tersebut mengharuskan infrastruktur
laut tersebut mengikuti kebutuhan perdagangan sehingga kapal dan pelabuhan merupakan
demand dan perdagangan itu sendiri merupakan supply.

Untuk mewujudkan pemerataan ekonomi secara nasional, konsep “Ship Promote the
Trade” diharapkan mampu meningkatkan aktifitas ekonomi diantar kawasan-kawasan
yang terhubung tersebut. Konsep pembangunan ini diharapkan dapat menjadi moda
transportasi logistik utama di Indonesia yang menghubungkan seluruh daerah kepulauan
yang ada, dan diharapkan juga mampu menurunkan biaya logistic untuk menunjang
pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia

2. Presiden Joko Widodo mengatakan kita sebagai bangsa maritim, sudah lama memungungi
laut sebagai media untuk menyatukan Indonesia. Semenjak kemerdekaan kita hanya fokus
membangun transportasi darat, meninggalkan laut. Hal ini menyebabkan biaya logistik di
Indonesia menjadi sangat mahal. Pada periode pertama, Presiden Jokowi menginstruksikan
sistem pelayaran tol laut.

Silahkan anda diskusikan, apa dan bagaimana tol laut itu bekerja. Apakah yang menjadi
isu penting saat ini dari Tol laut, dan bagaimana menurut anda solusi yang perlu
dikembangkan untuk menciptakan jalur distribusi yang berkeadilan. Anda dapat
membahasnya dari beberapa aspek; pelayaran, dan sistem logistik di awal dan akhir
perjalanannya. Sistem transportasi laut tidak dapat berdiri sendiri, harus didukung oleh
moda yang lainya.

Jawaban Diskusi:

Transportasi logistik khususnya moda tol laut adalah konsep untuk memperbaiki proses
pengangkutan logistik di Indonesia yang saat ini sedang gencar diterapkan. Indonesia
merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah layanan angkut laut tidak sebanding
dengan sarana (kapal) dan rute yang terbatas. Sehingga menyebabkan biaya logistik cukup
tinggi, mencapai 24% dari nilai barang, bahkan di IBT mencapai 50-60% (Badrus Zaman,
et. Al, 2015). Maka dari itu pemerintah memberi subsidi PSO kapal Tol Laut, Pelni,
Perintis, ternak, rede tahun 2020 mencapai kurang lebih Rp. 3,3 Triliyun (Kemenhub,
2020). Jalur pelayaran bebas hambatan yang menghubungkan hampir seluruh pelabuhan di
Indonesia. Program Tol Laut merupakan bentuk dukungan Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) pada sistem logistik nasional (sislognas). Tol Laut menjadi salah satu cara
untuk mengurangi hambatan transportasi logistik sehingga lebih efisien, efektif, dan lancar.
Sebagai jalur pelayaran bebas hambatan yang menghubungkan hampir seluruh pelabuhan
di Indonesia, program Tol Laut merupakan bentuk dukungan Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) pada sistem logistik nasional (sislognas). Program Tol Laut yang telah
berjalan sejak tahun 2015 ini, mengusung konsep konektivitas dan kelancaran distribusi
logistik di seluruh wilayah Indonesia.

Jika pada masalah angkutan barang bukan sekedar memberikan subsidi untuk menurunkan
disparitas harga. Masalah utamanya adalah model logistic nasional, kelancaran distribusi
barang, konektivitas antar moda dan pengendalian harga. Selanjutnya operasional Tol
Laut, Pelni dan Perintis dilaksanakan oleh operator yang berbeda, sehingga memiliki
jaringan dan waktu pelayanan yang berdiri sendiri. Delivery time, frekuensi singgah di
Pelabuhan, load factor, serta ketidakpaduan rute kapal (factor uncertainty muatan dan
gelombang) (Humang, W.P, et. Al, 2017). Adapun isu penting Tol laut tersebut meliputi;
Jaringan pelayaran belum optimal, Performa Pelabuhan belum memenuhi standard,
Inefisiensi transportasi darat dan cargo imbalance. Dengan menghasilkan integrasi jaringan
melalui optimasi rute dan optimasi jumlah kapal yang beroperasi, jalur distribusi yang
berkeadilan dapat tercipta.