Anda di halaman 1dari 16

KEBIJAKAN LOGISTIK DAN DAYA DUKUNG INFRASTRUKTUR INDONESIA

MENUJU POROS MARITIM DUNIA

Yuliana Yuli dan Dwi Aryanti Ramadhani

ABSTRACT

Realizing Indonesia as “Poros Maritim Dunia” is the vision of the current government.
Development agenda to realize “Poros Maritim Dunia” consists of five pillars. One of them is a
commitment to encourage the development of infrastructure and maritime connectivity, by
building a deep sea port, logistics and shipping industry and maritime tourism. Related with the
infrastructure and maritime connectivity, the logistics sector is one sector which has many
problems. Indonesia's logistics performance is not optimal when compared to other ASEAN
countries such as Singapore and Malaysia. The Effective of National Logistics System needed to
integrate the land and the sea into a coherent whole and sovereign, which is expected to be the
driving force for the realization of Indonesia as a maritime country. Maritime-based
development becomes an important foundation for economic prosperity

Keywords: Maritime, infrastructure, logistics

PENDAHULUAN optimal. Agenda pembangunan untuk


Mewujudkan Indonesia sebagai mewujudkan Poros Maritim Dunia ini terdiri
Poros Maritim Dunia merupakan visi dari dari lima pilar, yaitu: 1) pembangunan
Pemerintah saat ini. Visi tersebut didasarkan kembali budaya maritim Indonesia; 2)
pada letak strategis yang dimiliki oleh komitmen untuk menjaga dan mengelola
Indonesia. Indonesia merupakan negara sumber daya laut, dengan fokus membangun
kepulauan terbesar di dunia yang tersusun kedaulatan pangan laut, melalui
atas lebih dari 17.000 pulau serta dirangkai pengembangan industri perikanan, dengan
oleh 95.181 km garis pantai (terpanjang menempatkan nelayan sebagai pilar utama;
kedua setelah Kanada), dan sekitar 70 3) komitmen untuk mendorong
persen wilayahnya berupa laut. Di samping pengembangan infrastruktur dan
itu, pada wilayah pesisir dan laut Indonesia konektivitas maritim, dengan membangun
terkandung beragam sumber daya alam tol laut, pelabuhan laut dalam, logistik, dan
(SDA) dan environmental services yang industri perkapalan, serta pariwisata
sangat besar dan belum dimanfaatkan secara maritim; 4) diplomasi maritim yang

33

UPN "VETERAN" JAKARTA


mengajak semua mitra-mitra Indonesia dengan infrastruktur pelabuhan. Pelabuhan
untuk bekerja sama di bidang kelautan dan memiliki peran dan fungsi yang sangat
5) pembangunan kekuatan pertahanan penting dalam gerakan dan pertumbuhan
maritim. ekonomi di Indonesia. Pada dasarnya, fungsi
Salah satu pilar yang akan dibahas tradisional pelabuhan adalah sebagai tempat
dalam artikel ini adalah meningkatkan distribusi produk, bahan baku, sumber daya
konektivitas antar pulau dan peningkatan alam dan distribusi sumber daya manusia
infrastruktur pelabuhan serta logistik di dengan menggunakan jalur laut. Dalam hal
Indonesia. Selama ini infrastruktur distribusi, pelabuhan memiliki keunggulan
pelabuhan di Indonesia belum memiliki absolut karena biaya distribusi yang rendah
fasilitas yang memadai. Banyaknya serta dapat menampung distribusi dengan
pelabuhan yang tidak memiliki fasilitas yang volume besar. Fasilitas pelabuhan yang baik
memadai telah menghambat perdagangan dapat menciptakan biaya transportasi rendah
baik domestik maupun internasional. Tentu dan akan berkontribusi terhadap biaya
saja dalam era perdagangan global, daya produksi yang rendah. Biaya produksi yang
saing infrastruktur pelabuhan akan rendah berakibat pada harga jual barang
berpengaruh terhadap optimalisasi yang lebih rendah sehingga meningkatkan
pendapatan negara. Melalui pembenahan keunggulan kompetitif. Dengan demikian,
dan penciptaan konektivitas maritim yang infrastruktur pelabuhan yang baik akan
baik, diharapkan Indonesia dapat menjadi berperan dalam meningkatkan pertumbuhan
pusat konektivitas maritim baik di tingkat ekonomi suatu negara.
regional maupun global yang dapat Visi Presiden Indonesia Joko
meningkatkan perdagangan. Widodo untuk mengembangkan sistem
Sehubungan dengan infrastruktur transportasi laut modern melalui tol laut
dan konektivitas maritim, sektor logistik akan menciptakan konektivitas yang baik
merupakan salah satu sektor yang sampai antara wilayah Barat dan Timur. Program tol
saat ini memiliki banyak permasalahan. laut diperkirakan dapat mengurangi biaya
Kinerja logistik Indonesia belum optimal logistik negara sebesar 10 sampai 15 persen.
apabila dibandingkan dengan negara-negara Melalui tol laut, pemerintah bertujuan untuk
ASEAN lain seperti Singapura dan membangun hub internasional bagi
Malaysia. Kinerja logistik sangat terkait perdagangan laut di Indonesia. Salah satu

34

UPN "VETERAN" JAKARTA


langkah pertama untuk mencapai target untuk meningkatkan daya saing pelabuhan
tersebut, pemerintah Indonesia berencana di negara mereka.
untuk mengembangkan atau memodernisasi Konektivitas menjadi perhatian
24 pelabuhan laut. Sebanyak 11 pelabuhan utama setiap negara, mengingat di era global
utama dan pengumpan akan direnovasi. 13 setiap negara telah terhubung satu sama lain
pelabuhan sisanya akan dirancang untuk melalui komunikasi dan transportasi global.
menangani kargo. Langkah berikutnya Dengan peningkatan konektivitas, setiap
adalah pembangunan industri di sekitar negara akan saling berinteraksi dalam
pelabuhan. perdagangan, investasi dan keuangan
internasional. Dalam hal ini transportasi
PERAN SISTEM LOGISTIK maritim dengan fasilitas pelabuhan yang
NASIONAL DAN INFRASTRUKTUR memadai dinilai lebih efisien dalam kegitaan
DALAM POROS MARITIM DUNIA perekonomian global.
Visi Jokowi untuk menjadikan Pembangunan berbasis maritim
Indonesia sebagai poros maritim dunia menjadi fondasi yang penting bagi
dengan mengembangkan 24 pelabuhan di kemakmuran ekonomi dunia. Dalam sistem
Indonesia menjadi topik dalam setiap ini negara mengakui peran strategis
konferensi-konferensi di tingkat regional. pelabuhan dan melakukan pengelolaan
Inisiatif pengembangan infrastruktur melalui kerjasama dengan para stakeholders.
pelabuhan di Indonesia sebenarnya juga Di samping itu, dalam peningkatan kapasitas
sudah dilakukan oleh beberapa negara di pelabuhan, negara juga melakukan
Asia. Seperti misalnya, Pemerintah Thailand kerjasama dengan Organisasi Maritim
telah mengumumkan rencana pembangunan Internasional (IMO) maupun beberapa
yang agresif untuk laut dan pelabuha- bentuk kerjasama regional seperti dalam
pelabuhan baru. Di Filipina, pemerintah juga Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
melakukan investasi di bidang infrastruktur. Beberapa tahun terakhir, salah satu cara
Di samping itu, otoritas pelabuhan di untuk memahami transportasi adalah dengan
Filipina secara aktif meremajakan aset melihat kinerja logistik suatu negara.
pelabuhan dengan skema pembiayaan Logistik dapat diartikan sebagai jaringan
bersama sektor swasta. Sementara Singapura fisik untuk transportasi dan distribusi.
dan Malaysia juga terus melakukan upaya Dalam perkembangannya logistik juga

35

UPN "VETERAN" JAKARTA


mencakup manajemen terpadu dari rantai per delapan) garis khatulistiwa dengan
pasokan dan distribusi. Logistik mencakup kekayaan alam yang melimpah dapat
semua proses rantai pasokan dari menjadikan Indonesia sebagai “supply side”.
perencanaan, implemantasi, dan kontrol Dalam hal ini, Indonesia dapat memasok
yang efisien dan efektif dalam aliran dan hasil industri olahan ke dunia. Selain
penyimpanan barang, jasa dan informasi. sebagai pemasok, Indonesia juga menjadi
Karena itu, kinerja logistik meliputi seluruh “demand side” dalam rantai pasok global
tahapan produksi, distribusi dan pengiriman karena jumlah penduduknya yang besar.
dari pemasok awal sampai pada pelanggan Kondisi ini membutuhkan Sistem Logistik
akhir. Nasional yang terintegrasi, efektif dan
Sistem logistik memiliki peran efisien untuk mendukung terwujudnya
strategis dalam mensinkronkan dan peranan tersebut.
menyelaraskan kemajuan antar sektor Dalam rangka pengembangan Sistem
ekonomi dan antar wilayah demi Logistik Nasional ditetapkan PERPRES No.
terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang 26 Tahun 2012 Tentang Cetak Biru
inklusif. Sistem logistik juga menjadi Pengembangan Sistem Logistik Nasional
benteng bagi kedaulatan dan ketahanan (Sislognas). Cetak Biru Sislognas
ekonomi nasional. Peran strategis Sistem menyediakan kerangka bimbingan kepada
Logistik Nasional tidak hanya dalam pemerintah dan sektor bisnis dalam
memajukan ekonomi nasional, namun mengembangkan Sistem Logistik Nasional
sekaligus sebagai salah satu wahana yang efektif dan efisien. Cetak biru ini
pemersatu bangsa. Sistem Logistik Nasional merupakan referensi kepada pemerintah
yang efektif dan efisien diyakini mampu pusat dan daerah dalam mengembangkan
mengintegrasikan daratan dan lautan rencana pembangunan logistik. Selain itu,
menjadi satu kesatuan yang utuh dan dengan cetak biru Sislognas akan membantu
berdaulat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan koordinasi
menjadi penggerak bagi terwujudnya antar kementerian dan lembaga di tingkat
Indonesia sebagai negara maritim. nasional dan sub-nasional.
Berdasarkan kondisi geografis Bagi sektor bisnis, cetak biru
Indonesia yang terdiri lebih dari 17.000 Sislognas akan mendukung mereka dalam
pulau yang terbentang sepanjang 1/8 (satu meningkatkan daya saing melalui penciptaan

36

UPN "VETERAN" JAKARTA


nilai tambah yang lebih tinggi. Penciptaan Konektivitas nasional pada akhirnya
nilai tambah ini terjadi kareana adanya biaya tidak bisa terlepas dari jaringan transportasi
yang kompetitif serta peluang investasi laut sebagai tulang punggung logistik
yang lebih baik untuk usaha mikro, kecil dan maritim. Kondisi transportasi maritim saat
menengah. Di sisi lain, keberadaan cetak ini masih harus mendapat perhatian khusus.
biru Sislognas memberi peluang bagi bagi Kondisi infrastruktur Indonesia juga masih
pelaku dan penyedia layanan logistik terpusat di Jawa, sedangkan di wilayah lain,
nasional untuk membangun kerjasama pada seperti wilayah Timur kurang mendapat
skala global. perhatian. Misalnya saja, pintu gerbang ke
Dalam Sistem Logistik Nasional, wilayah Timur Indonesia saat ini adalah
Pelabuhan Hub Internasional didukung Makassar, Sulawesi Selatan. Padahal antara
dengan Pelabuhan Pengumpan di setiap Maluku dan Jawa akan lebih efektif apabila
Kabupaten/Kota, Pelabuhan Pengumpul tidak terlalu banyak titik-titik transit untuk
pada setiap Provinsi dan Pelabuhan Utama bongkar muat barang. Untuk itu pemerintah
pada beberapa Pelabuhan Pengumpul menetapkan program aksi kinerja
tertentu yang memnuhi kriteria. Berikut insfrastruktur transportasi laut meliputi
adalah gambar yang menunjukkan jaringan (Goldy Evi Grace Simatupang: 2013):
transportasi laut sebagai backbone logistik • Ditetapkan pelabuhan hub. udara
maritim: international di Jakarta, Kuala Namu,
Gambar I.1. dan Makasar.
Jaringan Transportasi Laut sebagai • Beroperasinya model sistem
Backbone Logistik Maritim pelayanan 24/7 kargo udara di
Bandara Soekarno Hatta.
• Beroperasinya secara terjadwal jalur
pelayanan short sea shipping (SSS)
di jalur Pantura dan Lalintim
Sumatera untuk menggalakkan
Legend: Konektivitas:
transportasi laut sebagai backbone
Pusat Distribusi Provinsi By sea / by rail By sea / by rail / by land By land / by rail / by sea

Pusat Distribusi Nasional


Short Sea Shipping
transportasi nasional.
• Dibangunnya pelabuhan hub. laut
Sumber : Sislognas, 2012
Internasional untuk Kawasan Timur

37

UPN "VETERAN" JAKARTA


Indonsia di Bitung, dan untuk dengan yang terjadi di Malaysia, biaya
Kawasan Barat Indonesia di Kuala logistik sekitar 13%. Kondisi ini
Tanjung. menggambarkan bahwa sektor swasta di
• Pengembangan pelabuhan kargo Indonesia akan memiliki waktu yang sulit
udara di Manado, Bali, Balikpapan, bersaing dengan negara tetangga. Bahkan
Morotai, Biak, dsb. untuk di tingkat domestik, mereka harus
• Terbangun dan beroperasi secara memiliki keunggulan kompetitif dalam hal
efektif dan efisien jaringan biaya tenaga kerja maupun faktor produksi
transportasi laut antar pulau dalam lain. Untuk investor asing, biaya logistik
rangka mewujudkan transportasi laut yang relatif tinggi di Indonesia akan
sebagai backbone transportasi membuat mereka berpikir ulang untuk
nasional. berinvestasi. Sejumlah faktor yang
• Terintegrasinya pelabuhan hub. laut berkontribusi terhadap inefisiensi ini
internasional dengan pelabuhan adalah: (Josephine Bassinette: 2015)
pengumpul dan pelabuhan • Manajemen Pelabuhan. Manajemen
pengumpan serta pusat pertumbuhan pelabuhan merupakan salah satu dari
ekonomi dan beroperasi secara penyebab terjadinya inefesiensi
efektif dan efisien. dalam biaya logistik. Salah satunya
• Beroperasinya secara efektif dan terkait dengan manajemen waktu
efisien pelabuhan kargo udara tinggal kontainer di pelabuhan.
internasional. Sehubungan dengan hal ini,
pelabuhan Tanjung Priok, misalnya,
KINERJA LOGISTIK NASIONAL DAN berupaya untuk melakukan
DAYA DUKUNG INFASTRUKTUR: perbaikan dalam manajemen
PERMASALAHAN DAN KEBIJAKAN pelabuhan. Manajemen Pelabuhan
Berbicara mengenai kinerja logistik Tanjung Priok mengurangi waktu
nasional tidak dapat dilepaskan dari besaran tinggal dari kontainer di pelabuhan
biaya logistik yang ada di suatu negara. menjadi rata-rata enam hari (Maret-
Bank Dunia menyatakan bahwa biaya September 2014) dari sebelumnya
logistik Indonesia adalah sekitar 27% dari sekitar
Produk Domestik Bruto (PDB). Ini berbeda delapan hari di tahun 2013. Namun,

38

UPN "VETERAN" JAKARTA


rentang waktu ini masih dua kali menggunakan sistem komputer
lebih lama dari waktu yang untuk menciptakan sistem
dibutuhkan di Malaysia dan hampir operasional yang efisien. Sistem ini
lima kali lebih lama daripada di digunakan untuk memindahkan
Singapura. barang masuk dan keluar dari
• Transportasi ke dan dari pelabuhan. pelabuhan secara cepat, aman dan
Transportasi ke dan dari pelabuhan pasti. Teknologi semacam ini belum
dapat dilihat misalnya dari truk yang sepenuhnya dilakukan di Indonesia.
membawa kontainer dari pelabuhan Tentu saja hal ini berakibat pada
Jakarta untuk kawasan industri manajemen pelabuhan yang tidak
Cikarang dapat memakan waktu efisien dan menyebabkan penundaan
sekitar enam jam. Kondisi ini dalam perdagangan internasional dan
berbeda apabila dibandingkan domestik.
dengan Malaysia. Di Malaysia hanya Dari uraian di atas dapat dilihat
membutuhkan waktu dua jam untuk bahwa kinerja sistem logistik nasional
perjalanan setara. Indonesia pada umumnya masih tidak
• Rantai pasokan yang tidak baik. optimal dan perlu ditingkatkan.
Seperti misalnya kurangnya cold Ketidakoptimalan ini disebabkan oleh: (a)
storage facilities di seluruh negeri infrastruktur yang tidak memadai, baik
menghambat kemampuan untuk kuantitatif maupun kualitatif; (b) prevalensi
mempertahankan nilai yang tinggi pungutan liar dan biaya transaksi yang
dari produk seperti ikan dan lainnya. menyebabkan ekonomi biaya tinggi; (c)
• Inefisiensi peraturan. Inefisiensi proses ekspor dan impor yang memakan
peraturan dapat dilihat dari waktu dan kemacetan di pelabuhan jasa; (d)
proliferasi aturan dan prosedur kapasitas pelayanan dan jaringan pendukung
administrasi untuk impor (izin, surat penyedia logistik nasional yang tidak
rekomendasi, laporan pra-verifikasi) memadai; dan (e) disparitas harga yang
yang menyebabkan ketidakpastian signifikan di perbatasan. Beberapa hal
dan membuka ruang untuk korupsi. tersebut memiliki dampak yang signifikan

• Kemuktahiran teknologi. Operator terhadap kinerja sektor logistik nasional.

pelabuhan di seluruh dunia

39

UPN "VETERAN" JAKARTA


Di samping permasalahan tersebut di Grafik I.1.
atas, pemanfaatan pelabuhan di Indonesia
Timur juga masih rendah. Kapasitas
pelabuhan di Indonesia pada umumnya juga
masih relatif rendah. Hal ini sebagian
disebabkan oleh kenyataan bahwa sebagian
besar pelabuhan Indonesia memiliki konsep
yang dangkal. Dalam hal ini pelabuhan Sumber : Mamay Sukaesih, 2015
membatasi ukuran kapal yang bisa berlabuh
di dalamnya. Sehubungan dengan Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa

pengiriman, kapasitas kapal di Indonesia kualitas pelabuhan Indonesia berada di

juga masih relatif rendah. Mayoritas kapal peringkat empat setelah Singapura, Malaysia

dalam negeri memiliki kapasitas 350-800 dan Thailand. Singapura adalah negara yang

TEUs. Sebaliknya, di negara-negara lain memiliki kualitas pelabuhan terbaik di

seperti Malaysia, India dan China, rata-rata antara negara-negara ASEAN. Beberapa

kapal memiliki kapasitas 1.000 TEUs. negara ASEAN mengalami perbaikan dalam

Selain itu, lebih dari 50 persen dari kapal di hal kulaitas pelabuhan di tahun 2014-2015.

armada nasional adalah kapal lama, lebih Sehubungan dengan kinerja logistik

dari 10 tahun. Untuk industri perkapalan, nasional, Bank Dunia menyatakan bahwa

produktivitas galangan kapal nasional di pada tahun 2010 dan 2012, Indeks Kinerja

bawah 500 tonase. Kapasitas ini masih Logistik (LPI) dari Indonesia cukup rendah

relatif rendah dibandingkan dengan dibandingkan dengan negara-negara anggota

beberapa negara Asia lainnya. Kendala yang ASEAN lainnya. Bahkan meskipun dengan

dihadapi oleh industri galangan kapal Vietnam yang berada dalam kategori negara

termasuk ketergantungan yang kuat pada berpenghasilan rendah sementara Indonesia

bahan baku impor (sekitar 65 persen) berada di kategori menengah ke bawah.

(Mamay Sukaesih: 2015). Berikut adalah Posisi Indonesia hanya di atas Laos,

grafik yang menggambarkan peringkat Kamboja, dan Myanmar yang berada di

kualitas pelabuhan di ASEAN: kategori negara berpenghasilan rendah.


Selain kinerja logistik yang rendah,
Indonesia juga menghadapi persaingan

40

UPN "VETERAN" JAKARTA


global dan regional yang tidak lagi di antara Pada tahun 2012, peringkat LPI Indonesia
produk dan antara perusahaan, tapi juga di jauh meningkat menjadi peringkat 59 dari
antara jaringan logistik di tingkat regional 155 negara yang disurvei, masih lebih
dan global. Berikut adalah grafik yang rendah dibandingkan dari beberapa negara
menggambarkan kinerja logitik Indonesia: ASEAN yaitu Singapura (1), Malaysia (21),
Thailand (38), Filipina (52) dan Vietnam
Grafik I.2. (53). (Center of Logistics and Supply Chain
LPI Negara-negara ASEAN Tahun 2007, Studies Institut Teknologi Bandung
2010, 2012 (ITB),dkk : 2013).
Sektor maritim memainkan peran
penting dalam perekonomian nasional, tetapi
sampai saat ini pemanfaatannya belum
optimal. Sektor maritim yang meliputi
pelabuhan, pengiriman dan galangan kapal
memiliki kondisi yang tidak begitu baik
dibandingkan dengan sektor maritim negara-
Sumber : Center of Logistics and Supply Chain negara ASEAN lainnya. Infrastruktur yang
Studies Institut Teknologi Bandung (ITB),dkk , 2013
mendukung konektivitas juga masih rendah
di Indonesia. Hal ini mendorong biaya
Dari grafik di atas dapat dilihat
logistik yang tinggi. Indonesia menduduki
bahwa pada tahun 2007 Indonesia berada di
peringkat ke-53 dari 160 negara dalam LPI
peringkat 43
2014. Meskipun peringkat LPI ini
dari 155 negara yang disurvei, rendah dari
meningkat dari tahun sebelumnya, namun
beberapa negara ASEAN yaitu Singapura
Indonesia masih berada di peringkat kelima
(1),
dari sembilan negara ASEAN. Dalam hal
Malaysia (27) dan Thailand (31). Indonesia
pelabuhan, daya saing infrastruktur
mengalami penurunan pada tahun 2010
pelabuhan berada pada tingkat yang relatif
menjadi peringkat 75 dari 155 negara, lebih
rendah. Berdasarkan Global
rendah dibandingkan beberapa ASEAN
Competitiveness Index (GCI), meskipun
negara yaitu Singapura (2), Malaysia (29)
kualitas pelabuhan Indonesia mengalami
dan Thailand (35) dan bahkan lebih rendah
peningkatan dari peringkat 89 pada tahun
daripada Filipina (44) dan Vietnam (53).

41

UPN "VETERAN" JAKARTA


2013-2014 menjadi 77 di tahun 2014-2015, biaya logistik juga rendah, yaitu kurang dari
namun kualitas infrastruktur pelabuhan 20%.
masih tertinggal dibandingkan Thailand Bagi kalangan industri,
(54), Malaysia (19) dan Singapura (2). permasalahan yang muncul terkait dengan
Bahkan, peringkat kualitas pelabuhan logistik adalah biaya logistik dan waktu
Indonesia di bawah elemen infrastruktur kirim. Faktor-faktor lain penyebab
lainnya seperti bandara, kereta api dan jalan. tingginya biaya logistik antara lain
Tingkat utilitas pelabuhan di tingkat (Achmad Wirabrata: 2013)
nasional diperkirakan telah lebih dari 100 • Teknologi informasi dan komunikasi
persen pada 2014 (Mamay Sukaesih: 2015). yang kurang mendukung dalam
Sementara tabel di bawah proses pemantauan arus barang
menunjukkan biaya logistik nasional antarwilayah yang berpotensi
Indonesia dibandingkan dengan negara- meningkatnya biaya
negara maju dan negara-negara ASEAN: • Sarana yang mahal dalam hal
pengadaan alat angkut truk dan
Tabel I.1. kapal laut (pajak dan suku bunga
Biaya Logistik di Beberapa tinggi)
Negara (% PDB) • Regulasi logistik yang tidak terpadu
dan tumpang tindih peraturan pusat-
daerah
• Kompetensi SDM logistik yang
rendah
• Armada yang tidak layak tetap
Sumber: Center of Logistics and Supply Chain
Studies Institut Teknologi Bandung (ITB),dkk, 2013
beroperasi.
Secara garis besar, penyediaan infrastruktur
menyangkut dua prinsip dasar yaitu akses
Dari tabel di atas dapat dilihat biaya logistik
yang lebih baik terhadap infrastruktur itu
di Indonesia paling besar dibandingkan
sendiri dan harga produk yang dihasilkan
negara ASEAN lain seperti Singapura,
dari pemanfaatan infrastruktur. Dengan
Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
akses yang lebih baik maka produktivitas
Sementara Di beberapa negara maju lain
meningkat, sehingga biaya input menurun

42

UPN "VETERAN" JAKARTA


dan selanjutnya bagi konsumen berarti di Ambon, Jayapura, Biak, Merauke dan
terjadinya penurunan biaya hidup. lain-lain. Beberapa pelabuhan perintis juga
Pemerintah mengembangkan konsep dibangun untuk mendukung transportasi
pendulum nusantara, dengan menetapkan barang ke bagian Timur Indonesia. Namun,
satu rute tetap pelayaran di enam pelabuhan. biaya logistik Indonesia Timur masih mahal
Keenam pelabuhan tersebut adalah, dibandingkan dengan Barat. Konsep
Pelabuhan Belawan Medan, Batam, pembangunan pelabuhan harus dilihat
Makassar, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung sebagai sub-sistem dengan infrastruktur
Priok Jakarta, dan Sorong Papua. Konsep ini pendukung lainnya. Infrastruktur tersebut
telah banyak diterapkan di dunia pelayaran, adalah seperti pelabuhan itu sendiri, pusat
penerbangan, hingga telekomunikasi di pusat pertumbuhan industri atau
negara-negara maju seperti Amerika Serikat perdagangan (zona ekonomi khusus, zona
Sehubungan dengan biaya logistik, ekspor impor, dan sejenisnya), dan
biaya logistik Indonesia Timur sangat tinggi, infrastruktur pendukung (jalan tol, jalan
yaitu mencapai 50%-60% apabila arteri, listrik, air, telekomunikasi). Setiap
dibandingkan dengan Indonesia bagian sub-sistem harus dibangun dan terhubung ke
Barat (contoh: yang lain. Jika ini tercapai maka pelabuhan
Sumatera) dan bagian Indonesia Tengah akan memberikan akselerasi yang lebih
yang hanya 30% (contoh: Bali dan tinggi untuk perekonomian daerah
Makassar). Hal ini menunjukkan bahwa (Muhammad Badrus Zaman,dkk : 2015).
masalah transportasi laut di Indonesia Timur Jaringan logistik juga memiliki aspek
mempengaruhi perekonomian dan sosial yang kuat. Integrasi di tingkat lokal
kemakmuran. Karena itu, upaya untuk dan nasional (antar pulau) adalah kunci
melakukan manajemen yang baik, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan sosial
pelabuhan di kawasan timur Indonesia dan memastikan pengiriman barang publik.
penting untuk dilakukan. Pelabuhan Dari perspektif global, konektivitas yang
memiliki peran dan fungsi yang sangat lebih baik melalui pengurangan biaya
penting dalam pertumbuhan ekonomi di logistik juga diidentifikasi sebagai penentu
Indonesia, khususnya di kawasan timur utama daya saing nasional, dan sebagai
kepulauan Indonesia. Hub seperti Sorong komponen integrasi dalam komunitas
dan Bitung telah dibangun, serta pelabuhan ASEAN. Peningkatan semua pendorong

43

UPN "VETERAN" JAKARTA


utama berkontribusi pada visi cetak biru adalah Belawan - Tanjung Priok - Tanjung
Sislognas. Perak - Makassar - Bitung. Perjalanan dari
Guna meningkatkan konektivitas, satu pelabuhan hub ke yang lain memakan
melalui visi poros maritim, pemerintah waktu 2 sampai 3 hari. 24 pelabuhan telah
merancang program yang disebut sebagai tol diidentifikasi untuk mempercepat
laut. Secara konsep, tol laut dapat membuat transformasi negara itu menjadi poros
biaya logistik menjadi lebih murah. Tol laut maritim dunia.
juga dapat dianggap sebagai Untuk meningkatkan konektivitas
pengorganisasian transportasi maritim dan merevitalisasi sistem logistik nasional
secara teratur yang menghubungkan secara menyeluruh, tol laut harus didukung
pelabuhan hub dari Indonesia Barat ke oleh infrastruktur lainnya seperti jalan,
Indonesia Timur dan sebaliknya transportasi sungai, dan kereta api. Selain
menggunakan kapal besar. Pelabuhan hub itu, industri maritim terkait seperti
didukung oleh pelabuhan lebih kecil yang pengiriman dan industri galangan kapal juga
bertindak sebagai pengumpan. Tol laut harus dikembangkan. Sistem logistik
bertujuan untuk menyelamatkan rute nasional yang lebih baik dan efisien akan
perdagangan maritim dan kemudahan mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga
konektivitas sehingga akan membawa dapat meningkatkan kesejahteraan
manfaat ekonomi yang besar. Dengan tol masyarakat Indonesia.
laut dan perbaikan infrastruktur jalan, target Mengenai tol laut ini, KADIN
pemerintah untuk menurunkan rasio biaya memandang bahwa tol laut akan berhasil
logistik menjadi 19,2 persen dalam lima jika disinkronkan dengan konsep Pendulum
tahun ke depan akan dapat tercapai. Selain Nusantara yang diusulkan oleh Kementerian
itu, keberadaan tol laut diharapkan dapat Perhubungan dan PT Pelabuhan Indonesia
mengurangi perkembangan (Pelindo) II, dan dengan cetak biru
ketidakseimbangan ekonomi antara Sislognas. Selain itu, konsep yang diajukan
Indonesia Barat dan Indonesia Timur. oleh Joko Widodo dan Jusuf Kalla perlu
Dalam konsep tol laut, kapal besar secara kerjasama dari berbagai instansi sehingga
teratur akan berlayar sepanjang perjalanan dapat berjalan secara efektif. Tol laut perlu
dari Pelabuhan Belawan ke Pelabuhan disinkronkan sehingga tiga konsep dapat
Bitung di Indonesia Timur. Rute tol laut diintegrasikan dan dapat berjalan secara

44

UPN "VETERAN" JAKARTA


efektif untuk meringankan masalah asing. Pihak asing menggunakan kapal besar
konektivitas. Konsep tol laut dapat sehingga unit biaya lebih kecil. Semakin
meningkatkan daya saing ekonomi dan besar ukuran kapal, semakin murah
dapat mengurangi kesenjangan antara bagian biayanya. Sehubungann dengan muatan
barat dan timur Indonesia. Tol laut adalah yang terkadang kosong, diperlukan sharing
rute untuk kapal dengan kapasitas 3.000 muatan kapal. Di samping itu, kapal besar
TEUs bergerak bolak-balik secara teratur juga membutuhkan pelabuhan-pelabuhan
dari Aceh hingga Papua. Kunci sukses dari sandar yang juga dalam. Indonesia memiliki
konsep tol laut adalah mengembangkan 111 pelabuhan komersial, 1.481 pelabuhan
pelayaran laut pendek sebagai pembawa nonkomersial, dan 800 pelabuhan khusus.
logistik ke pelabuhan besar. Pelayaran laut Dari semua itu, pelabuhan dengan LWS 14
pendek akan menghubungkan pulau melalui meter yang bisa melayani kapal kapasitas
pengiriman rute antara pelabuhan utama dan 5.000 TEU barulah Tanjung Priok. Adapun
pelabuhan pengumpan. Pengadaan kapal pelabuhan dengan LWS 9 meter hanya bisa
untuk pelayaran laut pendek masih belum disandari kapal berkapasitas 1.000-1.500
dapat dipenuhi secara menyeluruh oleh TEU (kompas.com:2014).
galangan kapal domestik sehingga sebagian Peran strategis pelabuhan, koordinasi
besar kapal masih diimpor. Ada tiga isu antara tingkat pemerintahan dan swasta /
strategis untuk mendukung pengiriman laut kerjasama publik sangat penting dalam
pendek. Pertama adalah Bank dan memahami posisi logistik maritim. Negara
kontribusi non-bank. Kedua adalah insentif secara teratur memberikan subsidi dan
pajak untuk pengiriman dan industri bantuan ke berbagai industri dan sektor
pelayaran. Ketiga adalah kontrak jangka untuk meningkatkan daya saing nasional.
panjang dari off taker (Investor Daily: Sebagian besar pemerintah terutama di
2014). negara-negara maju membantu industri
Namun, tol laut ini memiliki maritim mereka menggunakan subsidi.
sejumlah tantangan. salah satu penyebab ASEAN juga mengakui semakin pentingnya
tingginya biaya logistik Indonesia adalah logistik maritim yang efisien sebagai
inefisiensi di sisi pelayarannya. Pelayaran fondasi untuk Komunitas Ekonomi ASEAN.
tidak efisien lantaran kapasitas kapal Sistem transportasi yang baik dalam
Indonesia lebih rendah dibanding kapal kegiatan logistik bisa menyediakan efisiensi

45

UPN "VETERAN" JAKARTA


logistik yang lebih baik, mengurangi biaya ditingkatkan dalam Sislognas, sebagaimana
operasi, dan meningkatkan kualitas layanan. yang telah dicanangkan oleh Pemerintah
Perbaikan sistem transportasi membutuhkan (metrotvnews: 2015).
usaha dari sektor publik dan swasta. Sistem Bisnis logistik di Indonesia tumbuh
transportasi adalah kegiatan ekonomi yang semakin cepat sehingga membutuhkan
paling penting di antara komponen bisnis di dukungan pengembangan infrastruktur,
sektor logistik. Sekitar sepertiga sampai dua integrasi sistem transportasi, serta
pertiga biaya dari biaya logistik perusahaan penyediaan sumber daya manusia (SDM)
dihabiskan untuk transportasi. Pentingnya logistik yang andal. Pemerintah juga
logistik dan infrastruktur perdagangan tidak berupaya untuk membuat sektor ini menjadi
boleh dianggap remeh. Negara-negara yang efisien. Pertumbuhannya begitu besar dan
telah berinvestasi dalam infrastruktur cepat, dan secara nasional tantangan terbesar
perdagangan, telah melakukan reformasi kita adalah bagaimana menekan biaya
manajemen pelabuhan dan telah membuka logistik ini di bawah 10 persen dari biaya
pasar layanan logistik untuk investor asing produksi. Salah satu hal penting dalam
dan mampu menangkap manfaat dari Sislognas adalah penyediaan SDM bidang
perdagangan global. logistik yang mumpuni. Posisi geografis
Pemanfaatan dan pembenahan Indonesia sangat strategis dan membuat
infrastruktur pelabuhan, jalan raya, atau "dry Indonesia memiliki peluang untuk menjadi
port" yang baik akan meningkatkan pusat logistik di ASEAN khususnya dan
efektivitas sistem logistik secara Asia.
keseluruhan. Terkait dengan sistem logistik Transportasi dan logistik memiliki
jalur laut, perlu adanya perbaikan terhadap hubungan dengan tujuan pembangunan
regulasi perizinan kapal logistik agar efisien ekonomi dan sosial. Transportasi dan
dan murah. Dengan perizinan yang efisien logistik dapat meningkatkan kinerja
dan ditambah infrastruktur yang baik, perdagangan, yang menyebabkan
mampu menaikkan pendapatan pelayaran pendapatan yang lebih tinggi, keuntungan
logistik sekitar tujuh sampai sembilan kerja, dan tingkat kemiskinan yang lebih
persen. Hal ini mengingat pengangkutan rendah. Transportasi dan logistik yang
melalui jalur laut merupakan sistem logistik efisien adalah kunci untuk pencapaian
yang termurah. Peran jalur laut harus tujuan pembangunan sosial. Pengaturan

46

UPN "VETERAN" JAKARTA


sektor transportasi dan logistik serta Masih banyak masalah yang harus segera
penciptaan kualitas lingkungan bisnis yang diselesaikan terkait dengan infrastruktur,
baik dapat menjadi faktor penting dalam kemampuan SDM , dan masalah
pengembangan dan perluasan rantai nilai konektivitas. Perbaikan logistik nasional
global (GVCs). harus segera dilakukan secara terintegrasi
pada seluruh lini. Memperbaiki kondisi
PENUTUP pelabuhan di seluruh negeri, atau
Sektor logistik Indonesia sangat membangun yang baru, adalah bagian
penting untuk memastikan pembangunan penting dari rencana pemerintah untuk
ekonomi yang lebih seimbang di seluruh menghubungkan ribuan pulau yang
nusantara. Tantangan infrastruktur serta membentuk kepulauan Indonesia. Indonesia
kurangnya profesional logistik yang sebagai negara kepulauan bergantung pada
berkualitas harus segera disikapi untuk logistik berbasis maritim sebagai tulang
memastikan bahwa Indonesia mampu punggung untuk logistik dan transportasi.
bersaing secara efektif di tingkat regional Sebagai negara kepualauan, transportasi laut
dan global. Terlepas dari tantangan ini, sangat penting, sehingga perkembangan dari
perusahaan nasional membutuhkan jasa pelabuhan sangat penting untuk
logistik dan teknologi yang lebih canggih memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.
untuk melayani pasar lokal maupun Program tol laut untuk mendukung
internasional. Sebuah sistem linkage seperti konektivitas diharapkan dapat mengurangi
yang telah digariskan dalam Sislognas biaya logistik yang ada. Keseriusan
merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dalam pencipataan Indonesia
pemerintah dan sektor swasta untuk sebagai poros maritim dunia akan
meningkatkan pelabuhan laut, bandara, jalur menjadikan Indonesia sebagai pusat
kereta api dan jalan di samping infrastruktur interaksi baik di tingkat regional maupun
informasi teknologi yang akan mendukung global.
pembangunan ekonomi nasional.
Peningkatan daya saing Indonesia REFERENSI
dalam sektor maritim menjadi tangggung Bassinette, Josephine, “Open for business?
jawab bersama baik pemerintah, sektor Investing in Indonesia’s new era”,
swasta maupun masyarakat Indonesia.

47

UPN "VETERAN" JAKARTA


dalam The Economist Intelligence Rendahnya Infrastruktur
Unit Limited, 2015 Pendukung”, dalam Info Singkat
Center of Logistics and Supply Chain Vol.V, No.09/I/P3DI/Mei/2013
Studies, Institut Teknologi Bandung Zaman, Muhammad Badrus dkk,
(ITB), Asosiasi Logistik Indonesia, “Connectivity Analysis of port in
Panteia/NEA, STC-Group and the Eastern Indonesia”, dalam Procedia
World Bank., State of Logistics Earth and Planetary Science 14 (
Indonesia 2013, Agustus 2013 2015 ) 118 – 127
Center of Logistics and Supply Chain “Menakar Keuntungan dari Pembenahan
Studies, Institut Teknologi Bandung Sistem Logistik Nasional “, diakses
(ITB), Asosiasi Logistik Indonesia, dari
Panteia/NEA, STC-Group and the http://ekonomi.metrotvnews.com
World Bank., State of Logistics /read/2015/03/21/374536/men
Indonesia 2015, Maret 2015 akar-keuntungan-dari-
Simatupang, Goldy Evi Grace, pembenahan-sistem-logistik-
“Konektivitas Maritim: Integrasi nasional
Nasional Dan Keterhubungan
Global”, diakses dari “Jika Dijalankan, Ini Tantangan Tol Laut

http://www.fkpmaritim.org/konekt Jokowi”, diakses dari

ivitas-maritim-integrasi-nasional- http://bisniskeuangan.kompas.com/re
ad/2014/10/21/140647326/Jika.Dijal
dan-keterhubungan-global/
ankan.Ini.Tantangan.Tol.Laut.%20Jo
Sukaesih, Mamay, “Analysis: Opportunities
kowi.
and challenges in the maritime
sector”, diakses dari
“Sea Highway Implementation Needs
http://www.thejakartapost.com/news/
Synergy Among Institutions”, dalam
2015/03/18/analysis-opportunities-
Investor Daily, 28 August 2014
and-challenges-maritime-sector.html
Wirabrata, Achmad, “Peningkatan Logistic
Performance Index (LPI) Dan

48

UPN "VETERAN" JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai