BAB 1
Pendahuluan
Sesuai dengan pasal 23 ayat (4) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang menyatakan bahwa rencana tata ruang wilayah provinsi ditinjau kembali 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun. Begitu pula dengan kondisi yang terdapat di Kabupaten Musi
Banyuasin yang mana pada kondisi tersebut memerlukan peninjauan kembali terhadap
(RTRW) Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun Tahun 2016.
Peninjauan Kembali (PK) rencana tata ruang merupakan upaya melihat kesesuaian antara
rencana tata ruang dan kebutuhan pembangunan yang memperhatikan perkembangan
lingkungan strategis dan dinamika internal serta pelaksanaan pemanfaatan ruang. Dalam hal
perlu dilakukan revisi karena adanya perubahan kebijakan dan strategi Nasional yang
mempengaruhi pemanfaatan ruang wilayah provinsi dan/atau terjadi dinamika internal
provinsi yang mempengaruhi pemanfaatan ruang provinsi secara mendasar;
tidak perlu dilakukan revisi karena tidak ada perubahan kebijakan dan strategi Nasional dan
tidak terjadi dinamika internal provinsi yang mempengaruhi pemanfaatan ruang provinsi
secara mendasar.
Oleh karena itu, pada tahun anggaran 2021 Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang perlu melakukan kegiatan kajian dan evaluasi
melalui kegiatan Peninjauan Kembali tentang RTRW Kabupaten Musi Banyuasin. Yang
mana kegiatan peninjauan kembali (PK) atau evaluasi yang dilakukan dalam rangka menilai
kinerja penataan ruang, yang pada kenyataannya masih terdapat penyimpangan-
penyimpangan baik terkait struktur maupun pola ruang serta perkembangan wilayah yang
sangat pesat.
c. Melakukan pengumpulan data yang akan digunakan dalam Peninjauan Kembali RTRW
Kabupaten Musi Banyuasin.
1.3 Sasaran
1. Dilaksanakannya proses dan prosedur Peninjauan Kembali yang didasarkan atas Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang serta peraturan pelaksanaannya;
6. Tersusunnya evaluasi dan penilaian terhadap RTRW Kabupaten Musi Banyuasin dan
penerapannya; dan
12) Undang-Undang Cipta Kerja No 11 Tahu 2020 Dalam Lingkup Penataan Ruang;
13) Peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dn
pengendalian pencemaran air;
16) Pertauran pemerintah no 16 tahun 2005 tentang pengembangan system penyediaan air
minum;
19) Peraturan pemerintah no 6 tahu 2007 tentang tata hutan dan penyusunan rencan
pengelolaan hutan serta pemanfaatan hutan;
20) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penye1enggaraan Penataan Ruang;
21) Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran
Masyarakat Dalam Penataan Ruang;
22) Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nornor 47 Tahun 2012 tentang Pedornan Penyusunan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
23) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8
Tahun 2017 tentang Pedoman Pemberian Persetujuan Substansi Dalam Rangka Penetapan
Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Provinsi dan Rencana Tata Ruang
Kabupaten/Kota;
24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 116 Tahun 2017 tentang Koordinasi Penataan
Ruang Daerah;
25) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;
27) Peraturan Menteri ATR No. 14 Tahun 2020 Tentang Pedoman Basis Data Rencana Tata
Ruang;
28) Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin No 9 Tahun 2008 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2005-2025;
29) Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin No 8 Tahun 2016 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016-2036;
30) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No 11 Tahun 2016 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016-2036;
31) Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin No 11 Tahun 2017 Tentang RPJMD
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017-2022;
Tahap Persiapan
2) Melakukan kajian terhadap dokumen Kajian dan Evaluasi Perda RTRW Provinsi.
3) Melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
dan/atau OPD/instansi lainnya untuk memperoleh data/informasi awal dan arahan-
arahan pokok terkait pelaksanaan kegiatan; dan
5) Profil Keabsahan Rencana yang mana pada bagian ini mencakup tinjauan terhadap
proses dan muatan rencana yang disusun dibandingkan dengan kebutuhan yang
diarahkan dalam pedoman.
Tahap Analisis dan Penilaian, yaitu menentukan rumusan rekomendasi hasil pelaksanaan
PK berdasarkan hasil kajian dan evaluasi sebelumnya, melalui metode kuantitatif atau
kualitatif. Tahap penilaian menghasilkan:
8) Dilaksanakannya kegiatan FGD (Focus Group Discussion) sebagai dasar dan acuan
penjaringan informasi terkait dengan kebutuhan kajian PK RTRW Kabupaten Musi
Banyuasin
a) Tipologi I
RTR berlaku untuk digunakan sebagai acuan pembangunan dan memenuhi ketentuan
prosedur dan proses penyusunan rencana dan terpenuhi substansi RTR. Simpangan
b) Tipologi II
c) Tipologi III
d) Tipologi IV
Terjadi simpangan dalam pemanfataan dan pengendalian yang tidak sesuai dengan
ketentuan dalam RTR, walaupun kondisi RTR sendiri telah memenuhi prosedur dan
ketentuan penyusunannya.
Keempat tipologi ini pada dasarnya memiliki kondisi yang sama, yaitu RTR yang
bersangkutan tidak sah. Oleh karena itu, pada keempat tipologi ini perlu dilakukan
penyempurnaan RTR atau perubahan tujuan, sasaran, strategi serta struktur dan pola
pemanfataan ruang wilayah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam pedoman
penyusunan rencana, dan sesuai dengan perubahan yang diakibatkan oleh faktor
eksternal. 4. Evaluasi Simpangan pelaksanaan pemanfaatan dan pengendalian tata
ruang: hasil yang diperoleh dari tahap sebelumnya perlu dielaborasi sehingga dapat
dikenali faktor-faktor penyebab terjadinya simpangan-simpangan baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Efektivitas rencana tata ruang akan dievaluasi sehingga
dihasilkan rumusan komponen rencana-rencana yang harus disempurnakan dan
tindakan yang dilakukan untuk menanggulangi penyimpangan yang terjadi. Hasil ini
nantinya akan menjadi dasar untuk kegiatan tahap revisi RTRW Kabupaten.
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi mengenai Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, Sasaran, Lokasi
Kegiatan, Lingkup Kegiatan, Keluaran dan Sistematika Pembahasan.
Berisi mengenai tinajaun kebijakan spasial dan sektoral mulai dari tingkat provinsi sampai
dengan kabupaten.
BAB 4 PENGKAJIAN
BAB 5 EVALUASI
Berisi mengenai tahapan evaluasi terhadap RTRW yang terdiri dari kelengkapan dan
kedalaman materi muatan RTRW, ketentuan data minimal yang harus digunakan dalam
penyusunan RTRW Kabupaten, Kesesuaian antara RTRW dengan peraturan Perundang-
undangan, evaluasi terhadap pelaksanaan pemanfaatan ruang, serta kelengkapan dan
kedalaman muatan RTRW.