Pekerjaan:
TAMBANG TERBUKA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA,Tbk.
PALIMANAN, CIREBON, JAWA BARAT
Topik Bahasan:
Perbandingan Fragmentasi Batuan Hasil Peledakan Secara Aktual dengan
Teori
Kuz-Ram di Pit Purnama 330 mRL PT. Agincourt Resources Martabe Gold Mine
Desa Aek Pining Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan
Sumatera Utara
Oleh:
FITRYA MONICA
2016/16137005
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI
BIODATA
I. Data Diri
Nama Lengkap : Fitrya Monica
No. Buku Pokok : 2016 / 16137005
Tempat/Tanggal Lahir : Sukabumi / 24 juli 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Bapak : Sudiyono
Nama Ibu : Haryati
Jumlah Bersaudara : 1 (Satu))
Alamat Tetap/Telp : Panobasan, Angkola Barat, Kab. Tapanuli
Selatan / 082366035351
II. Data Pendidikan
Sekolah Dasar : SD N 02 Bukik Malintang Barat
Sekolah Menengah Pertama : SMP N 12 Solok Selatan
Sekolah Menengah Atas : SMA N 6 Solok Selatan
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Padang
III. Praktek Lapangan Industri
Tempat PLI : PT. INDOCEMENT TUNGGAL
Tanggal PLI PRAKARSA,Tbk. PALIMANAN,
CIREBON, JAWA BARAT
Topik Srudi Kasus
: 06 Januari – 6 februari 2020
: Perbandingan Fragmentasi Batuan Hasil
Peledakan Secara Aktual dengan Teori
Kuz-Ram di Pit Purnama 330 mRL PT.
Agincourt Resources Martabe Gold Mine
Desa Aek Pining Kecamatan Batangtoru
Kabupaten Tapanuli Selatan Sumatera
Utara
Padang, September 2020
Fitrya Monica
NIM. 16137005
4
galian bijih emas dan perak, yang terletak di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
tambang terbuka dengan metode open pit. Salah satu kegiatan penambangan di
tambang terbuka Martabe adalah pengeboran dan peledakan untuk proses pemberaian
batuannya. Kegiatan peledakan yang dilakukan pada saat kegiatan PLI berlangsung
menjadi dua, yaitu Load and Shot dan Sleep Blasting. Untuk mendapatkan hasil
peledakan yang baik maka diperlukan geometri pemboran dan peledakan yang sesuai
untuk mencegah terjadinya fly rock, fragmentasi besar/ bongkahan dan lain-lain.
berdasarkan perhitungan dan data peledakan sebelumnya pada daerah yang sama.
hasil peledakan.
fragmentasi yang belum sesuai dengan yang ditetapkan perusahaan. Target ukuran
fragmentasi rata-rata passing 80% atau P80 yang ditetapkan adalah <450 mm atau
peledakan masih ada yang berukuran 59,77 cm (>45cm). Untuk mengetahui ukuran
BAB I
PENDAHULUAN
untuk terjun ke dunia industri sesuai ilmu yang telah di dapat di Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
Untuk melaksanakan kerja praktek yang dimaksud di atas sesuai dengan
disiplin ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan, maka kami memilih
PT. Indocement Tunggal Prakarsa sebagai tempat melaksanakan Kerja Praktek
atau Pengalaman Lapangan Industri (PLI).
B. Tujuan Pelaksanaan PLI
1. Tujuan Umum
Mendapatkan atau menggali pengetahuan dan pengalaman praktis di lapangan
atau industri, memupuk sikap dan etos kerja mahasiswa sebagai calon tenaga
kerja professional yang siap kerja serta mampu membahas suatu topik yang
ditemui di lapangan melalui metoda analisis ilmiah ke dalam bentuk suatu
laporan Pengalaman Lapangan Industri (PLI).
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui secara umum tentang metode dan proses penambangan di PT.
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
b. Mendapat pengetahuan dan pengalaman praktis di lapangan tentang teknis
perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan pekerjaan teknik pertambangan
dalam rangka melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang telah
didapatkan dalam perkuliahan.
c. Mampu mengintegrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang didapatkan dalam perkuliahan dengan pengetahuan dan
keterampilan praktis yang ada di lapangan industri pertambangan.
d. Mampu menulis suatu laporan kegiatan pengalaman lapangan industri yang
berisi pengetahuan dan pengalaman lapangan yang diperolehnya serta
menganalisisnya.
e. Mampu mempresentasikan laporan kegiatan yang telah dibuatnya didepan
dosen dan mahasiswa.
8
C. Batas Kegiatan
Kegiatan yang akan dibahas dibatasi pada kegiatan pertambangan yang
dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, khususnya mengenai
Mining Departement yang meliputi :
1. Mine Survey
2. Mine Geology
3. TSF (Tailing Storage Facility)
4. Drilling and Blasting
5. Mine Operation / Short Term Plan
6. Geotechnical and Hidrogeology
7. Mine Planning / Long Term Plan
A. Deskripsi Perusahaan
1. Sejarah Perkembangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Indocement” atau “Perseroan”)
mengoperasikan pabrik pertamanya secara resmi pada Agustus 1975. Dalam kurun waktu
44 tahun, Indocement telah menjadi salah satu produsen semen terbesar di Indonesia.
Perseroan didirikan pada 16 Januari 1985 melalui penggabungan enam
perusahaan semen, yang pada saat itu memiliki delapan pabrik.Indocement didirikan
berdasarkan akta pendirian No. 227 tanggal 16 Januari 1985 yang dibuat di hadapan
Notaris Ridwan Suselo, SH. Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha utama
Perseroan meliputi manufaktur semen dan bahan bangunan, penambangan, konstruksi
dan perdagangan. Saat ini, Perseroan dan Entitas Anak bergerak dalam beberapa bidang
usaha yang meliputi manufaktur dan penjualan semen (sebagai bisnis inti), memroduksi
beton siap-pakai, agregat dan trass.
Indocement terus menambah jumlah pabriknya. Pada 22 Februari 2013, Perseroan
telah memulai perluasan Kompleks Pabrik Citeureup dengan penambahan lini produksi
yang disebut Pabrik ke-14. Jumlah pabrik Indocement termasuk Pabrik ke-14 adalah 13
pabrik. Sebagian besar pabrik berada di Pulau Jawa, 10 diantaranya berlokasi di
Citeureup, Bogor, Jawa Barat, yang menjadikannya salah satu kompleks pabrik semen
terintegrasi terbesar di dunia. Sementara dua pabrik lainnya ada di Palimanan, Cirebon,
Jawa Barat, dan satu lagi di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Indocement mencatatkan sahamnya pertama kali di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada 5 Desember 1989 dengan kode saham “INTP”. Sejak 2001, HeidelbergCement
Group, yang berbasis di Jerman, menjadi pemilik mayoritas saham Perseroan.
HeidelbergCement adalah pemimpin pasar global dalam bisnis agregat dan merupakan
pemain terkemuka di bidang semen, beton siap-pakai (RMC), dan kegiatan hilir lainnya,
menjadikannya salah satu produsen bahan bangunan terbesar di dunia. Grup ini
mempekerjakan lebih dari 45.000 orang di 2.300 lokasi di lebih dari 40 negara.
Dengan merek dagang “Tiga Roda” Indocement menjual sekitar 18,7 juta ton
semen di 2014, yang menjadikannya perusahaan entitas tunggal penjual semen terbanyak
di Indonesia. Produk semen Perseroan adalah Portland Composite Cement (PCC),
Ordinary Portland Cement (OPC Tipe I, II, dan V), Oil Well Cement (OWC), Semen
Putih, and TR-30 Acian Putih. Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen
Putih di Indonesia.
Selain penjualan semen, Indocement, melalui PT Pionirbeton Industri yang
memroduksi beton siappakai, menjual 3,9 juta m3 RMC dan menjadikannya pemimpin
pasar dalam bisnis RMC di Indonesia.Dalam bisnis agregat, PT Tarabatuh Manunggal,
perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki Indocement, mulai berproduksi sejak 10
September 2014. Selain itu, Indocement memiliki tambang agregat lainnya melalui PT
Mandiri Sejahtera Sentra.
Pada 31 Desember 2014, Indocement memiliki kapasitas produksi terpasang
mencapai 20,5 juta ton semen, 5,0 juta m3 RMC dengan 41 batching plant dan 706 truk
mixer, serta kapasitas produksi agregat sebesar 2,8 juta ton per tahun dengan total
cadangan agregat mencapai 80 juta ton dari dua tambang.
Dalam menjalankan usahanya, Indocement terus fokus pada pembangunan
berkelanjutan dengan komitmen mengurangi emisi karbon dioksida dari proses produksi
semen. Indocement adalah perusahaan pertama di Asia Tenggara yang menerima Emisi
Reduksi yang Disertifikasi (Certified Emission Reductions/CER) dalam kerangka
Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism/CDM). Indocement
merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang menggunakan terak pasir tanur
(granulated blast furnace slag), produk ampas leburan baja, beberapa tahun setelah
diluncurkannya proyek semen campuran (blended cement). Bahan cementitious ini
digunakan dalam produksi semen untuk mengurangi kandungan klinker dan menurunkan
emisi CO2.
D. Sejarah Perseroan
1985 PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan melalui penggabungan usaha
enam perusahaan yang memiliki delapan pabrik semen.
1989 Indocement menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia.
1991 Indocement mengakuisisi Pabrik ke-9 di Palimanan, Cirebon, Jawa
Barat, dengan kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per
tahun.
Penyelesaian pembangunan terminal semen Surabaya.
Memulai usaha beton siap-pakai.
1996 Pabrik ke-10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, selesai dibangun dengan
kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun.
1997 Pabrik ke-11 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, selesai dibangun dengan
kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun.
1998 Pengambilalihan PT Indo Kodeco Cement (Pabrik ke-12) melalui
penggabungan usaha dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton
semen per tahun.
2001 HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui
anak perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd.
2003 Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di
Indocement kepada HC Indocement GmbH.
2005 Indocement meluncurkan produk PCC ke pasar Indonesia.
Penggabungan usaha antara HC Indocement GmbH dengan
HeidelbergCement South-East Asia GmbH, dimana yang disebutkan
terakhir menjadi pemegang saham mayoritas langsung Indocement.
2006 HeidelbergCement South-East Asia Gmbh. melakukan penggabungan
usaha dengan HeidelbergCement AG. Dengan demikian
HeidelbergCement AG. menguasai 65,14% saham Indocement.
2007 Indocement membeli 51% saham PT Gunung Tua Mandiri, sebuah
perusahaan tambang agregat yang terletak di Rumpin, Bogor, Jawa
Barat.
Indocement memodifikasi Pabrik ke-8 di Citeureup untuk menambah
kapasitas produksi terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun.
2008 Indocement menerima Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified
Emission Reduction/CER) untuk pertama kalinya dalam kerangka
Mekanisme Pembangunan Bersih untuk proyek penggunaan bahan
bakar alternatif.
Indocement menerima Peringkat Hijau Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan (PROPER) untuk periode 2007-2008, untuk
Pabrik Citeureup dan Peringkat Biru untuk Pabrik Palimanan.
Dalam rangka restrukturisasi internal, HeidelbergCement AG –
pemegang saham utama Indocement – mengalihkan seluruh sahamnya
di Indocement kepada Birchwood Omnia Limited (Inggris), yang
dimiliki 100% oleh HeidelbergCement Group.
2009 Birchwood Omnia Limited (HeidelbergCement Group), pemegang
saham utama Indocement, menjual 14,1% sahamnya kepada publik.
Indocement meraih peringkat tertinggi, yaitu Peringkat Emas, pada
program PROPER 2008- 2009. Peringkat tersebut diraih oleh Pabrik
Citeureup, Bogor. Indocement merupakan perusahaan kedua di
Indonesia yang meraih Peringkat Emas sejak program PROPER
dimulai tahun 2002. Pabrik Palimanan, Cirebon, memperoleh
Peringkat Hijau pada program PROPER 2008-2009.
Anak perusahaan Indocement, PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS),
meningkatkan kepemilikannya menjadi 100% atas tambang agregat di
Purwakarta, Jawa Barat, dengan estimasi cadangan sekitar 95 juta ton.
Akuisisi ini memampukan Indocement menjadi pemimpin pasar untuk
pasokan agregat dengan total cadangan sebesar 115 juta ton.
Melalui anak perusahaannya, PT Dian Abadi Perkasa dan PT Indomix
Perkasa, Indocement menguasai 100% saham PT Bahana Indonor,
sebuah perusahaan di bidang transportasi laut.
2010 Dua unit penggilingan-semen baru mulai beroperasi di Pabrik
Palimanan, meningkatkan total kapasitas terpasang sebesar 1,5 juta ton
semen menjadi 18,6 juta ton semen per tahun.
Tambahan empat batching plant dan lebih dari 100 truk mixer baru
memperkuat bidang usaha beton siap-pakai guna mengantisipasi
peningkatan permintaan pasar.
2011 Dimulainya pembangunan penggilingan semen di Pabrik Citeureup
untuk meningkatkan kapasitas produksi PCC sebesar 1,9 juta ton
semen. Diharapkan akan selesai pada tahun 2013.
Beroperasinya fasilitas bongkar-muat semen kantong dengan peti
kemas di dermaga Pabrik Tarjun.
Dimulainya pembangunan terminal semen untuk menyediakan fasilitas
bongkar-muat semen kantong dan curah di Samarinda, Kalimantan
Timur, guna memenuhi permintaan serta meningkatkan pangsa pasar
di wilayah Kalimantan.
2012 Mulai digunakannya kereta api sebagai moda transportasi untuk
pengiriman semen kantong dari Palimanan ke Purwokerto.
United Nations Framework Convention on Climate Change
(UNFCCC) menerbitkan CER untuk Indocement atas keberhasilannya
mengurangi emisi dari proyek blended cement untuk periode 2006-
2007.
Dimulainya pengoperasian Terminal Semen Banyuwangi, Jawa Timur
guna memfasilitasi bongkar muat semen kantong dan curah.
Dimulainya pengoperasian Terminal Semen Samarinda, Kalimantan
Timur guna memfasilitasi bongkar muat semen kantong dan curah.
2013 Laboratorium QARD di Kompleks Pabrik Citeureup menerima
sertifikat ISO 17025 dan diakreditasi oleh Kantor Akreditasi Nasional
(KAN) untuk Process Control Laboratory (PCL).
Dimulainya pembangunan Pabrik ke-14 di Kompleks Pabrik
Citeureup. Pabrik baru ini mempunyai kapasitas terpasang 4,4 juta ton
semen dan akan menjadi pabrik semen terbesar di Indonesia.
Dimulainya pengoperasian rute kereta api tambahan untuk pengiriman
semen kantong Bogor – Surabaya.
Penambahan satu unit vertical roller mill (VRM) di Kompleks Pabrik
Citeureup dengan kapasitas produksi sebesar 1,9 juta ton semen per
tahun.
E. Produk Indocement
a. Portland Composite Cement (PCC)
PCC dibuat untuk penggunaan umum seperti rumah, bangunan tinggi,
jembatan, jalan beton, beton pre-cast dan beton pre-stress. PCC mempunyai kekuatan
yang sama dengan Portland Cement Tipe I.