Anda di halaman 1dari 50

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pengalaman Lapangan Industri

Pengalaman Lapangan Industri (PLI) merupakan suatu perwujudan

pendidikan sistem ganda yang dimaksud pendidikan sistem ganda adalah

pendidikan yang dilaksanakan pada dua lingkungan, yaitu lingkungan akademik

dan diaplikasikan di lingkungan industri, dunia usaha, atau dunia kerja dengan

tujuan agar ilmu yang didapat selama perkuliahan dapat diaplikasikan dan

dikembangkan di dunia industri setelah menyelesaikan studi dibangku

perkuliahan. Lama waktu pelaksanaan PLI berlangsung minimal 3 (tiga) bulan di

perusahaan/industri.

Dalam pelaksanaannya PLI ini selain memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk menerapkan dan melatih pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki, juga sebagai sarana latihan bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan/menggali pengetahuan praktis di

lapangan/industri melalui keterlibatan langsung dalam berbagai kegiatan di dunia

usaha/industri. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memupuk sikap dan etos

kerja mahasiswa/i sebagai calon tenaga kerja.

PLI juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada

mahasiswa mengenai perkembangan aktual di dunia industri. PLI dapat memberikan

dampak positif bagi perusahaan untuk menilai secara langsung kemampuan yang

dimiliki mahasiswa dengan tujuan mencari tenaga kerja yang sesuai atau dibutuhkan

oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.


2

Alasan penulis melakukan kegiatan PLI di PT Bara Alam Utama karena

menjadi transportif terbesar kedua setelah PT Bukit Asam, khususnya di

Kabupaten Lahat. Awalnya penulis mengajukan proposal ke PT Bara Alam

Utama, ketika proposal telah disetujui ternyata terdapat sebuah masalah yang

terkait dengan kesehatan para pekerja, yaitu masalah debu yang sering kali

disepelehkan oleh para pekerja, Sehingga salah satu karyawan PT Bara Alam

Utama membantu penulis untuk memberikan saran untuk mengambil masalah

debu yang lebih fokus pada kesehatan para pekerja.

Dalam kegiatan pengalaman lapangan industri ini mahasiswa/i dituntut

untuk mengidentifikasi kondisi perusahaan/instansi tempat melaksanakan praktek

industri. Bentuk kegiatan ini ditekankan pada aspek pelaksanaan pekerjaan di

lapangan. dalam pelaksanaannya, perusahaan dapat menempatkan mahasiswa/i

pada satu bagian/divisi tertentu selama pelaksanaan praktek, atau merotasikan

mahasiswa/i diantara berbagai bagian divisi dalam perusahaan. Kegiatan

pengalaman lapangan industri ini diharapkan agar mahasiswa/i mengenal dunia

kerja serta menjadi sarana bagi mahasiswa/i untuk belajar menulis laporan dan

melakukan presentasi dengan baik. Lama waktu pelaksanaan pengalaman

lapangan industri berlangsung minimal 3 (tiga) bulan di perusahaan atau industri.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memupuk sikap dan etos kerja

mahasiswa/i sebagai calon tenaga kerja profesional yang siap kerja. Pengalaman

lapangan industri juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang lebih luas

kepada mahasiswa/i mengenai perkembangan aktual di dunia industri.

pengalaman lapangan industri dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan

untuk menilai
3

secara langsung kemampuan yang dimiliki mahasiswa/i dengan tujuan mencari

tenaga kerja yang sesuai atau dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan

perusahaan.

1. Tujuan Pengalaman Lapangan Industri

Tujuan dari penulis untuk melakukan pengalaman lapangan industri di PT Bara

Alam Utama yaitu:

a. Menunjukkan sikap dan etos kerja yang baik seorang mahasiswa/i, sebagai

calon tenaga kerja profesional yang siap kerja.

b. Mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di perkuliahan di bidang

Pertambangan.

c. Mengetahui dan memahami aktifitas penambangan yang dilakukan di PT

Bara Alam Utama.

d. Mengetahui dan mengenal populasi unit yang ada dan yang digunakan

pada PT Bara Alam Utama.

2. Manfaat PLI

Manfaat dari penulis melakukan pengalaman lapangan industri di PT Bara

Alam Utama diantaranya sebagai berikut.

a. Penulis akan mendapatkan pengalaman kerja dengan mengikuti langkah-

langkah kerja yang dilakukan di perusahaan guna untuk menciptakan

mahasiswa/i yang siap pakai di dunia kerja.

b. Penulis dapat mengetahui pembelajaran yang dilakukan di kampus dengan

keadaan sebenarnya di tambang.

c. Menambah wawasan bagi penulis terutama di bidang pertambangan.


4

d. Mengukur seberapa besar penguasaan ilmu pengetahuan yang diperoleh

penulis selama kuliah.

e. Membentuk pribadi mahasiswa/i untuk dapat bertanggung jawab dalam

setiap pekerjaan yang dilaksanakan.

f. Setelah melakukan kegiatan ini penulis akan dapat memenuhi persyaratan

untuk program diploma dua (d-2) calon akademi komunitas kabupaten

lahat.

3. Tahap - Tahap Melakukan PLI

Tahap-tahap penulis melakukan PLI:

a. Tahap sebelum melakukan kegiatan PLI penulis melakukan Pengajuan

proposal ke PT Bara Alam Utama

b. Tahap pertama ketika berada di perusahaan penulis melakukan kegiatan

induksi HRD (Human Resources Departement) dan induksi K3L

(Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan) guna mengetahui

c. peraturan apa saja yang berlaku diperusahaan serta memberi pemahaman

tentang pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja didalam

pertambangan.

d. Tahap selanjutnya penulis mengamati kondisi lapangan untuk

mempertimbangkan kasus apa yang tepat untuk diangkat menjadi sebuah

judul, dan selanjutnya penulis mengambil data-data di lapangan sesuai

dengan judul yang telah diambil. Kemudian melakukan penyusunan

laporan.
5

e. Tahap terakhir penulis menganalisa data yang telah didapat selama di

lapangan, dan kemudian melakukan presentasi akhir mengenai masalah dan

kondisi yang telah penulis amati selama kegiatan PLI.

B. Deskripsi Perusahaan

1. Lokasi Dan Kesampaian Daerah

1. Identifikasi Perusahaan

Nama Perusahaan : PT BARA ALAM UTAMA

Jenis Perusahaan : perseroan terbatas

Alamat Perusahan : JL. Muhammad Husni Thamrin No.1

Menara BCA, Suite 5302, Lantai 53, Jakarta

Pusat, 10310, Indonesia Telp (021) 23586018

Nomor Telepon : (021) 39899908

Status Permdalan : PMA

Bidang Usaha/Kegiatan : Pertambangan Batubara

Penanggung Jawab : Andri Wijaya Kesuma

Jabatan : Kepala Teknik Tambang

Izin Yang Terkait Dengan AMDAL:

a. SK Bupati Lahat NO. 333/KEP/BLH-4/2013 Tentang Kelayakan Andal, Rkl

Dan Rpl.

b. SK Bupati Lahat NO.345.KEP/BLH-4/2013 Tentang Izin Lingkungan.


6

c. Izin Pembuangan Limbahcair, Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal

Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Lahat

NO.503.6/01/KEP/PM&PTSP/2017.

d. Izin Pembuangan Limbah Cair, Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal

Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Lahat

NO.503/12/KEP/PM&PTSP-VI/2018.

e. Izin Pembuangan Limbah Cair Domestik, Keputusan Kepala Dinas Penanaman

Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Lahat

NO.503/12/KEP/PM&PTSP-VI/2018.

f. Izin Penyimpanansementara Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (Limbah

B3), Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kabupaten Lahat NO.503/11/KEP/PM&PTSP-VI/2018

2. Lokasi Usaha Dan Kegiatan

Lokasi uasaha dan kegiatan dari PT Bara Alam Utama adalah sebagai berikut:

Desa : Merapi, Lebak Budi, Ulak Pandan, Negeri Agung

Dan Tanjung Baru

Kecamatan : Merapi Barat

Kabupatn : Lahat

Provinsi : Sumatera Selatan

Nomor telepon/fa : (0731) 321937

Daftar koordinat dari batas wilayah IUP PT bara alam utama dapat terlihat
pada Table 1.
Tabel 1. Daftar Koordinat Izin Usaha Pertambangan PT Bara Alam Utama

Bujur Timur Lintang Selatan


No. (BT) (LS)
1 103o 39’ 30” 03o 46’ 40”
7

2 103o 42’ 00” 03o 46’ 40”


3 103o 42’ 00” 03o 47’ 20”
4 103o 41’ 10” 03o 47’ 20”
5 103o 41 ’10” 03o 47’ 50”
6 103o 39’ 40” 03o 47’ 50”
7 103o 39’ 40” 03o 46’ 50”
8 103o 39’ 30” 03o 46’ 50”
8

Sumber: Data PT Bara Alam Utama


9

Gambar 1. Peta PT Bara Alam Utama

3. Visi dan Misi Perusahaan

PT Bara alam utama adalah perusahaan yang bergerak di bidang bahan mineral

tambang khususnya batubara dengan visinya “menjadi perusahaan penyedia

bahan mineral tambang terdepan di sumatera selatan dengan pengelolaan

keselamatan pertambangan, lingkungan hidup dan operasi terbaik dalam

rangka mengutamakan kepuasan pelanggan dan memberikan nilai tambah bagi

seluruh pemangku kepentingan (stake holder)”.

Misi PT Bara alam utama adalah:

a. Berupaya secara terus menerus mengimplementasikan teknologi dalam

rangka penerapan Good Mining Practice yang berwawasan lingkungan

serta keselamatan pertambangan.

b. Berkontribusi dalam usaha mengembangkan ekonomi di wilayah sekitar

tambang serta memberi dampak positif bagi persepsi masyarakat.

c. Mejalin kerjasama aktif dengan pemerintah daerah dalam rangka

pengembangan masyarakat lokal dengan meningkatkan program

pengembangan masyarakat sekitar tambang (corporate social

responsibility program)

Dalam Rangka Mewujudkan Visi Dan Misi, Manajemen PT. Bara Alam Utama

Berkomitmen Untuk:
10

1. Menjadikan keselamatan dan kesehatan kerja dan keselamatan operasi

pertambangan sebagai aspek terpenting dalam operasional. perusahaan dalam

rangka menciptakan kegiatan operasional tambang yang aman efektif dan

produktif serta mencegah timbulnya penyakit akibat kerja.

2. Mematuhi semua peraturan, perundangan serta persyaratan lainyang terkait

dengan operasional perusahaan dalam hal keselamtan, kesehatan kerja dan

keselamatan operasi pertambangan, lingkungan hidup dan mutu.

Melaksanakan program pengelolaan lingkungan hidup yang terbaik dalam

upaya mencegah dampak yang ditimbulkan dari operational.

3. perusahaan, berkontribusi dalam kegiatan konservasi sumber daya alam dan

energi seta melakukan reklamasi lahan terganggu menjadi lahan yang sesuai

dengan peruntuntukkannya.

4. Menjalankan secara konsisten Sistem Manajemen Keselamatan

Pertambangan (SMKP) untuk mencapai Zero Incident.

5. Menerapkan mekanisme perencanaan, pemeriksaan, pemeliharaan dan

tindakan lanjut untuk semua sarana, prasarana instalasi dan peralatan dalam

rangka pencegahan kecelakaan dan terganggunya kegiatan operasional.

6. Menerapkan Good Mining Practice (GMP) untuk memastikan operational

perusahaan berjalan secara aman, efektif dan efisien.

7. Melakukan penilaian dan evaluasi secara terus menerus terkait pengendalian

bahaya dan resiko keselamatan kesehatan kerja dan keselamatan operasi


11

pertambangan serta lingkungan hidup pada setiap kegiatan operational

penambangan.

8. Mendorong terciptanya budaya kerja dan budaya keselamatan serta

partisipasi aktif karyawan dalam pelaksanaan program pengelolaan

keselamtan kesehatan kerja, keselamatan operasi dan lingkungan hidup.

9. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan menghasilkan produk batubara

yang sesuai dengan persyaratan pelanggan serta menjadi perusahaan

penyedia batubara dengan low cost supplier.

10. Mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka efisiensi energi dan

peningkatan kinerja energi.

11. Berkontribusi dalam upaya pencegahan penyakit menular – HIV/AIDS,

penceghan peredaran dan pemakaian narkotika/obat terlarang di tempat

kerja.

12. Melakukan penilaian, evaluasi kinerja serta perbaikan secara

bersinambungan terkait dengan pelaksanaan program Keselamatan,

Kesehatan Kerja (K3) Keselamtan Operasi (KO) pertambangan serta

Lingkungan Hidup untuk mencapai tujuan perusahaan.

4. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi di PT Bara Alam Utama dapat dilihat pada Gambar 2

sebagai berikut.
12
13

PT. BARA ALAM UTAMA


BOD- MANAJEMEN SITE

President Director
Andri Sutiono

F/A Director HR/Legal Director Operation Director Marketing Director


Soelaeman Widjaja Uun F Hartono Putu Sastrawan Tsutsui Masahiro

GM / KTT
Andri Wijaya SPI
Andry Hartanto

HRGA DH Teknikal DH Produksi DH SP & Hauling DH SHE DH


Rimawan Ramadhana Mahbub Junaedi Vacant Dodi Lesmono

Sumber: Data PT Bara Alam Utama

Gambar 2. Struktur Organisasi PT Bara Alam Utama


14

5. Tenaga Kerja di PT Bara Alam Utama

Tenaga kerja di PT Bara Alam Utama berjumlah 125 orang dalam

perhitungan di bulan Februari-April 2020 (selama penulis melakukan kegiatan

PLI) dengan rata-rata tenaga kerjanya merupakan pribumi dari desa tersebut,

sedangkan untuk mayoritas atasannya berasal dari luar Sumatera Selatan, dan

rata-rata pendidikan tenaga kerja di PT Bara Alam Utama mulai dari

SMA/SMK, D3, S1, sampai ke S2.

6. Jam Kerja di PT Bara Alam Utama


PT Bara Alam Utama memiliki 2 Shift kerja. Dimana shift 1 mulai pada

pukul 08.00 – 17.00 WIB sedangkan shift 2 di mulai pada pukul 20.00 – 05.00

WIB. Dan untuk waktu rest time shift 1 dimulai di jam 12.00 – 13.00, untuk

shift 2 di jam 00.00 - 01.00 Untuk sistem kerja di harian PT Bara Alam Utama

menerapkan jadwal dengan sistem 5 hari kerja dan 2 hari off.

7. Penunjang Kerja dan Fasilitas Penambangan

a. Kantor

Kantor di PT Bara Alam Utama terletak di area tambang yang berjauhan

dengan front penambangan dan dekat dengan jalan lintas warga. Kantor

tersebut digunakan sebagai tempat untuk melakukan pekerjaan kantor yang

memudahkan akses atau kontak langsung dengan lokasi penambangan. Kantor

PT Bara Alam Utama terdiri dari 3 kantor yaitu office Bara 1 yang terdiri dari

HRGA, Humas, HRD, kaungan dan purching. OfficeBara 2 terdiri dari K3L,

wb & IT, Survey, Hauling, Produksi, engineering dan lahan. Sedangkan Office

Bara 3 adalah ruangan KTT. Kantor PT Bara Alam Utama office 1 dapat
15

dilihat pada gambar 3, office 2 dapat dilihat pada gambar 4 dan office 3 dapat

dilihat pada Gambar 5.

Sumber: Penulis, 2020


Gambar 3. Office Bara 1 PT Bara Alam Utama

Sumber: Penulis, 2020


Gambar 4. Office Bara 2 PT Bara Alam Utama

Sumber: Penulis, 2020


16

Gambar 5. Office Bara 3 PT Bara Alam Utama

b. Pos Keamanan

Pos keamanan merupakan pos penjagaan bagi PT Bara Alam Utama.

Selain penjagaan pos keamanan juga untuk pelaporan jika ada tamu yang akan

memasuki wilayah kerja yang dijaga oleh pihak keamanan selama 24 jam

dengan bergantian per shift kerja. Pos keamanan PT Bara Alam Utama dapat

dlihat pada Gambar 6 (a). dan pos keamanan di dekat area kantor dapat dilihat

pada Gambar 7 (b).

Sumber: Penulis, 2020


(A) (B)
Gambar 6. Pos Keamanan PT Bara Alam Utama
c. Mess

Mess PT Bara Alam Utama terletak di Gang Nusa Indah No.44 Bandar

Jaya, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.

Perjalanaan dari mess menuju lokasi pertambangan memakan waktu ±48 menit

dengan menggunakan bus karyawan. Mess PT Bara Alam Utama dapat dilihat

pada Gambar 8.
17

Sumber: Penulis, 2020


Gambar 7. Mess PT Bara Alam Utama

d. Bus Karyawan

karyawan yang terdapat di PT Bara Alam Utama berangkat dan

pulang dengan menggunakan bus karyawan. Bus karyawan ini mengangkut

karyawan dari mess menuju lokasi tambang. Bus karyawan PT Bara Alam

Utama dapat dilihat pada Gambar 9.

Sumber: Penulis, 2020


Gambar 9. Bus Karyawan PT Bara Alam Utama
18

e. Mushola

PT Bara Alam Utama menempatkan mushola sangat strategis yaitu tak jauh

dari kantor agar memudahkan karyawan muslim beribadah. Mushola PT Bara

Alam Utama dapat dilihat pada Gambar 10.

Sumber: Penulis, 2020


Gambar 10. Mushola PT Bara Alam Utama

f. Nursery

Nursery adalah area kegiatan pembibitan atau menyemaian tanaman

sebelum dilakukannya reklamasi, ada banyak jenis tanaman yang ada di

Nursery. Tanaman yang ada di Nursery sendiri ada yang dibeli ada juga yang

disemai sendiri. Nursery PT Bara Alam Utama dapat dilihat pada gambar 11

(a) Depan Nursery (b) Area Dalam Nursery dapat dilihat pada gambar 12.
19

Sumber: Penulis, 2020


(a)
Gambar 11.Area Depan Nursery PT Bara Alam Utama

Sumber: Penulis, 2020

(b)
Gambar 12. Area Dalam Nursery PT Bara Alam Utama
g. klinik kesehatan

Klinik yang ada di PT Bara Alam utama ini terletak di area depan

antara pos keamanan PT Wahana Bhandana Kencana, hauling dan pos

keamanan pertama PT Bara Alam Utama, tujuannya agar saat terjadi insiden

dapat cepat di tangani. Klinik PT Bara Alam Utama dapat dilihat pada

Gambar 13.

Sumber: Penulis, 2020


20

Gambar 13. Klinik kesehatan PT Bara Alam Utama

h. Toilet

Toilet yang ada di PT Bara Alam Utama terletak di tengah area kantor,

Toilet wanita terletak di antara office Bara 1 dan office Bara 2 sedangkan

Toilet laki laki diantara Office Bara 2 dan Mushola agar memudahkan

karyawan dari sisi mana pun. Toilet PT Bara Alam Utama dapat dilihat pada

Gambar 14.

Sumber: Penulis, 2020

(a) (b)
Gambar 14. (a)Toilet Laki-Laki (b)Toilet Wanita

PT Bara Alam Utama

i. Genset

Genset adalah Suatu mesin atau perangkat yang terdiri dari pembangkit

listrik (generator) dengan mesin penggerak dalam mengisi bahan bakar. yang

disusun menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan suatu tenaga listrik dengan
21

besaran tertentu. Genset yang ada di PT Bara Alam Utama ini digunakan di 3

buah kantor, 1 mushola, 2 toilet, 3 pos keamanan, 1 kantor nursery, 2 kantor

bagian air dan 1 kantin. Genset PT Bara Alam Utama dapat dilihat pada

Gambar 16.

Sumber: Penulis, 2020

Gambar 16.Genset PT Bara Alam Utama.

j. Kendaraan Ringan

Kendaraan ringan yang ada di PT Bara Alam Utama digunakan untuk

memudahkan para karyawan yang mendapatkan wewenang dalam

menggunakan kendaraan ringan untuk keperluan kantor. Kendaraan ringan PT

Bara Alam Utama dapat dilihat pada Gambar 17.

Sumber: Penulis, 2020


Gambar 17. Kendaraan Ringan PT Bara Alam Utama.
22

C. Deskripsi Kegiatan Industri/Pekerjaan

Dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2009, pertambangan batubara adalah

pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen

padat, gambut, dan batuan aspal. Pada kegiatan penambangan PT Bara Alam Utama

menggunakan metode tambang terbuka dengan sistem penambangan open pit

dengan pengangkutan menggunakan cara konvensional atau cara langsung terhadap

kombinasi alat loading Excavator dengan alat angkut High Dump Truck. Secara

garis besar kegiatan penambangan di PT Bara Alam Utama terbagi atas beberapa

tahapan, yaitu:

1. Land Clering (Pembersihan Lahan)

Land clearing adalah proses pembersihan lahan sebelum aktivitas

penambangan dimulai. Land clearing tahapan pekerjaan penambangan

umumnya mempersiapkan lahan yang akan dilakukan land clearing dengan

dimulai dari pemotongan pepohonan hutan, pembabatan semak belukar sampai

ke pembakaran hasilnya. Kegiatan land celaring ini dilakukan oleh Excavator

caterpilar PC 320D. Untuk kegiatan pembersihan lahan di PT Bara Alam

Utama dapat dilihat pada Gambar 18.


23

Sumber : Dept. Produksi PT Bara Alam Utama, 2020

Gambar 18. Land Clearing (Pembersihan Lahan)

2. Top Soil Removal (Pengupasan Tanah Pucuk)

Setelah dilakukannya proses land clearing selanjutnya dilakukan proses

top soil removal merupakan tanah yang masih asli dan mengandung unsur hara

yang berada dilapisan paling atas dengan kedalaman 5 cm hingga 30 cm dari

permukaan bumi, top soil biasanya berasal dari bahan-bahan alami yang

mampu menyuburkan tanah, seperti dedaunan, ranting-ranting, kayu yang telah

mati, top soil ini akan dipisahkan dengan tanah lainnya karena akan

dimanfaatkan kembali untuk proses reklamasi, kegiatan top soil removal ini

dilakukan oleh Excavator caterpilar PC 320D. Untuk kegiatan aktualnya dapat

dilihat pada Gambar 19.

Sumber : Dept. Produksi PT Bara Alam Utama, 2020


24

Gambar 19. Top Soil Removal (Pengupasan Tanah Pucuk)

3. Stripping Overburden (Pengupasan Tanah Penutup)

Pembongkaran overburden merupakan kegiatan utama karena

mencangkup penanganan sejumlah besar volume lapisan overburden (tergantung

pada stripping ratio). Kegiatan pembongkaran atau penggalian dapat dilakukan

dengan menggunkan peledakan, peralatan mekanis maupun peralatan non-

mekanis., untuk kegiatan aktualnya dapat dilihat pada Gambar 20.

Sumber : Dept. Produksi PT Bara Alam Utama, 2020

Gambar 20. Stripping Overburden (Pengupasan Tanah Penutup)

4. Coal Getting (Penggalian Batubara)

Setelah dilakukan pengupasan top soil dan overburden, maka tahap

berikutnya ialah penggalian batubara, yang mana penggalian batubara ini


25

dilakukan oleh Excavator kobelco1 dan Dump Truck Quester CWE 870, untuk

aktualnya dapat dilihat pada Gambar 21.

Sumber : Dept. Produksi PT Bara Alam Utama, 2020


Gambar 21.Coal Getting (Penggalian Batubara)

5. Hauling overburden dan Batubara

Hauling bertujuan untuk memindahkan material yang telah digali dari front menuju

disposal atau stock rom, untuk pengangkutan overburden menggunakan alat angkut

High Dump Truck. Sedangkan untuk batubara menggunakan alat Dump Truck

Quester CWE 870. Untuk kegiatan aktual nya dapat dilihat pada Gambar 22

pengangkutan overburden menggunakan Off High Truck (OHT) 773 dan Gambar 23

pengangkutan batubara dengan Dump Truck Quester CWE 870.

Sumber : Penulis 2020


26

Gambar 21. Pengangkutan Overburdendan Menggunakan OHT 773

Sumber : Penulis 2020

Gambar 22. Pengangkutan Batubara menggunakan Dump Truck

6. Crusher

Setelah Batubara di angkut ke Stokroom dan melewati timbangan maka

dilakukan proses pemilahan antara sampah dan batu peak yang ikut terbawa saat

pengangkutan adapun batubara yang langsung ke proses selanjutnya yaitu

batubara dimasukkan ke dalam hopper yang kemudian di bawa oleh conveyor ke

mesin peremuk (crusher). Dalam kegiatan ini batubara dipecahkan dari ukuran

besar menjadi ukuran yang lebih kecil, dengan menggunakan alat mekanisme

yaitu crasher. Untuk kegiatan aktualnya dapat dilihat pada Gambar 17.

Sumber : Penulis 2020

Gambar 22. Craher di PT Bara Alam Utama


27

7. Transportir

proses selanjutnya adalah melakukan transportir batubara, dalam

kegiatan ini Batubara yang ada di PT Bara Alam Utama di angkut menggunakan

Dump Truck dari PT Ayik Batu Gung (ABG) ke Stockpile Sukacinta kemudian

dari Stockpile Sukacinta batubara diangkut menggunakan Kereta dari PT Kereta

Api Logistik (KALOG) untuk dibawa menuju dermaga di Kertapati dan pembeli.

Untuk kegiatan aktualnya dapat dilihat pada Gambar 23.

Sumber : Dept. Produksi PT Bara Alam Utama, 2020


Gambar 23. Transortif Stockpile Sukacinta
28

D. Perencanaan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri


Kegiatan pengalaman lapangan industri ini direncanakan penulis akan

dilakasanakan dalam rentang waktu dari 03 Februari S.D. 03 April 2020. Namun

jadwal pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan waktu yang diberikan

perusahaan. Adapun rencana kegiatan yang penulis ajukan dapat dilihat pada

Tabel 3.

Tabel 3. Perencanaan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri

Januari Februari Maret April


Kegiatan
II III IV I II III IV I II III IV I

Kedatangan di

Perusahaan

dan Orientasi

Lapangan

Observasi

Pengambilan

Data dan

Pengamatan
Penyususun

Laporan
Kembali ke

Kampus
29

E. Pelaksanaan Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri

Dalam pelaksanaannya kegiatan PLI ini dilaksanakan pada tanggal 03

Februari s.d. 03 april 2020 bertempat di PT Bara Alam Utama Pengambilan data

dalam pelaksanaan kegiatan Pengalaman Lapangan Industri ini menggunakan

beberapa metode yaitu:

1. Induksi

Induksi adalah proses mempernalkan seorang karyawan baru ataupun

pindahan kepada situasi kerja dan kelompok kerja atau bisa disebut juga

orientasi. Induksi adalah pengenalan dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan

Kerja (K3) kepada karyawan baru atau visitor (tamu) dan dilakukan oleh

karyawan dengan jabatan setingkat supervisor. Induksi biasa dilakukan pada

karyawan baru di suatu perusahaan tambang, seseorang bukan karyawan yang

mendapat ijin untuk memasuki wilayah pertambangan, dan karyawan yang

baru selesai dari cuti kerja. Selain itu Induksi juga dilakukan kepada visitor

atau tamu dari luar yang hendak memasuki wilayah pertambangan. Hal ini

dilakukan agar visitor tersebut memahami kondisi tambang yang ada dan

diharuskan mematuhi segala peraturan yang berlaku dalam tambang.

Hari pertama penulis di induksi oleh divisi k3. Induksi tersebut

memberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja di

dalam pertambangan guna untuk menghindarkan seseorang dari kecelakan saat

memasuki wilayah pertambangan. Setelah memahami tentang kesehatan dan

keselamatan kerja penulis juga membuat id card atau mine permit sebagai tanda

pengenal bahwasanya penulis telah di izinkan mengikuti kegiatan di wilayah

pertambangan.
30

Sumber: Penulis, 2020

(a) (b)
Gambar 24.Induksi PT Bara Alam Utama

2. P5M

Kegiatan P5M (Pembicaraan 5 Menit) Merupakan Kegiatan Sebelum

Melanjutkan Pekerjaan, Sharing Progress Pekerjaan Sebelumnya Beserta

Rencana Kerja Hari Ini, Bertujuan Untuk Memonitor Dan Koordinasi Dan

Tentunya Selalu Mengingatkan Karyawan Untuk Bekerja Sesuai Standart

Operasional Presedur Agar Menghindari Tindakan-Tindakan Tidak Aman

Pada Saat Bekerja Yang Berpotensi Dari Keselamatan Kerja Karyawan.

Slogan Ini Juga Berisikan 5 Langkah Yang Harus Diimplementasikan Untuk

Terciptanya Budaya kerja yang aman dan sehat. Kegiatan P5M di PT Bara

Alam Utama dilakukan pada setiap pagi pada ukul 08.30 WIB didepartemen

masing-masing.
31

Sumber: Penulis, 2020

Gambar 25. P5M PT Bara Alam Utama

3. General Safety Talk

General safety talk merupakan kegiatan yang membahas terkait isu-isu

tentang keselamatan kerja, kesehatan dan lingkungan, serta menginformasikan

peraturan dan kebijakan terbaru tentang k3lh. Jadi kami langsung berbaris diarea

titik kumpul karena disanalah acara itu akan dilangsungkan. Semua bis dari

semua divisi menuju kesana, semua karyawan diwajibkan untuk mengikuti acara

General Safety Talk yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan dan kontraktor

PT Bara Alam Utama yang terdiri dari PT Wahana Bhandana kencana, PT

Prima Indojaya Mandiri, PT Dahana, PT Jaksa Laksa Utama dan security.

Sumber: Penulis, 2020


32

Gambar 26. General Safety Talk PT Bara Alam Utama

General safety Talk ini juga bersamaan dengan bulan K3 Nasional.

Dengan adanya K3 Nasional yang jatuh pada tanggal 12 Januari 2010,

namun PT Bara Alam Utama membuka Bulan 3 Nasional pada tanggal

22 Januari dikarnakan adanya demo yang dilakukan masyarakat sekitar.

Pada pembukaan bulan K3 Nasional ini dihadiri seluruh karyawan PT

Bara Alam Utama beserta Kontraktor.

Sumber: Penulis, 2020

Gambar 27. Pembukaan Bulan K3 Nasional PT Bara Alam Utama

PT Bara Alam Utama juga mengadakan lomba menarik yang

berhubungan dengan Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) seperti

lomba safety talk, cerdas cermat, fotografi, pengawas telatan, poster,

juara umum untuk pemenang terbanyak lomba yang diselenggarakan


33

langsung di PT Bara Alam Utama yang diikuti oleh seluruh karyawan

dan Kontraktor.

Sumber: Penulis, 2020


(a) (b)
Gambar 28. (a)Lomba Safety talk (b)Pengawas Telatan Bulan

PT Bara Alam Utama

Setelah diadakannya perlombaan terkait bulan K3 nasional penulis

membantu berpartisipasi dalam penilaian hasil dari lomba poster yang

laksanakan paa tanggal 07 februari 2020 yang dihadiri karyawan dan

Juri yang berasal Dari PT Bara Alam Utama sendiri.


34

Sumber: Penulis, 2020


(a)

Sumber: Penulis, 2020

(b)
Gambar 29. (a)Penilain Lomba Poster (b)Lomba Fotografi
PT Bara Alam Utama

Setelah dilaksanakannnya pembukaan bulan K3 Nasional dan Lomba

yang diadakan, selanjutnya adalah penutupan bulan K3 seharusnya di

lakukan pada tanggal 12 Februari 2020 namun terdapat kendala karna

adanya Demo yang dilakukan masyarakat sekitar. Penutupan K3


35

nasional ditutup pada tanggal 25 Februari 2020 beserta pembagian

hadiah bagi pemenang Lomba yang diadakan oleh PT Bara Alam

Utama, penulis ikut berpartisipasi dalam pembagian Hadiah yang

dilakukan selesai General Safety Talk yang wajib dan juga di hadiri oleh

seluruh karyawan dan kontraktor yang ada di PT Bara Alam Utama.

Pembagian pemenang lomba di bulan K3 yang diadaan oleh PT Bara

Alam Utama yang diikuti oleh seluruh karyawan beserta Kontraktor

yang ada di PT Bara Alam Utama.

Sumber: Penulis, 2020

Gambar 30. Pembagian Hadiah Safety Talk PT Bara Alam


Utama

Setelah dilakukannya pembagian hadiah kepada karyawan yang

memenangkan perlombaan sampailah pad acara terakhir yaitupenutupan

bulan K3 Nasional yang ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Bapak

Denis selaku Section Head K3 HO.


36

Sumber: Penulis, 2020

Gambar 31. Penutupan Bulan K3 Nasional PT Bara Alam Utama

4. Safety Talk

Safety talk adalah suatu cara untuk mengingatkan perkerja

mengenai pentingnya kesehatan dan keselamtan kerja di tempat kerja.

Materi – materi yang diberikan dalam safety talk bersifat spesifik

yang ada di tempat kerja dan tidak harus dilakukan di ruang khusus.

Misalnya tentang peralatan, bahan, material dan proses pekerjaan

yang sering dilakukan setiap hari. Safety Talk biasanya dilakukan

selama 5 – 10 menit. Safety Talk yang dilakukan di PT Bara Alam

Utama dilaksanakan 1 bulan sekali untuk seluruh karyawan beserta

kontraktor dan 1 minggu sekali hanya untuk karyawan PT Bara Alam

Utama. Pada tanggal 02 Maret 2020 penulis mengikuti Safety Talk

sebagai pembaca visi dan Misi PT Bara alam Utama. Safety Talk

yang seharusnya dilakukan bagi seluruh karyawan dan kontraktor


37

namun hanya dilakukan bagi karyawan PT Bara Alam Utama karna

berdekatan dengan General SafetyTalk yang diadakan pada tanggal

25 Februari 2020.

Sumber: Penulis, 2020


Gambar 32. Safety Talk PT Bara Alam Utama

5. Pengenalan Lapangan

Pengenalan lapangan ini dilakukan penulis untuk mengetahui lokasi fokus

penulis yaitu di area Stockpile C3 dalam melakukan PLI, penulis

didampingi pembimbing lapangan mengelilingi area Stockpile adapun

pembimbing menjelaskan pekerjaan yang ada di stockpile, tahan dari

kegiatan yang ada di stockpile, keluhan yang dialami akibat debu dan cara

mengatasi debu yang ada distockpile dan mesin crasher.

6. Observasi Lapangan
38

Observasi lapangan dilakukan pada minggu pertama, sebelum

melakukan observasi lapangan penulis melakukan diskusi awal kepada

pembimbing lapangan mengenai tujuan untuk melakukan pengalaman

lapangan industri agar memudahkan pembimbing untuk membimbing dan

mengarahkan penulis. Kegiatan observasi lapangan dimulai pada minggu

kedua dikarenakan untuk minggu pertama merupakan masa orientasi.

Berikut ini adalah rincian kegiatan observasi yang dilakukan di PT Bara

Alam Utama.

1) Pengenalan Area Stockpile

Stockpile di PT Bara Alam Utama terletak di bagian Utara

penambangan, stockpile C3 sendiri merupakan tempat dimana

batubara masuk dan mengalami berubahan bentuk lalu melanjut

ke proses pengangkutan ke stockpile sukacinta.

Sumber:Penulis, 2020

Gambar 33. Stockpile C3 PT Bara Alam Utama


39

2). Mengetahui Kegiatan Stockpile

Kegiatan yang ada di area stockpile merupakan kegiatan

dimana batubara diangkut DT ke stockpile untuk berlanjutkan

ke tahapan selanjutnya, batubara yang diangkut DT harus

melewati timbangan yang sudah disediakan untuk mengetahui

banyaknya DT mengangkut batubara tersebut, setelah di

timbang DT menuju ke Hoper dan menumpahkannya ke

Hoper. Batubara yang masuk melalui hoper akan mengalami

berubahan ukuran menjadi lebih kecil yang dilakukan mesin

crasher. selanjutnya batubara mengalami perpindahan lewat

belt conveyor, di belt conveyor sendiri terdapat air yang selalu

mengalir saat batubara keluar dari mesin crasher. Tujuannya

adalah agar tidak terdapat atau mengurangi debu saat proses

crasher berlangsung.

Sumber:Penulis, 2020
40

Gambar 34. DT Meleawati Timbangan

Sumber:Penulis, 2020

Gambar 35. Dumping DT ke hopper di Stockpile

Sumber:Penulis, 2020

Gambar 37. Penumpahan batubara yang telah di crasher

3) Mengetahui Sumber Air Yang Ada Di Belt Conveyor

Di belt conveyor terdapat air yang akan selalu mengalir

membasahi batubara setelah keluar dari mesin crasher agar

meminimalisir debu batubara setelah penghancuran terjadi, air yang


41

mengalir bersumber dari tangki yang ada di dekat cabin crasher. Air

yang ada di tanki selalu diisi oleh WT setiap harinya. Namun ada

perubahan dikarenakan terdapat boxcut di area bawah stockpile dimana

air yang ada di stockpile tidak akan menggenang melainkan ia akan

mengalir ke boxcut. Boxcut sendiri ada di sekeliling area stockpile

dimana air disana cukup banyak sehingga membuat boxcut menjadi

sumber air yang ada di tanki untuk crasher saat ini. Tidak hanya

banyaknya air yang ada di boxcut namun juga lebih efektif

dikarenakan tugas WT sangatlah banyak dan mengurangi biaya

perusahaan.

Sumber:Penulis, 2020

Gambar 38. Tanki air crasher


42

Sumber:Penulis, 2020

Gambar 38. Boxcut diarea stockpile

F. Hambatan Dan Penyelesaian

Dalam suatu kegiatan perusahaan pastilah tidak semua

kegiatan atau plant para pekerja yang dapat perusahaan penuhi,

Selama mengikuti kegiatan pengalaman lapangan industri ada hambatan

yang penulis temui di lapangan dan tidak bisa dihindari oleh penulis

dalam melakukan pengambilan data secara langsung ke lapangan

adapun hambatan yang penulis temui di PT Bara Alam Utama ialah:

1. Sarana

Kurangnya sarana transportasi untuk memenuhi kebutuhan

penulis dalam mengambil data ke lapangan dan interview para

pekerja. Penyelesaiannya adalah penulis meminta bantuan dengan

pihak survey dan bagian stockpile untuk bisa mengantar atau

berangkat ke stockpile bersama.


43

2. Hujan

Hujan adalah salah satu hambatan yang selalu ada di dunia

pertambangan selain menjadi hambatan juga menjadi musuh utama

bagi penambang. Akibat hujan pekerjaan menjadi terhenti.

Banyaknya resiko jika pekerjaan tetap dilakukan jika turun hujan

diantaranya keterlambatan karyawan saat bekerja, jalanan licin

mengakibatkan roda tergelincir, pandangan jika hujan terlalu

deras, benyaknya kubangan air mengakibatkan alat terjebak di

kubangan air yang cukup dalam karena setiap kegiatan

penambangan lebih banyak dilakukan diarea terbuka sehingga

hujan menjadi musuh besar dalam dunia pertambangan. Hujan

juga mempengaruhi penulis pada saat akan melakukan

pengambilan data ke area penambangan. Pihak perusahaan

menghentikan semua aktivitas pekerjaan pada saat turunnya hujan

sampai hujan terhenti.

3. Debu

Selain hujan, debu juga mempengaruhi penulis pada saat

melakukan pengamatan dan pengambilan data. Debu yang

berlebihan mengganggu pengamatan penulis dan para pekerja

sehingga harus menggunakan masker untuk menghindari debu


44

agar tidak terhirup dan pihak perusahaan juga melakukan

penyiraman pada area yang berpotensi terhadap debu.

G. Temuan Khusus/permasalahan

Temuan-temuan khusus atau permasalahan yang penulis temukan

selama mengikuti pengalaman lapangan industri di PT Bara Alam

Utama adalah sebagai berikut:

1. Curah hujan pada bulan Maret membuat jalan dari front loading ke

stockpile menjadi rusak sehingga alat angkut atau sarana lainnya

sulit untuk melewati jalan tersebut. Adapun jalan rusak dapat

dilihat pada Gambar 33.

Sumber: Penulis, 2020

Gambar 33. jalan Rusak

2. Hujan yang terjadi di bulan maret membuat jalananan menuju

Stockroom menjadi becek akibat genangan air sehingga membuat


45

operasi terhenti karenakan jalan menjadi licin saat dilewati oleh

alat.

Sumber: Penulis, 2020

Gambar 35. Genangan air


46

BAB II

STUDI KASUS

A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah

1. Latar Belakang

Batubara merupakan salah satu sumber daya alam yang

terkandung di dalam bumi. Salah satu sektor yang dominan yaitu

sektor pertambangan batubara. Sektor ini menyumbang 36% dari

pendapatan negara pada tahun 2008 untuk pertambangan umum

(Kementerian ESDM, 2009). Indonesia merupakan negara yang

memiliki potensi pertambangan yang sangat baik dan melimpah,

salah satunya di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan yang lebih

dominan bergerak dalam penambangan batubara


47

Batubara merupakan salah satu hasil dari alam yang

memberikan banyak kontribusi bagi kehidupan manusia serta

yang paling banyak dibutuhkan oleh orang banyak dalam

kehidupan sehari-hari. Bahkan sumber energi yang paling baik

yang dapat kita dapatkan dengan mudah adalah batubara. Salah

satu manfaat baik dari batubara yang dapat dirasakan ialah

sebagai sumber tenaga pembangkit listrik. Oleh karena itu

banyak perusahaan yang bergerak dalam mengelola dan

membuka lahan pertambangan batubara.

PT Bara Alam Utama merupakan perusahaan batubara

yang bergerak di bidang penambangan batubara yang berlokasi di

Desa Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat,

Sumatera Selatan. PT Bara Alam Utama telah melakukan

penambangan selama lebih kurang bulan dengan menggunakan

metode open pit. Selama proses penambangan PT Bara Alam

Utama sendiri telah menyadari bahwasanya akan ada potensi

bahaya yang dapat mempengaruhi sistem kerja, baik di lokasi

penambangan, jalan, maupun lingkup kerja.

Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi

menyebabkan terjadinya kerugian, kerusakan, cedera, sakit,

kecelakaan atau bahkan dapat mengakibatkan kematian yang


48

berhubungan dengan proses dan sistem kerja. Setiap tempat kerja

selalu mengundang berbagai potensi bahaya yang dapat

mempengaruhi kesehatan tenaga kerja. Oleh karena itu dalam

pengendaliannya dibuatlah pelaporan potensi bahaya (Hazard

Report) di tempat kerja untuk mengidentifikasi setiap bahaya yang

ada.

Potensi bahaya yang terlihat di PT Bara Alam Utama ini

salah satunya adalah debu batu bara pada kegiatan diarea

stockpile yaitu pada kegiatan hauling, dumping DT, dan pada

proses crashing. Pada kegiatan tersebut memperlihatkan kondisi

tidak nyaman dan aman bagi kesehatan para pekerja jika debu

batu bara terhirup terus menerus. Oleh karna itu perlu adanya

perhatian mengenai kesehatan dan kenyamanan para pekerja

diarea Stockpile. Berdasarkan kajian masalah yang di dapat, maka

penulis tertarik untuk mengambil studi kasus “

2. Rumusan Masalah

Sejalan dengan latar belakang yang telah dikemukakan, maka

rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi kesehatan para pekerja Stockpile selama

terpapar debu batubara saat bekerja?


49

2. Bagaimana tingkat kenyamanan para pekerja selama berada di

area Stockpile?

3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat terpapar debu batu

bara selama bekerja?

3. Batasan Masalah

Adapun penulis membatasi masalah pada laporan ini adalah sebagai

berikut:

a. Area yang diamati penulis adalah Stockpile dalam aktifitas

hauling, dumping DT ke hopper dan crasher.

b. Potensi bahaya yang dibahas hanya sebatas kesehatan dan

kenyamanan pekerja diarea stockpile.

c. Dampak bagi kesehatan diarea stockpile.

3. Landasan Teori dan Prosedur Pemecahan Masalah

1. Landasan Teori

a. Definisi Kecelakaan Kerja

Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja pada Pasal 1 menyatakan bahwa tempat

kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,

bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering

dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana


50

terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya termasuk tempat

kerja, semua ruangan lapangan, halaman, dan sekelilingnya

yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan

tempat kerja

Anda mungkin juga menyukai