Anda di halaman 1dari 28

Lembaran Pengesahan Laporan Oleh Sekolah

Telah Diperiksa Dan Disahkan Oleh Tim Penilai


SMK NEGERI 1 MERAPI TIMUR

Sebagai salah satu syarat mengikuti ujian nasional (UN)


Semester Ganjil Oktober - November
Tahun Pelajaran 2018/2019

OLEH :
MAHPUD RIDHO SAPUTRA
NIS : 16.03.291
Jurusan Teknik Geologi Pertambangan

Menyetujui/Mengesahkan

Diketahui Diperiksa oleh


Ketua Pelaksana Program Guru Pembimbing

Dita Ratna Sari, S.Pd Candra, S.Pd

Disahkan Oleh:
Kepala SMK Negeri 1 Merapi Timur

Drs. Yonriadi, M.Pd.T


NIP : 19650613 198903 1 013

ii
Lembaran Pengesahan Laporan Ditempat Prakerin
Dinilai Oleh Tim Penilai
PT.TPB (Tiga Putri Bersaudara)

Sebagai Hasil Laporan Kegiatan Prakerin


2 Agustus s/d 2 November 2018
Tahun Pelajaran 2018/2019

Diketahui, Mengetahui,
Pembimbing Lapangan Direktur PT.TPB

Amrudin. ST Leman. C

iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur alhamdulillah atas kehadiratAllah SWT yang


telah memberikan rahmat dan karunianya kepada saya,sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan hasilpelaksanaan praktik kerja industri(PRAKERIN).
Penyusun laporan praktik kerja industri ini adalah salah satu syarat untuk
mengikuti ujian akhir sekolah (UAS) dan ujian akhir nasional (UAN) tahun
pelajaran 2017-2018 dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa saya (PENULIS)
telah melaksanakan dan menyelesaikan praktik kerja industri di PT.TPB ( Tiga =0
Putri Bersaudara ).
Laporan ini dapat disusun dan di selesaikan dengan adanya bantuan dan
pihak pembimbing. Baik materi maupun teknis oleh karena itu saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Yondriadi Selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Merapi Timur
2. Bapak Leman C selaku Direktur PT.TPB
3. Bapak Amrudin selaku Pembimbing Lapangan Di PT.PTB
4. Ibu Mardianti, S.pd selaku Ketua Pelaksana PKL SMK Negeri 1 Merapi Timur
5. Bapak Candra S.pd Selaku Guru Pembimbing SMK Negeri 1 Merapi Timur
6. Bapak\Ibu guru dan staf TU SMK Negri 1 Merapi Timur
7. Teman Teman Se-angkatan dengan penulis yang tidak bisa disebutkan satu
persatu,

Semoga penulisan laporan praktik kerja industri ini dapat memberikan


manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Merapi Timur, 2 Noventber 2018


Penyusun

MAHPUD RIDHO SAPUTRA

iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................
Lembar Pengesahan .......................................................................................
Kata Pengantar ................................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang .....................................................................................
2. Tujuan praktek kerja industry ..............................................................
3. Tujuan pembuatan laporan ..................................................................
4. Manfaat praktek kerja industri ............................................................
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................
2. Struktur Organisasi Perusahaan ..........................................................
BAB III PEMBAHASAN
1. Pengertian Tambang Terbuka .............................................................
2. Pengertian Crusher ...............................................................................
3. Jenis-Jenis Batuan ...............................................................................
4. Pengertian Nota, Faktur Dan Kuitansi ................................................
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan .........................................................................................
2. Saran ....................................................................................................
DAFRAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN
1. Data Pribadi Siswa .............................................................................
2. Agenda Harian ....................................................................................
3. Daftar Hadir .......................................................................................

v
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Praktek kerja industri (PRAKERIN) adalah kebijakan "ink and match"
yang ada pada pelaksanaanya dilakukan di dua tempat yaitu sekolah dan dunia
usaha\industri. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka peningakatan mutu tamatan
sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan yang relevansi
pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Pelaksanaan praktik kerja industri (PRAKTEK) didasarkan pada
ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam
1. Undang-Undang no.2 Tahun 1989 tentang pendidikan nasional
2. PP No. 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah
3. PP No. 39 tahun 1992 Tentang peran serta masyarakat dalam
pendidikan
4. Keputusan Mendikbud No. 0490/U/1992 Tentang sekolah menengah
kejuruan
5. Keputusan menkidbud no.080/1993 tentang kurikulum smk sebagai
berikut penyelanggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur
yaitu pendidikan Luar sekolah.

Harapan utama dan penyelenggaraan kegiatan praktik kerja industri


(prakerin) Di dunia usaha /industri slain untuk peningkatan mutu dan
professionalisme siswa sesuai dengan tutunan tenaga kerja di dunia industri.juga
diharapkan siswa memiliki etos kerja yaitu meliputi : kemampuan kerja ,motivasi
kerja,inisiatifmendeteksi perkembangan siswa peserta praktik kerja industri
(prakerin) di dunia usaha/ industri maka di perlukan suatu perangkat yang dapat
memberikan informasi tentang kualifikasi dan jenis kegiatan praktek siswa.jurnal
ini sekaligus berfungsi sebagai laporan kegiatan peraktek kerja industri (prakerin)
didunia usaha/industri.

1
2. Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Berikut ini beberapa tujuan Praktek Kerja Industri
1. Mempersiapkan tamatan yang memiliki keahlian professional yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja
2. Meningkatkan efesien proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan professional
3. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian proses pendidikan
4. Membentuk pola pikir dan tingkah laku mandiri sesuai dengan tujuan
pendidikan
5. Memperkokoh hubungan dan kesepadanan (link and match) anatar SMK
dan industri
6. Mengembangkan dan menginternalisasikan sikap dan professional

3. Tujuan Pembuatan Laporan


Tujuan prakerin diantaranya :
 Mengembangkan dan memantapkan professionalisme yang diperlukan
siswa untuk terjun kedunia kerja.
 Memberi kesempatan siswa untuk memasyaratkan diri pada dunia kerja.
 Memperhias pengetahuan teknologi industri.
 Meningkatkan, meluaskan, dan memantapkan keterampilan siswa untuk
terjun kedunia industri sesuai dengan bidangnya.
 Sebagai salah satu syarat kelulusan di SMK NEGERI 1 MERAPI TIMUR.
 Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas, dan terarah antara dunia
pendidikan SMK dan dunia kerja sebagai pengguna outputnya.
 Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia usaha dalam memberikan
kontribusinya pada sistem pendidikan nasional.
 Membuka wawasan siswa agar dapat mengetahui dan memahami aplikasi
ilmu yang dipelajarinya dalam pendidkan di dunia industri pada unnunnya
serta mampu menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh.

2
 Siswa dapat memahami dan mengetahui sistem kerja di dunia industri
sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah secara utuh.
 Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif dan dinamis
yang lebih berwawasan bagi siswa dalam dunia perindustrian.

4. Manfaat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)


Adapun manfaat dan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini yaitu :
 Mampu memahami dan menjelaskan tentang prinsip kerja PT.TPB
 Memperoleh informasi baru sebagai bahan masukan bagi siswa guna
mendalami masalah-masalah teknik di DU/DI.
 Dapat mengenal suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah
selesai sekolah menengah kejuruan SMK NEGERI 1 MERAPI TIMUR
dan terjun kelapangan industri dapat memandang suatu pekerjaan yang
tidak asing lagi bagi saya sendiri.
 Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia industri yang
professional dan handal.
 Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan sekolah dan juga
sesuai dengan visi dan misi sekolah menengah kejuruan SMK Negeri 1
Merapi Timur.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Singkat Perusahaan


TENTANG
PERSETUJUAN PERPANJANGAN DAN GANTI NAMA IZIN USAHA
PERTAMBANGAN (IUP) OPERASI PRODUKSI BANTUAN KHUSUS
PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN (STONE CRUSHER)
KEPADA PT.TIGA PUTRI
KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN
PENANAMAN MODAL DAERAH KABUPATEN LAHAT

MEMBACA
Surat PT.Tiga Putri tanggal 13 mei 2015 perihal permohonan
perpanjangan dan ganti nama izin usaha pertambangan(IUP) Operasi produksi
Batuan khusus pengolahan dan pemurnian ( Stone Crusher ) Nomor :
503/01/BPPT & PMD/2010 tanggal 28 Febuari 2010

MENIMBANG
Bahwa berdasarkan hasil evalnasi kegiatan izin usaha pertambangan (
IUP) Operasi produksi Batuan Sdr. Tiga Putri telah memenuhi syarat untuk
diberikan persetujuan perpanjangan dan ganti Nama izin Usaha Pertambangan
(IUP) Operasi Produksi Batuan khusus pengolahan dan pemurnian ( Stone
Crusher).

MENGINGAT
1. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah (LN
Tahun 2004 Nomor 125, TLN 4437) sebagaimana telah diubah dengan
Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008 (LN Tahun 2008 Nomor 59,TLN
4844)
2. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman Modal (LN
Tahun 2007 Nomor 67,TLN 4724)

4
3. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (LN Tahun
2007 Nomor 68)
4. Undang - Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara (LN Tahun 2009 Nomor 4,TLN 4959)
5. Undang - Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
lingkungan Hidup (LN R.I Tahun 2009 No. 140 TLN R.I No.5059)
6. Peraturan Pemerintahan Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (LN Tahun 1999 Nomor 59,TLN 3838)
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan pemerintah
Daerah Kabupaten / Kota (LN Tahun 2007 Nomor 82, TLN *41 4737)
8. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata =11
Ruang Wilayah Nasional (LN Tahun 2008 Nomor 48, TLN 4833)
9. Peraturan pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan
(LN Tahun 2010 Nomor 28, TLN 5110)
10. Peraturan Pemerintahan Nomor : 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (LN Tahun 2010 Nomor
23, TLN Nomor 5111)
11. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No : 28 TH. 2009
Tentang Penyelenggaraan Usaha dan Jasa Pertambangan Mineral dan
Batubara Tanggal 30 September 2009 (Berita Nasional R.I Th. 2009 No. 341)
12. Peraturan Menteri dan Sumber Daya Mineral No : 34 Th. 2009 Tentang
Pengutamaan Pemasukan Kebutuhan Mineral dan Batubara Untuk
Kepentingan Dalam Negeri Tanggal 31 Desember 2009 (Berita Negara R.I
Th. 2009 No. 546)
13. Peraturan Bupati Lahat Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Pelimpahan sebagai
Kewenangan dibidang Perizinzn Kepada Kepala Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu dan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Lahat.

5
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
DAN PENANAMAN MODAL DAERAH KABUPATEN LAHAT TENTANG
PERSETUJUAN PERPANJANGAN DAN GANTI NAMA IZIN USAHA
PERTAMBANGAN (IUP) OPERASI PRODUKSI BATUAN KHUSUS
PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN (STONE CRUSHER) KEPADA
SAUDARA PT. TIGA PUTRI

KESATU
Memberikan Izin Usaha Pertambngan Operasi Produksi Kepada :
Nama Perusahaan : PT. Tiga Putri
Nama Direksi : Leman C
Pemegang saham perusahaan dengan mencantumkan: -
Nilai / persentasi saham : -
Nama pemegang saham : -
Pekerjaan pemegang saham (perorangan) : -
Alamat : -
Kewarganegaraan : Indonesia
Pemegang Saham / Negara asal : -
Perusahaan : -
Alamat : -
Komoditas : Batuan
Lokasi Penambangan : -
Desa : Gunung Kembang
Kecamatan : Merapi Timur
Kabupaten / Kota : Lahat
Provinsi : Sumatera Selatan
Kode Wilayah : -
Luas : 1,5 (satu koma lima)

6
Dengan Peta dan daftar koordinal WIUP yang diterbitkan Bupati Lahat Cq.
Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Daerah
Kabupaten Lahat sebagaimana tercantum daam lampiran I dan Lampiran II
Keputusan ini.

Pengolahan dan Pemurnian : Desa Gunung Kembang


Pengangkutan dan Penjualan : Dalam Kabupaten Lahat
Jangka waktu Berlaku IUP : 2 (dua) Tahun
Jangka waktu tahap Kegiatan (sesuai komoditas tambang):
a) Konstruksi selama :-
b) Produksi selama : 2 (dua) Tahun

KEDUA
Pemegang IUP Operasi Produksi Batuan mempunyai hak untuk
melakukan Kegiatan Kontruksi, Produksi,pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan untuk jangka waktu 2 (dua Tahun) (sesuai Undang -
Undang Nomor 4 Tahun 2009).Terhitung mulai tanggal Bulan Mei 2015 sld
Tanggal Bulan Mei Tahun 2017.

KETIGA
IUP Operasi Produksi Batuan ini dilarang dipindah tangankan kepada
pihak lain tanpa persetujuan Bupati Lahat Cq. Kepala Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu dan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Lahat

KEEMPAT
Saudara PT. Tiga Putri sebagai Pemegang IUP Operasi Produksi Batuan
dalam melaksanakan kegiatannya mempunyai Hak dan Kewajiban sebagaimana
tercantum Dalam lampiran III keputusan ini

KELIMA
Tanpa mengurangi ketentuan peraturan perundang-undang maka IUP
Operasi Produksi ini dapat diberhentikan sementara, dicabut dibatalkan apabila

7
pemegang IUP Operasi Produksi tidak memenuhi kewajiban dan larangan
sebagaimana dimaksud dalam diktum ketiga dan keempat

KEENAM
Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman
Modal Daerah Kabupaten Lahat mulai berlaku pada tanggal ditetapkan apabila di
kemudian hari temyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki
kembali sebagaimana mestinya

8
STRUTUR PT. TIGA PUTRI BERSAUDARA

LEMAN. C

DIREKTUR
AHMAD ZARKASIH

KOMISARIS
EDIAN

PENGAWAS

YULI INDARIA RUSLAN RAFIKA

SEKRETARIS PENGAWAS LAPANGAN BENDAHARA

AMRUDIN

KEPALA MEKANIK

MEKANIK HELFER
1. EDI SANTANA 1. ADI
2. RANDA 2. SELAMAT

CRUSHER OPERATOR SOPIR


1. CANDRA 1. ANTOK 7. NUR 1. WANO 7. JUNI
2. SAHIR 2. KODRAT 8. NANDA 2. JUZ 8. ERWIN
3. INDAN 3. PAK EDI 9. UMAR 3. MANGGIK 9. MIESA
4. YADI 4. HENDRI 4. YADI 10.MUJI
5. DIKA 5. SAWAL 5. JULIK 11.WELI
6. AMAN 6. SALAN 6. JULI 12.SIKRI

SECURITY
1. GIMAN
2. PANI
9
BAB III
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN TAMBANG TERBUKA


Penambangan dengan metode tamban2 terbuka adalah suatu kegiatan
penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana
para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim. Tambang
terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut mining, adalah metoda
penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu
batuan yang berada atau dekat dengan permukaan.
Metoda ini cocok dipakai untuk orebodies yang berbentuk horizontal yang
memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah. Walaupun "stripping" dan
"quarrying" termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya
dipakai untuk penambangan batubara dan quarrymining yang berhubungan
dengan produksi non-metallicminerals seperti dimensionstone, rockaggregates,
dll.
Kegiatan penambangan ini terkadang berada di bawah permukaan tanah,
bahkan kedalamannya dapat mencapai ratusan meter seperti pada tambang terbuka
tembaga (coppermine) di Bingham Canyon Utah (USA)
Apabila diyakini keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan,
hingga dapat dipastikan pemilihan metoda penambangannya adalah tambang
terbuka (open pit); hanya perlu dipertanyakan tentang "economic cut off
lirnitnya", hingga dimungkin
Akan adanya perubahan metoda penambangan ke arah underground
(tambang bawah tanah) bila penyebaran endapan mineral dapat menjamin.
Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metoda
tambang terbuka, oleh karena sebagian besar cadangan batubara terdapat pada
dataran rendah atau pada daerah pegunungan dengan topografi yang landai
dengan kemiringan lapisan batubara yang kecil (<300). Untuk cebakan yang
berada di bawah permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka metoda
penambangan terbuka umumnya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan
tambang dalam (bawah permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah

10
permukaan dengan bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan
dengan cara tambang bawah tanah yang masih dianggap ekonomis.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan
pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan
metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan
besamya nilai tanah penutup (waste) yang hams digali dengan volume atau tonase
batubara yang dapat ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah
"strippingratio". Apabila nilai perbandingan ini (strippingratio) masih dalam
batas-batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih
ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di luar baths keuntungan, maka metoda
penambangan tambang dalam yang dipilih.

2. PENGERTIAN CRUSHER

Berikut adalah pengertian Stone Crusher atau mesin Pemecah Batu. Stone
Crucher adalah sebuah alat yang didesain untuk memecahkan batu dari ukuran
yang besar menjadi ukuran yang lebih kecil. Misalnya batuan agregat A agretat B
samapai dengen batu V2 batu 2/3 batu 3/5 (SPLIT) batu krokos ataupun batu
RIJEK

11
Fungsi dan kegunaan stone chusher adalah :
1. Memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai dengan
spesifikasi (persyaratan gradasi) yang dibutuhkan selain untuk memecahkan
batuan.
2. Memisahkan butir-butir bahan yang telah dipecahkan menggunakan screen
atau saringan, dengan screen, batuan dapat dikelompokkan sesuai dengan
ukuran yang kita inginkan.

Pemanfaatan batu koral/batu split atau agregat dalam bangunan sangatlah


banyak, salah satunya contohnya adalah sebagai campuran dalam pembuatan
beton dan campuran aspal.
Pada pekerjaan crushing ini biasanya diperlukan beberapa kali pengerjaan
pemecahan, tahap-tahap pekerjan ini beserta jenisnya chusher yang digunakan
antara lain :
1. Pemecahan tahap pertama oleh jenis primary chusher
2. Pemecahan tahap Kedua oleh jenis Secondary chusher
3. Pemecahan-pemecahan selanjutnya jika ternyata diperlukan oleh tertiary
chusher.

Komponen-komponen chusher adalah :


1. Jaw 1
2. Jaw 2
3. Jaw 3
4. Screen 1
5. Screen 2
6. Convenyar

12
Tahap-tahap pekerjaan pada cruser dapat dilihat pada diagram sebagai
berikut :

Mulai

Pemeriksaan Fisik
Material Secara Visual

Material dimasukkan ke freeder


Menggunakan Excavator

Penghancuran Material dengan


Cruser Primer

Material disaring dengan


Berbagai ukuran saringan

Memenuhi
Spesifikasi

Penghancuran material dengan


Cruser Sekunder

Material disaring dengan


menggunakan berbagai ukuran
saringan

Memenuhi Spesifikasi

Selesai

13
Tipe Chusher yang dipakai umumnya menggunakan tipe jaw to jaw diman
jaw pertama sebagai primary chusher ( crusher primer ) untuk pemecahan tahap
pertama, sedangkan jaw kedua sebagai secondary crusher (crusher sekunder)
untuk pemecahan tahap kedua.
1. Pengertian Jaw crusher

(Gambar 1 Jaw Crusher)


Jaw crusher merupakan suatu mesin atau alat yang banyak digunakan dalam
industri dibidang pertambangan, bahan bangunan kimia dan metalorgi.

2. Pengertian Screen

(Gambar II Screen)
Screen Pada stone crusher berfungsi sebagai saringan yang memisahkan batuan
dan crusher primer.

14
3. Pengertian convenyer

(Gambar III Conveyer)


Convenyer adalah komponen dari peralatan pemecahan batu yang
berfungsi untuk memindahkan material secara langsung dalam suatu proses dari
untuk ke unit lain.

Cerita singkat tentang cara kerja stone crusher


Material dimasukkan ke fredeer menggunakan excavator kemudian
material masuk dan dipecahkan melalui jaw 1 dan kemudian disaring oleh screen
1 untuk memisahkan material koral dan batu pecah. Setelah itu batu bergerak
menggunakan convenyer menuju jaw II pada tahapan ini material pecah
dipecahkan lagi menjadi lebih kecil dan kemudian bergerak lagi menggunakan
convenyer menuju screen II. Pada screen ini batu dipisahkan sesuai keinginan kita
melalui convenyer. Batu yang belum memenuhi spesifikasi bergerak lagi menuju
jaw III untuk dibawa lagi ke convenyer untuk bergerak lagi menuju Sreen III
Kemudian disaring lagi menghasilkanpasir dan abu. Material disaring dengan
menggunakan berbagai saringan material yang memenuhi spefikasi langsung
bergerak menuju yang ditentukan.

15
3. JENIS-JENIS BATUAN

(Gambar Batuan)

Batu split adalah salah satu jenis batu matrial bangunan yang diperoleh
dengan cara membelah atau memecah batu yang berukuran besar menjadi ukuran
kecil-kecil. Batu Split juga sering disebut dengan nama batu belah, karena
disesuaikan dengan proses mendapatkannya yaitu dengan cara membelah batu.
Secara umum fungsi utama batu split adalan sebagai bahan campuran
utama untuk pembuatan beton cor. Selaian batu split, bahan pembuatan beton cor
adalah pasir dan semen. Proses pembuatan beton cor ini adalah dengan
mencampur batu split, pasir dan semen dengan menggunakan media air. Setelah
tercampur maka adonan ini dicetak sesuai dengan peruntukannya. Namun
demikian setelah melihat jenis ukuran batu split, ternyata fungsinya tidak hanya
sebagai bahan campuran beton cor saja tetapi juga berfungsi untuk keperluan yang
lain.
Untuk mendapatkan batu split, bongkahan batu yang diperoleh dari hasil
penambangan akan dibelah dengan mensin penghancur (crusher machine).
Bongkahan batu yang dihancurkan tersebut akan menghasilkan batu split berbagai
macam ukuran. Batu yang sudah dihancurkan (crushed) tersebut kemudian akan
dikelompokkan dan disortir berdasarkan ukurannya.
Berikut kami sampaikan jenis ukuran Batu split dan fungsinya. Jenis-jenis
ukuran batu splityang umum diperjualbelikan di pasaran :

16
1. Batu Split Ukuran 0 - 5 mm (mili meter). Jenis ini sering disebut juga
dengan istilah Abu Batu. Ukuran ini merupakan jenis ukuran yang paling
lembut, ukuran partikelnya menyerupai pasir lembut. Batu split jenis
ukuran ini banyak dibutuhkan untuk campuran dalam proses pengaspalan
atau dapat digunakan sebagai pengganti pasir. Material batu split ukuran
ini merupakan bahan utama untuk pembuatan gorong-gorong dan batako
press.
2. Batu Split Ukuran 5 - 10 mm (mili meter) atau disebut juga dengan batu
split ukuran 3/8 cm (centi meter). Material batu split jenis ini banyak
digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan jalan, mulai dari
jalan yang ringan sampai jalan kelas 1. Batu split jenis ukuran ini akan
dicampur dengan aspal menjadi Aspal Mixed Plant atau secara umum
disebut dengan aspal hot mixed
3. Batu Split Ukuran 10 - 20 mm (mili meter). Material batu split jenis ini
banyak digunakan untuk bahan pengecoran segala macam konstruksi,
mulai dari konstuksi ringan sampai konstruksi berat. Bangunan-bangunan
yang menggunakan beton cor dari bahan batu split ukuran ini antara lain
Jalan Tol, Gedung bertingkat, Landasan Pesawat Udara, Bantalan Kereta
Api, Pelabuhan dan Dermaga, Tiang Pancang dan Jembatan dan
sebagainya.
4. Batu Split Ukuran 20 - 30 mm (mili meter). Material batu split jenis ini
banyak digunakan untuk bahan pengecoran lantai dan pengecoran atau
pembetonan horizontal yang lain.
5. Batu Split Ukuran 30 - 50 mm (mili meter). Material batu split jenis ini
biasanya digunakan untuk dasar badan jalan sebelum menggunakan
material yang lain, penyangga bantalan kereta api, penutup atau pemberat
pipa didasar laut, beton cor pemecah ombak dan lain-lain.
6. Batu Split Jenis Agregat A. Matreal batu split ini termasuk dalam jenis
sirtu. Batu split jenis Agregat A ini merupakan campuran antara beberapa
jenis ukuran barn split. Bahan campurannya terdiri dari abu batu, pasir,
batu split ukuran 10-20 mm, batu split ukuran 20-30 mm dan batu split
ukuran 30-50 mm. Pencampuran bahan ini tidak ada pedoman komposisi

17
yang pasti atau baku dari masing-masing bahan. Komposisi disesuaikan
dengan jenis penggunaannya. Batu split jenis Agregat A ini pada
umumnya digunakan sebagai bahan pengecoran dinding, pembuatan
dinding dan campuran bahan beton cor.
7. Batu Split Jenis Agregat B. Matreal batu split ini termasuk dalam jenis
sirtu. Batu split jenis Agregat B ini merupakan campuran antara beberapa
jenis ukuran barn split. Bahan campurannya terdiri dari tanah, abu bath,
pasir, bath split ukuran 10-20 mm, batu split ukuran 20-30 mm dan bath
split ukuran 30-50 mm. Bahan Tanah merupakan pembeda komposisi
dengan batu split jenis Agregat A. Pencampuran bahan ini tidak ada
pedoman komposisi yang pasti atau baku dari masing-masing bahan.
Komposisi disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Batu split jenis
Agregat B ini pada umumnya digunakan untuk bahan timbunan awal
pengerasan jalan dengan tujuan untuk meratakan dan mengikat lapisan
batu split yang digelar pada lapisan di atasnya.
8. Batu Split Jenis Agregat C. Campuran matreal batu split ini sering
disebut batu asalan. Batu split jenis Agregat C ini merupakan campuran
antara beberapa jenis ukuran bath split. Bahan campurannya terdiri dari
tanah, abu batu, pasir, bath split apa saja dan dengan komposisi yang tidak
beraturan. Batu split jenis Agregat C ini pada umumnya digunakan untuk
bahan timbunan untuk pengurukan lahan, reklamasi dan lain-lain.
9. Batu Gajah. Bath jenis inisering disebut dengan boulder elephant stone.
Batu gajahmerupakan salah satu jenis batu split yang mempunyai Harm
paling besar dibandingkan dengan jenis batu split yang lain. Batu gajah
berfungsi untuk menimbun lahan atau lokasi yang berdekatan dengan
pantai. Batu gajah ini biasanya digunakan untuk membuat bahan beton
pemecah ombak, bahan reklamasi pantai, bahan untuk membuat dermaga
kecil atau yang paling umum digunakan untuk bahan pondasi bangunan.

18
BAB IV
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Pada mat kita melakukan sesuatu kegiatan praktik kerja industri
(PRAKERIN) baik didunia usaha maupun di instansi sebaiknya kita dapat
mengambil suatu ilmu pengentahuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi masa
depan.
Dalam hal praktik kerja industri (PRAKERIN) di tuntut hal-hal sebagai
berikut:
 Mengutamakan dan memperhatikan hal-hal yang menyangkut keselamatan
kerja, Saling bekerja sama dalam melakukan suatu pekerjaan
 Dapat beradaftasi dengan lingkungan sekitar
 Diharapkan dapat mengguanakan alat sesuai dengan fungsinya.

Dengan diadakan kegiatan praktek kerja industri (prakerin) baik di dunia


usaha maupun instansi, diharapkan siswa dapat mengerti dan membedakan
praktek di lingkungan sekolah, di lingkungan usaha maupun instansi.

2. SARAN
1. Bagi sekolah
 Lebih meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang masih kurang
aktif
 SIstem kbk Lebih ditekankan, serta memperbanyak ulangan harian
setiap satu materi pelajaran yang diberikan sudah habis, karena
membantu ingatan siswa terhadap pelajaran.
 Perlengkapan dan peralatan serta tenaga pengajar yang menyangkut
teknik Geologi Pertambangan hams tersedia semaksimal mungkin.

2. Bagi dunia usaha/industri


 Tingkatan kesibukan kepada peserta prakerin untuk menambah
pengalaman siswa tersebut.

19
 Tingkatan kerja sama yang baik antara siswa dengan pembimbing dan
seluruh karyawan.
 Memberikan motivasi dan semangat kerja kepada siswa PRAKERIN
sebelum melakukan Praktek

20
DAFTAR PUSTAKA

Sumber; dokumentasi penulis. 2017


Sumber; PT. Tiga Putri Bersaudara
http://briandikayusni.wordpress.com/2015/02/26/tambangterbuka/
dan contoh laporan sebelumnya

21
L

22
DATA PRIBADI SISWA

A. IDENTITAS SISWA

Nama Siswa :

NISN :

Kelas :

Program Keahlian :

Tempat/Tanggal Lahir :

Alamat Siswa :

Telpon/HP :

B. IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah :

Pekerjaan :

Alamat Kantor :

No. HP :

Alamat Rumah :

Nama 1bu :

Pekerjaan :

Alamat Kantor :

No. HP :

Alamat Rumah :

23
LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

PERNYATAAN NOTA PADA PT. TPB

(TIGA PUTRI BERSAUDARA)

OLEH :

MAHPUD RIDHO SAPUTRA

NIS : 16.03.291

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PERTAMBANGAN

SMK NEGERI 1 MERAPI TIMUR

TAHUN AJARAN 2018/2019

24

Anda mungkin juga menyukai