Disusun Oleh :
Nama : Wita Rebekka Manalu
NIM : 1509055022
Prodi : S1 Teknik Pertambangan
Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah TEKNIK PELEDAKAN
BATUAN ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Teknik Peledakan Batuan di Program
Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Tommy Trides,S.T.,M.T.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Teknik Peledakan Batuan dan kepada segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang penuh bahaya. Oleh karena itu, harus
dilakukan dengan penuh perhitungan dan hati-hati agar tidak terjadi kegagalan atau
bahkan kecelakaan. Untuk itu operator yang melakukan pekerjaan peledakan harus
mengerti benar tentang cara kerja, sifat dan fungsi dari peralatan yang digunakan. Karena
persiapan peledakan yang kurang baik akan menghasilkan bisa menyebabkan hasil yang
tidak sempurna serta mengandung resiko bahaya terhadap keselamatan pekerja maupun
peralatan.
Dalam hal ini pemilihan metode peledakan, pemilihan serta penggunaan peralatan dan
perlengkapan juga berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Oleh karena itu selain
mempelajari tentang metode peledakan juga diperlukan pengetahuan tentang peralatan
dan perlengkapan yang dipergunakan dalam setiap masing-masing metode peledakan.
Hal ini akan mengurangi dampak buruk atau kerugian yang ditimbulkan.
Salah satu perlengkapan yang digunakan dalam peledakan batuan adalah sumbu api dan
sumbu ledak. Untuk sumbu api digunakan hanya untuk penyalaan awal suatu rangkaian
sesar dalam peralatan nonel ataupun sumbu ledak. Sedangkan sumbu ledak berkomposisi
bahan peledak kuat. Oleh karena itu, dalam prakteknya sumbu ledak harus diperlakukan
sama dengan bahan peledak kuat. Sumbu ledak dapat dinyalakan dengan menggunakan
detonator.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dikaji secara mendetail tentang perlengkapan
peledakan khususnya sumbu api dan sumbu ledak, serta bagaimana fungsi dan
kegunaannya didalam proses peledakan batuan.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui defenisi sumbu api
2. Mengetahui defenisi sumbu ledak
3. Mengetahui kegunaan sumbu api
4. Mengetahui kegunaan sumbu ledak
5. Megetahui perbedaan sumbu api dan sumbu ledak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sumbu api terdiri dari inti berupa black powder dan pembungkus berupa tekstil dan
material kedap air. Fungsi dari pembungkus adalah untuk menjaga sumbu api dari
kerusakan mekanis dan kerusakan akibat air ataupun minyak.
Fungsi sumbu api adalah untuk merambatkan api dengan kecepatan tetap. Perambatan
api dapat menyalakan ramuan pembakar ( ignition mixture ) di dalam detonator biasa,
sehingga dapat meledakkan isian primer dan isian dasarnya.
Apabila sumbu api dinyalakan akan terlihat pancaran api yang dikenal dengan nama
ignition flame menandahkan bahwa sumbu terbakar dan berfungsi normal.
Menyalakan sumbu apai dapat dilakukan dengan memakai : hot wire fuse lighter, full
wire fuse lighter, lead spritter.
Igniter cord (IC) adalah salah satu alat untuk menyalakan sejumlah sumbu api dalam
urutan yang dingikan. Atau igniter adalah alat serupa dengan tali sumbu plastik terbakar
dengan nyala yang kuat merambat dengan kecepatan tetap.Ada dua macam igniter cord
connector yaitu : beathole type dan slotted type.
Sumbu ledak mempunyai kuat tarik yang baik, ringan dan fleksibel. Sumbu ledak apabila
dinyalakan dapt merambatkan gelombang detonasi kesemua tempat sepanjang sumbu.
Peledakan dengan sumbu ledak tidak memerlukan detonator didalam lubang tembak.
Sumbu ledak sangat luas pemakaiannya, sangat cocok untuk daerah-daerah yang kondisi
iklimnya banyak petir. Sumbu ledak dikemas dalam bentuk gulungan 500 ft, 1000 ft
dalam kotak kemasan berisi 2-4 gulungan.
Delay connector mempunyai bermacam-macam interval waktu atau delay time. Bentuk
delay connector adalah berupa tabung tembaga panjangnya 3 inch. Pada ujung-
ujungnya diisi muatan bahan peledak dipisahkan oleh elemen yang fungsinya menunda
peledakan dan disebut delay element.
3.1.Metode Peledakan
Secara garis besar, sesuai dengan perkembangan teknologi, metode peledakan dapat
dibagi sebagai berikut:
1. Metode Sumbu Api ( cap dan fuse method)
Metode Sumbu api merupakan metode yang menggunakan sumbu api sebagai
peledaknya. Dimana sumbu api yaitu sumbu yang berfungsi merambatkan api guna
meledakkan suatu bahan peledak.
2. Metode Sumbu Ledak
Sumbu ledak adalah sumbu yang berintikan iniating exvplosives yang dimasukkan
didalam suatu pembungkus plastik dan berbagai kombinasi textile, kawat halus, dan
plastik.
3. Metode Listrik
Peledakan dengan menggunakan arus listrik adalah metode peledakan
dengan menggunakan tenaga listrik untuk menyalakan bahan peledak. Arus listrik
yang digunakan berupa arus searah (DC) ataupun arus bolak balik (AC).
4. Metode Non Listrik
Metode peledakan ini menggunakan metode nonel. Metode nonel adalah suatu metode
peledakan generasi baru yang telah dikembangkan oleh Netro Nobel AB
Swedia.metode ini pada prinsifnya adalah suatu sistem peledakan beruntun tanpa
menggunakan listrik.
1.1. Kesimpulan
Untuk sumbu api digunakan hanya untuk penyalaan awal suatu rangkaian sesar dalam
peralatan nonel ataupun sumbu ledak. Sedangkan sumbu ledak berkomposisi bahan
peledak kuat. Oleh karena itu, dalam prakteknya sumbu ledak harus diperlakukan sama
dengan bahan peledak kuat. Sumbu ledak dapat dinyalakan dengan menggunakan
detonator.
Perbedaan antara sumbu api dengan sumbu ledak ialah pada bahan intinya. Bahan inti
pada sumbu api ialah low explosive, sedangkan bahan inti pada sumbu ledak adalah high
explosive. Sehingga pada sumbu api yang terjadi ialah rambatan nyala api, sedangkan
pada sumbu ledak terjadi rambatan gelombang detonasi.
Penggunaan detonator ada dua cara, yaitu satu detonator untuk meledakkan satu lubang
ledak atau satu detonator untuk meledakkan beberapa lubang ledak. Pemasangan
detonator yang berbeda ini dapat mempengaruhi kecepatan peledakan, karena detonator
berfungsi sebagai alat yang memicu terjadinya ledakan dan ikut meledak.
1.2. Saran
Adapun saran untuk pemakalah selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya menggunakan beberapa sumber sebagai pembanding referensi
2. Sebaiknya mencantumkan secara detail proses peledakan pada bahan galian industri.
3. Sebaiknya materi dikonsultasikan kepada para ahli.
DAFTAR PUSTAKA
Manon, J.J., 1978, Explosives: their classification and characteristics. E/MJ Operating
Handbook of Underground Mining, New York, USA.