Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEKNIK PELEDAKAN BATUAN

SUMBU API DAN SUMBU LEDAK

Dosen pengampu : Tommy Trides,S.T.,M.T.

Disusun Oleh :
Nama : Wita Rebekka Manalu
NIM : 1509055022
Prodi : S1 Teknik Pertambangan

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah TEKNIK PELEDAKAN
BATUAN ini.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Teknik Peledakan Batuan di Program
Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Tommy Trides,S.T.,M.T.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Teknik Peledakan Batuan dan kepada segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan


makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Samarinda, 11 Februari 2017


Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1


1.1.Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2.Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 3


2.1. Sumbu Api ( Safety Fuse ) .................................................................................... 3
2.1.1. Pemasangan Detonator pada Sumbu Api ................................................................ 4
2.1.2. Macam-Macam Sumbu Api .................................................................................... 4
2.1.3. Cara dan Alat Pengapian Sumbu Api...................................................................... 4
2.1.4. Cara Menyalakan Sumbu Api ................................................................................. 5

2.2. Sumbu Ledak......................................................................................................... 6


2.2.1. Delay Connector...................................................................................................... 8
2.2.2. Cara Menyambungkan Sumbu Ledak ..................................................................... 8
2.2.3. Cara Menyalakan Sumbu Ledak ............................................................................. 9
2.2.4. Cara Memasang Rangkaian Peledakan Memakai Sumbu Ledak ............................ 10

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 11


3.1. Metode Peledakan ...................................................................................................... 11
3.2. Perbedaan Sumbu Api dan Sumbu Ledak .............................................................. 11
3.3. Geometri Peledakan................................................................................................... 12

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 13


4.1. Kesimpulan ................................................................................................................. 13
4.2. Saran ........................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Peledakan adalah kegiatan pemecahan suatu material (batuan) dengan menggunakan
bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. Peledakan merupakan tindak lanjut dari
kegiatan pemboran, dimana tujuannya adalah untuk melepaskan batuan dari batuan
induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih kecil sehingga
memudahkan dalam pendorongan, pemuatan, pengangkutan, dan konsumsi material pada
crusher yang terpasang.

Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang penuh bahaya. Oleh karena itu, harus
dilakukan dengan penuh perhitungan dan hati-hati agar tidak terjadi kegagalan atau
bahkan kecelakaan. Untuk itu operator yang melakukan pekerjaan peledakan harus
mengerti benar tentang cara kerja, sifat dan fungsi dari peralatan yang digunakan. Karena
persiapan peledakan yang kurang baik akan menghasilkan bisa menyebabkan hasil yang
tidak sempurna serta mengandung resiko bahaya terhadap keselamatan pekerja maupun
peralatan.

Dalam hal ini pemilihan metode peledakan, pemilihan serta penggunaan peralatan dan
perlengkapan juga berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Oleh karena itu selain
mempelajari tentang metode peledakan juga diperlukan pengetahuan tentang peralatan
dan perlengkapan yang dipergunakan dalam setiap masing-masing metode peledakan.
Hal ini akan mengurangi dampak buruk atau kerugian yang ditimbulkan.

Salah satu perlengkapan yang digunakan dalam peledakan batuan adalah sumbu api dan
sumbu ledak. Untuk sumbu api digunakan hanya untuk penyalaan awal suatu rangkaian
sesar dalam peralatan nonel ataupun sumbu ledak. Sedangkan sumbu ledak berkomposisi
bahan peledak kuat. Oleh karena itu, dalam prakteknya sumbu ledak harus diperlakukan
sama dengan bahan peledak kuat. Sumbu ledak dapat dinyalakan dengan menggunakan
detonator.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dikaji secara mendetail tentang perlengkapan
peledakan khususnya sumbu api dan sumbu ledak, serta bagaimana fungsi dan
kegunaannya didalam proses peledakan batuan.

1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui defenisi sumbu api
2. Mengetahui defenisi sumbu ledak
3. Mengetahui kegunaan sumbu api
4. Mengetahui kegunaan sumbu ledak
5. Megetahui perbedaan sumbu api dan sumbu ledak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sumbu Api ( Safety Fuse )


Sumbu api adalah alat berupa sumbu yang fungsinya adalah merambatkan api dengan
kecepatan tetap.Perambatan api tersebut dapat menyalakan detonator yang dipasang pada
ujung sumbu guna meledakkan bahan peledak.

Sumbu api terdiri dari inti berupa black powder dan pembungkus berupa tekstil dan
material kedap air. Fungsi dari pembungkus adalah untuk menjaga sumbu api dari
kerusakan mekanis dan kerusakan akibat air ataupun minyak.

Fungsi sumbu api adalah untuk merambatkan api dengan kecepatan tetap. Perambatan
api dapat menyalakan ramuan pembakar ( ignition mixture ) di dalam detonator biasa,
sehingga dapat meledakkan isian primer dan isian dasarnya.

Kecepatan rambat sumbu api yang biasa diperdagangkan adalah :


130 detik per meter ( 120 detik/yard), pada permukaan laut dengan variasi 10 detik,
untuk sumbu api buatan USA.
120 detik per meter dengan variasi yang sama, untuk sumbu api standar Eropa.
Sumbu api harus disimpan digudang yang sejuk, kering dan mempunyai ventilasi yang
baik. Terhindar dari cairan yang mungkin dapat merusak. Suhu penyimpanan 50 100 0
F dan kelembaban relatif rendah.

2.1.1. Pemasangan Detonator pada Sumbu Api


Pemasangan detonator pada sumbu api dapat dilakukan dengan memakai crimper.
Crimper dibagi menjadi 2 macam yaitu :
Bench - type Crimper
Hand type Crimper

Cara pemasangan crimper adalah sebagai berikut :


Potong sumbu api tegak lurus, sesuai dengan panjang yang diperlukan.
Ambil detonator secara hati-hati dari kemasan.
Masukkan ujung sumbu api yang baru dipotong tepat kedalam detonator sedalam
mungkin.
Jepit mulut detonator yang mengarah sumbu api dengan sempurna,
Celupkan seluruh detonator dan sumbu api sepanjang satu inch kedalam larutan
penyebab kedap air.
Hindari tekanan atau terkena panas pada ujung detonator yang tertutup.

2.1.2.Macam- Macam Sumbu Api


Berdasarkan kecepatan rambatnya, sumbu api ada 2 jenis :
Sumbu api berkecepatan kira-kira 120 detik/yd
Sumbu api berkecepatan kira-kira 90 detik/yd.

Berdasarkan pembungkusnya, sumbu api dapat dibagi menjadi 2 macam :


Textile Type Fuses
Plastic Type Fuses.

2.1.3.Cara dan Alat Pengapian Sumbu Api


Hot Wire Fuse Lighte
Pull Wire Fuse
Lead Spliter Fuse Lighter
Cigarette Lighter
Igneter Cord, dimana igneter cord ini ada tiga type :
- Fast Type
- Medium Speed Type
- Slow Speed Type

Rangkaian peledakan dengan sumbu api, antara lain :


Pengisian lubang tembak
Peledakan tunggal (Single shot)
Peledakan lubang tembak banyak (Multiple shot), dengan cara :
1. Cara Trimming
2. Dengan menggunakan Igneter Cord
3. Menggunakan IC dan sumbu api tidak sama panjang.

2.1.4. Cara Menyalakan Sumbu Api


Menyalakan sumbu api dapat dilakukan dengan memakai hot wire fuse lighter, full wire
fuse lighter, lead spritter, korek dan igniter cord. Apabial sumbu api dinyalakan akan
terlihat pancaran api yang dikenal dengan nama ignition flame, menandakan sumbu
terbakar dan berfungsi normal. Pembakaran akan merambat perlahan terus sepanjang
sumbu api sampai pada ujung yang lain.
Penyalaan awal pada sumbu api, antara lain :
Sumbu api dengan korek api
Sumbu api dan detonator biasa

Apabila sumbu api dinyalakan akan terlihat pancaran api yang dikenal dengan nama
ignition flame menandahkan bahwa sumbu terbakar dan berfungsi normal.
Menyalakan sumbu apai dapat dilakukan dengan memakai : hot wire fuse lighter, full
wire fuse lighter, lead spritter.

Igniter cord (IC) adalah salah satu alat untuk menyalakan sejumlah sumbu api dalam
urutan yang dingikan. Atau igniter adalah alat serupa dengan tali sumbu plastik terbakar
dengan nyala yang kuat merambat dengan kecepatan tetap.Ada dua macam igniter cord
connector yaitu : beathole type dan slotted type.

Tabel igniter cord berbagai pabrik


Fast Medium Slow
Merk
Pabrik (3- (8- (15-
dagang
5det/fit) 10det/fit) 21det/fit)
CIL Thermalite Hitam Hijau Merah
Coast fuse Spittercord - Hijau Merah
Ensing Ignitacord Hitam (A) (B)
bickford Hijau Merah

2.2. Sumbu Ledak


Sumbu ledak adalah sumbu yang terdiri dari : inti initiating explosive dibalut lapisan
plastic dan dibungkus dengannkombinasi tekstil, kawat dan lapisan plastic.
Sumbu ledak mudah dan aman penggunaannya, mempunyai ketahan terhadap air yang
baik sekali dan mempunyai kecepatan detonasi yang tinggi 21000 feet per detik.

Sumbu ledak mempunyai kuat tarik yang baik, ringan dan fleksibel. Sumbu ledak apabila
dinyalakan dapt merambatkan gelombang detonasi kesemua tempat sepanjang sumbu.
Peledakan dengan sumbu ledak tidak memerlukan detonator didalam lubang tembak.
Sumbu ledak sangat luas pemakaiannya, sangat cocok untuk daerah-daerah yang kondisi
iklimnya banyak petir. Sumbu ledak dikemas dalam bentuk gulungan 500 ft, 1000 ft
dalam kotak kemasan berisi 2-4 gulungan.

Terdapat sumbu ledak jenis khusus untuk keperluan tertentu, misalnya :


Detacord
Plastic Reinforced Primacord
Seismic Cord
Rdx 70 Primacord

Ada tiga cara untuk menunda waktu peledakan yaitu:


Igneter Cord
Trimming (pengaturan panjang sumbu tidak terkecuali ssumbu api atau sumbu ledak
untuk mengatur peledakan sesuai yang diinginkan)
Kombinasi keduanya.
2.2.1. Delay Connector
Delay connector disebut juga non-electric MS delay connector atau detonating relay
connector. Delay connector adalh perlengkapan peledakan yang digunakan untuk
menyelenggarakan peledakan tunda ( delay blasting ) dalam suatu peledakan memakai
sumbu api.

Delay connector mempunyai bermacam-macam interval waktu atau delay time. Bentuk
delay connector adalah berupa tabung tembaga panjangnya 3 inch. Pada ujung-
ujungnya diisi muatan bahan peledak dipisahkan oleh elemen yang fungsinya menunda
peledakan dan disebut delay element.

2.2.2. Cara Menyambungkan Sumbu Ledak


Dalam peledakan memakai sumbu ledak, terutama peledakan dikuari, pemasangan
sumbu ledak terdiri dari trunk line yaitu sumbu ledak sepanjang sisi lubang tembak
dan brach atau downline yaitu
Sumbu ledak yang menuju kedalam lubang tembak.
Penyambungan sumbu ledak dengan delay connector dalam peledakan beruntun dapat
dilakukan dengan cara memotong trunk line antara dua lubang tembak, kemudian
kedua sumbu ledak yang telah terpotong dimasukkan kedalam ujung-ujung delay
connector, selanjutnya dijepit supaya tidak mudah terlepas.
2.2.3. Cara Menyalakan Sumbu Ledak
Dalam peledakan memakai sumbu ledak hanya diperlukan satu detonator. Didalam
setiap lubang tembak tidak perlu dipasang detonator. Sumbu ledak hanya dapat
dinyalakan dengan detonator.

Penggalakan (Priming) pada sumbu ledak antara lain :


Memakai Dodol dynamite
Memakai Booster

Cara menyalakan sumbu ledak adalah sebagai berikut:


1. sumbu ledak dengan detonator biasa ( plain detonator )
- Sumbu api yang telah dipasang detonator disiapkan dengan panjang tertentu.
- Detonator yang dipasang pada sumbu api dikaitkan pada sumbu ledak memakai
tape atau tali.
2. Sumbu ledak dengan detonator listrik detonator listrik dikaitkan pada ujung sumbu
ledak dengan memakai tape.
3. Dalam penggunaan dilapangan kita harus menyiapkan dulu detonator yang diikatkan
pada sumbu ledak sepanjang IS inch. Kemudian baru disambungkan dengan sumbu
ledak utama memakai ikatan square knot.
Detonator yang dijelaskan diatas dipasang terakhir setelah semua rangkaian peledakan
siap untuk diledakkan.

2.2.4. Cara Memasang Rangkaian Peledakan Memakai Sumbu Ledak


Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan sumbu ledak adalah :
Setiap sambungan harus tegak lurus, penyambungan dengan plastic connector lebih
baik.
Jarak antara sumbu ledak yang pararel tidak boleh kurang dari 0,2 m.
Jarak antara delay connector / relay connector dengan sumbu yang pararel harus
paling sedikit 1,0 m.
Didalam round sumbu ledak tidak boleh membelit atau menggulung.
Detonator yang dipakai untuk meledakkan selalu diarahkan pada arah detonasi
sumbu ledak yang diinginkan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1.Metode Peledakan
Secara garis besar, sesuai dengan perkembangan teknologi, metode peledakan dapat
dibagi sebagai berikut:
1. Metode Sumbu Api ( cap dan fuse method)
Metode Sumbu api merupakan metode yang menggunakan sumbu api sebagai
peledaknya. Dimana sumbu api yaitu sumbu yang berfungsi merambatkan api guna
meledakkan suatu bahan peledak.
2. Metode Sumbu Ledak
Sumbu ledak adalah sumbu yang berintikan iniating exvplosives yang dimasukkan
didalam suatu pembungkus plastik dan berbagai kombinasi textile, kawat halus, dan
plastik.
3. Metode Listrik
Peledakan dengan menggunakan arus listrik adalah metode peledakan
dengan menggunakan tenaga listrik untuk menyalakan bahan peledak. Arus listrik
yang digunakan berupa arus searah (DC) ataupun arus bolak balik (AC).
4. Metode Non Listrik
Metode peledakan ini menggunakan metode nonel. Metode nonel adalah suatu metode
peledakan generasi baru yang telah dikembangkan oleh Netro Nobel AB
Swedia.metode ini pada prinsifnya adalah suatu sistem peledakan beruntun tanpa
menggunakan listrik.

3.2. Perbedaan Sumbu Api dan Sumbu Ledak


Sumbu api dan sumbu ledak merupakan komponen dalam perlengkapan peledakan.
Untuk sumbu api digunakan hanya untuk penyalaan awal suatu rangkaian sesar dalam
peralatan nonel ataupun sumbu ledak. Sedangkan sumbu ledak berkomposisi bahan
peledak kuat. Oleh karena itu, dalam prakteknya sumbu ledak harus diperlakukan sama
dengan bahan peledak kuat. Sumbu ledak dapat dinyalakan dengan menggunakan
detonator.
Jadi perbedaan antara sumbu api dengan sumbu ledak ialah pada bahan intinya. Bahan
inti pada sumbu api ialah low explosive, sedangkan bahan inti pada sumbu ledak adalah
high explosive. Sehingga pada sumbu api yang terjadi ialah rambatan nyala api,
sedangkan pada sumbu ledak terjadi rambatan gelombang detonasi.

3.3. Geometri Peledakan


Geometri peledakan terdiri dari Burden, Spacing, Kedalaman lubang ledak, Steaming,
dan Sub Drilling. Geometri peledakan dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Burden
Adalah jarak terdekat muatan tegak lurus terhadap bidang bebas (Free Face) yang
panjangnya tergantung pada karaktristik batuan. Menentukan ukuran burden merupakan
langkah awal agar fragmentasi batuan hasil peledakan dapat memuaskan.
b. Spacing
Adalah jarak antara lubang bor yang dirangkai dengan satu garis (Row) dan diukur
sejajar dengan Pit Wall.
c. Kedalaman Lubang Ledak
Adalah kedalaman lubang bor keseluruhan
d. Steaming
Steaming adalah lubang ledak bagian atas yang tidak diisi bahan peledak, tetapi biasanya
diisi abu hasil pemboran atau matrial berukuran krikil (lebih baik) dan dipadatkan diatas
bahan peledak. Steaming disebut juga Collar steaming ini sangat menentukan Stress
Balance dalam lubang bor dan fungsi lainnya adalah untuk mengurangi gas yang
timbul.
e. Subdrilling
Subdrilling adalah lubang ledak yang dibor sampai melebihi batas lantai jenjang bagian
bawah. Tujuan subdrilling adalah agar menghindari tonjolan-tonjolan akibat peledakan.
BAB IV
PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Untuk sumbu api digunakan hanya untuk penyalaan awal suatu rangkaian sesar dalam
peralatan nonel ataupun sumbu ledak. Sedangkan sumbu ledak berkomposisi bahan
peledak kuat. Oleh karena itu, dalam prakteknya sumbu ledak harus diperlakukan sama
dengan bahan peledak kuat. Sumbu ledak dapat dinyalakan dengan menggunakan
detonator.

Perbedaan antara sumbu api dengan sumbu ledak ialah pada bahan intinya. Bahan inti
pada sumbu api ialah low explosive, sedangkan bahan inti pada sumbu ledak adalah high
explosive. Sehingga pada sumbu api yang terjadi ialah rambatan nyala api, sedangkan
pada sumbu ledak terjadi rambatan gelombang detonasi.

Penggunaan detonator ada dua cara, yaitu satu detonator untuk meledakkan satu lubang
ledak atau satu detonator untuk meledakkan beberapa lubang ledak. Pemasangan
detonator yang berbeda ini dapat mempengaruhi kecepatan peledakan, karena detonator
berfungsi sebagai alat yang memicu terjadinya ledakan dan ikut meledak.

1.2. Saran
Adapun saran untuk pemakalah selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya menggunakan beberapa sumber sebagai pembanding referensi
2. Sebaiknya mencantumkan secara detail proses peledakan pada bahan galian industri.
3. Sebaiknya materi dikonsultasikan kepada para ahli.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Peledakan. http://aysigahat.blogspot.co.id/2013/04/makalah-peledakan.html


diakses pada tanggal 10 April 2017

Anonim. 2015. Bahan Galian Industri. http://infotambang.com/bahan-galian-industri-p334-


151.htm diakses pada tanggal 10 April 2017

Ismail, Rahmat. 2015. Teknik Peledakan. http


://rachmatrisejet.blogspot.co.id/2013/07/teknik-peledakan_15.html diakses pada
tanggal 10 April 2017

Manon, J.J., 1978, Explosives: their classification and characteristics. E/MJ Operating
Handbook of Underground Mining, New York, USA.

White, T. E and Robinson, P, 1988, Modern Commercial Explosives & Accessories,


Explosives Engineering Handbook, Institute of Explosives Engineers.

Anda mungkin juga menyukai