5.1 Pendahuluan
Sumbu api adalah sumbu yang berfungsi merambatkan api guna meledakan
suatu bahan peledak. Komposisi sumbu api terdiri dari bagian inti dan
pembungkus. Inti sumbu api terdiri dari low explosive sedangkan pembungkus
untuk melindungi inti dari gesekan dan masuknya air serta untuk membuat agar
nyala api terarah sampai kebahan peledak, dapat berupa textile atau jute. Pada
pemakaian tertentu, dibagian dalam pembungkus dibuat oleh pabrik dengan
menambahkan bahan penguat supaya lebih tahan terhadap tarikan.
Cara dan alat pengapian sumbu api antara lain hot wire fuse lighter , pull
wire fuse lighter, lead spitter fuse lighter, korek api, cigarette lighter dan igniter
cord (IC). Untuk memakai IC diperlukan penghubung yang disebut Igniter Cord
Conector.
Rangkaian Peledakan Dengan Sumbu Api :
1.
2.
3.
Cara Trimming
b.
c.
2.
3.
b.
2. Berdasarkan pembungkusnya :
a. Textile
Type
Fuses
(berpembungkus
textile).Textile
type
fuses,
berpembungkus textile dan untuk bahan kedap air dipakai aspal atau
sejenisnya, dipakai untuk daerah kering.
b. Plastik Type Fuses (berpembungkus lapisan plastik). Plstic type fuses,
berpembungkus lapisan plastik bahan kedap air, untuk tempat basah
Untuk menjamin keselamatan, warna sumbu api dibedakan menjadi
beberapa macam, dengan maksud untuk membedakannya dari warna
batuan yang akan diledakan (oranye, hitam dan putih).
Dalam prakteknya rangkian peledakan dengan sumbu api dapat dilengkapi
dengan igniter cord dan igniter connector serta dapat pula dengan cara trimming.
Peledakan ada 2 yaitu :
Peledakan primer adalah peledakan yang pertama kali dilakukan
untuk
boulder-boulder yang besar hasil peledakan primer yang tak bisa diangkut
oleh Wheel Loader.
Selain ada peledakan primer, terdapat juga peledakan sekunder ada 3
antara lain :
o
Mud capping
Block holling
Snake holling
Cara Trimming yaitu dengan mengatur panjang sumbu yang akan digunakan
untuk mendapatkan interval waktu yang diinginkan. Jika pengapian
dilakukan dengan tangan, panjang sumbu diatur sedemikian sehingga yang
dinyalakan pertama memiliki sumbu terpanjang. Cara lain dengan mengikat
ujung-ujung sumbu api menjadi satu kemudian dinyalakan.
Dengan menggunakan IC dan sumbu api tidak sama panjang, cara ini
merupakan kombinasi antara penggunaan IC dengan Trimming. Digunakan
pada operasi peledakan dimana diinginkan interval waktu peledakan tertentu.
Gambar 5.1
Penampang Sumbu Api
Keterangan :
1. Inti
2. Isian (Bahan Peledak Low Explosive)
3. Enforcement (Pelindung Plastik untuk kedap air)
4. Pembungkus (textile/jute,aspal/plastik)
5.4 Pelaksanaan Praktikum
Pada praktikum acara v ini dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Selasa, 4 Oktober 2016
Sesi / jam
: II / 09.30 11.30 WIB
Tempat
: Laboratorium Pemboran dan Peledakan Teknik Pertambangan, F
dsssssssss
2.
Dibungkus plastic
Dijelaskan pula beberapa cara peledakan yang menggunakan sumbu api, yaitu :
o
Mud Capping
Block Holing
Snake Holing
Gambar 5.2
Mud Capping
Gambar 5.3
Block Holing
Gambar 5.4
Snake Holing
Peledakan sumbu api dengan beberapa lubang ledak
Gambar 5.5
Peledakan dengan cara Trimming
Gambar 5.6
Peledakan dengan Igniter Cord / IC
Gambar 5.7
Kombinasi Igniter Cord dan Trimming
1.
Igneter cord
Yaitu berupa sumbu plastik untuk menyalakan sejumlah sumbu api secara
bersama-sama untuk memperoleh interval waktu penyalaan tertentu, sehingga akan terjadi ledakan secara beruntun. Untuk memakai IC diperlukan
penghubung yang disebut ICC (Igneter Cord Connector), yaitu selongsong
logam berisi komposisi yang mudah terbakar.Jika nyala IC mencapai
connector maka ujung sumbu api akan langsung menyala. Panjang sumbu api
yang digunakan sama, dan panjangnya tidak boleh kurang dari 3 ft. Di negara
kita, Negara Indonesia, sesuai dengan peraturan panjang sumbu api
minimum ialah 60 cm.
Macam-macam IC yaitu :
a.
Warna hitam
Digunakan untuk operasi peledakan pada longwall face yang sempit
atau pada tempat yang menyerupai kondisi tersebut.
b.
Warna hijau
c.
Warna merah
Penyalaan Awal
Penyalaan awal adalah rangkaiaan kerja dan peralatan penyalaan bahan
Sumbu api dengan korek api, dalam hal ini sumbu api digunakan
untuk meledakan low explosives
Untuk lubang berdiameter lebih kecil, dibuat primer dari bahan peledak dynamite.
Cara merakit primer adalah sebagai berikut :
Cara pertama:
Cara kedua :
Ujung dodol tidak dibuka tetapi dibuat lubang dari samping dodol
3.
peledak yang digunakan, berbentuk dodol atau butiran (prill). Cara pengisian
untuk bahan peledak berbentuk dodol sebagai berikut :
Dodol dimasukan ke lubang tembak satu per satu dengan bantuan tongkat
kayu, kemudian primer dimasukan (untuk collar priming). Sedangkan untuk
bottom priming, primer dimasukan lebih dahulu.
dan Ejector type. Pressure type yaitu udara bertekanan 5-40 psi dimasukan
melalui bagian atas suatu vessel yang telah berisi bahan peledak berbentuk
butiran, sehingga bahan peledak tersebut akan mengalir lewat lubang di bagian
bawah vessel. Alat ini tidak cocok untuk mengisi lubang yang mengarah ke atas,
sebab tekanannya terlalu kecil. Sedangkan Ejector type yaitu pengisian bahan
10
peledak melalui pipa bertekanan 65-100 psi. alat ini bisanya dipakai untuk
pengisian dengan density besar. Cocok untuk lubang yang mengarah ke atas.
Untuk peledakan tunggal (Single Shots) caranya yaitu jika lubang
tembak telah selesai pengisiannya, maka sumbu api langsung dapat
dinyalakan. Penyalaan dilakukan apabila daerah kerja telah dirasa aman.
Contoh lain dari peledakan tunggal adalah peledakan sekunder
(Secondary Blasting). Peledakan sekunder adalah peledakan yang
dilakukan pada boulder-boulder yang besar hasil peledakan primer yang
tak bisa diangkut oleh Wheel Loader dan Dump Truck. Peledakan
sekunder ada 3 jenis yaitu :
Mud capping
Block holling
Snake holling
Penyebab kecelakaan dalam peledakan merupakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan penanganan bahan peledak yang tidak benar.
Penyebab umum yang dapat mengakibatkan suatu kecelakaan yang pada
hakikatnya adalah pelanggaran peraturan ataupun tatacara yang telah
ditetapkan, yaitu :
Kecelakaan yang disebabkan oleh aliran listrik juga dapat terjadi, misalnya :
Terkena kilat
11
Listrik statik
5.6 Kesimpulan
Dari praktikum Acara Peledakan Sumbu Api dapat di simpulkan
bahwa :
1.
Perlengkapan
Peralatan
Crimper,Penyulut,
korek api
2. Sumbu api adalah sumbu yang berfungsi merambatkan api guna meledakkan
suatu bahan peledak, dimana kompisisi dari sumbu api berupa bagian inti dan
pembungkus. Inti dari sumbu api terdiri dari low explosive, sedangkan
pembungkus berfungsi untuk melindungi inti dari gesekan dan masuknya air
serta untuk membuat agar nyala api terarah sampai ke bahan peledak.
3. Dalam prakteknya rangkian peledakan dengan sumbu api dapat dilengkapi
dengan igniter cord dan igniter connector serta dapat pula dengan cara
trimming.
Peledakan ada 2 yaitu :
Peledakan primer adalah peledakan yang pertama kali dilakukan
boulder-boulder yang besar hasil peledakan primer yang tak bisa diangkut
oleh Wheel Loader dan Dump Truck.
Peledakan sekunder ada 3 yaitu :
o
Mud capping
12
Block holling
Snake holling
13
BAB VI
PELEDAKAN DENGAN SUMBU LEDAK
6.1 Pendahuluan
Pertama yang harus diperhatikan adalah dalam komposisi maupun kecepatan
reaksinya sumbu ledak sangat berbeda dengan sumbu api. Sumbu ledak
berkomposisi bahan peledak kuat, kecepatan reaksinya rata-rata 21.000 fps (4
mill/detik). Oleh karena itu dalam prakteknya sumbu ledak harus diperlakukan
sama dengan bahan peledak kuat. Sumbu ledak hanya bisa dinyalakan dengan
detonator. Sumbu ledak akan meledakkan setiap dodol dynamite dalam lubang
ledak yang berhubungan dengan sumbu tersebut. Cara penyambungannya dapat
dengan cara menempeli atau memasukan pada dodol.
Peledakan dengan sumbu ledak dapat dilakukan baik secara serentak maupun
beruntun. Dalam hal peledakan secara serentak dapat dilakukan dengan
menggunakan detonator biasa maupun detonator listrik. Jika peledakannya secara
beruntun, ada tiga metode yang dapat digunakan yaitu :
a) Menggunakan delay connector pada trunkline.
b) Menggunakan sirkuit listirk pada trunkline dengan delay detonator yang
dihubungkan pada sumbu ledak sebagai downline.
c) Menggunakan primadet / Toe-det delay system.
6.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum acara ini yaitu :
1. Mengetahui penggunaan sumbu ledak dalam rangkaian peledakan
2. Mengetahui prinsip penyambungan dan rangkaian dengan sumbu ledak
3. Mengetahui peralatan dan perlengkapan peledakan dengan sumbu ledak
14
15
suatu kelongsong plastik yang didalamnya terdapat suatu delay element yang
terbuat dari copper atau aluminium. Delay connector pada pabrik Du Pont ada 4
macam yaitu :
a) MS-5, delay interval 5 milidetik, warna biru
b) MS-9, delay interval 9 milidetik, warna hijau
c) MS-17, delay interval 17 milidetik, warna kuning
d) MS-25, delay interval 25 milidetik, warna merah
Gambar 6.1
Connector atau Detonating Relay
16
Ga
mbar 6.2
Innitiator Sumbu Ledak
Variasi peledakan dapat dilakukan dengan :
1. Peledakan secara serentak
Dapat dilakukan dengan menggunakan detonator biasa ataupun detonator
listrik. Jika dengan detonator listrik maka diperlukan exploder.
2. Peledakan secara beruntun
17
Gambar 6.3
Primer dengan Sumbu Ledak
Cara-cara Menyambung Sumbu Ledak
18
Gambar 6.4
Penyambungan Sumbu Ledak
19
c)
Gambar 6.5
Penampang Sumbu Ledak
6.4 Pelaksanaan Praktikum
Pada praktikum acara VI ini dilaksanakan pada
2.
20
Gambar 6.6
Penampang Sumbu Ledak
Keterangan :
1. Tape
2. PETN (Pentaerythitetetranitrate)
3. Center yarn
4. Special Selected
5. Artificial fibre yarn
6. Tough plastic
Sumbu ledak (detonating fuse, detonating cord) adalah suatu sumbu yang
berintikan initiating explosives (biasanya PETN- Pentaerythriltol Tetranitrat)
21
Gambar 6.7
Rangkaian Peledakan Berurutan
Keterangan :
1. Blasting machine
2. Leading Wire
3. Detonator listrik
4. Sumbu ledak
5.
Double U joint
22
6. Stemming
7. Isian (ANFO)
8. Primer / Primadet
9.
Trunkline
10. Downline
11. ICC
12. Connecting wire
b)
Gambar 6.8
Peledakan secara serentak dengan Elektrik
Keterangan :
1. Blasting machine
2. Sumbu listrik
3. Detonator listrik
4. Double U joint
5. Stemming
6. Isian (ANFO)
7. Primer / Primadet
8. Trunkline
9. Downline
10. Leading Wire
23
Gambar 6.9
Rangkaian Peledakan Serentak dengan Sumbu Api
Keterangan :
1. Lighter
2. Sumbu api
3. Plain detonator
4. Sumbu ledak
5. Double U joint
6. Stemming
7. Isian (ANFO)
8. Primer / Primadet
9. Trunkline
10. Downline
11. Leading Wire
24
Gambar
6.10
Sambungan Delay Connector pada Trunkline
Gambar 6.11
Gabungan Sirkuit Listrik dan Sumbu Ledak
Gambar 6.12
Penggunaan Primadet Delay System
Peralatan dan perlengkapan peledakan dengan sumbu ledak:
a) Peralatan
: -
25
b) Perlengkapan : -
machine
Jika menggunakan sumbu api memakai Sumbu Ledak,
6.6 Kesimpulan
Dari praktikum Acara Peledakan Sumbu Ledak di dapat kesimpulan bahwa,
Penyalaan pada sumbu ledak ada dua yaitu: penyelaan dengan sumbu api dan
sumbu listrik.
Gambar 6.13
Penyalaan Dengan Sumbu Api
Gambar 6.14
Penyalaan dengan Sumbu Listrik
Peledakan sumbu ledak termasuk dalam high explosives yang penyalaan
awalnya dengan adanya ledakan awal.
Tabel 6.2
26
Perlengkapan
Peralatan
- Sumbu Ledak
Lighter
(sumbu api :
api, plain
penghasil
detonatorDelayConnecto
gelombang kejut
pertama)
-
Sumbu ledak
(sumbu listrik:
penghasil
delay connector
Blasting machine
gelombang
kejut pertama)
27