PELEDAKAN ELEKTRONIK
sehingga
memiliki
perlakuan
yang
berbeda
dalam
proses
pembongkarannya. Ada yang hanya memerlukan alat mekanis biasa dan ada juga
yang harus memerlukan tahap peledakan. Peledakan pada material akan dilakukan
apabila material terlalu sulit digali secara mekanis. Sehingga perlu diberaikan
terlebih dahulu untuk memudahkan pekerjaan penggalian dan pemuatan.
Sedangkan pada material lunak tidak efektif dilakukan dengan peledakan.
Operasi peledakan merupakan salah satu kegiatan pada penambangan
bijih untuk melepaskan batuan dari massa batuan induknya atau membongkar
overburden. Peledakan merupakan aktivitas penambangan yang bertujuan untuk
memberaikan batuan atau material, dimana bahannya terdiri dari bahan kimia
yang mampu menciptaka ledakan.
Dalam proses peledakan dibutuhkan bahan peledak dan pemicu awal atau
yang biasa disebut dengan detonator. Pada bahan peledak terdiri dari campuran
ammonium nitrat dan fuel oil, sedangkan pemicu awal ledakan berupa detonator
dan power gel.
Detonator merupakan sebuah alat pemicu awal yang menimbulkan
inisiasi dalam bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang
memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau primer.
Detonator disebut dengan blasting capsule atau blasting cap.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pabrikan pembuat detonator
berlomba-lomba membuat detonator yang mudah di gunakan dan memiliki sedikit
kekurangan. Dari teknologi saat ini menghasilkan detonator eloktronik. Detonator
ini menutupi semua kekurangan dari detonator sebelumnya.
12.2 Tujuan Praktikum
Arief Budiman/112130150
tersebut
Kekuatan ledak (strenght) detonantor ditentukan oleh jumlah isian
dasarya,jenis-jenis detonator:
detonator biasa (plain detonator)
detonator listrik (electrik detonator)
detonator nonel (nonel detonator)
detonator elektronik (electronic detonator)
Yang dimaksud dengan sumbu peledakan disini adalah sumbu api dan sumbu
ledak. sumbu api adalah sumbu yang dipasang ke detonator biasa pada peledakan
dengan menggunakan detonator biasa. dapat diakatakan bahwa sumbu api
merupakan pasangan detonator biasa, karena detonator biasa tidak dapat
digunakan tanpa sumbu. fungsi sumbu adalah untuk merambatkan api dengan
kecepatan tetap pada detonator biasa, sedangkan sumbu ledak adalah sumbu pada
bagian intinya yg terdapat pada peledak PETN, fungsi sumbu ledak untuk
merangkaikan suatu sistem peledak tanpa meggunakan detonator didalam lubang
ledak. sumbu ledak memiliki sifat tidak sensitif terhadap gesekan, benturan,aliran
arus dan listrik statis.
Peralatan yang berhubungan langsung dengan peledakan :
Alat pemicu ledak:
blasting machine pada peledakan listrik
Arief Budiman/112130150
12.3.1
12.3.2
Isian utama bagitu tertentu oleh nyala atau panas akan menghasilkan
gelombang sentakan.
Isian dasar karena pengaruh dari gelombang sentakan dari isian utama
sehingga isian dasar meledak, dan kemudian menghentak dinamik atau
primer.
Isian dasar biasanya dibuat dari jenis bahan peledak yang peka dan kuat
seperti:
1. PETN ( Pente Erythonatel Tetra Nitrat)
2. TNT (Try Nitrat Tuwena)
Demikian pekanya isian dari detonator ini sehingga jangan sekali-kali
memadatkan isiannya atau memperlakukan secara kasar bagi mereka yang bekerja
di tbt agar selalu menghindar dari detonator terkena jatuhan benda keras seperti
Arief Budiman/112130150
batu dll. Paduan detonator biasanya dengan sumbu bakar biasanya dipakai apabila
daerah-daerah dimana detonator listrik dipertimbangkan tidak dapat digunakan.
System paduan sumbu bakar dan detonator biasa ini sangat cocok dan
umum dipakai di stope tambang bawah tanah karena pada peledakan seperti ini
jumlah lubang relative sedikit (1-10 lubang) serta pola sambungan sumbu dapat
dibuat melingkal atau radikal.
Detonator biasa yang diproduksi yang ada dipasaran terdiri dari dari 2
jenis kekuatan (straigt) no.6 dan no.8 kekuatannya dua kali no.6.
12.3.3
Detonator listrik
Keuntungan
2.
Jumlah lubang ledak yang dapat diledakkan sekaligus relative lebih banyak.
3.
4.
5.
6.
Kerugian
7.
Untuk daerah peledakan yang banyak kilat pemakaian detonator listrik kurang
aman
8.
9.
Arief Budiman/112130150
12.3.4
Detonator Nonel
Alat pemicu nonel (starter non-electric) dinamakan shot gun atau shot firer
atau shot shell primer. Seperti diketahui bahwa sumbu nonel mengandung bahan
reaktif (HMX) yang akan aktif atau terinisiasi oleh gelombang kejut akibat
impact. Alat pemicu nonel dilengkapi dengan peluru yang disebut shot shell
primer dengan ukuran tertentu (untuk buatan ICI Explosives berukuran No. 209).
Shot shell primerdiaktifkan oleh pemicu, yaitu pegas bertekanan tinggi yang yang
terdapat di dalam alat pemicu nonel.
Nonel adalah sejenis detonator non listrik yang penylaanya menggunakan
sistem ledakan awal atau shock ( kejutan ), baik dengan detonator listrik/biasa,
shotgun, atau blasting mechine. Detonator nonel (non-electric) dirancang untuk
mengatasi kelemahan yang ada pada detonator listrik, yaitu dipengaruhi oleh arus
listrik liar, statis, dan kilat serta air.
Gambar 12.1
Detonator nonel
Detonator ini menggunakan proses transmisi signal energi rendah
gelombang kejut menuju detonator tanpa mempengaruhi bahan peledak yang
digunakan. Transmisi signal terjadi di dalam suatu sumbu (tube) berdiameter 2 3
mm terbuat dari semacam lapisan plastik yang pada bagian dalamnya dilapisi
dengan material reaktif yang sangat tipis.Struktur nonel terdiri dari :
1. Tube/Tabung plastik, yang isian di dalamnya adalah berupa bahan
kimia reaktif terdiri dari jinis HMX.
2. Detonator non lislrik ( High Strenght Delay Detonator )
3. Connector
Arief Budiman/112130150
Gambar 12.2
Lapisan Detonator Nonel
Gambar 12.3
Bagian-bagian detonator Nonel
Prosedur penggunaan alat pemicu ledak nonel untuk seluruh tipe adalah
sebagai berikut:
Arief Budiman/112130150
Sisipkan lead-in line atau extendaline atau sumbu nonel utama ke dalam
lubang yang tersedia pada alat pemicu ledak nonel.
Masukkan shot shell primer ke dalam lubang yang tersedia, kemudian
Detonator Elektronik
Komponen elektronik diperkenalkan di dunia inisiasi listrik di akhir 1960an . Meningkatkan ukuran masing-masing ditembak berubah menjadi strategis
untuk pasar penggagas , untuk detonator listrik untuk dapat bersaing dengan yang
baru diperkenalkan detonator non listrik.
Perkembangan elektronik membuat penciptaan mesin peledakan berurutan
mungkin. Mesin peledakan sekuensial memberikan semburan waktunya
elektronik adjustable energi untuk sejumlah kawat timah , secara dramatis
meningkatkan jumlah maksimum detonator listrik Decepticons dapat terhubung
dan karenanya meningkatkan jumlah kombinasi potensial.
Pada tahun 1990 , miniaturisasi peningkatan komponen elektronik
melahirkan ide baru : menggunakan jam elektronik memulai untuk menggantikan
pyrotechnical ( powder ) delay elemen yang menciptakan ketidaktelitian untuk
detonator listrik.
Dari tahun 1990 hingga tahun 2000, gerakan penelitian dan pengembangan
besar-besaran dilakukan oleh sejumlah besar pelaku untuk mengembangkan
detonator elektronik pra diprogram atau diprogram . Detonator elektronik
Programmable merupakan langkah maju dalam logika , menawarkan fleksibilitas
yang luar biasa dalam pilihan waktu inisiasi . Fleksibilitas ini bersama-sama
dengan akurasi dikontrol secara elektronik membuka pintu untuk penundaan
singkat urutan inisiasi kompleks yang telah sejak menunjukkan manfaat yang
signifikan ( pengurangan gangguan , meningkatkan produktivitas ) kepada para
pemangku kepentingan pertambangan Perangkat lunak simulasi numerik telah
dikembangkan untuk membantu insinyur pertambangan untuk berurusan dengan
sejumlah besar kemungkinan dalam desain tembakan mereka.
Arief Budiman/112130150
Arief Budiman/112130150
Gambar 12.4
Bell Wire
Gambar 12.5
Bench Box
Gambar 12.6
Booster
Gambar 12.7
Laptop
I-kon TM Digital Energy system atau yang lebih dikenal dengan sebuan
elektronik detonator merupakan detonator generasi terbaru yang dibuat dan
dirancang sedemikian khusus sebagai penyempurna dari detonator generasi
sebelumya untuk lebih memaksimalkan proses kinerja peledakan. Elektronik
detonator ini memiliki kelebihan diantaranya :
Waktu delay detonator : 0-15000 ms dengan beda 1 ms
Akurasi : +/- 0.1% dari waktu delay terprogram
Memiliki detonator ID khusus
Dapat membuat komunikasi dua arah
Dapat mencegah terjadinya overlap waktu delay
Aman terhadap over voltage, arus liar dan arus statis
Memiliki konektor
Arief Budiman/112130150
10
Gambar 12.8
Electronic Detonator
Arief Budiman/112130150
11
Karena detonator ini bersifat khusus tentunya ada beberapa alat yang
digunakan untuk menunjang kinerja dan pemakaian detonator ini, diantaranya ada
perangkat lunak dan perangkat kerasnya, seperti:
Logger
Blaster
Shotplus-i
Logger merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menentukan delay
antar detonator pada detonator elektronik, membaca dan menyimpan detonator ID
di dalam memori, mengecek, dan memberikan informasi kemungkinan adanya
error detonator maupun adanya kebocoran arus, dan juga berfungsi sebagai sistem
pengamanan.
Gambar 12.9
Logger
Blaster merupakan alat yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dua
arah pada detonator, pemrograman firing detonator, serta mengecek laporan
apakah detonator sudah siap untuk firing ataukah ada yang error. Blaster inipun
mempunyai kunci pengamanan khusus yang dapat mencegah adanya prematur
firing.
Gambar 12.10
Blaster
Arief Budiman/112130150
12
Gambar 12.11
Perangkat Lunak
12.5 Pembahasan
PeledakanElektronikmerupakanmetodepeledakangenerasi
terbaru
yang
Arief Budiman/112130150
13
Gambar 12.12
Komponen Elektronik Detonator
12.6 Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat adalah detonator merupakan alat pemicu awal
dalam proses peledakan. Pemicu awal ini berupa letupan kecil yang akan
memberikan rangsangan kepada bahan peledak
Detonator pertama yang di buat adalah detonator biasa, tetapi pada detonator biasa
masih banyak kekuarangan sehingga diciptakanlah detonator listrik. Pada
detonator listrik terdapat kelemahan sering terjadi miss fire bila terkena air dan
akan meledak bila terkena arus liar sehingga diciptakanlah detonator nonel yang
dapat menutupi kekurangan pada detonator lisrik.
Seiring dengan berkembangnya teknilogi pada saat ini. Para produsen
detonator membuat detonator yang paling canggih. Untuk menutupi kekurangan
pada detonator nonel.
Pada tahun 2011 pabrik ORICA Mining Services telah meluncurkan
detonator elecronikatau I-kon TM Digital Energy system. Penggunaan detonator
ini digunakan untuk meledakan dengan peledakan skala besar. Karena dengan
menggunakan detonator elektronik system delay dapat di atur sedemikian rupa
dengan alat logger dan blaster. Dan setelah semua delay terpasang dapat
menentukan pola peledakan dengan menggunakan softwer shotplus I . sehingga
tidak membutuhkan waktu lama untuk memulai proses peledakan. Dan pada
Arief Budiman/112130150
14
detonator elektronik ini dapat meminimalisir terjadinya miss fire kareana dalam
software yang digunakan detonator yang rusak akan terdeteksi.
Arief Budiman/112130150
15
DAFTAR PUSTAKA
Studi
Teknik
Pertambangan,
FTM,
UPN
Veteran Yogyakarta
http://mining.about.com/od/SurfaceMining101/a/Different-TypesOf-Detonators.htm
https://en.wikipedia.org/wiki/Detonator#Electronic_detonators
Arief Budiman/112130150
16