Anda di halaman 1dari 16

BAB XII

PELEDAKAN ELEKTRONIK

12.1 Latar Belakang


Tidak semua bahan galian dalam pertambangan memiliki kekerasan yang
sama,

sehingga

memiliki

perlakuan

yang

berbeda

dalam

proses

pembongkarannya. Ada yang hanya memerlukan alat mekanis biasa dan ada juga
yang harus memerlukan tahap peledakan. Peledakan pada material akan dilakukan
apabila material terlalu sulit digali secara mekanis. Sehingga perlu diberaikan
terlebih dahulu untuk memudahkan pekerjaan penggalian dan pemuatan.
Sedangkan pada material lunak tidak efektif dilakukan dengan peledakan.
Operasi peledakan merupakan salah satu kegiatan pada penambangan
bijih untuk melepaskan batuan dari massa batuan induknya atau membongkar
overburden. Peledakan merupakan aktivitas penambangan yang bertujuan untuk
memberaikan batuan atau material, dimana bahannya terdiri dari bahan kimia
yang mampu menciptaka ledakan.
Dalam proses peledakan dibutuhkan bahan peledak dan pemicu awal atau
yang biasa disebut dengan detonator. Pada bahan peledak terdiri dari campuran
ammonium nitrat dan fuel oil, sedangkan pemicu awal ledakan berupa detonator
dan power gel.
Detonator merupakan sebuah alat pemicu awal yang menimbulkan
inisiasi dalam bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang
memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau primer.
Detonator disebut dengan blasting capsule atau blasting cap.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pabrikan pembuat detonator
berlomba-lomba membuat detonator yang mudah di gunakan dan memiliki sedikit
kekurangan. Dari teknologi saat ini menghasilkan detonator eloktronik. Detonator
ini menutupi semua kekurangan dari detonator sebelumnya.
12.2 Tujuan Praktikum

Arief Budiman/112130150

1. Memahami penggunaan detonator elektronik dalam rangkaian peledakan.


2. Memahami prinsip rangkaian peledakan dengan elektronik.
3. Memahami peralatan dan perlengkapan peledakan dengan elektronik.
12.3 Dasar Teori
Perlengkapan dalam melakukan kegatan peledakan adalah detonator dan
sumbu peledak. Detonator adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi
dalam bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang memberikan efek
kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau premier.
Terdapat dua jenis muatan bahan peledak dalam detonator yang masingmasing fungsinya berbeda yaitu:
isian utama (primary charge) berupa bahan peledak kuat yang peka
(sensitive) fungsi untuk menerima efek panas dengan sangat cepat dan

meledak sehingga menimbulkan gelombang kejut


isian dasar (base charge) disebut juga isisan sekunder dalam bahan peledak
kuat dengan vod tinggi, fungsinya adalah menerima gelombang kejut dan
meledak dengan kekuatan besarnya bergantung pada berat isian dasar

tersebut
Kekuatan ledak (strenght) detonantor ditentukan oleh jumlah isian
dasarya,jenis-jenis detonator:
detonator biasa (plain detonator)
detonator listrik (electrik detonator)
detonator nonel (nonel detonator)
detonator elektronik (electronic detonator)
Yang dimaksud dengan sumbu peledakan disini adalah sumbu api dan sumbu
ledak. sumbu api adalah sumbu yang dipasang ke detonator biasa pada peledakan
dengan menggunakan detonator biasa. dapat diakatakan bahwa sumbu api
merupakan pasangan detonator biasa, karena detonator biasa tidak dapat
digunakan tanpa sumbu. fungsi sumbu adalah untuk merambatkan api dengan
kecepatan tetap pada detonator biasa, sedangkan sumbu ledak adalah sumbu pada
bagian intinya yg terdapat pada peledak PETN, fungsi sumbu ledak untuk
merangkaikan suatu sistem peledak tanpa meggunakan detonator didalam lubang
ledak. sumbu ledak memiliki sifat tidak sensitif terhadap gesekan, benturan,aliran
arus dan listrik statis.
Peralatan yang berhubungan langsung dengan peledakan :
Alat pemicu ledak:
blasting machine pada peledakan listrik
Arief Budiman/112130150

shot gun/short fire pada peledakan nonel


Alat bantu ledak listrik:
blasting ohmmeter (BOM)
pengukur kebocoran listrik
multimeter peledakan
pengukur kekuatan blasting machine
pelacak kilat (lighting detector)
Alat bantu peledakan lain:
kabel listrik utama (lead wire) atau sumbu nonel utama (lead in line)
cramper (penjepit sambungan sumbu api dengan detonator biasa)
meteran dan tongkat yang diberi skala
Pengertian Detonator

12.3.1

Detonator adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam


bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang memberikan efek kejut
terhadap bahan peledak peka detonator atau primer. Detonator disebut dengan
blasting capsule atau blasting cap. Dalam bidang teknik peleakan ada beberapa
jenis detonator sesuai dengan cara penyalaan dan kegunaannya.
Detonator Biasa (Plain Detonator)

12.3.2

Adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan api/panas yang


dihantarkan melalui sumbu bakar jadi boleh dikatakan detonator biasa selalu
digunakan bersama-sama dengan sumbu bakar.

Ramuan pembakar berfungsi untuk meneruskan nyala api dari sumbu


bakar.

Isian utama bagitu tertentu oleh nyala atau panas akan menghasilkan
gelombang sentakan.

Isian dasar karena pengaruh dari gelombang sentakan dari isian utama
sehingga isian dasar meledak, dan kemudian menghentak dinamik atau
primer.
Isian dasar biasanya dibuat dari jenis bahan peledak yang peka dan kuat

seperti:
1. PETN ( Pente Erythonatel Tetra Nitrat)
2. TNT (Try Nitrat Tuwena)
Demikian pekanya isian dari detonator ini sehingga jangan sekali-kali
memadatkan isiannya atau memperlakukan secara kasar bagi mereka yang bekerja
di tbt agar selalu menghindar dari detonator terkena jatuhan benda keras seperti

Arief Budiman/112130150

batu dll. Paduan detonator biasanya dengan sumbu bakar biasanya dipakai apabila
daerah-daerah dimana detonator listrik dipertimbangkan tidak dapat digunakan.
System paduan sumbu bakar dan detonator biasa ini sangat cocok dan
umum dipakai di stope tambang bawah tanah karena pada peledakan seperti ini
jumlah lubang relative sedikit (1-10 lubang) serta pola sambungan sumbu dapat
dibuat melingkal atau radikal.
Detonator biasa yang diproduksi yang ada dipasaran terdiri dari dari 2
jenis kekuatan (straigt) no.6 dan no.8 kekuatannya dua kali no.6.
12.3.3

Detonator listrik

Adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan arus listrik yang


dihantarkan melalui kabel khusus untuk itu pada kedua ujung kabel kedalam
tabung detonator listrik dilengkapi dengan jenis kawat halus yang telanjang yang
apabila dilewati arus listrik akan berpijar. Pada prinsipnya susunan dan jenis
kandungan ini, detonator ini sama dengan detonator biasa, pijar dari kawat halus
akan membakar ramuan pembakar dan kemudian menyentuh isian utama sehingga
menghasilkan gelombang sentak yang akan meledakkan isian dasar, jadi terlihat
disini bahwa prinsipnya detonator listrik sama dengan detonator biasa bedanya
hanya pada penyalaannya.
Keuntungan dan kerugian detonator listrik dibanding dengan detonator
biasa :
1.

Keuntungan

2.

Jumlah lubang ledak yang dapat diledakkan sekaligus relative lebih banyak.

3.

Pola peledakan lebih leluasa

4.

Hasil peledakan lebih leluasa

5.

Penanganan lebih mudah dan praktis

6.

Kerugian

7.

Untuk daerah peledakan yang banyak kilat pemakaian detonator listrik kurang
aman

8.

Pengaruh gelombang radio. Tv dan jumber arus listrik dan sebagainnya.

9.

Membutuhkan perlengkapan tambahan seperti sumber arus listrik dan alat


penegtes dll.
Setiap detonator listrik dilengkapi kabel listrik ang berhubungan langsung

dengan tabung detonator, panjang kabel ini bermacam-macam sehingga dapat


Arief Budiman/112130150

disesuaikan dengan kedalaman lubang ledak. Hindari sambungan-sambugan kabel


sepanjang kolam ledak untuk itu pilih detonator yang panjang kabel listriknya (ley
wire) sesuai dengan kedalaman lubang ledak, leg wire yang baik harus lebih lentur
dan tahan gesekan. Tahanan listrik dari suatu detonator listrik bervariasi sesuai
dengan panjang leg wirwnya tetapi biasanya berkisar 1-5 ohm untuk leg wire 1,8
m-2.0 ohm untuk leg wire 3,6 m. kekuatan arus listrik minimum yang diizinkan
untuk dapat meledakkan detonator listrik adalah 1-1,5 ampere sehingga apabila
ada arus listrik liar yang tidak diinginkan masuk kedalam detonator melalui kabel
lebih kecil dari 1-1,5 A maka diharapkan detonator belum meledak. Seperti
detonator biasa maka detonator listrikpun diproduksi dalam 2 jenis kegiatan yaitu
strain no.6 dan no.8 dan biasanya bahan dasar tabung dibedakan antara baja dan
aluminium.
Detonator listrik terdiri dari beberapa jenis didasarkan pada tenggang
waktu penyalaan antara saat penyalaan dan timbulnya ledakan dan juga kegunaan
khusus dari pemakaian detonator tersebut.
1. Intatuneus detonator, pada intatineus detonator begit arus listrik dilepas
dan mengalir dari sumber arus listrik blasting machine maka serentak
pada saat itu juga detonator langsung meledak. Tepatnya kejadian
tersebut dapat diteangkan sbb, begitu arus listrik dilepaskan dari
blasting machine dengan kecepatan rambat arus yang tinggi maka
hamper seketika juga itu kawat halus dalam detonator berpijar dan
membakar ramuan pembakar yang telah membakar seketika itu
langsung membakar isian utama dan menghasilkan sentakan yang
berfungsi untuk menghentak isian dasar dan rangkaian kegiatan ini
berlangsung cepat.
Intatuneus detonator umumnya dipakai untuk pola peledakan yang
hanya satu baris (single room) dan jumlah primer didalam kolom
ledaknya hanya ada satu single primer.
2. Delay detonator. Pada delay detonator begitu arus listrik dilepaskan dan
mengalir dari sumber arus, maka kawat halus dari detonator berfijar dan
membakar delay elemen dan api atau panas tersebut menjalar sepanjang
delay elemen kalau dibandingkan dengan Intatuneus detonator.

Arief Budiman/112130150

12.3.4

Detonator Nonel

Alat pemicu nonel (starter non-electric) dinamakan shot gun atau shot firer
atau shot shell primer. Seperti diketahui bahwa sumbu nonel mengandung bahan
reaktif (HMX) yang akan aktif atau terinisiasi oleh gelombang kejut akibat
impact. Alat pemicu nonel dilengkapi dengan peluru yang disebut shot shell
primer dengan ukuran tertentu (untuk buatan ICI Explosives berukuran No. 209).
Shot shell primerdiaktifkan oleh pemicu, yaitu pegas bertekanan tinggi yang yang
terdapat di dalam alat pemicu nonel.
Nonel adalah sejenis detonator non listrik yang penylaanya menggunakan
sistem ledakan awal atau shock ( kejutan ), baik dengan detonator listrik/biasa,
shotgun, atau blasting mechine. Detonator nonel (non-electric) dirancang untuk
mengatasi kelemahan yang ada pada detonator listrik, yaitu dipengaruhi oleh arus
listrik liar, statis, dan kilat serta air.

Gambar 12.1
Detonator nonel
Detonator ini menggunakan proses transmisi signal energi rendah
gelombang kejut menuju detonator tanpa mempengaruhi bahan peledak yang
digunakan. Transmisi signal terjadi di dalam suatu sumbu (tube) berdiameter 2 3
mm terbuat dari semacam lapisan plastik yang pada bagian dalamnya dilapisi
dengan material reaktif yang sangat tipis.Struktur nonel terdiri dari :
1. Tube/Tabung plastik, yang isian di dalamnya adalah berupa bahan
kimia reaktif terdiri dari jinis HMX.
2. Detonator non lislrik ( High Strenght Delay Detonator )
3. Connector

Arief Budiman/112130150

4. Label delay ( delay tag )


Komponen utama satu set detonator nonel
Sumbu Nonel
1. Sumbu nonel, berfungsi sebagai saluran signal energi menuju detonator
tunda
2. Sumbu nonel terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah,
dan lapisan dalam yang masing-masing berfungsi sebagai berikut :
Lapisan luar: untuk ketahanan terhadap goresan dan perlindungan terhadap
ultra violet
Lapisan tengah: untuk daya regang dan ketahanan terhadap zat kimia
Lapisan dalam: menahan bahan kimia reaktif, yaitu jenis HMX atau
octahydrotetranitrotetrazine dan aluminium, pada tempatnya. HMX bersuhu stabil dan memiliki densitas serta kecepatan detonasi yang tinggi.

Gambar 12.2
Lapisan Detonator Nonel

Gambar 12.3
Bagian-bagian detonator Nonel
Prosedur penggunaan alat pemicu ledak nonel untuk seluruh tipe adalah
sebagai berikut:

Arief Budiman/112130150

Informasi dahulu tentang pelaksanaan peledakan ke sekitar lokasi


peledakan melalui corong mikropon atau handy- talky (HT) dan yakinkan
bahwa situasi benar-benar aman.

Sisipkan lead-in line atau extendaline atau sumbu nonel utama ke dalam
lubang yang tersedia pada alat pemicu ledak nonel.
Masukkan shot shell primer ke dalam lubang yang tersedia, kemudian

tutup oleh striker dan siap diledakkan.


12.3.5

Detonator Elektronik

Komponen elektronik diperkenalkan di dunia inisiasi listrik di akhir 1960an . Meningkatkan ukuran masing-masing ditembak berubah menjadi strategis
untuk pasar penggagas , untuk detonator listrik untuk dapat bersaing dengan yang
baru diperkenalkan detonator non listrik.
Perkembangan elektronik membuat penciptaan mesin peledakan berurutan
mungkin. Mesin peledakan sekuensial memberikan semburan waktunya
elektronik adjustable energi untuk sejumlah kawat timah , secara dramatis
meningkatkan jumlah maksimum detonator listrik Decepticons dapat terhubung
dan karenanya meningkatkan jumlah kombinasi potensial.
Pada tahun 1990 , miniaturisasi peningkatan komponen elektronik
melahirkan ide baru : menggunakan jam elektronik memulai untuk menggantikan
pyrotechnical ( powder ) delay elemen yang menciptakan ketidaktelitian untuk
detonator listrik.
Dari tahun 1990 hingga tahun 2000, gerakan penelitian dan pengembangan
besar-besaran dilakukan oleh sejumlah besar pelaku untuk mengembangkan
detonator elektronik pra diprogram atau diprogram . Detonator elektronik
Programmable merupakan langkah maju dalam logika , menawarkan fleksibilitas
yang luar biasa dalam pilihan waktu inisiasi . Fleksibilitas ini bersama-sama
dengan akurasi dikontrol secara elektronik membuka pintu untuk penundaan
singkat urutan inisiasi kompleks yang telah sejak menunjukkan manfaat yang
signifikan ( pengurangan gangguan , meningkatkan produktivitas ) kepada para
pemangku kepentingan pertambangan Perangkat lunak simulasi numerik telah
dikembangkan untuk membantu insinyur pertambangan untuk berurusan dengan
sejumlah besar kemungkinan dalam desain tembakan mereka.

Arief Budiman/112130150

Meskipun harga pasar yang lebih tinggi , detonator elektronik terus


menyebar di pasar selama 2000-an . Sebuah merger dan akuisisi tahap yang kuat
telah menghasilkan hilangnya sebagian besar produsen . Saat ini, hanya 5 atau 6
produsen tetap aktif di pasar ini.
Setiap merek dapat diprogram hanya dengan dirancang khusus mesin
peledakan sendiri . Terutama karena protokol komunikasi yang berbeda , tak satu
pun dari mesin ini dapat digunakan untuk memulai beberapa merek detonator .
Akibatnya , tak satu pun dari merek ini dapat dicampur dalam satu tembakan.
Pertama mesin peledakan nirkabel muncul di pasar pada tahun 2000 , yang
memungkinkan inisiasi tembakan lebih besar dari jarak aman . Inisiasi Wireless
telah menjadi standar sejak di pasar.
Detonator elektronik masih didasarkan pada kabel listrik untuk melakukan
sumber energi sinyal inisiasi . ORICA Mining Services , penemu detonator
elektronik nirkabel diresmikan pada awal tahun 2011 , berpura-pura sekarang
untuk mengakhiri dengan kelemahan operasional ini ( potensi kebocoran , celana
pendek , cut- off , sensitivitas elektromagnetik ) dan akibatnya meningkatkan
keselamatan dan profitabilitas tambang. Perusahaan ORICA membuat detonator
dengan merk I-kon TM Digital Energy system.
12.4 Pelaksanaan Praktikum
12.4.1 Waktu dan Pelaksanaan Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 9 November 2015 pukul
07.30 WIB di Laboratorium Pengeboran dan Peledakan di Kampus II UPN
"Veteran" Yogyakarta.
12.4.2 Peralatan dan Perlengkapan
1. Dummy detonator elektronik.
2. Dummy dodol dinamit.
3. Dummy peralatan dan perlengkapan peledakan dengan elektronik.
12.4.3 Prosedur Praktikum
1. Sketsa dan deskripsi detonator elektronik.
2. Buat primer dengan detonator elektronik.
3. Simulasi rangkaian peledakan dengan detonator elektronik.

Arief Budiman/112130150

4. Deskripsi peralatan dan perlengkapan peledakan dengan detonator


elektronik.
12.4.4 Gambar Peralatan

Gambar 12.4
Bell Wire

Gambar 12.5
Bench Box

Gambar 12.6
Booster

Gambar 12.7
Laptop

I-kon TM Digital Energy system atau yang lebih dikenal dengan sebuan
elektronik detonator merupakan detonator generasi terbaru yang dibuat dan
dirancang sedemikian khusus sebagai penyempurna dari detonator generasi
sebelumya untuk lebih memaksimalkan proses kinerja peledakan. Elektronik
detonator ini memiliki kelebihan diantaranya :
Waktu delay detonator : 0-15000 ms dengan beda 1 ms
Akurasi : +/- 0.1% dari waktu delay terprogram
Memiliki detonator ID khusus
Dapat membuat komunikasi dua arah
Dapat mencegah terjadinya overlap waktu delay
Aman terhadap over voltage, arus liar dan arus statis
Memiliki konektor

Arief Budiman/112130150

10

Kemampuan peledakan dari jarak jauh: CEBS (Central Blasting System)


untuk aplikasi Underground dan SURBS (Surface Remote Blasting
System) untuk aplikasi Open Cut
Software SHOTPlus-I & SHOTPlus-I UG terpadu untuk desain peledakan
dan memprogram detonator secara otomatis
Kemampuan pemrograman yang penuh, yang memudahkan pengurangan
inventarisasi dan pemenuhan terhadap peraturan yang disederhanakan.
Pilihan premium wire untuk aplikasi yang tinggi permintaannya (i-kon
RX)
Dengan menggunakan EDB factor keamanan lebih besar, karena EDB
memungkinkan penembakan detonator dengan peningkatan fragmentasi batuan
dari 10 % sampai 15 %, dan juga memastikan bahwa lubang ledakan diledakkan
dalam akurasi 0,5 milidetik. Dengan penyesuaian terus menerus dari model
prediksi dari waktu ke waktu, kualitas prediksi, misalnya, fragmentasi, heave dan
bentuk dinding, menjadi lebih realistis. Hasil dari model prediksi kemudian dapat
digunakan untuk meningkatkan desain ledakan dari sistem peledakan elektronik .
Beberapa perusahaan pertambangan menyewa komputer dan perangkat lunak
sistem khusus yang digunakan untuk perencanaan dan menganalisis ledakan
sampai waktu sedemikian rupa sehingga pengembangan program selesai.
Sistem i-kon adalah Sistem Peledakan Elektronik yang paling maju di
pasaran yang di desain untuk digunakan pada peledakan yang bernilai tinggi dan
yang kompleks untuk operasi tambang terbuka dan bawah tanah yang luas. ikon Digital Energy System atau yang lebih dikenal dengan sebutan elektronik
detonator merupakan detonator generasi terbaru yang dibuat dan dirancang
sedemikian khusus sebagai penyempurna dari detonator generasi sebelumnya
untuk lebih memaksimalkan peroses kinerja peledakan.

Gambar 12.8
Electronic Detonator
Arief Budiman/112130150

11

Karena detonator ini bersifat khusus tentunya ada beberapa alat yang
digunakan untuk menunjang kinerja dan pemakaian detonator ini, diantaranya ada
perangkat lunak dan perangkat kerasnya, seperti:
Logger
Blaster
Shotplus-i
Logger merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menentukan delay
antar detonator pada detonator elektronik, membaca dan menyimpan detonator ID
di dalam memori, mengecek, dan memberikan informasi kemungkinan adanya
error detonator maupun adanya kebocoran arus, dan juga berfungsi sebagai sistem
pengamanan.

Gambar 12.9
Logger
Blaster merupakan alat yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dua
arah pada detonator, pemrograman firing detonator, serta mengecek laporan
apakah detonator sudah siap untuk firing ataukah ada yang error. Blaster inipun
mempunyai kunci pengamanan khusus yang dapat mencegah adanya prematur
firing.

Gambar 12.10
Blaster
Arief Budiman/112130150

12

Perangkat lunak yang digunakan untuk mendesain pola peledakan pada


detonator ini adalah shotplus-i yang dimana software ini. Desai peledakan untuk
logging / pemrograman waktu delay. Melakukan simulasi peledakan dan analisa
waktu peledakan downloaddata rencana logging dan upload aktual logging dari
logger ke komputer.

Gambar 12.11
Perangkat Lunak
12.5 Pembahasan
PeledakanElektronikmerupakanmetodepeledakangenerasi

terbaru

yang

dibuat dan dirancang sedemikian khusus sebagai penyempurna dari detonator


generasi sebelumnya untuk lebih memaksimalkan proses kinerja peledakan.
Di bidang pertambangan, detonator elektronik (Daveytronic, uni tronic 600,
i-kon, Digishot Plus, Smartshot) memiliki ketelitian yang lebih baik untuk delay.
Detonator elektronik didesain untuk memberikan kontrol yang tepat untuk
menghasilkan hasil peledakan yang akurat dan konsisten dalam berbagai aplikasi
peledakan di pertambangan, industri kuari, dan konstruksi. Detonator elektronik
dapat diprogram secara bertahap (milidetik) dari 1 milidetik hingga 10.000
milidetik menggunakan perangkat pemrograman khusus yang disebut logger.
Keuntungan :
Elektronik detonator ini memiliki kelebihan diantaranya (Dyno Nobel
Presentation, Juju Juanda, 2014) :

Waktu delay detonator : 0 20000 ms dengan beda 1 ms.


Akurasi +/- 0,1% dari waktu delay terprogram.
Memiliki Detonator ID khusus.
Dapat membuat komunikasi 2 arah.
Mencegah terjadi Overlap waktu delay.

Arief Budiman/112130150

13

Detonator berkekuatan tinggi.


Aman terhadap Over Voltage, arus liar dan arus statis.
Memiliki konektor.
Peledakan jarak jauh/remote firing.

Gambar 12.12
Komponen Elektronik Detonator

12.6 Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat adalah detonator merupakan alat pemicu awal
dalam proses peledakan. Pemicu awal ini berupa letupan kecil yang akan
memberikan rangsangan kepada bahan peledak

untuk terjadi peledakan.

Detonator pertama yang di buat adalah detonator biasa, tetapi pada detonator biasa
masih banyak kekuarangan sehingga diciptakanlah detonator listrik. Pada
detonator listrik terdapat kelemahan sering terjadi miss fire bila terkena air dan
akan meledak bila terkena arus liar sehingga diciptakanlah detonator nonel yang
dapat menutupi kekurangan pada detonator lisrik.
Seiring dengan berkembangnya teknilogi pada saat ini. Para produsen
detonator membuat detonator yang paling canggih. Untuk menutupi kekurangan
pada detonator nonel.
Pada tahun 2011 pabrik ORICA Mining Services telah meluncurkan
detonator elecronikatau I-kon TM Digital Energy system. Penggunaan detonator
ini digunakan untuk meledakan dengan peledakan skala besar. Karena dengan
menggunakan detonator elektronik system delay dapat di atur sedemikian rupa
dengan alat logger dan blaster. Dan setelah semua delay terpasang dapat
menentukan pola peledakan dengan menggunakan softwer shotplus I . sehingga
tidak membutuhkan waktu lama untuk memulai proses peledakan. Dan pada

Arief Budiman/112130150

14

detonator elektronik ini dapat meminimalisir terjadinya miss fire kareana dalam
software yang digunakan detonator yang rusak akan terdeteksi.

Arief Budiman/112130150

15

DAFTAR PUSTAKA

Barlian, Dwinagara. 2012. Buku Panduan Praktikum Teknik


Peledakan, Laboratorium Pengeboran & Peledakan
Program Studi Teknik Pertambangan, UPN Veteran
Yogyakarta
S, Koesnaryo. 2011. Bahan Peledak dan Metode Peledakan.
Program

Studi

Teknik

Pertambangan,

FTM,

UPN

Veteran Yogyakarta
http://mining.about.com/od/SurfaceMining101/a/Different-TypesOf-Detonators.htm
https://en.wikipedia.org/wiki/Detonator#Electronic_detonators

Arief Budiman/112130150

16

Anda mungkin juga menyukai