Anda di halaman 1dari 14

DETONATOR LISTRIK

DAN NONEL

Indri tenri datu


1709055007
S1 Teknik Pertambangan
DETONATOR

Detonator adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam


bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang memberikan
efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau primer.
Detonator yang digunakan dalam proses peledakan, dapat dibedakan
menjadi 3 (tiga) bagian, YAITU :
1. Detonator biasa
2. Detonator Listrik
3. Detonator Nonel
1. Detonator Biasa

Detonator biasa (plain detonator)


•Detonator biasa (plain detonator) adalah jenis detonator yang
penyalaannya dengan api atau panas yang dihantarkan melalui
sumbu bakar jadi boleh dikatakan detonator biasa selalu digunakan
bersama-sama dengan
sumbu bakar.
•Detonator biasa Merupakan detonator yang pertama kali
dipergunakan untuk keperluan peledakan, baik industri maupun
militer. Ukuran tabung detonator biasa adalah diameter 6,40 mm
dan panjang 42 mm
Paduan dari sumbu bakar dan detonator biasa ini adalah
yang umum dipakai di stope tambang bawah tanah
karena pada peledakan seperti ini jumlah lubang relatif
sedikit yakni antara 1sampai 10 lubang ledak, serta pola
sambungan sumbu dapat dibuat melingkar atau radika
2. Detonator Listrik

Detonator listrik adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan


arus listrik yang dihantarkan melalui kabel khusus untuk itu pada
kedua ujung kabel kedalam tabung detonator listrik dilengkapi
dengan jenis kawat halus yang apabila dilewati arus listrik akan
berpijar.
Pada prinsipnya susunan dan jenis kandungan ini, sama dengan
detonator biasa, pijar dari kawat halus akan membakar ramuan
pembakar dan kemudian menyentuh isian utama sehingga
menghasilkan gelombang sentak yang akan meledakkan isian dasar,
jadi terlihat disini bahwa prinsipnya detonator listrik sama dengan
detonator biasa bedanya hanya pada penyalaannya
Keuntungan

1. Jumlah lubang ledak yang dapat diledakkan sekaligus relatif lebih


Banyak
2. Pola peledakan lebih leluasa
3. Hasil peledakan lebih leluasa
4. Penanganan lebih mudah dan praktis
Kerugian

1. Untuk daerah peledakan yang banyak kilat, pemakaian detonator


listrik kurang aman
2. Pengaruh gelombang radio, televisi dan sumber-sumber arus
listrik lainnya harus dipertimbangkan
3. Membutuhkan perlengkapan tambahan, seperti sumber arus
listrik, alat-alat pengetest dan lain-lain
Ditinjau dari tenggang waktu peledakan setelah arus
menimbulkan pijar maksimum, maka detonator listrik
dikelompokkan menjadi :

Detonator Listrik langsung

mekanisme peledakan adalah setelah terjadi kontak listrik dari


sumber listrik. Seketika setelah pijar terbentuk, maka energi panas
akan membakar ramuan pembakar, sehingga fusehead menjadi
merah membara dan memanasi ruang detonator yang tersisa.
Energi panas dari ruang tersebut menjadi pemicu meledaknya isian
utama, kemudian isian dasar dan secara keseluruhan detonator
meledak. Urutan proses tersebut di atas berlangsung sangat cepat
seolah-olah tidak ada jeda waktu antara dari kawat halus berpijar
sampai isian dasar atau detonator meledak. Detonator listrik
langsung ini umumnya dipakai untuk pola peledakan yang hanya
satu baris dan jumlah primer di dalam kolom luang ledak hanya
ada satu primer saja.
Detonator listrik tunda
Mekanisme pembentukan energi panas mulai dari memijarkan kawat
halus sampai ramuan pembakar terbakar dan fusehead membara
adalah sama dengan pada detonator langsung. Selanjutnya adalah
energi panas di dalam ruang detonator yang tersisa tidak langsung
memicu peledakan isian utama, tetapi energi panas tersebut
dirambat-kan beberapa saat melalui media elemen tunda sampai
akhirnya menyentuh isian utama. Selanjutnya proses peledakan
detonator sama seperti pada detonator listrik langsung.

Detonator listrik
langsung

Detonator
listrik Tunda
3. Detonator Nonel
keuntungan
1. Relatif aman terhadap kilat
2. Aman terhadap pengaruh listrik atau gelombang radio
3. Pipa plastiknya cukup kuat terhadap gesekan dan pukulan,cukup
lentur

Kekurangan
1. Biaya penggunaan mahal
Komponen utama satu set detonator nonel yaitu

1. Sumbu nonel berfungsi sebagai saluran signal energi menuju


detonator tunda dimana terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar
lapisan tengah dan lapisan dalam

2. Detonator nonel dimana komponen utama dalam detonator nonel


samadengan detonator listrik yang membedakannya hanya pada
mekanismepembentukan energi panasnya

3. Label tunda dan D.”J” hook yaitu label dengan warna tertentu yang
menandakan tipe priode tunda halfsecond, quartersecond atau
millisecond dan waktu nominal ledaknya

Anda mungkin juga menyukai