1
2
• Isian utama bagitu tertentu oleh nyala atau panas akan menghasilkan
gelombang sentakan.
• Isian dasar karena pengaruh dari gelombang sentakan dari isian utama
sehingga isian dasar meledak, dan kemudian menghentak dinamik atau
primer.
Isian dasar biasanya dibuat dari jenis bahan peledak yang peka dan kuat seperti
1. PETN ( Pente Erythonatel Tetra Nitrat)
2. TNT (Try Nitrat Tuwena)
Demikian pekanya isian dari detonator ini sehingga jangan sekali-kali
memadatkan isiannya atau memperlakukan secara kasar bagi mereka yang
bekerja di tbt agar selalu menghindar dari detonator terkena jatuhan benda keras
seperti batu dll. Paduan detonator biasanya dengan sumbu bakar biasanya
dipakai apabila daerah-daerah dimana detonator listrik dipertimbangkan tidak
dapat digunakan.
System paduan sumbu bakar dan detonator biasa ini sangat cocok dan umum
dipakai di stope tambang bawah tanah karena pada peledakan seperti ini jumlah
lubang relative sedikit (1-10 lubang) serta pola sambungan sumbu dapat dibuat
melingkal atau radikal.
Detonator biasa yang diproduksi yang ada dipasaran terdiri dari dari 2
jenis kekuatan (straigt) no.6 dan no.8 kekuatannya du kali no.6.
4
2. Kerugian
a. Untuk daerah peledakan yang banyak kilat pemakaian detonator listrik
kurang aman
b. Pengaruh gelombang radio. Tv dan jumber arus listrik dan sebagainnya.
c. Membutuhkan perlengkapan tambahan seperti sumber arus listrik dan
alat penegtes dll.
Setiap detonator listrik dilengkapi kabel listrik ang berhubungan langsung
dengan tabung detonator, panjang kabel ini bermacam-macam sehingga dapat
disesuaikan dengan kedalaman lubang ledak. Hindari sambungan-sambugan
kabel sepanjang kolam ledak untuk itu pilih detonator yang panjang kabel
listriknya (ley wire) sesuai dengan kedalaman lubang ledak, leg wire yang baik
harus lebih lentur dan tahan gesekan. Tahanan listrik dari suatu detonator listrik
bervariasi sesuai dengan panjang leg wirwnya tetapi biasanya berkisar 1-5 ohm
untuk leg wire 1,8 m-2.0 ohm untuk leg wire 3,6 m. kekuatan arus listrik minimum
yang diizinkan untuk dapat meledakkan detonator listrik adalah 1-1,5 ampere
sehingga apabila ada arus listrik liar yang tidak diinginkan masuk kedalam
detonator melalui kabel lebih kecil dari 1-1,5 A maka diharapkan detonator belum
meledak. Seperti detonator biasa maka detonator listrikpun diproduksi dalam 2
5
jenis kegiatan yaitu strain no.6 dan no.8 dan biasanya bahan dasar tabung
dibedakan antara baja dan aluminium.
Detonator listrik terdiri dari beberapa jenis didasarkan pada tenggang waktu
penyalaan antara saat penyalaan dan timbulnya ledakan dan juga kegunaan
khusus dari pemakaian detonator tersebut.
1. Intatuneus detonator, pada intatineus detonator begit arus listrik dilepas
dan mengalir dari sumber arus listrik blasting machine maka serentak
pada saat itu juga detonator langsung meledak. Tepatnya kejadian
tersebut dapat diteangkan sbb, begitu arus listrik dilepaskan dari blasting
machine dengan kecepatan rambat arus yang tinggi maka hamper
seketika juga itu kawat halus dalam detonator berpijar dan membakar
ramuan pembakar yang telah membakar seketika itu langsung membakar
isian utama dan menghasilkan sentakan yang berfungsi untuk
menghentak isian dasar dan rangkaian kegiatan ini berlangsung cepat.
Intatuneus detonator umumnya dipakai untuk pola peledakan yang hanya
satu baris (single room) dan jumlah primer didalam kolom ledaknya hanya
ada satu single primer.
2. Delay detonator. Pada delay detonator begitu arus listrik dilepaskan dan
mengalir dari sumber arus, maka kawat halus dari detonator berfijar dan
membakar delay elemen dan api atau panas tersebut menjalar sepanjang
delay elemen kalau dibandingkan dengan Intatuneus detonator.
Gambar 2.1
Detonator nonel
Sumbu Nonel
1. Sumbu nonel, berfungsi sebagai saluran signal energi menuju
detonator tunda
2. Sumbu nonel terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar, lapisan
tengah, dan lapisan dalam yang masing-masing berfungsi sebagai
berikut :
• Lapisan luar: untuk ketahanan terhadap goresan dan
perlindungan terhadap ultra violet
• Lapisan tengah: untuk daya regang dan ketahanan terhadap
zat kimia
• Lapisan dalam: menahan bahan kimia reaktif, yaitu jenis HMX
atau octahydrotetranitrotetrazine dan aluminium, pada
tempatnya. HMX ber-suhu stabil dan memiliki densitas serta
kecepatan detonasi yang tinggi.
7
Gambar 2.2
lapisan detonator Nonel
Gambar 2.3
Prosedur penggunaan alat pemicu ledak nonel untuk seluruh tipe adalah
sebagai berikut: