Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb,


Puji serta syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa
karena berkat Rahmat Nyalah saya diberikan kesehatan untuk dapat membuat
laporan ini dengan tepat waktu Alhamdulillahirabbil'alamin, saya panjatkan puji
dan syukur ke Hadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan
karunia Nya sehingga saya dapat menyusun laporan ini dengan tepat waktu.
Laporan yang berjudul Detonator ini berisi definisi detonator, serta jenis-jenis
detonator yang dipakai dalam peledakan.
Tidak

lupa

juga

saya

haturkan

terima

kasih

kepada

instruktur

Laboratorium Tambang Unisba karena berkat saran dan bimbingan mereka lah
laporan bisa diselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu segala kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat diharapkan, demi kesempurnaan penulisan laporan selanjutnya. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum wr. wb.

Bandung, 24 Oktober 2016


Penyusun,

Lazward Firdaus Mahdar

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..........................................................................1
1.2.1 Maksud.................................................................................1
1.2.2 Tujuan...................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................2
2.1 Pengertian Detonator.......................................................................2
2.2 Jenis Detonator................................................................................2
2.2.1 Detonator biasa (plain detonator)..........................................2
2.2.2 Detonator listrik (electric detonator)......................................3
2.2.3 Detonator nonel (nonel detonator)........................................5
2.2.4 Detonator elektronik (electronic detonator)..........................6
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN.................................................................7
3.1 Tugas...............................................................................................7
3.2 Pembahasan....................................................................................7
BAB IV ANALISA...............................................................................................14
BAB V KESIMPULAN........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Dalam

suatu

kegiatan

peledakan,

harus

dilakukan

perencanaan

peledakan untuk memilih metode peledakan serta perlatan dan perlengkapan


yang akan digunakan dalam peledakan. Perlengkapan peledakan yang umum
dipertimbangkan salah satunya adalah detonator.
Detonator digunakan sebagai pemberi gelombang kejut dalam bentuk
ledakan kecil. Keefisienan suatu detonator harus disesuaikan dengan jenis
peledakan, geometri peledakan, serta geometri pengeboran. Hal yang paling
berpengaruh dalam penggunaan detonator biasanya ditentukan oleh jumlah,
besar dan kedalaman dari lubang ledak.
Sehingga praktikum mengenai detonator ini sangat berguna untuk dapat
menentukan optimalisasi peledakan dan penyesuaian penggunaan detonator
dalam sautu kegiatan lubang ledak.

1.2

Maksud dan Tujuan

1.2.1

Maksud
Maksud dari dilakukannya praktikum mengenai detonator ini agar

praktikan dapat mengetahui cara pemilihan dan penggunaan detonator sesuai


dengan metode peledakan yang digunakan
1.2.2

Tujuan
Mengetahui dan memahami mengenai detonator
Mengetahui dan memahami jenis-jenis detonator yang diguanakn dalam
metode peledakan

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Pengertian Detonator

Detonator

merupakan

perlengkapan

peledakan

yang

diggunakan sebagai pemicu awal yang menimbulkan ledakan kecil


sehingga membuat gelombang kejut terhadap handak peka detonator
atau handak primer. Dalam detonator, terdapat dua jenis muatan bahan
peledak, yaitu :
1. Isian Utama merupakan bahan peledak yang kuat dan sensitif, sehingga
dapat menerima efek panas dari dengan cepat dan menimbulkan efek
kejut.
2. Isian Sekunder merupakan bahan peledak yang memiliki VoD yang tinggi.
Bahan peledak ini berfungsi untuk menerima gelombang kejut dari
detonator dan menimbulkan ledakan. Besar kecilnya ledakan yang
dihasilkan sangat tergantung pada jenis dan kuantitas isian dasar
tersebut. Isian dasar biasanya dibuat dari jenis bahan peledak yang peka
dan kuat seperti PETN (Pente Erythonatel Tetra Nitrat) dan TNT (Try
Nitrat

2.2

Tuwena).

Jenis Detonator
Kekuatan ledak berkaitan dengan suatu kemampuan atau energi

yang mampu dihasilkan oleh suatu handak. Hal ini tergantung pada
campuran kimiawi dan energi panas yang dihasilkan ketika adanya
helombang kejut dari detonator. Kekuatan ledak juga ditentukan oleh
banyak tidaknya isian dasar. Jenis-jenis detonator terbagi menjadi :

2.2.1

Detonator biasa (plain detonator)


Detonator biasa merupakan jenis detonator yang penyalaannya

menggunakan hantaran panas atau api yang dihantarkan oleh sumbu api.

Sumber : archive.kaskus.co.id

Gambar 2. 1
Detonator Biasa

Detonator biasa harus selalu menggunakan sumbu api. Sumbu

Api merupakan alat yang digunakan untuk merambatkan api dengan kecepatan
yang stabil untuk menyalakan detonator. Kecepatan sumbu api yang umum
yaitu :
130 detik per meter (120 detik/yard). Pada permukaain laut dengan

variasi 10 detik, Untuk sumbu api buatan USA.


120 detik permeter dengan variasi yang sama, untuk sumbu api strandar
Eropa

2.2.2

Detonator listrik (electric detonator)


Detonator listrik merupakan detonatotr yang dalam penyalaannya

menggunakan arus listrikmelalui kabel khusus pada ujung kabe kedalam


tabung detonator listrik yang dilapisi dengan kawat halus yang akan
menghantarkan

listrik

sehingga

isian

utama

akan

menghasilkan

gelombang kejut yang dapat membuat isian dasar meledak.

Keuntungan

dan

kerugian

menggunakan

detonator

listrik

dibanding dengan detonator biasa :

Keuntungan :
a. Jumlah lubang ledak yang dapat diledakan sekaligus lebih banyak
b. Pola peledakan lebih leluasa.
c. Hasil peledakan lebih leluasa.
d. Pelaksanaanya lebih mudah serta praktis.

Kerugian / kelemahan

a. Pemakaian detonator listrik tidak safety dalam wilayah yang banyak


petir.
b. Arus listriknya dipengaruhi oleh gelombang radio dan tv.
c. Perlu alat perlengkapan lainnya seperti sumber arus listrik, sehingga
lebih kompleks pelaksanaannya.

Sumber : archive.kaskus.co.id

Gambar 2. 2
Detonator Listrik

Detonator listrik dihubungkan dengan kabel listrik (leg wire) ke

tabung detonator, yang diatur sesuai dengan kedalaman lubang ledak. Tahanan
listrik dari suatu detonator listrik bervariasi sesuai dengan panjang kabel listriknya
biasanya tahanan yang digunakan untuk panjang kabel 1,8 m yaitu 1,5 ohm.
Selain itu, kuat arus listrik minimum yang harus disediakan yaitu 1-1,5 ampere.

Berdasarkan tenggang waktu antara waktu penyalaan dan waktu


terjadinya ledakan, detonator listrik terbagi menjadi dua yaitu :

1. Intatuneus Detonator
Arus listrik yang dialirkan dari blasting machine langsung menimbulkan
ledakan pada detonator pada waktu yang sama. Hal tersebut dikarenakan
rambat arusnya sangat tinggi maka hampir seketika itu juga kawat halus
dalam detonator berpijar dan membakar isian utama dan menghasilkan

gelombang kejut dan menimbulkan isian sekundernya meledak.


Intatuneus detonator umumnya dipakai untuk pola peledakan yang hanya

satu baris dan jumlah primer didalam kolom ledaknya hanya ada satu.
2. Delay detonator
Pada delay detonator, pada saat arus listrik dialirkan dari blasting
machine maka kawat harus terbakar secara delay atau tunda dan panas

tersebut menjadi elemen waktu tunda perbedaan antara pengaliran arus


dan waktu ledakan yag terjadi.

2.2.3

Detonator nonel (nonel detonator)

Nonel merupakan sejenis detonator yang cara penyalaannya

dilakukan oleh gelombang detpnasi yang dirambatkan atau dihantarkan melalui


suatu pipa berdiameter 2-4 mm yang didalamnya berisi bahan tertentu yang
dapat menghantarkan gelombang detonasi. Biasanya pipa tersbeut disebut
dengan sumbu ledak. Sumbu Ledak (Detonating Fuse, Detonating Cord) adalah
suatu sumbu yang berintikan initiating explosive yang dimasukan dalam suatu
pembungkus plastik dan berbagai kombinasi textile, kawat halus dan plastik.
Fungsi sumbu ledak dalam peledakan ialah untuk merambatkan gelombang
detonasi sampai ke bahan peledak. Perbedaan natara sumbu api dan sumbu
ledak terletak pada gelombang yang dihantarkannya. Sumbu api menghantarkan
gelombang api dan sumbu ledak menghantarkan gelombang detonasi.

Sumber : archive.kaskus.co.id

Gambar 2. 3
Detonator Nonel

Penggunaan nonel pada saat ini lebih sering digunakan karena

dianggap lebih aman terhadap petir, gelombang radio, tv, dan terhadap pengaruh
litrik. Sumbu ledak juga cukup kuat terhadap gesekan dan pukulan dan cukup
lentur. Sumbu nonel terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah,
dan lapisan dalam. Lapisan luar berfungsisebagai ketahanan terhadap goresan
dan terhadap sinar ultraviolat. Lapisan tengah berfungsi sebagai daya regang
dan ketahanan terhadap zat kimia. Dan lapisan dalam digunakan untuk menahan

bahan kimia reaktif biasanya berisi HMX, dan alumunium yang bersuhu stabil
dan memiliki densitas dan kecepatan detonasi yang tinggi.

2.2.4

Detonator elektronik (electronic detonator)

Detonator elektronik merupakan detonator generasi baru yang

diciptakan dari hasil perkembangan elektronik sekuensial yang merupakan mesin


peledakan yang dapat memberikan waktu rambatan dan waktu energi secara
elektronik yang dapat diatur dengan kawat timah, sehingga dapat meningkatkan
jumlah maksimum detonator listrik blasters dapat terhubung dan karenanya
meningkatkan jumlah kombinasi potensial. Waktu delay dapat mencapai 20000
ms dengan beda waktu 1m/s dan akurasinya 0,1 % dari waktu delay terprogram.
Selain itu detonator ini dapat membuat komunikasi dua arah dan mencegah
terjadinya overlap waktu delay. Detonator elektronik merupakan detonator yang
memanfaatkan energi listrik untuk menyalakan elektronik timing dan menunda
elemen-elemen modul seta menyediakan inisiasi energi untuk menembak
muatan basis.

Sumber : Maxam.com

Gambar 2. 4

Detonator Elektronik

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1

Tugas

1. Gambarkan sketsa setiap jenis detonator beserta penjelasan setiap fungsi


komponen detonator tersebut dan gambarkan pula sketsa proses
terjadinya ledakan pada setiap detonator!
2. Cari Spesifikasi Jenis Detonator dari PT Dahana, DNX, Orica!

3.2

Pembahasan

3.2.1

Sketsa Detonator

1. Sketsa Detonator Biasa

Sumber : Laboratorium Tambang

Gambar 3. 1
Detonator Biasa

2. Sketsa Detonator Listrik

Sumber : Laboratorium Tambang

Gambar 3. 2
Detonator Listrik

3. Sketsa Detonator Nonel

Sumber : Laboratorium Tambang

Gambar 3. 3
Detonator Nonel

4. Sketsa Detonator Elektronik

Sumber : Laboratorium Tambang

Gambar 3. 4
Detonator Elektronik

Sumbu Api merupakan alat yang digunakan untuk merambatkan api


dengan kecepatan yang stabil untuk menyalakan detonator. Kecepatan

sumbu api yang umum yaitu :


Sumbu Ledak / sumbu nonel (Detonating Fuse, Detonating Cord) adalah
suatu sumbu yang berintikan initiating explosive yang dimasukan dalam
suatu pembungkus plastik dan berbagai kombinasi textile, kawat halus
dan plastik. Untuk menghantarkan gelombang detonasi ke isian primer

dari bahan peledak.


Wired adalah kabel yang berfungsi untuk menghubungkan rangkaian
antara bahan peledak dalam satu lubang dengan lubang lainnya. Terbagi
menjadi tiga jenis yaitu connecting wire untuk menyambung detonator
dengan leg wire dari permukaan. Bus Wire kabel yang digunakan untuk
menyambung antara barisan lubang ledak yang satu dengan yang
lainnya. Sedangkan lead wire adalah kabel yang berfungsi untuk

menghubungkan rangkaian rangkaian kabel dalam lubang ledak.


Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak kuat yang peka
(sensitif), berfungsi menerima efek panas dengan sangat cepat dan

meledak menimbulkan gelombang kejut.


Isian dasar (base charge) disebut juga isian sekunder adalah bahan
peledak kuat dengan VoD tinggi. Fungsinya menerima gelombang kejut
dan meledak dengan kekuatan yang besarnya tergantung pada berat
isian dasar tersebut.

3.2.2

PT Dahana

Cari spesifikasi jenis detonator dari Dahana, Dyno Nobel, Orica dll

PT Dahana menyediakan detonator elektrik dan non elektrik.

Pabrik ini memproduksi tiga jenis Detonator Non Elektrik. Dayadet


benchmaster dan Dayadet Trunk Master yang diperuntukkan untuk
peledakan di tambang terbuka, kuari, dan poyek konstruksi. Sedangkan
Dayadet Tunnelmaster diperuntukkan untuk peledakan underground
seperti pembangunan terowongan. Detonator Non Elektrik ini tidak
menggunakan listrik sebagai energi inisiasi, sehingga sangat aman baik
dalam transportasi, penyimpanan maupun penggunaan. Detonator Non

10

Elektrik akan menginisiasi peledakan secara hole by hole, tidak row by


row seperti inisiasi pada Detonator Elektrik, keuntungannya ground
vibration maupun air blast yang ditimbulkan akan jauh lebih rendah
sehingga mampu mengatasi masalah lingkungan. Gudang berikat ini
memiliki luas 7.500 m2 yang digunakan untuk menyimpan produk
Ammonium Nitrate, detonator dan asesoris secara terpisah.

Sumber : Serving The Nation Better PT Dahana

Gambar 3. 5
Detonator Produksi PT Dahana

Tabel 3. 1
Spesifikasi Detonator Nonel PT Dahana

11

Sumber : http://tkdn.kemenperin.go.id/

a. Daya Det Electric Detonator


Daya Det Electric Detonator ini merupakan produk yang dikeluarkan oleh
PT. DAHANA yang bertujuan agar hasil ledakan presisi dan akurat

Tabel 3.1
Spesifikasi Daya Det Electric Detonator
Nam
a

Prod

uk
Day
a
Det

Elec
tric
Deto
nato
r

Spesifikasi

Nilai Spesifikasi

Primary
Leg

DDNP

0,55 0,15 Ohm/m

Resistance
No
File

0,25 A for 30 secon

Current
Water

4 kg/cm2 for 2 hours

PETN

Wire

Resistence

Bas Charge

Sumber : www.Dahana.com

12

b. Daya Det Non - Electric Detonator


Daya Det Non - Electric Detonator ini merupakan detonator keluaran
PT.DAHANA dimana detonantor ini memiliki daya yang sangat kuat.
Detonator ini dibuat dalam kapasitas six tube block dengan variasi warna
yang berbeda, namun variasi warna ini dapat mendakan delay delay
yang berbeda.

Sumber : explosives.k2si.com

Foto 3. 6
Detonator Nonel

c. Detonating Cord
Detonating Cord adalah alat pemicu yang dapat menginisiasi handak.
Spesifikasi dari detonating cord yaitu :
Velocity Of Detonation
: 6300 7500 m/s
Tensile Strengh
: 50 - 60

PT Orica

Perusahaan ini menyediakan aksesoris , seperti cakram balistik ,

aimers laser disc balistik , ledak kapasitor discharge , penguji sirkuit ,


detonator listrik , selang khusus , pemula non - listrik , debit peledak ,
penguji sirkuit peledak , sentuhan kembar menghubungkan kabel , dan
pengiriman massal bawah tanah selang . PT Orica juga menyediakan

13

detonator yang berada dalam keadaan basah dan keadaan normal atau
kering.

PT DNX

Detonator yang diproduksi oleh PT DNX salah satunya adalah

(nonel) non electric in hole delay 500 ms dan surface delay detonator 150
ms, 25 ms, 42 ms, 75 ms dan bahan peledak yang digunakan yaitu
emulsi. Total sistem inisiasi non-listrik, dimana sumber inisiasi berasal dari
gelombang kejut, dikembangkan pada tahun 1960 oleh Dyno Nobel.
Detonator non-eletrik menekan pasar pada tahun 1973, menawarkan
semua keuntungan dari inisiasi listrik tetapi menambahkan manfaat
keamanan (ketidakpekaan terhadap listrik, energi frekuensi radio dan
radiasi elektromagnetik) dan fleksibilitas operasional yang luas (lebih
mudah untuk merancang urutan inisiasi yang lebih besar, secara teoritis
dengan tak terbatas jumlah penundaan). Sistem inisiasi terdiri dari tabung
kejut terhubung ke detonator down-the-hole dan konektor permukaan.
Meskipun lapisan mereka bubuk reaktif dan berkat starter, tabung kejut
mengirimkan gelombang kejut ke detonator non-elektrik. Sambungan di
lapangan adalah "plumbing-like", dengan asumsi gelombang getaran
seperti air, yang beredar dalam tabung dari detonator yang lai

N
o

Tabel 3.2
Spesifikasi Detonator PT. DNX

Nama Produk

Nonel

Lead

Line

Warna

Kuning

Tube

Standar

Diameter

3 mm

200 + 300

Tube

Geoshot

Sismic

Electroic

initation

System

VOD

Diametere

Kabel
Kabel

Konduktor
Dimensi
Detonator

14

Nilai

Spesifikasi

100

Spesifikasi

m/s

0,63 mm

Tembaga

Panjang
88,9 mm

Tensile
Strenght

15

27,06 Kg

BAB IV
ANALISA

Kekuatan lubang ledak, akan selalu dipengaruhi oleh isian dasar


dari bahan peledak tersebut. Isian primer dalam lubang ledak hanya
berfungsi untuk penghantar awal atau sebagai pembakaran. Pemilihan
detonator pada peledakan harus dilakukan secara tepat. Terjadinya
missfire dapat juga disebabkan akibat salahnya dalam pemilihan
detonator. Seperti halnya dalam kondisi dimana lingkungan peledakan
basah dan banyak petir harus menghindari penggunaan detonator listrik
karena akan beresiko besar.

Selain itu, penggunaan detonator biasa juga pada saat ini sudah
sangat jarang digunakan. Hal tersebut dikarenakan lemahnya kekuatan
dan pendeknya sumbu bakar yang dapat digunakan meskipun dari aspek
ekonomisnya lebih murah, namun kegiatan teknis peledakan kurang
berjalan optimal. Waktu delay yang jelek, dapat menyebabkan kurangnya
efek getaran yang tersebar merata pada massa batuan atau tanah.
Sehingga pada saat ini, pengaturan waktu delay sudah dilakukan dengan
menggunakan detonator elektronik atau juga dapat digunakan nonel. Hal
tersebut sering digunakan agar efisiensi peledakan lebih baik. Sehingga
fragmentasi ledakan dapat lebih seragam dan permukaan hasil peledakan
hanya terjadi sedikit benjolan. Perangkaian detonator dengan kabel juga
harus diperhatikan dan harus dipastikan terhubung satu dengan yang
lainnya.

Selain itu juga tentunya detonator memiliki keuntungan serta


kelemahan dari setiap produk yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Contohnya saja pada detonator listrik dan detonator biasa, Keuntungan
pemakaian detonator listrik dibanding detonator biasa ialah jumlah lubang
yang dapat diledakkan sekaligus relatif lebih banyak, dengan adanya
elemen tunda dalam detonator, pola peledakan menjadi lebih bervariasi
dan arah serta fragmentasi peledakan dapat diatur dan diperbaiki dan
penanganan lebih mudah dan praktis. Sedangkan kelemahannya dapat

16

dipandang dari sudut keselamatan kerja peledakan adalah tidak boleh


digunakan pada cuaca mendung apalagi disertai kilat, karena kilatan
dapat mengaktifasi aliran listrik, sehingga terjadi peledakan premature.

BAB V

KESIMPULAN

Detonator merupakan alat untuk membuat gelombang detonasi

pada suatu kegiatan peledakan. Sehingga panas yang dihasilkan dapat


menyalakan isian primer atau isian peka detonator dan kemudia menyalakan
isian sekunder atau isian dasar. Kuat lemahnya suatu kegiatan peledakan,
ditentukan oleh jumlah isian dasar yang ada pada suatu lubang ledak.

Berdasarkan cara penyalaannya, detonator terbagi menjadi empat

jenis yaitu detonator biasa yang dinyalakan dengan api atau panas dan
dihubungkan dengan sumbu api. Detonator listrik yang dinyalakan dengan arus
listrik dari mesin peledak, terdapat dua jenis yaitu yang tidak memiliki delay time
dan ada yang memiliki delay time. Lalu jenis ketiga yaitu detonator nonel yang
dinyalakan dengan gelombang detonasi yang dialirkan menggunakan kabel
nonel atau sumbu ledak yang sangat aman. Dan tipe yang terakhir adalah
detonator generasi baru yang mesin elektronik yang dinyalakan dengan arus
listrik kemudian pengaturan waktu, delay, dan inisiasi energi diatur oleh mesin
elektronik tersebut.

Setiap jenis detonator memiliki keuntungan dan kerugiannya

tersendiri. Dalam detonator yang paling canggih saat ini merupakan detonator
elektrik yang paling menjadi masalah utama yaitu pada biaya yang sangat mahal.

17

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, Detonator, http://philchookcross.weebly.com/. Diakses pada


tanggal 23 Oktober 2016 pukul 11.29 WIB
Ansyari Isya, 2013, Berbagai Jenis Detonator, http://learnmine.blogspot
.co.id/2013/04/berbagai-jenis-detonator.html. Diakses pada tanggal 23
Oktober 2016 pukul 11.20 WIB
Candra, 2011, Peledakan, http://minerblasting.blogspot.co.id/2011_11_01_
archive.html. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2016 pukul 11.25 WIB
Mia, 2011, Peledakan, http://mheea-nck.blogspot.co.id/2011/01/teknik-peleda
kan.html. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2016 pukul 11.23 WIB

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai