lupa
juga
saya
haturkan
terima
kasih
kepada
instruktur
Laboratorium Tambang Unisba karena berkat saran dan bimbingan mereka lah
laporan bisa diselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu segala kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat diharapkan, demi kesempurnaan penulisan laporan selanjutnya. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum wr. wb.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..........................................................................1
1.2.1 Maksud.................................................................................1
1.2.2 Tujuan...................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................2
2.1 Pengertian Detonator.......................................................................2
2.2 Jenis Detonator................................................................................2
2.2.1 Detonator biasa (plain detonator)..........................................2
2.2.2 Detonator listrik (electric detonator)......................................3
2.2.3 Detonator nonel (nonel detonator)........................................5
2.2.4 Detonator elektronik (electronic detonator)..........................6
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN.................................................................7
3.1 Tugas...............................................................................................7
3.2 Pembahasan....................................................................................7
BAB IV ANALISA...............................................................................................14
BAB V KESIMPULAN........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam
suatu
kegiatan
peledakan,
harus
dilakukan
perencanaan
1.2
1.2.1
Maksud
Maksud dari dilakukannya praktikum mengenai detonator ini agar
Tujuan
Mengetahui dan memahami mengenai detonator
Mengetahui dan memahami jenis-jenis detonator yang diguanakn dalam
metode peledakan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Detonator
Detonator
merupakan
perlengkapan
peledakan
yang
2.2
Tuwena).
Jenis Detonator
Kekuatan ledak berkaitan dengan suatu kemampuan atau energi
yang mampu dihasilkan oleh suatu handak. Hal ini tergantung pada
campuran kimiawi dan energi panas yang dihasilkan ketika adanya
helombang kejut dari detonator. Kekuatan ledak juga ditentukan oleh
banyak tidaknya isian dasar. Jenis-jenis detonator terbagi menjadi :
2.2.1
menggunakan hantaran panas atau api yang dihantarkan oleh sumbu api.
Sumber : archive.kaskus.co.id
Gambar 2. 1
Detonator Biasa
Api merupakan alat yang digunakan untuk merambatkan api dengan kecepatan
yang stabil untuk menyalakan detonator. Kecepatan sumbu api yang umum
yaitu :
130 detik per meter (120 detik/yard). Pada permukaain laut dengan
2.2.2
listrik
sehingga
isian
utama
akan
menghasilkan
Keuntungan
dan
kerugian
menggunakan
detonator
listrik
Keuntungan :
a. Jumlah lubang ledak yang dapat diledakan sekaligus lebih banyak
b. Pola peledakan lebih leluasa.
c. Hasil peledakan lebih leluasa.
d. Pelaksanaanya lebih mudah serta praktis.
Kerugian / kelemahan
Sumber : archive.kaskus.co.id
Gambar 2. 2
Detonator Listrik
tabung detonator, yang diatur sesuai dengan kedalaman lubang ledak. Tahanan
listrik dari suatu detonator listrik bervariasi sesuai dengan panjang kabel listriknya
biasanya tahanan yang digunakan untuk panjang kabel 1,8 m yaitu 1,5 ohm.
Selain itu, kuat arus listrik minimum yang harus disediakan yaitu 1-1,5 ampere.
1. Intatuneus Detonator
Arus listrik yang dialirkan dari blasting machine langsung menimbulkan
ledakan pada detonator pada waktu yang sama. Hal tersebut dikarenakan
rambat arusnya sangat tinggi maka hampir seketika itu juga kawat halus
dalam detonator berpijar dan membakar isian utama dan menghasilkan
satu baris dan jumlah primer didalam kolom ledaknya hanya ada satu.
2. Delay detonator
Pada delay detonator, pada saat arus listrik dialirkan dari blasting
machine maka kawat harus terbakar secara delay atau tunda dan panas
2.2.3
Sumber : archive.kaskus.co.id
Gambar 2. 3
Detonator Nonel
dianggap lebih aman terhadap petir, gelombang radio, tv, dan terhadap pengaruh
litrik. Sumbu ledak juga cukup kuat terhadap gesekan dan pukulan dan cukup
lentur. Sumbu nonel terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah,
dan lapisan dalam. Lapisan luar berfungsisebagai ketahanan terhadap goresan
dan terhadap sinar ultraviolat. Lapisan tengah berfungsi sebagai daya regang
dan ketahanan terhadap zat kimia. Dan lapisan dalam digunakan untuk menahan
bahan kimia reaktif biasanya berisi HMX, dan alumunium yang bersuhu stabil
dan memiliki densitas dan kecepatan detonasi yang tinggi.
2.2.4
Sumber : Maxam.com
Gambar 2. 4
Detonator Elektronik
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1
Tugas
3.2
Pembahasan
3.2.1
Sketsa Detonator
Gambar 3. 1
Detonator Biasa
Gambar 3. 2
Detonator Listrik
Gambar 3. 3
Detonator Nonel
Gambar 3. 4
Detonator Elektronik
3.2.2
PT Dahana
Cari spesifikasi jenis detonator dari Dahana, Dyno Nobel, Orica dll
10
Gambar 3. 5
Detonator Produksi PT Dahana
Tabel 3. 1
Spesifikasi Detonator Nonel PT Dahana
11
Sumber : http://tkdn.kemenperin.go.id/
Tabel 3.1
Spesifikasi Daya Det Electric Detonator
Nam
a
Prod
uk
Day
a
Det
Elec
tric
Deto
nato
r
Spesifikasi
Nilai Spesifikasi
Primary
Leg
DDNP
Resistance
No
File
Current
Water
PETN
Wire
Resistence
Bas Charge
Sumber : www.Dahana.com
12
Sumber : explosives.k2si.com
Foto 3. 6
Detonator Nonel
c. Detonating Cord
Detonating Cord adalah alat pemicu yang dapat menginisiasi handak.
Spesifikasi dari detonating cord yaitu :
Velocity Of Detonation
: 6300 7500 m/s
Tensile Strengh
: 50 - 60
PT Orica
13
detonator yang berada dalam keadaan basah dan keadaan normal atau
kering.
PT DNX
(nonel) non electric in hole delay 500 ms dan surface delay detonator 150
ms, 25 ms, 42 ms, 75 ms dan bahan peledak yang digunakan yaitu
emulsi. Total sistem inisiasi non-listrik, dimana sumber inisiasi berasal dari
gelombang kejut, dikembangkan pada tahun 1960 oleh Dyno Nobel.
Detonator non-eletrik menekan pasar pada tahun 1973, menawarkan
semua keuntungan dari inisiasi listrik tetapi menambahkan manfaat
keamanan (ketidakpekaan terhadap listrik, energi frekuensi radio dan
radiasi elektromagnetik) dan fleksibilitas operasional yang luas (lebih
mudah untuk merancang urutan inisiasi yang lebih besar, secara teoritis
dengan tak terbatas jumlah penundaan). Sistem inisiasi terdiri dari tabung
kejut terhubung ke detonator down-the-hole dan konektor permukaan.
Meskipun lapisan mereka bubuk reaktif dan berkat starter, tabung kejut
mengirimkan gelombang kejut ke detonator non-elektrik. Sambungan di
lapangan adalah "plumbing-like", dengan asumsi gelombang getaran
seperti air, yang beredar dalam tabung dari detonator yang lai
N
o
Tabel 3.2
Spesifikasi Detonator PT. DNX
Nama Produk
Nonel
Lead
Line
Warna
Kuning
Tube
Standar
Diameter
3 mm
200 + 300
Tube
Geoshot
Sismic
Electroic
initation
System
VOD
Diametere
Kabel
Kabel
Konduktor
Dimensi
Detonator
14
Nilai
Spesifikasi
100
Spesifikasi
m/s
0,63 mm
Tembaga
Panjang
88,9 mm
Tensile
Strenght
15
27,06 Kg
BAB IV
ANALISA
Selain itu, penggunaan detonator biasa juga pada saat ini sudah
sangat jarang digunakan. Hal tersebut dikarenakan lemahnya kekuatan
dan pendeknya sumbu bakar yang dapat digunakan meskipun dari aspek
ekonomisnya lebih murah, namun kegiatan teknis peledakan kurang
berjalan optimal. Waktu delay yang jelek, dapat menyebabkan kurangnya
efek getaran yang tersebar merata pada massa batuan atau tanah.
Sehingga pada saat ini, pengaturan waktu delay sudah dilakukan dengan
menggunakan detonator elektronik atau juga dapat digunakan nonel. Hal
tersebut sering digunakan agar efisiensi peledakan lebih baik. Sehingga
fragmentasi ledakan dapat lebih seragam dan permukaan hasil peledakan
hanya terjadi sedikit benjolan. Perangkaian detonator dengan kabel juga
harus diperhatikan dan harus dipastikan terhubung satu dengan yang
lainnya.
16
BAB V
KESIMPULAN
jenis yaitu detonator biasa yang dinyalakan dengan api atau panas dan
dihubungkan dengan sumbu api. Detonator listrik yang dinyalakan dengan arus
listrik dari mesin peledak, terdapat dua jenis yaitu yang tidak memiliki delay time
dan ada yang memiliki delay time. Lalu jenis ketiga yaitu detonator nonel yang
dinyalakan dengan gelombang detonasi yang dialirkan menggunakan kabel
nonel atau sumbu ledak yang sangat aman. Dan tipe yang terakhir adalah
detonator generasi baru yang mesin elektronik yang dinyalakan dengan arus
listrik kemudian pengaturan waktu, delay, dan inisiasi energi diatur oleh mesin
elektronik tersebut.
tersendiri. Dalam detonator yang paling canggih saat ini merupakan detonator
elektrik yang paling menjadi masalah utama yaitu pada biaya yang sangat mahal.
17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN