Agriandi R.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.......................................................................1
1.2.1 Maksud.................................................................................1
1.2.2 Tujuan...................................................................................1
BAB II
LANDASAN TEORI...............................................................................2
2.1 Detonator.......................................................................................2
2.2 Detonator Biasa.............................................................................2
2.3 Detonator Listrik............................................................................3
2.4 Detonator Non-Elektrik (NonEl).....................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap batuan memiliki tingkat kekuatan yang beragam. Batuan yang
tergolong kedalam bahan galian lunak dapat diperoleh hanya dengan alat
mekanis. sedangkan untuk bahan galian yang memiliki tingkat kekuatan yang
tinggi tidak mampu diperoleh hanya dengan menggunakan alat mekanis, tetapi
perlu perlakuan tertentu agar bahan galian dapat terpisah dari batuan induknya
sehingga dapat diangkut untuk kemudian diolah di tempat pengolahan.
Untuk memisahkan bahan galian dari batuan induknya dapat dilakukan
dengan cara peledakan. Cara ini dilakukan untuk memberaikan bahan galian
yang memiliki tingkat kekerasan yang tinggi. Peledakan dapat diterapkan dalam
tambang terbuka maupun tambang bawah tanah, sehingga memegang peranan
penting dalam tahap penambangan.
Lubang ledak yang telah berisi handak memerlukan pemicu agar ledakan
dapat terjadi. Pemicu atau detonator dapat berupa letupan kecil, gesekan, atau
tekanan. Keberhasilan suatu peledakan bergantung dari keberhasilan pemicu
untuk membuat handak meledak. Pemilihan detonator yang salah dapat
mengakibatkan terjadinya misfire.
1.2
1.2.1
Maksud
Maksud dibuatnya laporan awal ini adalah agar praktikan mengetahui hal-
Tujuan
Tujuan dari laporan awal dengan judul Detonator ini adalah sebagai
berikut :
peledakan.
Praktikan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis
detonator.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Detonator
Detonator merupakan alat yang berfungsi menghasilkan inisiasi berupa
letupan kecil yang membuat efek kejut bagi bahan peledak peka detonator.
Dengan adanya letupan kecil tersebut, membuat agen peledak, seperti ANFO,
bereaksi hingga menghasilkan gas yang membuat material yg akan diledakan
terberaikan. Selain letupan kecil, terdapat detonator yang memiliki bentuk inisiasi
berupa
hentakan
ataupun
gesekan.
Berdasarkan
cara
penyalaan
dan
2.2
Detonator biasa
Detonator listrik
Detonator non-elektrik
Detonator Biasa
Detonator biasa merupakan jenis detonator yang telah digunakan sejak
kedalam tabung.
Isian dalam tabung detonator tidak perlu dipadatkan
Pastikan ujung sambu bakar bersentuhan dengan permukaan ramuan
bakar.
Gunakan tang khusus untuk menjepit ujung tabung agar sumbu bakar
berfungsi sebagai penghubung antara bahan peledak dan sumbu bakar, isian
utama yang berfungsi sebagai sumber gelombang sentakan ketika terkena
panas, dan isian dasar yang menghasilkan letupan kecil akibat terkena
gelombang sentakan dari isian utama. Komponen-komponen tersebut dapat
terlihat dari gambar dibawah ini :
Sumber : slideshare.com
Gambar 2.1
Komponen pada Detonator Biasa
2.3
Detonator Listrik
Detonator ini merupakan pengembangan dari detonator biasa.
Sama dengan detonator biasa, detonator listrik menghasilkan inisiasi
berupa panas, namun sumber panas yang digunakan detonator listrik
berasal dari arus listrik yang dihantarkan melalui kabel khusus. Kabel
tersebut dibuat telanjang pada ujung yang terhubung dengan bahan
peledak, hal ini membuat kabel yang telanjang tersebut berpijar dan
menghasilkan panas.
Mekanisme kerja dari detonator listrik sama dengan detonator
biasa. Kawat telanjang yang berpijar akan menghasilkan panas. Panas
yang dihaslkan kemudian membakar campuran pembakar yang memicu
isian utama menghasilkan gelombang kejut yang akan diterima oleh isian
dasar. Ketika isian dasar menerima gelombang kejut, maka ledakan pun
Instanteneous Detonator
Detonator ini akan bekerja seketika saat arus listrik dialirkan dari blasting
machine. Hal ini memungkinkan karena cepat rambat arus listrik yang
besar. Detonator jenis ini cocok untuk digunakan pada pola peledakan
yang hanya terdiri dari satu baris dan pola peledakan yang hanya
Sumber : SlideShare.com
Gambar 2.2
Instanteneous Detonator dan Delay Detonator
ledak.
Detonator harus diletakan di tempat dengan suhu sedang
Sambungan legwire dan kabel pembantu tidak boleh bersentuhan
2.4
tetapi berasal dari gelombang detonasi yang dihantarkan melalui pipa plastic
berukuran 3 mm yang berisikan bahan yang sangat mudah bereaksi. Isian
tersebut dapat menghantarkan gelombang detonasi dengan kecepatan hingga
2000 m/detik. Detonator jenis ini memiliki kelebihan seperti dapat digunakan
pada daerah yang sering terkena kilat, tidak terpengaruh gelombang listrik atau
gelombang radio, memiliki ketahanan terhadap gesekan dan pukulan, dan waktu
delay lebih akurat. Namun kekurangan detonator jenis ini adalah biaya
penggunaannya yang mahal.
Detonator nonel memiliki beberpa komponen, diantaranya adalah sumbu
nonel, isian dasar, isian utama, delay element, dan plug penutup yang tahan
terhadap air. Sumbu nonel berfungsi sebagai penghantar sinyal energi menuju
delay detonator. Terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan luar yang berfungsi
memberikan ketahanan terhadap goresan, lapisan tengah yang berfungsi
memberikan ketahanan terhadap zat kimia, dan lapisan dalam yang berfungsi
sebagai penahan bahan kimia reaktif.
Sumber : kaskus.com
Gambar 2.3
Detonator Non-Elektrik
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1.
Ansyari,
Isya.
2013.
Berbagai
Jenis
Detonator.
http://learnmine.blogspot.co.id. Diakseskan pada 24 Oktober 2016.
Pukul 17.32
2.
3.