BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Pendahuluan
Suatu kegiatan pemboran akan selalu dilakukan dalam mengoperasikan
suatu kegiatan peledakan batuan karena kegiatan pemboran ini bertujuan untuk
membuat sejumlah lubang ledak yang nantinya akan diisi dengan sejumlah
bahan peledak untuk diledakan. Selain dari pada itu, pemboran ini dapat
memberikan atau mengumpulkan data suatu sebaran cadangan.
Dalam membicarakan peledakan, hasil pembongkaran batuan sesuai
dengan yang diinginkan perlunya suatu perencanaan peledakan dengan
memperhatikan besaran-besaran peledakan. Dan salah satunya dengan
menggunakan yang akan menjelaskan mengenai geometri peledakan. Geometri
peledakan ini akan memberikan kemudahan dalam menentukan peledakan
karena geometri yang digunakan telah dikaji berdasarkan batasan untuk
menentukan dan menghitung geometri peledakan, terutama menentukan ukuran
burden berdasarkan diameter lubang tembak. Oleh sebab itu maka sangat
penting untuk mengetahui geometri peledakan untuk merancang kegiatan
peledakan agar hasil dari fragmentasi ataupun banyaknya pecahan sesuai
dengan yang diinginkan serta diharapkan dapat lebih ekonomis ketimbang
keuntungan dan keamananya pun harus selalu dipertimbangkan agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
1.2
1.2.1 Maksud
Maksud diadakannya praktikum ini adalah untuk memberikan pemahaman
serta memperkenalkan tentang geometri peledakan beserta komponennya yang
mencakup pada kegiatan peledakan dimana pada praktikum kali ini mengenai
geometri peledakan.
1.2.2 Tujuan
dunia pertambangan.
Agar dapat mengetahui mekanisme serta prinsip dari geometri peledakan.
Agar dapat mengetahui faktor-faktor yang akan mempengaruhi geometri
peledakan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pendahuluan
Kegiatan
peledakan
akan
memberaikan
batuan
dari
induknya
yaitu
teori Geometri
Peledakan
atau
Rules
of
Thumb yang
dikembangkan oleh Dyno Nobel. Teori ini menjelaskan mengenai percobaan para
praktisi di lapangan maupun dari produsen bahan peledak yang tujuannya ingin
mempermudah dalam menentukan geometri peledakan karena geometri yang
selama ini digunakan seperti R.L. Ash dan C.J Konya menyajikan batasan untuk
menentukan dan menghitung geometri peledakan, terutama menentukan ukuran
burden berdasarkan diameter lubang tembak, kondisi batuan setempat dan jenis
bahan peledak. Sehingga para ahli
Untuk
menghancurkan
batuan
maka
bahan
peledak
Sumber : Blogspot.com
Gambar 2.1
Faktor Yang Mempengaruhi Geometri Peledakan
harus
Sumber : blogspot.com
Gambar 2.2
Posisi Detonator Pada Lubang Ledak
H=
L
+J
cos
Sumber : https://html1-f.scribdassets.com/37cphikidc3ufft2/images/2-
1fa357f697.jpg
Gambar 2.3
Pengaruh Burden Terhadap Hasil Peledakan
B = 3,15.DE
SGe
SGr
stemming
tersebut,
dan
stemming
yang
terlalu
pendek
bisa
T = Kb +
Dimana : - T
= Stemming (m)
- Kb
-B
= Burden
OB
2
- OB = Overburden (m)
2.1.5 Spacing
Spacing merupakan jarak antara lubang tembak dalam satu baris dan
diukur sejajar terhadap pit wall. Biasanya spacing tergantung pada burden,
kedalaman lubang
batuan. Yang perlu diperhatikan dalam memperkirakan spacing bila masingmasing lubang bor diledakkan sendiri-sendiri dengan interval waktu yang cukup
B . L
Dimana : - S = Spacing
- L = Kedalaman lubang ledak (m)
- B = Burden
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Putra,
Habibi.
2011.
Geometri
Peledakan,
wordpress,
Muh
takbir.
2012.
Geometri
Peledakan,
blogspot.com/2012/07/geometri-peledakan.html,
blogspot,
diakses
pada
Raleda.
2012.
Teknik
Peledakan,
com/2012/04/02/teknik-peledakan/,
Oktoberber 2013 (online).
diakses
wordpress,wordpress.
pada
tanggal
19