charge dan
sebuah electrical
ignition
element yang
dihubungkan
dengan insulated wires yang disebut leg wire. Dan pada garis besarnya detonator listrik dapat
di bagi menjadi dua macam yaitu :
Instantaneous detonator (detonator tanpa element delay).
Dellay detonator, dimana fungsi dari delay ini adalah :
Mengatur fragmentasi.
2. Kawat rangkaian
Ada beberapa kawat rangkaian yaitu :
Connecting wire yaitu kawat yang mempunyai isolasi untuk menghubungkan legwire dengan
firing line
Firing line yaitu kawat yg digunakan untuk menghubungkan sumber tenaga listrik dengan
rangkaian detonator
Buswire yaitu perpanjangan dari firing line dimana masing-masing detonator (rangkaian seri
atau parallel) dihubungkan.
2. Rangkaian parallel merupakan suatu rangkaian di mana setiap detonator mempunyai alur
alternative dalam rangkaian tersebut, sehingga apabila sala satu atau beberapa detonator mati,
detonator yang lainnya masih dapat meledak. Oleh sebab itu pengujian rangkaian menyeluruh
secara langsung sangat riskan, apabila setiap detonator belum di uji. Untuk peledakan
rangkaian parallel, arus minimum yang diperlukan per detonator sekitar 0.5 ampere.
Dari tabel 1 tahanan kawat tembaga 14 AWG adalah 2,53 ohm / 1000 ft dan 20 AWG
adalah 10,15 ohm / 1000 ft.
Rf = 2500ft(2,53 ohm)/(1000 ft) = 2,53 ohm
Rc = 200 ft (10,15 ohm)/(1000 ft) =2,03 ohm
R T = RD + RC + RF
R T = 92 ohm + 2,53 ohm + 2,03 ohm = 96,56 ohm
Arus yang mengalir dalam rangkaian seri dari sumber tenaga 220 Volt Power Line
I = V/R
=(220 volt)/(96,56 ohm)
= 2,28 ampere