Disusun Oleh :
DOSEN PENGAJAR
HENDRA BUDIMAN, S.Si., M.Si.
Asisten Dosen :
1. Anggia Rizcyta NPM 1703001 (.............)
2. Robbin Aji Saputra NPM 1703003 (.............)
3. Alin Nurromadhon NPM 1703005 (.............)
4. Dewi Astuti NPM 1703007 (.............)
5. Firman Arvian NPM 1703020 (.............)
6. Devan Maulana NPM 1703033 (.............)
7. Ario Dwi Saputra NPM 1703040 (.............)
8. Ayu Nurjana NPM 1703044 (.............)
9. Wahyuni Regina Pingkan NPM 1703052 (.............)
10. Tholib Canali Sobli NPM 1703062 (.............)
11. Diafitri NPM 1703071 (.............)
12. Aisyah Nurlaily NPM 1603013 (.............)
13. Aulia Lu’lu’ Aljannah Suli NPM 1603018 (.............)
14. Tri Ayu Anggraini NPM 1603031 (.............)
15. Erik Triyansyah NPM 1603033 (.............)
16. Zaqlia Syafitri NPM 1603036 (.............)
17. Rendi Irmansyah NPM 1603039 (.............)
18. Andre Almuttaqin NPM 1603041 (.............)
19. Nur Laili NPM 1603045 (.............)
20. Iqbal Dwi Anugrah NPM 1603057 (.............)
21. Febby Emellia NPM 1603062 (.............)
Dosen Pengajar
Laboratorium Fisika Dasar
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Penulis rahmat serta karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas untuk
memenuhi syarat mengikuti Ujian Akhir Praktikum Fisika Dasar
Pelaksaan Percobaan Fisika Dasar ini dimaksudkan untuk menambah
pengetahuan yang telah terima selama mengikuti pembelajaran diperkuliahan dan
sebagai salah satu program atau pokok persyaratan untuk mengikuti ujian akhir Fisika
Dasar di Politeknik Akamigas Palembang.
Penulis berterima kasih, Penulis berharap semoga rekap hasil praktikum fisika ini
dapat bermanfaat baik bagi penyusun sendiri maupun bagi orang lain. Segala kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
hasil rekap praktikum fisika dasar di masa yang akan datang.
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... v
1.2 Batasan Masalah................................................................................... vi
1.3 Tujuan.................................................................................................. vii
1.4 Manfaat................................................................................................ viii
1.5 Metode Penulisan................................................................................. ix
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 PROFIL POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2.1.1 Visi dan Misi................................................................................. 1
2.1.2 Program Studi............................................................................... 1
2.2 DASAR TEORI
2.2.1 Pengukuran Dasar Mekanis......................................................... 2
2.2.2 Penentuan Nilai Resistansi & Tahanan Jenis Logam.................. 2
2.2.3 Penentuan Nilai Modulus Elastis................................................. 4
2.2.4 Elektrolisa.................................................................................... 5
2.2.5 Impedansi & Daya Listrik........................................................... 6
2.2.6 Pesawat Atwood(Sistem Katrol).................................................. 7
2.2.7 Jembatan Wheatstone.................................................................. 7
2.2.8 Kalorimeter(Hukum Joule).......................................................... 8
BAB III ISI (PEMBAHASAN)
3.1 Pengukuran Dasar Mekanis................................................................... 9
3.2 Penentuan Nilai Resistansi & Tahanan Jenis......................................... 10
3.3 Penentuan Nilai Modulus Elastis........................................................... 11
3.4 Elektrolisa.............................................................................................. 12
3.5 Impedansi & Daya listrik....................................................................... 13
3.6 Pesawat Atwood (Sistem Katrol)........................................................... 14
3.7 Jembatan Wheatstone............................................................................ 15
3.8 Kalorimeter (Hukum Joule)................................................................... 16
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam melengkapi Rekap Hasil Laporan Praktikum Fisika
Dasar ini yaitu :
1. Untuk memahami pengukuran dasar mekanis dan hukum ohm
2. Untuk mengetahui kegunaan elastisitas dan elektrolisa
3. Untuk mengetahui cara kerja impendansi dan pesawat adwood
4. Untuk mengetahui cara kerja penggunaan jembatan wheatstone dan kalorimetri
1.4 Manfaat
Tidak hanya itu, penulis juga dapat memetik beberapa manfaat yang nyata
penulis dapatkan selama menulis laporan dengan berbagai judul hingga pada titik
dimana penulis diminta untuk merekap hasil laporan praktikum yang telah menjadi
syarat wajib bagi penulis dalam mengikuti pelajaran praktikum fisika dasar, dan
petikan manfaat yang penulis dapatkan yaitu :
1. Praktikan dapat memahami konsep-konsep dasar fisika
2. Praktikan dapat menambah wawasan dalam pembelajaran
3. Praktikan dapat menjadikan kita sumber daya manusia yang dapat bermanfaat
dan memiliki ilmu yang berguna bagi dunia pertambangan
2.2.4 Elektrolisa
Elektrolisa adalah peristiwa berlangsungnya reaksi kimia oleh arus listrik.
Alat elektrolisa terdiri atas sel elektrolitik yang berisi elektrolit (larutan atau leburan),
dan dua elektroda, anoda dan katoda. pada anoda terjadi reaksi oksida sedangkan
pada elektroda katoda terjadi reaksi reduksi.
Pada suatu percobaan elektrolisa reaksi yang terjadi pada katoda bergantung pada
kecenderungan terjadinya reaksi reduksi. Elektrolisa NaCl pada berbagai keadaan
menunjukkan pentingnya suasana sistem yang dielektrilisa. Jika larutan NaCl
yang sangat encer dielektrolisa menggunakan elektroda platina maka reaksi pada
kedua elektroda sebagai berikut ;
anoda : 2 H2O O2 + 4 H+ + 4 e katoda : 2 H2O + 2 e H2 + 2 OH-
Jika larutan cukup pekat, reaksi-reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
anoda : 2 Cl-Cl2 + 2 e
katoda : 2 H2O + 2 e H2 + 2 OH-
Jika leburan NaCl dielektrolisis maka reaksi pada elektroda adalah sebgai berikut
:anoda : 2 Cl-Cl2 + 2 e katoda : Na+ + e Na
Jika pada elektrolisis larutan NaCl digunakan raksa sebagai katoda, reaksi-reaksi pada
elektroda adalah sebagai berikut :
anoda : 2 Cl-Cl2 + 2 e katoda : Na+ + e Na
Natrium yang berbentuk melarut dalam raksa membentuk amalgam.
Z^2 = R^2+(Xl-Xc)^2
Dimana :
Z = Impedansi (Ohm / Ω)
R = Resistansi (Ohm / Ω)
XL = Reaktansi induktif (Ohm / Ω)
XC = Reaktansi kapasitif (Ohm / Ω)
Daya Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical Power adalah
jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam sebuah sirkuit/rangkaian. Sumber
Energi seperti Tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik sedangkan beban yang
terhubung dengannya akan menyerap daya listrik tersebut. Dengan kata lain, Daya
listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik.
Kita mengambil contoh Lampu Pijar dan Heater (Pemanas), Lampu pijar menyerap
daya listrik yang diterimanya dan mengubahnya menjadi cahaya sedangkan Heater
mengubah serapan daya listrik tersebut menjadi panas. Semakin tinggi nilai Watt-nya
semakin tinggi pula daya listrik yang dikonsumsinya Sedangkan berdasarkan konsep
usaha, yang dimaksud dengan daya listrik adalah besarnya usaha dalam
memindahkan muatan per satuan waktu atau lebih singkatnya adalah Jumlah Energi
Listrik yang digunakan tiap detik. Berdasarkan definisi tersebut, perumusan daya
listrik adalah seperti dibawah ini :
P=E/t
Dimana :
P = Daya Listrik
E = Energi dengan satuan Joule
t = waktu dengan satuan detik
Dalam rumus perhitungan, Daya Listrik biasanya dilambangkan dengan huruf “P”
yang merupakan singkatan dari Power. Sedangkan Satuan Internasional (SI) Daya
Listrik adalah Watt yang disingkat dengan W. Watt adalah sama dengan satu joule
per detik (Watt = Joule / detik)
Satuan turunan Watt yang sering dijumpai diantaranya adalah seperti dibawah ini :
1 miliWatt = 0,001 Watt
1 kiloWatt = 1.000 Watt
1 MegaWatt = 1.000.000 Watt
Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Daya Listrik dalam sebuah
Rangkaian Listrik adalah sebagai berikut :
P=VxI
Atau
P = I2R
P = V2/R
Dimana :
P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)
V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
R = Hambatan dengan satuan Ohm (Ω)
2.2.8 Kalorimeter
Kalorimeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan (mengukur)
kalor. Pengukuran itu dilakukan untuk mengetahui kalor jenis suatu zat. Jika kalor
jenis suatu zat sudah diketahui, kalor yang diserap atau dilepaskan dapat dihitung
dengan mengukur perubahan suhunya. Kalorimeter terdiri atas sebuah bejana logam
yang kalor jenisnya sudah diketahui sebelumnya. Bejana itu ditempatkan dalam suatu
wadah bejana lain dengan cara dipisahkan (tidak terdapat kemungkinan
bersinggungan secara langsung) diantara kedua bejana tadi diberi isolator yang
mencegah terjadinya pertukaran kalor dengan udara luar.
Prinsip kerja kalorimeter didasarkan pada Azas Black yang dinyatakan sebagai
berikut :
Jika dua benda yang mempunyai suhu berbeda didekatkan sehingga terjadi
kontak maka temperatur akhir kedua benda yang mempunyai suhu berbeda
setelah keseimbangan termis tercapai akan sama.
Jumlah kalor yang diterima = jumlah kalor yang diberikan.
Jika sebuah benda melepas kalor, maka akan terjadi perubahan wujud pada zat
tersebut selain itu juga terjadi perubahan ukuran. Misalnya air jika didinginkan
akan berubah menjadi es. Dari pertama air yang berbentuk cair, berubah bentuk
menjadi es. Dari cair menjadi padat. Begitu pula yang terjadi pada benda cair
yang menguap menjadi gas.
Ada beberapa hal yang terkait dengan kalor, yaitu :
1. Kalor jenis, adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1
gram atau1 kg zat sebesar 1o
2. Kapasitas kalor, adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk
menaikkan suhunya sebesar 1o
3. Kalor lebur, menyatakan banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh satu satuan
massa zat padat untuk merubah seluruh wujudnya menjadi cair.
4. Kalor beku adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat
dari wujud cair menjadi padat pada titik bekuya.
5. Titik lebur normal suatu zat atau partikel, dapat diketahui atau ditentukan oleh
gaya tarik antar partikel-partikel di dalamnya.
6. Kalor uap adalah banyaknya kalor yang diserap untuk mengubah 1 kg zat dari
wujud cair menjadi uap pada titik didihnya.
7. Kalor embun adalah banyaknya kalor yang dibebaskan untuk mengubah 1 kg
zat dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya.
8. Titik didih normal dari sebuah cairan merupakan kasus di mana tekanan uap
cairan sama dengan tekanan atmosphere dipermukaan laut.
Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan
oleh Joseph Black. Asas ini menjabarkan:
Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang
panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama
Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang
dilepas benda panas
Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang
diserap bila dipanaskan
Bunyi Asas Black adalah sebagai berikut:
"Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih
tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah"
Rumus Asas Black
Secara umum rumus Asas Black adalah :
Qlepas = Qterima
Keterangan:
Qlepas adalah jumlah kalor yang dilepas oleh zat
Qterima adalah jumlah kalor yang diterima oleh zat
dan rumus berikut adalah penjabaran dari rumus diatas :
(M1 X T1 + M2 X T2) / (M1 + M2)
Keterangan :
M1 = Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi
C1 = Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi
T1 = Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi
Ta = Temperatur akhir pencampuran kedua benda
M2 = Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah
C2 = Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah
T2 = Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah
Pada pencampuran antara dua zat, sesungguhnya terdapat kalor yang hilang ke
lingkungan sekitar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan mengenai mata kuliah Fisika Dasar dapat kami
simpulkan sebagai berikut :
1. Pengukuran dalam fisika adalah membandingkan dua hal dengan salah
satunya menjadi pembanding atau alat ukur yang besarnya harusnya
distandarkan,bertujuan untuk mengetahui kualitas atau kuantitas suatu
besaran. Sedangkan hukum ohm adalah besar arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial
yang diterapkan kepadanya
2. Elastisitas (elasticity) adalah kemampuan (ability) dari benda padat untuk
kembali ke bentuk semula segera setelah gaya luar yang bekerja padanya
hilang. Sedangkan elektrolisa adalah peristiwa berlangsungnya reaksi kimia
oleh arus listrik, terdiri atas sel elektrolitik yang berisi elektrolit (larutan atau
leburan), dan dua elektroda, anoda dan katoda. pada anoda terjadi reaksi
oksida sedangkan pada elektroda katoda terjadi reaksi reduksi.
3. Impedansi merupakan total dari resistansi dan reaktansi komponen pada suatu
rangkaian AC. Impedansi disimbolkan oleh huruf kapital ‘Z’ dan dihitung
dalam satuan Ohm (Ω). Sedangkan pesawat adwood merupakan salah satu
bentuk dari pesawat sederhana yang berfungsi untuk memudahkan
pemindahan benda.
4. Jembatan wheatstone adalah rangkaian yang digunakan untuk
menyederhanakan susunan hambatan yang semula tidak dapat disederhanakan
secara seri paralel. Sedangkan calorimeter adalah sebuah alat yang digunakan
untuk menentukan atau mengukur kalor.
DAFTAR PUSTAKA