Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN DIAGNOSA KEPERAWATAN JIWA : GANGGUAN

KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh:

SITI FAIDATUN MUNAWAROH

A 11501191

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

GOMBONG

2018
LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH

1. PENGERTIAN
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya
perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai
ideal diri. ( Yosep,2009)

Harga diri rendah ialah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri atau kemampuan
diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan. ( Towsend,2008)
Harga diri yaitu penilaian tentang pencapaian diri sendiri dengan menganalisa seberapa
jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. ( Keliat BA,2006)
2. JENIS
Harga diri rendah merupakan penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan
menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi
adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan
kesalahan, kekalahan, dan kegagalan, tetapi merasa sebagai seseorang yang penting dan
berharga. Gangguan harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan
melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi diri yang
negatif membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri. Gangguan diri atau harga diri rendah
dapat terjadi secara :
a. Situasional
Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus dioperasi, kecelakaan,dicerai suami,
putus sekolah, putus hubungan kerja. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri
rendah karena prifasi yang kurang diperhatikan. Pemeriksaan fisik yang sembarangan,
pemasangan alat yang tidak sopan, harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang
tidak tercapai karena dirawat/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.
(Makhripah D & Iskandar, 2012)
b. Kronik
Yaitu perasaan negativ terhadap diri telah berlangsung lama,yaitu sebelum sakit/dirawat.
Pasien mempunyai cara berfikir yang negativ. Kejadian sakit dan dirawat akan
menambah persepsi negativ terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respons yang
mal-adaptife, kondisi ini dapat ditemukan pada pasien gangguan fisik yang kronis atau
pada pasien gangguan jiwa. (Makhripah D & Iskandar, 2012)
3. TANDA DAN GEJALA
a. Data Objektif
Menurut Carpenito dalam keliat (2011) perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah
antara lain :
1) Mengkritik diri sendiri
2) Menarik diri dari hubungan social
3) Pandangan hidup yang pesimis
4) Perasaan lemah dan takut
5) Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri
6) Pengurangan diri/mengejek diri sendiri
7) Hidup yang berpolarisasi
8) Ketidakmampuan menentukan tujuan
9) Merasionalisasi penolakan
10) Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
11) Menunjukkan tanda depresi ( sukar tidur dan sukar makan )
4. PENYEBAB
Berbagai faktor menunjang terjadinya perubahan dalam konsep diri seseorang. Dalam
tinjuan lifespan history klien. Penyebab terjadinya harga diri rendah adalah pada masa kecil
sering disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya. Saat individu mencapai masa
remaja keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima. Menjelang
dewasa awal sering gagal di sekolah, pekerjaan atau pergaulan. Harga diri rendah muncul saat
lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuannya.( Yosep,2009)
Menurut Stuart & Sundeen (2006), faktor-faktor yang mengakibatkan harga diri rendah
kronik meliputi faktor predisposisi dan faktor presipitasi sebagai berikut :

a. Faktor predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua
yang tidak realistik, kegagalan yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab
personal, ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak realistis.
2) Faktor yang mempengaruhi performa peran adalah stereotipe peran gender, tuntutan
peran kerja, dan harapan peran budaya
3) Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi meliputi ketidakpercayaan orangtua, tekanan
dari kelompok sebaya, dan perubahan struktur sosial.(Stuart & Sundeen, 2006)
b. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya adalah kehilangan bagian tubuh,
perubahan penampilan/bentuk tubuh,kegagalan atau produktivitas yang menurun. Secara umum,
gangguan konsep diri harga diri rendah ini dapat terjadi secara emosional atau kronik. Secara
situasional karena trauma yang muncul secara tiba-tiba, misalnya harus
dioperasi,kecelakaan,perkosaan atau dipenjara, termasuk dirawat dirumah sakit bisa
menyebabkan harga diri rendah disebabkan karena penyakit fisik atau pemasangan alat bantu
yang membuat klien sebelum sakit atau sebelum dirawat klien sudah memiliki pikiran negatif
dan meningkat saat dirawat.( Yosep,2009)
Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang tidak efektif
akibat adanya kurang umpan balik positif, kurangnya system pendukung kemunduran
perkembangan ego, pengulangan umpan balik yang negatif, disfungsi system keluarga serta
terfiksasi pada tahap perkembangan awal.(Townsend,2008)
5. AKIBAT
Harga diri rendah dapat diakibatkan oleh rendahnya cita-cita seseorang. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya tantangan dalam mencapai tujuan. Tantangan yang rendah
menyebabkan upaya yang rendah. Selajutnya hal ini menyebutkan penampilan seseorang yang
tidak optimal. Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut
lebih dari kemampuanya. Ketika seseorang mengalami harga diri rendah, maka akan berdampak
pada orang tersebut mengisolasi diri dari kelompoknya. Dia akan cenderung menyendiri dan
menarik diri. (Eko P,2014)
Harga diri rendah dapat berisiko terjadi isolasi sosial yaitu menarik diri. Isolasi sosial
menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang
maladaptive, mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial.( DEPKES,2003)
6. POHON MASALAH

Isolasi Sosial (Efek)


Gangguan Konsep Diri: HDR (Core Problem)

Coping individu tidak efektif ( Causa)

7. DIAGNOSIS KEPERAWATAN UTAMA


1. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah ( HDR)
DAFTAR PUSTAKA
1. Herdman. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
2. Iskandar, M. D. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa.Bandung: PT Refika
3. Aditama.Keliat. (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa : edisi 2.Jakarta: EGC.
4. Keliat, C. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas.Yogyakarta: EGC.
5. Prabowo, E. (2014). Konsep&Aplikasi ASUHAN KEPERAWATAN JIWA.Yogyakarta :
Nuhamedika.
6. Sundeen, S. &. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
7. Townsend. (2008). Nursing Diagnosis in Psuchiatric Nursing a Pocket Guide for Care
Plan Construction.jakarta: EGC.
8. Sari, Kartika. (2015). Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta:
CV.Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai