Anda di halaman 1dari 7

PERKEMBANGAN INDUSTRI PEMULIAAN

DAN PEMBENIHAN
PERKEMBANGAN INDUSTRI BENIH DI INDONESIA

Di Indonesia, pada zaman Belanda tahun 1920 telah mulai adanya perhatian
terhadap soal perbenihan dan meningkatkan perbaikan dengan cara-cara
bercocok tanam. Usaha-usahanya diarahkan kepada pengadaan benih yang
kemudian diikuti dengan pendirian lumbung-lumbung benih untuk menyediakan
benih bagi para petani. kegiatannya meningkat yaitu dengan dibangunnya balai
Benih (khususnya di Jawa). Suatu cara yang sangat disayangkan ketika itu adalah
tentang pendistribusiannya tertuju pada basis yang tidak efisien, sehingga terjadi
kontaminasi yang terasa kurang manfaatnya, sebab sebagian besar petani yang
produktif tidak memanfaatkannya (Kartasaputra, 2003).
Pada tahun 1970 pemerintah menganggap perlu adanya kesatuan dalam
kebijkaan mengenai kegiatan-kegiatan baik dalam hal usaha peningkatan
produksi pertanian, maupun yang berkaitan dengan masalah perbenihan,
Sehingga dibentuk Badan Balai nasional (BBN). Tugas pokok badan Benih nasional
yaitu membentuk lembaga yang tugasnya memperbanyak dan memproduksi benih
dari varietas-varietas yang ditingkatkan dan berkualitas tinggi bagi kepentingan
masayarakat, khususnya para petani. Varietas-varietas ini berasal dari program
Seleksi Balai Penelitian (Kartasaputra, 2003).
Ketersediaan benih yang unggul bermutu dengan paket teknologi dan
kebijakan pemerintah yang memadai merupakna faktor-faktor penting
penentu keberhasilan swasembada pangan disamping ketekunan berbagai
pihak yang terkait dalam usaha produksi. Sementara itu pembinaan mutu
benihnya jangan sampai tertinggal oleh permintaan petani maju sehingga juga
memerlukan penanganan yang serius oleh semua pihak yang berada pada
setiap subsisten perbenihan (Mugnisjah dan Setiawan, 1995).
PEMULIAAN BENIH

Benih ataupun bibit, sebagai produk akhir dari suatu program pemuliaan
tanaman, yang pada umumnya memiliki karakteristik keunggulan tertentu,
mempunyai peranan yang vital sebagai penentu batas-atas produktivitas dan
dalam menjamin keberhasilan budidaya tanaman. Sampai saat ini, upaya
perbaikan genetik tanaman di Indonesia masih terbatas melalui metode
pemuliaan tanaman konvensional, seperti persilangan, seleksi dan mutasi, dan
masih belum secara optimal memanfaatkan aneka teknologi pemuliaan modern
yang saat ini sangat pesat perkembangannya di negara-negara maju.
Tujuan pemuliaan masih berkisar pada upaya peningkatan produktivitas,
ketahanan terhadap hama dan penyakit utama dan toleransi terhadap cekaman
lingkungan (Al, Fe, kadar garam, dll), pemuliaan kearah karakter kualitas paling
sering dijumpai pada komoditas hortikultura. Pemberlakuan UU No. 29 tahun
2000, yang memberikan perlindungan dan hak khusus bagi pelaku riset
pemuliaan, memberi peluang untuk berkembangnya industri perbenihan
kompetitif yang berbasis riset pemuliaan. Secara umum peran pemuliaan dalam
meningkatkan produktivitas, kualitas dan daya saing komoditas pertanian serta
berbagai kendala dalam program pemuliaan tanaman adalah di tanah dan air.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai