Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR

Yustanri Ahmad

Yustanri Ahmad

EduTech UNJ'14

SELANJUTNYA

FOLLOW

EDUKASI

Sumber Daya Manusia dalam Permasalahan Pendidikan di Indonesia

27 Agustus 2014 05:10 Diperbarui: 27 Agustus 2014 05:10 2183 0 0

Nama: Yustanri Ahmad Mutawalli

NIM: 1215143073

Jurusan: Kurikulum & Teknologi Pendidikan

Salah satu faktor permasalahan pendidikan di Indonesia yaitu akibat ketidakmampuan atau rendahnya
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA). Kualitas SDM yang
rendah tersebut karena masyarakat (terutama di daerah pinggiran) masih memiliki kesadaran yang
rendah akan pentingnya pendidikan formal.

Mengapa masalah tersebut bisa terjadi? Padahal Indonesia sudah merdeka, bukan? Menurut
pandangan saya, Indonesia secara resmi memang sudah dinyatakan merdeka. Tapi mari kita lihat segala
aspek kedihupan masyarakat Indonesia, apakah sudah dikatakan merdeka? Jawabannya adalah belum
tentu merdeka.
Di dalam artikel yang saya kutip, dipaparkan bahwa banyak sekali SDA melimpah di Negara kita, tetapi
tidak diimbangi dengan pengelolaan yang baik dari SDM Indonesia sendiri. Hal ini tentu menjadi
ancaman serius bagi Negara kita, karena ini bisa menjadi celah bagi pihak asing untuk mengelola SDA di
Indonesia. Apakah akibatnya? Indonesia akan kembali terjajah dan ini sudah terlihat jelas di depan mata
kita. Kita bisa melihat tambang-tambang batu bara di Kalimantan dan Sumatera, serta tambang emas di
Papua yang sudah dikelola penuh oleh pihak asing. Inikah yang dinamakan penjajahan secara tidak
langsung? Mengapa masyarakat Indonesia tidak bisa mengelola SDA-nya sendiri? Masalah utamanya
adalah karena masyarakat Indonesia tidak memiliki ilmu yang cukup tentang bagaimana mengelola
sumber daya alam yang ada dan bagaimana memberdayakannya agar tetap dapat dinikmati oleh anak
cucu kita nanti. Pendidikan tentu sangat berperan penting dalam mengatasi masalah ini.

Fakta yang dapat kita lihat di masyarakat kita diantaranya masih banyaknya anak-anak usia sekolah,
terutama di pedalaman atau pelosok Indonesia dan sebagian kecil di kota besar, yang semestinya
mengemban pendidikan di sekolah ternyata tidak bersekolah. Bahkan saya sering melihat dan
mendengar di berbagai media, alasan mereka tidak bersekolah yaitu ketidakmampuan mereka dalam
memenuhi kebutuhan sekolah, seperti membeli buku,seragam, ataupun membayar biaya SPP sekolah.
Alasan lainnya adalah kurangnya semangat anak-anak untuk bersekolah dan parahnya, ada beberapa
orang tua yang tidak mengizinkan mereka untuk bersekolah karena alasan melanggar keyakinan atau
peraturan suku yang diyakininya. Padahal, Pemerintah sudah memberikan subsidi merata di seluruh
Indonesia, yakni dalam pengadaan buku sekolah dan pembiayaan SPP sekolah yang semuanya telah
dianggarkan secara matang dan merata. Dan juga Pemerintah sempat mengutus guru untuk bernegosiasi
dengan orang tua yang tidak mengizinkan anaknya bersekolah, namun hanya sedikit dari mereka yang
mengizinkan. Alhasil, masih banyak anak-anak yang tidak bersekolah.

Lalu Solusi Apa yang Kita Lakukan?

Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan sosialisasi dengan pihak terkait sampai ke pelosok negeri
bahwa mengemban pendidikan itu tidak sulit dan tidak merugikan sama sekali karena fasilitas dan biaya
sudah ditanggung Pemerintah. Kita hanya memperlukan niat dan tekad yang kuat bila ingin bangkit dari
pendidikan yang bisa dibilang terpuruk. Kita harus menuntut ilmu setinggi-tingginya agar dapat
diamalkan dan dipraktikkan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan pendekatan tersebut, kita
hanya bisa berharap, kesadaran masyarakat akan timbul dan sadar pentingnya pendidikan formal dan
timbul pula semangat masyarakat dalam menuntut ilmu.
Link artikel : http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/12/12/10/mesyme-masalah-
pendidikan-indonesia

Anda mungkin juga menyukai