Anda di halaman 1dari 6

Penyakit terkait Gangguan Lapangan Pandang

A. Atrofi Optik
Atrofi optik merupakan penurunan fungsi dan degenerasi dari axon di antara retina dan
corpus geniculatum lateral. Terdiri atas
a. Atrofi Optik Primer, dapat disebabkan oleh
1. Neuritis optic
2. Penekanan oleh aneurisma atau tumor
3. Neuropati optic herediter
4. Neuropati optic nutrisional atau toksik
5. Trauma
b. Atrofi Optik Sekunder,
1. Papilloedem
2. Anterior Ischaemic Optic Neuropathy
3. Papillitis
c. Atrofi Optik Konsekutif
1. Retinitis pigmentosa
2. Prior central retinal artery occlusion
3. Extensive retinal photocoagulation
d. Atrofi Optik Glaukomatos (Bowling, 2015)

B. Neuritis Optik Demyelinisasi


Merupakan suatu proses hilangnya myelin pada neuron akibat difagositosis oleh
microglia dan makrofag. Penyakit terkait diantaranya
a. Isolated optic neuritis
b. Multiple sclerosis
c. Neuromyelitis optic
d. Schilder’s disease
(Bowling, 2015)

Tatalaksana Neuritis Optik Demyelinisasi


Methylprednisolone Na-succinate intravena, 1 gram/hari selama 3 hari,
dilanjutkan prenisolone 1 mg/kgBB/hari selama 11 hari dan diturunkan bertahap
selama 3 hari. (Bowling, 2015)
C. Adenoma Pituitari

Terjadi defek pada lapang pandang akibat penekanan pada khiasma optik, sehingga
memberikan gambaran berupa hemianopia bitemporalis.

Tatalaksana
a. Observasi
b. Obat-obatan sesuai jenis tumor pituitari
c. Bedah
d. Radioterapi
e. Monitoring lapangan pandang (Bowling, 2015)

D. Apopleksi Pituitari
Merupakan kematian jaringan pituitary akibat kerusakan vaskuler. Dapat terjadi pada
adenoma yang tidak terdiagnosis, Sindrom Seehan dan Krisis Addison. Manifestasi dapat
berupa hemianopsia bitemporalis (Bowling, 2015)

E. Craniopharyngioma
Merupakan tumor yang berasal dari remnant kantong Ratke sepanjang tangkai pituitari.
Manifestasi yang muncul bergantung pada tempatnya dapat pada nervus optik, chiasma
optic ataupun tractus optic.(Bowling, 2015)
F. Meningioma
Merupakan tumor yang berasal dari meninges. Manifestasi pada mata dapat ditimbulkan
pada tuberculum sellae atau sphenoidal ridge. Jika meningioma berkembang pada
tuberculum sellae maka akan bermanifestasi sebagai junctional scotoma sesuai lokasinya.
Jika berkembang pada sphenoidal ridge bermanifestasi sebagai rasa penuh pada temporal
karena hyperostosis.(Bowling, 2015)

(Bowling, 2015)

Tatalaksana
1. Observasi
2. Bedah
3. Radioterapi
(Liu et al, 2010)
(Liu et al, 2010)

Anda mungkin juga menyukai