HIPOSPADIA
Oleh:
Pembimbing:
HIPOSPADIA
Pembimbing,
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis berjudul “Hipospadia”
ini dibuat dengan tujuan sebagai salah satu syarat kelulusan dalam Kepaniteraan
Klinik Ilmu Bedah di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Selain itu, saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman saya yang
berada dalam satu kelompok kepaniteraan yang sama atas dukungan dan bantuan
mereka selama saya menjalani kepaniteraan ini. Pengalaman saya dalam
kepaniteraan ini akan selalu menjadi suatu inspirasi. Saya juga mengucapkan rasa
terimakasih yang mendalam kepada kedua orangtua saya atas bantuan, dukungan
baik secara moril maupun materil, dan kasihnya.
Penulis menyadari bahwa refrat ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan refrat ini.Akhir kata dengan segala kekurangan yang ada, penulis
berharap semoga refrat ini dapat bermanfaat terutama kepada pembaca dan penulis
sendiri.
Penulis
1
BAB I
LAPORAN KASUS
2.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
STATUS UROLOGI
STATUS KHUSUS BATU SALURAN KEMIH
Nama :
Umur :
Suku Bangsa :
Pekerjaan :
Status Perkawinan :
RIWAYAT PENYAKIT
PEMERIKSAAN FISIK
Dextra - - - -
Simistra + - - -
3
Kesan :
1. Nefrolithiasis multiple kiri di proyeksi pelvis renal kiri
(ureteropelvic junction) dan pole bawah ginjal kiri
2. Hidronefrosis grade III-IV ginjal kiri
3. Fungsi sekresi dan ekskresi kedua ginjal baik
6
Rontgen Thorax
Kesan :
Kesan :
1. Kedudukan DJ Stent kiri baik
8
2.4 Penatalaksanaan
Medikamentosa:
- IVFD RL 20 tpm
- Inj Ceftriaxone 1 x 2 mg
- Inj Ketorolac 2x1 amp
- Inj Omeprazole 1x1 vial
Non-Medikamentosa:
Dismembered Pieloplasty + Pielolithotomy sinistra + insersi DJ Stent sinistra.
2.5 Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
9
2.6 Follow Up
Tanggal 17-05-19
S O A P
Tanggal 19-04-19
S O A P
Nyeri bekas luka KU : Tampak sakit Post Op. H+1 IVFD RL 20 tpm
operasi, mual (+) sedang Dismembered Inj Ceftriaxone 1 x 2 gr
TD :110/80 mmHg Pieloplasty + Inj Ketorolac 3 x 1 amp
Nadi : 92 x/menit Pielolithotomy Inj Omeprazole 1x1 vial
RR : 23 x/menit sinistra + insersi Inj Kalnex 2x1 amp
Suhu : 36,5 oC DJ Stent sinistra Mobilisasi duduk
Drain : ±15 cc ec HN gr. III
Urin : ± 400 cc
Tanggal 20-05-19
S O A P
Nyeri bekas luka KU : Tampak sakit Post Op. H+2 IVFD RL: D5% (2:1) 20
operasi ringan Dismembered tpm
10
Tanggal 21-05-19
S O A P
Nyeri bekas luka KU : Tampak sakit Post Op. H+3 IVFD RL: D5% (2:1)
operasi minimal ringan Dismembered 20 tpm
TD : 110/80 mmHg Pieloplasty + Inj Ceftriaxone 1 x 2 gr
Nadi : 94 x/menit Pielolithotomy Inj ketorolac 2 x 1 amp
RR : 23 x/menit sinistra + insersi PO PCT tab 3x500 mg
Suhu : 36,6oC DJ Stent sinistra GV
Drain : ±3 cc ec HN gr. III Lepas drain
Urin : ± 470 cc
Tanggal 22-5-19
S O A P
Nyeri bekas luka KU : Tampak baik Post Op. H+4 Levofloxacin s.1.dd
operasi minimal TD : 120/70 mmHg Dismembered PCT 500 mg s.3.dd
Nadi : 87 x/menit Pieloplasty + Kontrol Poli 29-05-2019
RR : 21 x/menit Pielolithotomy Kateter masih terpasang
Suhu : 36.8oC sinistra + insersi
Urin : ± 430 cc DJ Stent sinistra
ec HN gr. III
11
BAB II
PENDAHULUAN
sedangkan duplikasi lengkap jika kedua pelvis ureter bermuara pada tempat yang
berbeda.4 Kelainan ini seringkali berkaitan dengan anomali saluran kemih lainnya
seperti ureter ektopik, ureterokel, refluks vesikoureter, refluks uretero-ureter, yang
keseluruhannya dapat menyebabkan hidronefrosis.3
Kasus hidronefrosis semakin sering didapati. Di Amerika Serikat,
insidensinya mencapai 3,1%, 2,9% pada wanita dan 3,3% pada pria. Penyebabnya
dapat bermacam-macam dimana obstruksi merupakan penyebab yang tersering.
13
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
14
BAB IV
ANALISA KASUS
BAB V
KESIMPULAN
Hidronefrosis adalah dilatasi piala dan kaliks ginjal pada salah satu atau
kedua ginjal akibat obstruksi. Obstruksi pada aliran normal urin menyebabkan
urin mengalir balik, sehingga tekanandi ginjal meningkat.Jika obstruksi terjadi di
uretra atau kandung kemih, tekanan balik akanmempengaruhi kedua ginjal, tetapi
jika obstruksi terjadi disalah satu ureter akibat adanya batu atau kekakuan, maka
hanya satu ginjal saja yang rusak. Hidronefrosis adalah obstruksi aliran kemih
proksimal terhadap kandung kemih dapat mengakibatkan penimbunan cairan
bertekanan dalam pelvis ginjal dan uretra yang dapat mengakibatkan absorbsi
hebat pada parenkim ginjal.2
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pada
penderita ini mengarah pada diagnosis Hidronefrosis sinistra grade III-IV et causa
Pelvicouretero junction obstruction (PUJO) + Multiple nefrolithiasis sinistra.
Terapi yang diberikan pada pasien ini yaitu hidrasi : IVFD RL 20 tpm ,
diberikan analgesik sebagai penghilang rasa nyeri yaitu golongan NSAID:
Ketorolac IV drip, diberikan antibiotik Ceftriaxone 2 mg, dan golongan PPI
Omeprazole untuk menghilangkan mual akibat nyeri kolik. Rencana tindakan
yang dilakukan adalah Dismembered Pieloplasty + Pielolithotomy sinistra +
insersi DJ Stent sinistra.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.med.unc.edu/urology/patientinfo/peds%20urology-1/what-
we-treat/hydronephrosis
13. Snell RS. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC; 2012
14. Tortora GJ&Bryan D. Principles of Anatomy and Physiology. 12th Ed.
USA:John Wiley & Sons;2009. P.1023,1090.
15. Guyton, Arthur C. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2007
16. Reynard J, Simon B, & Suzanne B. Oxford Handbook of Urology. 3rd Ed.
China: C&C Offset Printing;2013. P.495,4009.
17. Alwi I, Simon S, Rudy H, Juferdy K, Dicky L. Penatalaksanaan di Bidang
Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktis Klinis. Jakarta: Interna
Publishing; 2015.
18. Trinchieri A. Epidemiology of urolithiasis: an update. Clin Cases Miner
Bone Metab. 2008;5(2):101.
19. EAU. European Association of Urology Guidelines 2017 edition. March
2017 [cited by 13 April 2018]. Available from: http://uroweb.org/wp-
content/uploads/Guidelines_WebVersion_Complete-1.pdf
20. Tanagho EA & Jack WM. Smith's General Urology. 17th ed. New york:Mc
Graw Hill,2008;Hal. 166, 170, 261
21. Dave C. Nephrolithiasis. 14 Dec 2017 [cited by 10 April 2018]. Available
from: https://emedicine.medscape.com/article/437096-overview
22. Rasad S. Radiologi Diagnostik. Jakarta: Fakultas Kedokteran
UniversitasIndonesia; 2015
23. Sudoyo, W, Setiohadi, B, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
Jilid I,Edisi IV. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006
24. Namdev R. Hydronephrosis. Cited by 13 April 2018. Available
from:https://radiopaedia.org/articles/hydronephrosis-grading-1