Anda di halaman 1dari 2

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RSPAD GATOT SOEBROTO

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

SINOPSIS REKAM MEDIK M10L

LISA SARI – 112019097

M10L adalah singkatan dari Manajemen sepuluh langkah yang digunakan untuk
melakukan penilaian terhadap pasien. M10L ini terdiri dari dua bagian yang masing-masing
terdiri dari 5 bagian. Bagian A terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
diagnosis kerja dan penatalaksanaan. Bagian B terdiri dari indikasi, kontraindikasi, syarat, cara,
komplikasi dan penanganan komplikasi.

Pemeriksaan fisik terdiri dari pemeriksaan status generalis dan status obstetric atau
ginekologi. Status obstetric dan ginekologi terdiri dari dua yaitu pemeriksaan luar dan
pemeriksaan dalam. Pemeriksaan luar sendiri yaitu leopold I, II, III dan IV untuk menentukan
letak, posisi dan presentasi janin, perabaan maupun pengukuran tinggi fundus uteri dan denjut
jantung janin (DJJ). Sedangkan pemeriksaan dalam dilakukan menggunakan inspekulo dan
bimanual (Vaginal toucher).

Pada penatalaksanaan terbagi menjadi tiga bagian yaitu (1) diagnosis lanjutan, mencakup
pemeriksaan penunjang yang belum dilakukan dan akan menunjang diagnosis pasien. (2)
pemberian obat-obatan, tindakan operatif maupun tindakan paliatif. (3) melakukan edukasi
kepada pasien dan keluarga.

Pelaksanaan dan penerapan M10L dalam rekam medis, yaitu melakukan assessment awal
saat pertama kali pasien datang, selanjutnya pasien akan disusun berdasarkan CMBM (catatan
medis berorientasi masalah) yaitu SOAP (subjektif, objective, assessment, planning). Rekam
medis adalah data yang berisi catatan lengkap atau dokumen lengkap pasien tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan maupun pelayanan lainya dan telah diberikan kepada
pasien.
DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RSPAD GATOT SOEBROTO

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

SINOPSIS CARDIOTOCOGRAPHY

LISA SARI – 112019097

Cardiotocography (CTG) merupakan alat bantu diagnostic elektronik yang digunakan


untuk memantau kesejahteraan janin, melalui penilaian denyut jantung janin (DJJ) kontraksi
uterus dan gerakan janin secara bersamaan. Dalam menilai kesejahteran janin, kecukupan
oksigenasi harus selalu terpenuhi dan menjadikan pertumbuhan bayi berkembang dengan baik.
CTG sendiri mampu mengidentifikasi janin yang mempunyai resiko hipoksia, kematian
intrauterine maupun kerusakan neurologic. Sehingga dapat dilkakukan tindakan koreksi segera
untuk memperbaiki kondisi janin tersebut dan menurunkan mortalitas perinatal dalam
permasalahan hipoksia intrauterine. Pemeriksaan CTG sendiri bisa dilakukan oleh dokter atau
paramedic kompeten yang sudah mendapatkan dan melewati teori, pelatihan, dan ujian akhir.

Interpretasi CTG dilakukan dengan pemahaman baik terhadap patofisiologi sirkulasi


uteroplasenta dan pembuatanya sendiri harus berdasarkan etika dan medikolegal dan laporan
disimpan dengan baik. Nilai normal untuk DJJ adalah; 110-160 dpm, takikardi > 160 dpm,
bradikardi <110 dan >80 gawat janin. Hasil dari identifikasi CTG tersebut diinterpresentasikan
dalam variabilitas yang terdiri atas; tidak ada (absent), minimal 1-5 dpm, moderate 5-25 dpm,
saltotori >25 dpm, akselerasi yaitu terjadinya peningkatan DJJ >15 dpm dari frekuensi dasar dan
terdiri dari gerak janin, kontraksi uterus maupun respon simpatis, deselerasi yaitu penurunan DJJ
<15 dpm, terbagi atas deselerasi dini, lambat, variable dan prolonged dengan tingkatan dari
ringan, sedang sampai berat. Kategori CTG terbagi menjadi kategori I, II dan III. Kategori I
dengan nilai normal 110-160 dpm, variabilitas moderate, tidak ada atau adadeselerasi dini, ada
atau tidak ada akselerasi, kategori II terdapat bradikardi, variablitias minimal, menurun
akselerasi menurun, kategori III terdapat deselerasi lambat berulang, deselerasi variable
berulang, bradikardi dan pola siusoid.

Anda mungkin juga menyukai