Anda di halaman 1dari 28

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

DEGLOVING

Diajukan Kepada :
Pembimbing : dr. Noer Tommy P, Sp.B
Disusun Oleh :
Muhammad Hasan Alfi
KELUHAN UTAMA
LUKA TERBUKA PADA
KAKI KANAN

Seorang laki-laki usia 30 tahun dibawa ke IGD RS


pasca mengalami kecelakaan lalu lintas 1 jam yang
lalu. Mengalami luka dibeberapa bagian tubuh.
 Keadaan Umum : Tampak kesakitan
 Kesadaran : sadar penuh
 Airway :
Saat ditanya pasien menjawab dengan lancar dan spontan
Airway : dalam batas normal
 Breathing :
Look : deformitas dinding dada (-), jejas (-), frekuensi nafas 22 x/menit, retraksi (-),
nafas cuping hidung (-), otot bantuan nafas (-), ketertinggalan gerak (-).
Listen : suara dasar vesikuler (+ /+), suara tambahan (-/-)
Feel : perkusi sonor (+ / +), nyeri (-)
SaO2 : 95%
Breathing ADEKUAT
 Circulation :
Look : perdarahan aktif (+), konungtiva pucat (-), sianosis (-), distensi vena jugularis (-)
Listen : BJ I-II reguler intensitas normal, bising (-)
Feel : Nadi 90x/menit isi tegangan cukup, akral hangat, CRT <2detik, TD 110/80 mmHg
Sirkulasi secure
 Disability :
GCS E4V5M6, pupil isokor refleks (+/+)
 Exsposure
terdapat beberapa luka dibagian tubuh

PRIMARY SURVEY
Debridement dari benda asing dan
jaringan nekrotik
Infus Rl 20 tpm maintenance
Pemeriksaan lab dan imaging

INITIAL PLAN 1
Anamnesis
Alergi : tidak ada
Medication : tidak mengkonsumsi obat
Past Ilness : tidak memiliki riwayat penyakit
Last Meal : pagi pukul 08.00 WIB, 3 jam sebelum kejadian
Environtment : kering dan rata

Mechanism : bertabrakan dengan pengendara sepeda motor yang


lain
Injury : memar, lecet dan luka terbuka di beberapa bagian tubuh
Sign and Symptomps : nyeri (+) mual dan muntah (-), pingsan (-)
Treatment : setelah kejadian belum empat ditangani dimanapun
dan langsung dibawa ke RS

SECONDARY SURVEY
Keluhan utama :
Luka terbuka pada kaki kanan
Riwayat Penyakit sekarang :
pasien datang ke IGD RS dianter keluarganya dengan
keluhan terdapat luka terbuka pada kaki kanan. Pasien
bekerja sebagai karyawan swasta berangkat kerja naik sepada
motor, kemudian tiba-tiba ada pengendara sepada motor lain
dari arah berlawanan mendahului mobil dan terjadi tabrakan,
pasien mengeluhkan ada luka terbuka pada kaki kanannya,
darah keluar tapi tidak sampai berceceran, pasien juga
merasakan nyeri, sebelumnya pasien belum menerima
penanganan medis sebelum di bawa ke RS. Pasien tidak
mengeluhkan kejang, mual dan muntah setelah kejadian.

ANAMNESIS
Riwayat serupa : Disangkal
Riwayat Penyakit Paru-paru : disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Trauma : disangkal
Riwayat operasi : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Penyakit Paru-paru : Disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat Merokok : diakui
Riwayat minum alkohol : disangkal
Riwayat konsumsi obat-obatan : disangkal
Pekerjaan : swasta
Biaya pengobatan : BPJS

Riwayat Sosial Ekonomi


Keadaan umum : tampak kesakitan
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
◦ Tekanan darah : 120/80 mmHg
◦ Frek. Nadi : 85 x/ menit
◦ Frek. Nafas : 20x/menit
◦ Suhu : 37o C
Berat badan: 60kg
Tinggi badan : 167
IMT : 21, 5 kg/ m2
Kesan gizi : cukup

PEMERIKSAAN FISIK
 PEMERIKSAAN STATUS GENERALIS :
 Kesadaran : sadar penuh GCS E4V5M6
 Kepala : mesosefal
 Mata : konjungtiva anemis (-/-) pupil bulat, letak sentral, isokor
(3mm/3mm) , refleks pupil (+/+), gerak bola mata bebas ke
segala arah, visus (6/6 – 6/6)
 Telinga : darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-), nyeri tragus
(-/-), jejas (-/-)
 Hidung: bentuk simetris, napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-),
darah (-/-), jejas (-), krepitasi (-)
 Mulut : gusi berdarah(-), jejas(-), maloklusi(-), gigi tanggal(-)
 Leher : nyeri tekan(- ), JVP tidak meningkat, jejas (-) palpasi
spine : krepitasi (-)
 Thorax : jejas (-), ketertinggalan gerak(-), retraksi(-), nyeri tekan
(-) Jantung
- inspeksi : Ictus cordis tidak nampak   
- palpasi : ictus cordis tak kuat angkat  
- perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
- auskultasi : Bunyi Jantung I-II intensitas normal, regular, bising
(-)
 PEMERIKSAAN STATUS GENERALIS :
Pulmo :
- Inspeksi : gerakan dada tertinggal (-) Ics tampak normal
- Palpasi : fremitus raba (+/+)
- Perkusi: sonor semua lapang paru
- Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+)
 Abdomen
- Inspeksi : distended (-), jejas (-)
- Auskultasi : bising usus (+) normal, bruit (-)
- Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
- Palpasi : supel, nyeri tekan (+) di sekitar jejas , defance
muscular (-)
Ekstremitas atas
◦ Inspeksi
 jejas (+/+) , laserasi (-/-), deformitas (-/-), perdarah
aktif (-/-), bengkak (-/-), jaringan parut (-/-), simetris
kanan dan kiri
◦ Palpasi
 Nyeri tekan (+/+) , krepitasi (-/-), massa (-/-), status
neurologis (+/+) , penonjolan tulang(-/-).
◦ Gerakan : bebas aktif (+/+), pasif (+/+)
◦ Kekuatan otot : (5/5/5) / (5/5/5)
◦ CRT : < 2detik / < 2detik
◦ Akral dingin : (-/-)
◦ Oedem : (-/-)
Ekstremitas bawah
◦ Inspeksi
 jejas (+/+) , laserasi (+/-), deformitas (-/-), perdarah
aktif (+/-), bengkak (-/-), jaringan parut (-/-), simetris
kanan dan kiri
◦ Palpasi
 Nyeri tekan (+/+) , krepitasi (-/-), massa (-/-), status
neurologis (-/+) , penonjolan tulang(-/-).
◦ Gerakan : terbatas karena nyeri
◦ Kekuatan otot : (5/4/3) / (5/5/5)
◦ CRT : < 4detik / < 2detik
◦ Akral dingin : (-/-)
◦ Oedem : (-/-)
 PEMERIKSAAN STATUS LOKALIS:
 Regio Pedis Kanan
- look : terdapat sebuah luka terbuka pada pedis kanan,
tepi tidak rata, sudut tumpul, terdiri dari jaringan kulit
- Feel : neoro vaskular distal (-)
- Palpasi : nyeri tekan (+) di sekitar jejas
- Move : gerakan terbatas karena nyeri
- Sindrom kompartemen
 Pulsesness : (-)
 Puffy :(-)
 Parastesia :(-)
 Pain :(-)
 Palor :(-)
Diagnosis kerja
Skin Degloving dengan
fraktur os. Pedis

Diagnosis Banding
• Luka Terbuka akibat trauma benda tumpul dengan frakture os.
pedis
• Luka terbuka akibat trauma benda tajam dengan frakture os pedis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Diagnosis klinis
– Degloving , bone loss phalanx
proximal + metatarsal digiti satu
Pedis
Kenalitanda-tanda syok
Penanggulangan nyeri : inj. Ketorolac 30mg
2x1
Raw surface dorsum pedis
Konsul ke dokter spesialis bedah

PENATALAKSANAAN
TINJAUN PUSTAKA
Degloving injury merupakan cedera avulsi dimana
sebagian besar kulit dan jaringan subkutan terlepas dari
jaringan fasia dan otot dibawahnya. Cedera dapat
mengenai setiap bagian tubuh tetapi paling sering
mengenai ekstremitas (atas maupun bawah), tubuh,
wajah, dan genitalia.
Degloving merupakan cedera akibat dari penerapan
kekuatan dengan intensitas tinggi dengan vektor
tangensial yang menentukan kompresi, peregangan,twist
dan gesekan jaringan sehingga menyebabkan avulsi
kulit dan jaringan subkutan dari permukaan fasia dan
otot, dengan kerusakan pada pembuluh darah
musculocutaneus dan fasciocutaneus perforantes.

Pengertian
Lapisan Kulit

Anatomi
Anatomi Pedis
Trauma degloving dapat disebabkan beberapa
faktor, antara lain :
karena kecelakaan lalu lintas seperti terlindas
dari kendaraan
kecelakaan akibat dari olah raga seperti roller
blade, sepeda gunung, acrobat dan skate
board
penyebab lainnya bisa berupa kecelakaan
pada escalator
Disebabkan oleh trauma tumpul.

Etiologi
Berikut pembagian menurut Hidalgo :
◦ Tipe 1 disebut sebagai cedera avulsi rata-rata
◦ Tipe 2 disebut sebagai cedera avulsi atipikal
◦ Tipe 3 disebut sebagai cedera avulsi di area tertentu
Pembagian lainnya :
◦ Trauma degloving partial
◦ Trauma degloving complete
Pembagian lainnya :
◦ Trauma degloving terbuka
◦ Trauma degloving tertutup

Klasifikasi
Terkelupasnya lapisan kutis dan subkutis
dari jaringan dibawahnya, dapat juga
masih terdapat bagian dari kulit yang
melekat, ini terjadi pada trauma degloving
terbuka. Gejala klinik yang lain dapat pula
ditemukan gambaran permukaan kulit
yang normal atau dapat disertai dengan
echimosis, ini terjadi pada trauma
degloving tertutup.

Gambaran Klinis
Terapi degloving yang sekarang dipakai adalah
Dermal Regeneration Template (DRT), yaitu
pembentukan neodermis dengan cara Graft
Epidermal. Adapun tekniknya berupa :
Full Thickness Skin Graft (FTSG),
Split Thickness Skin Graft (STSG) ,
Pedical Flap atau Mikrovascular Free Flap.

Sebelum dilakukan FTSG dan STSG, diperlukan


tindakan berupa mempersiapkan daerah luka
dengan Vacum Assisted Closure ( VAC ).

PENATALAKSANAAN
Nekrosis flap kulit
Infeksi
Graft lisis

Komplikasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai