Oleh
Agnes Meinulo Duha
Yukmin Rotama Panjaitan,
Pembimbing
Dr .Hadi Zulkarnain Sp.JP
Pendahuluan
Angina Pektoris tidak stabil adalah suatu sindroma klinik yang berbahaya dan
merupakan tipe angina pektoris yang dapat berubah menjadi infark miokard
ataupun kematian. \
Unstable angina pektoris atau yang disebut juga sebagai akut koronary
syndrom, menyebabkan nyeri dada bahkan pada saat istrahat. Penyebab
utamanya adalah penurunan aliran darah
Dianosa angina pektoris tidak stabil (APTS/UAP) dan infark miokard non ST
elevasi (NSTEMI) ditegakkan atas dasar keluhan angina tipikal yang dapat
disertai dengan perubahan EKG spesifik, dengan atau tanpa peningkatan
marka jantung. Jika marka jantung meningkat, diagnosis mengarah NSTEMI;
jika tidak meningkat, diagnosis mengarah UAP. Sebagian besar pasien NSTEMI
akan mengalami evolusi menjadi infark miokard tanpa gelombang Q.
Dibandingkan dengan STEMI, prevalensi NSTEMI dan UAP lebih tinggi, di mana
pasien-pasien biasanya berusia lebih lanjut dan memiliki lebih banyak
komorbiditas.
Status Pasien
IDENTITAS
Nama : Tn. TS
Tanggal Lahir : 57 tahun
NO.RM : 0177616
Jenis Kelamin : Laki Laki
Tanggal MRS : 02 Februari 2016
ANAMNESA
ELEKTROLIT
CARDIAC MARKER
Pasien Tampak
membaik
TD 140/80 mmHg Terapi dilanjutkan
Nyeri dada (+) dan Nyeri ulu
04/02?2017 HR 80 x/i UAP+ Gastritis Furosemide / 8 jam
hati
RR 22 x/i
T 36 ºC
Diskusi Kasus
TEORI KASUS
57 tahun
2. Fakto risiko yang baru
Sedangkan beberapa faktor yang baru antara lain CRP, Homocystein dan 4. Jenis Kelamin
Di antara faktor risiko konvensional, ada empat faktor risiko biologis yang tak
dapat diubah, yaitu:
1. Usia
2. jenis kelamin
3. ras
4. riwayat keluarga.
Gejala dan Tanda Os datang ke RS dengan keluhan nyeri dada kiri
a. Angina tipikal yang persisten selama lebih yang dialami sejak 1 hari yang lalu ± 10 menit ,nyeri
dari 20 menit. Dialami oleh sebagian besar dada bersifat hilang timbul Nyeri dada timbul pada
pasien (80%) saat Os sedang beraktivitas seperti berjalan maupun
b. Angina awitan baru (de novo) kelas III pada saat beristirahat. Nyeri yang dirasakan
klasifikasi The Canadian Cardiovascular berkurang apabila Os berbaring.
Society. Terdapat pada 20% pasien.
c. Angina stabil yang mengalami destabilisasi
(angina progresif atau kresendo): menjadi
makin sering, lebih lama, atau menjadi makin
berat; minimal kelas III klasifikasi CCS.
d. Angina pascainfark-miokard: angina yang
terjadi dalam 2 minggu setelah infark
miokard
Derajat angina Pektoris berasarkan CCS
Kelas Keterangan
I Aktivitas fisik biasa tidak menyebabkan... angina," seperti berjalan atau naik tangga.
Angina terjadi dengan pengerahan tenaga berat, cepat atau berkepanjangan di tempat
kerja atau rekreasi.
II Sedikit keterbatasan dalam melakukan aktivitas biasa." Angina terjadi pada saat berjalan
atau naik tangga dengan cepat; berjalan menanjak; berjalan atau memanjat tangga
setelah makan;, atau di bawah stres emosional; atau hanya selama beberapa jam setelah
bangun. Angina terjadi pada saat berjalan >2 blok dan menaiki tangga dengan
kecepatan normal dan di bawah kondisi normal
III "Ditandai keterbatasan aktivitas fisik biasa." Angina terjadi pada saat berjalan 1 sampai 2 blok
pada tingkat dan pendakian 1 penerbangan tangga di bawah kondisi normal dan pada
kecepatan normal
IV Ketidak mampuan untuk melakukan kegiatan fisik apapun tanpa rasa tidak nyaman-
anginal gejala mungkin hadir pada saat istirahat
Anamnesis Anamnesa
1. Anamnesa w Keluhan Utama
a. riwayat PJKA sebelumnya? Nyeri dada dirasakan ± sejak 1 hari yang lalu seperti ditusuk-tusuk, bersifat hilang
b. Singkirkan faktor risiko komorbid, seperti merokok, timbul. Nyeri dada menjalar dari dada sebelah kiri ke pundak lalu ke punggung
diabetes, hipertensi, dislipidemia atau riwayat PJK di belakang. Nyeri yang dirasakan disertai dengan keluhan sesak nafas.
keluarga Keluhan nyeri dada yang sama belum pernah dirasakan sebelumnya.
c. nyeri dada dirasakan seperti menusuk atau menekan Gejala yang menyertai
d. nyeri (kearah angina) menjalar ke bagian tubuh lain Mual dan Sesak Nafas
e. Adakah nyeri saat istirahat dan apakah terus menerus
(> 20 menit) Riwayat Penyakit Terdahulu
f. Pada pasien PJK, apakah nyeri menghilang dengan Hipertensi, Stroke
pemakian nitratsublingual Riwayat Obat
Tidak diketahui
Riwayat Habitualis
Sejak SMP Riwayat perokok aktif 2 bungkus perhari, berhenti sekitar 2 tahun
terakhir.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak diketahui
Keluhan nyeri dada harus diperjelas dengan melakukan anamnesa sifat nyeri dada yaitu Riwayat Penyakit Terdahulu
a. Lokasi Hipertensi, Stroke
substermal, retrostermal, dan prekordial Riwayat Obat
a. Sifat nyeri Tidak diketahui
rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa Riwayat Habitualis
diperas, dan dipelintir. Sejak SMP Riwayat perokok aktif 2
a. Penjalaran bungkus perhari, berhenti sekitar 2
keleher, lengan kiri, mandibula, gigi, punggung/ interskapula, dan dapat juga ke lengan tahun terakhir.
kanan. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat atau obat nitrat Tidak diketahui
b. Faktor pencetus
latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan sesudah makan
a. Gejala yang menyertai
mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin, dan lemas.
a. Gejala yang tidak tipikal
seperti rasa lelah yang tidak jelas, nafas pendek, rasa tidak nyaman di epigastrium atau mual dan
muntah dapat terjadi, terutama pada wanita,
Pemeriksaan Fisik Kesadaran : Compos Mentis
Sewaktu angina dapat tidak menunjukkan kelainan. Pada GCS : 15
auskultasi dapat terdengar derap atrial atau ventrikel dan TD : 160/80 mmHg
murmur sistolik di daerah apeks. Frekuensi denyut jantung dapat RR :20 x/ menit
menurun, menetap atau meningkat pada waktu serangan angina. HR : 85x/ menit
Tujuan dari pemeriksaan fisik adalah untuk mengidentifikasi T : 36°C
faktor pencetus dan kondisi lain sebagai konsekuensi dari Berat Badan : 74kg
APTS/NSTEMI. TB : 169 cm
Hipertensi tak terkontrol, anemia, tirotoksikosis, stenosis
aorta berat, kardiomiopati hipertropik dan kondisi lain, seperti STATUS GENERALIS
penyakit paru. 1. Kepala : Simetris
2. Mata :
Pupil : Isokor
Sklera : Ikterik (-/-)
Konjungtiva : Anemis (-/-) Refleks Cahaya : (+/+)
1. Telinga
1. Hidung
Deviasi Septum (-/-), Konka Hiperemis (-/-)
1. Mulut
Mukosa Bibir Kering (-), Lidah Kotor (-)
1. Leher
Keadaan disfungsi ventrikel kiri (hipotensi, ronki dan gallop S3) menunjukkan prognosis yang buruk. 1. Thorax
- Depan
Adanya bruit di karotis atau penyakit vaskuler perifer menunjukkan bahwa pasien memiliki
Inspeksi : Simetris Fusiformis
kemungkinan juga penderita penyakit jantung koroner (PJK).
Palpasi : SF Ki = Ka
Perkusi : Sonor
Sewaktu angina dapat tidak menunjukkan kelainan. Pada auskultasi dapat terdengar derap atrial atau
Auskultasi :
ventrikel dan murmur sistolik di daerah apeks. Frekuensi denyut jantung dapat menurun, menetap atau
SP : Bronkovesikuler
meningkat pada waktu serangan angina.
ST : wheezing (-/-)
- Belakang
Inspeksi :Simetris Fusiformis
Palpasi :SF:Stem Fremitus Ki = Ka
Perkusi :Sonor
Auskultasi :SP : Bronkovesikuler
1. Jantung
Inspeksi
Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi
Ictus Cordis tidak teraba
Perkusi
Batas jantung kanan dan kiri
Auskultasi
Gallop (-)
1. Abdomen
Inspeksi
Perut datar
Auskultasi
Peristaltik (+) normal, Double Sound (-)
Palpasi
Undulasi (-), hepatomegali (+)
Perkusi
Timpani
tapping pain (-), ballotement (-)
1. Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Ekstremitas
Superior : Oedem (-/+)
Inferior :Oedem (+/+)
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan EKG
a. Elektrokardiografi (EKG)
Perekaman EKG harus dilakukan dalam 10 menit sejak kontak medis
pertama. EKG yang mungkin dijumpai pada pasien NSTEMI dan UAP
antara lain:
1) Depresi segmen ST dan/atau inversi gelombang T; dapat disertai
dengan elevasi segmen ST yang tidak persisten (<20 menit)
2) Gelombang Q yang menetap
3) Nondiagnostik
4) Normal
Marka Jantung
Depresi segmen ST ≥0,5 mm di dua atau lebih sadapan berdekatan
sugestif untuk diagnosis UAP atau NSTEMI,
a. Marka Jantung
1) Troponin I/T
2) CKMB
Pada Angina Pektoris tidak stabil marka jantung tidak meningkat secara
bermakna. Pada sindroma koroner akut, nilai ambang untuk
peningkatan CK-MB yang abnormal adalah beberapa unit melebihi
nilai normal atas (upper limits of normal, ULN).
EKG
Foto Thorax
Diagnosa Banding 1. Unstable angina pektoris
2. Sindrom Koroner Akut
3. PJK
Tn.Ts 57 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri dada kiri yang dialami sejak 1 hari yang lalu ±
10 menit, nyeri dada bersifat hilang timbul. Nyeri dada yang dirasakan menjalar dari dada sebelah kiri ke
pundak lalu ke punggung seperti. Nyeri dada timbul pada saat Os sedang beraktivitas seperti berjalan
maupun pada saat beristirahat. Nyeri yang dirasakan berkurang apabila Os berbaring. Os juga
mempunyai Riwayat Habitualis perokok aktif 2 bungkus perhari.
1. Tirah baring
2. IVFD Nacl 0,9 % 6gtt/I mikro
3. Inj Ranitidine 10 amp/IV
4. ISDN 5 mg 1 tab 3x1
5. Plavix 75mg 1x1
TERIMAKASIH