Pertanyaan :
1. Yang merupakan gejala hipertoni simpatis pada pasien ini adalah :
A. Lemah secara tiba-tiba
B. Keringatan
C. Perasaan tidak menentu
D. Perasaan sedih
E. Tidak sanggup melakukan kegiatan
Ny. N, 51 tahun, mengeluh nyeri perut sejak 18 bulan yang lalu. Nyeri hilang timbul,
tidak menjalar, seperti ditusuk. Nyeri dirasakan semakin sering sejak 1 tahun
terakhir. Nyeri terutama dirasakan jika pasien emosi. Pasien sudah berobat ke dokter
ahli gastroenterologi, ahli bedah dan sudah dioperasi appendiks. Pernah juga berobat
ke ahli kebidanan dikatakan tidak ada keluhan. BAB kadang-kadang lembek 3-4 kali
sehari. Setahun yang lalu ada konflik dengan sepupunya yaitu rumah peninggalan
pamannya. Sejak usia tujuh tahun, pasien ikut pamannya karena ayahnya meninggal.
Selama tinggal di rumah pamannya pasien merasa tertekan dengan sikap istri
pamannya. Pasien tamat SMP, menikah usia 21 tahun, mempunyai 4 anak, dan 1
cucu. Keluarga harmonis, namun pasien merasa sedih karena suami dan anaknya
tidak percaya keluhan pasien. Pasien juga pernah ingin bunuh diri. Pasien seorang
muslim, tetapi ibadahnya kurang teratur.
Pertanyaan :
1. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah :
A. Inflammatory bowel disease (IBD) yang kronik dan sulit disembuhkan
B. Sindrom kolon iritabel disertai gangguan cemas
C. Kolitis ulceratif disertai gangguan cemas
D. Sindrom kolon iritabel disertai depresi
E. Inflammatory bowel disease (IBD) disertai depresi
2. Dua usul pemeriksaan penunjang yang tepat dan perlu diusulkan pada pasien
diatas ialah :
A. Pemeriksaan darah samar pada feses dan USG abdomen
B. Pemeriksaan bakteri dan amuba pada feses dan USG abdomen
C. Pemeriksaan kolonoskopi dan biakan kuman dari feses
D. Pemeriksaan colon in loop (barium enema) dan foto polos abdomen
E. Pemeriksaan USG abdomen dan foto polos abdomen
4. Perasaan tertekan dengan sikap istri pamannya, persaan sedih karena tidak
diperhatikan anak dan suaminya, merasa ingin bunuh diri adalah gejala
gangguan psikosomatik dari :
A. Generalized anxiety disorder (GAD)
B. Panic disorder
C. Depresi
D. Stress pasca trauma
E. Gangguan campuran ansietas depresi
5. Hal dibawah ini merupakan stressor psikososial pada pasien diatas :
A. CT scan abdomen menunjukkan hasil yang normal
B. Merasa tertekan dengan sikap istri pamannya
C. Operasi appendisitis
D. Menikah umur 21 tahun dengan anak 4 dan 1 cucu
E. Pernah merasa ingin bunuh diri
Pasien laki-laki 23 tahun datang dengan keluhan mudah capek, dada terasa berat dan
banyak berkeringat. Sejak 2 tahun yang lalu pasien kuliah di perguruan tinggi swasta
dan sebentar lagi harus menyelesaikan skripsi, disamping itu ada dua mata kuliah
yang belum lulus. Selama ini kuliah yang dijalankan oleh pasien tidak sesuai
keinginan pasien. Pasien merasa tertekan karena tidak bisa mengemukakan hal
tersebut pada orang tuanya. Pasien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara dan
orang tua pasien sangat berharap agar anaknya menjadi contoh teladan bagi adik-
adiknya. Status ekonomi orang tua tergolong cukup. Pemeriksaan fisik dan
penunjang normal, tekanan darah 120/80.
Pertanyaan :
1. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah :
A. Depresi
B. Distimia
C. Panic disorder
D. Genelized Anxiety Disorder
E. Gangguan campuran depresi ansietas
2. Pilihan obat yang paling tepat untuk gangguan psikosomatis pada kasus ini
adalah :
A. Sulfiride
B. Buspiron
C. Fluoxetine
D. Clobazam
E. Alprazolam
5. Keluhan mudah capek, dada terasa berat dan mudah berkeringat adalah gejala
dari :
A. Vagotoni
B. Simpatik hipertoni
C. Simpatik hipotoni
D. Parasimpatik hipotoni
E. Parasimpatik hipertoni
Ny. N, 28 tahun, berobat dengan keluhan dada berdebar-debar sejak 5 bulan yang
lalu. Keluhan ini disertai rasa sakit di dada yang berpindah-pindah, kadang di sebelah
kiri, kadang di sebelah kanan. Badan lemas sering berkeringat terutama daerah
telapak tangan. Disertai otot tegang, kaku, sulit konsentrasi. Tidak didapatkan sesak
napas tapi sering merasa mengganjal di tenggorokan dan napas tidak lega. Keluhan
ini timbul setelah sebelumnya kurang lebih 6 bulan yang lalu pasien mendengar
bahwa suaminya akan menceraikan setelah 4 tahun tidak dikaruniai anak. Keluhan-
keluhan di atas semakin memberat sejak 3 minggu yang lalu setelah pasien melihat
suaminya menonton dengan sekretarisnya. Pada pemeriksaan hanya ditemukan nadi
100x/menit dan telapak tangan basah.
7. Menurut sistem diagnosis multiaksial pada pasien ini pernyataan yang benar
adalah:
A. Aksis V : suami menonton dengan sekretarisnya
B. Aksis I : GAD dan Aksis III : vegetatif imbalance
C. Aksis I : depresi dan Aksis III : gangguan jantung fungsional
D. Aksis IV : sulit konsentrasi dan 4 tahun belum dikaruniai anak
E. Aksis V : 6 bulan yang lalu pasien mendengar suami akan menceraikannya
8. Kuisioner yang tepat digunakan berkaitan dengan penilaian pasien diatas adalah:
A. SF36
B. Skala Holmes dan Rache
C. BDI
D. HARS
E. HDRS
Soal 2. Ny. N, 28 tahun, berobat dengan keluhan dada berdebar-debar sejak 5 bulan
yang lalu. Keluhan ini disertai rasa sakit di dada yang berpindah-pindah,
kadang di sebelah kiri, kadang di sebelah kanan. Badan lemas sering
berkeringat terutama daerah telapak tangan. Disertai otot tegang, kaku, sulit
konsentrasi. Tidak didapatkan sesak napas tapi sering merasa mengganjal di
tenggorokan dan napas tidak lega. Keluhan ini timbul setelah sebelumnya
kurang lebih 6 bulan yang lalu pasien mendengar bahwa suaminya akan
menceraikan setelah 4 tahun tidak dikaruniai anak. Keluhan-keluhan di atas
semakin memberat sejak 3 minggu yang lalu setelah pasein melihat suaminya
menonton dengan sekretarisnya. Pada pemeriksaan hanya ditemukan nadi
100x/menit dan telapak tangan basah.
Pertanyaan :
1. Tuliskan diagnosis yang paling mungkin untuk pasien
2. Sebutkan 2 usul pemeriksaan dan tujuannya
3. Jelaskan tatalaksananya
4. Sebutkan 5 gejala hipertoni simpatis yang ditemukan pada pasien ini
Ny. L, usia 55 tahun, menikah, datang dengan keluhan sering merasa takut
sejak 2 bulan yang lalu. Pasien merasa takut matanya menjadi buta, takut
kakinya lumpuh, takut menjadi gila, takut terjadi sesuatu di rumah. Pasien
juga takut ditinggal sendirian dan selalu ingin ditemani. Belakangan lebih
mudah tersinggung dan menangis, sulit tidur dan sering terbangun malam
hari. Hanya dapat tidur bila minum obat. Pasien sering mengeluh sakit
kepala, pusing, pegal-pegal, dan kesemutan, kadang-kadang terasa seperti
mau pingsan. Pasien menjadi hilang keinginan mengerjakan sesuatu, berat
badan turun, badan terasa lemas, makan tidak teratur, sering merasa putus asa
dan kadang ada keinginan mati atau bunuh diri. Pasien menyadari bahwa
dirinya sakit, tetapi tidak mampu mengatasi. Selama ini pasien berobat DM
selama 3 tahun di poliklinik Endokrinologi, dengan gula darah sering tidak
terkontrol.
Pertanyaan :
A. Sebutkan diagnosis dan diagnosis banding pada pasien ini serta sebutkan
dasar-dasar diagnosisnya!
B. Bagaimana tatalaksananya!
C. Sebutkan 5 gejala simpatik hipertensi pada pasien diatas!
Pertanyaan :
A. Sebutkan kemungkinan diagnosis pasien ini?
B. Jelaskan tatalaksana pasien ini secara singkat?
C. Sebutkan 4 (empat) gejala vegetatif imbalance yang ada pada pasien ini
dan termasuk vegetatif imbalance yang mana?
Pertanyaan :
6. Yang merupakan gejala hipertoni simpatis pada pasien ini adalah :
F. Lemah secara tiba-tiba
G. Keringatan, berdebar.
H. Perasaan tidak menentu
I. Takut mati
J. Tidak sanggup melakukan kegiatan