UJIAN BOARD 37
Kontributor:
Dr. Mgs. Febriandi Agus / UNSRI
Dr. Ida Bagus Aditya Nugraha / UNUD
Dr. Jeprin Ruru / UNDIP
Dr. Radias Zasra / UNAND
Dr. Andry Syahreza / USU
Dr.Khairun Nissa / UNSYIAH
dr. Septian Nindita Adi Nugraha / UI
dr. Fatnan Setyo Hariwibowo/UNS
dr. Edward Putera / UNAIR
dr. Helena / UNBRAW
dr.Khadijah Hasyim / UNHAS
dr.Handoko Tejo Utomo / UNSRAT
dr.Danny Pratama Kuswadi / UGM
dr. Erisanti Nurfarida / UNPAD
[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN ]
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 2
DAFTAR ISI
Halaman
DIVISI REMATOLOGI...................................................................................................3
DIVISI KARDIOVASKULAR.........................................................................................17
DIVISI PSIKOSOMATIK................................................................................................63
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 3
DIVISI GERIATRI.........................................................................................................219
DIVISI PULMONOLOGI..............................................................................................257
DIVISI GASTROENTEROHEPATOLOGI..................................................................303
Page | 4
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 5
UJIAN BOARD 37
DIVISI REMATOLOGI
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 6
Kontributor:
Dr. Mgs. Febriandi Agus / UNSRI
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 7
[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN ]
Nomor soal 1
Nama Peserta Dr. Vahdevi Kurniati
Asal FK FK Universitas Sriwijaya
Kategori soal Rematologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Artritis Septik
Jenis soal Diagnosis
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 8
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 55 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri dan kaku pada lutut
kiri sejak 7 hari yang lalu, nyeri dirasakan terutama saat akan berdiri setelah jongkok,
pasien juga merasakan demam dan menggigil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
sensorium composmentis, tekanan darah 130/90 mmHg, suhu 38,8ºC, pernapasan 20
kali/menit, nadi 92 kali/menit. Tinggi badan 158 cm, berat badan 79 kg, tidak ditemukan
kemerahan pada wajah dan ulkus pada mulut, pada lutut kiri didapatkan bengkak dan
kemerahan, lutut kanan terdapat krepitasi. Pemeriksaan laboratorium menunjukan 1 laju
endap darah 20 mm/jam ; Hb 12,1 g/dL ; leukosit 13,500/mm 3, hitung jenis -/2/5/80/15/5,
dilakukan aspirasi cairan pada lutut kanan dan dari analisis cairan sinovial didapatkan
jumlah leukosit > 50.000/ mm3, sebagian besar terdiri dari PMN.
Diagnosa penyakit pasien tersebut di atas adalah :
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 9
Jawaban : B
Referensi Najirman, Artritis septik. Buku ajar ilmu
penyakit dalam Jilid 2. 6th ed. Jakarta:
Interna Publishing; 2014. P.3236-37
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 10
Nomor soal 2
Nama Peserta Dr. Vahdevi Kurniati
Asal FK FK Universitas Sriwijaya
Kategori soal Rematologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Osteoartritis
Jenis soal Pemeriksaan Penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 66 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 11
pergelangan tangan kiri sejak 10 minggu yang lalu. Beberapa hari kemudian nyeri juga
dirasakan di pergelangan tangan kanan dan sendi-sendi jari lain. Kaku sendi dirasakan
selama kurang lebih 30 menit dan membaik dengan aktivitisar. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan sensorium komposmentis, TD 120/80mmHg, nadi 90x/menit, pernafasan
20x/menit, Temp 36,5oC. tampak gambaran arthritis di sendi PIP II-III dan MUP I-V
bilateral, siku. Hasil laboratorium menunjukkan LED 90 mm/jam dan faktor neumatoid
negatif.
Gambaran radiologi yang dapat menyokong diagnosis pada pasien ini adalah:…
A. Kalsifikasi
B. Lesi litik
C. Osteofit
D. Erosi sendi
E. Efusi sendi
Jawaban : C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 12
Page | 13
Nomor soal 3
Nama Peserta Dr. Vahdevi Kurniati
Asal FK FK Universitas Sriwijaya
Kategori soal Rematologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Spondiloartropati
Kompetensi
Jenis soal Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 45 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pinggang bawah
menjalar ke bokong sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri memberat pada pagi hari, nyeri tidak
berkurang dengan istirahat namun berkurang jika pasien melakukan aktifitas sehari hari
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 14
sebagai ibu rumah tangga. Demam tidak ada. Dari pemeriksaan fisik sensorium
komposmentis, TD 120/80mmHg, nadi 92x/menit, pernafasan 22x/menit, Temp 36,5 oC.
Hb: 12 gr/dl, L 6.800/mm 3, trombosit 400.000/mm3. Hasil foto polos sendi sakroilika
didapatkan sakroilitis bilateral grade 2. Pilihan terapi utama mengatasi nyeri pada pasien ini
adalah :..
Jawaban : C
Referensi Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary
DL editors. Panduan Praktik Klinis Penatalaksanaan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 15
Page | 16
Nomor soal 1
Nama Peserta Dr. Falentina Migit
Asal FK FK Universitas Sriwijaya
Kategori soal Rematologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Reumathoid arthritis
Jenis soal penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pasien seorang laki-laki, 35 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan pasien merasa
penglihatan semakin kabur, pasien juga mengeluh mual dan sakit kepala, nyeri otot dan
nyeri perut juga dirasakan oleh pasien, nyeri sampai mengganggu aktivitas pasien. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran Compos mentis, TD 120/70mmHg, N 84 x/mt, RR
20 x/mt, T 37,6oC. Pasien sudah terdiagnosa remathoid artritis sejak 2 tahun, rutin
mendapat terapi meloksikam 1x7,5 mg, metrotreksat 10 mg/minggu, hidroksiklorokuin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 17
1x200 mg.
Jawaban : C
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, FK UI,
p3132-3152
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 18
Nomor soal 2
Nama Peserta Dr. Falentina Migit
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 19
Page | 20
b. Hidroksiklorokuin
c. OAINS
d. Siklofosfamid
e. Pilokarpin
Jawaban : B
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, FK
UI, p3162-68
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 21
Nomor soal 3
Nama Peserta Dr. Falentina Migit
Asal FK FK Universitas Sriwijaya
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 22
Faktor resiko yang paling mungkin menyebabkan penyakit pasien diatas adalah......
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 23
Jawaban : D
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, FK
UI, p3199-3211
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 24
Nomor soal 1
Nama Peserta dr. Muhammad Topan
Asal FK FK Universitas Sriwijaya
Kategori soal REUMATOLOGI
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kompetensi
Jenis soal Penunjang diagnostik
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 25
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada pergelangan
tangan kanan sejak 4 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan tambah hebat saat malam hari.
Keluhan disertai dengan rasa kekakuan pada pergelangan tangan dan rasa kesemutan yang
menjalar ke jari telunjuk dan jari tengah.
Pasien adalah seorang pembantu rumah tangga yang berkerja mencuci dan menyapu di
beberapa rumah.
Pemeriksaan fisik yang dapat mendukung ke arah diagnosis pasien ini adalah :
a. De Quervain sign (+)
b. Finkelstein sign (+)
c. Schoeber sign (+)
d. Yergason sign (+)
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 26
Jawaban : E
Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J,
Referensi Tahapary DL editors. Panduan Praktik
Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu
Penyakit Dalam. 1st ed. Jakarta : Interna
Publishing; 2015. P850
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 27
Nomor soal 2
Nama Peserta dr. Muhammad Topan
Asal FK FK Universitas Sriwijaya
Kategori soal REUMATOLOGI
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kompetensi
Jenis soal Penunjang diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 28
Seorang perempuan usia 38 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada lengan kanan
bawah, nyeri dirasa hilang timbul, nyeri lebih dirasakan saat beraktifitas menggunakan
lengan kanan, nyeri berkurang dengan istirahat.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD lengan kanan 120/80 mmHg, TD lengan kiri 140/90
mmHg, Nadi : 82 x/menit reguler, pulsasi nadi brachialis pada lengan kanan dirasakan
lemah, RR : 20 x/menit, T : 37 C.
Pemeriksaan ekstremitas tidak didapatkan keterbatasan range of movement (ROM) lengan
kanan.
Pada inspeksi juga tidak didapatkan tanda tanda sianosis, namun didapatkan lesi
eritromatosa pada kedua lengan. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan LED 68
mm/jam, fibrinogen 2,5 gr/l, D-dimer 300 ng/ml.
Page | 29
Jawaban : E
Hamijoyo L, Sindrom Vaskulitis. In: Setiati
Referensi S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar
ilmu penyakit dalam Jilid I. 6th ed. Jakarta:
Interna Publishing; 2014.p.3254-3277
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 30
Nomor soal 3
Nama Peserta dr. Muhammad Topan
Asal FK FK Universitas Sriwijaya
Kategori soal REUMATOLOGI
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kompetensi
Jenis soal
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di RS dengan diagnosis SLE yang bermanifestasi
ruam kemerahan, artritis, ulkus dimulut, efusi pleura, dan nefritis. Pasien didiagnosis SLE
sejak 8 bulan yang lalu dengan ruam, artritis, proteinuria (1 gram/24 jam) dan ANA positif.
Pasien di obati dengan prednisone 30mg/hari, mikofenolat mofetil 1500 mg dua kali sehari
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 31
Page | 32
b. Azathioprine
c. Antikoagulan dan plasma exchange
d. Mikofenolat mofetil
e. Siklofosfamid intravena
Jawaban : E
Kasjmir YI, Handono K, Wijaya LK,
Referensi Hamijoyo L, et al. Diagnosis dan
Pengelolaan Lupus Eritomatosus Sistemik.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata
M, et al. Eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. 6th Ed. Jakarta: Interna Publishing;
2014:3360-3376
Nama Peserta A. Fahri Indra Pratama
Periode Ujian 37
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 33
Asal FK FK UNSRI
Katagori soal Rheumatologi
Lingkup bahasan dalam standar kompetensi Kristal Artropati Non Gout
Jenis soal/jenis pertanyanan Penatalaksanaan
Tingkat kompetensi 4A
Soal
Seorang Laki-laki berumur 43 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan
nyeri hebat pada kedua lutut sejak 1 hari yang lalu. Lutut Os terlihat bengkak dan
kemerahan. Tidak terdapat riwayat trauma pada kedua. Dari pemeriksaan didapatkan Hb
11,7 g/dL, Ht 31%, leukosit 9.400/mm3, trombosit 225.000/mm3, ureum 56 mg/dL,
creatinin 0,93 mg/dL, SGOT 5 mg/dL, dan SGPT 123 mg/dL, ditemukan kristal dengan
bentuk rhomboid dan pada gambaran radiologi didapatkan bintik-bintik dengan garis
radioopaq yang tampak pada meniskus fibrokartilago sendi lutut. Pilihan tata laksana yang
tepat untuk kasus diatas adalah :
A. Indometasin 100 mg/hari
B. Injeksi Triamcinolon acetonide 15 mg intra artikular
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 34
Jawaban : B
Page | 35
Page | 36
Page | 37
E. Pseudogout tipe B
Jawaban : C
Page | 38
Page | 39
Page | 40
Jawaban : E
Page | 41
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 42
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 43
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 44
Page | 45
UJIAN BOARD 37
DIVISI KARDIOVASKULAR
Kontributor:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 46
Page | 47
[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN ]
Nomor Soal 1
Nama Peserta Karismayusa Sudjana
Periode Ujian 37
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Kardiovaskular
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi RBBB
Jenis Soal Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 48
a. RBBB komplit
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 49
th
Referensi Sabatine MS. Pocket Medicine. 6
ed.
2017;p.1-29
Nomor Soal 2
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 50
Page | 51
Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan BB 70 kg dan TB 160 cm, datang dengan
keluhan
pingsan berulang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90 mmHg, nadi
90x/menit, laju napas 18x/menit, suhu afebris. Batas jantung dan suara jantung
normal. didapatkan gambaran EKG sebagai berikut. Apakah diagnosis EKG pada pasien
ini?
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 52
Nomor Soal 3
Nama Peserta Karismayusa Sudjana
Periode Ujian 37
Asal FK FK Udayana
Kategori Soal Kardiovaskular
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi LBBB
Jenis Soal Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pasien laki-laki 52 tahun dengan riwayat DM sejak 15 tahun yang lalu, datang
dengan
keluhan nyeri dada sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan saat sedang
lari pagi, menjalar ke tangan kiri, disertai keringat dingin dan nyeri berlangsung selama 15
menit. Tekanan darah pasien saat datang 70/50 mmHg, frekuensi nadi 120 kali per menit.
Pada gambaran EKG didapatkan gambaran berikut.
th
Referensi Sabatine MS. Pocket Medicine. 6
ed.
2017;p.1-29
Page | 53
Asal FK FK UNUD
Kategori Soal Kardiovaskular
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit akibat gangguan sirkulasi (CHF)
Kompetensi
Jenis Soal Pemeriksaan penunjang
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 54
Pasien laki-laki usia 55 tahun dengan keluhan sesak nafas, sering terbangun malam
hari,
sesak dan memberat dengan aktifitas, mudah bengkak di kedua tungkai, ada
riwayat tekanan darah tinggi lebih dari 10 tahun, dan pernah mengalami serangan
jantung koroner 2 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 157/92
mmHg, nadi 96 x/menit, laju napas 24 x/menit, suhu afebris. Terdapat distensi vena
leher dan ronkhi basah halus di kedua basal paru. Batas jantung membesar dan suara
jantung didapatkan murmur pansistolik grade 3/6 di apex. Pemeriksaan penunjang
berikut yang dapat ditemukan namun tidak perlu dilakukan di IGD yaitu :
Page | 55
Nomor Soal 2
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 56
Page | 57
Pasien laki-laki 67 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sesak nafas yang
semakin
memberat saat aktivitas sejak 2 minggu SMRS. Pasien sudah diketahui gagal jantung
sejak
3 tahun yang lalu, dan CAD pasca PTCA 2 stent DES ke LAD 2 tahun dengan
ekokardiografi 3 bulan yang lalu didapatkan EF: 30%. Pasien selama ini mendapatkan
obat rutin aspirin 1 x 80 mg, ramipril 1 x 10 mg, bisoprolol 1 x 5 mg, spironolakton 1 x
25 mg, simvastatin 1 x 20 mg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/70 mmHg,
Nadi 88 x/menit, ronki basah halus minimal dibasal, edema tungkai minimal. EKG
normal sinus rhythm. Tatalaksana selanjutnya?
a. Tambahkan digoksin
b. cardiac resynchronization therapy
c, Tambahkan Ivabradin
d. Tambahkan dosis bisoprolol hingga 10 mg jika dapat ditoleransi
e. Tambahkan Valsartan 1 x 80 mg
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 58
Nomor Soal 3
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 59
Page | 60
A. Hipotensi
B. Peningkatan tekanan vena jugularis
C. Orthopnoe
D. Kardiomegali
E. Akral dingin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 61
th
Referensi Sabbatine MS. Pocket Medicine. 6 edition
2017
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 62
Page | 63
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas.
Terdapat riwayat batuk lama dan pengobatan inhaler lama. Pada pemeriksaan fisik
distensi vena jugularis, gallop, hepatomegali, dan edema tungkai minimal. Pada
auskultasi terdapat wheezing di kedua lapang paru. Pemeriksaan EKG
memperlihatkan pergeseran aksis ke kanan, R>S di lead VI dan P pulmonal. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 15 g/dl, Ht 58%, leukosit 5.000/mm3,
trombosit 480.000/mm3. Analis gas darah pH 7,26, HCO3 18, pO2 59, pCO2 45,
SO2 89%. Apa kemungkinan diagnosis pasien di atas
A. Emboli paru
B. Cor pulmonal
C. Penyakit paru obstruktif kronik
D. Asma bronkhiale
E. Edema paru
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 64
Page | 65
Periode Ujian 37
Kategori Soal Kardiovaskular
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Cor pulmonal kronik
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal-2
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 66
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas.
Terdapat
riwayat batuk lama dan pengobatan inhaler lama. Pada pemeriksaan fisik distensi vena
jugularis, gallop, hepatomegali, dan edema tungkai minimal. Pada auskultasi terdapat
wheezing di kedua lapang paru. Pemeriksaan EKG memperlihatkan pergeseran
aksis ke kanan, R>S di lead VI dan P pulmonal. Dari pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 15 g/dl, Ht 58%, leukosit 5.000/mm3, trombosit 480.000/mm3. Analis
gas darah pH 7,26, HCO3 18, pO2 59, pCO2 45, SO2 89%.
Page | 67
Page | 68
Page | 69
Berikut adalah perubahan fisiologis kardiovaskular yang terjadi akibat proses menua,
kecuali
A. Penurunan basal heart rate
B. Penurunan afterload
C. Penurunan LV compliance
D. Penurunan compliance pembuluh darah perifer
E. Sklerosis dan kalsifikasi katup jantung
Jawaban : B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 70
Page | 71
Page | 72
Pasien laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan demam, mudah lelah, nyeri otot,
dan nyeri sendi. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis,
eosinophilia, dan peningkatan LED. Gambaran EKG didapatkan elevasi segmen
ST, serta Rontgen thoraks dalam batas normal. Apa yang menjadi kemungkinan
diagnosis pasien?
a. Kardiomiopati
b. Miokarditis
c. Penyakit Jantung Rematik
d. Endokarditis infektif
e. Acute Coronary Syndrome
Jawaban : B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 73
Page | 74
Page | 75
Seorang laki-laki 60 tahun datang ke dokter gigi dengan keluhan bengkak pada gusi
sejak 1,5 bulan yang lalu. Pasien dikenal menderita penyakit jantung rematik dan
telah menjalani operasi penggantian katup prostetik 2 tahun lalu. Direncanakan
dilakukan ekstraksi gigi 1 tahun lalu namun pasien mengeluh gatal dan bengkak
setelah konsumsi obat Amoxixilin. Pilihan antibiotika profilaksis untuk pasien ini
adalah
Jawaban : E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 76
Page | 77
Page | 78
Page | 79
Page | 80
Page | 81
Jawaban : B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 82
Page | 83
Page | 84
Tingkat Kompetensi 4A
Soal-2
Terapi definitif pada Sick Sinus Syndrome adalah
a. Pemberian sulfas atropine
b. Pemberian dopamine
c. Pemasangan alat pacu jantung permanen
d. Stop metoprolol
e. Urgent Coronary Angiography
Jawaban : C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 85
Page | 86
Page | 87
Tingkat Kompetensi 4A
Soal-3
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 88
Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan akhir-akhir ini mudah lelah. Dia
bekerja sebagai manajer keuangan di sebuah perusahaan swasta ternama dan merupakan
atlit lari. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil normal, terutama hematokrit
dan TSH. Istrinya mengatakan terdapat keluhan ngorok kadang-kadang saat tidur dan
dianjurkan untuk pemeriksaan sleep study. Dari pemeriksaan sleep study didapatkan
periode apnue, namun dari pemeriksaan EKG didapatkan sinus bradikardia. Denyut
jantung saat tidur antara 42-50x/menit. Denyut jantung saat istirahat 60-70x/menit.
Jawaban : A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 89
Page | 90
Page | 91
Seorang laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas yang
semakin memberat bila beraktifitas. Tidak dijumpai adanya nyeri dada, batuk,
mengi, atau demam. Pada pemeriksaan fisik jantung terdengar bunyi jantung S1
yang mengeras dan diastolik rumble di daerah apeks. Pada pemeriksaan foto toraks
memperlihatkan gambaran pembesaran atrium kiri disertai pembesaran arteri
pulmonalis. Pemeriksaan darah rutin dalam batas normal. Faktor yang dapat
mempengaruhi derajat berat ringannya penyakit pada kasus diatas adalah:
A. Luasnya area katup triskupid
B. Lamanya pembukaan katup aorta
2
C. Area orifisium bertambah 2 cm
D. Kenaikan tekanan ventrikel kiri
E. Adanya gradien transmitral
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 92
Page | 93
Page | 94
Seorang laki-laki berusia 28 tahun dibawa keluarga ke IGD dengan sesak napas
yang semakin memberat sejak 7 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
pasien tampak sakit berat, kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 128 kali/menit, frekuensi napas 32 kali/menit, JVP 5+4 cm H2O,
pemeriksaan jantung didapatkan thrill, pingang jantung menghilang, opening snap dan
murmur diastolik di apeks menjalar ke aksila. Auskultasi paru terdapat ronki basah
halus di kedua basal paru. Gejala klini pada kasus diatas paling mungkin disebabkan
oleh:
A. Hambatan aliran darah di katup aorta
B. Adanya penambahan massa otot ventrikel kiri
C. Adanya fusi serta perpanjangan korda
D. Fibrosis dan penebalan daun katup
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 95
Page | 96
Page | 97
Jawaban : C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 98
Page | 99
Page | 100
Page | 101
Page | 102
Page | 103
Pasien laki-laki, 38 tahun, datang ke UGD dengan keluhan Sesak nafas sejak I
bulan yang lalu, memberat sejak 4 hari yang lalu, sesak tidak berkurang dengan
perubahan posisi, tidak disertai nyeri dada, atau keluhan dada berdebar. Pasien juga
mengeluhkan kelemahan pada kaki dan tangan yang semakin lama semakin memberat
disertai kekakuan pada kulit disekitar tangan, kaki dan punggung, sehingga sangat sakit
untuk digerakan. Pasien sempat MRS 1 bulan yang lalu, dan sempat dilakukan
perikardiosintesis, namun tidak diketahui penyebabnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan peningkatan jugular venous pressure yaitu +5 cmH2O. Pada pemeriksaan
jantung didapatkan pelebaran batas jantung kanan, dan pada auskultasi didapatkan suara
jantung S1S2 tunggal regular murmur sistolik blowing di inter costal space IV para
sternal line sinistra, grade III/IV tidak menjalar ke sekitarnya Pada pemeriksaan
penunjang, dari hasil laboratorium darah lengkap dalam batas normal, tes fungsi renal
baik, tes fungsi hepar dalam batas normal. Echocardiografi ulang saat ini didapatkan
pasien mengalami pulmonary hipertensi. Dari hasil ANA profile dengan anti-U1 RNP,
Ro-52 recombinan, SS-A native positif. Berdasarkan hasil CT angiografi didapatkan
bahwa tidak tampak filling defect yang menandakan suatu tromboemboli, terdapat
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 104
Page | 105
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 106
Berikut ini pernyataan yang salah mengenai penyakit jantung hipertensi adalah :
A. Hipertrofi ventrikel kiri yang terjadi pada penyakit jantung hipertensi
merupakan kompensasi jantung menghadapi tekanan darah tinggi ditambah dengan
faktor neurohormonal
B. Patofisiologi terjadinya hipertrofi konsentrik adalah fungsi diastolik yang
terganggu akibat dari gangguan relaksasi ventrikel kiri, kemudian disusul dengan
dilatasi ventrikel kiri.
C. Pada tahap awal, seperti pada hipertensi pada umumnya kebanyakan tidak bergejala
D. Perlu dilakukan evaluasi terhadap kemungkinan hipertensi sekunder, faktor-
faktor yang akan mempengaruhi pengobatan, kerusakan organ target dan fator
resiko PJK lainnya.
E. Bila sudah terjadi gagal jantung hipertensi, maka prinsip pengobatannya
sama dengan pengobatan gagal jantung lainnya.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 107
Nomor Soal 1
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 108
Page | 109
Seorang wanita 65 tahun datang ke UGD dengan nyeri dada keluhan timbul 30 menit
yang
lalu disaat terbangun dari tidur disertai juga keluhan muntah 5x, pusing, sakit
kepala, ketika tiba tekanan darah 70/30 mmHg dengan denyut nadi 60 x / menit,
tampak cemas , pada pemeriksaan paru normal. Hasil EKG di jumpai elevasi di lead 2,
3, AVF dan ST depresi di lead V1 dan V2 dengan irama sinus, foto thorax normal,
ekokardiografi menunjukkan left ventricular function normal dan dilatasi ventrikel
kanan. Apa terapi yang diberikan segera mungkin pada pasien diatas dengan hipotensi ?
A. Aortic counterpulsation
B. Dobutamin, 5 mikrogram /kg berat badan/menit
C. Bolus normal salin, 500 ml
D. Dopamin, 5 mikrogram /kg berat badan/menit
E. Pacemaker transvenous placement
Jawaban C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 110
Page | 111
Nomer Soal 2
Nama peserta Dr. Erick Lios
Periode ujian 37
Asal institusi FK Universitas Udayana
Kategori soal Kardiologi
Jenis soal/jenis pertanyaan Syok hipovolemik / Diagnostik
Tingkat kompetensi 4A
Soal-2
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 112
Page | 113
Page | 114
Nomer Soal 3
Nama peserta Dr. Erick Lios
Periode ujian 37
Asal institusi Universitas Udayana
Kategori soal Kardiologi
Jenis soal/jenis pertanyaan Syok kardiogenik
Tingkat kompetensi 4A
Soal-3
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 115
Jawaban B
Referensi Manurung D, Muhadi, 2014. Gagal jantung
akut. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi
I. Jilid VI. Halaman 1137.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 116
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 117
Page | 118
Soal 1
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 119
Page | 120
Page | 121
Manakah pernyataan tentang kompleks atrial prematur di bawah ini yang benar ?
A. PAC lebih sering dijumpai pada pasien dengan penyakit jantung struktural
B. PAC meningkat frekuensinya seiring dengan pertambahan usia
C. PAC hampir selalu menimbulkan keluhan berdebar-debar
D. PAC tidak mungkin berkaitan dengan kondisi infeksi sistemik
E. PAC hamper selalu memiliki contour gelombang p yang sama seperti contour
gelombang p pada irama sinus yang normal
Jawaban : B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 122
Page | 123
Page | 124
Jawaban : D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 125
Page | 126
Page | 127
Jawab : b
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 128
Page | 129
Page | 130
Jawab : d
Page | 131
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 132
Page | 133
Jawab : C
Referensi Aritmia Supra Ventricular. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam PAPDI Edisi VI. Hal
1380-
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 134
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 135
Page | 136
1. Seorang laki-laki tanpa identitas berusia kurang lebih 30-35 tahun ditemukan
kondisi tidak sadarkan diri di pinggir jalan. Penderita tersebut lalu di bawa ke
UGD terdekat. Dari pemeriksaan fisik umum dibadapat GCS E1V1M1, nadi tidak
teraba dan tekanan darah tidak terukur, pada pemeriksaan EKG awal mengalami
ventrikel fibrilasi. Penderita dilakukan resusitasi dengan 2 siklus RJP dan 2
defibrilasi. Setelah defibrilasi pertama selesai, pada monitor terlihat
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 137
Page | 138
Page | 139
Page | 140
Jawab: E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 141
Page | 142
Page | 143
Soal 1
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 144
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan sesak nafas mendadak, merasa
cemas dan perasaan seperti tenggelam. Pasien sambil terengah mengatakan sesak
sedikit berkurang apabila posisi duduk atau sedikit membungkuk ke depan. Pada
pemeriksaan didapatkan tekanan darah yang rendah. Pemeriksaan suara jantung
dijumpai S3 serta peningkatan vena jugularis. Pasien juga didapatka refluk
hepatojugular serta edema perifer, Pasien dengan riwayat penyakit jantung akut
sebelumnya. Apa yang menyebabkan kondisi hipotensi pada pasien di atas :
a. Disfungsi ventrikel kiri yang berat
b. Disfungsi ventrikel kanan yang berat
c. Disfungsi katup mitral
d. Cor Pulmonale
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 145
Page | 146
Page | 147
Seorang laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak 4 jam sebelum
masuk rumah sakit. Pasien juga dikeluhkan gelisah, berkeringat dingin dan dirasakan
jantung berdetak cepat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan hipotensi dengan akral yang
dingin. Pada auskultasi paru dijumpai krepitasi yang terdengar di basal. Pemeriksaan
suara jantung dijumpai S3 serta peningkatan vena jugularis. Pada pemeriksaan EKG
didapatkan gambaran gelombang T yang negatif yang lebar dengan QT yang
memanjang. Kemungkinan kondisi yang terjadi pada pasien ini adalah :
A. Emboli paru akut
B. Edema paru akut
C. Cor pulmonal
D. PPOK eksarsebasi akut
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 148
Page | 149
Page | 150
Page | 151
Page | 152
Page | 153
Seorang laki-laki 66 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas
saat beraktivitas sejak kurang lebih 6 bulan lalu. Pasien tersebut tidak memiliki keluhan
lainnya. Riwayat penyakit dahulu antara lain darah tinggi dan kolesterol. Pada
auskultasi jantung didapatkan adanya bising ejeksi sistolik yang terdengar paling
kuat pada dada sebelah kanan yang menjalar pada pembuluh darah karotis. Manakah
diagnosis dibawah ini yang paling mungkin untuk pasien ini ?
a. Regurgitasi Katub Aorta
b. Stenosis Katub Aorta
c. Regurgitasi Katub Mitral
d. Stenosis Katub Mitral
e. Regurgitasi Katub Pulmonal
Jawaban : B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 154
Page | 155
Page | 156
Page | 157
Page | 158
Page | 159
Seorang Wanita 55 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan pusing
dan sesak nafas saat beraktivitas yang semakin memberat. Pasien tersebut mengalami
hipertensi pulmonal kronik dan rutin mengkonsumsi sildenafil serta riociguat untuk
kondisi ini. Riwayat penyakit dahulu antara lain penyakit paru obstruktif kronik serta
merokok kurang lebih 1 bungkus perhari. Pada auskultasi didapatkan ronki pada
inspirasi dan bising diastolik dekresendo grade III pada daerah pulmonalis. Tanda
vital pasien antara lain tekanan darah 120/90 mmHg, Denyut nadi 89/min, laju respirasi
20/min, dan suhu 36.6°C serta saturasi oksigen pada udara ruangan 95%. Manakah dari
keadaan berikut yang dialami oleh pasien tersebut ?
A. Kor Pulmonale
B. Prolaps Katub Mitral
C. Insufisiensi Katub Pulmonal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 160
Nomor soal 1
Nama Peserta Dr. Ida Bagus Aditya Nugraha
Periode Ujian 37
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 161
Page | 162
Seorang perempuan, 55 tahun datang dengan keluhan mudah lelah bila beraktivitas,
sering sesak, tidur harus dengan bantal tinggi, dan kedua kaki bengkak. Pasien
mengatakan dalam pengobatan TB paru bulan pertama. Pemeriksaan fisik pasien
sadar baik, GCS E4V5M6, TD 130/80 nadi 112x/menit, JVP 5+2, terdapat tanda
kusmaule, hepatomegali, dan asites. Elektokardiografi menunjukkan voltase rendah.
Ekokardiografi menunjukkan penebalan perikard.
Terapi kausal untuk memperbaiki keluhan dan prognosis pada pasien tersebut adalah:
A. Beta blocker
B. Pungsi Pericardium
C. Kortikosteroid
D. Diuretic
E. Reseksi pericardium
Jawaban E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 163
Page | 164
Nomor Soal 2
Nama Peserta Dr. Ida Bagus Aditya Nugraha
Periode Ujian 37
Asal FK Universitas Udayana
Kategori Soal Kardiovaskular
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Peradangan pada Jantung (Pericarditis)
Jenis Soal Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 165
Pasien wanita, usia 35 tahun, dating dengan keluhan sesak nafas memberat sejak 1
minggu terakhir. Pasien didiagnosis dengan SLE dengan keterlibatan ginjal,
hematologi dan mukokutan, sejak 3 tahun terakhir dan masih rutin mengkonsumsi obat
steroid. Ada riwayat TB paru 2 tahun yang lalu, tuntas pengobatan anti
tuberkulosis. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 125/ 82 mmHg, HR 108 x/mnt, RR
24x/mnt dengan nafas uremik, suhu 37,9 o C, takikardi, nadi ireguler dengan
pulsus paradoksus, distensi vena leher, kardiomegali, suara jantung menjauh,
edema kedua tungkai. Dari pemeriksaan EKG didapatkan low voltage dan dari
echocardiography didapatkan efusi pericardial dengan ketebalan 18 mm.
Jawaban : A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 166
Page | 167
Nomor Soal 3
Nama Peserta Dr. Ida Bagus Aditya Nugraha
Periode Ujian 37
Asal FK Universitas Udayana
Kategori Soal Kardiovaskular
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Peradangan pada Jantung (Pericarditis)
Jenis Soal Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 168
Seorang laki- laki 23 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada seperti ditusuk
disertai dengan sesak napas dan nyeri ulu hati sejak 5 hari yang lalu. Didapatkan juga
keluhan demam, badan pegal-pegal, flu, dan mudah lelah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 125/85 mmHg, nadi 100x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 38,5ºC. Hasil laboratorium hemoglobin 13 gr/dL,
leukosit 4.400/µ L, trombosit 150.000/µL. Foto rontgen thorak menunjukkan
Cardiothoracic ratio (CTR) 50%. Hasil pemeriksaan lain dalam batas normal.
Lampiran EKG sebagai berikut.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 169
Page | 170
Jawaban B
Referensi Limantoro C, 2014. Penyakit jantung
tiroid.
Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi I.
Jilid
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 171
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 172
Page | 173
Jawaban B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 174
Page | 175
Page | 176
Tingkat kompetensi 4A
Soal -3
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 177
Page | 178
Jawaban B
Referensi Indrajaya T, Ghanie A, 2014. Stenosis
mitral. Buku ajar ilmu penyakit dalam.
Edisi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 179
Page | 180
UJIAN BOARD 37
DIVISI PSIKOSOMATIK
Kontributor:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 181
Page | 182
[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN ]
Tingkat Kompetensi 4A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 183
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 184
Menurut ICD 10, yang meliputi gejala utama depresi adalah sebagai berikut,
Jawaban
A. Hilang minat
B. Konsentrasi menurun
C. Perasaan bersalah
D. Gangguan tidur
E. Gangguan nafsu makan
Jawaban: A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 185
Page | 186
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 187
Seorang laki-laki 45 tahun, datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri uluhati.
Pasieb juga sulit konsentrasi yang dirasakan sejak bercerai, merasa lambat dalam
menyelesaikan pekerjaanya. Pasien sering merasa sedih, menyesali masa lalunya dan akhir-
akhir ini sulit tidur. Pasien juga mengeluh naik berat badan, sering berdebar-debar dan
berkeringat, pasien periksa GDS 194 mg/dL, riwayat Diabetes Mellitus disangkal, berat badan
sebelumnya 56 kg dan saat ini 63 kg dalam 1 bulan. Anti depresan yang tepat diberikan pada
pasien tersebut adalah :
Jawaban
A. amitriptyline
B. Clomipramine
C. Imipramine
D. Mirtazapine
E. Duloxetine
Jawaban: E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 188
Page | 189
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 45 tahun, datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri uluhati.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 190
Pasieb juga sulit konsentrasi yang dirasakan sejak bercerai, merasa lambat dalam
menyelesaikan pekerjaanya. Pasien sering merasa sedih, menyesali masa lalunya dan akhir-
akhir ini sulit tidur. Pasien juga mengeluh naik berat badan, sering berdebar-debar dan
berkeringat, pasien periksa GDS 194 mg/dL, riwayat Diabetes Mellitus disangkal, berat badan
sebelumnya 56 kg dan saat ini 63 kg dalam 1 bulan. Anti depresan yang tepat diberikan pada
pasien tersebut adalah :
Jawaban
A. Varian polimorfik yaitu serotonin-transported-linked plymorphic region
B. penurunan neurotransmisi serotonin atau norepinefrin
C. Hipotesis hipotalamus-hipofisis-kortisol
D. Meningkatnya sitokin proinflamasi
E. Penurunan ambilan neurotransmiter serotonin ke dalam sel presinaptik pada otak
Jawaban: C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 191
Page | 192
Page | 193
A. Ataksia vegetatif
B. Hipertoni simpatis
C. Amfotoni
D. Vagotoni
E. Hipertoni parasimpatis
Jawaban: A
Page | 194
Page | 195
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria 40 tahun dirujuk oleh teman sejawat THT ke poli Penyakit Dalam dengan
Otitis Media Kronik yang disertai dengan keluhan kepala pusing, berdebar, sulit tidur. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 80x/mnt, rr 20x/m dan t 36,5C. Yang
bukan merupakan penyebab kondisi pasien tesebut diatas adalah:
Jawaban
A. diet
B. Penyakit Muskuloskeletal
C. Infeksi
D. trauma psikis
E. gangguan psikovegetatif
Jawaban: A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 196
Page | 197
Page | 198
Seorang perempuan 36 tahun, pekerjaan seorang guru datang ke poli Penyakit Dalam
dengan keluhan dada berdebar, terasa berat dan sesak bila bernafas, banyak keringat,
disertai rasa lemas. Os sulit untuk tidur. Hal ini dirasakan sejak 2 bulan lalu ketika pasien
dipindah tugaskan oleh atasannya ke dinas pendidikan. Os lebih senang mengajar
dibandingkan dengan tugas administrasi yang dia kerjakan saat ini. Keluhan muncul juga
disertai dengan mual, kadang diare dan tidak nafsu makan. . Pada pemeriksaan fisik tidak
didapatkan kelainan yang bermakna. Terapi pasien ini yaitu
A. Fluoxetin
B. Alprazolam dan psikoterapi
C. CBT
D. Anxietas
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 199
E. Haloperidol
Jawaban: B
Referensi E. Mudjaddid , Ketidakseimbangan Vegetatif.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid
3: Hal 3574-3577
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 200
Page | 201
Seorang perempuan berusia 28 tahun dengan riwayat asma bronkiale datang ke IGD dengan
keluhan sesak nafas, disertai rasa mau pingsan dan kesemutan sejak 1 jam yang lalu. Dalam
satu tahun terakhir pasien mengalami gejala serupa ini sekitar 5 kali. Pasien memilki riwayat
asma sejak kecil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien nampak sesak dengan frekuensi
napas 32x/menit, dangkal. Auskultasi paru tudak terdapat ronki dan wheezing. Patofisiologi
terjadinya keluhan berulang pada pasien adalah :
a. Kecemasan yang memicu inflamasi pada saluran napas dan pembuluh darah.
b. Kecemasan yang memicu ketegangan otot dan spasmofilia yang kemudian
menimbulkan hipoventilasi.
c. Kecemasan yang memicu hiperventilasi yang kemudian hiperkapnia dan
hyperkalemia.
d. Kecemasan yang memicu hiperventilasi dan ketegangan otot yang kemudian
menimbulkan hipokapnia, hipokalsemia dan hipokalemi.
e. Kecemasan yang memicu hipoventilasi dan hiperventilasi yang silih berganti sehingga
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 202
Jawaban: D
Page | 203
Wanita 35 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas, dirasakan hilang timbul sejak
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 204
1 bulan terakhir. Keluhan juga sering disertai dengan nyeri dada sebelah kiri tetapi tidak
menjalar, berdebar-debar, dan rasa tertekan di dada yang membuat pernapasan menjadi lebih
cepat dan dalam. Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang anak, suaminya
seorang tentara yang bekerja di luar kota dan hanya pulang dua bulan sekali. Pasien sudah
pernah berobat dan dikatakan pasien hanya terlalu lelah dan hasil rekam jantung dalam batas
normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien compos mentis dengan tekanan darah
110/80 nadi 104x/menit dan RR 26x/menit dengan tanda Trousseau dan tanda Chvostek
positif. Hasil pemeriksaan laboratorium analisa gas darah pH 7,47, PaCO2 30, pO2 98 %,
BE +2, HCO3 24, Calsium 5,6 mg/dL, Magnesium 1 mg/dL. Penatalaksanaan yang tepat
pada pasien ini adalah :
Page | 205
Jawaban: B
Page | 206
Page | 207
Periode Ujian 37
Asal FK FK UGM
Kategori Soal Psikosomatis
Lingkup Bahasan Dalam Standar Sindrom Hiperventilasi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosa
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Wanita 35 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas, dirasakan hilang timbul
sejak 1 bulan terakhir. Keluhan juga sering disertai dengan nyeri dada sebelah kiri tetapi
tidak menjalar, berdebar-debar, dan rasa tertekan di dada yang membuat pernapasan
menjadi lebih cepat dan dalam. Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang
anak, suaminya seorang tentara yang bekerja di luar kota dan hanya pulang dua bulan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 208
sekali. Pasien sudah pernah berobat dan dikatakan pasien hanya terlalu lelah dan hasil
rekam jantung dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien compos
mentis dengan tekanan darah 110/80 nadi 104x/menit dan RR 26x/menit dengan tanda
Trousseau dan tanda Chvostek positif. Hasil pemeriksaan laboratorium analisa gas darah
pH 7,47, PaCO2 30, pO2 98 %, BE +2, HCO3 24, Calsium 5,6 mg/dL, Magnesium 1
mg/dL. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah :
a. Depresi
b. Gangguan Panik
c. Gangguan cemas menyeluruh
d. Sindrom Hiperventilasi
e. PTSD
Jawaban: D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 209
Page | 210
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 22 tahun datang ke klinik dengan keluhan sesak nafas tiba-tiba sejak 3 jam
terakhir, disertai rasa seperti terikat di dada,nyeri dada, kesemutan di ujung-ujung jari, kaki
terasa dingin dan pandangan kabur. Keluhan tersebut muncul setelah pasien bertengkar
hebat dengan teman laki-lakinya. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Berikut
ini adalah perubahan-perubahan sekunder dalam tubuh yang bisa terjadi pada pasien ini....
Jawaban
A. Hiperkalsemia
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 211
B. hipomagnesia
C. hipermagnesia
D. Hipokalemia
E. Asidosis respiratorik
Jawaban : B
Referensi Mudjaddid, Rudi Putranto, Hamzah Shatri.
Sindrom hiperventilasi Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI : Hal 3610-3612
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 212
Page | 213
Seorang wanita 18 tahun datang ke klinik dengan keluhan sesak nafas tiba-tiba sejak 3 jam
terakhir, disertai rasa seperti terikat di dada,nyeri dada, kesemutan di ujung-ujung jari, kaki
kram dan pandangan kabur. Satu minggu yang lalu pasien baru saja dinyatakan tidak lulus
ujian akhir sekolah. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Keadaan yang
mendasari hal ini adalah..
Jawaban
A. sindrom hiperventilasi
B. depresi
C. gangguan panik
D. gangguan cemas menyeluruh
E. PTSD
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 214
Jawaban : A
Referensi Mudjaddid, Rudi Putranto, Hamzah Shatri.
Sindrom hiperventilasi Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI : Hal 3610-3612
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 215
Seorang wanita 23 tahun di antar ke IGD karena sesak nafas tiba-tiba sejak 1 jam terakhir,
disertai rasa seperti terikat di dada, kesemutan di ujung-ujung jari, kaki kram dan
pandangan kabur. Pasien baru saja mendapat kabar jika suaminya selingkuh. Pada
pemeriksaan gas darah didapatkan alkalosis respiratorik. Pada pemeriksaan fisik tidak
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 216
ditemukan kelainan. Terapi obat yang tepat pada pasien ini adalah...
Jawaban
A. klomipramin
B. fluoxetin
C. buspirone
D. benzodiazepin
E. B dan D benar
Jawaban: E
Referensi Mudjaddid, Rudi Putranto, Hamzah Shatri.
Sindrom hiperventilasi Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI : Hal 3610-3612
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 217
Page | 218
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologis/Klasifikasi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria usia 32 tahun datang dengan keluhan sakit kepala, nafsu makan menurun,
badan letih, lekas capai. Istri pasien mengatakan bahwa pasien seringkali didapati berbicara
sewaktu tidur. Keluhan dirasakan sudah menyebabkan perasaan tidak menyenangkan waktu
bangun pagi hari dan mengganggu kinerja pasien di tempatnya bekerja. Gangguan yang
terdapat pada pasien termasuk dalam tipe :
Jawaban
A. Gangguan tidur primer
B. Gangguan tidur sekunder
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 219
C. Parasomnia
D. Gangguan tidur bermodifikasi
E. Bukan salah satu di atas
Jawaban : C
Referensi Hanum Nasution. Gangguan Tidur Pasien
Psikosomatik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI. Hal 3657-3659
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 220
Page | 221
Seorang pria usia 32 tahun datang dengan keluhan sakit kepala, gangguan pencernaan,
nafsu maakn menurun, badan letih. Pasien mengeluhkan bahwa bebannya terlalu berat di
perusahaan dan kinerjanya kurang dihargai atasan. Pasien juga mengeluhkan sering
terbangun waktu tidur dan sulit untuk tidur kembali. Pasien merasakan perasaan tidak
menyenangkan waktu abngun pagi. Pasien memiliki riwayat gangguan saraf otonom dan
gangguan jantung. Farmakoterapi yang sesuai untuk keluhan pasien diatas adalah
Jawaban
A. Imipramine
B. Amitriptiline
C. Nomifensin
D. Alprazolam
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 222
E. Buspiron
Jawaban : C
Referensi Hanum Nasution. Gangguan Tidur Pasien
Psikosomatik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI. Hal 3657-3659
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 223
Seorang pria usia 32 tahun datang dengan keluhan sakit kepala, gangguan pencernaan,
nafsu makan menurun, badan letih. Pasien mengeluhkan sering terbangun waktu tidur dan
sulit untuk tidur kembali. Pasien merasakan perasaan tidak menyenangkan waktu bangun
pagi. Dokter meminta pemeriksaan poligraf. Yang tidak termasuk ke dalam komponen
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 224
Jawaban: C
Referensi Hanum Nasution. Gangguan Tidur Pasien
Psikosomatik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI. Hal 3657-3659
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 225
Page | 226
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 42 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kiri bawah yang hilang timbul,
dan telah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Nyeri perut kiri bawah tersebut sering disertai
dengan pengeluaran feses yang lembek dan berlendir, tanpa disertai darah, dan pasien
sering merasa tidak lampias tiap kali BAB. Nyeri perut terutama dirasakan tiap kali ada
tekanan dalam pekerjaan di kantor. Riwayat demam dan penurunan berat badan disangkal.
Dari riwayat keluarga, didapatkan bahwa Ibu pasien meninggal akibat kanker usus besar
setengah tahun lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan, dan kolon yang teraba
pada kuadran kiri bawah abdomen. Dari pemeriksaan colok dubur didapatkan nyeri tekan,
dan lendir yang banyak. Apakah diagnosis yang paling mungkin dari kasus di atas?
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 227
Jawaban
A. Karsinoma kolorektal
B. Divertikulitis
C. Polip rekti
D. Sindrom kolon iritabel
E. Kolitis Ulseratif
Jawaban : D
Referensi Mudjaddid E. Sindrom Kolon Iritabel. Dalam:
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6.
PAPDI 2014.Hal 3595-8
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 228
Page | 229
dikatakan sering berlendir, bewarna agak pucat, dan agak sulit dibilas dengan air. Pasien
juga mengeluhkan sering merasa tidak bertenaga, dan kurang memiliki nafsu makan.
Pasien mengatakan bahwa diare mulai sering dirasakan semenjak Ibu pasien meninggal
akibat penyakit lupus, dan putus kuliah karena kesulitan ekonomi. Sebelumnya pasien telah
berobat beberapa kali, dan telah diberikan obat Loperamid, attapulgit, mebeverine, namun
keluhan belum juga membaik. Terapi tambahan manakah yang paling tepat diberikan untuk
pasien tersebut?
Jawaban
A. Psikoterapi
B. Kortikosteroid
C. Sulfazalazine
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 230
D. Psikoterapi + SSRI
E. Psikoterapi + Sulfazalazine
Jawaban D
Referensi Mudjaddid E. Sindrom Kolon Iritabel. Dalam:
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6.
PAPDI 2014.Hal 3595-8
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 231
Page | 232
Jawaban A
Referensi Mudjaddid E. Sindrom Kolon Iritabel. Dalam:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 233
Page | 234
Soal
Seorang wanita, 47 tahun, menikah, datang ke poliklinik dengan keluhan sering merasa
kuatir, mudah tersinggung, berdebar-debar dan berkeringat banyak. Pasien merasa mudah
lelah dan sulit untuk tidur pada malam hari. Keluhan ini telah dialami 10 bulan. Pasien
mengatakan kehidupan keluarganya harmonis. Keluhan ini dirasakan muncul tiba-tiba
tanpa pencetus. Pemeriksaan fisik dan laboratorium tidak didapatkan kelainan.
Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah:
Jawaban
A. Gangguan panik
B. Gangguan obsesif kompulsif
C. Gangguan cemas menyeluruh
D. Reaksi terhadap stress yang berat
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 235
Jawaban C
Referensi Mudjaddid. Pemahaman dan penanganan
psikosomatik gangguan ansietas dan depresi di
bidang ilmu penyakit dalam. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: Hal 3581-
3584
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 236
Page | 237
penunjang dalam batas normal. Kemungkinan patofisiologi yang mendasari penyakit ini:
Jawaban
A. Gangguan noradrenalin pada locus ceruleus
B. Defisit neurotransmitter noradrenalin
C. Defisit neurotransmitter dopamin
D. Defisit neurotransmitter serotonin
E. Gangguan pada reseptor 5HT-1A
Jawaban E
Page | 238
Page | 239
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Kasus
Seorang wanita berusia 35 tahun, pendidikan sarjana, pekerjaan PNS, menikah, memiliki 2
orang anak, mengeluh nyeri dada kiri hilang timbul sejak setahun yang lalu. Nyeri dada
tidak menjalar, disertai keluhan berdebar-debar, sering merasa kesemutan seluruh badan
dan sulit tidur. Tahun 2012 ia pernah mengalami kecelakaan dan sejak saat itu ia takut mati
dan selalu memikirkan anaknya yang masih kecil. Pemeriksaan fisik tekanan darah 130/80
mmHg, pemeriksaan penunjang tak ada kelainan. Terapi yang dapat diberikan pada pasien
ini:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 240
Jawaban
A. alprazolam
B. flunarizin
C. loratadin
D. amitriptilin
E. moklobemid
Jawaban D
Referensi Mudjaddid. Pemahaman dan penanganan
psikosomatik gangguan ansietas dan depresi di
bidang ilmu penyakit dalam. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: Hal 3581-
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 241
3584
Page | 242
Keluhan dirasakan menetap sejak 8 bulan terakhir sejak pasien dimutasikan ke daerah kerja
yang baru. Pemeriksaan fisik saat ini kompos mentis, T 140/80 mmHg, HR 104 x/menit,
0
RR 20 x/menit, suhu 37,5 C. Kondisi ketidakseimbangan vegetatif yang terjadi pada
pasien ini disebut:
Jawaban
A. Hipertoni simpatis
B. Hipotoni simpatis
C. Ataksi vegetatif
D. Amfotoni
E. Hipertoni Parasimpatis
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 243
Jawaban A
Page | 244
Page | 245
Jawaban D
Page | 246
Page | 247
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Di bawah ini adalah obat yang bisa diberikan pada kasus dengan ketidakseimbangan
vegetatif:
Jawaban
A. Antibiotik
B. Anti aritmia
C. SSRI
D. SSRE
E. Semua jawaban benar
Jawaban E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 248
Page | 249
1. Seorang pria usia 27 tahun mengeluh mudah lelah sepanjang hari, makin memberat sejak
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 250
1 bulan terakhir. Hal ini membuat pasien menjadi sulit berkonsentrasi, selalu merasa
tegang, sering terbangun di malam hari, kadang disertai sesak nafas, berdebar-debar dan
sulit tidur kembali. Adik pasien meninggal 2 bulan yang lalu karena kecelakaan dan pasien
tidak berkesempatan menjenguk saat dirawat di rumah sakit. Diagnosis yang paling sesuai
untuk menggambarkan kondisi pasien adalah:
A. Psikosis
B. Depresi
C. Gangguan stress pasca trauma
D. Ansietas
E. Gangguan penyesuaian dengan efek depresi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 251
Jawaban B
Referensi E. Mudjaddid. Pemahaman dan Penanganan
Psikosomatik Gangguan Ansietas dan Depresi
di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: Hal
3569-3573
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 252
2. Pasien mahasiswi usia 22 tahun datang dengan keluhan mudah capek sehingga tidak
bersemangat menjalankan aktivitasnya sehari-hari, padahal pasien harus segera
menyelesaikan skripsi karena 1 bulan yang lalu pasien mendapatkan surat pemberitahuan
batas masa studi dari kampusnya. Selama ini kuliah yang dijalankan oleh pasien
sebenarnya sesuai dengan harapan orangtuanya, tetapi bertentangan dengan keinginannya.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 253
Pasien adalah anak pertama dari 3 bersaudara dan ingin bisa menjadi contoh teladan untuk
adik-adiknya. Pilihan terapi yang tepat untuk pasien tersebut adalah:
A. Clobazam
B. Klomipramin
C. Sertralin
D. Alprazolam
E. Buspiron
Jawaban C
Referensi E. Mudjaddid. Pemahaman dan Penanganan
Psikosomatik Gangguan Ansietas dan Depresi
di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Buku Ajar
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 254
Page | 255
Soal
3. Wanita 40 tahun dang ke poliklinik dengan keluhan rasa lelah memberat. Pasien adalah
seorang wanita karier dan ibu rumah tangga dengan 1 orang anak. Keluhan mulai dirasakan
sejak bercerai dengan suaminya 4 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan sulit
konsentrasi dengan pekerjaannya dan beberapa kali izin tidak masuk kerja, semakin sulit
tidur, sakit kepala dan kadang demam. Pemeriksaan fisik didapatkan pasien compos
mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 37,6°C.
Patofisiologi yang berkenaan dengan kondisi pasien tersebut adalah, kecuali:
A. Defisit noradrenalin
B. Penurunan serotonin
C. Kekurangan dopamin
D. Gangguan 5HT-1A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 256
Jawaban D
Referensi E. Mudjaddid. Pemahaman dan Penanganan
Psikosomatik Gangguan Ansietas dan Depresi
di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: Hal
3569-3573
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 257
Seorang wanita 42 tahun datang dengan keluhan perasaan lelah terus menerus. Pasien
adalah seorang ibu rumah tangga dengan 3 anak. Sudah 1 tahun ini suami pasien tinggal di
luar kota karena pekerjaan dan mengunjungi keluarganya sebulan sekali. Pasien merasa
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 258
urusan rumah tangga harus dipikulnya sendiri. Rasa lelah tidak hilang sepenuhnya dengan
beristirahat. Pasien juga mengeluh badan pegal-pegal, nyeri persendian, kadang-kadang
disertai demam tidak tinggi, sakit kepala, sulit tidur,dan rasa tidak nyaman di tenggorokan.
Pada pemeriksaan fisik tanda vital baik, tampak faringitis non eksudatif dan teraba
pembesaran limfonodi di cervical anterior dan aksilaris diameter 1 cm, tidak nyeri.
Diagnosis yang paling tepat pada pasien ini adalah :
A. Sindrom lelah kronik
B. Depresi
C. Gangguan panik
D. General anxiety disorder
E. Fobia
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 259
Jawaban A
Page | 260
Seorang wanita 42 tahun datang dengan keluhan perasaan lelah terus menerus. Pasien adalah
seorang ibu rumah tangga dengan 3 anak, mengurus anak-anak dan pekerjaan rumah tangga sendiri
tanpa bantuan orang lain. Sudah 1 tahun ini suami pasien tinggal di luar kota karena pekerjaan dan
mengunjungi keluarganya sebulan sekali. Rasa lelah tidak hilang sepenuhnya dengan beristirahat.
Pasien juga mengeluh badan pegal-pegal, nyeri persendian, kadang-kadang disertai demam tidak
tinggi, sakit kepala, sulit tidur, dan rasa tidak nyaman di tenggorokan. Pada pemeriksaan fisik tanda
vital baik, tampak faringitis non eksudatif dan teraba pembesaran limfonodi di cervical anterior dan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 261
aksilaris diameter 1 cm, tidak nyeri. Pendekatan terapi yang kurang tepat pada pasien ini adalah :
A. Cognitive Behaviour Therapy
B. Pemberian antibiotik
C. Terapi simtomatik analgetik
D. Edukasi pola hidup sehat seperti istirahat cukup, latihan yang teratur, menghindari stres
E. Pemberian multivitamin dan mineral
Jawaban B
Referensi Shatri dan Mudjaddid. Sindrom lelah kronik. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: Hal
3628-3631
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 262
Page | 263
Dibawah ini yang bukan merupakan etiologi dan patogenesis yang diduga mendasari
terjadinya sindrom lelah kronik adalah :
A. Kelainan psikiatrik
B. Faktor psikososial
C. Faktor hormonal
D. Faktor imunologis
E. Penurunan corticotropin releasing hormone dan kortisol serum
Jawaban A
Referensi Shatri dan Mudjaddid. Sindrom lelah kronik.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 264
3: Hal 3628-3631
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 265
Seorang perempuan 40 tahun, seorang karyawan perusahaan swasta mengeluh sering sedih,
kehilangan semangat, perasaan terasa hampa dan tidak suka keramaian. Satu bulan yang
lalu suami pasien meninggal dunia. Keadaan ini membuat pasien tidak bisa konsentrasi saat
bekerja karena sering mengalami gangguan tidur di malam hari. Ciri khas gangguan tidur
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 266
Jawaban D
Referensi Hanum Nasution, 2014. Gangguan Tidur
Pasien Psikosomatik. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. : Hal 3657-3659
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 267
Page | 268
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 36 tahun, seorang karyawan perusahaan swasta mengeluh sulit tidur.
Keadaan ini membuat pasien tidak bisa konsentrasi saat bekerja karena sering mengalami
gangguan tidur di malam hari. Pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan
penunjang apa yang anda sarankan pada pasien ini untuk mengetahui pola tidur pada pasien
ini...
Jawaban
A. Polisomnograf
B. Galvanic skin respone
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 269
C. electroensefalografi
D. elektromiografi
E. elektrokardiografi
Jawaban A
Referensi Hanum Nasution, 2014. Gangguan Tidur
Pasien Psikosomatik. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. : Hal 3657-3659
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 270
Page | 271
Seorang perempuan 40 tahun, seorang karyawan perusahaan swasta mengeluh sering sedih,
kehilangan semangat, perasaan terasa hampa dan tidak suka keramaian. Satu bulan yang
lalu suami pasien meninggal dunia. Keadaan ini membuat pasien tidak bisa konsentrasi saat
bekerja karena sering mengalami gangguan tidur di malam hari. Pasien mendapatkan terapi
amitriptilin dari dokter. Efek samping yang dapat terjadi adalah...
Jawaban
A. gangguan jantung
B. gangguan ginjal
C. gangguan saraf autonom
D. gangguan pendengaran
E. jawaban A dan C benar
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 272
Jawaban E
Referensi Hanum Nasution, 2014. Gangguan Tidur
Pasien Psikosomatik. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. : Hal 3657-3659
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 273
Page | 274
Page | 275
Jawaban C
Referensi Mudjadid. Fibromialgia. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: Hal 3622 –
3624
Page | 276
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki usia 24 tahun datang ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan nyeri dan
kaku pada otot serta mudah merasa lelah yang telah dirasakan sejak 4 bulan yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan adanya pembengkakan pada kedua lutut. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri tekan pada vertebra servikal C3, C7, C8 anterior, tulang rusuk kedua,
epikondilos lateral, lutut kanan dan kiri. Tidak didapatkan adanya pembengkakan maupun
krepitasi pada kedua lutut.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus
diatas diantaranya adalah :
Jawaban :
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 277
Jawaban E
Referensi Mudjadid. Fibromialgia. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: Hal 3622 –
3624
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 278
Page | 279
pada 11 dari 18 tenderpoint. Pasien telah menjalani berbagai macam pemeriksaan, namun
dikatakan tidak ada kelainan. Beberapa terapi yang bermanfaat pada kasus diatas :
Jawaban :
A. Aspirin dan NSAID ( Non Steroid Anti Inflammatory Drugs ) dapat mengurangi
keluhan nyeri, walaupun tidak optimal.
B. Pemberian antiansietas golongan benzodiazepin maupun golongan non
benzodiazepin dapat diberikan.
C. Bila rasa nyeri memberat, dapat digunakan analgesik golongan opiat.
D. A dan B Benar.
E. A, B dan C Benar.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 280
Jawaban D
Referensi Mudjadid. Fibromialgia. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: Hal 3622 –
3624
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 281
Seorang perempuan berusia 48 tahun, sudah menikah, sejak 6 bulan yang lalu sering
mengeluh nyeri dada sebelah kiri tidak menjalar, tidak berkeringat, hanya terasa berdebar –
debar, dan sesekali ada keluhan mual dan muntah. Keluhan ini pertama kali timbul
menjelang lebaran, saat sebagian besar anggota keluarga pergi keluar kota dan pasien
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 282
hanya ditemani seorang keponakannya. Pasien merasa kesepian dan takut terjadi sesuatu
kepada dirinya. Sejak itu keluhan sering berulang terutama timbul bila pasien merasa sepi
atau sendirian atau bila melihat berita musibah di televisi. Keluhan berkurang bila pasien
merasa terhibur atau ada teman mengobrol atau datang ke poliklinik. Pasien merasa mudah
marah oleh karena hal– hal sepele atau tanpa sebab, mudah tersinggung, kadang – kadang
tidak bisa mengendalikan rasa khawatir bahkan merasa takut kematian sudah dekat.
Kemungkinan diagnosis dan terapi yang tepat untuk pasien pada kasus di atas adalah :
A. Depresi dan pilihan terapinya fluoksetin
B. Dyspepsia fungsional dan terapinya lansoprazole
C. Panic disorder (PD) dan pilihan terapinya alprazolam
D. Gangguan jantung fungsional dan terapinya isosorbid dinitrat (ISDN)
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 283
Jawaban E
Referensi Panduan Praktis klinis di bidang Ilmu Penyakit
Dalam. Psikosomatik , Ansietas. Hal 673-675
Page | 284
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pasien perempuan berusia 70 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering timbul
cemas dan rasa sesak sejak 6 bulan. Pasien sering murung, mudah menangis, tidak mau
ditinggal sendiri, takut mati terutama bila tidak ada orang di sekitarnya. Pasien mempunyai
riwayat hipertensi sejak 5 tahun dan diketahui ada batu empedu sejak 6 bulan. Pada
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang tidak ditemukan kelainan yang bermakna.
Masalah psikosomatik yang paling tepat pada pasien tersebut adalah :
A. Gangguan depresi
B. Gangguan ansietas panik
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 285
Jawaban E
Referensi Panduan Praktis klinis di bidang Ilmu Penyakit
Dalam. Psikosomatik , Ansietas. Hal 673-675
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 286
Page | 287
Ny. N 28 tahun berobat dengan keluhan sering berdebar-debar sejak 5 bulan yang lalu.
Keluhan ini disertai rasa sakit di dada berpindah-pindah kadang di sebelah kiri kadang di
sebelah kanan. Badan lemas sering berkeringat terutama di telapak tangan. Selain itu otot
terasa tegang, kaki, sakit kepala dan sulit untuk berkonsentrasi. Kadang-kadang mengeluh
mules disertai buang air besar 3-4 x sehari. Tidak didapatkan sesak nafas tetapi terasa ada
yang mengganjal ditenggorokan yang menyebabkan nafas tidak lega. Kurang lebih 6 bulan
yang lalu pasien mendengar bahwa suaminya akan menceraikannya karena setelah 4 tahun
menikah belum juga dikaruniai anak. Keluhan-keluhan diatas semakin memberat sejak 3
minggu yang lalu setelah pasien melihat suaminya menontotn di bioskop dengan
sekretarisnya. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan nadi 100 x/menit dan telapak
tangan basah.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 288
Kuesioner yang tepat digunakan berkaitan dengan penilaian pasien diatas adalah
A. Kuesioner SF36
B. Kuesioner Skala Holmes dan Rache
C. Kuesioner BDI (Beck Depression Inventory)
D. Kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale)
Jawaban D
Referensi Panduan Praktis klinis di bidang Ilmu Penyakit
Dalam. Psikosomatik , Ansietas. Hal 673-675
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 289
Sorang laki-laki usia 68 tahun berobat dengan keluhan merasa lelah dan lemas. Dimana
rasa lelah dirasakan sepanjang hari dan makin memberat. Keluhan tersebut dirasakan
semenjak pasien bekerja sebagai sales sandal dan sangat menganggu aktifitasnya sekitar 2
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 290
tahun yang lalu. Pasien sudah sering berobat ke berbagai dokter namun tidak ada
perbaikan. Rasa lela tidak berkurang juga dengan istirahat yang cukup. Pasien juga merasa
akhir akhir ini menjadi sulit tidur sehingga sering mengeluhkan pegal seluruh
tubuh,jantung berdebar debar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan T 110/80. N 76x/mnt. RR
20x/mnt. Tax 36,5 C. Hasil pemeriksaan laboratorium dlam batas normal. Diagnosis pada
pasien tersebut adalah :
A. Depresi
B. Fibromialgia
C. Sindrom lelah kronik
D. GAD
E. Gangguan cemas
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 291
Jawaban C
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid
3. Bab 39 Sub bab Sindrom lelah Kronik
halaman 3628-3631
Page | 292
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Sorang wanita usia 66 tahun datang dengan keluhan lelah berkepanjangan yang sangat
menganggu aktifitasnya sekitar 1 tahun yang lalu. Pasien sudah sering berobat ke berbagai
dokter namun tidak ada perbaikan. Rasa lelah tidak berkurang dengan istirahat . Pasien
adalah seorang pemilik restoran yang terkenal di daerahnya dan telah ditinggal meninggal
suaminya 2 tahun yang lalu dan tidak memiliki anak. Pasien merasa akhir akhir ini menjadi
sulit tidur sehingga sering mengeluhkan pegal seluruh tubuh terutama punggung. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan T 110/80. N 76x/mnt. RR 20x/mnt. Tax 36,5 C. Hasil
pemeriksaan laboratorium dlam batas normal. Penatalaksanaan pada pasien tersebut
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 293
adalah :
A. Istirahat, olahraga, hindari konsumsi alkohol dan lemak,CBT
B. Istirahat, CBT
C. CBT, suplemen vitamin dan mineral
D. CBT, pemberian antibiotik dan cairan
E. Istirahat, CBT, konsumsi buah dan sayur, sertralin
Jawaban A
Page | 294
Page | 295
Sorang wanita usia 68 tahun datang dengan keluhan lelah,lemas yang sangat menganggu
aktifitasnya mulai 3 tahun yang lalu. Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang baru
ditinggal meninggal suaminya. Pasien merasa akhir akhir ini menjadi sulit tidur ,nyeri otot
dan persendian sehingga sangat menganggu aktifitasnya dalam bersosialisasi seperti pergi
mengaji, ikut kegiatan lansia. Pada pemeriksaan fisik ditemukan T 110/80. N 76x/mnt. RR
20x/mnt. Tax 36,5 C. Hasil pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, krepitasi genu
sinistra. Patogenesis yang menyebabkan keluhan pada pasien itu adalah :
A. Psikologis
B. Psikososial
C. Penurunan hormon estrogen
D. Gangguan perilaku
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 296
E. Gangguan sentral
Jawaban A
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid
3. Bab 39 Sub bab Sindrom lelah Kronik
halaman 3628-3631
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 297
Kasus:
Seorang perempuan 33 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut yang dialami
dalam 8 bulan terakhir, nyeri perut dirasakan berpindah-pindah yang berkurang setelah
buang air besar, nyeri perut dirasakan memberat menjelang menstruasi, perut dirasakan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 298
terasa kembung dan mual, buang air besar tidak teratur dengan konsistensi feces kadang
keras, lendir kadang ada dan darah tidak ada. Pasien juga sering merasa sulit tidur karena
memikirkan suami yang bekerja sebagai TKI di Malaysia. Pada pemeriksaan fisik keadaan
umum sedang kesadaran compos mentis, tekanan darah: 120/70 Nadi: 80x/menit, frekuensi
nafas : 20x/menit, suhu: 370C, pada pemeriksaan abdomen dalam batas normal,
pemeriksaan feces tidak didapatkan kelainan. Diagnosis pada pasien ini
Jawaban
A. Depresi berat
B. Sindrom kolon iritabel
C. Gangguan cemas
D. Inflammatory bowel disease
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 299
E. Colorectal cancer
Jawaban B
Page | 300
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Kasus : Seorang laki-laki berusia 24 tahun mengeluh nyeri perut dan buang air besar cair
sejak 3 bulan yang lalu, nyeri perut tidak berhubungan dengan makanan dan aktifitas fisik.
Nyeri perut dirasakan membaik setelah buang air besar, buang air besar sering disertai
lendir tanpa darah. Pasien juga sering merasa perut kembung, mual, dan sering bersendawa.
Keluhan ini mulai dirasakan pasien sejak pasien dituntut untuk menyelesaikan skripsi oleh
dosen pembimbing karena telah melampaui batas waktu pendidikan dan terancam akan
dikeluarkan bila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam waktu 6 bulan ini. Saat ini pasien
masih dapat beraktivitas seperti biasa. Terapi pada pasien ini:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 301
Jawaban
A. Diet rendah serat + psikoterapi +psilium bila kembung
B. Diet rendah serat + psikoterapi
C. Diet rendah serat + psikoterapi +psilium bila kembung +loperamid
Jawaban A
Page | 302
Page | 303
kembung serta sering bersendawa. Selain itu pasien sering merasa sulit tidur sejak bekerja
di perusahaan kontraktor bangunan karena dituntut untuk menyelesaikan proyek tepat
waktu, Pada pemeriksaan fisik keadaan umum sedang kesadaran compos mentis, tekanan
darah: 110/80 Nadi: 88x/menit, frekuensi nafas : 20x/menit, suhu: 36.8 0C, pada
pemeriksaan abdomen dalam batas normal, pemeriksaan feces tidak didapatkan kelainan.
Patofisiology yang menggambarkan kelainan tersebut?
Jawaban
A. Stress menyebabkan hipermotilitas dan gerakan usus segmental yang berperan
mendorong feces dan gas ke bagian distal
B. Hiperaktivitas terhadap makanan tertentu menyebabkan hambatan terhadap hormon
cholesistokinin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 304
Jawaban D
Referensi E.Mudjaddid. Sindrom kolon iritabel. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid 3: Hal
3595-3598.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 305
Page | 306
UJIAN BOARD 37
DIVISI ENDOKRIN METABOLIK
Kontributor:
dr. Septian Nindita Adi Nugraha / UI
dr. Mgs. Febriandi Agus / UNSRI
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 307
[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN ]
Nomor Soal 1
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 308
Page | 309
Seorang wanita berusia 20 tahun datang ke praktek anda dengan keluhan badan pegal-pegal.
Dari anamnesis diketahui pasien memiliki keluhan nyeri pada sendi sejak 1-2 tahun lalu
disertai dengan sariawan dan rambut rontok. Pasien pernah berobat sebelumya dan diberikan
metilprednisolon 3x8 mg sejak 8 bulan terakhir disertai dengan suplemen penambah
kalsium. Riwayat patah tulang sebelumya disangkal. Langkah apa yang selanjutnya anda
kerjakan untuk pasien ini?
Jawaban: D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 310
Page | 311
Nomor Soal 2
Nomor Peserta Steven Sutanto Sihombing
Periode Ujian 37
Asal FK FK UI
Kategori Soal Metabolik Endokrin
Lingkup Bahasan Dalam Standar Defisiensi Vitamin D
Kompetensi
Jenis Soal Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 312
Seorang pria usia 68 tahun dengan riwayat stroke iskemik 5 tahun lalu dengan sequele yang
menyebabkan aktivitas lebih banyak di tempat tidur mengeluh nyeri pada sendi dan tulang-
tulangnya. Otot-otot kadang terasa kram dan kaku. Pasien tidak ada gangguan menelan
namun sejak beberapa bulan terakhir nafsu makan mulai menurun namun masih dapat
makan ½ porsi setiap kalinya. Buang air besar dan buang air kecil kesan dalam batas
normal. Oleh karena nyeri pada sendi dan tulang semakin memberat, pasien kemudian
dibawa ke RS dan didapatkan kesadaran compos mentis dengan TD 110/70 mmHg, Nadi
90x/menit, Suhu 36,7C dan Frekuensi Nafas 20x/menit. Dari pemeriksaan laboratorium
didapatkan kadar fosfat 1 mg/dL, kalsium 8 mg/dL, alkali fosfatase serum 300 IU/L. Dari
pemeriksaan radiologi didapatkan kecurigaan infark pada daerah kortikal tulang femur
proksimal yang mengarah pada suatu pseudofraktur.
Pemeriksaan lanjutan yang diperlukan pada pasien ini untuk menegakkan diagnosis adalah :
a.Pemeriksaan kadar hormon paratiroid
b.Pemeriksaan kadar 25 hidroksi vitamin D
c.Pemeriksaan DXA
d.Pemeriksaan CT scan dan MRI
e.Pemeriksaan Bone Mineral Density
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 313
Nomor Soal 3
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 314
Page | 315
Jawaban: D
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 2014 Bab
Osteomalasia halaman 3503
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 316
Nomor soal 1
Nama peserta Kurniyanto
Periode ujian 37
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 317
Asal FK FK UI
Kategori soal Endokrinologi
Lingkup bahasan dalam standar kompetensi Hiperkalsemia
Jenis soal Diagnostik
Tingkat kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan berulang sejak
2 minggu lalu. Pasien tidak ada keluhan demam. Keluhan ini sudah pernah dirasakan sekitar
5 tahun dan 3 tahun lalu. Saat itu pasien didiagnosis batu ginjal kanan dan dilakukan tindakan
ESWL 2 kali. Ayah pasien juga memiliki riwayat sakit yang sama. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri ketok pada regio CVA kanan, sedangkan pemeriksaan lain dalam batas
normal. Dari pemeriksaan USG ginjal didapatkan gambaran nefrolitiasis multiple. Hasil
laboratorium pasien menunjukkan kadar kalsium ion 1.8 mmol/L. pemeriksaan selanjutnya
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 318
yang anda sarankan untuk mengevaluasi kelainan kalsium pada pasien ini adalah?
a. PTH, PO4, Mg, Ca urine dan kreatinin
b. TSH, HCO3, P, Ca urine dan kreatinin
c. Analisis batu ginjal, ca urine, PO4 dan kreatinin
d. Skintigrafi tiroid, Ca urine, PTH dan kreatinin
e. CT urografi, HCO3, Asam urat dan kreatinin
Jawaban: A
Referensi Toronto notes, comprehensive medical
reference and review for MCCQE and
USMLE II. Hal E.37
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 319
Nomor soal 2
Nama peserta Kurniyanto
Periode ujian 37
Asal FK FK UI
Kategori soal Endokrinologi
Lingkup bahasan dalam standar kompetensi Hiperkalsemia
Jenis soal Diagnostik
Tingkat kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan berulang sejak
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 320
2 minggu lalu. Pasien tidak ada keluhan demam. Keluhan ini sudah pernah dirasakan sekitar
5 tahun dan 3 tahun lalu. Saat itu pasien didiagnosis batu ginjal kanan dan dilakukan tindakan
ESWL 2 kali. Ayah pasien juga memiliki riwayat sakit yang sama. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri ketok pada regio CVA kanan, sedangkan pemeriksaan lain dalam batas
normal. Dari pemeriksaan USG ginjal didapatkan gambaran nefrolitiasis multiple. Hasil
laboratorium pasien menunjukkan kadar kalsium ion 1.8 mmol/L. Faktor apa saja yang
mempengaruhi metabolisme kalsium pada pasien ini?
a. PTH, Renin, kalsitonin
b. Kalsitonin, PTH, vitamin D
c. Tiroksin, vitamin B1, ADH
d. Osteoklas, TRH, prolactin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 321
Jawaban: B
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid III
edisi IV, hal 2009
Nomor soal 3
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 322
Page | 323
Jawaban: C
Referensi Toronto notes, comprehensive medical
reference and review for MCCQE and
USMLE II. Hal E.38
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 324
Page | 325
karena adanya karsinoma folikuler tiroid. Pasien mengeluhkan adanya sensasi seperti
tertusuk jarum pada ujung-ujung jari tangan dan kaki. Saat dilakukan pengukuran
tekanan darah oleh perawat terdapat kram hebat pada tangan pasien. Kram pada
tangan pasien muncul secara intermiten. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan
Darah 120/80 mmHg, Nadi 80 kali permenit, Respirasi 18 kali permenit, Suhu
36,5oC. Pemeriksaan Chvostek’s menunjukan hasil positif. Pada pemeriksaan
elektrokardiografi didapatkan interval QT 575 ms. Apakah tindakan selanjutnya
yang harus dilakukan untuk pasien tersebut?
a. Pemberian benztropine, 2 mg secara intravena
b. Pemberian calsium gluconas, 2 gram secara intravena
c. Pemberian magnesium sulfat, 4 gram secara intravena
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 326
Jawaban : B
Referensi Harrison’s Principle of Internal
Medicine. 18 th Ed. Disorder of
Parathyroid Gland And Calsium
Homeostasis. Hal 3095-3120.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 327
Page | 328
elektrokardiografi didapatkan interval QT 579 ms. Hasil Kalsium darah : 5,4 mg/dL.
Bagaimanakan patofisiologi yang mendasari hal tersebut?
a. Peningkatan resorpsi kalsium dari tulang akibat peningkatan kadar PTH
b. Peningkatan resorpsi kalsium dari tulang akibat penurunan kadar PTH
c. Penurunan reabsorpsi kalsium dari ginjal akibat penurunan kadar PTH
d. Penurunan reabsorpsi fosfat pada ginjal akibat penurunan kadar PTH
e. Peningkatan sintesis 1,25 dihyroxyvitamin D
Jawaban: C
Referensi Harrison’s Principle of Internal
Medicine. 18 th Ed. Disorder of
Parathyroid Gland And Calsium
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 329
Page | 330
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
3. Seorang perempuan berusia 33 tahun datang berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam
dengan keluhan kesemutan dan sering kram sejak 1 bulan. Pasien pernah menjalani
operasi pengangkatan tiroid 5 tahun yang lalu atas indikasi karsinoma papiler tiroid.
Sejak 6 bulan terakhir pasien tidak mau lagi minum obat. Sejak saat itu berat badan
naik sebanyak 5 kg, gampang mengantuk dan sulit BAB (3-4 hari sekali). Pada
pemeriksaan fisik semua dalam batas normal.
Pemeriksaan penunjang apakah yang paling tepat untuk menentukan diagnosis
pasien adalah
a. TSH, PTH, fosfat
b. TSHs, fT4, Kalsium
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 331
Jawaban: B
Referensi Harrison’s Principle of Internal
Medicine. 18 th Ed. Disorder of
Parathyroid Gland And Calsium
Homeostasis. Hal 3095-3120.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 332
Page | 333
lalu pasien didiagnosa gagal ginjal kronik dan dalam terapi CAPD. Karena kesibukan
pekerjaan, satu minggu terakhir pasien seringkali terlambat mengganti cairan dialisat
dan bahkan sempat terlewat beberapa kali. Pasien juga sudah 2 minggu tidak minum
obat-obat rutin yang diberikan. Pemeriksaan fisik menunjukkan TD 150/100, N 84x, R
20x, S 36.70C, tanda chvostek positif. Saat sedang menunggu hasil pemeriksaan
laboratorium pasien tiba-tiba kejang dan dibawa ke IGD. Kelainan awal yang menjadi
penyebab terjadinya keluhan dan gejala yang terjadi pada pasien adalah?
a. peningkatan kadar kalsium darah
b. penurunan ekskresi fosfat
c. supresi sekresi PTH
d. stimulasi sintesis 1,25(OH)2D
e. penurunan ureum darah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 334
Jawaban: B
Referensi Harrison’s Principles of Internal
Medicine
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 335
Page | 336
laboratorium pasien tiba-tiba kejang dan dibawa ke IGD. Pada pasien tersebut di atas,
komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi adalah?
a. renal osteodystrophy
b. hipoparatiroidisme
c. hipertiroidisme
d. osteomyelitis
e. rhabdomyolisis
Jawaban: A
Referensi Harrison’s Principles of Internal
Medicine
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 337
Page | 338
SOAL
3. Laki-laki 50 tahun dirawat di ICU karena mengalami stroke perdarahan sehingga
mengalami penurunan kesadaran serta kesulitan menelan. Selama perawatan di ICU
pasien mengalami stress ulcer sehingga mendapat nutrisi parenteral total selama satu
minggu. Satu hari setelah mulai diberikan makanan cair via NGT, urin pasien berubah
warna menjadi gelap disertai penurunan tingkat kesadaran. Hasil lab menunjukkan
pasien mengalami rhabdomyolisis akibat refeeding syndrome. Kelainan yang mendasari
kejadian ini adalah:
a. hiperkalemia
b. hipermagnesemia
c. hipofosfatemia
d. defisiensi mecobalamin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 339
e. hiperurisemia
Jawaban: C
Referensi The European Society for Clinical
Nutrition and Metabolism
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 340
Nomor Soal 1
Nama Peserta Harini Oktadiana
Periode Ujian 37
Asal FK FK UI
Kategori Soal Endokrin- Metabolik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan Metabolisme Magnesium
Jenis Soal Etiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Seorang laki-laki berusia 21 tahun, datang berobat dengan keluhan lemas seluruh
badan sejak 1 minggu SMRS. Mual dan muntah tidak ada. Dia juga mengeluh sering
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 341
kram dan mengalami kontraksi otot yang tidak bisa dikontrol. Pasien tidak merokok
dan minum alkohol. Riwayat penggunaan obat-obatan disangkal. Pada pemeriksaan
fisik , tanda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
kadar natrium 138 mEq/L, kalium 2.8 mEq/L , klorida 90 mEq/L, magnesium 1,5.
Dari analisa gas darah pH 7,55, pCO2 50 dan HCO3 35.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah :
A. Renal Tubular Asidosis
B. Diuretik
C. Sindrom Gitelman
D. Sindrom Liddle
E. Pseudohipoaldosteronisme tipe 1
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 342
Jawaban: C
Referensi Harrison Nephrology and Basic Disorders.3rd
edition. Hal 54
Nomor Soal 2
Nama Peserta Harini Oktadiana
Periode Ujian 37
Asal FK FK UI
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 343
Page | 344
Jawaban: A
Referensi Harrison Nephrology and Basic Disorders.3rd
edition. Hal 11
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 345
Nomor Soal 3
Nama Peserta Harini Oktadiana
Periode Ujian 37
Asal FK FK UI
Kategori Soal Endokrin- Metabolik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan Metabolisme Magnesium
Jenis Soal Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
2. Seorang laki-laki berusia 21 tahun, datang berobat dengan keluhan lemas seluruh badan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 346
sejak 1 minggu SMRS. Mual dan muntah tidak ada. Dia juga mengeluh sering kram dan
mengalami kontraksi otot yang tidak bisa dikontrol. Pasien tidak merokok dan minum
alkohol. Riwayat penggunaan obat-obatan disangkal. Pada pemeriksaan fisik , tanda vital
dalam batas normal. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar natrium 138
mEq/L, kalium 2.8 mEq/L , klorida 90 mEq/L, magnesium 1,5. Dari analisa gas darah
pH 7,55, pCO2 50 dan HCO3 35.
Pemeriksan penunjang apa yang anda usulkan untuk membantu penegakan diagnosis :
a. FT4
b. Kalsium darah
c. Osmolaritas darah
d. Kalsium urin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 347
e. Hormon paratiroid
Jawaban: E
Referensi Harrison Nephrology and Basic Disorders.3rd
edition. Hal 54
Page | 348
Page | 349
Jawaban: E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 350
Page | 351
Page | 352
Jawaban : B
Page | 353
Page | 354
Soal
3. Pasien wanita usia 30 tahun dikirim dari Departemen Ortopedi dan Traumatologi
dengan fraktur femur sinistra. Pasien mengalami fraktur pada saat bermain voli
paska mendarat setelah melakukan smash. Tidak ada konsumsi obat-obatan rutin
pada pasien. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Dari pemeriksaan radiologi
konvensional menunjukkan osteoporosis. Dari pemeriksaan lab menunjukkan kadar
kalsium darah 13 (albumin 4,2; kreatinin 1,6). Pemeriksaan apa yang diperlukan
untuk menegakkan diagnosis?
a. Kalsium urin
b. 25-OH Vitamin D
c. Kadar hormone paratiroid (PTH)
d. TSH dan fT4
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 355
e. Kadar kortisol
Jawaban: C
Referensi Lindsay R, Cosman F. Osteoporosis. In:
Jameson JL, editor. Harrison’s
Endocrinoloy. 2nd ed. New York: McGraw-
Hill; 2010. p. 443-61.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 356
A. Fraktur vertebra
B. Osteodistrofi Renal
C. Ankylosing Spondilitis
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 357
D. Spondilitis TBd
E. Osteoarthritis
Jawaban: B
Referensi Suwitra K. Penyakit ginjal kronik. Buku ajar
ilmu penyakit dalam edisi 6.2014:2163-65
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 358
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 359
Page | 360
Jawaban: E
Referensi Suwitra K. Penyakit ginjal kronik. Buku ajar
ilmu penyakit dalam edisi 6.2014:2163-65
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 361
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 362
A. Mengatasi Hiperfosfatemia
B. Pemberian Hormon Kalsitriol
C. Pembatasan cairan dan elektrolit
D. A dan B benar
E. Semua Benar
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 363
Jawaban : D
Page | 364
Page | 365
Page | 366
Page | 367
Page | 368
Page | 369
Page | 370
Page | 371
3. Seorang pria 60 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan utama
nyeri di daerah tulang kepala. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
120/80 mmHg, frekuensi nadi 84x/menit, frekuensi pernapasan 20 x/menit, suhu
36,9o C. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan ALP dan
didapatkan osteoporosis sirkumskripta di tulang kepala. Salah satu pemeriksaan
laboratorium tambahan penting yang diperlukan pada pasien ini adalah :
A. Kadar vitamin D
B. SGOT
C. SGPT
D. Cholinesterase
E. INR
Page | 372
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 373
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang perempuan berusia 19 tahun, sering mengalami fraktur berulang, tidak pernah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 374
mengalami jatuh. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tulang yangkecil gigi berwarna amber
kekuningan dan sklera yang kebiruan. Diagnosis yang paling mungkin adalah :
a. Osteogenesis imperfecta
b. Osteoporosis
c. Osteokondroma
d. Osteomalasia
e. Osteopenia
Jawaban : A
Page | 375
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 376
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang perempuan berusia 19 tahun, sering mengalami fraktur berulang, tidak pernah
mengalami jatuh. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tulang yang kecil gigi berwarna amber
kekuningan dan sklera yang kebiruan, tipe yang paling banyak dari penyakit tersebut adalah :
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 377
a. tipe 1
b. tipe 2
c. tipe 3
d. tipe 4
e. tipe 5
Jawaban: A
Page | 378
Page | 379
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang perempuan berusia 19 tahun, sering mengalami fraktur berulang, tidak pernah
mengalami jatuh. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tulang yang kecil gigi berwarna amber
kekuningan dan sklera yang kebiruan, pernyataan yang benar mengenai penyakit tersebut
adalah :
Page | 380
Jawaban: A
Page | 381
Page | 382
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang lelaki berusia 21 tahun berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan ukuran
penis yang kecil. Pasien lahir cukup bulan dengan berat lahir 3,1 kg dan panjang badan 51
cm. Sampai pasien berusia 10 tahun, tidak ada perbedaan yang terlihat pada pertumbuhan
fisiknya. Pada usia SMP, pasien mulai merasakan perbedaan dimana penisnya tidak
mengalami pertumbuhan seperti teman-temannya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tinggi
badan 160 cm; berat badan 69 kg. Tidak terlihat adanya kumis dan jambang, sedangkan
rambut ketiak dan rambut pubis sangat tipis. Suara pasien masih terdengar seperti anak kecil.
Ukuran penis 2 cm dari dasar tulang pubis dan tidak teraba adanya testis. Tidak terdapat
ginekomastia.
Hasil pemeriksaan penunjang yang saudara harapkan pada kasus di atas selain penurunan kadar
testosteron total :
A. Kenaikan kadar prolaktin dalam darah
B. Penurunan kadar prolaktin dalam darah
C. Penurunan Growth Hormone dalam darah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 383
Jawaban: E
Referensi Shalender Bhasin, J. Larry Jameson. 2015.
Disorders of The Testes and Male
Reproductive System Harrison's Principles of
Internal Medicine 19th ed. Chapter 411: hal
2357 - 2374
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 384
Page | 385
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang laki-laki 33 tahun terdiagnosis HIV sejak 2 bulan yang lalu dan belum pernah
minum obat ARV karena belum ada gejala saat itu. Saat ini pasien datang mengeluh libido
menurun, tidak mampu mempertahankan ereksi, mudah lelah, dan sedikit lemah. Keadaan
pasien stabil, tidak ada tanda-tanda infeksi lain. Evaluasi lebih lanjut yang mungkin
didapatkan adalah:
a. Testosteron total normal, sex hormon binding globulin normal
b. Testosteron total menurun, sex hormon binding globulin menurun
c. Testosteron total menurun, sex hormon binding globulin meningkat
d. Testosteron total normal, sex hormon binding globulin menurun
e. Testosteron total normal, sex hormon binding globulin meningkat
Jawaban: C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 386
Page | 387
Page | 388
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang laki-laki 30 tahun yang telah memiliki 3 anak datang ke poliklinik dengan keluhan
payudara yang membesar secara progresif dalam 6 bulan terakhir. Dia menyangkal
penggunaan obat-obatan apapun. Hasil laboratorium menunjukkan nilai LH dan testosterone
yang rendah. Pemeriksaan lanjutan apakah yang perlu dilakukan terhadap pasien ini?
a. pengumpulan urin 24 jam untuk pemeriksaan 17-ketosteroid
b. pemeriksaan SGOT, ALP dan bilirubin
c. Biopsi payudara
d. Analisis kariotipe untuk menyingkirkan sindrom Klinefelter
e. Pemeriksaan estradiol dan human chorionic gonadotropin (hCG)
Jawaban: E
Referensi Shalender Bhasin, J. Larry Jameson. 2015.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 389
Page | 390
Page | 391
SOAL
Seorang laki-laki, usia 20 tahun. Datang ke poliklinik dengan keluhan kedua payudara
membesar sejak 2 tahun terakhir. Pasien mengaku usia pubertasnya lebih terlambat dibanding
dengan teman-teman sebayanya, dan hanya sedikit tumbuh bulu pada kumis dan janggut serta
ketiak. Ketertarikan dengan lawan jenis masih ada, namun keinginan untuk masturbasi dan
berhubungan badan sangat kecil. Pasien tidak pernah mengalami sakit serius ataupun dirawat
di rumah sakit, namun sewaktu SD pasien pernah beberapa kali tidak naik kelas karena
kesulitan membaca dan berhitung. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TB 178 cm, BB 56 Kg,
bentuk tubuh Eunuchoid, gynaecomastia dan ukuran testis kecil (2.5 cm). Diagnosis yang
tepat untuk masala di atas adalah :
A. Androgen insensitivity syndrome
B. Klinefelter syndrome
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 392
C. Turner syndrome
D. Testicular Feminization
E. Testicular dysgenesis
Jawaban: B
Sumber J. Larry Jameson. Harrison’s Endocrinology
2nd Edition, section II Reproductive
Endocrinology, Disorder of Sex
Development. Halaman 146-48
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 393
Page | 394
Jawaban: B
Sumber J. Larry Jameson. Harrison’s Endocrinology
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 395
Page | 396
Page | 397
plasma testosterone.
D. Seringkali ditemukan secara tidak sengaja pada saat dilakukan amniosentesis, oleh
karena itu harus selalu dipertimbangkan pada wanita dengan primary atau
secondary amenore
E. Tidak pernah disertai dengan kelainan jantung
Jawaban: D
Sumber J. Larry Jameson. Harrison’s Endocrinology
2nd Edition, section II Reproductive
Endocrinology, Disorder of Sex
Development. Halaman 147-49
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 398
Page | 399
Page | 400
D. Priapismus
E. Disfungsi ereksi neurogenic
Page | 401
Page | 402
Page | 403
Page | 404
Page | 405
hipertensi. Saat ini pasien mendapatkan obat jantung yaitu Aspilet 1 x 80 mg,
clopidogrel 1 x 75 mg, captopril 3 x 12,5 mg, bisoprolol 1 x 5 mg, ISDN 3 x 5 mg
kp nyeri, dan atorvastatin 1 x 40 mg. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 135/80 mmHg, frekuensi nadi 84x/menit, frekuensi pernapasan 20
o
x/menit, suhu 36,9 C, pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal. Pada
pemeriksaan status lokalis area penis tidak didapatkan trauma maupun deformitas.
Pengobatan yang harus Anda evaluasi adalah:
A. Captopril
B. ISDN
C. Aspilet
D. Bisoprolol
E. Atorvastatin
Jawaban D. Bisoprolol
Sumber Brown T. Reproductive endocrinology. In: The Johns Hopkins Internal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 406
Medicine Board Review. Ashar BH, Miller RG, Sisson SD. Elsevier
2015:359
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 407
Page | 408
Page | 409
Jawaban: C
Referensi Tri Juli Edi T. Sindrom Cushing dan
Penyakit Cushing. Dalam Buku Ajar
Penyakit Dalam. 6th Ed. Jakarta: Interna
Publishing; 2014. 2478-2483.
Page | 410
Page | 411
malam didapatkan hasil 230 ng/dl dan 245 ng/dl (normal <145 ng/dl). Pemeriksaan
penunjang lanjutan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa pasien diatas adalah
a. Pemeriksaan kadar hormon ACTH
b. MRI hipofisis
c. CT scan atau MRI adrenal
d. Pemeriksaan kortisol bebas di urin
e. Pemeriksaan 1 mg overnight dexamethasone test
Jawaban: A
Referensi Tri Juli Edi T. Sindrom Cushing dan
Penyakit Cushing. Dalam Buku Ajar
Penyakit Dalam. 6th Ed. Jakarta: Interna
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 412
Page | 413
kelemahan otot kedua kaki dan tangannya serta mudah munculnya memar di kulit padahal
pasien tidak mengalami trauma sebelumnya. Selain itu, pasien juga mengeluhkan berat badan
yang semakin meningkat dan perut yang membuncit dengan pola makan pasien yang tidak
berubah dibanding sebelumnya. Keluhan ini dirasakan sejak 3 bulan terakhir. Pasien tidak
pernah mengalami sakit sebelumnya dan tidak ada konsumsi obat-obatan. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan: pasien komposmentis, TD 130/80, nadi 84 kali/menit, pernapasan 20
kali/menit, suhu 36,5°C, facial plethora, obesitas sentral, striae merah keunguan pada kulit
perut dan pemeriksaan fisik lain normal. Pada dua kali pemeriksaan kadar kortisol saliva larut
malam didapatkan hasil 230 ng/dl dan 245 ng/dl (normal <145 ng/dl). Pada pasien diatas
didapatkan hasil ACTH meningkat serta pada MRI didapatkan massa pituitari berukuran 8
mm, maka tatalaksana yang paling tepat adalah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 414
Jawaban: B
Tri Juli Edi T. Sindrom Cushing dan
Penyakit Cushing. Dalam Buku Ajar
Penyakit Dalam. 6th Ed. Jakarta: Interna
Publishing; 2014. 2478-2483.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 415
Page | 416
tampak sakit ringan, compos mentis. Tekanan darah 168/100 mmHg, frekuensi nadi 84
denyut/menit, regular, frekuensi pernapasan 20x/menit, suhu 36,5. Pemeriksaan jantung dan
paru dalam batas normal. Pada ekstremktas akral hangat dan tidak ada edema. Tidak ada
gambaran hirsutisme, maldistribusi lemak, atau abnormalitas pada organ genitalia.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kalium 2,8 meq/dL dan kadar bikarbonat 32
meq/dL, glukosa darah puasa adalah 114 mg / dL. Apakah diagnosis yang mungkin pada
pasien ini?
A. Hiperplasia adrenal kongenital
B. Fibromuscular dysplasia
C. Sindrom Cushing
D. Sindrom Conn
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 417
E. Feokromositoma
Jawaban: D
Referensi Harrison's Principles of Internal Medicine
19th. Chapter 406. Disorders of the adrenal
cortex
Page | 418
Page | 419
meq/dL, glukosa darah puasa adalah 114 mg / dL. Apakah pemeriksaan utama untuk
menegakkan mendiagnosa pada pasien tersebut?
A. Kadar renin vena renalis
B. Kadar metanefrin urin 24 jam
C. MRI arteri renalis
D. Kadar kortisol urin 24 jam
E. Rasio aldosteron/renin plasma
Jawaban: E
Referensi Harrison's Principles of Internal Medicine
19th. Chapter 406. Disorders of the adrenal
cortex
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 420
Page | 421
Berikut ini adalah gambaran yang didapatkan pada sindroma Conn, KECUALI:
A. Alkalosis
B. Hiperkalemia
C. Kram otot
D. Kadar natrium serum normal
E. Hipertensi sistemik berat
Jawaban: B
Referensi Harrison's Principles of Internal Medicine
19th. Chapter 406. Disorders of the adrenal
cortex
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 422
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 423
Page | 424
meq/L, K 5,8 meq/L, Cl 101 meq/L, AGD dengan gambaran asidosis metabolik. Manakah
diagnosis yang paling mungkin untuk pasien ini?:
a. Addison disease
b. Cushing syndrome
c. Hipoadrenal sekunder
d. Hipogonadisme primer
e. Hiperplasia adrenal kongenital
Jawaban: A
Page | 425
Page | 426
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita usia 35 tahun datang dengan keluhan lemas, mudah lelah. Pasien juga merasa
pusing, tidak nafsu makan, ada mual dan muntah, terdapat demam hilang timbul, serta terdapat
penurunan berat badan 5 kg dalam 2 bulan terakhir. Pasien pernah dirawat intensif sebelumnya
karena tekanan darah sangat rendah, namun pasien tidak rutin kontrol. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah duduk 90/60, tekanan darah berdiri 80/50, nadi 98 kali/menit, laju
pernapasan 20 kali/menit, suhu 37,6 oC. Terdapat bercak hiperpigmentasi di wajah, lengan, dan
mukosa mulut. Rambut di pubis dan aksila berkurang. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
Hb 10,3 gr/dL, Ht 39%, Leukosit 8000/mm3, trombosit 250.000/uL, GDS 76 mg/dL, Na 130
meq/L, K 5,8 meq/L, Cl 101 meq/L, AGD dengan gambaran asidosis metabolik.
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis pada pasien di atas adalah:
a. Pemeriksaan CT scan abdomen
b. ACTH stimulation test
c. Pemeriksaan kortisol serum
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 427
d. MRI kepala
e. Tes supresi dexametason
Jawaban: B
Page | 428
Page | 429
karena tekanan darah sangat rendah, namun pasien tidak rutin kontrol. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah duduk 90/60, tekanan darah berdiri 80/50, nadi 98 kali/menit, laju
pernapasan 20 kali/menit, suhu 37,6 oC. Terdapat bercak hiperpigmentasi di wajah, lengan, dan
mukosa mulut. Rambut di pubis dan aksila berkurang. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
Hb 10,3 gr/dL, Ht 39%, Leukosit 8000/mm3, trombosit 250.000/uL, GDS 76 mg/dL, Na 130
meq/L, K 5,8 meq/L, Cl 101 meq/L, AGD dengan gambaran asidosis metabolik.
Etiologi insufisiensi adrenokortikal primer (penyakit Addison) yang paling sering adalah:
a. Hipoplasia adrenal kongenital
b. Autoimun
c. Sindrom poliendokrin autoimun
d. Infeksi
e. Idiopatik
Jawaban: B
Page | 430
Page | 431
Page | 432
Jawaban: D
Referensi Efendi I. Feokromositoma. Dalam Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th Ed. Jakarta:
Interna Pubhlishing; 2014. 2206-2209
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 433
Page | 434
sejak 3 jam SMRS. Nyeri kepala dirasa terus menerus, riwayat trauma disangkal. Pasien
juga mengeluhkan dada berdebar-debar dan keluar keringat banyak. Keluhan nyeri dada
atau sesak napas disangkal. Pasien merasa seperti ini setelah mendapat kabar bahwa istri
pasien selingkuh. Keluhan seperti ini sebelumnya ada tapi tidak seberat ini sehingga pasien
tidak berobat. Riwayat penyakit serupa di keluarga ada. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan: pasien kompos mentis, TD: 190/100, nadi 120x/menit, pemeriksaan fisik
umum lain normal. Tidak ditemukan adanya gangguan motoric atau sensorik.
Tatalaksana kuratif untuk pasien ini adalah
a. Pemberian obat antihipertensi
b. Pemberian obat antitiroid
c. Konseling dan pemberian obat ansietas
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 435
Jawaban: D
Referensi Efendi I. Feokromositoma. Dalam Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th Ed. Jakarta:
Interna Pubhlishing; 2014. 2206-2209
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 436
Page | 437
tidak berobat. Riwayat penyakit serupa di keluarga ada. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan: pasien kompos mentis, TD: 190/100, nadi 120x/menit, pemeriksaan fisik
umum lain normal. Tidak ditemukan adanya gangguan motoric atau sensorik.
Diagnosis pasien ini ditegakan dengan cara:
a. Pemeriksaan metanefrin plasma maupun urin
b. CT Scan kepala non kontras
c. Pemeriksaan fT4 dan TSH
d. CT scan abdomen dengan kontras
e. Semua jawaban di atas benar
Jawaban: A
Referensi Efendi I. Feokromositoma. Dalam Buku
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 438
Nomor soal 1
Nama Peserta Nur Ainun
Periode Ujian 37
Asal FK FK UI
Kategori Soal Metabolik-Endokrin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 439
Page | 440
Jawaban: C
Referensi Buku Ajar IPD
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 441
Nomor soal 2
Nama Peserta Nur Ainun
Periode Ujian 37
Asal FK FK UI
Kategori Soal Metabolik-Endokrin
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Tiroid pada Kehamilan
Jenis Soal Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 442
Seorang wanita 29 tahun hamil 10 minggu datang dengan keluhan sering berdebar dan
cepat lelah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 129/80 nadi 128 nafas 17x/menit suhu
37, terdapat exophtalmus pada kedua mata dan benjolan di leher membesar difus, kenyal,
terdapat bruit. Penatalaksanaan pada pasien di atas adalah:
a. Metimazole 1 x 30 mg
b. PTU 3 x 200 mg
c. Ablasi
d. Tiroidektomi
e. Levothyroxin 1 x 25 µg
Jawaban: B
Referensi Buku Ajar IPD
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 443
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 444
Nomor soal 3
Nama Peserta Nur Ainun
Periode Ujian 37
Asal FK FK UI
Kategori Soal Metabolik-Endokrin
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Hiperkalsemi
Jenis Soal Tata Laksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pasien laki-laki 58 tahun datang dengan penurunan kesadaran. Pasien diketahui terdapat
massa di paru karena keluhan batuk berdarah namun belum berobat. Pemeriksaan fisik saat
datang di IGD TD 138/78 mmHg, nadi 90 kali per menit nafas 28 kali per menit, suhu 37,
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 445
Saturasi 92% tidak terdapat kelemahan sesisi. Pemeriksaan rekam jantung interval QT 290.
Pemeriksaan laboratorium Hb 9.7 Ht 27 Leukosit 12.000 Trombosit 289.000 GDS 184 D-
dimer 0.1 Natrium 130 K 4.1 Clorida 101 Kalsium 15
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah:
a. Rehidrasi dengan NaCl 0.9% 500cc/6 jam, bifosfonat
b. Hemodialisis
c. Parathyroidektomi
d. Edukasi diet
e. Diuretik
Jawaban: A
Referensi Buku Ajar IPD
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 446
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 447
Page | 448
Jawaban: E
Page | 449
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 450
Periode Ujian 37
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 451
Seorang wanita 39 tahun datang kepoli hipertensi dengan menggunakan empat jenis obat anti
hipertensi yaitu captopril 3x25mg, bisoprolol 1x10mg, amlodipin 1x10mg, dan HCT 1x12.5mg.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil yang normal kecuali pemeriksaan kalium level
2,9mmol/L, aktivitas renin plasma rendah. Dilakukan pemeriksaan Saline loading dan didapatkan
hasil yaitu aldosteron yang tinggi. CT scan dari kelenjar adrenal tidak menunjukkan adanya massa.
Overnight 1 mg dexamethason supression test menunjukkan tidak ada supresi terhadap ACTH. Apa
diagnosis yang paling mungkin?
a. Conn syndrome
b. Glukokortikoiddiatasialdosteronisme
c. Kortikal hyperplasia nodular
d. Liddle syndrome
e. Tumor
Jawaban: C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 452
Page | 453
Page | 454
selama beberapa bulan. Pada pemeriksaan ia tercatat memiliki obesitas trunkal dengan
striae keunguan bilateral di kedua sisi. Diduga pasien tersebut mengarah ke diagnosis
sindrom cushing. Manakah dari tes berikut harus digunakan untuk menegakkan
diagnosis?
a. Basal Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
b. Kadaar corticotropin-releasing hormone (CRH) pagi hari
c. Kortisol bebas urine 24 jam
d. Inferior petrosal venous sampling
e. Suppression test 1 mg dexamethasone malam hari
Jawaban: C
Referensi Harrison edisi 9. hal.390
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 455
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 456
Page | 457
mg/dL, Natrium 121 mEq/L, Kalium 4.9 mEq/L, Gula darah sewaktu 89 mg/dL. Patofisiologi
yang mungkin dalam mengakibatkan kondisi klinis pada pasien ini adalah
A. Kekurangan hormon kortikoid akibat insufisiensi adrenal
B. Kekurangan hormon kortikoid akibat infeksi kronik
C. Kelebihan hormon kortikoid
D. Kekurangan hormon TSH
E. Gangguan sekresi glukokortikoid
Jawaban: A
Page | 458
Page | 459
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita usia 28 tahun datang ke poliklinik ilmu penyakit dalam dengan keluhan
mudah lelah, nyeri-nyeri di seluruh sendi, mual. Pasien juga mengeluhkan batuk-batuk yang
tidak kunjung sembuh sudah lebih dari 2 bulan yang lalu, namun belum berobat untuk
keluhan batuk ini. Terdapat riwayat batuk-batuk lama pada almarhum ayah pasien. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 90/58 mmHg, nadi 108 kali per menit, suhu 37,8
C, napas 24 kali per menit. Pada pemeriksaan paru didapatkan rhonki basah kasar di apeks
kedua paru, pada pemeriksaan kulit tampak hiperpigmentasi di lipat-lipat tubuh. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 8,200/μL, Hb 14 g/dL, trombosit 289,000/μL,
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 460
CRP 2.35 mg/dL, kreatinin 0.79 mg/dL, Natrium 121 mEq/L, Kalium 4.9 mEq/L, Gula darah
sewaktu 89 mg/dL.
Langkah selanjutnya yang tepat dalam menegakkan diagnosis pasien ini adalah
Jawaban: B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 461
Page | 462
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
a. Krisis adrenal
b. Syok sepsis
c. Mendapat steroid lama (lebih dari 3 bulan)
d. Sindroma Cushing
e. Addison’s Disease
Jawaban: D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 463
Page | 464
Periode Ujian 37
Page | 465
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 68 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pinggang bawah sejak 2 bulan
terakhir. Pasien merupakan seorang perokok, peminum alkohol, sudah menopause sejak 28 tahun
lalu, dan ada riwayat ayah pasien pernah mengalami keluhan yang sama saat berusia 60 tahun.
Pasien juga sering mengkonsumsi obat steroid yang ia beli sendiri di toko obat jika ia mengeluh pegal
badan. Pasien datang sudah membawa hasil BMD dengan nilai T-Score -2,5. Manakah dibawah ini
pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan pada penyakit di atas :
a. Leg-Length Inequality
b. Dowager’s Hump
c. McConkey Sign
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 466
d. Protuberansia abdomen
e. Benar semua
Jawaban: E
Page | 467
Periode Ujian 37
Page | 468
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Page | 469
Jawaban: B
Page | 470
Periode Ujian 37
Tingkat Kompetensi 4A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 471
Soal
Pasien wanita 65 tahun datang dengan keluhan nyeri di panggul. Keluarga menyangkal adanya
riwayat jatuh, penggunaan obat golongan glukokortikoid, penyakit tiroid, penyakit ginjal,
penggunaan obat kontrasepsi, rokok dan alkohol pada pasien. Hasil rontgen menunjukkan
kecurigaan fraktur. Telah dilakukan pemeriksaan nilai T-Score dengan hasil -2,8. Dibawah ini yang
bukan merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk evaluasi mencari penyebab penyakit
di atas adalah :
a. C Reactive Protein
b. Alkali Fosfatase
c. 25-OH Vitamin D
d. Kreatinin dan kreatinin urin 24 jam
e. Kadar kalsium
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 472
Jawaban: A
Page | 473
Nomor Soal 1
Periode Ujian 37
Asal FK FK UI
Page | 474
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 475
Seorang perempuan 32 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sakit kepala, muntah2, palpitasi
sejak 1 bulan, disertai dengan perasaan panas pada daerah muka. Pasien menderita hipertensi sejak 2
tahun lalu mendapatkan terapi amlodipin 1x10mg, captopril 3x25 mg, bisoprolol 1x5 mg, dan HCT
1x25 mg, namun tekanan darah tetap tinggi 180/120 mmHg, nadi 96x/menit. pemeriksaan lain dalam
batas normal. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
a. Tirotoksikosis
b. Feokromositoma
c. Hipertensi primer
d. Sindroma cushing
e. Hiperaldosteron primer
Jawaban: B
Page | 476
Page | 477
Nomor Soal 2
Periode Ujian 37
Asal FK FK UI
Tingkat Kompetensi 4A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 478
Soal
Seorang wanita usia 29 tahun datang dengan keluhan mudah lelah. Pasien juga sering merasakan
pusing, nafsu makan berkurang, mual, muntah dan sulit BAB. Pasien mengalami penurunan berat
badan sebanyak 5 kg dalam 2 bulan terakhir. Pasien pernah didiagnosis terkena penyakit autoimun,
diberikan steroid, tetapi 2 bulan terakhir pasien menghentikan sendiri pengobatannya. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital TD 100/70 mmHg, ND 92 x/menit, RR 16 x/menit, Suhu
37,6oC. Terdapat hiperpigmentasi di wajah, lengan, siku, lipatan kulit telapak tangan. Pemeriksaan
fisik lain dalam batas normal. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10 gr/dL, Ht 38%,
MCV 90 fL, MCH 30 pg/cell, Leukosit 7100 mm3, trombosit 430.000/uL, GDS 110 mg/dL, Na 130
meq/L, K 5.6 meq/L, Cl 100 meq/L, Ca 10.8 meq/L.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien saat ini adalah:
a. Sindrom Cushing
b. Adenoma hipofisis
c. Krisis adrenal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 479
d. Addison Disease
e. Feokromositoma
Jawaban: D
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi ke-6.
Gangguan Korteks Adrenal. Hal.2506-07
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 480
Nomor Soal 3
Periode Ujian 37
Asal FK FK UI
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Mineral bone disorders-Chronic kidney disease
Tingkat Kompetensi 3A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 481
Soal
Seorang pasien laki-laki 43 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang. Pasien dengan riwayat
penyakit ginjal kronik (PGK) sudah menjalani hemodialisis selama 10 tahun dengan faktor risiko
hipertensi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 72 kali/menit,
edema pitting ringan pada ekstremitas bawah. Data pemeriksaan penunjang didapatkan kreatinin 4,2
mg/dL; Kalsium darah 9,5 mg/dL; fosfor 5,6 mg/dL; PTH 320 pg/mL. Penatalaksanaan yang paling
tepat pada pasien ini adalah:
a. Paratiroidektomi
b. Pemeriksaan kadar 1,25-dihydroxyvitamin D
c. Memulai terapi vitamin D
d. CT-scan Tiroid
e. Observasi 3 bulan kemudian
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 482
Jawaban: C
Referensi Harrison's Principles of Internal Medicine 19th.
Chapter 423. Bone and Mineral Metabolism in
Health and Disease
Nomorsoal 1
Nama Peserta Winda permata
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 483
PeriodeUjian 37
Asal FK FK UI
KategoriSoal Metabolik-Endokrin
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi defisiensi korteks adrenal
sekunder
JenisSoal Diagnostik
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Pasien wanita 19 tahun dating ke poliklinik dengan keluhan tumbuh bulu halus di wajah
dan bulu tebal di kaki, serta payudara yang terlihat datar. Pasien merasa tidak percaya diri
karena akan mulai kuliah di perguruan tinggi. Riwayat sakit kepala tidak ada. Tidak ada
riwayat keluarga yang mengeluhkan hal yang sama dengan pasien. Pada pemeriksaan
hemodinamik stabil dan pemeriksaan fisin sesuai dengan keluhan pasien serta ada di
punggung pasien.
Pemeriksaan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, adalah:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 484
a. Free testosteron
b. Kortisol bebas di urine 24 jam
c. Test supressi Dexamethason 1 mg
d. Test low dose dexametason 0.5 mg selama 48 jam
e. Tes High dose dexamethasone 2 mg selama 24 jam
Jawaban: A
Referensi Buku Ajar IPD dan
Harrison
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 485
Nomorsoal 2
Nama Peserta Winda permata
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 486
PeriodeUjian 37
Asal FK FK UI
KategoriSoal Metabolik-Endokrin
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi defisiensi korteks
adrenal sekunder
JenisSoal
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang wanita usia 58 tahun dating dengan leuhan mendadak pingsan 1 hari smrs, keluhan
diawali dengan muntah dan pusing. Sebelumnya pasien juga mengeluh demam tinggi serta
batuk berdahak tapi pasien tetap bekerja tidak ada diare. Riwayat sebelumnya pasien juga
mengeluh kelelahan dan sakit perut serta penurunan berat badan 5-10 kg. Pemeriksaan fisik
didapatkan Tekanan darah 89/52 saat bebraring dan tekanan sistolik turun 20 mmHg saat
berdiri , nadi 102 bpm saat berbaring dan 120 bpm saat berdiri. Suhu 37 ,6 C. Pada ujung
jari didapat hiperpigmentasi. Pada laboratorium terdapat natrium 122 mEq/ L, kalium 5.9
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 487
a. Addison disease
b. Krisis adrenal
c. Cushing syndrome
d. Hiperaldosteronisme primer
e. Hiperaldosteronisme sekunder
Jawaban: B
Page | 488
Nomorsoal 3
Nama Peserta Winda permata
PeriodeUjian 37
Asal FK FK UI
KategoriSoal Metabolik-Endokrin
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi defisiensi korteks
adrenal sekunder
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 489
JenisSoal patofisiologi
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Pada keadaan dibawah ini dapat ditemukan keadaan hirsutisme dan peningkatan
testosterone serta /DHEA ,kecuali
a. PCOS
b. Hyperandrogen adrenal fungisonal
c. Hiperandrogen ovarian fungsional
d. Hipoplasia adrenal congenital
e. Addison disease
Jawaban: E
Referensi Buku Harrison
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 490
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 491
Nomorsoal 1
Nama Peserta Siti Hapsari Mitayani
PeriodeUjian 37
Asal FK FK UI
KategoriSoal Metabolik-Endokrin
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi Cushing syndrome
JenisSoal Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pasien wanita 38 tahun dengan Asma yang sering kambuh, rutin minum obat2an asma.
Saat kontrol ke poli Alergi mengeluh menstruasi menjadi tidak teratur, juga terdapat
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 492
keluhan mudah lelah, sering kencing, dan mudah lapar. Pada Pemeriksaan fisik didapatkan
TD 140/90, nadi 80x, FR 18x/mnt, suhu tidak demam. Terdapat moon face (+), striae
keunguan di perut (+). Pemeriksaan GDS 280.
Pemeriksaan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, kecuali:
a. Kortisol saliva
b. Kortisol bebas di urine 24 jam
c. Test supressi Dexamethason 1 mg
d. Test low dose dexametason 0.5 mg selama 48 jam
e. Tes High dose dexamethasone 2 mg selama 24 jam
Jawaban: E
Referensi Buku Ajar IPD
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 493
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 494
Nomorsoal 2
Nama Peserta Siti Hapsari Mitayani
PeriodeUjian 37
Asal FK FK UI
KategoriSoal Metabolik-Endokrin
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi Ektopik ACTH
JenisSoal
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 48 tahun mengeluh mengalami penambahan berat badan, muka menjadi
lebih bulat, sulit tidur, sakit kepala. Tidak ada riwayat minum obat2an sebelumnya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90 nadi 90x/mnt, FR 18x/mnt, tidak demam.
Didapatkan gambaran obesitas sentral, buffalo hump positif. Telah dilakukan serangkaian
pemeriksaan, didapatkan peningkatan kadar kortisol urine 24 jam, serum ACTH
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 495
meningkat, high dose dexametason test negative. Pemeriksaan lanjutan yang diperlukan
untuk menegakkan diagnosis adalah :
A. MRI kepala
B. Ulang test high dose dexametason
C. MRI dada atau abdomen
D. CT Adrenal
E. Low dose dexametason
Jawaban: C
Referensi Buku Ajar IPD
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 496
Nomorsoal 3
Nama Peserta Siti Hapsari Mitayani
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 497
PeriodeUjian 37
Asal FK FK UI
KategoriSoal Metabolik-Endokrin
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi Hiperkortisol
JenisSoal patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Patofisologi yang terjadi pada kondisi hiperkortisol kecuali :
a. Peningkatan katabolisme protein
b. Penurunan katabolisme protein
c. Penumpukan dan distribusi lemak yang tidak merata
d. Peningkatan glukosa darah
e. Penurunan system imun
Jawaban: B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 498
Page | 499
Page | 500
Seorang wanita 32 tahun, telah menikah selama 2 tahun dan aktif berhubungan seksual,
belum mempunyai anak. Pasien memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, dan tampak
mengalami hirsutism. Manakah yang paling mungkin menyebabkan infertilitas pada pasien?
a. Chromosome abnormalities
b. Ovulatory disorder
c. Deterioration of oocyte quality
d. Endometriosis
e. Tubal infertility
Page | 501
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 502
Page | 503
a. Intravenous GnRH
b. D2 dopamine agonist
c. Clomiphene citrate
d. D2 dopamine antagonist
e. recombinant human FSH
Page | 504
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 505
Page | 506
b. Peningkatan LH
c. Penurunan GnRH
d. Peningkatan FSH
e. Penurunan LH
Jawaban b. Peningkatan LH
Sumber Kenney, L. B., Laufer, M. R., Grant, F. D., Grier, H. and Diller, L. (2001),
High risk of infertility and long term gonadal damage in males treated with
high dose cyclophosphamide for sarcoma during childhood. Cancer, 91:
613–621. doi:10.1002/1097-0142(20010201)91:3<613::AID-
CNCR1042>3.0.CO;2-R
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 507
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 508
Page | 509
Page | 510
dengan baji bikonkaf. Dari hasil biopsi tulang iliaka setelah double labelling tetrasiklin
menunjukkan osteoporosis berat dengan volume trabekular tulang rendah, tipis dan
kortek abnormal, dengan kadar remodelling. Dari hasil laboratorium didapatkan
peningkatan sedikit ekskresi kadar hydroxyproline urin dan tidak terdeteksi kadar
calcitonin yang bersirkulasi, yang tidak meningkat terhadap stimulasi dengan pentagrin iv
(0-5 mcg/kg) atau calcium iv (50 mikromol(2 kg)/kg) . Berdasarkan keterangan
tersebutl, gangguan apa yang dapat ditemukan pada pasien
A. Defiensi Paratiroid hormon
B. Defisiensi calcitonin
C. Defiensi hormone pertumbuhan
D. Defisiensi hormon seksual
E. Defisiensi hormon adrenalin
Sumber Howie JGR, Taylor JL. Osteoporosis dan calcitonin deficiency. Br Med J
(Clin Res Ed).1982 ; 285.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 511
Page | 512
Page | 513
Sumber Murray J. Favus, Vokes TJ. Paget’s disease and other dysplasia of bone.
Harrison ‘s Prinsciples Internal Medicine. 19th edition.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 514
Page | 515
Jawaban B. Menyebabkan penurunan secara cepat kalsium plasma dan fosfat plasma ,
dan pada tulang dengan mengmbat osteoklas
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 516
Sumber Agus P, Sambo, John. Metabolisme Kalsiu,. Buku ajar Ilmu Penyakit
Dalam. 2009
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 517
Page | 518
UJIAN BOARD 37
DIVISI ALERGI IMUNOLOGI
Kontributor:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 519
Page | 520
[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN ]
Page | 521
Seorang pria berusia 21 tahun datang ke poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan bercak
putih pada mulut yang semakin banyak sejak 2 bulan terakhir. Pasien memiliki riwayat
berganti-ganti pasangan dan menggunakan narkoba suntik. Pasien juga memiliki tato yang
banyak pada tubuhnya. Dokter menganjurkan beberapa pemeriksaan untuk menegakkan
diagnosis pada pasien tersebut. Selain itu, dokter juga menganjurkan vaksinasi.
Vaksinasi apa yang sebaiknya diberikan untuk pasien tersebut?
Page | 522
Jawaban : B
Referensi Winulyo EB. Imunisasi Dewasa dalam Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. 6th ed.
Jakarta: Interna Publishing; 2014. p.951-957.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 523
Page | 524
Page | 525
Jawaban : E
Referensi Yunihastuti E, Vaksinasi pada Kelompok
Khusus dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid I. 6th ed. Jakarta: Interna
Publishing; 2014. p.958-962.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 526
Page | 527
Soal
Seorang pria 18 tahun datang ke poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan pucat yang sudah
dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien sudah dikenal menderita anemia hemolitik
autoimun dan sedang dalam terapi steroid yang sudah dijalani selama 1 tahun. Pasien
menanyakan kepada dokter mengenai kemungkinan mendapatkan vaksinasi.
Pernyataan yang tepat mengenai pemberian vaksinasi pada pasien tersebut adalah:
A. Vaksin hidup dan vaksin mati boleh diberikan kepada pasien.
B. Vaksin yang sangat direkomendasikan adalah hepatitis B dan influenza.
C. Vaksin hidup boleh diberikan jika dosis steroid yang diberikan kurang dari 40 mg
prednisone per hari.
D. Pemberian vaksin hidup harus ditunda sampai 1 bulan setelah terapi steroid dosis tinggi
dihentikan.
E. Vaksin yang sangat direkomendasikan adalah pneumokok dan varisela.
Jawaban : D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 528
Page | 529
Page | 530
Seorang wanita usia 30 tahun bekerja di pabrik penggilingan kopi dating ke poliklinik penyakit
dalam dengan keluhan sesak napas disertai mengi, mata gatal saat sedang bekerja. Pasien baru saja
bekerja sejak 1 minggu yang lalu. Pasien tidak memiliki riwayat asma sebelumnya. Keluhan ini
sering muncul saat bekerja dan membaik saat os tidak berada di pabrik. Pemeriksaan fisik dan
tanda vital dalam batas normal.Wheezing tidak ada. Bagaimana penatalaksanaan terhadap penyakit
pasien diatas?
Jawab : B
Page | 531
Page | 532
Page | 533
penurunan berat badan tidak ada. Pasien memiliki riwayat alergi seafood. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan tinggi 170 cm dengan berat badan 80 kg. Hemodinamik stabil, frekuensi napas 20
x/menit. Pemeriksaan paru didapatkan suara napas vesikuler, tidak ada ronkhi. Dari pemeriksaaan
spirometri setelah diberikan steroid inhalasi didapatkan FEV1 16%.
Jawab : D
Page | 534
Page | 535
Page | 536
Jawab : B
Referensi Sundaru H, Sukamto. Asma Bronkhial. In:
Setiati S, Alwi I,Sudoyo AW, Simadibrata M,
SetiyohadiB, Syam AF, editors. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I 6th ed.Jakarta:Interna
Publishing; 2014.p 478488.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 537
Page | 538
Seorang wanita 26 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada meningkat sejak 3
hari yang lalu, nyeri sudah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Demam sejak 2
minggu yang lalu. Pasien sudah dikenal menderita lupus sejak 8 tahun yang lalu
dengan poliarthritis, vaskulitis kutaneus, ANA test (+) dan anti ds-DNA (+). dari hasil
biopsi ginjal dengan kesan glomerulonefritis proliferative difus. Pasien juga
mengalami tromboflebitis vena 6 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisis didapatkan
RR 32x/i, suhu 38 C. laboratorium : leukosit 8000/mm3, trombosit 115.000, PT 12,2
detik, APTT 44 detik, protein urin 2,9g/24 jam.
Masalah pada pasien ini yang paling tidak mungkin adalah :
Page | 539
Page | 540
Seorang wanita 22 tahun, baru menikah 2 bulan yang lalu, datang ke poliklinik
penyakit dalam untuk berobat rutin dan berencana ingin punya anak. Pasien menderita
lupus sejak 8 bulan yang lalu. Obat rutin yang diminum yaitu metilprednisolon 4 mg
per hari, mycophenolate mofetil 2x500 mg, captopril 2x6,25 mg. Pasien memiliki
riwayat asma dan memakai obat semprot bila sesak. Dari pemeriksaan fisis ditemukan
BP 130/70, HR 82x/i, RR 20x/i. laboratorium dengan Hb 9,2 mg/dl, leukosit
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 541
8.000/mm3, LED 46 mm/jam, kolesterol total 290 mg/dl, LDL 200 mg/dl, Triglesirida
250 mg/dl, ureum 45 mg/dl, kreatinin 1,3 mg/dl, esbach 3,5g/24 jam.
Manakah temuan klinis pada pasien saat ini yang belum dianjurkan hamil?
A. Hiper-LDLemia
B. Riwayat hipertensi
C. Esbach 3,5g/24 jam
D. Pemakaian inhalasi salbutamol
E. Ureum 45mg/dl dan kreatinin 1,3 mg/dl
Jawaban : C
Referensi Kasjmir Y, Kusworini H, Linda, K, et al. Diagnosis dan pengelolaan
lupus eritematosus sistemik. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW,
Simadibrata M, Setyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit
dalam jilid III. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014. p3360-3377
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 542
Page | 543
Seorang wanita 30 tahun, hamil 7 bulan anak pertam dengan riwayat lupus sejak 4
tahun terakhir. Pasien mengeluh sering merasa lelah, timbul kemerahan di kulit pada
wajah dan disertai nyeri pergelangan tangan. Ia juga mengeluh kencing berbusa. Pada
pemeriksaan labor didapatkan hasil protein urin +3, Hb 12,2 g/dl, leukosit 8000/mm3
dan trombosit 175.000.
Terapi yang tepat pada kondisi ini adalah :
Page | 544
Jawaban E
Page | 545
Page | 546
Seorang pasien laki-laki, 40 tahun, dating ke IGD dengan keluhan bentol-bentol dan gatal
pada kulit. Keluhan ini dirasakan pasien satu jam setelah pasien memakan udang. Riwayat
alergi disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 92
kali/menit, nafas 20 kali/menit, serta tampak urtikaria pada kulit. Pemeriksaan baku emas
pada pasien ini adalah:
Jawaban : A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 547
Page | 548
Page | 549
Seorang pasien wanita berumur 58 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala,
kelelahan, berat badan menurun dan demam. Pasien juga mengeluhkan adanya gangguan
penglihatan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 110
kali/menit, nafas 20 kali/menit dan suhu 39,8 0C. Pada pemeriksaan A. Temporalis teraba
lemah dan nyeri tekan di bagian temporal. Pemeriksaan anjuran pada pasien ini adalah:
A. ANCA
B. Arteriogram
C. Biopsiarteri temporal
D. CT scan dengankontras
E. Kadar komplemen
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 550
Referensi NanangSukmara.Vaskulitis.In:SetiatiS,AlwiI,
SudoyoAW,SimadibrataM,SetiyohadiB,SyamAF,editors.Bukuajarilmup
enyakitdalamJilidI.6thed.Jakarta:InternaPublishing;
2014.p.519-524
Page | 551
LingkupBahasanDalamStandar AlergiObat
Kompetensi
JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosis
TingkatKompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 552
Seorang perempuan, 35 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas, pusing dan suara
serak. Pada kulit muncul ruam kemerahan, bentol-bentol dan gatal di seluruh tubuh. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, nafas 30
kali/menit, dan suhu 36,20C. keluhan muncul setelah pasien mengkonsumsi antibiotik karena
terdapat keluhan demam.
Page | 553
Page | 554
Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklink dengan keluhan kelemahan sisi sebelah
kiri saat hendak bangun dari tidur sejak 2 hari yang lalu. Pasien bekerja sebagai bartender
sebuah night club sejak 5 tahun yang lalu. Pasien merupakan pengguna narkoba suntik dan
sering berganti pasangan. Memiliki riwayat darah tinggi 3 tahun tidak kontrol teratur.
Penurunan berat badan kurang dari 10% dalam 3 bulan terakhir dan 6 bulan yang lalu pernah
menderita herpes zooster dan sariawan dimulut. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
180/100 mmHg , denyut nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, jantung dan paru dalam
batas normal. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 13gr/dL, leukosit 5500/mm 3 , hitung
jenis 0/2/74/18/6. Pasien ini dikonsultasi oleh bagian neurologi dengan hasil pemeriksaan anti
HIV positif. Pemeriksaan CT scan kepala didapatkan infark serebri. Bagaimana saran anda
pada kasus tersebut ?
Page | 555
CD4
Jawaban: B
Referensi Acquired Immunodeficiency Syndrome
(AIDS). In : Alwi I, Salim S, Hidayat
R, Kurniawan J, Tahapary DL, editors.
Panduan Praktik klinis Perhimpunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.
Cetakan pertama. Interna
Publishing. 2015. P 12-21
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 556
Page | 557
ditemukan kelainan. Hasil pemeriksaan anti HIV didapatkan hasil reaktif 3 kali. Bagaimana
tatalaksana selanjutnya pada pasien ini?
A. Diberikan ARV bila CD4 <200/ul
B. Diberikan Cotrimoxazole 2 minggu, kemudian ARV
C. Diberikan ARV setelah persalinan
D. Diberikan ARV tanpa menunggu CD4
E. Diberikan ARV bila CD4 <350/ ul
Jawaban: D
Page | 558
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 559
Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke IRD dengan keluhan nyeri kepala dan mata serta
disertai penglihatan kabur yang dirasakan sejak 1minggu yang lalu. Pasien telah didiagnosis
AIDS sejak 1 tahun yang lalu kemudian meminum ARV namun sering lupa. Pada
pemeriksaan funduskopi ditemukan nekrosis multifocal atau bilateral, bercak multiple
yellowish white di daerah kutub posterior. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini
adalah :
a. Koreoretinitis toxoplasma
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 560
b. CMV retinitis
c. Retinal detachment
d. Histoplasmosis
e. Koreoretinitis TB
Jawaban: A
Page | 561
mendapatkan Vaksin Hepatitis B. Pasien menderita penyakit gagal ginjal kronik sejak 1 bulan
yang lalu serta menjalani hemodialisis rutin 2 kali dalam seminggu. Hasil serologi anti HBs
negatif sebelum diberikan vaksin. Setelah 2 bulan selesai vaksinasi terakhir, didapatkan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 562
serologi anti HBs nilai 15 mIU/mL. Apakah langkah selanjutnya pada pasien ini?
a. Tidak perlu diberikan boster, evaluasi serologi anti HBs 1 tahun kemudian
b. Tidak perlu diberikan boster, evaluasi serologi anti HBs 2 tahun kemudian
c. Tidak perlu diberikan boster, evaluasi serologi anti HBs 3 tahun kemudian
d. Tidak perlu diberikan boster, evaluasi serologi anti HBs 5 tahun kemudian
e. Diberikan boster vaksinas hepatitis B, evaluasi serologi anti HBs 2 bulan kemudian
Jawaban : A
Referensi Evy Yunihastuti. Vaksinasi Pada Kelompok
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 563
Page | 564
Seorang Laki-laki 30 Tahun, datang ke IGD dengan Keluhan luka pada kaki karena
tertusuk paku berkarat saat Bekerja. Riwayat Vaksinasi tetanus 3 dosis 3 tahun yang
lalu. Pada Pemeriksaan fisik didapatkan luka pada plantar pedis sinistra diameter 0,5
cm dasar otot.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 565
Tatalaksana pencegahan tetanus yang akan diberikan pada pasien ini adalah :
D. Tetanus toxoid
E. Metronidazole
Jawaban : B
Referensi Erwanto Budi Winulyo. Imunisasi Dewasa.
In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW,
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 566
Page | 567
Pasien wanita 35 tahun datang kepoliklinik penyakit dalam, untuk berkonsultasi. Pasien
sebelumnya sudah mendapatkan suntikan vaksin hepatitis B yang ketiga. pada pemeriksaan
Page | 568
BB 70 Kg. Pasien sekarang datang membawa hasil laboratorium titer anti-Hbs 10 mIU/mL.
a. Imunogenisitas pada pasien ini tidak dipengaruhi oleh usia dan berat badan.
b. Respon imun akan semakin baik pada golongan lanjut usia dibandingkan dengan usia
muda
c. Angka Kejadian Responsif lebih tinggi pada populasi yang tidak sehat daripada yang sehat.
d. Respon imun terhadap vaksin hepatitis B pada pasien ini tergolong nonresponsif.
e. Respon imun terhadap vaksin hepatitis B pada pasien ini tergolong hiporesponsif.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 569
Jawaban : E
Referensi Sukamto Koesnoe, Samsuridjal Djauzi In:
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata
M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku
ajar ilmu penyakit dalam Jilid I. 6th ed.
Jakarta: Interna Publishing; 2014. p.933-938
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 570
Page | 571
B. Merupakan keadaan yang menyerupai reaksi tipe I melalui ikatan antigen dengan
IgE
C. IgG akan berikatan dengan antigen yang mengakibatkan sel mast mengeluarkan
mediator
D. Pada polutan dengan berat molekul rendah selalu ditemukan IgE spesifik
E. Pemeriksaan tes kulit akan negatif pada bahan polutan molekul besar
Jawaban : B
referensi Karjadi T. Asma Akibat Kerja. In: Setiati S,
Alwi I, Sudoyo AW,
Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF,
editors. Buku ajar ilmu
penyakit dalam Jilid I. 6th ed. Jakarta: Interna
Publishing; 2014.p.489-
494
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 572
Page | 573
Periode ujian 37
Asal FK FK UNAND
Kategori soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan dalam standar kompetensi Asma
Jenis soal/ jenis pertanyaan Diagnosis
Tingkat kompetisi 4A
Soal
Seorang laki-laki usia 24 tahun bekerja sebagai pembuat roti datang ke poliklinik dengan keluh
sesak napas disertai mengi, batuk , mata gatal saat sedang bekerja. Pasien baru saja mulai
bekerja setelah lulus kuliah. Pasien tidak merokok dan tidak memiliki riwayat asma
sebelumnya, tetapi sering mengeluh gatal bila makan makanan laut. Keluhan sesak ini
memburuk pada hari kerja dan membaik pada hari libur. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam
batas normal, tidak ada wheezing.
Pemeriksaan apakah yang paling tepat untuk menegakkan diagnosa pada pasien ini?
Page | 574
Jawaban : D
referensi Karjadi T. Asma Akibat Kerja. In: Setiati S,
Alwi I, Sudoyo AW,
Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF,
editors. Buku ajar ilmu
penyakit dalam Jilid I. 6th ed. Jakarta: Interna
Publishing; 2014.p.489-
494
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 575
Page | 576
Page | 577
Jawaban : D
referensi Karjadi T. Asma Akibat Kerja. In: Setiati S,
Alwi I, Sudoyo AW,
Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF,
editors. Buku ajar ilmu
penyakit dalam Jilid I. 6th ed. Jakarta: Interna
Publishing; 2014.p.489-
494
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 578
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 579
Seorang wanita berusia 25 tahun, dibawa berobat ke IGD oleh keluarganya dengan
keluhan penurunan kesadaran. Beberapa hari sebelumnya, pasien seringberhalusinasi,
mudah marah dan sering bertingkah laku seperti mau perang, tidak ada riwayat
kejang. Pasien seorang penderita lupus nefritis sejak 4 tahun yang lalu, obat yang
terakhir dimakan mofetil mikofenolat 2x500mg, metal prednisolon 1x4mg,
candesartan 1x8mg, furosemid 1x40mg, pasien tidak kontrol berobat sejak 1 tahunini
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 580
karena merasa tidak ada keluhan lagi. Pemeriksaan fisik sensorium delirium, tekanan
darah 150/90mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, 24x/menit, suhu 36,90C,edema
anasarka dan tidak ada kelemahan tungkai, pemeriksaan refleks patologisbabinsky
negatif. Pemeriksaan laboratorium didapatkan ureum 98mg/dL, kreatinin1,4mg/dL,Na
140mEq/L, K 6,7mEq/L, Ca 8,2mg/dl. Saat pasien masuk UGD, diberikan injeksi
metal prednisolon 250 mg intra vena/12jam, omeprazol injeksi.Setelah 3 hari
perawatan kesadaran membaik. Satu hari kemudian pasien kejang.
Terapi induksi yang paling tepat adalah :
A. Ig intravena 400mg/kgBB/hari selama 5 hari
B. Azatioprin 2 mg/kgBB/hari 4-6 minggu
C. Siklofosfamid 750 mg/m2 perbulan x 7 dosis
D. Mofetil mikofenolat 2000 mg/hari selama 8 minggu
E. Siklosporin 5 mg/kgBB/hari selama 2 bulan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 581
Jawaban : C
Page | 582
Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke IGD dengan keluhan tidak sadarkan
diri. Riwayat kejang dijumpai sebanyak satu kali. Selama ini menurut keluarga pasien
mudah lelah, ketika beraktivitas, seperti berjalan ke kamar mandi, naik tangga. Batuk
sebelumnya dijumpai dengan dahak dijumpai. Demam juga dialami pasien sejak 2
minggu inidan bersifat naik turun. Riwayat keluarga menderita hal yang sama
disangkal. Pasien jugasebelumnya mempunyai riwayat persalinan dengan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 583
Jawaba : D
Referensi Buku Ajar Penyakit Dalam EdisiIV Jilid III. Editor : Yoga I Khasmir,
Kuworini Handono, Linda KurniatiWidjaya, dkk .2014 Diagnosis dan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 584
Page | 585
Page | 586
C. ANA test
D. Scl-70
E. Anti Ro-La
Jawaba : E
Page | 587
Page | 588
Jawaban : B
Referensi Djoerban Z, Djauzi S. HIV/AIDS di
Indonesia. In Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Ed
VI. Jakarta: interna Publishing 2014.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 589
Seorang pasien baru terdiagnosis AIDS dan akan mendapatkan ARV. Pencegahan utama
yangdapat dilakukan untuk menghindari infeksi toksoplasma adalah:
a. Diberikan kotrimoksazol bersama dengan ARV
b. Pada wanita, maka tidak boleh hamil
c. Menghindari makan daging belum matang
d. Memasukkan sinar matahari langsung pada tempat tinggal
e. Tidak memelihara kucing
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 590
Jawaban: C
Page | 591
Seorang pengacara usia 50 tahun datang ke praktek saudara untuk melakukan pemeriksaan
HIV. 1 bulan sebelumnya, pasien baru pulang dari Thailand dan telah melakukan hubungan
seksual dengan PSK. Pasien pernah memeriksakan darah 2 minggu sebelumnya dan
dikatakan hasil negatif. Pasien masih ragu dengan hasil tersebut dan ingin melakukan
pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan lanjutan apa yang anda sarankan:
a. HIV Rapid test
b. HIV RNA
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 592
c. CD4 kuantitatif
d. Eliza dan westernblot
e. Kultur
Jawaban: B
Page | 593
Page | 594
(+), ayah kandung pasien memiliki riwayat rinitis yang kambuh apabila udara dingin,
sementara ibu pasien memiliki riwayat asma saat kecil. Diagnosis yang paling mungkin pada
pasien ini adalah:
Page | 595
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 596
Page | 597
Page | 598
Page | 599
Page | 600
Periode 37
Kategori Soal Alergi Imunologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Immunologi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pasien wanita 24 tahun datang dengan keluhan rambut rontok, nyeri-nyeri sendi,
dan bercak kemerahan pada wajah apabila terkena sinar matahari sejak 3 bulan ini. Pasien
sudah dikenal menderita penyakit anemia hemolitik sebelumnya. Pernyataan yang benar
mengenai penyakit yang mungkin menjadi penyebab anemia hemolitiknya adalah:
Page | 601
Jawaban D
Page | 602
Page | 603
Page | 604
Seorang perempuan berumur 45 tahun datang berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan nyeri dan kemerahan pada kedua tungkai sejak 3 bulan yang lalu. Pasien memiliki
riwayat asma bronkhial dan alergi terhadap antalgin. Pada pemeriksaan darah tepi
didapatkan peningkatan eosinifil. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini adalah :
A. Vaskulitis leukositoklastik
B. Poliarteritis nodosa
C. Sindromm churg-strauss
D. Purpura henoch-schoenlein
E. Granulomatosis wagener
Jawaban C
Page | 605
Jilid I. 525-31.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 606
Page | 607
Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun datang ke IGD karena mengalami kejang kemudian
tidak sadarkan diri selama 1 jam sebelum di bawa ke IGD. Pasien dengan riwayat
menggunakan narkoba suntik. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kaku kuduk (+), reflek
patologis (+). Pada pemeriksaan HIV didapatkan hasil reaktif. Pasien dilakukan punksi lumbal
dan didapatkan pada pemeriksaan tinta india kriptokokus positif. Pilihan terbaik anti jamur
pada pasien ini adalah :
A. Itrakonazol oral
B. Drip mikafungin
C. Drip amfoterisin B
D. Injeksi fluconazol intravena
E. Injeksi vorikonazol intravena
Jawaban C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 608
Page | 609
Page | 610
Seorang pasien perempuan usia 27 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan
kelemahan kedua tungkai disertai kesulitan menelan sejak 1 bulan yll. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan penurunan otot bicep kiri dan kanan, tricep kiri dan kanan, kuadricep kiri
dan kanan, serta hamstring kiri dan kanan. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan ANA
(+), anti Jo-1 (+), SGOT 250 U/L, SGPT 100 U/L. Pada pemeriksaan EMG keempat ekstremitas
didapatkan gambaran kelainan miogen.
A. Polimiositis
B. Piomiositis
C. Sindrom sjogren
D. Distorfi otot
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 611
Jawaban A
Page | 612
UJIAN BOARD 37
DIVISI GERIATRI
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 613
Kontributor:
dr. Jeprin Ruru / UNDIP
dr. Mgs. Febriandi Agus / UNSRI
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 614
[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN ]
Page | 615
Periode Ujian 37
Asal FK FK UNDIP Semarang
Kategori soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Ulkus Dekubitus
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Seorang wanita 72 tahun dibawa ke UGD karena mengeluh lemas seluruh tubuh.
Keluhan ini sudah terjadi sejak 1 hari yang lalu, disertai keluhan tidak mau makan dan
lebih banyak tertidur. Pasien sehari hari hanya berbaring di tempat tidur karena
lumpuh anggota gerak bawah. Pada pemeriksaan fisik TD 90/60 mmHg, N 100
x/menit, RR 22 x/menit, t 380 C. Paru RBK + pada paru kanan bawah. Jantung dalam
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 616
batas normal. Luka pada bokong kanan (+) dengan dasar dermis kemerahan, pus (-),
jaringan nekrotik (-).
Tatalaksana yang sesuai untuk ulkus dekubitus pasien ini adalah
a. Dibersihkan dengan air hangat
b. Daerah ulkus digesek dengan es dan dihembus dengan udara hangat
c. Dibersihkan dengan larutan NaCl fisiologis
d. Dibersihkan dengan larutan NaCL fisiologis dan antibiotik sistemik
e. Diberikan antibiotik sistemik
Jawaban B
Referensi Martini, RD. 2014. Ulkus Dekubitus. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid III: hal.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 617
3769.
Page | 618
Page | 619
Jawaban C
Referensi Martini, RD. 2014. Ulkus Dekubitus. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid III: hal.
3767.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 620
Page | 621
pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal. Ulkus (+) di bokong kanan, dasar
otot kemerahan, pus (+), jaringan nekrotik (+). Pasien sebelumnya mengkonsumsi
obat anti kolinesterase inhibitor.
Yang termasuk faktor predisposisi ulkus dekubitus pada usia lanjut adalah
a. Usia lanjut > 80 tahun
b. Polifarmasi
c. Jenis kelamin pria
d. Gangguan fungsi kognitif
e. Menggunakan obat yang mengganggu faal neurotransmiter
Jawaban D
Referensi Martini, RD. 2014. Ulkus Dekubitus. Buku Ajar
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 622
Page | 623
Soal
Seorang laki-laki usia 80 tahun dibawa keluarganya ke poli penyakit dalam dengan keluhan lemas,
lemas dirasakan terus- menerus sejak 3 bulan yang lalu, lemas membuat pasien kadang harus dibantu
anak pasien untuk duduk atau berpindah tempat tidur. Keluhan dirasakan terutama sejak pasien
menderita sakit stroke. Keluhan disertai berat badan yang semakin menurun, nafsu makan turun. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 96 kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu 36,7 C.
Kecepatan berjalan 0,5 meter/menit, kekuatan gengam tangan rendah, massa otot > 2SD. Sebagai
dokter anda member edukasi nutrisi untuk pencegahan penyakit, salah satunya adalah pemberian
tambahan asam amino. Asam amino esensial yang dapat menunjukkan perbaikan kekuatan genggam
tangan dan 6-walking distance pada usia lanjut setelah 3 bulan adalah :
A. Valin
B. Leusin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 624
C. Lisin
D. Triptofan
E. Fenilalanin
Jawaban B
Referensi Siti Setiati, Noto Dwimartutie. Sarkopenia. Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 111,
Edisi VI. 2014; hal 3722
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 625
Page | 626
pasien, namun terkadang lupa saat meletakkan barang. Suami pasien meninggal 4 bulan lalu karena
kecelakaan lalu lintas. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan berat badan 43 kg, tinggi badan 160
cm, Mini Nutritional Assesment (MNA) skor 6, Skor indikator malnutrisi 12. Jika anda ingin menilai
status nutrisi secara biokimiawi, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah
A. SGOT, SGPT
B. Kolesterol total
C. Hemoglobin, albumin
D. Protein total
E. Profil lipid
Jawaban C
Referensi Pendekatan Paripurna Pasien Geriatri (Comprehensive Geriatric Assessment).
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 627
Page | 628
Page | 629
Jawaban E
Referensi Pendekatan Paripurna Pasien Geriatri (Comprehensive Geriatric Assessment).
Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktik Klinis.
Cetakan Ketiga. 2016; hal 330
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 630
Page | 631
tidak ada, rasa tidak stabil (-), rasa ringan dikepala (-). serangan stroke sebelumnya tidak ada.
Riwayat kejang (-), pengobatan diuretik (-),obat tidur (-), Riwayat diabetes (-). Pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah pada saat berbaring TD 110/80 mmHg, TD saat berdiri 100/80
mmHg. Uji time up and go, 33 detik. Faktor risiko intrinsik yang menyebabkan jatuh pada
pasien ini :
a. Hipotensi ortostatik
b. Dizziness
c. Benign paroxysmal positional vertigo
d. Drop attacks
e. Sinkop
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 632
Jawaban D
Referensi Setiati S, Purwita W Laksmi. Gangguan
Keseimbangan, Jatuh dan Fraktur. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3, Edisi VI. 2014;
hal 3750
Page | 633
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Gangguan Keseimbangan, Jatuh dan Fraktur
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pasien wanita usia 62 tahun datang dengan keluhan nyeri pada lutut. Nyeri dirasakan sejak 2
tahun lalu, yang dirasakan semakin memberat sejak 3 bulan lalu. Riwayat jatuh (-). Pada
pemeriksaaan lutut didapatkan krepitasi bilateral. Dari pemeriksaan fisik lain dan tanda vital
didapatkan normal. Pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mungukur mobilitas pada pasien
tersebut, adalah :
a. Uji Romberg
b. Uji Menggapai fungsional
c. Uji Dix-Hallpike
d. Uji Timed Up And Go
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 634
e. Uji Berg
Jawaban D
Referensi Setiati S, Purwita W Laksmi. Gangguan
Keseimbangan, Jatuh dan Fraktur. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3, Edisi VI. 2014;
hal 3753
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 635
Page | 636
berkurang. Defisiensi vitamin D dapat menyebabkan jatuh dan fraktur, mekanisme vitamin D
mencegah fraktur melalui mekanisme :
a. Memperbaiki fungsi muskuloskletal dan homeostasis kalsium
b. Mencegah degeneratif sendi
c. Memperbaiki respon refleks saraf ekstremitas
d. Menurunkan tonus otot
e. Memperbaiki fungsi kognitif
Jawaban A
Referensi Setiati S, Purwita W Laksmi. Gangguan
Keseimbangan, Jatuh dan Fraktur. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3, Edisi VI. 2014;
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 637
hal 3747
Page | 638
PeriodeUjian 37
Asal FK FK UNDIP Semarang
Kategori soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Proses Menua
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Produk hasil metabolisme oksidatif yang sangat reaktif bereaksi dengan komponen seluler,
protein, DNA, dan lipid. Dan menjadi molekul yang tidak berfungsi tapi bertahan lama dan
mengganggu fungsi lainnya.
Dari beberapa teori yang ada, Teori proses menua manakah yang berhubungan dengan
diatas :
a. Teori DNA Repair
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 639
Jawaban B
Referensi Setiati, S. Proses Menua. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid 3, Edisi VI. 2014; hal
3671
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 640
Page | 641
dalam 7 bulan ini pasien malas beraktivitas, sering lupa dengan keluarganya, nama anak dan
cucu lupa. Pasien lebih sering dirumah, pasien sering melihat ibu pasien yang sudah
meninggal datang ke rumah pasien dan akhir-akhir ini sering mengeluhkan gerakan tangan
yang tidak disadari dan gerakan kaku seperti patung, pasien juga sering mengeluh terganggu
tidurnya.
Diagnosa yang sesuai dengan problem diatas adalah :
a. Demensia multi infark
b. Demensia lewybody
c. Alzeimer
d. Demensia vaskuler
e. Demensia tipe lain
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 642
Jawaban B
Page | 643
Page | 644
2 bulan ini pasien tersebut lebih suka mengurung diri, sosialisasi berkurang dengan keluarga
maupun masyarakat sekitar, padahal sebelumnya sering bersosialisasi. Makan minum
berkurang, Riwayat DM (+) namun tidak terkontrol, Riwayat HT (-), pasien mempunyai
riwayat detak jantung yang kadang tidak beraturan.
Tatalaksana yang terpilih untuk pasien diatas :
a. Amitriptilin
b. Alprazolam
c. Lorazepam
d. Fluorozepam
e. Fluoxetin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 645
Jawaban E
Referensi Rochmah, W. Demensia. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid 3, Edisi VI. 2014; hal
3806
Page | 646
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria 62 tahun datang ke poliklinik diantar anaknya karena sering mengalami
kesulitan untuk melakukan kegiatan yaitu membantu anaknya berjualan dan sering salah
mengenali dan menyusun barang-barang jualan seperti biasa dilakukannya. Pasien masih
dapat melakukan hobinya sehari-hari memelihara burung namun agak terbatas karena tangan
dan kaki kanannya yang lemah, buang air kecil dan buang air besar dalam batas normal.
Pendidikan terakhir SMP. Didapatkan tekanan darah 170/110 mmHg dan memiliki riwayat
pemasangan ring jantung 2 tahun yang lalu, riwayat mengalami stroke 6 bulan yg lalu,
riwayat merokok 1 bungkus per hari namun sudah berhenti sejak 2 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik paru, jantung dan abdomen dalam batas normal, pemeriksaan fisik
ekstremitas ditemukan hemiparese dextra. Pasien membawa hasil pemeriksaan CT-scan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 647
kepala tanpa kontras 6 bulan yang lalu kesan lacunar infark akut di periventrikel lateralis kiri.
Hachinski ischemic score 8, pada pemeriksaan MMSE ditemukan skor 25.
1. Manakah dari pilihan di bawah ini yang menjadi diagnosis yang paling tepat?
A. Demensia badan Lewy
B. Demensia vaskular
C. Mild cognitive impairment
D. Vascular cognitive impairment
E. Alzheimer
Jawaban D
Referensi Gangguan Kognitif Ringan dan Demensia.
Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 648
Page | 649
main dengan cucunya di rumah namun agak terbatas karena tangan dan kaki kirinya yang
lemah, buang air kecil dan buang air besar dalam batas normal. Pendidikan terakhir SMP.
Didapatkan tekanan darah 160/110 mmHg dan memiliki riwayat pemasangan ring jantung 3
tahun yang lalu, riwayat mengalami stroke 6 bulan yg lalu, riwayat merokok tidak ada,
riwayat DM tidak ada. riwayat ayah pasien menderita DM (+), HT (+). Pemeriksaan fisik
paru, jantung dan abdomen dalam batas normal, pemeriksaan fisik ekstremitas ditemukan
hemiparese sinistra. Pasien membawa hasil pemeriksaan CT-scan kepala tanpa kontras 6
bulan yang lalu kesan lacunar infark akut di periventrikel lateralis kanan. Hachinski ischemic
score 8, pada pemeriksaan MMSE ditemukan skor 28.
2. Manakah yang menjadi faktor risiko pada pasien ini sehingga terjadi gangguan kognitif?
A. Hipertensi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 650
B. Usia tua
C. Riwayat ayah DM
D. Riwayat ayah Hipertensi
E. Merokok
Jawaban A
Referensi Gangguan Kognitif Ringan dan Demensia.
Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit
Dalam Panduan Praktik Klinis. 2016; hal 290-
296
Page | 651
Periode Ujian 37
Asal FK FK UNDIP Semarang
Kategori soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Vascular Cognitive Impairment (VCI)
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana/Pengkajian
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria 70 tahun datang ke poliklinik dibawa oleh anaknya karena mengeluh sering lupa
dan sulit melakukan pekerjaannya sehari-hari di rumah sebagai penjaga toko karena tidak
dapat mengatur barang-barang di toko dengan benar, namun masih dapat melakukan hobinya
sehari-hari memelihara burung namun agak terbatas karena tangan dan kaki kanannya yang
lemah, buang air kecil dan buang air besar dalam batas normal. Pendidikan terakhir SMP.
Didapatkan tekanan darah 170/100 mmHg dan memiliki riwayat pemasangan ring jantung 2
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 652
tahun yang lalu, riwayat mengalami stroke 6 bulan yg lalu, riwayat merokok 1 bungkus per
hari namun sudah berhenti sejak 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik paru, jantung dan
abdomen dalam batas normal, pemeriksaan fisik ekstremitas ditemukan hemiparese dextra.
Pasien membawa hasil pemeriksaan CT-scan kepala tanpa kontras 6 bulan yang lalu kesan
lacunar infark akut di periventrikel lateralis kiri. Hachinski ischemic score 8, pada
pemeriksaan MMSE ditemukan skor 28.
3. Manakah pilihan yang tepat untuk tatalaksana pada pasien ini?
A. Evaluasi skor MMSE setiap 6 bulan, optimalisasi pengelolaan faktor risiko
B. Terapi Demensia dengan Donepezil, optimalisasi pengelolaan faktor risiko
C. Evaluasi skor MMSE setiap 3 bulan, optimalisasi pengelolaan faktor risiko
D. Terapi Demensia dengan Donepezil Evaluasi skor MMSE setiap1 bulan, optimalisasi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 653
Jawaban A
Referensi Gangguan Kognitif Ringan dan Demensia.
Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit
Dalam Panduan Praktik Klinis. 2016; hal 290-
296
Nama Peserta Ika Kartiyani
Periode Ujian 37
Asal FK FK UNDIP
Kategori soal Geriatri
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 654
Page | 655
A.Gangguan kepribadian
B. Depresi ringan
C. Depresi sedang
D. Depresi berat
E. Gejala somatik pada pasien depresi
Jawaban C
Referensi Soejono CH. 2014. Depresi pada Pasien Usia
Lanjut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Jilid III: hal. 3811-3812
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 656
Page | 657
harus pindah tugas di luar kota. Pasien mengancam hendak bunuh diri jika sang anak pindah
keluar kota. Terapi farmakologis yang paling dianjurkan pada pasien ini adalah
A. Amitriptilin
B. Sertralin
C. Alprazolam
D. Moclobemid
E. Diazepam
Jawaban B
Referensi Soejono CH. 2014. Depresi pada Pasien Usia
Lanjut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Jilid III: hal. 3814
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 658
Page | 659
Page | 660
sudah merasa lebih senang dan sudah mulai nafsu makan seperti dahulu, walau masih ada
gangguan tidur. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu yang signifikan dan hasil
pemeriksaan di daerah menunjukkan fungsi organ yang relatif normal. Pasien dan
keluarganya memutuskan berobat ke tempat anda dan menanyakan apakah obat sertralin
masih harus diberikan pada pasien.
Bagaimana saran anda?
a. Stop obat karena pasien sebetulnya tidak menderita depresi
b. Stop obat karena gejala depresi sudah baik dan pencetus sudah diatasi
c. Obat sertralin sebaiknya diteruskan sampai 1 tahun untuk mencegah relaps
d. Obat sertralin sebaiknya diminum bila pasien sulit tidur saja
e. Antidepresan masih diperlukan sampai 6-12 bulan sebagai maintenance, namun sebaiknya
diganti ke jenis trisiklik seperti amitriptilin, mengingat pasien mengalami gangguan tidur
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 661
Jawaban C
Referensi Soejono CH. 2014. Depresi pada Pasien Usia
Lanjut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI.
Jilid III: hal. 3814
Page | 662
Page | 663
hasil normal.
a. Non spesifik
e. Keganasan kolorektal
Jawaban A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 664
Page | 665
minggu belakangan ini. BAB hanya sekali dalam 3 hari terakhir ini. BAB harus mengejan
saat BAB, merasa tidak tuntas, feces keras, disertai nyeri perut saat BAB. BAB tidak disertai
darah maupun lendir, berat badan tidak menurun dan tidak demam. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 140/90, nadi 95x/menit, RR 20x/menit, suhu 37,5 C. Pada rectal
toucher didapatkan ampula recti tidak kolaps tonus sfingter ani cukup, tidak didapatkan
massa, teraba feces dengan konsistensi keras.
a. Kolon ascenden
b. Kolon transversum
c. Kolon descenden
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 666
d. Kolon sigmoid
e. Rektum
Jawaban E
Referensi Pranarka K, Rahayu RA. Konstipasi dan
inkontinensia alvi. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Edisi VI. hal 3785
Page | 667
Asal FK FK UNDIP
Kategori soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Konstipasi
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 70tahun, datang ke tempat praktek saudara, mengeluh sulit BAB sejak 2
minggu belakangan ini. BAB hanya sekali dalam 3 hari terakhir ini. BAB harus mengejan
saat BAB, merasa tidak tuntas, feces keras, disertai nyeri perut saat BAB. BAB tidak disertai
darah maupun lendir, berat badan tidak menurun dan tidak demam. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 140/90, nadi 95x/menit, RR 20x/menit, suhu 37,5 C. Pada rectal
toucher didapatkan ampula recti tidak kolaps tonus sfingter ani cukup, tidak didapatkan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 668
Jawaban C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 669
Page | 670
Soal
Seorang perempuan 70 tahun, datang dengan keluhan sering jatuh. Dari pemeriksaan fisik
postur bungkuk berjalan menggunakan tongkat, Tensi 120/70 mmHg pada posisi duduk dan
Tensi 125/70 mmHg pada posisi berbaring. Pemeriksaan fisik menunjukkan krepitasi
minimal pada ke dua lutut. Instrumen terbaik untuk memprediksi jatuh pada pasien ini adalah
b.Uji Romberg
d.Uji up and go
e.Uji Berg
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 671
Jawaban E
Referensi Setiati S, Laksmi P.W. Gangguan keseimbangan,
jatuh dan fraktur. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi VI. hal 3743
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 672
Page | 673
(duduk), 98/66 (berdiri), tidak ditemukan nistagmus, tes provokasi gerakan leher tidak
menimbulkan rasa pusing, tes romberg (-). Status neurologi, pemeriksaan hemostasis, EKG,
echocardiography, dopler transkranial dan carotis, serta holter monitor dalam batas normal.
Berikut merupakan faktor yang berkontribusi dalam instabilitas dan jatuh, kecuali :
A. Menurunnya propioseptif
B. Melambatnya refleks
C. Meningkatnya tonus otot
D. Meningkatnya ayuan postural
E. Perubahan gaya berjalan
Jawaban C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 674
Page | 675
Berikut adalah obat yang dapat menyebabkan jatuh pada pasien ini, kecuali :
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 676
A. Glimepirid
B. Metformin
C. Amlodipin
D. HCT
E. Sertralin
Jawaban E
Referensi Setiati S, Laksmi P.W. Gangguan
keseimbangan, jatuh dan fraktur. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. hal 3749
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 677
Page | 678
dimasa lalu. Dari hasil pemeriksaan BMD saat sebelum operasi didapatkan T score – 2,4. Dari
pemeriksaan saat datang ke IGD kesadaran pasien sulit diajak berkomunikasi, tidak ditemukan adanya
ulkus dekubitus, dan ektremitas dalam batas normal.
faktor risiko utama terjadinya imobilitas pada pasien tersebut adalah?
A. Demensia
B. Fraktur
C. Osteoporosis
D. Ulkus
E. kontraktur
Jawaban A
Referensi Siti Setiati, Arya Govinda Roosheroe. Imobilisasi pada usia lanjut. Ajar Ilmu
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 679
Page | 680
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 66 tahun dibawa keluarga ke poli klinik karena sakit pada lutut kanan. Sakit terutama
pada sore hari dan membaik pada pagi hari. Nyeri membuat pasien tidak dapat berjalan dan hanya
berbaring ditempat tidur. Dari pemeriksaan fisik KU tampak kesakitan VAS 7. Pemeriksaan status
lokalis didapatkan bengkak pada lutut kanan, tidak kemerahan, krepitasi (+), ballon sign (+), balloting
sign (+). Nyei tekan dan kekakuan pada otot quadrisep dan hamstring (-), kekuatan motorik kedua
ekstremitas bawah 5/5. Analisa cairan sendi didapatkan warna jernih, glukosa 100, PMN 25, MN 30,
pewarnaan gram (-). Ro genue didapatkan OA grade 3.
Penyebab utama imobilitas pada pasien tersebut adalah?
A. Rasa nyeri
B. Kekakuan otot
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 681
C. Efusi sendi
D. Arthritis infektif
E. Kelemahan anggota gerak
Jawaban A
Referensi Siti Setiati, Arya Govinda Roosheroe. Imobilisasi pada usia lanjut. Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid 111, Edisi VI. 2014; hal 3758
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 682
Page | 683
Terapi farmakologis yang dapat diberikan untuk mencegah terjadinya trombosis pada pasien tersebut
adalah?
A. Aspilet
B. CPG
C. Heparin
D. Cilostazol
E. Kompresi intermitent
Jawab C
Referensi Siti Setiati, Arya Govinda Roosheroe. Imobilisasi pada usia lanjut. Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid 111, Edisi VI. 2014; hal 3762
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 684
Page | 685
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Seorang laki-laki negro berusia 70 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan sering mengantuk pada siang hari sehingga pasien merasa terganggu saat
melakukan pekerjaan. Saat tidur pasien mengorok dengan keras. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 90/60 mmHg, Nadi 72 x/menit, RR 22 x/menit, t 370 C, bentuk dada
barrel chest. Riwayat merokok (+) 1 bungkus setiap hari sejak umur 20 tahun. Riwayat
pemakaian obat semprot untuk sesak napas (+). Hasil pemeriksaan lab Hb 17 g/dL,
leukosit 4.500/mmk , trombosit 225 ribu/mmk, TSH 5,5 μIU/mL (Normal 0,27-4,2
μIU/mL), FT4 0,5 ng/dl (Normal 0,93 - 1,70 ng/dl). Faktor risiko untuk terjadinya
gangguan tidur karena gangguan pernafasan adalah :
A. Hipotensi, obesitas, usia menengah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 686
Jawab C
Referensi Rahayu RA. 2014. Gangguan Tidur pada
Usia Lanjut. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid III. Hal 3827
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 687
Page | 688
defisit neurologis.
Terapi konservatif untuk pasien tersebut adalah:
A. Sertraline
B. Merendam kaki dan tungkai atas dengan air dingin
C. Levodopa
D. Olah raga ringan teratur
E. Benzodiazepine
Jawab D
Referensi Rahayu RA. 2014. Gangguan Tidur pada
Usia Lanjut. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid III. Hal 3830
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 689
Page | 690
Page | 691
Jawaban B
Referensi Rahayu RA. 2014. Gangguan Tidur pada
Usia Lanjut. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi VI. Jilid III. Hal 3832
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 692
Page | 693
penurunan berat badan (-), nafsu makan berkurang (+). Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
umum lemah, kesadaran: berkabut, TD: 110/70 mmHg, Nadi 102x/menit, RR: 28x/menit,
suhu: 37,1C, turgor kulit cukup (+), paru: ronkhi basah kasar +/+, jantung normal, abdomen
normal. Hasil Laboratorium: Hb 12,1 g/dL, leukosit 12.000 /mm3, trombosit 248.000/mm3,
GDS 210 mmol/L, ureum 90 mg/dL, kreatinin 1,8 mg/dL, Natrium 155 mEq/L, Kalium 3,0
mEq/L, Klorida 99 mEq/L. Foto thoraks didapatkan infiltrat pada paru kanan dan kiri. Pasien
diketahui 1 minggu ini menggunakan ranitidin 2x150 mg untuk terapi gastritis
Pernyataan yang paling tepat berkaitan dengan kasus tersebut adalah?
A. Peningkatan neurotransmitter asetilkolin sering dihubungkan dengan kasus tersebut
B. Terjadi penurunan sitokin otak yang menyebabkan gangguan transduksi sinyal
neurotransmitter pada kasus tersebut
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 694
Jawaban C
Referensi Czeresna H Soejono. 2014. Sindrom
Delirium. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid III: hal 3795-3800
Page | 695
Asal FK FK Undip
Kategori Soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Delirium
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis/Pengkajian
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita, 65 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena pasien berteriak-teriak
sejak 2 hari ini dan memberat 1 hari ini. Pasien belum pernah mengalami seperti ini
sebelumnya. 3 hari ini pasien mengeluh batuk dengan dahak berwarna kuning, demam (+),
penurunan berat badan (-), nafsu makan berkurang (+). Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
umum lemah, kesadaran : berkabut, TD: 110/70 mmHg, Nadi 102x/menit, RR: 28x/menit,
suhu: 37,1C, turgor kulit cukup (+), paru: ronkhi basah kasar +/+, jantung normal, abdomen
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 696
normal. Hasil Laboratorium: Hb 12,1 g/dL, leukosit 12.000 /mm3, trombosit 248.000/mm3,
GDS 210 mmol/L, ureum 90 mg/dL, kreatinin 1,8 mg/dL, Natrium 155 mEq/L, Kalium 3,0
mEq/L, Klorida 99 mEq/L. Foto thoraks didapatkan infiltrat pada paru kanan dan kiri. Pasien
diketahui 1 minggu ini menggunakan ranitidin 2x150 mg untuk terapi gastritis
Page | 697
Jawaban D
Referensi Czeresna H Soejono. 2014. Sindrom
Delirium. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid III: hal 3795-3800
Page | 698
Seorang wanita, 65 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena pasien berteriak-teriak
sejak 2 hari ini dan memberat 1 hari ini. Pasien belum pernah mengalami seperti ini
sebelumnya. 3 hari ini pasien mengeluh batuk dengan dahak berwarna kuning, demam (+),
penurunan berat badan (-), nafsu makan berkurang (+). Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
umum lemah, kesadaran : berkabut, TD: 110/70 mmHg, Nadi 102x/menit, RR: 28x/menit,
suhu: 37,1C, turgor kulit cukup (+), paru: ronkhi basah kasar +/+, jantung normal, abdomen
normal. Hasil Laboratorium: Hb 12,1 g/dL, leukosit 12.000 /mm3, trombosit 248.000/mm3,
GDS 210 mmol/L, ureum 90 mg/dL, kreatinin 1,8 mg/dL, Natrium 155 mEq/L, Kalium 3,0
mEq/L, Klorida 99 mEq/L. Foto thoraks didapatkan infiltrat pada paru kanan dan kiri. Pasien
diketahui 1 minggu ini menggunakan ranitidin 2x150 mg untuk terapi gastritis
Penatalaksaan yang benar pada kasus tersebut adalah?
A. Chlorpromazin dan haloperidol merupakan pilihan utama
B. Olanzapin dapat diberikan sebagai tambahan jika agresivitas masih muncul dengan
terapi chlorpromazin maksimal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 699
C. Penggunaan haloperidol dimulai dengan dosis tinggi dan kemudian diturunkan secara
bertahap
D. Penggunaan haloperidol harus diawasi ketat karena memiliki efek hipotensi lebih
besar dibandingkan chlorpromazin
E. Penatalaksanaan spesifik harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor pencetus dan
predisposisi
Jawaban E
Referensi Czeresna H Soejono. 2014. Sindrom
Delirium. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid III: hal 3795-3800
Page | 700
PeriodeUjian 37
Asal FK FK UNDIP Semarang
Kategori soal Geriatri
Lingkup Bahasan Dalam Standar Inkontinensia
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 69 tahun datang diantar oleh anaknya yang mengeluh ayahnya sering BAK
dicelana. Keluhan ini mulai dirasakan sejak 1 bulan lalu, hampir setiap hari, dan
seringmerepotkan karena pasien tidak bisa menahan untuk berkemih sesaat setelah pasien
mengatakan ingin berkemih terutama jika sedang diajak bepergian. Pasien juga sering BAK
saat pasien sedang tidur malam. Pasien mengeluh saat BAK sedikit-sedikit, dan sering tidak
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 701
merasa lampias setelah BAK. Pasien adalah seorang penderita diabetes melitus sejak 4 tahun
dengan pengobatan glimepirid 2mg/24jam dan metformin 500mg/8jam dari Puskemas.
Riwayat stroke ringan 1 tahun lalu, namun tidak ada gangguan dalam komunikasi, daya ingat,
maupun kelemahan tubuh. Pada pemeriksaan fisik rectal touche ditemukan pembesaran
prostat difus dan kenyal, kandung kemih teraba penuh. Jenis inkontinensia urin pasien
tersebut di atas adalah:
a. Inkontinensia urin tipe stress
b. Inkontinensia urin tipe urgensi
c. Inkontinensia urin tipe overflow
d. Inkontinensia urin tipe overflow dan urgensi
e. Inkontinensia urin tipe stress dan urgensi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 702
Jawaban D
Referensi Setiati S, Pramantara IDP.Inkontinensia urin
dan kandung kemih reaktif. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid 3, Edisi VI. 2014; hal
3775-3776
Page | 703
Page | 704
c. Latihan Kegel
d. Manipulasi lingkungan
e. Intervensi behavioral
Jawaban C
Referensi Setiati S, Pramantara IDP.Inkontinensia urin
dan kandung kemih reaktif. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid 3, Edisi VI. 2014; hal
3778
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 705
Page | 706
tekan.
Tata laksana yang paling tepat untuk problem inkontinesia pada pasien ini adalah:
a. Habit training
b. Clean intermitten catheter
c. Obat antikolinergik
d. Kegel exercise
e. Latihan distraksi
Jawaban A
Page | 707
Page | 708
UJIAN BOARD 37
DIVISI PULMONOLOGI
Kontributor:
dr. Khadijah Khairunnisa / UNHAS
dr. Mgs. Febriandi Agus / UNSRI
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 709
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 710
[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN ]
tiba-tiba sejak 2 jam yang lalu., saat sedang berisitirahat. Pasien juga merasakan sesak
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 711
napas yang semakin memberat, disertai batuk. Pasien merupakan perokok sejak 10 tahun
lalu, dalam sehari mengkonsumsi 1 bungkus rokok. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
: 120/70, Nadi 110 kali/menit, Napas: 32 kali/menit, Suhu: 36,7 C. Bunyi pernapasan
menurun pada sisi thorax kanan, dan hipersonor pada perkusi, vocal fremitus menurun
pada palpasi. Prosedur selanjutnya yang penting dilakukan pada pasien ini adalah:
C. Bronkoskopi
D. CT scan thorax
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 712
E. Ultrasonografi thorax
JAWABAN : A
Page | 713
disertai penurunan nafsu makan, ada penurunan berat badan. Demam ada tidak terus
menerus, Batuk disertai dahak yang berbau amis. Pasien memiliki riwayat diagnosis dengan
bronkitis kronik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah : 120/70 mmhg, Nadi :
100 kali/menit, Suhu : 39 C, Napas: 20 kali/menit. Nyeri tekan pada thorax apex dextra,
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 714
pergerakan dinding dada tertinggal dan vocal fremitus menghilang. Lokasi lesi yang paling
JAWABAN : A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 715
Page | 716
Page | 717
Seorang laki-laki usia 34 tahun datang ke poliklinik bersama istrinya. Pasien mengeluhkan
sering merasa lelah dan mengantuk di siang hari, sehingga sulit untuk berkonsentrasi saat
bekerja. Pasien juga mengalami penurunan libido dan cenderung lebih senang menyendiri.
Istri pasien mengatakan pasien sering mendengkur saat tidur, dan tiba-tiba terbangun
karena tidak dapat bernapas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB : 75 kg dan TB 155
cm. Diagnostik baku yang dapat dilakukan pada pasien ini adalah polisomnografi. Pasien
Page | 718
JAWABAN : E
Referensi Sumardi, Hisyam B, Riyanto BS. Sleep
Apneu (Gangguan Bernapas Saat Tidur).
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6
Hal: 1701-1702
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 719
Page | 720
Soal 1
Seorang laki-laki 49 tahun dengan kanker prostat stadium lanjut dibawa ke UGD
dengankeluhan sesak nafas yang memberat sejak 1 jam yang lalu. Pasien gelisah dan sulit
diajakkomunikasi. Saturasi oksigen 86%. Laju pernapasan 30 x/menit. Akral pucat dan
dingin. Tungkai kanan tampak edema dan lebih besar dari tungkai kiri. Pasien sudah
diresusitasi adekuat tapi belum ada respon optimal. Pada EKG didapatkan RAD, P
pulmonal, dan foto Rontgen didapatkan Hampton Sign. Pemeriksaan fisikyang tepat untuk
kasus emboli parumasifadalah :
a. Tidakdidapatkanhepatojugular reflux
b. Denyutnadikecildancepat
c. Tekanandarah 140/80 mmHg
d. Bunyijantung P2mengecil
e. Terdapatsuaranapastambahan wheezing
JAWABAN : B
Referensi Tromboemboliparu dalam Buku Ajar Ilmu
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 721
Page | 722
Page | 723
Laki-laki 42 tahun datang ke IGD dengan sesak napas yang memberat secara perlahan
dalam 3 hariini. Sesak biasa muncul di waktu subuh. Ada keluhan lemas, batuk produktif,
dan demam. Keluhan seperti ini sudah sering dirasakan pasien sebelumnya. Hasil
pemeriksaan didapatka neosinofil darah 20%, serta peningkatan IgE. Pasien sebelumnya
sudah pernah di diagnosis allergic bronchopulmonary aspergillosis. Tentukan staging
penyakit pada kasus di atas?
a. Akut
b. Remisi
c. Eksaserbasi
d. Kronik
e. Relaps
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 724
JAWABAN : C
Referensi Penyakit Paru Karena Jamur dalam Buku
Ajar Ilmupenyakit Dalam edisi VI 1658-
1664
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 725
Page | 726
JAWABAN : C
Page | 727
Page | 728
KategoriSoal Pulmonologi
JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 729
Seorang laki-laki, usia49 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan wajah
kemerahan dan nyeri, pada pemeriksaan fisikdi dapatkan tekanan darah : 150/900 mmHg,
Nadi :100x/menit, pernafasan: 20x/menit, suhu :37,20C, pada mata didapatkan enoftalmus,
terdapat anhidrosis serta paraplegia. Pada pemeriksaan penunjang CT scan thorax
didapatkana danya massa di mediastinum posterior, pada pemeriksaan urin didapatkan
adanya Vinil Mandelic Acid (VMA) serta. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah:
a. Germ Cell neoplasma
b. Ganglioneuroma
c. Limfoma
d. Teratoma
e. Timoma
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 730
Page | 731
KategoriSoal Pulmonologi
JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 732
Seorang perempuan 23tahun datang ke IRD dengan keluhan mendadak sesak nafas dan
mengeluh nyeri dada. Pasien juga mengeluhkan batuk, sulit menelan, sulit bicara dan
anggota tubuh menjadi lemah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan ptosis, dari CT scan thorax
tampak gambaran massa berbatas tegas pada mediastinum anterior. Diagnosis yang mungkin
untuk pasien ini adalah :
a. Teratodermoid
b. Timoma
c. Neurofibroma
d. Kista mediastinum
e. Lipoma
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 733
KategoriSoal Pulmonologi
Page | 734
JenisSoal/JenisPertanyaan PemeriksaanPenunjang
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 735
Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan rasa
tidak nyaman di daerah dada bagian tengah sejak sebulan yang kadang-kadang disertai
sesak napas. Tidak ada riwayat perawatan rumah sakit sebelumnya. Pemeriksaan fisik:
tekanan darah 110/70 mmHg; frekuensi nadi 88x/menit; frekuensi napas 16x/menit;
pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
Hb 13,5 g/dL; leukosit 9.500/μL; trombosit 375.000/μL. Pada CT scan dada didapatkan
gambaran massa pada mediastinum anterior. Pemeriksaan laboratorium yang tepat
dilakukan pada pasien untuk menegakkan kemungkinan diagnosis adalah:
a. Tiroglobulin, CEA, AFP, LDH
b. Cyfra 21-2, AFP, CEA, CA 15-3
c. CEA, tiroglobulin, LDH, CA 15-3
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 736
Page | 737
Tingkat Kompetensi 4A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 738
Soal nomor1
Wanita usia 38 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 4 hari
terakhir. Sesak juga disertai dengan keluhan batuk yang bersifat produktif dengan sputum
purulent disertai darah. Tidak ada keluhan demam sebelumnya. Riwayat ibu pasien
meninggal 12 tahun yang lalu dengan riwayat penyaki tparu. Pasien tampak kurus, pada
pemeriksaan fisik di jumpai tanda vital normal dan saturasi oksigen 92% pada udara ruangan.
Didapatkan perkusi redup pada lobus atas bilateral dan wheezing saat ekspirasi.
Pemeriksaanfisik lain batas normal. Pemeriksaan faal paru didapatkan adanya obstruktif.
Pada pemeriksaan foto toraks didapatkan adanya infiltrat pada lobus apeks bilateral.
Manakah pemeriksaan berikut yang paling tepatpadakasus di atas ?
A. Gene expert
B. Kultur sputum dansensitivitasantibiotik
C. Genotyping untukmengetahuiadanya mutase gen
D. Sitologi sputum
E. Konsentrasicloridakeringat
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 739
Page | 740
Tingkat Kompetensi 4A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 741
Soal nomor2
Wanita 30 tahun masuk RS dengan keluhan batuk produktif yang dialami semakin
memberat sejak 3 hari terakhir. Pasien sebelumnya sering menderita keluhan yang sama
sejak berumur 18 tahun tetapi tidak pernah berobat ke dokter. Saat ini batuk semakin
memberat disertai sputum yang purulen kadang-kadang bercampur darah. Pada personal
status pasien tampak kurus dengan pemeriksaan fisis toraks dengan dada berbentuk TONG
(barrel chest), terdapat clubbing finger yang ringan. Pada hasil toraks foto terdapat lesi
kistik pada lobus ata sparu bilateral. Pasien juga telah menjalani pemeriksaan kultur
sputum dan antibiotik. Manakah organisme berikut yang tidak ditemukan pada
pemeriksaankultur sputum pasien dengan fibrosiskistik?
A. Haemophilus influenzae
B. Acinetobacter baumannii
C. Burkholderia cepacia
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 742
D. Aspergillus fumigatus
E. Staphylococcus aureus
JAWABAN : B
Page | 743
Tingkat Kompetensi 4A
Soal nomor3
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 744
Wanita 32 tahun masuk RS dengan keluhan batuk purulent yang disertai dara hsejak 4 hari
yang lalu. Batuk sering dikeluhkan dalam beberapa tahunt erakhir, kadang-kadang di sertai
dengan sesak napas, demam di rasakan naik turun, pasien juga mengeluh berat badan
menurun 10 kg dalam 3 bulanterakhir. Pasien telah terdiagnosis oleh dokterdengan fibrosis
kistiksejak 2 bulan yang lalu.
Pernyataan dibawah ini yang benar sesuai dengan manifestasi klinik yang baku untuk
fibrosis kistik adalah
JAWABAN : D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 745
Page | 746
Page | 747
Page | 748
Page | 749
Page | 750
Seorang laki-laki 60 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam tiba-tiba, menggigil,
malaise,dan sesak napas, tetapi tidak ada mengi. Pasien bekerja sebagai petani pabrik tebu.
satu hari sebelum masuk RS pasien membersihkan tumpukan sisa batang tabu yang
membusuk. Pasien tidak merokok dan tidak memiliki riwayat penyakit paru-paru. Hasil
pemeriksaan X-foto thoraks PA dan lateral didapatkan infiltrat bilateral pada lobus atas.
Pengobatan selama serangan akut pasien ini adalah :
a. Amiloride
b. Azitromisin
c. Levofloksasin
d. Azathioprin
e. Kortikosteroid
JAWABAN : E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 751
Page | 752
Page | 753
Seorang pria 27 tahun dibawa ke IGD dengan ambulans setelah keluarganya menemukannya
tidak sadar di rumah. Pasien memiliki riwayat penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan
HIV. Telah mendapat terapi ARV, tidak konsumsi teratur, CD4 170 / μL. Pada evaluasi
awal, BP 120/75 mmHg, HR 105 kali/menit, Pernapasan 8 kali / menit, SpO2 83%, dan suhu
36,0 ° C. Hasil AGD : pH 7,16, PCO2 70 mmHg, dan PO2 55 mmHg. Diagnosa yang paling
mungkin pada pasien ini?
A. Asthma
B. Overdosis Narkotik
C. Pneumococcal pneumonia
D. Pneumocystis pneumonia
E. Emboli Paru
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 754
JAWABAN : B
Referensi Zulkifli Amin, Johanes Purwoto .2014.Gagal
Napas Akut. Buku Ajar
IlmuPenyakitDalamEdisi 6. Jilid III: hal
4092
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 755
Page | 756
1. Seorang wanita 32 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas dan juga
mengeluh mudah lelah. Penderita mempunyai riwayat sakit Lupus eritematosus
sistemik dan selama1tahun ini mendapatkan terapi siklofosfamid. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 90 x/menit, pernafasan 26
x/menit, tidak demam, didapatkan distensi vena leher, jantung didapatkan P2
mengeras, sternal lift (+), shifting dullness (+), dan edema tungkai bawah. Dari X-
foto thorak didapatkan pelebaran hilus dan kardiomegali, EKG menunjukkan RAD
dan P pulmonal di lead II. Penyakit paru yang dapat menyebabkan kelainan jantung
pada pasien ini adalah
a. Penyakit paru obstruktif kronik
b. Bronkiektasis
c. Obstructive sleep apnea
d. Interstitial lung disease
e. Asthma COPD Overlap Syndrome
JAWABAN : D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 757
Page | 758
Page | 759
JAWABAN : C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 760
Page | 761
Page | 762
3. Seorang wanita 32 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan batuk dan sesak
nafas saat aktivitas yang memburuk selama 3 bulan. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
paru dan tidak pernah menderita asma. Pasien mulai bekerja di peternakan merpati sekitar 6
bulan lalu. Pasien mengeluhkan sesekali demam, tidak mengi, kadang batuk kering.
Sebelum bekerja di toko hewan pasien tidak memiliki hambatan dalam aktifitas, tapi
sekarang mengeluhkan sesak saat naik tangga. Dari pemeriksaan fisik tampak sesak, saturasi
oksigen saat istirahat 96% pada udara ruangan, suhu 37,9° C, pemeriksaan paru terdapat
rhonki di kedua basal paru, tidak ada clubbing ataupun sianosis, hasil pemeriksaan rontgen
thoraks terdapat gambaran ground glass di kedua basal baru. Yang termasuk kriteria mayor
penyakit yang diderita oleh pasien adalah :
A. Rhonki di kedua basal paru
B. Hipoksemia arteri saat istirahat
C. Ada bukti paparan antigen yang sesuai
D. Adanya peningkatan suhu
E. Tidak pernah menderita asma
JAWABAN : C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 763
Page | 764
Page | 765
Seoranglaki-laki 55 tahun masuk ke ICU dengan demam sejak 2 hari terakhir. Sebelumnya
pasien menjalanirawat inap di bangsal selama 3 hari dengan keluhan batuk berlendir dan
telah mendapatkan oksigen dan antibiotik empirik. Di ICU dilakukan intubasi endotrakeal,
diberikan resusitasi cairan, diberikan obat vasopresor, dan pernapasan mekanik. Pada
pemeriksaan ditemukan suhu 40,2oC, TD 90/60, N 102x/m, RR 36x/m, SpO2 95% dengan
bantuan ventilasi dan FiO2 50 %. Pada kedua paru terdengar ronki, clubbing dan sianosis
(-). Hasil foto toraks di ICU didapatkan infiltrat difus pada kedua lapang paru. PaO2/FiO2
<200. Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah :
F. Bronkiektasis
G. Hipertensi pulmonal
H. Penyakit paru obstruksi kronik
I. Acute respiratory distress syndrome
J. Udem paru akut
Referensi Zulkifli Amin, Johanes Purwoto. 2014.
Gagal Napas Akut. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Hal: 4089-4098.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 766
Jawaban C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 767
Page | 768
Laki-laki berusia 43 tahun, datang ke poliklinik dengan riwayat batuk berulang sejak kecil
dan memberat 1 bulan terakhir. Batuk disertai lendir. Pasien ada riwayat sinusitis berulang,
sering disertai sekret berwarna kuning dan kadang-kadang kehijauan. Tidak ada riwayat,
asma, gagal jantung kongestif, dan penyakit refluks gastroesofageal. Pada pemeriksaan
paru didapati ronki basah kasar nyaring pada basal paru kanan. Hasil foto toraks sebagai
berikut:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 769
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 770
Page | 771
Page | 772
Seorang laki-laki 30 tahun dirawat karena sesak napas terus menerus yang memberatsejak
1 bulan terakhir. Pasien memiliki keluhan batuk dan sesak sejak lama. Batuk disertai
dahak yang kadang berwarna kehijauan dan pernah disertai darah. Sejak sebulan terakhir
sesak makin bertambah disertai kedua tungkai bengkak dan perut yang makin membesar.
Pada pemeriksaan fisik tampak sakit berat, kesadaran kompos mentis, bibir sianosis,
tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 100 x/m, pernapasan 32x/m, suhu 37 C, gizi kurang,
JVP 5 + 2 cm H20. Dada berbentuk tong, dijumpai ronki terutama di apex. Hati teraba 2
jari bawah arkus costa. Pada ekstremitas terdapat edema.Hasil Uji keringat positif.
Kelainan yang mendasari penyakit ini adalah :
A. Obstruksi mukosa kelenjar eksokrin
B. Azoospermia
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 773
Page | 774
Page | 775
Page | 776
JAWABAN : C
Page | 777
Page | 778
pasien mengaku istrinya sedang di rawat di rumah sakit karena infeksi paru dan
mengkonsumsi obat ARV selama 1 tahun terakhir. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan Tekanan darah 110/60mmHg, Nadi 112 x/menit, pernafasan 28 x/menit,
suhu 39,3 C ditemukan oral thrush,limfadenopati bilateral, ronkhi bilateral,
wheezing, maupun experium memanjang. Pada hasil pemeriksaan lab didapatkan
HIV reaktif, CD4 : 90 sel dan didapatkan bentuk trophic pada pewarnaan Giemsa.
Diagnosis yang tepatpadapasien ini adalah :
a. Abses paru
b. Pneumocystis Carinii Pneumonia
c. Tuberkulosis paru
d. Pneumonitis
e. Bronkitis kronis
JAWABAN : B
Referensi Wisaksana R. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam edisi 6. Jilid I, 2014, halaman: 763-
767 Infeksi Pneumocyctis.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 779
Page | 780
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Komplikasi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
3. Seorang laki-laki 38 thn datang ke instalasi gawat darurat dengan keluhan demam
sejak 2 hari terakhir, ruam kemerahan pada kulit, mual dan muntah 4 kali berisi
makanan serta bab encer 5 kali. Satu minggu yang lalu pasien berobat ke klinik
dokter penyakit dalam dan di berikan terapi pengobatan karena keluhan sesak napas
yang diderita disertai dengan batuk dan demam sejak 2 bulan terakhir. Saat ini
pasien terdiagnosa HIV dan mengkonsumsi ARV 1 tahunterakhirserta obat paru
yang diberikan dokter 1 minggu yang lalu tetapi tidak di katakan akan di konsumsi
selama 6 bulan. Selama mengkonsumsi obat paru tersebut keluhan mulai dirasakan.
Pada pemeriksaan fisis didapatkan konjungtiva tidak anemis, fisis paru ronki dan
wheezing tidak ada. Pemeriksaan laboratorium leukosit 9.200 Hb : 12,3 gr/dl, PLT
78.000, GOT/GPT : 180/123. Terapi pengobatan yang memberikan efek
sampingsepertipadakasus di atasadalah;
a. Trimetropim-dapson
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 781
b. Trimetroprim-sulfamethoxazole
c. Klindamisin
d. Primakuin
e. Atovaquon
JAWABAN : B
Page | 782
Page | 783
Seorang lelaki berusia 45 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan utama sering
mengalami sesak napas terutama bila melakukan aktivitas. Pasien mengeluh sakit kepala
terasa berat yang hilang timbul dan pada leher terasa kaku serta sering mengantuk pada
saat bekerja di kantor. Pasien mengaku sering kurang semangat dalam bekerja dan sering
ketiduran. Pasien merokok 50 pak setahun dan kadang minum alkohol. Tekanan darah
140/90 mmHg, Nadi: 92x/mnt reguler, Laju napas: 20x/mnt, TB: 160 cm BB: 86 kg. Pada
pemeriksaan fisik paru didapatkan bising napas vesikuler, tidak ada ronchi dan tidak ada
wheezing. Terapi yang diperlukan pada pasien ini adalah :
A. Pemakaian ambulatory ventilator
B. Penggunaan Intermitten Positive Pressure Ventilation (IPPV)
C. Pemberian oksigen 2 liter / menit intermitten
D. Penggunaan Continuous Positive Air Pressure (CPAP)
E. Penggunaan ambulatory Ventilator pasca pemeriksaan polisomnografi
JAWABAN : D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 784
Page | 785
Page | 786
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan rasa ngantuk yang berlebihan
padasiang hari sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dalam 1 bulan terakhir. Istrinya
juga mengeluh bahwa suaminya berdengkur keras saat tidur dan terkadang nafasnya
tampak terhenti. Indeks massa tubuh pasien adalah 42 kg/m2; tekanan darah 155/85.
Pemeriksaan lanjutan untuk mengkonfirmasi diagnosis diatas adalah:
A. Pulse oximetry noktural
B. Holter Monitor dan oximetry nokturnal
C. Polisomnografi nokturnal
D. Elektroensefalografi,Elektro-okulografi
E. Elektroensefalografi, Elektromiografi
JAWABAN : C
Page | 787
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 788
Page | 789
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang keluhan rasa mengantuk yang berlebihan pada
siang hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan obesitas berat (IMT 42 kg/m2), penyempitan
faring posterior dan auskultasi paru normal. Hematokrit 52%; X-ray toraks dalam batas
normal; Spirometri menunjukkan gambaran restriksi ringan; AGD PO2 55 PCO2 72 dan
PH 7,32. Pemberian Continuous positive airway pressure (CPAP) gagal memperbaiki
hypoxemia nokturnal dan hipersomnolen pada siang hari. Apa yang mendasari temuan
klinis di atas:
A. Mixed Sleep Apnea
B. Obstructive Sleep Apnea
C. Central sleep apnea
D. Restless legs syndrome
E. Pemanjangan periode laten tidur
JAWABAN : C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 790
Page | 791
Page | 792
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Laki-laki 37 tahun masuk instalasi gawat darurat diantar oleh ibunya dengan keluhan
sesak napas yang semakin memberat dalam 2 hari terakhir. Pasien juga memiliki
riwayat demam 2 minggu yang lalu, batuk tidak berdahak sejak 1 bulan, tidak ada
batuk darah. Sebelumnya pasien sudah berobat di puskesmas namun keluhan tidak
membaik. Pasien tampak kurus, berat badan turun 5 kg dalam 2 bulan. Isteri pasien
telah meninggal 6 bulan yang lalu akibat sakit paru-paru. Ada keluhan sulit menelan
makanan padat sejak munculnya sariawan. Dari pemeriksaan fisik tekanan darah
120/60 mmHg, nadi 100x/menit, pernapasan 28x/menit, ditemukan oral trush, tidak
ada ronkhi dan wheezing. Hasil laboratorium anti HIV (ELISA) reaktif, CD4 165 dan
LDH 250, foto toraks didapatkan gambaran infiltrate.
Kemungkinan diagnose pada pasien ini adalah :
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 793
a. Bronchitis kronik
b. Bronkiektasis terinfeksi
c. Bronkopneumonia
d. Pneumonystic Carinii Pneumonia
e. Abses Paru
JAWABAN : D
Page | 794
Tingkat Kompetensi 4A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 795
Soal
2. Seorang wanita usia 34 tahun datang ke instalasi gawat darurat dengan keluhan sesak
napas yang dirasakan sejak 1 minggu dan semakin memberat dalam 2 hari terakhir.
Sesak disertai dengan batuk yang tidak produktif, demam dirasakan sejak 1 bulan
terakhir dan banyak berkeringat. Tampak pasien kurus dan mengeluh mengalami
penurunan berat badan 10 kg dalam 3 bulan terakhir. Mual dan muntah tidak ada.
Riwayat didiagnosa immunodeficiency 1 tahun yang lalu dan telah diterapi ARV. Saat
dilakukan pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil tes HIV positif dengan metode
ELISA dan pemeriksaan CD4 menunjukkan angka 150 sel/mmk. Dari pemeriksaan
darah rutin didapatkan hasil Hb 9,8 g/dl, leukosit 7.500/mmk dan trombosit350
ribu/mmk. Analisa gas darah PaO2 62 mmHg, A-a gradient 40 mmHg, hasil foto
thorax didapatkan infiltrate pada paru. Pilihan terapi utama pada kasus di atas ?
Page | 796
JAWABAN : A
Page | 797
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 798
3. Seorang wanita berusia 42 tahun, datang ke instalasi Gawat Darurat dengan keluhan
nyeri kepala hebat sejak 2 hari yang lalu, sejak 2 jam terakhir pasien mulai mengigau
dan cenderung tertidur. Dari anamnesis sebelumnya pasien mengaku sebelumnya
menderita demam 3 hari terakhir disertai sesak napas yang semakin memberat, sering
merasa terganggu jika terkena cahaya matahari, batuk tidak produktif dan tidak
disertai dengan lendir. Pasien baru diketahui terinfeksi HIV 3 bulan yang lalu dan
mendapatkan terapi antiretroviral, jumlah limfosit CD4 54 sel/mmk. Pada
pemeriksaan fisik, pasien tampak sesak, dengan kesadaran E3M5V4, suhu 40,3 C,
frekuensi nadi 112x/menit, laju napas 32x/menit, tekanan darah 150/80 mmHg. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan lesi papulonekrotik pada regio kulit di ekstremitas atas.
Pada auskultasi didapatkan suara nafas bronkovesikuler dan ronkhi basah halus pada
kedua lapangan paru. Pada foto rontgen thorax didapatkan gambaran infiltrate
interstitial pada kedua lapangan paru. Kemungkinan penyebab infeksi oportunistik
paru pada pasien ini adalah :
a. Sitomegalovirus
b. Pneumocystis jirovecii
c. Mycoplasma pneumonia
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 799
d. Cryptococcus neoformans
e. Mycobacterium avium complex
JAWABAN : D
Page | 800
KategoriSoal Pulmonologi
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi TromboemboliParu
JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 801
Seorang wanita 62 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri dada kiri seperti di tusuk
benda tajam, batuk disertai bercak darah dan sesak napas. Pasien seorang penderita kanker
payudara stadium akhir yang telah menjalani kemoterapi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 108x/menit, napas 26x/menit, suhu 38,7oC, S1 S2 regular,
ictus cordis ICS V 2 cm lateral linea midclavicularis sinistra. Pleural friction rub (+) pada
hemithorax sinistra. Rontgen thorax westermark (+). Diagnosis banding
penyakitpasiendiatas :
a. Infark miokard akut
b. Tuberkulosis paru
c. Ruptur esofagus
d. Alveolitis alergik
e. Aneurisma aorta disekan
JAWABAN : D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 802
Page | 803
KategoriSoal Pulmonologi
JenisSoal/JenisPertanyaan PemeriksaanPenunjang
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 804
Seorang perempuan berusia 38 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan sesak napas dan cepat
lelah. Ada riwayat sinkop sebelumnya dan riwayat penggunaan obat penekan nafsu makan.
Pada pemeriksaan auskultasi paru di dapatkan paru bersih. Didapatkan pula distensi vena
jugularis, P2 mengeras,hepatomegali, shifting dullness (+) serta terdapat edema tungkai.
Pemeriksaan foto rontgen menunjukkan adanya gambaran hilus inverted coma sign dan
kardiomegali. Pemeriksaan EKG memperlihatkan pergeseran aksis kekanan,Rs di V1, S di
V6 dan P pulmonal. Pemeriksaan baku emas untuk menegakkan diagnosis pasti pada pasien
ini adalah :
a. FotoThoraks
b. CT scan Thoraks
c. Ekokardiografi
d. Scan perfusi paru
e. Angiografi
JAWABAN : E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 805
KategoriSoal Pulmonologi
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi KorPulmonalKronik
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 806
JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 807
Seoranglaki-laki 55 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak napas. Sesak napas sudah
sering di rasakan sejak 3 tahun ini. Sesak napas dirasakanmemberatsejak 5 bulan terakhir
terutama saat aktifitas, dan merasa sering cepat lelah. Menurut keterangan istrinya, dia tidur
mengorok, mudah mengantuk saat siang hari. Pasien juga merokok sejak usia muda. Pada
pemeriksaan didapatkan dispnea, kesadaran komposmentis. Tekanandarah 140/80 mmHg,
nadi 100 x/menit, pernafasan 24 x/menit, beratbadan 92 kg, tinggi badan 168 cm, didapatkan
distensi vena leher. Pada jantung didapatkan P2 mengeras, didapatkan pula hepatomegali
dan edema tungkai. Dari foto thoraks di dapatkan pelebaran hilus dan pembesaran jantung
ke kanan, EKG menunjukkan axis bergeser ke kanan dan P pulmonal di lead II. Salah satu
komplikasi yang dapat terjadi pada pasien ini adalah :
a. Left Heart Failure
b. Hypertensive Heart Disease
c. Hemorrhagic Stroke
d. Chronic Obstructive Pulmonary Disease
e. Cor pulmonale
JAWABAN : E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 808
Page | 809
Page | 810
Seorang wanita 35 tahun, masuk IGD dengan keluhan sesak napas tiba-tiba. Pasien
sebelumnya mengeluhkan nyeri dan bengkak pada betis kiri, dari hasil AGD didapatkan
PaO2 76 mmHg. Manakah dari temuan pemeriksaan fisik yang paling umum ditemukan
pada pasien yang dicurigai emboli paru ini?
A. Anemis
B. Jari tabuh
C. Takipnea
D. Udema perifer
E. Sianosis
JAWABAN : C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 811
Page | 812
Periode Ujian 37
Asal FK Universitas Hasanuddin
Kategori Soal Pulmonologi
Lingkup Bahasa Dalam Standar Kompetensi Gagal Napas
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patogenesis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 2
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 813
Seorang wanita berusia 75 tahun, masuk IGD dengan keluhan sesak napas, Saturasi oksigen
awalnya 60% dan hanya meningkat menjadi 82% dengan NRM, kemudian dilakukan
intubasi dan kemudian rawat di ICU. Pasien kemudian didiagnosa pneumonia multilobar,
Ventilator diatur dalam control-assistmode dengan RR 24 napas/menit, volume tidal 6
mL/kg, FiO2 100%, dan PEEP 12 cmH2O. Hasil AGD pada pengaturan ini: pH 7,20, PCO2
32 mmHg, dan PaO2 54 mmHg. Apa penyebab hipoksemia pada pasien ini?
A. Hipoventilasi
B. Keterbatasan Difusi
C. Pirau kanan ke kiri
D. V/Q mismatching
E. Hiperventilasi
JAWABAN : C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 814
Page | 815
Page | 816
Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan sesak, sesak dirasakan saat pasien sedang
melakukan pekerjaannya. Pasien sudah bekerja disuatu perusahaan kurang lebih 6 tahun.
Pasien memiliki riwayat penyakit rematoid athritis. Pada pemeriksaan fisik TD 110/70, RR
28x/mnt Nadi 100x/mnt, nyeri pada persendian ada. Thorax foto didapatkan nodul pada paru
kanan. Pasien di diagnosis Sindrom Caplan. Penyebab penyakit ini adalah :
a. Penimbunan debu nikel, tembaga, aluminium
b. Penimbunan debu batu bara
c. Paparan debu asbestos
d. Inhalasi debu atau kristal siliki
e. Paparan debu kapas.
JAWABAN : B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 817
Page | 818
Page | 819
B. Haemophilus influenza
C. Streptococcus pneumonia
D. Streptococcus viridans
E. Bacillus intermedius
JAWABAN : A
Referensi Ahmad Rasyid, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid III, Edisi VI. Abses Paru,2014 : 1653.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 820
Page | 821
Asal FK FakultasKedokteranUniversitas
Hasanuddin
KategoriSoal Pulmonologi
LingkupBahasanDalamStandarKompetensi Tumor Paru
JenisSoal/JenisPertanyaan Diagnostik
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 822
2. Seorang laki-laki, berusia 72 tahun, berobat dengan keluhan batuk darah beberapa bulan
terakhir yang hilang timbul.Ttidak ada riwayat demam namun berat badan menurun 8 kg
selama 4 bulan terakhir, disertai suara serak dan sulit menelan sejak 2 minggu. Terdapat
riwayat merokok 2 bungkus per hari selama 50 tahun. Pada pemeriksaan fisik terdapat
mengi di kedua lapangan paru, jari tabuh pada kaki dan tangan; tidak ada pembesaran
kelenjar limfe. Hasil foto rontgen toraks didapatkan pembesaran hilus paru kiri.
Diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas adalah :
A. Tumor paru
B. Bronkiektasis
C. Sindrom vena kava superior
D. Pneumonia denganbronkospasme
E. Penyakitparuobstruksikronik (PPOK)
JAWABAN : A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 823
Page | 824
Page | 825
3. Seorang lelaki berusia 45 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan batuk-
batuk lama sejak 3 minggu sebelum berobat. Batuk disertai dahak warna kuning
kehijauan dan kadang berbau.Pasien juga mengeluh demam hilang timbul sejak 2
minggu terakhir, dan selama sakit ini berat badan menurun 5 kg.pasien merokok 2
bungkus sehari sejak kurang lebih 20 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva pucat, oral hygiene buruk dengan factor ex ore (+). Pada pemeriksaan paru
di dapatkan suara napas bronkial dengan ronki basah nyaring pada paru kanan bawah.
Pemeriksaan laboratorium didapatkanHb 10,5 gr/dL, lekosit 19.400/uLdengan dominasi
netrofil, LED 74. Foto toraks menunjukkan pada paru kanan bawah terdapat kavitas
dengan infiltrate di sekitarnya disertai gambaran air-fluid level di dalamnya.
Kemungkinan diagnosis pada kasus di atas adalah :
A. TB paru
B. Ca paru
C. Absesparu
D. PPOK
E. Bronkiektasisterinfeksi
JAWABAN : C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 826
Page | 827
Page | 828
dan pucat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan JVP meningkat, pulsasi parasternal,
sternum kuat angkat dan P2 mengeras. Fungsi hepar dalam batasnormal, fungsi
ginjal menurun dengan kreatinin 3,0 mg/dL, ureum 80 mg/dL.
Di bawah ini yang merupakan terapi inisial untuk pasien ini adalah :
A. Enoxaparin 1 mg/kgBB/12 jam subkutan diberikan selama 5 hari
B. Fondaparinux 2,5 mg/24 jam subkutan diberikan selama 8 hari
C. Tinzaparin 175 IU/kg/24 jam subkutan diberikan selama 5 hari
D. UFH bolus 3000-5000 unit/intravena diikuti 30.000-35,000 unit/hari.
E. Warfarin 7,5 mg/24 jam peroral
JAWABAN : D
Referensi Pasiyan Rahmatullah, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II, Edisi 6.
Tromboemboli paru.2014. Hal 1690-
1699
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 829
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 830
Page | 831
2. Seorang laki-laki usia 24 tahun datang ke instalasi gawat darurat dengan keluhan
sesak nafas dan batuk yang dirasakan sekitar 2 tahun terakhir serta dirasakan
semakin memberat. Pasien sudahmenikah selama 6 tahun dan belum memiliki
anak. Pasien juga mengeluh nyeri pada daerah ulu hatihilang timbul. Keluhan
dirasakan sejak 5 tahun lalu dan seringkali keluhan tersebut tidak membaik dengan
minum obat maag. Riwayat pasien tidak merokok. Ibu kandung pasien telah
meninggal 11 tahun lalu pada usia 32 tahun akibat komplikasi penyakit paru. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan paru tampak membesar seperti tong, didapatkan suara
nafas bronkial, tidak didapatkan wheezing atau eksperasi memanjang. Pemeriksaan
tes klorida keringat didapatkan hasil positif. Pada pemeriksaan X foto thorax
didapatkan hasil sebagai berikut :
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 832
Page | 833
Page | 834
3. Seorang pasien laki-laki berusia 48 tahun datang keIGD dengan keluhannyeri pada
dada sebelah kiri disertai sesak nafas. Pasien pascaoperasi tulang panggul dan tirah
baring dalam 6 hari terakhir. Padapemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
110/70, frekuensi nadi 116 kalipermenit, laju repirasi 28 kali permenit.pada
pemeriksaan paru tidakdidapatkan ronchi. Pasien dilakukan pemeriksaan saturasi
oksigen denganhasil 88 %, pemeriksaan EKG didapatkan S di lead I, Q dan T
inverted di leadIII. Hasil foto thorax dalam batas normal.
Pemeriksaan utama untuk menegakkan diagnosis pasti pada pasien ini adalah :
A. CT Thoraks
B. Ekokardiografi
C. Angiografi Pulmoner
D. Scan perfusi paru
E. USG tungkai
JAWABAN : C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 835
Page | 836
Namapeserta AndiRahmatHidayat
Periodeujian 37
Asal FK UniversitasHasanuddin
Kategorisoal Pulmonologi
Lingkupbahasandalamstandarkompetensi Tatalaksana
Jenissoal Terapi
Tingkat kompetensi 4A
4. Seorang laki-laki 70 th datang ke UGD karena keluhan sesak nafas progresif sejak 5 tahun
terakhir. Pasien sudah sering menggunakan obat inhalasi dan obat salbutamol untuk
mengurangi sesak nafas. Pasien saat dilakukan pemeriksaan tampak sesak berat, purse lift
breathing, thorak emfisematous, retraksi interkostal, tampak clubbing finger. Tekanan
darah 110/90 mmHg, HR: 120x/mnt, dengan saturasi oksigen 92%. Pada pemeriksaan
paru ditemukan ekspirasi memanjang. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13,2 g/dl,
Lekosit 7.300, trombosit 320.000. Analisis gas darah pH 7,25 PaO2 60, PCO2 55 HCO3
26. Pada EKG ditemukan RAD, p pulmonal. Pemberian terapi oksigen yang tepat adalah:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 837
Page | 838
Namapeserta AndiRahmatHidayat
Periodeujian 37
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 839
Asal FK UniversitasHasanuddin
Kategorisoal Pulmonologi
Lingkupbahasandalamstandarkompetensi Diagnosis
Jenissoal Terapi
Tingkat kompetensi 4A
5. Seorang perempuan berusia 48 tahun tiba-tiba mengeluh sesak nafas setelah mendapat
transfusi darah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60 mmHg, HR 118 x/menit,
RR 28 x/menit, dan terdapat ronkhi pada seluruh lapangan paru, SaO2 69% pada udara
ruangan dan meningkat menjadi 80% setelah menggunakan masker non rebreathing 10
L/menit. Pada hasil pemeriksaan BGA didapatkan : pH 7.25; PaCO2 75 mmHg, PaO2 39
mmHg HCO3 30 mEq/L, FiO2 100%. Apakah penyebab hipoksemia pada pasien ini?
a. Hiperventilasi
b. Ventilasi Perfusi mismatch
c. Shunt
d. Hipoventilasi dan Ventilasi Perfusi mismatch
e. Keterbatasan Difusi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 840
Page | 841
Namapeserta AndiRahmatHidayat
Periodeujian 37
Asal FK UniversitasHasanuddin
Kategorisoal Pulmonologi
Lingkupbahasandalamstandarkompetensi Diagnosis
Jenissoal Terapi
Tingkat kompetensi 4A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 842
6. Seorang laki-laki 45 tahun datang ke UGD dengan tidak sadarkan diri setelah minum
alkohol 2 jamsebelum masuk rumah sakit, disertai sesak nafas, pada pemeriksaan fisik di
didapatkan kesadaran stupor tekanan darah 90/70 mmHg, Nadi 120 kali /menit,
pernafasan 32 kali/menit, suhu 36 ,5 o C, JVP tidak meningkat, tidak didapatkan ronkhi di
kedua paru, jantung dan abdomen norma l dari hasil analisa gas darah di dapatkan PH :
7,10 PCO2 : 55 mmHg PaO2 : 150 mmHg FiO2: 32 % HCO3 : 20 mmol/L AaDO2 : 200,
Interpretasianalisa gas darahpadapasienini?
a. Gagal nafas hiperkapnia
b. Gagal nafas hipoksemia
c. Alkalosis metabolik
d. Alkalosis respiratorik
e. Asidosis Metabolik
Referensi Buku Ajar IlmuPenyakitDalamEdisi VI.
2014. Penerbit PAPDI.
Sub Bab GagalNapasAkut 4089-4098
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 843
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 844
UJIAN BOARD 37
DIVISI GASTROENTERO-HEPATOLOGI
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 845
Kontributor:
dr. Helena / UNBRAW
dr. Fatnan Setyo Hariwibowo / UNS
dr. Mgs. Febriandi Agus / UNSRI
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 846
[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN ]
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 847
Page | 848
Seorang laki-laki 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan atas, mual, dan
demam yang dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga memiliki riwayat kencing manis
sejak 7 tahun yang lalu dengan pengobatan Glimepirid 2 mg pagi hari dan Metformin 3x500mg.
Pemeriksaan fisik didapatkan T : 120/80mmHg, N: 112x.menit, RR : 24x/menit, suhu 38 oC,
hepar teraba sedikit membesar, ludwig sign positif. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb : 11,7
g/dL, Ht : 37%, Leukosit : 20.500 u/L, Bilirubin total 1,8 mg/dL, SGOT 92 U/L, SGPT 10 U/L,
GDS: 285 mg/dL. Pemeriksaan USG didapatkan lesi hipoekoik multiple di lobus kiri hepar dan
hepatolitiasis. Penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut adalah
A. Reseksi hati
B. Medikamentosa
C. Medikamentosa dan drainase perkutan
D. Medikamentosa dan aspirasi jarum perkutan
E. Medikamentosa dan aspirasi jarum berulang
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 849
Page | 850
Page | 851
Seorang wanita 35 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 1 minggu
yang lalu. Keluhan disertai mual, muntah, penurunan nafsu makan dan juga demam yang tidak
terlalu tinggi. Sebelumnya pasien menderita diare dan batuk yang tidak produktif. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan, TD 120/80mmHg, Nadi 90x/mnt, Suhu 37,8 oC , RR 20 x/mnt.
Dari pemeriksaan abdomen didapatkan hepatomegali, fluktuasi, ludwig sign positif. Dari hasil
laboratorium didapatkan hasil Hb 10,6 gr/dl, Leukosit 14.000/ul, ureum 34, kreatinin 0,8.
Pemeriksaan USG Abdomen didapatkan gambaran single nodul hipoekoik ukuran 10 cm pada
lobus kanan hepar.
Tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut adalah :
A. Reseksi hati
B. Drainase perkutaneus
C. Aspirasi jarum perkutan
D. Drainase dengan pembedahan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 852
Page | 853
Page | 854
Seorang Wanita usia 35 tahun dengan keluhan diare terus menerus selama 3 minggu ini.
Pasien memiliki penyakit diabetes mellitus sejak 1 bulan ini, dan diberikan obat Metformin
3x500mg. Selama kontrol 2 minggu ini, didapatkan gula darah pasien dapat terkontrol
dimana gula darah puasa 100 mg/dL, gula darah 2 jam setelah makan pagi 140 mg/dL.
Kemungkinan jenis diare yang terjadi pada pasien ini :
A. Diare Sekretorik
B. Diare Osmotik
C. Malabsorbsi Asam Empedu
D. Gangguan Motilitas dan waktu Transit Usus
E. Gangguan Permeabilitas usus
Jawaban : B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 855
Page | 856
Page | 857
Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 tahun uyang lalu dan sudah beberapa kali
memeriksakan diri ke dokter namun keluhan hilang timbul. Dokter kemudian
merencanakan untuk dilakukan pemeriksaan test penghambat proton pump yaitu :
Jawaban : D
Page | 858
Page | 859
Page | 860
ditemukan Hb 11,3 WBC 9.800 PLT 234.000. GOT 28 GPT 45 PT 11.0 INR 0,9 APTT
20,2 USG Abdomen menunjukkan adanya batu pada kandung empedu dengan diameter
berukuran 2 cm.
Page | 861
ekstraksi
E. Kolesistektomi laparaskopik
Jawaban : E
Page | 862
Page | 863
Page | 864
Jawaban : B
Referensi Penatalaksaan di bidang ilmu penyakit dalam:
Panduan Praktik Klinis, Bab Cholangitis hal
253-255.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 865
Page | 866
Jawaban : D
Referensi Pangestu Adi. Pengelolaan perdarahan SCBA.
Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI:hal
1875-1882.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 867
Page | 868
Page | 869
adalah:
A. Jejas Hepatoseluler
B. Jejas Akut
C. Jejas kolestatik
D. Jejas kombinasi
E. Jejas kronik
Jawaban : D
Referensi Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Panduan Praktek Klinis
Hal 228
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 870
Page | 871
Page | 872
Jawaban : D
Referensi Pangestu Adi. Pengelolaan perdarahan SCBA.
Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI:hal
1875-1882.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 873
Page | 874
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki, 67 tahun datang ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan buang air besar
terkadang bercampur darah yang hilang timbul sejak 1 bulan terakhir. Pasien memiliki
penyakit Gagal Ginjal Kronis dan telah rutin menjalani hemodialisa selama kurun waktu 3
tahun. Pemeriksaan fisik ditemukan TD: 140/95 mmHg Nadi 92x/menit RR 18x/menit,
konjungtiva pucat. Hasil pemeriksaan darah: Hb: 6.8 Lekosit 8970 Trombosit 168000
Ureum 92 Kreatinin 4.3. Hasil kolonoskopi menunjukkan adanya lesi multipel, ukuran
<5mm di daerah caecum dan kolon sebelah kanan. Diagnosis yang tepat terkait keluhan
utama pasien tersebut diatas adalah:
A. Divertikulosis
B. Angiodisplasia
C. Kolitis Iskemia
D. Hemoroid
E. Neoplasia Kolon
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 875
Jawaban : B
Referensi Murdani Abdullah. 2014. Perdarahan Saluran
Cerna Bagian Bawah(Hematokezia) dan
Perdarahan Samar (Occult) Dalam: Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Bab 23 hal. 1882
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 876
Page | 877
Seorang laki-laki, 23 tahun datang ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan mata berwarna
kuning sejak 2 hari yang lalu. Pasien sebelumnya mengeluh demam yang hilang timbul,
nyeri-nyeri sendi, buang air besar berwarna pucat, dan warna air kening seperti teh. Pasien
merupakan seorang mahasiswa yang bersasal dari luar kota dan sering makan di warung
tepi jalan. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan sklera ikterik, hepatomegali. Hasil
laboratorium, didapatkan SGOT 970, SGPT 1045, Bilirubin Total 12.2, Bilirubin Direk 11,
Bilirubin Indirek 1.2, IgM anti HAV (+), HbsAg (-) dan Anti HCV (-). Virus yang
menyebabkan penyakit tersebut diatas, masuk dalam famili:
A. Hepadnaviridae
B. Flaviviridae
C. Caliciviridae
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 878
D. Picornaviridae
E. Deltaviridae
Jawaban : D
Referensi Andri Sanityoso, Griskalia Christine. 2014.
Hepatitis Viral Akut Dalam: Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Bab 24 hal. 1945-1962
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 879
Page | 880
hasil medical check up yang baru saja dijalani di perusahaan tempat ia bekerja. Didapatkan
hasil pemeriksaan SGOT 160, SGPT 192, HbsAg (+) dan Anti HCV (-). Pasien mengaku
tidak ada riwayat sakit kuning namun pernah menggunakan obat-obatan suntik dengan
jarum yang dipakai bersama saat masih kuliah. Manakah pemeriksaan berikut yang dapat
memberikan hasil positif pada kondisi akut penyakit pasien tersebut diatas?
A. IgM anti-HCV
B. IgM anti-HBc
C. IgM anti-HAV
D. IgM anti-HEV
E. IgM anti-HD
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 881
Jawaban : B
Referensi Andri Sanityoso, Griskalia Christine. 2014.
Hepatitis Viral Akut Dalam: Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi VI. Bab 24 hal. 1945-1962
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 882
Page | 883
Seorang laki-laki, 33 tahun datang berobat ke poliklinik penyakit dalam untuk berkonsultasi
dengan membawa hasil laboratorium HbsAg positif. Pasien mendonorkan darah beberapa
waktu lalu. Ia mendapatkan hasil laboratorium tersebut dan surat untuk berobat dari PMI.
Pasien memiliki riwayat tranfusi darah setelah mengalami kecelakaan lalu-lintas 5 tahun
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg; frekuensi nadi
80x/menit; frekuensi napas 18x/menit; suhu 36,7°C. Hasil laboratorium menunjukkan
HbsAg positif, HbeAg positif, DNA HBV 2x 105 iu/ml. SGOT 45 U/L, SGPT 50 U/L.
Langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah
A. Langsung diberikan terapi pegylated interferon
B. Biopsi hati dan diberikan terapi nucleosida analog
C. Pengobatan diberikan bila kenaikan ALT menetap > 3 bulan
D. Tidak diberikan pengobatan, pantau DNA HBV, HbeAg, dan ALT
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 884
Page | 885
Page | 886
Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke UGD penyakit dalam dengan keluhan rasa
tidak nyaman pada perut yang terus menerus, muntah ada 3 kali, sendawa sering, demam
ada tidak tinggi. Pasien menderita kencing manis sejak 10 tahun dan rutin berobat. Pasien
menderita DM sejak 10 tahun lalu dan sejak 6 bulan lalu tidak rutin minum obat karena
tidak ada yang mengantar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis;
tampak sakit sedang; tekanan darah 120/80 mmHg; nadi 96x/menit, irama regular, isi
cukup; frekuensi napas 20x/menit; suhu 37,8ºC; BB 50 kg; BSS 121mg/dL. Abdomen
cembung, tegang, perkusi timpani dan bising usus menghilang, nyeri tekan dan nyeri lepas
tidak ada. Pada colok dubur, rectum tidak kolaps. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan
hasil kalium 2,8 mEq/L, gula darah sewaktu 286 mg/dL dan gambaran air fluid level pada
foto polos abdomen. Tatalaksana farmakologis yang paling tepat adalah
A. 10 mg metoklopramid tiap 8 jam
B. 5 mg cisapride tiap 8 jam
C. 0,1 mg clonidin tiap 12 jam
D. Infus cairan 1 liter perhari disertai elektrolit
E. Drip kalium 75 mEg bertahap dan terbagi dalam sehari.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 887
Page | 888
Page | 889
A. Lamivudin
B. Telbivudin
C. Tenovofir
D. Adepovir
E. Entecavir
Jawaban : B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 890
Page | 891
Page | 892
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang dengan keluhan lemas, mudah lelah disertai
buang air kecil berwarna kuning seperti teh sejak 5 hari yang lalu. Istri pasien diketahui
menderita hepatitis C. Pemeriksaan fisik tampak ikterik dan hepatomegali yang nyeri bila
ditekan. Laboratorium didapatkan AST 2400 U/L, ALT 2640 U/L, alkali fosfatase 210 U/L.
Bilirubin total 8,6 mg/dL. IgM anti HAV negatif, HBsAg negatif, anti HCV positif.
Pemeriksaan awal yang tepat untuk pasien ini adalah
A. HBV DNA dan Viral Load
B. SGOT, SGPT dan ALP
C. AFP dan CT Scan Abdomen
D. Genotip dan HCV RNA
E. Fibroscan dan Biopsi hati
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 893
Jawaban : D
Page | 894
Page | 895
Seorang wanita, 45 tahun, datang ke poliklinik penyakit dalam dengan membawa hasil
pemeriksaan anti HCV positif, diketahui bahwa suami pasien menderita Hepatitis C. Pasien
telah mendapat terapi Pegylated Interferon dan Ribavirin.
Bagaimana mekanisme kerja Ribavirin :
A. Menghambat secara tidak langsung replikasi virus Hepatitis C
B. Mengkatalisasi proses post-transkripsi protein
C. Menghambat enzim inosine monophosphate dehydrogenase
D. Merupakan NS3/4A protease inhibitor
E. Menginduksi sel respon imun T-sitotoksik
Jawaban : C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 896
Page | 897
Page | 898
Seorang laki – laki 40 tahun dengan keluhan sulit buang air besar sejak 4 bulan terakhir.
Pasien mengaku harus mengejan sebelum buang air besar dan fesesnya sering keras. Pasien
tidak mempunyai riwayat penurunan berat badan dan buang air besar berdarah. Pasien sudah
minum obat pencahar yang dibeli sendiri di warung dan buang air besar membaik, namun
setelah obat dihentikan, buang air besar dirasakan sulit kembali. Pasien bekerja sebagai
pegawai bank dan jarang berolahraga. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal, bising usus 10x per menit, tidak ditemukan massa di abdomen. Penatalaksanaan
yang tepat pada pasien ini adalah
A. Bowel training, asupan cairan yang cukup dan diet rendah serat, istirahat yang cukup.
B. Bowel training, olahraga teratur, diet tinggi serat, dan ditambahkan laktulosa
C. Olahraga teratur, diet tinggi serat, asupan cairan yang cukup dan bladder training
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 899
Jawaban : B
Referensi Panduan Praktik Klinis PAPDI; Bab Konstipasi;
hal 189 – 195
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 900
Seorang wanita 48 tahun datang ke IGD dengan keluhan mual, muntah dan nyeri ulu hati.
Keluhan muncul tiba-tiba sejak 1 hari sebelum datang ke IGD dan makin lama makin
memberat. Pasien menderita DM tipe 2 sejak 5 tahun yang lalu dengan terapi OAD yang
sering lupa diminum.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 901
Pada pemeriksaan fisik ditemukan : compos mentis, ikterik, Berat Badan 50 kg, Tinggi
Badan 165 cm, TD : 100/60 mmHg, N : 110 kali/menit, isi cukup, Temperatur rektal
38,5oC, nyeri tekan ulu hati, tanda peritonitis lokal, Murphy’s sign (+), Cullen’s sign (+).
Dari hasil laboratorium didapatkan : Hb 12,8 mg/dL, Lekosit 17.500/µL, GDA : 230
mg/dL, SGOT 150 U/L, SGPT 113 U/L, Bilirubin total 4,5 mg/dL, bilirubin direk 3,7
mg/dL, bilirubin indirek 0,8 mg/dL, Kolesterol 167 mg/dL, HDL 29 mg/dL, LDL 105
mg/dL, trigliserida 93 mg/dL, Amilase 560 IU/L, Lipase 480 IU/L.
Faktor yang menyebabkan terjadinya kelainan pada pasien diatas adalah :
A. Autoimun
B. Kegemukan
C. Hiperglikemia
D. Batu empedu
E. Hipertrigliseridemia
Jawaban : D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 902
Page | 903
Periode Ujian 37
Asal FK FK Universitas Brawijaya
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 904
Seorang perempuan berusia 42 tahun dibawa ke unit gawat darurat karena sejak 24 jam
terakhir mengeluh nyeri ulu hati yang hebat, menjalar ke punggung, dan disertai mual serta
muntah-muntah. Pada pemeriksaan Tekanan Darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 104
x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, dan suhu 37,1 0C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
nyeri tekan pada perut bagian atas, bising usus menurun, meteorismus, dan tidak teraba
massa pada palpasi. Hasil laboratorium: Hb 13 gr/dL, leukosit 16.000/mm3, trombosit
220.000/mm3, ALP 285 IU/L, AST 78 IU/L, ALT 92 IU/L, Amilase 1249 IU/L, Lipase 180
IU/L.
Terapi yang dianjurkan untuk pasien ini adalah:
Page | 905
Page | 906
Periode Ujian 37
Asal FK FK Universitas Brawijaya
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 907
Seorang laki –laki 35 tahun yang merupakan tahanan narkoba datang ke poliklinik penyakit dalam
mengeluh lemas, mual ,muntah dan mudah lelah sejak 3 bulan ini dan memberat sejak 1 bulan
terakhir Pada pemeriksaan Tekanan Darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 92 x/menit, frekuensi
napas 22 x/menit, dan suhu 37,10C. Pasien terlihat anoreksia. Hasil laboratorium menunjukan igG
anti HD (+) . manakah dibawah ini pernyataan yang tepat ?
A. Virus hepatitis D bergantung pada hepatitis B, maka pengecekan HBV- DNA cukup efektif
B. Dapat diberikan terapi interferon pada kondisi kronis
C. Dapat diberikan terapi famciclovir , ribavirin, lamivudine
D. Turunnya titer igM anti-HD tidak berkorelasi terhadap respon antivirus
E. Pada kondisi normal, hepatitis D dapat ditransmisikan melalui transmisi vertikal
Jawaban : B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 908
Page | 909
Page | 910
Nyeri perutnya dapat berkurang setelah pasien makan, minum susu atau antasida. Pasien
sering kali mengkonsumsi kopi dan merokok sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik hanya ditemukan nyeri palpasi epigastrium. Hasil laboratorium
menunjukkan tes antibodi terhadap Helicobacter pylori yang positif.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
A. Tukak gaster
B. Tukak duodenum
C. Pankreatitis akut
D. Kolesistitis akut
E. Cholangiocarcinoma
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 911
Jawaban : B
Page | 912
Page | 913
Wanita, 44 tahun, mengeluhkan nyeri ulu hati yang memberat dalam 6 bulan terakhir,
terutama saat makan. Pasien mengeluhkan adanya heart burn, keluhan membaik dengan obat
yang dijual bebas. Pasien datang ke dokter karena keluhan BAB hitam seperti petis. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nyeri epigastrium difus dan hasil positif pada tes Benzidin.
Pasien selanjutnya menjalani esofagogastroduodenoskopi, denan hasil : ulkus duodenum
yang positif Helicobacter pylori. Pasien memiliki riwayat alergi penisilin.
Apa terapi awal yang direkomendasikan :
A. Lansoprazol + klaritromisin + amoksilin selama 7 hari
B. Pantorazol + amoksilin + metronidazole selama 7 hari
C. Pantoprazol + klaritromisin + metronidazole selama 14 hari
D. Omeprazol + bismuth + tetrasiklin + metronidazol selama 14 hari
E. Omeprazol + metronidazol + klaritromisin selama 7 hari
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 914
Page | 915
Page | 916
Jawaban : E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 917
Page | 918
Page | 919
Laki-laki 60 tahun dikeluhkan sulit menelan sejak 1 tahun terakhir. Awalnya pasien
dikeluhkan kesulitan menelan makanan padat, lama kelamaan kesulitan menelan makanan
cair/minunman bahkan air liur pasien sendiri. Nyeri retrosternal juga dirasakan pasien.
Pasien dikeluhkan mengalami penurunan barat badan sekitar 10 kg dalam waktu 2 bulan
terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, tekanan darah 140/90 mmHg, HR 88
kali/menit, pernafasan 22 kali/menit. Pemeriksaan fisik dalam batas normal, kecuali indeks
massa tubuh tampak underweight. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9.8 g/dl
leukosit 14.000 plt 240.000. pada pemeriksaan CXR didapatkan cardiomegaly, dengan hasil
ECG sinus rhythme HR 90 bpm dengan RBBB incomplete dan PVC occasional.
Pemeriksaan lanjutan yang disarankan untuk menegakkan diagnosis utama adalah
A. CT scan thorax dengan kontras
B. Manometri esophagus
C. Endoskopi dan biopsi
D. Barium meal
E. USG trans thorakal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 920
Page | 921
Page | 922
Laki-laki usia 60 tahun dikeluhkan muntah warna kemerahan serta bab hitam sejak 1 bulan
terakhir terakhir. Pasien sebelumnya sering mengeluhkan mual-mual dan rasa sebah di ulu
hati sejak 1 tahun terakhir dan beberapa kali berobat ke dokter umum dikatakan menderita
sakit maag, diberikan lansoprazole namun keluhan membaik sesaat dan kambuh kembali.
Pasien pernah dicurigai menderita ulcus daerah lambung dengan infeksi helicobacter pylori,
disarankan pemeriksaan urea breath test namun tidak terdapat fasilitas untuk pemeriksaan
tersebut di darah pasien. Pasien bekerja sebagai petani. Riwayat merokok maupun riwayat
minum obat pereda nyeri dan jamu-jamuan disangkal. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS
456 tekanan darah 120/80 mmHg, HR 100 kali/menit, RR 22 kali/menit, anemis (+) ikterik
(+) liver span 12 cm, traube’s space tympani. Hasil laboratorium Hb 8, leukosit 13.000, plt
250.000. SGOT 40, SGPT 60. Bil T/D/I 4/3/1. HbsAg (-), antiHCV (-). Pemeriksaan barium
oesophagomaagduodenoscopy (OMD) didapatkan filling defect, USG abdomen dengan
multiple nodul pada hepar. Pasien direncanakan untuk endoskopi. Diagnosis utama yang
mungkin terjadi pada pasien adalah
A. Varices esophagus
B. Ca gaster
C. Hepato cellular carcinoma
D. Crohn disease
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 923
Page | 924
Page | 925
Pasien laki-laki 20 tahun dikeluhkan badan kuning sejak 1 tahun terakhir. Keluhan kuning
ini dirasakan diawali dengan BAK warna kekuningan seperti teh, diikuti badan, namun
tidak terasa gatal. Riwayat merokok dan alcohol sebelumnya disangkal. Riwayat keluarga
dengan penyakit hepatitis disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 tekanan
darah 110/70 mmHg, HR 80 kali/menit, RR 22 kali/menit. Sclera ikterik, liverspan 10 cm,
traube’s space tympani. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12 g/dl, leukosit 10.000
plt 310.000 SGOT 40 SGPT 60 Bil T/D/I 6/5/1. Pemeriksaan USG abdomen tidak
didapatkan adanya pelebaran IHBD (intra hepatic bile duct) maupun EHBD (extra hepatic
bile duct). Pada pemeriksaan biopsi hati tidak didapatkan pigmen coklat di dalam sel hati.
Pemeriksaan cholecystography tidak didapatkan gambaran opasitas pada kandung empedu,
serta tidak ada kenaikan sekunder pada tes SBP. Diagnosis yang paling mungkin adalah
A. Dubin Johnson syndrome
B. Rotor Syndrome
C. Intra hepatic cholestatic
D. Crigler Najjar Syndrome type 1
E. Gilbert syndrome
Jawaban : B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 926
Page | 927
Periode Ujian 37
Asal FK FK Universitas Brawijaya
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita berusia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan mual dan muntah sejak 3
hari yang lalu. Pasien sering merasa nyeri di punggung kanan atas yang hilang timbul.
Sejak 10 hari yang lalu, mata pasien mulai berwarna kuning dan buang air kecil berwarna
seperti teh tua. Warna tinja pucat seperti dempul. Penurunan berat badan disangkal pasien.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 928
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 36,5oC; seluruh kulit tampak ikterik, sklera
ikterik, paru-paru dan jantung dalam batas normal, hepar dan lien tidak teraba; terdapat
nyeri tekan epigastrium.
Berdasarkan data klinis diatas, diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
A. Kolelitiasis
B. Pankreatitis
C. Hepatitis akut
D. Koledokolitiasis
E. Karsinoma caput pancreas
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 929
Jawaban : D
Referensi Lesmana L.A. Penyakit Batu Empedu. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II, edisi VI.
Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI 2014 : 2021-2025
Page | 930
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 931
Seorang wanita usia 50 tahun datang berobat membawa hasil medical check up SGOT:42,
SGPT: 178, Gamma GT: 178, GDP 110, 2JPP: 140, kolesterol 289, trigliserida 250, HDL:
34, dan LDL: 146.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan penderita obese. TD 120/80 mmHg, non ikterik, tidak
ada tanda-tanda stigmata penyakit hati kronik. Hepar 2 cm BAC, lien tidak teraba.
Kemungkinan diagnosis pada penderita ini adalah:
A. DM T2
B. Hpt st 1
C. Storage disease
D. Sindroma metabolik
E. Non alkoholik fatty liver disease (NAFLD)
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 932
Page | 933
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 934
Seorang wanita etnis Tionghoa usia 60 tahun dirawat dengan keluhan sejak 2 minggu "sakit
kuning", mual, muntah sisa makanan. Tiga bulan yang lalu mengalami keluhan serupa dan
dilakukan operasi "empedu' dan ditemukan "banyak batu". Sebelumnya merasa sehat-sehat
saja. Saat masuk rumah sakit tampak penderita sakit berat, febris 39.8°C. Sklera ikterik
kehijauan, tidak ada stigmata penyakit hati kronik, tidak ada scratchmark. Hepar 1 cm
bawah arcus costae, lien tidak membesar, asites (-), edema tungkai (-).
Pertanyaan : Masalah pada pasien ini adalah:
A. Abses hati
B. Kolangitis akut
C. Hepatitis virus akut
D. Striktura saluran empedu
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 935
E. Hepatitis kronik
Jawaban : B
Page | 936
Page | 937
Wanita 50 tahun dibawa ke UGD karena mengalami penurunan kesadaran. Beberapa hari
sebelumnya pasien mengeluhkan nyeri perut kanan atas dan mengeluh jumlah BAK
berkurang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan darah 80/50
mmHg, nadi 112 x/menit pernafasan 20 x/menit Suhu 38,5 oC sklera tampak kuning. Hasil
Laboratorium didapatkan Hb 11,5 gr/dL, leukosit 22.000/ mm3, trombosit 255.0000/mm3
SGOT 323 mg/dL, SGPT 325 mg/dL.
Tes pencitraan yang menjadi modalitas terbaik untuk diagnostik dan terapi
A. CT Scan abdomen
B. USG andomen
C. Endoscopic ultrasonografi
D. Magnetic resonance cholangiopancreatografi
E. Endoskopic retrograde cholangiopancreatografi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 938
Page | 939
Page | 940
Wanita 50 tahun dibawa ke UGD karena mengalami penurunan kesadaran. Beberapa hari
sebelumnya pasien mengeluhkan nyeri perut kanan atas dan mengeluh jumlah BAK
berkurang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan darah 80/50
mmHg, nadi 112 x/menit pernafasan 20 x/menit Suhu 38,5 oC sklera tampak kuning. Hasil
Laboratorium didapatkan Hb 11,5 gr/dL, leukosit 22.000/ mm3, trombosit 255.0000/mm3
SGOT 323 mg/dL, SGPT 325 mg/dL.
Kemungkinan diagnostik pada pasien ini adalah
A. Kolesistitis Akut
B. Kolelitiasis
C. Kolangitis Akut
D. Kolangitis Supuratif
E. Septik Condition
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 941
Page | 942
Page | 943
Perempuan 65 tahun datang ke poli penyakit dalam karena perubahan pola BAB berupa
diare yang disertai darah sejak 4 bulan lalu. Pasien juga mengeluh penurunan berat badan
kurang lebih 5 kg dalam 3 bulan terakhir. Kakak pasien meninggal dunia 2 tahun lalu karena
penyakit kanker. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 90
x/menit pernafasan 20 x/ menit suhu 37 x / menit. Laboratorium Hb 10,3 gr/dL, leukosit
13.000/mm3, trombosit 285.000/mm3.
Pernyataan di bawah ini yang tepat mengenai kolonoskopi sebagai cost effective yang benar
untuk kasus di atas
A. Kolonoskopi dilakukan tiap 10 tahun untuk individu dengan resiko sedang
B. Kolonoskopi dilakukan tiap 5 tahun untuk individu dengan resiko sedang
C. Kolonoskopi dilakukan tiap10 tahun untuk individu dengan resiko tinggi
D. Kolonoskopi dilakukan tiap 3 tahun untuk individu dengan resiko sedang
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 944
Page | 945
Periode Ujian 37
Asal FK FK Universitas Sebelas Maret
Kategori Soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Abses Hati Amuba
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soa
l11
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 946
Seorang wanita 55 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri perut kanan atas. Keluhan
disertai mual, muntah, penurunan nafsu makan dan juga demam. Sebelumnya pasien
menderita diare dan batuk yang tidak produktif. Dari pemeriksaan fisik didapatkan, TD
120/80mmHg, Nadi 90x/mnt, Suhu 38,5 o C, RR 20X/mnt. Dari pemeriksaan abdomen
didapatkan hepatomegali dan nyeri tekan. Dari hasil laboratorium didapatkan hasil Hb 10,2
gr/dl, AL 17.000/ul, ureum 34, kreatinin 0,8. Dari hasil USG Abdomen didapatkan
gambaran abses hepar ukuran 8 cm. Tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut adalah :
a. Drainase perkutaneus
b. Drainase dengan pembedahan
c. Pemberian antibiotic Ceftriaxon
d. Pemberian antibiotic Metronidazol
e. Reseksi hati
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 947
Page | 948
Periode Ujian 37
Asal FK FK Universitas Sebelas Maret
Kategori Soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi IBD
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan
Tingkat Kompetensi 4A
Soa
l11
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 949
Seorang pria usia 57 tahun dirawat di ICU dengan syok sepsis dan diare kronis. Setelah
kondisi umum stabil, dan keluar dari ICU pasien menjalani kolonoskopi dan diapatkan
hasil lesi segemntal (+). Pasien kemudian dipulangkan dan mendapatkan terapi 5-ASA dan
steroid. Saat pasien kontrol tidak diapatkan perbaikan pada keluhan diare. Bagaimanakah
tatalaksana selanjutnya?
a. Enema + 5 ASA + steroid
b. Pemberian steroid intravena
c. Kolonoskopi ulang
d. Kultur feces
e. Tambahkan Infliximab
Jawaban B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 950
Page | 951
Page | 952
Seorang pria usia 44 tahun, dalam perawatan di RS dengan Penumonia dan mendapatkan
terapi antibiotik Ceftazidime 1gr/8jam. Pada perawatan hari ke 5, pasien mengeluh diare.
Diare tidak bercampur darah, disertai dengan keram perut, demam tidak terlalu tinggi
sekitar 37,8oC. Pada pemeriksaan kolonoskopi lesi pseudomembran berwarna kuning
keabu-abuan. Obat yang dapat diberikan kepada pasien untuk mengikat toksin yang
dikeluarkan oleh bakteri penyebab diare adalah :
A. Metronidazole
B. Vancomycin
C. Colestiramin
D. Cotrimoxazole
E. Thiamphenicol.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 953
Page | 954
Page | 955
Seorang laki-laki 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri nyeri abdomen yang sangat
disertai diare berdarah dan mual dan muntah, pada pemeriksaan barium enema dapat
terlihat
gambaran thumbprinting pattern pada kolon asenden dan transversum, bila setelah
dilakukan kultur dengan agar sorbitol-Mac Conkey pasien tegak diagnosa kolitis terinfeksi,
maka patogen yang paling mungkin menyebabkan penyakit pada pasien ini, adalah:
a. Escherichia coli
b. Clostridium difficile
c. Mycobacterium tuberculose
d. Shigella dysentriae
e. Entamoeba hystolytica
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 956
Page | 957
Page | 958
Wanita 51 tahun datang dengan keluhan dada seperti terbakar dengan nyeri pada area ulu
hati sejak 7 bulan yang lalu dan bertambah nyeri pada saat makan, berkurang ketika minum
obat antasida. Tidak ada riwayat meminum obat penghilang nyeri dan jamu-jamuan.
Pemeriksaan fisik normal kecuali nyeri epigastrium yang difus. Pasien kemudian dilakukan
endoskopi dengan hasil ulkus duodenum dan pemeriksaan patologi ditemukan H pylori. Bila
setelah diberikan regimen tripel terapi keluhan masih tetap dirasakan, maka langkah
tatalaksana selanjutnya adalah :
a. PPI 2x1 + Metronidazol 3x500 + Claritromisin 2x500
b. PPI 2xl + Metronidazol 3x500 + Amoksisilin 2x1000
c. PPl 2x1 + Metronidazol 3x500 + Tetrasiklin 4x500
d. PPI 2xl + Bismuth Subsalisilat 4x2 + Metronidazol 4x500 + Tetrasiklin 4x500
e. PPI 2x1 + Bismuth Subsalisilat 4x2 + Metronidazol 4x250 + Tetrasiklin 4x500
Jawab : E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 959
Page | 960
Page | 961
Wanita 25 tahun datang ke Poli Penyakit Dalam RS Dr Moewardi dengan keluhan sulit
menelan sejak 1 bulan terakhir, keluhan terkadang disertai nyeri dada dan muntah yang tidak
berasa asam atau pahit, terutama pada malam hari, pasien juga mengakui berat badannya
turun hingga 6 kg, tidak ada riwayat sakit jantung dan sakit darah tinggi sebelumnya pada
pemeriksaan rongsen dada didapatkan gambaran kontur ganda pada mediastinum bagian
kanan atas, dengan gambaran seperti paruh burung pada pemeriksaan barium, tatalaksana
medikamentosa oral yang dapat kita berikan pada fase awal penyakit ini adalah:
a. Isosorbid dinitrat + Nifedipin
b. Omeprazole + Sukralfat
c. Ranitidin + Nifedipin
d. Isosorbid dinitrat + Metoklopramid
e. Omeprazole + Domperidon
Jawab: A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 962
Page | 963
Periode Ujian 37
Asal FK FK UNS
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup bahasan Hepatitis B
Jenis soal Diagnostik
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki 45 dirujuk berobat ke poliklnik penyakit dalam dari kantor tempat pasien bekerja
dengan dikatakan pasien menderita penyakit hepatitis b
Dari anamnesis, merasa perut kanan nya terasa sedikit penuh, pasien menyangkal pernah sakit
kuning, riwayat penggunaan obat-obatan suntik juga disangkal, riwayat transfusi dan riwayat
mondok karena sakit juga disangkal. Tetapi pasien mengaku pernah beberapa kali berhubungan
pekerja seks komersial tetapi sudah lupa kapan terakhir kali berhubungan. Pemeriksaan fisik:
Konjungtifa pucat (-), Sklera ikterik (-), Jantung dan paru dalam batas normal, Nyeri tekan
epigastrium (+) lain-lain dalam batas normal. Dari kantor pasien, dibawakan hasil lab: Hb: 11.3, Ht:
35, Leukosit: 3500, Trombosit: 155.000, HbsAg: Reaktif, SGOT: 250, SGPT: 300
Pemeriksaan apa sajakah yang akan anda sarankan terkait dengan terapi?
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 964
Jawab: D
Referensi Konsensus Nasional penatalaksanaanHepatitis
B 2017
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 965
Page | 966
Jawab: B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 967
Page | 968
Page | 969
Tingkat kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan 30 tahun, berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan badan lemas
dan nafsu makan menurun. pasien diantar oleh suaminya yang juga sedang berobat pengobatan
hepatatis C sejak 6 bulan yang lalu. Pasien membawa hasil pemeriksaan lab dengan hasil HbsAg:
non reaktif, Anti HCV: Reaktif. Anda berencana memeriksa derajat fibrosis hati, tetapi tidak
mempunyai alat fibroscan. Data pemeriksaan apakah yang anda butuhkan untuk menilai derajat
fibrosis hati?
Jawab: E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 970
Page | 971
Page | 972
1. Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati dan muntah-
muntah sejak 1 hari yang lalu. Pasien sering mengkonsumsi alkohol. Pemeriksaan fisik
didapatkan adanya nyeri tekan epigastrium, dan didapatkan Cullen sign. Hasil
laboratorium Hb.13,5 g/dl, Leukosit 9200/mm3, Trombosit 243/mm3, SGOT 56u/l, SGPT
45 u/l. Patogenesis yang mendasari kasus diatas adalah:
Jawaban. C
Page | 973
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 974
Page | 975
nyeri dan panas di daerah dada disertai mual dan muntah setelah makan ataupun minum. 1
minggu sebelumnya pasien tidak sengaja meminum cairan pembersih kamar mandi dan
WC. Kemungkinan diagnosa pada pasien ini adalah…….
A.Achalasia
B.Striktur esofagus
C.Spasme esophagus difus
D.Divertikel esofagus
E.Skleroderma
Jawaban. B
Page | 976
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 977
Page | 978
A. Kolitis TB
B. Celiac Disease
C. Chron disease
D. Kolitis ulseratif
E. Pseudomembranous Kolitis
Jawaban. D
Page | 979
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 980
Page | 981
Jawaban : E.
Referensi Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis B PPHI 2017
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 982
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 983
Page | 984
Dari data klinis di atas maka penatalaksanaan yang paling tepat adalah :
A. Pemberian antibiotik oral
B. Pemberian steroid oral dan mesalazine
C. Pemberian steroid oral
D. Pemberian mesalazine
E. Pemberian antibiotik dan mesalazine
Jawaban : C
Referensi Konsensus IBD 2011, Harrison 17th ed p1882-1883, Pocket 2014 p 3-11
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 985
Page | 986
Periode ujian 37
Asal FK FK UNS
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam standar kompetensi Hepatitis C
Jenis soal/ Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki, berusia 18 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan penglihatan kabur
dan sakit kepala dialami sejak 7 hari yang lalu, tidak ada riwayat trauma pada mata. Dari
pemeriksaan slit-lamp didapatkan adanya uveitis anterior bilateral. Pasien dirujuk oleh TS
bagian mata karena pasien mengeluh adanya nyeri perut bawah kanan bawah dialami sejak 1
bulan terakhir, disertai BAB frekuensi 4-5 kali/hari, lendir ada, darah tidak ada. Penurunan
berat badan ada sejak 1 bulan terakhir. TD: 110/70, nadi 99x/menit, suhu : 36.7°C.
Abdomen : nyeri tekan kuadran kanan bawah, peristaltik meningkat. Pasien sudah
dikolonoskopi dengan hasil PA Biopsi: Granuloma
Diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini adalah:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 987
A. Sindrom Bechet
B. Tuberkulosis intestinal
C. Penyakit Chron
D. Kolitis pseudomembran
E. Kanker kolorektal
Jawaban : C
Referensi Djojoningrat D, Inflammatory Bowel Disease. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid II:hal 1816-24. 2014
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 988
Page | 989
Asal FK FK UNS
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam standar kompetensi Pancreatitis Akut
Jenis soal/ Jenis Pertanyaan Tata Laksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki2 25 tahun datang ke IGD dgn keluhan nyeri ulu hati tiba-tiba sejak 6 jam yang
lalu. Keluhan dirasakan terus menerus, makin lama makin bertambah berat. Dari anamnesis
pasien mengaku biasa meminum alkohol, Hemodinamik stabil dengan VAS 7/10.
Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan daerah epigastrium. Dari pemeriksaan lab
didapatkan Hb:12.0. Leukosit:16.000. Trombosit 210.000. SGOT 22. SGPT 28. Amilase 201.
Lipase 220. Pemberian obat anti nyeri yang tepat pada pasien ini adalah
A. Petidin
B. Morfin
C. Tramadol
D. Parasetamol
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 990
E. Acetaminofen
Jawab: A
Page | 991
Page | 992
Jawab: B
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 993
Page | 994
Page | 995
Soal
Seorang wanita 55 tahun, BB 50 kg. TB 155cm datang ke dokter dengan membawa hasil lab:
Hb 12,5. Leukosit 4500. Trombosit 199.000. SGOT 45. SGPT 130. Ur 96. Cr 4,1. Albumin
2,8. Anti HCV (+). HCV RNA 5,6 x 10 6 copi/ml. Genotip 1b. Tatalaksanan pada pasien
tersebut adalah
A. Peg IFN + ribavirin
B. Peg IFN + ribavirin + simeprevir
C. Peg IFN + ribavirin + sofosbuvir
D. Sofosbufir + simeprevis
E. Elbasvir + grazoprevir
Jawab: E
Page | 996
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 997
Page | 998
tinggi, naik turun, dan kadang disertai menggigil. Kadang diare, tanpa lendir. Buang air kecil
normal. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan hepatomegali 2 jari bawah arcus costae.
HBsAg -, Anti HCV -,SGOT 45, SGPT 30. Setelah dilakukan USG tampak gambaran seperti
ini :
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 999
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1000
Referensi Waleleng BJ, Wenas NI, Rotty L. Abses Hati Pyogenic. Dalam : Siti
Setiati,dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Hal 1996 - 1999
Page | 1001
merasa agak demam yang bersifat hilang timbul. Buang air besar dan buang air kecil normal.
Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan hepatomegali 2 jari bawah arcus costae. HBsAg -,
Anti HCV -,SGOT 45, SGPT 30. Pasien mengaku jika berjalan membungkuk karena nyeri
berkurang.
Pemeriksaan tambahan yang menjadi prioritas dan paling sesuai adalah :
a. USG abdomen
b. Serologi amoeba
c. CT Scan Kontras
d. Kultur darah
e. HBV DNA
Jawaban : A
Referensi Iswan A, Nusi. Abses Hati Amuba. Dalam : Siti Setiati,dkk. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Hal 1991-1995
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1002
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1003
Page | 1004
Jawaban : A
Referensi Laurentius A. Lesmana,Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6 Jilid 2: Hal
2022-2023
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1005
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1006
Periode Ujian 37
Asal FK FK UNS
Tingkat Kompetensi 4A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1007
Soal
Laki-laki 45 tahun masuk rumah sakit dengan kesadaran menurun yang dialami sejak
beberapa jam sebelum masuk rumah sakit. Dari anamnesis, didapatkan pasien dengan riwayat
didiagnosis penyakit hati sejak beberapa bulan yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
delirium, TD: 110/70 HR: 100x/menit Rr: 24x/menit t: 38.5C, icterus, ascites (+),Nyeri tekan
abdomen (+), dan udem pada pretibial. Terapi yang paling tepat pada pasien ini antara lain:
A. Memperbaiki asupan nutrisi dengan penambahan protein pada diet pasien via NGT.
B. Pemberian furosemid dan Antibiotik
C. Mengurangi asupan kalori untuk mencegah komplikasi lanjut.
D. Tidak ada indikasi pemberian antibiotik pada pasien ini.
E. Pemberian asam amino rantai cabang dan Antibiotik
Jawab: E
Referensi: Zubir N, Koma Hepatik, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Ed.5, Hal.1987
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1008
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1009
Periode Ujian 37
Asal FK FK UNS
Tingkat Kompetensi 4A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1010
Soal
Seorang mahasiswa perempuan 22 tahun dengan riwayat menderita penyakit Crohn slama 7
tahun. Dalam 2 bulan terakhir pasien merasakan kram dan mati rasa di kaki dan jari kakinya.
Riwayat operasi reseksi usus di beberapa segmen termasuk ileum. Pada pemeriksaan fisis,
didapatkan kehilangan sensoris pada kaki dan tangan. Refleks tendon baik. Diagnosis yang
paling mungkin pada pasien ini adalah :
A.Defisiensi vitamin D
B.Defisiensi vitamin E
C.Defisiensi vitamin A
D.Defisiensi vitamin B12
E. Defisiensi vitamin K
Jawaban : D
Syam A. F. 2014. Malabsorbsi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Hal 1811-1813
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1011
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1012
Periode Ujian 37
Asal FK FK UNS
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1013
Seorang laki-laki 39 tahun yang telah menjalani pengobatan kolitis ulsertaif tahun kedua
datang ke poli dengan keluhan munculnya kembali BAB encer 5x sehari disertai sedikit darah
namun tidak disertai nyeri. Pasien telah mendapat tatalaksana pemberian 5-ASA.
Penatalaksanaan yang tepat pada kasus di atas adalah :
a. Azathioprine
b. Infliximab
c. 5-ASA dan kortikosteroid
d. Kortikosteroid iv
e. Mycophenolate mofetil
Jawab: C
Referensi: Nizam Oesman. IBD. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 2015. Hal 1815-1821
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1014
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1015
Periode Ujian 37
Asal FK FK UNS
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1016
1. Seorang wanita 26 tahun datang ke klinik anda sekitar satu bulan yang lalu, dengan
keluhan badan kuning, mual muntah dan rasa kurang bertenaga. Dua anggota
keluarga pasien memiliki keluhan yang sama. Berdarkan pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil Ig M HAV (+), Peningkatan Enzim transaminase.
Tatalaksana untuk mencegah berulangnya infeksi tersebut diatas adalah:
A. Imunoglobulin 0.02-0.06 ml/KgBB IM
B. Imunoglobulin 0.02-0.06 ml/KgBB IV
C. Imunoglobulin 0.06-0.08 ml/KgBB IM
D. Imunoglobulin 0.06-0.08 ml/KgBB IV
E. Imunisasi aktif
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1017
Jawaban : A
Referensi : Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi IV Jilid I. Editor : Andri S.
Sanityoso, Griskalia Christine. 2014. Hepatitis viral akut (1945-1961)
Page | 1018
Periode Ujian 37
Asal FK FK UNS
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
2. Pasien laki-laki 33 tahun dengan crohn’s disease tidak respon dengan glucocorticoids
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1019
dan terapi 5-ASA agents. Pasien tidak memiliki riwayat gangguan hati maupun
gangguan ginjal. Anda memberikan terapi injeksi metotreksat satu kali seminggu.
Komplikasi apa yang dapat terjadi pada pasien terkait penyakitnya?
A. Disseminated histoplastosis
B. Lymphoma
C. Pancreatitis
D. Perforasi
E. Cholangitis sklerosis primer
Jawaban : D
Referensi : Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi IV Jilid I. Editor : Dharmika
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1020
Periode Ujian 37
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1021
Asal FK FK UNS
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
3. Laki-laki 58 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut hebat sejak beberapa
jam yang lalu, keluhan dirasakan tiba-tiba, tetapi sejak beberapa bulan yang
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1022
sebelumnya pesien mengeluhkan rasa tidak nyaman pada epigastrium. pasien hanya
mengkonsumsi antacid yang dia beli di warung dan sebelumnya sering mengkonsumsi
obat pegal linu. Pasien pernah mengeluhkan BAB berwarna hitam 1 minggu
sebelumnya. Dari pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38 C, nadi 130x/menit, laju
napas 24 x/menit, tekanan darah 110/50 mmhg. Dari pemeriksaan abdomen tidak
ditemukan bising usus dan defans muscular (+). Dari pemeriksaan radiologi
didapatkan udara bebas di cavum abdomen bawah diafragma. Apakah yang menjadi
penyebab kondisi pasien tersebut:
A. Perdarahan saluran cerna
B. Adanya Batu di kantung empedu
C. Tumor gaster
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1023
Jawaban : D
Referensi : Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi IV Jilid I. Editor : Daldiyono,
Ari Fahrial Syam. 2014. Nyeri abdomen akut (1896-1898)
Periode Ujian 37
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1024
Asal FK FK UNS
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 42 tahun Kontrol ke poli penyakit dalam dengan keluhan demam, nyeri perut
kanan atas, kedua mata kuning. Dari pemeriksaan fisik pasien tampak ikterik, IMT: 30kg/m2 ,
murphy sign (+), hepatosplenomegali (-), pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12 gr/dl,
leukosit 13.000/mm3, SGOT 400 mg/dl, SGPT 345 mg/dl, bilirubin direk: 3.7, bilirubin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1025
indirek: 1.4, Anti HCV: non reaktif, HbsAg: non reaktif, Pemeriksaan awal apakah yang
harus dilakukan untuk menegakkan diagnose pada pasien tersebut :
A. USG Abdomen
B. CT Scan Abdomen
C. ERCP
D. MRI
E. Endoskopi
Jawab: A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1026
Periode Ujian 37
Asal FK FK UNS
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1027
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Wanita 30 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan membawa hasil lab HCV positif,
pasien memiliki riwayat pengguna narkoba suntik dan penderita HIV serta rutin control
piliklinik VCT. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. SGOT 24 U/L dan SGPT 20 U/L.
Tindakan selanjutnya adalah
A. Cek HCV RNA
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1028
B. Biosi Hati
C. Diberikan anti viral
D. Pemberian interferon
E. Evaluasi SGOT dan SGPT 1 tahun lagi
Jawab: A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1029
Periode Ujian 37
Asal FK FK UNS
Page | 1030
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Wanita usia 70 tahun, datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan badan kuning, nyeri
perut kanan atas dan aktivitas sehari-hari di tempat tidur sejak 1 minggu. Pemeriksaan fisik
didapatkan BMI underweight, slight hepatomegaly, ikterik seluruh tubuh, curvoisier positif
Dari hasil laborat bilirubin direk 20g/dl, SGOT 300 U/L, SGPT 200 U/L, Alkali Fosfatase
300 U/L, GGT: 150U/L, Hb 10 g/dl,. Pemeriksan USG didapatkan pelebaran duktus biliaris
intra dan ekstra hepatal serta nodul multiple di lobus kiri, selanjutnya adalah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1031
A. ERCP
B. CT Scan Abdomen
C. MRI Abdomen
D. Biopsi Liver
E. MRCP
Jawab: A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1032
Page | 1033
Seorang laki-laki usia 42 tahun, datang ke IGD dengan perut membesar dan lemas, 7 hari
sebelumnya pasien BAB warna hitam dan BAK seperti teh. Pasien datang dengan membawa
hasil laboratorium 10 hari yang lalu: anti HCV positif ,HCV RNA 600.000 IU/ml dan genotip
1b. 8 bulan yang lalu, pasien sudah didiagnosa hepatitis C saat di rawat di RS lain. Pasien
pengguna narkoba suntik dan alkohol. Pekerjaan pasien adalah musisi. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan ikterik, anemis, liver span 5 cm, dan pekak alih.
Selain perbaikan keadaan umum, tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut:
a. Peg IFN dan Ribavirin selama 24 minggu
b. Sofosbuvir, Daclatasvir dan Ribavirin selama 24 minggu
c. Peg IFN, Sofosbuvir dan Ribavirin selama 12 minggu
d. Sofosbuvir, Daclatasvir dan Ribavirin selama 12 minggu
e. Sofosbuvir dan Ribavirin selama 24 minggu
Jawab :D
Referensi Konsensus nasional penatalaksanaan hepatitis C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1034
Page | 1035
Page | 1036
auskultasi paru kanan vesikular menurun, hepatomegali dan nyeri tekan hipokondriaka
dekstra.Pada rontgen thoraks didapatkan sudut costofrenikus kanan tumpul, USG abdomen
didapatkan abses tunggal di lobus dekstra dan bersepta, serologi amuba positif. Tatalaksana
yang tepat untuk pasien tersebut:
a. Metronidazol 3x 500mg peroral selama 7-10 hari
b. Metronidazol 3x500mg intravena selama 7-10 hari
c. Metronidazol 3x750mg peroral selama 7-10 hari
d. Paramomycin 25-35 mg/kg/hari terbagi 3 dosis peroral selama 10 hari
e. Paramomycin 25-35 mg/kg/hari terbagi 3 dosis intravena selama 5-7 hari
Jawab : C
Referensi Referensi : Iswan A Nusi. 2015. Abses Hati
Amuba. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam . Edisi
VI. Hal 1991-1995
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1037
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1038
Page | 1039
pemasangan selang nasogastrik, sambil menunggu hasil laboratorium keluar. Terapi empiris
yang paling tepat dapat diberikan:
a. Kumbah lambung
b. Penghambat pompa proton dosis tinggi
c. Vitamin K
d. Sukralfat
e. Antacid
Jawab : B
Referensi Pangestu Adi. 2015. Pengelolaan Perdarahan
Saluran Cerna Atas. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam . Edisi VI. Hal 1873-1880
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1040
Page | 1041
Periode ujian 37
Asal FK FK UNS
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam standar kompetensi Akalasia
Jenis soal/ Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Pasien pria 35 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan setiap makan
pasien muntah sejak 1 bulan SMRS. Keluhan disertai mulut terasa pahit dan penurunan berat
badan 15 kg dalam 1 bulan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR 80x/menit,
RR 18x/menit, T 36,8◦C, dari pemeriksaan mulut dan abdomen tidak didapatkan kelainan.
Pada pemeriksaan esofagogram kesan akalasia. Pasien sudah dilakukan dilatasi pneumatic 1
kali tetapi gagal, tindakan apa yang perlu dikerjakan pada pasien ini
Page | 1042
Jawab: A
Referensi Referensi : Buku Ajar IPD PAPDI 2014, Akalasia, H.A. Fuad Bakry F. Hal
1743-1747
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1043
Page | 1044
Asal FK FK UNS
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam standar kompetensi GERD
Jenis soal/ Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pasien wanita 24 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri uluhati
sejak 1 bulan SMRS. Nyeri dirasakan seperti terbakar menjalar ke dada dan terasa pahit
dilidah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 80x/menit, RR 16x/menit,
T 36,8 ◦C, dari pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan epigastrium. Dari hasil
pemeriksaan endoskopi didapatkan gambaran Mucosal Break pada linea dentata diameter >
5mm tanpa saling berhubungan. Diagnosis apa yang paling memungkinkan pada pasien
tersebut
a. Esofagitis LA A
b. Esofagitis LA B
c. Esofagitis LA C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1045
d. Esofagitis LA D
e. Barret’s esophagus
Jawab: B
Referensi Buku Ajar IPD PAPDI 2014, Penyakit Refluks Gastroesofageal, Dadang
Makmun. Hal 1748-1756
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1046
Page | 1047
Asal FK FK UNS
Kategori soal Gastroenterohepatologi
Lingkup Bahasan Dalam standar kompetensi GERD
Jenis soal/ Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pasien wanita 27 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri uluhati
sejak 1 bulan SMRS. Kadang disertai mual dan muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD 110/70, HR 80x/menit, RR 16x/menit, T 36,8◦C, dari pemeriksaan abdomen didapatkan
nyeri tekan epigastrium. Dari hasil pemeriksaan endoskopi didapatkan gambaran eritema
pada bagian fundus gaster, hasil Helicobacter Pylori positif. Tatalaksana yang tepat untuk
eradikasi infeksi Helicobacter Pylori adalah
a. PPI dosis ganda, klaritromisin 2x500mg, amoksilin 2x1000mg
b. PPI dosis ganda, klaritromisin 2x1000mg, metronidazol 3x500mg
c. PPI dosis ganda, tetrasiklin 4x500mg, metronidazol 3x500mg, subsalisilat
d. PPI dosis ganda, tetrasiklin 3x500mg, metronidazol 3x500mg, subsitral
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1048
Jawab: A
Referensi Buku Ajar IPD PAPDI 2014, Gastritis, Hirlan. Hal 1768-1771
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1049
Page | 1050
UJIAN BOARD 37
DIVISI TROPIK & PENYAKIT INFEKSI
Kontributor:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1051
Page | 1052
[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN ]
Page | 1053
Page | 1054
Jawaban : C
Page | 1055
Page | 1056
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria umur 47 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan panas sejak 4 hari yang
lalu, nyeri otot-otot, nyeri di belakang mata, tidak ada riwayat bepergian ke luar pulau
sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien sadar penuh, tekanan darah 110/80
mmHg, nadi 97 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu 39.4 oC, terdapat ruam di anggota
gerak. Tourniquete test positif Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12 g/dL, HCt
66%, leukosit 2.100 /mm3, trombosit 88.000 /mm3, SGOT 57 U/L, SGPT 66 U/L, GDS 102
mg/dL, ureum 15 mg/dL, kreatinin 1,1 mg/dL, natrium 135 mEq/L, kalium 3,7 mEq/L,
chlorida 105 mEq/L, IgM Dengue (+) positif. Diagnosis yang paling mungkin dari kondisi
tersebut di atas adalah :
a. Demam Dengue
b. Demam Berdarah Dengue Grade I
c. Demam Berdarah Dengue Grade II
d. Demam Berdarah Dengue Grade III
e. Dengue Shock Syndrome
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1057
Jawaban : B
Page | 1058
Page | 1059
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan usia 62 tahun terdiagnosis dengan Acute Myeloid Leukemia (AML) dan
telah menjalani kemoterapi terakhir 2 minggu yang lalu. Pasien sedang dirawat di bangsal
kelas 3 dengan keluhan utama demam tinggi dan batuk sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
sudah mendapat terapi antibiotik piperacillin-tazobactam dan siprofloksasin selama 5 hari
sembari menunggu hasil kultur. Saat ini pasien terpasang infus cairan dan nutrisi parenteral
karena tampak lemah dan tidak dapat berdiri dari tempat tidur. Pasien tidak mengeluhkan
nyeri dan tidak tampak tanda peradangan di tempat insersi infus. Hasil kultur darah
didapatkan adanya pertumbuhan Candida krusei. Maka tindakan selanjutnya untuk
penanganan pasien ini adalah :
a. Ganti tempat insersi infus berikan flukonazol IV.
b. Ganti tempat insersi infus berikan kaspofungin IV.
c. Tempat insersi infus tidak usah diganti langsung berikan flukonazol IV.
d. Tempat insersi infus tidak usah diganti langsung berikan kaspofungin IV.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1060
e. Tidak usah diberikan terapi anti jamur karena Candida krusei hanya kontaminan dari hasil
kultur.
Jawaban : D
Page | 1061
Page | 1062
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan usia 32 tahun dikonsulkan dari sejawat bagian Obsgyn karena
terdiagnosis demam tifoid, saat ini pasien diketahui hamil 34 minggu , maka pilihan terapi
antibiotik yang dapat di berikan
a. Amoksisilin
b. Tiamfenikol
c. Ciprofloxacin
d. Kotrimoksazol
e. Kloramfenikol
Jawaban : A
Page | 1063
Page | 1064
Page | 1065
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Manakah pernyataan dibawah ini yang benar tentang tifoid carrier :
a. Seseorang yang kotorannya mengandung S.typhi setelah enam bulan pasca demam
tifoid,tanpa disertai gejala klinis.
b. Seseorang yang kotorannya mengandung S.typhi setelah enam bulan pasca demam tifoid,
disertai gejala klinis.
c. Seseorang yang kotorannya mengandung S.typhi setelah satu tahun pasca demam tifoid,
disertai gejala klinis.
d. Seseorang yang kotorannya mengandung S.typhi setelah satu tahun pasca demam tifoid,
tanpa disertai gejala klinis.
e. Seseorang yang kotorannya mengandung S.typhi setelah satu bulan pasca demam tifoid,
disertai gejala klinis.
Jawaban : D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1066
Page | 1067
Page | 1068
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Regimen antibiotika yang benar untuk terapi demam tifoid adalah :
a. Seftriakson 1 x 2 gm selama 1 minggu
b. Kloramfenikol 4 x 500 mg selama 2 minggu
c. Kotrimoksazol 480 mg 3 x 2 tab selama 2 minggu
d. Ampicillin 50-150 mg / kg bb/hari selama seminggu
e. Levofloxacin 1 x 500 mg selama 3 hari
Jawaban : B
Page | 1069
Page | 1070
Page | 1071
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria 36 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam dan menggigil sejak 5 hari
yang lalu. Pasien biasa berkerja di Papua Barat dan baru 3 hari yang lalu pulang ke Jawa.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran somnolen. Tekanan
darah 110/55 mmHg, denyut nadi 120 kali/ menit, frekuensi nafas 24 kali/ menit dan suhu 40
° C. Konjungtiva pucat, sklera ikterik, hepar teraba 2 jari di bawah arcus costa, permukaan
rata, tepi tajam, nyeri dan teraba limpa sebesar schuffner 2. Hasil uji laboratorium
menunjukkan kadar Hb 4,3 g/ dL, jumlah trombosit dari 89.000 / μL, jumlah leukosit dari
9500 / μL, bilirubin total 2,5 mg/dL, bilirubin direk 1.5 mg/dL, bilirubin indirek 1 mg/dL,
ureum 120, kreatinin 2.5mg% pada pemeriksaan hapusan darah tepi menunjukkan eritrosit
yang terinfeksi P. falciparum dengan indeks parasitemia 5,3%. Saat ini pasien telah mendapat
pengobatan dengan kina drip awal 20mg/kgBB yang dilarutkan dalam larutan Dextrose 5%
diberikan dalam 4jam pertama, Apakah tanda- tanda di atas yg menunjukan bahwa ini suatu
malaria berat:
Page | 1072
Jawaban : B
Page | 1073
Page | 1074
Seorang wanita 31 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam naik turun dan menggigil
sejak 6 hari yang lalu disertai mual dan nyeri kepala. Pasien baru bepergian dari daerah
Papua. Saat ini pasien sedang hamil anak kedua dengan usia kehamilan 10 minggu. Pada
pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis. Tekanan
darah 110/55 mmHg, denyut nadi 100 kali/ menit, frekuensi nafas 22 kali/ menit dan suhu
38,3° C. Hasil pemeriksaan hapus darah tepi ditemukan plasmodium falsiparum dan vivax.
Pilihan terapi yang paling tepat untuk kasus tersebut adalah :
a. Primakuin 1x45 mg hari ke-1s/d hari ke-14 + Artemisine Combination Therapy (ACT)
b. Primakuin 1x15 mg hari ke-1s/d hari ke-14 + Artemisine Combination Therapy (ACT)
c. Primakuin 1 x45 mg hari ke-1, selanjutnya 1x15mg untuk 13 hari + Artemisine
Combination Therapy (ACT)
d. Kina 3 x 2 tablet + Klindamisin 2x300mg selama 7 hari
e. Artemisin Combination Therapy (ACT) selama 3 hari
Jawaban : E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1075
Page | 1076
Page | 1077
yang lalu baru pulang sehabis mengunjungi suaminya yang sedang menjalani dinas TNI di
perbatasan Papua. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien sadar penuh, tekanan darah
130/80 mmHg, nadi 92 x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 38,3oC, sklera tampak ikterik,
BAK dalam batas normal. Pasien juga membawa hasil laboratorium, didapatkan Hb 12,3
g/dL, hematokrit 32%, leukosit 4.500 sel/mm 3, trombosit 201.000 sel/mm3, ureum 21 g/dL,
kreatinin 0.4 g/dL, GDS 117 mg/dL, bilirubin total 2,8 g/dL. Anda kemudian memeriksa
hapusan darah tepi, didapatkan P. falsiparum dengan hitung parasit 225.000 /mm3. Maka
tatalaksana pasien ini adalah :
a. Segera berikan artesunate 3 hari dan primakuin 14 hari PO.
b. Segera berikan artesunate 3 hari dan primakuin 1 hari PO.
c. Segera berikan kina IV.
d. Segera berikan artesunate IV dan antibiotik IV.
e. Segera berikan antibiotik IV.
Jawaban : B
Page | 1078
Page | 1079
Page | 1080
Page | 1081
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1082
Page | 1083
e. Neurocysticercosis
Jawaban : C
Page | 1084
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1085
Page | 1086
e. E. Listeria
Jawaban : A
Page | 1087
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1088
Page | 1089
b. Pemberian antibiotik empirik metode de-eskalasi merupakan metode yang paling tepat
dalam kasus ini
c. Belum diberikan antibiotik karena belum ada hasil kultur
d. Semua benar
e. Semua salah.
Jawaban : C
Page | 1090
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1091
Page | 1092
c. Piperacillin – Tazobactam
d. Vancomisin
e. Ceftriaxone
Jawaban : D
Page | 1093
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1094
Page | 1095
Jawaban : E
Page | 1096
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1097
Page | 1098
Jawaban : B
Page | 1099
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1100
Page | 1101
Jawaban : B
Page | 1102
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1103
Page | 1104
a. Jika dalam waktu 20 – 30 menit, belum ada perbaikan klinis maka harus merubah cairan
kristaloid menjadi koloid.
b. Jika dalam waktu 20 – 30 menit, ada perbaikan klinis maka tetesan cairan kristaloid
diturunkan.
c. Tetap dipasang infus sampai 72 jam meskipun ada perbaikan klinis.
d. Tranfusi trombosit dilakukan karena terdapat trombositopenia.
e. Semua penyataan di atas benar.
Jawaban : B
Page | 1105
Page | 1106
Page | 1107
Jawaban : D
Page | 1108
Page | 1109
Page | 1110
Pemeriksaan penunjang : Hb 10,7 g/dl, leukosit 15.000 /mm 3, trombosit 201.000 /mm3,
SGOT 65 mg/dL, SGPT 78 mg/dl, ureum 30 mg/dL, kreatinin 1,0 mg/dL, bilirubin direk 2,9
U/L, bilirubin total 5,1 U/L, LED 42 detik, HbsAg (-) anti HCV (-). Mikroorganisme
penyebab kondisi pasien di atas adalah berasal dari serotipe berikut, kecuali :
a. copenhageni
b. bataviae
c. ichterohaemorrhagica
d. pomona
e. semua benar
Jawaban : D
Page | 1111
Page | 1112
Page | 1113
U/L, bilirubin total 5,1 U/L, HbsAg (-) anti HCV (-). Pemeriksaan serologis yang termasuk
Microscopic Agglutination Test (MAT) untuk diagnosis kasus di atas adalah :
a. Enzym Linked Immunosorbant Assay (ELISA)
b. Sensitized Erythrocyte Lysis (SEL) test
c. Counter Immune Electrophoresis (CIE)
d. Indirect Haemmaglutination (IHA) test
e. semua salah
Jawaban : D
Page | 1114
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1115
Page | 1116
total 4,5 U/L, HbsAg (-) anti HCV (-). Tatalaksana yang tepat pada kasus ini:
a. Penisilin G 1.5 juta IU /6 jam IV
b. Ampisilin 1 gram /8 jam IV
c. Doksisiklin 200 mg /12 jam po
d. Amoksisilin 500 mg /6 jam po + Ampisillin 500-750 mg/6 jam po
e. Amoksisilin 2 gram /6 jam IV
Jawaban : A
Page | 1117
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1118
Page | 1119
200.000 /mm3, SGOT 60 mg/dL, SGPT 75 mg/dl, ureum 40 mg/dL, creatinin 2,0 mg/dL,
Bilirubin Direk 4,5 U/L, Bilirubin total 6,5 U/L, HbsAg (-) anti HCV (-). Manakah dari
pernyataan dibawah ini yang benar mengenai patogenesis penyakit di atas :
a. Invasi bakteri tidak langsung
b. Faktor inflamasi spesifik
c. Reaksi immunologis
d. Fase leptospiremia
e. semua benar
Jawaban : C
Page | 1120
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1121
Page | 1122
U/L, HbsAg (-) anti HCV (-). Pemeriksaan yang disarankan untuk diagnosis pasti kasus di
atas adalah :
a. Kultur urine
b. Polymerase Chain Reaction (PCR)
c. Mikroskop lapangan gelap
d. Uji carik celup
e. Semua benar
Jawaban : E
Page | 1123
Page | 1124
Periode Ujian 37
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
Seorang wanita 30 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak 8 jam
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1125
sebelum masuk RS. Sebelumnya pasien mengalami demam tinggi yang naik turun sejak 5 hari yang
lalu, disertai dengan muntah dan nyeri kepala. Ada riwayat perjalanan ke Papua 1 minggu
sebelumnya. Pasien sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan saat ini 9 minggu. Pasien
mendapat Artesunat injeksi intravena dengan dosis 2,4 mg/kgBB yang diberikan pada jam ke 0, 12,
24 dan seterusnya tiap 24 jam. Penyebab infeksi pada pasien tersebut adalah:
a. Plasmodium vivax
b. Plasmodium falciparum
c. Plasmodium malariae
d. Plasmodium ovale
e. Plasmodium knowlesi
Jawaban : B
Referensi Iskandar Zulkarnain. 2014. Malaria
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1126
Page | 1127
Page | 1128
Jawaban : C
Referensi Paul N. Harijanto. 2014. Malaria. Dalam buku
ajar ilmu penyakit dalam Edisi 6. Jilid I: hal
595-612.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1129
Page | 1130
positif. Didapatkan pembesaran kelenjar getah bening multipel, lunak. Pada pemeriksaan funduskopi
didapatkan multiple yellowish white, papil edema(+), Pasien dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala
didapatkan hasil multiple ring enhancement. Terapi yang saudara sarankan adalah:
a. Ceftriaxone
b. Levofloxacin
c. Tiamfenikol
d. Kombinasi Pirimetamin dan Sulfonamid
e. Kombinasi Ceftriaxone dan levofloxacin
Jawaban : D
Referensi Hardiman T. Pohan, Toksoplasmosis. Dalam
buku ajar ilmu penyakit dalam Edisi 6. Jilid I: hal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1131
624-632
Page | 1132
Periode Ujian 37
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
Seorang wanita berusia 33 tahun datang ke IGD dengan penurunan kesadaran, sesak nafas, batuk
berdahak dan demam. 1 minggu sebelumnya pasien mengalami demam, nyeri otot, nyeri kepala dan
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1133
malaise. Keluhan pasien tidak berkurang setelah pasien minum obat sejak 3 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik, suhu 39 C, nadi 128 kali per menit, tekanan darah 90/60 mmHg, pernafasan 36
kali per menit, dan saturasi oksigen 86% dengan pemberian oksigen 100% simple mask. Suara nafas
paru amforik pada lapangan paru kanan bawah. Pasien dilakukan intubasi dan diberikan resusitasi
cairan dan antibiotik. CT scan thorak menunjukkan adanya nekrosis lobus bawah kanan. Kultur darah
dan sputum menunjukkan pertumbuhan Staphylococcus aureus. Hasil kultur ini biasanya
menunjukkan resistensi terhadap antibiotik:
A. Meropenem
B. Linezolid
C. Penisilin
D. Trimethoprim/ sulfamethoxazole (TMP/SMX)
E. Doksisiklin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1134
Jawaban : D
Page | 1135
Page | 1136
Jawaban : A
Page | 1137
Page | 1138
Soal
Seorang wanita 40 tahun perawatan hari ke 6 post operasi hemoroidektomi, mengeluh demam
disertai nyeri dan kemerahan pada bekas luka operasi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80
mmHg, N 104x/menit, RR 22x/menit, suhu 38.8 C, Terdapat kemerahan disertai pus disekitar luka
bekas operasi. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 12,8 g/dL, Ht 38%, leukosit 16.800
u/mcl, trombosit 380.000 u/mcl. Antibiotik empirik yang dapat disarankan untuk kasus pasien ini:
A. Piperacilin + tazobactam intravena
B. Ampicilin + Sulbactam intravena
C. Cefazolin intravena
D. Vancomycin intravena
E. Cephalosporin + Metronidazole intravena
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1139
Jawaban E
Referensi Guideline SSI/SSTI IDSA 2014
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1140
Periode Ujian 37
Page | 1141
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
Seorang perempuan berusia 28 tahun saat ini sedang hamil 32 minggu G2P1A0 datang berobat ke
poliklinik penyakit dalam karena mengalami demam yang semakin meninggi sejak 8 hari
sebelumnya. Pasien kompos mentis; tekanan darah 1100/70 mmHg; Frekuensi nadi 89 x/menit;
suhu 39,2 C; Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb: 11,4 gr/dl, Hematokrit 34% Lekosit 4100
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1142
Jawaban : E
Page | 1143
Page | 1144
Soal
Seorang wanita 32 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan demam sejak 2 hari
sebelum berobat. Terdapat keluhan sakit kepala, mual, menggigil. TD 110/60 mmhg,nadi
100x.mnt,nafas 20x/mnt,suhu 39,8 C
pemeriksaan lab awal pada pasien ini :
a. darah rutin, NS1
b. darah rutin, NS1,IGM anti dengue
c. darah rutin,IGM anti dengue, IGG anti dengue
d. darah rutin,IGM anti dengue, IGG anti dengue, NS1
e. darah rutin,IGM anti dengue, IGG anti dengue, NS1,widal
Jawaban : A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1145
Page | 1146
Page | 1147
Soal
Seorang lelaki berusia 29 tahun, dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak 5 jam
sebelumnya. Pasien mengeluh demam sejak 7 hari yang lalu. Terdapat riwayat keluhan nyeri
pada betis, buang air kecil tampak kecoklatan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan injeksi
konjungtiva. Pasien baru saja menjadi sukarelawan di daerah banjir.
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis pasti pada pasien adalah:
A. Tubex
B. Urinalisis
C. IgM Leptospira/MAT
D. Fekalisis
E. Kultur darah
Jawaban: C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1148
Page | 1149
Periode Ujian 37
Page | 1150
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
Seorang wanita berusia 26 tahun berobat ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan panas badan sejak
3 hari disertai menggigil dan keringat banyak, keluhan disertai nyeri kepala, mual dan muntah.
Penderita pulang bepergian dari daerah Papua 1 minggu sebelumnya. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 110x/menit, respirasi
20x/menit, suhu aksila 390C, dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sklera tidak
ikterik dan hepatosplenomegali. Pasien kemudian di periksakan laboratorium di dapatkan Hb 7 gr%,
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1151
dan pada hapus darah ditemukan Plasmodium falciparum.. Evaluasi pengobatan yang paling tepat
pada pasien ini adalah:
a. Kontrol pada hari ke-3 untuk pemeriksaan klinis dan sediaan darah secara mikroskopis
b. Kontrol pada hari ke-7 untuk pemeriksaan darah
c. Kontrol pada hari ke-3 untuk pemeriksaan hematologi
d. Kontrol pada hari ke-14 pengobatan untuk pemeriksaan mikroskopik darah
e. Kontrol pada hari ke 3,7,14,21, dan 28 untuk pemeriksaan klinis dan mikroskopik darah
Jawaban : E
Page | 1152
Hal 16.
Periode Ujian 37
Tingkat Kompetensi 4A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1153
Soal
Seorang laki-laki berusia 50 tahun berobat ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan demam sejak 4
hari disertai menggigil dan nyeri otot. Penderita tinggak di daerah banjir. Pasien compos mentis,
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 104 x/menit, respirasi 20x/menit dan suhu 380C, dari
pemeriksaan fisik didapatkan conjunctival suffusion. Temuan laboratorium yang paling mungkin
dapat ditemukan pada kasus ini adalah:
a. Penurunan hemoglobin
b. Peningkatan leukosit
c. Penurunan hemoglobin dan leukosit
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1154
Jawaban : D
Page | 1155
Periode Ujian 37
Tingkat Kompetensi 4A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1156
Soal
Seorang laki-laki berusia 27 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat dengan keluhan panas badan sejak
10 hari yang lalu, disertai nyeri kepala, nyeri otot, dan rasa tidak enak di perut. Dari pemeriksaan
fisik, pasien sadar, tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 82x/mt, respirasi 20x/menit dan suhu 390C.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan lidah kotor dan tremor. Pasien membawa hasil laboratorium 5
hari sebelumnya dengan Hb 11 gr/dl, Leukosit 4000 gr/dl, dan Trombosit 130.000. Pasien telah
berobat ke dokter umum dan mendapat antibiotik 3 hari, namun keluhan tidak dirasakan membaik.
Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan untuk mendukung diagnosis pasien?
Page | 1157
d. Periksa Tubex T
e. Periksa kultur feses
Jawaban : D
Page | 1158
Periode Ujian 37
Tingkat Kompetensi 4A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1159
SOAL
Seorang laki-laki berusia 40 tahun, bekerja di bidang pertambangan, berencana dalam 1 minggu
yang akan datang akan ditugaskan ke Papua selama 1 bulan lalu akan kembali ke daerah asalnya.
Pasien berobat supaya terhindar dari penyakit malaria. Pengobatan yang diberikan pada pasien ini
adalah:
a. Doksisiklin 1x100mg/hari, diberikan 1-2 hari sebelum pergi, selama berada di daerah
tersebut sampai 4 minggu setelah kembali.
b. Doksisiklin 2x100mg/hari, diberikan 7 hari sebelum pergi, selama berada di daerah tersebut
sampai 2 minggu setelah kembali.
c. Klorokuin 1x150mg/hari, diberikan 1-2 hari sebelum pergi, selama berada di daerah tersebut
sampai 4 minggu setelah kembali.
d. Klorokuin 2x150mg/hari, diberikan 2 minggu sebelum pergi, selama berada di daerah
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1160
Jawaban : A
Page | 1161
Page | 1162
Page | 1163
Jawaban : E
Referensi Kementrian Kesehatan RI. Buku saku
penatalaksanaan kasus malaria 2017. Hal 6-
15.
Page | 1164
Seorang perempuan berusia 28 tahun, saat ini hamil 9 minggu, berobat ke poliklinik penyakit
dalam karena mengalami demam sejak 12 hari yang semakin hari dirasakan semakin tinggi,
disertai nyeri kepala, mual muntah dan nyeri perut. Dari pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran
kompos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg; frekuensi nadi 70 x/ menit, respirasi 20 x/menit,
suhu 39 C. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkkan Hb 11 g/dL; leukosit 4.000 mL;
trombosit 185.000/mL; Tubex T (+) 8. Pasien menolak rawat inap. Terapi yang akan anda berikan
adalah:
a. Tiamfenikol
b. Ciprofloxacin
c. Levofloxacin
d. Kotrimoxazole
e. Ampisillin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1165
Jawaban : E
Page | 1166
Page | 1167
Seorang wanita 30 tahun dating ke IGD dengan keluhan demam 5 hari disertai nyeri kepala
dan sendi. Keluhan juga disertai munculnya bintik bintik merah pada kulit lengan dan
tungkai. Pasien membawa hasil laboratorium dari luar dengan hasil : Hb 11,3 gr/dL, Ht 34%,
leukosit 3200, trombosit 98000, IgM antidengue (+), IgG antidengue (+), NS 1 (+),
berdasarkan patogenesisnya, yang terjadi pada pasien ini adalah :
A. Infeksi primer demam dengue
B. Infeksi primer demam berdarah dengue
C. Infeksi sekunder demam dengue
D. Infeksi sekunder demam berdarah dengue
E. Demam berdarah dengue disertai manifestasi perdarahan spontan
Jawaban C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1168
Page | 1169
Page | 1170
Jawaban A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1171
Page | 1172
Page | 1173
Soal 2
Seorang wanita 40 tahun, dating ke poliklinikuntuk konsultasi. Pasien tersebut akan
melakukan perjalanan dinas ke daerah papua selama 2 minggu. Pasien khawatir akan
malaria selama bertugas disana. Saran apa yang akan anda berikan?
A. Doksisiklin 100 mg/hari, diberikan 1-2 hari sebelum keberangkatan, selama berada
di tempat tersebut dan sampai 4 minggu setelah kembali.
B. Doksisiklin 100 mg/hari, diberikan 12 hari sebelum keberangkatan, selama berada di
tempat tersebut dan sampai 4 minggu setelah kembali.
C. Doksisiklin 50 mg/hari, diberikan 12 hari sebelum keberangkatan, selama berada di
tempat tersebut dan sampai 4 minggu setelah kembali.
D. Doksisiklin 10 mg/hari, dberikan 12 hari sebelum keberangkatan, selama berada di
tempat tersebut dan sampai 4 minggu setelah kembali.
E. Tidak perlu profilaksis karena pasien belum pernah terkena malaria
Jawaban A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1174
Page | 1175
Periode Ujian 37
Page | 1176
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
Seorang laki-laki usia 35 tahun dibawa ke unit rawat darurat dikarenakan penurunan kesadaran sejak
1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sejak 3 hari sebelum rumah sakit penderita mengeluh panas
badan yang disertai menggigil, keringat banyak, mual dan muntah sehingga tidak masuk makanan
dan minuman. Penderita pulang bepergian dari daerah Papua, dari pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran delirum, tekanan darah 90/70 mmHg, Nadi 120x/menit, respirasi 20x/menit, suhu aksila
400C, dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik dan hepatosplenomegali.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1177
Page | 1178
Jawaban : E
Referensi Kementrian Kesehatan RI 2017. Buku
saku tatalaksana kasus malaria. Hal 8-
14.
Page | 1179
nadi 114 x/menit lemah, suhu 38, didapatkan petekie. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
hb 11, ht 45, leukosit 4000, tc 90000. Penatalaksaan awal pada pasien ini :
a. Diberikan kristaloid 5 ml/kgbb/jam, evaluasi 2 jam
b. Diberikan kristaloid 6 ml/kgbb/jam, evaluasi 3 jam
c. Diberikan kristaloid 6 ml/kgbb/jam, evaluasi 1 jam
d. Diberikan kristaloid 10 ml/kgbb/jam, evaluasi 1 jam
e. Diberikan kristaloid 3 ml/kgbb/jam, evalusai 3 jam
Jawaban : B
Page | 1180
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1181
Page | 1182
nyeri sendi, mual seta nyeri ulu hati. Dari pemeriksaan fisik, pasien sadar, tekanan darah 90/50
mmHg, Nadi 120x/mt, respirasi 20x/menit dan suhu 390C. Dari pemeriksaan fisik ditemukan
hepatomegali, nyeri tekan epigastrium, petekie, akral dingin dan CRT > 2 detik. Pada pemeriksaan
laboratoium didapatkan hb 12 gr/dl, ht 47, Leukosit 3000 gr/dl, dan trombosit 80.000.
Penatalaksanaan awal pada pasien ini adalah
a. Diberikan kristaloid 6 ml/kgbb dalam 30 menit, jika masih syok diberikan kristaloid 20
ml/kgbb dalam 30 menit
b. Diberikan kristaloid 10 ml/kgbb dalam 30 menit, jika masih syok diberikan koloid 20
ml/kgbb dalam 30 menit
c. Diberikan kristaloid 10 ml/kgbb dalam 30 menit, jika masih syok diberikan kristaloid 20
ml/kgbb dalam 30 menit
d. Diberikan kristaloid 10 ml/kgbb dalam 30 menit, jika masih syok diberikan kristaloid 10
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1183
Jawaban : C
Page | 1184
Periode Ujian 37
Page | 1185
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
Seorang wanita berusia 26 tahun sedan hamil 8 bulan dibawa ke rawat gawat darurat dikarenakan
panas badan sejak 3 hari disertai menggigil dan keringat banyak, keluhan disertai mual dan muntah
sehingga tidak masuk makanan dan minuman. Penderita pulang bepergian dari daerah Papua, dari
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi
110x/menit, respirasi 20x/menit, suhu aksila 390C, dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
anemis, sklera ikterik dan hepatosplenomegali. Pasien kemudian di periksakan laboratorium di
dapatkan hb 6 gr%, dan ditemukan plasmodium falciparum stadium aseksual dari hapus darah.
Pengobatan yang tepat pada pasien ini adalah:
f. Diberikan ACT dengan dosis 1x1 selama 3 hari
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1186
Jawaban : E
Page | 1187
Page | 1188
2,5 mg%. Didpatkan adanya Plasmodium vivax di dalam hapus darah. Pengobatan yang tepat untuk
kasus ini adalah:
f. Diberikan artesunat IV
g. Diberikan ACT dengan dosis 1x1 selama 3 hari
h. Diberikan ACT dan primakuin dosis 0.25 mg/kgbb/hari, hari pertama saja
i. Diberikan ACT dengan primakuin dosis dinaikan 0.5 mg/kgbb/hari selama 14 hari
j. Diberikan ACT selama 3 hari dan primakuin dosis 0.25 mg/kgbb/hari selama 14 hari
Jawaban : D
Page | 1189
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1190
Page | 1191
Jawaban : D
Page | 1192
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1193
Periode Ujian 37
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1194
Seorang laki-laki berusia 30 tahun ke IGD Rumah Sakit dengan penurunan kesadaran. Terdapat
keluhan demam selama 7 hari, keluhan disertai dengan nyeri pada betis, menurut istrinya pasien
menjadi tampak kuning. Terdapat bintik-bintik merah pada tangan penderita. 2 minggu yang lalu
tempat tinggalterkena banjir. Diagnosa yang paling mungkin adalah
Jawaban : E
Page | 1195
Page | 1196
Page | 1197
Jawaban b
Page | 1198
Page | 1199
Jawaban E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1200
Page | 1201
Periode Ujian 37
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1202
Tingkat Kompetensi 4A
SOAL
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1203
Seorang wanita 30 tahun datang dengan keluhan demam 5 hari disertai nyeri perut, malaise,
mual, muntah, mialgia, dan epistaksis. Pasien membawa hasil laboratorium dengan hasil
Hb 10 gr/dL, Hematokrit 40 %, leukosit 2500/µL, trombosit 80.000/μL. Pada pemeriksaan
fisik gelisah, TD 90/60 mmHg, Nadi 110 x/menit, S; 36,7◦C , hemithoraks kanan dullness
setinggi ICS IV kebawah, suara nafas kanan berkurang, hepar teraba 4 cm Bawah arkus
costae, ekstremitas teraba dingin, telah dilakukan resusitasi cairan 20 cc/kg /30 menit
sebanyak 2 kali, dan hasil pengulangan laboratorium Hb 8 g/dL, Ht 22%, Trombosit
70.000/μL, dengan pemeriksaan fisik delirium Tekanan darah 70 palp, N 120 x/menit, S
36,5 C, akral dingin, urin output 0,2 cc/kg/jam
Page | 1204
jawaban D
Page | 1205
Page | 1206
Jawaban B
Page | 1207
Page | 1208
Kompetensi
Jenis soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria 35 tahun dengan demam 10 hari , disertai lemah badam sakit kepala, mual,
muntah, pada pemeriksaan fisik didapati T 120/80mm Hg, N 100x/menit, S 39 C, nyeri
tekan pada epigastrium, laboratorium
Hb 11 g/dL, Ht 34%, Lekosit 4000/µL, Trombosit 110.000/µL . pemeriksaan penunjang
yang dilakukan untuk menegakan diagnosis pasien :
a. Cultur darah
b. Cultur urin
c. Periksa Widal
d. Kultur feces
e. Periksa IGM salmonella typhy
Jawaban A
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1209
Page | 1210
Nama Peserta
Periode Ujian 37
Asal FK FK Universitas Padjadjaran
Kategori Soal Tropik dan Penyakit Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1211
Kompetensi
Jenis soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
1. Seorang perempuan berusia 35 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya dalam keadaan
tidak sadar. Terdapat riwayat panas badan mendadak tinggi sejak 3 hari dan mimisan.
Pada pemeriksaan fisik pasien nampak sakit berat dengan kesadaran somnolen, TD
80/60 mmHg, N 124 kali/mnt, S 39 0C, hepatomegali, akral dingin, pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 12,5 Ht 45 L 4000 T 65000. Pilihan di bawah ini yang sesuai
dengan pasien tersebut, kecuali
a. Lakukan pemeriksaan NS 1 sebagai tindakan diagnostik
b. Lakukan pemeriksaan IgM anti dengue
c. Guyur kristaloid 10-20 mL/KgBB selama 20-30 menit
d. Guyur Koloid 10-20 mL/KgBB selama 20-30 menit
e. Target diuresis adalah 2 ml/kgBB/jam
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1212
Jawaban E
Referensi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1213
Nama Peserta
Periode Ujian 37
Asal FK FK Universitas Padjadjaran
Kategori Soal Tropik dan Penyakit Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kompetensi
Jenis soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1214
2. Seorang perempuan berusia 30 tahun, hamil 8 bulan, datang berobat dengan keluhan
panas badan hilang timbul sejak 2 minggu. Panas badan terutama dirasakan pada malam
hari dan disertai dengan nyeri kepala. Pada pemeriksaan fisik pasien nampak sakit
sedang dengan kesadaran compos mentis, TD 120/70 mmHg, N 100 kali/mnt, S 39 0C,
hepatomegali, pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12,5 Ht 38 L 4000 T
125000. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah:
a. Kloramfenikol 4x500 mg po
b. Kotrimoksazol 2x960 mg po
c. Ofloksasin 2x400 mg po
d. Amoksisilin 20 mg/KgBB po
e. Seftriakson 3-4 gram dalam dekstrosa 100 cc iv selama 30 menit
Jawaban E
Referensi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1215
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1216
Nama Peserta
Periode Ujian 37
Asal FK FK Universitas Padjadjaran
Kategori Soal Tropik dan Penyakit Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kompetensi
Jenis soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
3. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya dalam keadaan tidak
sadar. Terdapat riwayat panas badan disertai menggigil dan mata kuning sejak 4 hari.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1217
Terdapa riwayat banjir di lingkungan tempat tinggal pasien. Pada pemeriksaan fisik
pasien nampak sakit berat dengan kesadaran somnolen, TD 100/70 mmHg, N 120
kali/mnt, S 38,5 0C, konjungtiva suffusion, sklera ikterik, hepatomegali, pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan kreatinin 3,5. Patofisiologi penyakit pada pasien
ini adalah, kecuali:
a. Leptospira dapat masuk ruang anterior dari mata selama fase leptospiremia
b. Tiga mekanisme utama adalah invasi bakteri langsung, faktor inflamasi non
spesifik, dan reaksi imunologi
c. Gagal ginjal terjadi akibat tubular nekrosis akut
d. Kerusakan ginjal disebabkan oleh peranan nefrotoksin, reaksi imunologis, iskemia
ginjal, hemolisis dan invasi langsung mikroorganisme
e. Etiologinya adalah virus yang termasuk dalam genus Flavivirus
Jawaban E
Referensi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1218
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1219
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa oleh keluarga ke IGD karena kejang dan
dikatakan sering mengeluh nyeri kepala dalam satu bulan terakhir. Pasien telah diketahui
B20 sejak 4 tahun lalu dan mendapat obat anti retroviral, namun sejak 1 tahun tidak minum
obat karena merasa sehat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien somnolen, TD
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1220
Page | 1221
Jawaban : E
Referensi Pohan, Herdiman. Toksoplasmosis. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI
Halaman 624-632
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1222
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 27 tahun hamil 22 minggu datang dengan keluhan demam 10 hari terutama pada
sore hingga malam hari. Sejak 4 hari, demam dirasakan terus menerus. Pasien juga mengeluh mual
dan muntah serta ada riwayat diare 3x/hari pada 1 minggu pertama. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu badan
39oC. Hasil laboratorium Hb 12,6 g/dL, leukosit 8900/mm3, trombosit 121.000/mm3. Hasil Tubex-T
6. Pengobatan yang
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1223
A. Kloramfenikol 4x500mg po
B. Tiamfenikol 4x500mg po
C. Levofloxacin 1x750mg iv
D. Ceftriaxone 3-4gram iv
E. Ciprofloxacin 1x400mg iv
Jawaban : D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1224
Page | 1225
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 56 tahun dibawa keluarga dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari SMRS.
Sebelumnya pasien baru pulang rawat 2 hari yang lalu, dirawat di RS selama 7 hari karena
mencret dan mendapat antibiotic yang diinfus. Saat masih dirawat, penderita terdengar ada
batuk-batuk dengan dahak berwarna kuning. Pemeriksaan, pasien delirium, TD 140/90,
Nadi 100x, RR 32x/menit, Suhu 37.80C. Pemeriksaan fisik ditemukan rhonki sedang
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1226
A. Oksigen dinaikkan jadi 15 liter, Rawat ruang biasa, antibiotic Ceftriaxone 2x1gr iv
B. Oksigen dinaikkan jadi 15 liter, Rawat ruang intermediate, antibiotic meropenem
3x1gram iv, levofloxacin 1x750mg iv
C. Intubasi, Ventilasi mekanik, rawat icu, antibiotic vancomycin 2x1gram iv
D. Intubasi, Ventilasi mekanik, rawat icu, antibiotic meropenem 3x1gram iv,
levofloxacin 1x750mg iv
E. Intubasi, Ventilasi mekanik, rawat icu, antibiotic meropenem 3x1gram iv,
levofloxacin 1x750mg iv, vancomycin 2x1gram iv
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1227
Jawaban : E
Page | 1228
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1229
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1230
Page | 1231
UJIAN BOARD 37
DIVISI GINJAL HIPERTENSI
Kontributor:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1232
Page | 1233
[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN ]
Page | 1234
Jawaban: A
Referensi Pocket Medicine sixth edition Marc S.
Sabatine, acid-base disturbances, Hal 4-3
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1235
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1236
Page | 1237
Seorang laki-laki usia 52 tahun ditemukan di rumah dalam keadaan kebingungan dan
hipotensi. Saat di UGD, tekanan darah pasien 82/60 mmHg, denyut jantung 115x/menit.
Pasien terlihat kebingungan dan lethargy. Hasil laboratorium menunjukkan hasil natrium 133
meq/L, kalium 2,4 meq/L, klorida 70 meq/L, HCO3 50 meq/L, BUN 44 mg/dL, kreatinin 1,7
mg/dl. Hasil analisa gas darah PO2 62 mmHg, PCO2 49 mmHg, pH 7,66. Gangguan asam
basa apa yang dialami pasien? :
a. Anion gap metabolik asidosis
b. Alkalosis metabolik
c. Alkalosis metabolik dengan asidosis respiratorik
d. Asidosis respiratorik
e. Alkalosis respiratorik
Jawaban: B
Referensi Idrus A., et al. Penatalaksanaan di Bidang
Ilmu Penyakit Dalam: Panduan Praktis
Klinis. Hal 368-78
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1238
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1239
Page | 1240
mg/dL). Urinalisa menunjukkan adanya sel darah putih dan sel darah merah tanpa sel epitel,
leukosit esterase ataupun nitrit. Pemeriksaan apa yang harus dilakukan untuk diagnosis
penyebab gagal ginjal akut pada pasien ini:
a. Acid-fast stain urine
b. Anti-GBM antibodies
c. Renal angiogram
d. USG ginjal
e. Elektrolit urine
Jawaban: D
Referensi Harrison’s principles of internal medicine,
17th edition, chap. 45, 273
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1241
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1242
Page | 1243
Jawaban: A
Referensi Enday Sukandar Infeksi Saluran Kemih
Pada Dewasa Dalam Buku ajar ilmu
penyakit dalam edisi VII. Editor : Siti
Setiati, Idrus Alwi, Aru W. Sudoyo,
Marcellus S.K, Bambang S, Ari Fahrial S.
Interna Publishing. 2014.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1244
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1245
Page | 1246
Jawaban: A
Referensi Rully M.A Roesly. Terapi Pengganti Ginjal
Akut. Dalam Buku ajar ilmu penyakit
dalam edisi VI. Editor : Siti Setiati, Idrus
Alwi hq, Aru W. Sudoyo, Marcellus S.K,
Bambang S, Ari Fahrial S. Interna
Publishing. 2014.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1247
Page | 1248
Periode Ujian 37
Asal FK FK USU
Kategori Soal Nefrourologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar kompetensi Sindrom nefrotik
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Wanita, 18 tahun, datang dengan keluhan bengkak pada tungkai dan wajah sembab sejak 1
minggu. Sesak nafas (-) dari urinalisis, protein (++++) dari hasil pemeriksaan kolesterol
total :298 mg/dl. Pasien direncanakan untuk biopsi ginjal. Jika anda berfikir ini suatu
sindrom nefrotik Hasil yang diharapkan untuk menegakkan diagnosa adalah
A. Glomerulonefritis Membranosa
B. Glomerulonefritis fokal dan segmental
C. Glomerulonefritis lesi minimal
D. Glomerulonefritis proliferatif
E. Glomerulonefritis non lesi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1249
Jawaban: C
Referensi Aida lidya,Maruhum B. Marbun. Sindrom
Nefrotik. Dalam Buku ajar ilmu penyakit
dalam edisi VI. Editor : Siti Setiati, Idrus
Alwi, Aru W. Sudoyo, Marcellus S.K,
Bambang S, Ari Fahrial S. Interna
Publishing. 2014.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1250
Page | 1251
Asal FK FK USU
Kategori Soal Nefrourologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar kompetensi Gangguan Ginjal Akut
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki usia 29 tahun, mengalami kecelakaan lalu lintas pada saat mengendarai
sepeda motor, sehingga mengalami fraktur di humerus kanan, radius-ulna, femur kiri, dan
tibia-fibula kanan, pasien dirawat oleh Dept. Bedah Orthopedi di ICU dengan Continous
Mechanical Ventilation. TD : 110/70 mmHg, Nadi : 96 x/i, Laju Nafas : 22 x/I, Temp. :
37,3 °C. Dari Pemeriksaan Penunjang didapati nilai Hb : 10,0 gr/dL, Leukosit : 10.500/µL,
Trombosit : 190.000/µL, Kreatinin : 3,4 mg/dL, Ureum 136 mg/dL, Na. : 135 meq/L, K. :
4,5 meq/L, Fosfor : 9 mg/dL, Calcium 8,0 mg/dL, dan Creatine Kinase 35.000 µ/L. Hasil
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1252
Urinalisa menunjukkan urine berwarna seperti teh pekat, pH : 5,6 , Eritrosit : 21 – 30/LPB,
Leukosit : 4-15/LPB, dijumpai silinder Granular dan Epitel. Kemudian sejawat Ortopedi
mengkonsulkan ke Dept. Peny. Dalam karena kenaikan kadar nilai Ureum dan Kreatinin
yang dialami oleh pasien. Diagnosa manakah yang paling sesuai menurut anda sebagai
penyebab Gangguan Ginjal Akut pada pasien ini ?
a. Kompartemen Sindrom
b. Obstruksi Reno Vaskular
c. Hemolitik Uremik Sindrom (HUS)
d. Akut Tubular Nekrosis
e. Rhabdomiolisis
Jawaban: E
Referensi Rubin G. Surachno, Ria Bandiara.
Gangguan Ginjal Akut (Acute Kidney
Injury). Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam edisi VI. Editor : Siti Setiati, Idrus
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1253
Page | 1254
Page | 1255
dijumpai, Kesadaran CM, TD : 140/90 mmHg, Nadi : 92 x/i, Laju Nafas : 22 x/i. Pada
Pemeriksaan Fisik didapati Oedem Anasarka. Pemeriksaan Laboratorium IGD
menunjukkan Hb : 12,6 gr/dL, Ht. : 36 %, Leukosit : 12.750/µL, Trombosit : 326.000/µL,
Kreatinin : 3,7 mg/dL, Ureum : 145 mg/dL, Na. Serum : 129 meq/L, Kalium Serum : 3,6
meq/L, Analisa Gas Darah pH : 7,38 , pCO2 : 35 mmHg, pO2 : 99,5 , HCO3 : 22 meq/L,
BE : -2, Saturasi O2 : 99,6 %, Albumin : 2,0 g/dL, Proteinuria dipstick : +4, Eritrosit : 0-
3/LPB. Sebelumnya pasien sudah berobat ke Dokter Umum dan sudah diberikan
Furosemide 2x40 mg, KSR 1x600 mg, Methylprednisolone 4 mg dengan dosis 4 - 4 - 4,
Captopril 2x12,5 mg. Pasien juga membawa hasil pemeriksaan Fungsi Ginjal dari
Laboratorium luar, dengan hasil Ureum : 40 mg/dL , Kreatinin : 0,8 mg/dL. Patofisiologi
Gangguan Ginjal manakah yang paling sesuai pada pasien di atas ?
a. Stenosis Intra Vascular Arteri Renalis
b. Trombosis Intra Vascular Vena Renalis
c. Fibrosis Tubulo Interstitium
d. Laserasi Trombus yang menyebabkan terjadinya perubahan Respons Hemodinamik
Ginjal
e. Glomerulosklerosis
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1256
Jawaban: E
Referensi Aida Lydia, Maruhum B. Marbun. Sindrom
Nefrotik. DalamBuku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam edisi VI. Editor : Siti Setiati, Idrus
Alwi, Aru W. Sudoyo, Marcellus S.K.,
Bambang S., Ari Fahrial S., Interna
Publishing 2014.
Page | 1257
Asal FK FK USU
Kategori Soal Nefrourologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar kompetensi Gangguan Ginjal Imbas Obat
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
Seorang laki-laki berusia 38 tahun, dibawa ke IGD setelah ditemukan oleh satpam
terbaring di lantai apartemennya dan dijumpai muntahan di sekitar pasien yang berisi sisa
makanan yang bercampur dengan bau alkohol. Pada pemeriksaan di IGD pasien tidak
sadar, terlihat dehidrasi, kulit pucat, dan tercium bau alkohol dari mulut pasien sesuai
dengan pengakuan satpam yang menemukan pasien di TKP dan kemudian mengantarkan
pasien ke IGD. TD : 90/70 mmHg, Nadi : 56 x/i, Laju Nafas : 16 x/i, Temp. : 36,1 °C.
Pemeriksaan Laboratorium IGD menunjukkan Hb : 11,5 gr/dL, Leukosit : 9.950/µL, Ht :
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1258
Jawaban: E
Referensi Syaiful Azmi. Gangguan Ginjal Imbas
Obat. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam edisi VI. Editor : Siti Setiati, Idrus
Alwi, Aru W. Sudoyo, Marcellus S.K.,
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1259
Page | 1260
Asal FK FK USU
Kategori Soal Nefrourologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar kompetensi Penyakit Tubulointerstisial
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
Seorang wanita usia 20 tahun, dating ke IGD dengan Keluhan Utama Sulit Buang Air
Kecil. Dua hari sebelumnya air kencing berwarna gelap kecoklatan. Pasien juga
mengeluhkan lemah, mual, muntah, nyeri pinggang, mata merah, pandangan mata kabur,
nyeri pada mata apabila terkena cahaya, dan ruam-ruam kemerahan pada kulit sejak 10 hari
yang lalu. Sebelumnya pasien sudah berobat ke RS dan didiagnosa dengan TB paru dan
diberikan obat INH dan Rifampisin selama 7 hari. Pasien tidak mempunyai riwayat sakit
ginjal dan tidak ada alergi obat sebelumnya, riwayat batuk lama dijumpai, terdapat
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1261
Page | 1262
Jawaban: E
Referensi I Gde Raka Widiana. Penyakit
Tubulointerstisial. Dalam Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam edisi VI. Editor : Siti
Setiati, Idrus Alwi, Aru W. Sudoyo,
Marcellus S.K., Bambang S., Ari Fahrial S.,
Interna Publishing 2014.
Page | 1263
Page | 1264
meq/L, Kalium Serum : 3,6 meq/L, Analisa Gas Darah pH : 7,38 , pCO2 : 35 mmHg, pO2 :
99,5 mmHg , HCO3 : 22 meq/L, BE : -2, Saturasi O2 : 99,6 %, Albumin : 2,0 g/dL,
Proteinuria dipstick : +4, Eritrosit : 3-9/LPB, Leukosit : 3-6/LPB. Sebelumnya pasien
sudah berobat ke Dokter Umum dan sudah diberikan Furosemide 1x40 mg,
Methylprednisolone 4 mg dengan dosis 4 - 4 - 4, Captopril 2x12,5 mg. Diagnosis
Glomerulonefritis kemudian ditegakkan dengan ANCA (+). Manakah hasil pemeriksaan
pewarnaan immunofluoresensi biopsi ginjal yang diharapkan pada pasien di atas ?
a. Positive staining for immune complex
b. Positive staining for IgA dan C3
c. Positive staining for linear deposition of IgG dan C3
d. Positive staining for immune deposits IgG dan komplemen C3
e. Positive staining for immune deposits IgM dan komplemen C3 (Hialinosis)
Jawaban: E
Referensi Wiguno Prodjosudjadi. Glomerulonefritis.
Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
edisi VI. Editor : Siti Setiati, Idrus Alwi,
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1265
Page | 1266
Berdarah yang sudah dialami oleh pasien 3 hari ini, pasien mengatakan bahwa BAK
berdarah juga sudah pernah dialami pasien 3 minggu sebelumnya, pasien juga
mengeluhkan nyeri pinggang dan nyeri pada persendian. Sesak Nafas tidak dijumpai,
Batuk dijumpai disertai rasa sakit menelan, dan Demam dijumpai. Pasien sudah pernah
didiagnosa dengan Tonsilitis. Pasien sudah pernah berobat ke Poliklinik Penyakit dalam
sebelumnya dan sudah mendapatkan Terapi Immunosupresan. Kesadaran : CM, TD :
140/95 mmHg, Nadi : 92 x/i, Laju Nafas : 22 x/I, Temp. : 37,8 °C. Pada Pemeriksaan Fisik
didapati Oral Ulcer. Pemeriksaan Paru : dalam batas normal. Pemeriksaan Laboratorium
IGD menunjukkan Hb : 11,5 gr/dL, Leukosit : 9.950/µL, Ht : 40 %, Trombosit :
185.000/µL, Kreatinin : 3,0 mg/dL, Ureum : 129 mg/dL, BUN : 60 mg/dL, Na. : 126
meq/L, K. : 4,0 meq/L. Urinalisa menunjukkan urine berwarna merah, dengan BJ : 1.020,
Protein : +3, Darah : +3, Eritrosit : 0-3/LPB. Pasien juga membawa hasil pemeriksaan
Protein Urine 24 jam yang diminta dari Poliklinik sebelumnya dengan hasil Protein Urine
Kuantitatif :3,6 gram/24 jam. Secara Anatomi, bagian ginjal manakah yang bertanggung
jawab terhadap proteinuria pada kasus pasien ini ?
a. Tubulus Distal
b. Tubulus Proksimal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1267
c. Epitel Glomerulus
d. Endotel Glomerulus
e. Mesangial
Jawaban: E
Referensi Lestariningsih. Nefropati IgA. Dalam Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI. Editor :
Siti Setiati, Idrus Alwi, Aru W. Sudoyo,
Marcellus S.K., Bambang S., Ari Fahrial S.,
Interna Publishing 2014.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1268
Page | 1269
ureum 68 mg/dL, kreatinin 1,3 mg/dL, kadar gula darah sewaktu 98 mg/dL, albumin serum
2,8 g/dL. Dari urinalisis dijumpai dengan kesan hematuria dan proteinuria (3+) dan protein
urin 24 jam 12 g. Diagnosis yang paling mungkin atas pasien ini adalah...
a. Focal segmental glomerulosclerosis
b. Poststreptococcal glomerulonephritis
c. Membranous nephropathy
d. Interstitial nephritis
e. Immunoglobulin (Ig)A nephropathy
Jawaban: A
Referensi Wiguno Prodjosudjadi. Glomerulonefritis.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1270
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1271
Page | 1272
Jawaban: C
Referensi PPK nefrologi bab gangguan kalsium hal
395
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1273
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1274
Page | 1275
pendengaran dan penglihatan dalam beberapa tahun ini. Adik laki – laki ibu pasien (paman)
diketahui mengalami gagal ginjal sejak usia muda dan mengalami gangguan penglihatan
dan pendengaran. Kemungkinan kelainan herediter yang dialami pasien adalah
a. Nefropati Acquired
b. Sindrom Alport
c. Sindrom Behcet
d. Sindrom Goodpasture
e. Thalassemia
Jawaban: B
Referensi Jodi Sidharta Loekman. Nefritis Herediter.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1276
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1277
Tingkat Kompetensi 3A
Seorang laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan buang air kecil berwarna merah sejak 3 hari,
tidak didapatkan riwayat trauma. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pitting edema tungkai
bilateral. Dari pemeriksaan didapatkan tekanan darah 170/110 mmHg. Penyebab hematuri paling
mungkin pada pasien ini:
a. Prostatitis
b. Trauma ginjal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1278
c. Glomerulonefritis
d. Batu saluran kemih
e. Infeksi Saluran kemih
Jawaban: C
Referensi Buku PAPDI edisi 6, bab 25, Glomerulonefritis,
halaman 2072-2079
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1279
Page | 1280
Jawaban: C
Referensi Buku PAPDI edisi 6, bab 25, glomerulonefritis,
halaman 2072-2079
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1281
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1282
Page | 1283
Tingkat Kompetensi 3A
Seorang laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan buang air kecil berwarna merah sejak 3 hari, tidak
didapatkan riwayat trauma. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pitting edema tungkai bilateral. Dari
pemeriksaan didapatkan tekanan darah 170/110 mmHg. Jika dilakukan pemeriksaan kultulr urine
pada pasien ini, yang diharapkan akan dijumpai:
a. E.Coli
b. Steril
c. Basil tahan asam
d. Staphilococcus aureus
e. Pseudomonas aeruginosa
Jawaban: B
Referensi Buku PAPDI edisi 6, bab 25, glomerulonefritis,
halaman 2072-2079
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1284
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1285
Page | 1286
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
Seorang perempuan usia 21 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan demam dan
BAK < 100 cc dalam 24 jam. Pasien baru mengkonsumsi obat antibiotika untuk radang
tenggorokan . Riwayat penyakit ginjal dan alergi sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik
tidak ada kelainan. Pada pemeriksaan darah didapatkan Hb 13 g/dl, leukosit 8700/ul, ureum 35
mg/dl, kreatinin 1,3 mg/dl. Pada urin lengkap ditemukan protein +2, lekosit 20/LPB, nitrit (-),
eosinofil urin (+). Dari hasil USG ginjal didapati ukuran ginjal yang membesar. Kemungkinan
diagnosis pasien ini adalah :
a. Nefritis Interstisial kronik
b. Amiloidosis ginjal
c. Glomerulonefritis akut
d. Nefritis Interstisial Akut
e. Sistitis bakterialis
Jawaban: D
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi VI.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1287
Page | 1288
Page | 1289
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Laki-laki 68 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan berkemih tidak puas
sehingga harus mengedan, pancaran air kemih lemah. Tidak ada keluhan nyeri pinggang ataupun
demam. Pasien sudah mengalami hal ini sejak 6 bulan yang lalu.Tidak ada riwayat DM, stroke,
keganasan, BSK ataupun ISK berulang. Prostat teraba membesar pada pemeriksaan colok dubur.
PSA 6 ng/ml. Indeks gejala AUA sebesar 7. Uji diagnostik lanjutan untuk pasien ini adalah :
a. Uroflowmetri
b. Urodinamika
c. USG prostat
d. Observasi
e. Urinalisis
Jawaban: D
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi VI.
Editor : Shofa Chasani. 2014. Hipertrofi Prostat
Benigna (HPB). (2137-2146)
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1290
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1291
Page | 1292
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan usia 21 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan demam dan
BAK < 100 cc dalam 24 jam. Pasien baru mengkonsumsi Cefadroxil untuk radang tenggorokan
selama 7 hari . Keluhan membaik,namun timbul bintik-bintik merah di kulit dan demam muncul.
Riwayat penyakit ginjal dan alergi sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan darah didapatkan Hb
13 g/dl, leukosit 8700/ul, ureum 35 mg/dl, kreatinin 1,6 mg/dl, hitung jenis: eosinofilia. Pernyataan
yang paling tepat mengenai pasien di atas adalah :
a. Pada kasus yang berat, membrana basalis tubulus terputus
b. Membran basalis tubulus menebal
c. Penurunan jumlah air kemih akibat gagal ginjal kronik
d. Pasien dapat mengalami oliguria
e. Meningkatnya filtrasi makromolekul melewati dinding kapiler glomerulus
Jawaban: A
Referensi Dalam buku ajar Penyakit Dalam edisi VI.
Editor : I Gde Raka Widiana. 2014. Penyakit
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1293
Tubulointerstisial. (2112-2117)
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1294
Page | 1295
Soal
Seorang laki-laki usia 21 tahun, rutin menjalani pengobatan sindroma nefrotik selama 5
tahun. Saat datang ke poliklinik, didapatkan pemeriksaan TD 150/90 mmmHg, nadi 102
kali/menit, respirasi 24 kali/menit, suhu 38,5⁰C. Pemeriksaan fisik menunjukkan
konjungtiva pucat,efusi pleura bilateral, ascites dan edema tungkai berat disertai selulitis
pada pedis dekstra. Hasil pemeriksaan laboratorium saat ini tidak menunjukkan perubahan
bermakna dibanding hasil pemeriksaan laboratorium 2 bulan sebelumnya dengan hasil Hb
9,0 g/dL, lekosit 15000/ul, trombosit 200000/ul, BUN 52 mg/dL, creatinin 4,8 mg/dl,
natrium 131 mmol/L, Kalium 3,6 mmol/L, Chlorida 98 mmol/L, albumin 0,9 g/L,
proteinuria +4, LDL 285 mg/dL, Trigliserida 260 mg/dL, dan HDL 30 mg/dL. Faktor
penentu yang paling berperan dalam perkembangan penyakit ginjal kronik pada pasien
dengan sindroma nefrotik adalah
a. Hiperlipidemia
b. Infeksi Sekunder
c. Lipiduria
d. Proteinuria >5g/hari
e. Kondisi hiperkoagulasi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1296
Jawaban: D
Referensi Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VII.
Sindroma Nefrotik, Editor Aida Lydia,
Maruhum B.Marbun, Hal 2086.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1297
Page | 1298
Wanita, 56 tahun datang ke IGD dengan keluhan kaki kanan bengkak sejak 2 hari yang lalu
akibat terjatuh saat bermain dengan cucunya. Pasien sudah mengkonsumsi ibuprofen
400mg 3-4x per hari untuk mengurangi rasa sakit. Pasen selama ini menderita hipertensi
yang terkontrol dengan ACE inhibitor. Laboratorium menunjukkan peningkatan ureum dan
kreatinin serum. Pasien disangkakan dengan AKI yang diinduksi oleh NSAID. Dibawah ini
yang bukan merupakan faktor resiko yang meningkatkan kerentanan ginjal terhadap
nefrotoksin adalah:
a. Hipokalemia dan hipomagnesia
b. Sindroma Nefrotik
c. Hiperkalemia dan PH urin yang basa
d. Paparan toksin yang memanjang dan dosis obat yang diberikan lebih lama
e. Penurunan laju filtrasi glomerulus
Jawaban: C
Referensi Referensi: Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi
VII, Gangguan Ginjal Imbas Obat, Editor :
Syaiful Azmi, 2014,hal. 2109
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1299
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1300
Page | 1301
Page | 1302
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1303
Page | 1304
Ureum: 127 mg/dl, Kreatinin 8,8 mg/dl, Kalium: 5,6 meq/L, Na 132 meq/L.
Pilihan anti hipertensi yang tepat pada pasien di atas adalah
a. Lisinopril – Felodipin
b. Telmisartan – Bisoprolol
c. Diltiazem – Hidrochlorotiazid
d. Amlodipin – Atenolol
e. Nicardipin drip
Jawaban: C
Referensi Referensi: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VII. Hipertensi Primer, editor Chandra
Irwani Mohani, Hal 2288.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1305
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1306
Page | 1307
Jawaban: B
Referensi Referensi: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI. Batu Saluran Kemih, Mochammad
Sja’bani, Hal 2121-8.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1308
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1309
Page | 1310
d. Hydralazine
e. Losartan
Jawab B
Referensi Referensi: Panduan Praktis Klinis Ilmu
Penyakit Dalam. Hipertensi. Hal: 408-14
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1311
Page | 1312
Page | 1313
300000/mm3, ureum 140 mg/dL, kreatinin 2,3 mg/dL, natrium 150 mmol/L, kalium 3,2
mmol/l, klorida 114 mmol/l.
Tatalaksana selanjutnya pada pasien ini adalah :
a. Pemberian Furosemid injeksi
b. Pemberian cairan, dengan balans cairan positif
c. Hemodialisis cito
d. Peritoneal dialisis
e. Pemberian antibiotik adekuat
Jawab B
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I,
2014, halaman: 2166-75
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1314
Page | 1315
Seorang pria usia 25 tahun, pekerjaan satpam datang dengan keluhan utama sesak hebat
dan pandangan kabur sejak 3 jam SMRS. Menurut teman pasien, pasien minum minuman
beralkohol merek “Kuda Sembrani Bahagia” dicampur dengan Extrajoss sebanyak 8 botol
dua hari yang lalu, Saat di IGD pasien tidak dapat diajak berkomunikasi, tidak sadar, sesak
nafas. Sejak dua tahun pasien mulai suka minuman beralkohol dengan frekuensi seminggu
sekali lebih kurang 1-2 botol. Pasien terbiasa mencampur beberapa minuman alkohol sekali
minum. Pemeriksaan penunjang didapatkan kreatinin 2,13 mg/dL, pemeriksaan gas darah
pH: 6,90, pCO2: 26,0 mmHg, HCO3: 4,5 mmol/l, perkiraan kadar methanol didalam darah
48,69 mg/dl
Penatalaksanaan yang paling tepat untuk gangguan ginjal pada pasien ini adalah
a. Hemodialisa
b. Drip leucovorin
c. Koreksi natrium bikarbonat
d. Rehidrasi
e. Ethanol
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1316
jawab A
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid II, 2014, halaman: 2166-75
Gangguan Ginjal Akut
H.M.S. Markum
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid II, 2014, halaman: 1037-55
Keracunan Alkohol
I Ketut Agus Somia
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1317
Page | 1318
diabetes mellitus maupun hipertensi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah
130/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu badan 37 oC, nyeri ketok
CVA positif. Hasil laboratorium Hb 7,8 g/dL, leukosit 8500/mm3, trombosit 320.000/mm3,
hematokrit 27,2%, ureum 191 mg/dL, kreatinin 6,6 mg/dL, natrium 136 mmol/L, kalium
7,5 mmol/L, kalsium 6,5 mmol/L, fosfat 8,5 mmol/L, asam urat 13,0 mg/dL. Produksi urin
200 cc/24 jam. USG abdomen didapatkan hidronefrosis bilateral, BOF tak tampak batu
radioopak. Telah dilakukan koreksi kalium dengan glukosa, insulin, albuterol, dan keluar
hasil kalium post koreksi 7,2 mmol/L. Penatalaksanaan pasien ini selanjutnya adalah :
a. Pemberian cairan
b. Terapi pengganti ginjal dengan hemodialisis
c. Alkalinisasi urin
d. Konsul bedah untuk tindakan diversi urine
e. Hemodialisis dan konsul bedah untuk tindakan diversi urine
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1319
jawab: E
Referensi Mochammad Sja’bani. 2014. Batu Saluran
Kemih. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid II:hal 2121-2128.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2014, halaman: 2166-75
Gangguan Ginjal Akut
H.M.S. Markum
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1320
Page | 1321
Jawab E
Referensi Sukandar, E. 2015. Infeksi saluran kemih
pasien dewasa. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi
6. hal 2129 – 2136
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1322
Page | 1323
Page | 1324
e. Siprofloksasin 2x500 mg
Jawab : B
Referensi Sukandar, E. 2015. Infeksi saluran kemih
pasien dewasa. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi
6. hal 2129 - 2136
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1325
Page | 1326
0-1/LPB, bakteri +2. Pada anamnesa tidak didapatkan keluhan nyeri saat berkemih,
frekuensi buang air kecil meningkat dan demam.
Rencana tatalaksana yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah:
a. Terapi bila urinalisis ulang bakteri persisten
b. Terapi antibiotik seftriakson intravena
c. Terapi antibiotik fosfomisin oral
d. Terapi bila kultur urin positif
e. Tidak perlu terapi
Jawab : C
Referensi Sukandar, E. 2015. Infeksi saluran kemih
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1327
Page | 1328
Page | 1329
dalam, temp 38 ᵒC ,produksi urine 100 cc/6 jam pekat, GDA 560 mg/dl, BUN 70 mg/dl,
serum kreatinin 3,41. Dari hasil BGA dengan masker O2 NRM 10 lpm, Ph 7,21, pCO2 21,
PO2 186, hco3 15, BE -10,1, SaO2 98%. Natrium 152 mg/dl, kalium 5,1, cloride 93 mg.
UL: proteinuria +3, leukosit +3, keton + 5, proteinuria +1. Penyebab tingginya anion gap
pada pasien:
a. Uremia
b. Ketoasidosis
c. Kurangnya kadar bikarbonat darah
d. Peningkatan kation yang tidak terukur
e. Oliguria
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1330
jawab: B
Referensi panduan praktik klinis papdi (editor: idrus
alwi, simon salim, rudy hidayat, juferdy
kurniawan, dicky l tahapary), 2015 halaman
369, chapter gangguan asam-basa
Page | 1331
Soal 9
Seorang laki-laki, usia 31 tahun, dibawa ke IRD karena tangan kiri melepuh setelah
tersiram cairan pelarut kaca di pabrik kaca tempatnya bekerja. Pasien juga mengeluh
kesemutan pada tangan kaki dan wajah, suara serak, disertai kram pada otot tangan dan
kaki. Dari hasil pemeriksaan didapatkan Tekanan darah 110/80, nadi 120x/menit, RR
28x/menit, tanda chovstek’s (+), dan refleks fisiologis olecranon +4, refleks fisiologis
patella +4. Dari hasil laboratorium, albumin 3,8 mg/dl , natrium 6,4 mg/dl, kalium 4,1
mg/dl, cloride 98 mg/dl, bun 19 mg/dl, sk 0,96 mg/dl, magnesium 1,9 mg/dl, fosfat 3,9
mg/dl, EKG: interval QT memanjang. Terapi hipokalsemia pada pasien:
A. Kalsium karbonas tablet 3x 500 mg peroral
B. Kalsium glukonas injeksi 1000 mg diencerkan dalam D5 50 ml injeksi dalam 5
menit ditambah antasida hidroksid aluminium 3x 1 tablet
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1332
Jawab E
Referensi sumber : panduan praktik klinis papdi
(editor: idrus alwi, simon salim, rudy
hidayat, juferdy kurniawan, dicky l
tahapary), 2015 halaman 394, chapter
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1333
gangguan kalsium
Page | 1334
echocardiografi, dikatakan bahwa fungsi pompa jantung masih baik dengan EF 64% dan
tidak didapatkan jantung yang membesar. Untuk menurunkan tekanan darah pasien,
diberikan tambahan terapi :
a. Diuretik
b. β-bloker
c. ARB
d. Hydralazine
e. Ramipril diganti ARB
Jawab: B
Referensi panduan praktik klinis papdi (editor: idrus
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1335
Page | 1336
Page | 1337
kalsium total 5,8 mg/ dL. Dibawah ini yang termasuk tanda klinis yang sesuai dengan
kelainan di atas adalah :
a. Tanda kaku kuduk
b. Tanda cullen
c. Tanda chovstek & trousseau
d. Tanda homman
e. Tanda burdzinski
Jawab: C
Referensi Panduan Praktis Klinis Ilmu Penyakit
Dalam cetakan pertama 2015, halaman:
394-396
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1338
Gangguan kalsium
Page | 1339
Page | 1340
Jawab: A
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid III, 2014, halaman: 2241-
2257.Gangguan keseimbangan air dan
elektrolit.
Parlindungn Siregar
Page | 1341
Page | 1342
Jawab: D
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid III, 2014, halaman: 2241-
2257.Gangguan keseimbangan air dan
elektrolit.
Parlindungn Siregar
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1343
Page | 1344
Soal 13
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke IRD dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari.
Ada riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, namun pasien tidak kontrol teratur. Pasien
sering minum jamu pegal linu. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat, tekanan
darah 160/90 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, pernafasan cepat dan dalam, ada ronki
basah di semua lapangan paru. Hasil lab Hb 9,1 g/dL, Ureum 190 mg/dL, kreatinin 7
mg/dL, AGD: pH 7,1 ; HCO3- 12 mEq/L ; pO2 80 mmHg; pCO2 23 mmHg.
Indikasi dialisis pada pasien ini adalah:
a. pH <7,2
b. HCO3- < 15 mEq/L
c. kadar kreatinin >5 mg/dL
d. Azotemia
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1345
e. semua salah
Jawab D
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2014, halaman: 2166-2175
Gangguan Ginjal Akut
H.M.S. Markum
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1346
Page | 1347
Setelah dijelaskan pasien disarankan untuk dialisis ternyata pasien dan keluarga belum
setuju.
Target koreksi asidosis metabolik dengan larutan natrium bikarbonat pada pasien ini
adalah:
a. pH > 7,2
b. pH naik 10% dari hasil AGD awal
c. pH naik 20% dari hasil AGD awal
d. Kadar HCO3- mencapai 16 mEq/L
e. a dan d benar
jawab: E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1348
Page | 1349
Page | 1350
19.700/ml, trombosit 123.000, ureum 140 mg/dL, kreatinin 4,4 mg/dL. Tindakan
selanjutnya yang dianjurkan untuk pasien ini adalah:
a. CT stonografi
b. Dialisis cito
c. Pemeriksaan USG abdomen
d. Pemeriksaan kultur darah dan sensitivitas
e. Pemberian cairan dengan balans positif
Jawab E
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2014, halaman: 2166-2175
Gangguan Ginjal Akut
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1351
H.M.S. Markum
Page | 1352
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 16
Seorang pria 40 tahun karena keluhan nyeri pinggang nya datang ke dokter untuk berobat.
Dari hasil pemeriksaan di diagnosis batu ginjal dengan ukuran 7 mm disertai dilatasi
hebat pada pelvis. Bagaimana penanganan pasien tersebut?
A. Pasien disuruh banyak minum
B. Terapisimptomatik
C. Diberikan Diretik Hidroklortiazid 25-50 mg/hari
D. Dilakukan tindakan Litotripsi ekstra korporeal
E. Dibiarkan saja
Jawab: D
Referensi Sja’bani M. Batu Saluran Kemih. In: Setiati
S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata MK,
Setiyohadi B, et al, editors. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, 6th ed. Jakarta: Interna
Publishing; 2014, p.2121-8.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1353
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1354
Page | 1355
pasien adalah :
A. Batu Cystine
B. Batu Struvit
C. Batu Kalsium
D. Batu Asam Urat
E. Batu Fosfat
Jawab: C
Referensi Batu Saluran Kemih. In: Alwi I, Salim S,
Hidayat R, Kurniawan J, Tahapari DL,
editors. Panduan Praktik Klinis
Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit
Dalam. 1st ed. Jakarta: Interna Publishing;
2015.p.363-6.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1356
Page | 1357
Page | 1358
Jawab C
Referensi Harrison’s Principles of Internal Medicine
17th ed chapter 281 Nephrolithiasis
Manifestation of Stones p 1816, chapter 282
Urinary Tract Infections, Pyelonephritis
and Prostatitis p 1820.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1359
Page | 1360
Seorang Pria 31 tahun dengan riwayat infeksi HIV selama 4 tahun mendapatkan terapi lini
kedua Tenovofir, Lamivudin dan Lopinavir/ritonavir untuk menurunkan viral load. Pasien
juga melanjutkan pengobatan dengan trimetoprim-sulfometoksazole 3x seminggu. Setelah
2 minggu pengobatan ia mengeluh sesak, bengkak di kaki dan penurunan produksi urine.
Hasil pemeriksaan penunjuang menunjukkan hipokalemia, asidosis metabolik dengan anion
gap normal, hipourisemia, glikosuria tanpa peningkatan glukosa darah, hipofosfatemia,
hasil BUN 54 mg/dL SK 2,5 mg/dL, foto thoraks tidak tampak kelainan. Pada pasien ini
apa yang paling mungkin menyebabkan AKI?
a. Acute Tubular Necrosis karena Lopinavir/Ritonavir
b. Allergic Interstitial nefritis karena trimetoprim-sulfometoksazole
c. Lopinavir/ritonavir-associated crystal-induced renal failure
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1361
Jawab E
Page | 1362
Page | 1363
albumin. Pada hari ketiga perawatan ascites memberat dan ada peningkatan JVP. Kreatinin
meningkat dari baseline 0,6 menjadi 2. Natrium Urine < 10. Sedimen urine Leu 1-2/lp.
Eritrosit 1-2/lp/ Hasil kultur asites negatif. Pada pasien ini yang paling mungkin
menyebabkan AKI adalah :
a. Nefritis interstitial terinduksi oleh obat
b. Azotemia pre-renal
c. Sindroma Hepatorenal
d. Acute Tubular Necrosis
e. Sepsis
Jawab C
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1364
(2014)
halaman: 1982
Sirosis Hati
Siti Nurdjanah
Page | 1365
Page | 1366
elektron didapatkan deposit granular yang tampak pada membrana basalis dan pada nodul
glomerular. Tidak tampak fibrillar material pada biopsi. Mana yang paling menyebabkan
penurunan fungsi ginjal pada pasien ini?
a. Arteriolonefrosklerosis hipertensif
b. Deposisi light-chain pada ginjal
c. Myeloma cast nephropathy
d. Amiloidosis renal
e. Sindroma Lisis Tumor
Jawab B
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 (2014)
halaman: 2701. Mieloma Multipel dan Penyakit
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1367
Gamopati Lain.
Mediarty Syahrir
Page | 1368
kehamilannya yang kedua. Pasien memiliki riwayat diabetes selama 2 tahun terakhir,
mendapatkan obat metformin 500 mg 2 kali per hari. Saat ini didapatkan pasien tanpa
keluhan, tekanan darah 150/90, hasil laboratorium gula darah acak 126 mg/dL, Hb 11.2
g/dL, BUN 32 dan kreatinin serum 1.5 dengan proteinuria 1+. Anti hipertensi yang
dianjurkan untuk pasien ini adalah:
a. hydralazin
b. valsartan
c. labetalol
d. tiazid
e. lisinopril
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1369
Jawab A
Referensi Suhardjono, 2014. Hipertensi pada
Kehamilan. Buku Ajar Imu Penyakit
Dalam Edisi 6. Hal 4005-4008
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1370
Page | 1371
b. 9-10 g/dL
c. 10-12 g/dL
d. 12-13 g/dL
e. >= 13 g/dL
Jawab: C
Referensi Suwitra K, 2014. Penyakit Ginjal Kronis.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6.
Hal 2159-2165
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1372
Page | 1373
Soal 24
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1374
Seorang laki-laki usia 37 tahun dating dengan keluhan demam dan nyeri perut hebat sejak
semalam. Pasien merupakan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani peritoneal dialisis
rutin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan VAS 8, tekanan darah 160/100 mmHg, nadi
112x/menit, pernafasan cepat dan dalam, suhu 39oC, dan defans muskular. Kuman
penyebab tersering untuk peritonitis pada pasien ini adalah:
a. Clostridium tetani
b. Staphylococcus epidermidis
c. Enterococcus
d. Escherichia coli
e. Pseudomonas aeruginosa
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1375
Page | 1376
Page | 1377
Jawab D
Referensi Konsensus managemen anemia pada PGK
PERNEFRI 2011
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1378
Page | 1379
Pria berumur 40 tahun, dengan riwayat hipertensi 10 tahun datang ke IGD dengan keluhan
dua minggu terakhir sering cegukan dan sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah : 80/60 mmHg. Frekuensi nadi : 120x/menit, konjungtiva pucat, JVP 5 + 0
cmH2O dan ronkhi basah di basal kedua paru. Pemeriksaan penunjang menunjukkan : Hb
8.9 g/Dl. Ureum : 250 mg/dL, Cr : 7 mg/dL.
Metode terapi pengganti yang paling memungkinkan pada pasien ini:
A. Hemodialisis
B. Peritoneal dialysis
C. Hemodiafiltrasi
D. Transplantasi ginjal
E. Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1380
Jawab : C
Referensi Suhardjono, 2014. Hemodialisis. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Hal
2192-2196
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1381
Page | 1382
Jawab : B
Referensi Parsudi I, Siregar P, Roesli RMA, 2014. Dialisis
Peritoneal. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Hal
2197-2201
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1383
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1384
Page | 1385
memiliki kebiasaan makan daging sapi dan kambing, minum minuman bersoda, minum
sehari total 3 gelas belimbing, makan makanan dengan kadar garam tinggi serta rutin
meminum susu tinggi kalsium 1 gelas perhari saat sore. Saat diperiksa di poliklinik pasien
tekanan darah 140/80 nadi 84x/menit, frekuensi nafas 18x menit, Hb 12,6 mg/dl, leukosit
10,800/µL, plt 240.000, BUN 20 mg/dl, kreatinin 1,0 mg/dl dan dari gambaran IVP
gambaran batu radioopak dan tampak obstruksi di ureter 1/3 proximal kanan. Berikut yang
bukan merupakan faktor risiko timbulnya batu pada pasien ini adalah:
a. Lingkungan tempat tinggal
b. Diet tinggi kalsium
c. Jumlah volume minum yang kurang
d. Sering minum minuman bersoda
e. Keluarga dengan riwayat batu saluran kemih
Jawab B
Referensi Batu Saluran Kemih, Buku Ajar Ilmu
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1386
Page | 1387
Page | 1388
Jawab B
Referensi Nephrolithiasis in Pocket Medicine 6th
edition 4-20
Test your knowledge: kidney stone in
AJKD blog[Online] available from :
https://ajkdblog.org/2016/10/04/test-your-
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1389
knowledge-kidney-stones/
Page | 1390
sempat kencing dan dari kencing tersebut keluar seperti batu kerikil dari uretra dan pasien
membawa batu kencing tersebut ke poliklinik untuk ditunjukkan ke dokter. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien compos mentis, tekanan darah 120/80 nadi 94x.menit
reguler, frekuensi nafas 20x/menit. Pasien akan direncanakan pemeriksaan darah lengkap,
BUN, kreatinin, asam urat, foto BNO, urinalisis dan analisis batu. Dari hasil pemeriksaan
analisis batu, jenis batu yang paling sering menimbulkan urolithiasis kemungkinan adalah :
a. Asam urat
b. Struvit
c. Kalsium oksalat
d. Kalsium fosfat
e. Sistin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1391
Jawab C
Referensi Nephrolithiasis in Sabatine MS. Pocket
Medicine 6th edition, halaman 4-20
Page | 1392
Page | 1393
b. Asidosis respiratorik
c. Alkalosis Metabolik
d. Alkalosis repiratorik
e. Asidosis alkalosis
Jawab A
Referensi Siregar P. Asidosis dan Alkalosis Metabolik
EIMED PAPDI Buku 1; hal 248-299
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1394
Page | 1395
Soal 32
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke UGD dengan sesak nafas sejak 1 hari yang
lalu, riwayat sesak sebelumnya ada, hilang timbul. Batuk ada dengan lendir warna putih
tidak disertai darah, riwayat batuk lama sebelumnya disangkal. Ada riwayat merokok sejak
lama. Pasien tampak gelisah, TD 110/70 mmhg, nadi 120x/mnt, nafas 30x/mnt.
Konjungtiva pucat, fisis toraks emfisematous, auskultasi terdapat ronki dan wheezing pada
mediobasal lapang paru. Hb 13 g/dl, ureum 220 mg/dl, kreatinin 8,2 mg/dl, AGD PH 7,21
pO2 85mmhg, p CO2 57 mmhg, HCO3 30 meq/ l , BE -4 meq/l, saturasi O2 92%
Patogenesis gangguan asam basa pada pasien ini?
A. Pembentukan asam yang berlebihan dan pembentukan bikarbonat yang berkurang
B. Pembentukan asam yang berlebihan dan pengeluaran co2 oleh paru yang berkurang
C. Pembentukan bikarbonat yang berkurang dan pengeluaran co2 oleh paru yang
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1396
berkurang
D. Pengeluaran asam oleh ginjal yang berkurang dan pengeluaran co2 oleh paru yang
berkurang
E. Pengeluaran asam oleh ginjal yang berlebihan dan pengeluaran co2 oleh paru yang
berlebihan
Jawab E
Referensi Penatalaksanaan di bidang IPD , Panduan
Praktik Klinis, Ginjal hipertensi; gangguan
asam basa hal 368
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1397
Page | 1398
tapi keluarga belum setuju. Target koreksi asidosis metabolik dengan larutan natrium
bikarbonat pada pasien ini adalah?
a. PH normal
b. PH naik 10% dari hasil AGD awal
c. PH naik 20% dari hasil AGD awal
d. Kadar HCO3 mencapai 16 meq/L
e. Kadar HCO3 mencapai 20-24meq/L, pH >7,2
Jawab D
Referensi Penatalaksanaan di bidang IPD , Panduan
Praktik Klinis, Ginjal hipertensi; gangguan
asam basa
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1399
Page | 1400
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 34
Seorang laki-laki 40 tahun datang ke UGD setelah kecelakaan motor. Tekanan darah saat
datang 70/50 mmHg, dengan nadi 130 x/m. Selama perawatan, pasien mengalami oliguria
dan pemeriksaan sedimen urin didapatkan muddy brown cast. Apa penyebab kelainan
ginjal pada pasien ini?
a. Acute Pyelonephritis
b. Diabetic Glomerulopathy
c. Rapidly Progressive Glomerulonepritis
d. Acute Tubular Necrosis
e. Membranous Glomerulonephritis
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1401
Jawab D
Referensi Widiana IGR. Penyakit Tubulointerstitial.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI;
hal 2112 - 2120
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1402
Page | 1403
losartan 100mg/hari. Pasien berobat ke klinik umum karena keluhan nyeri lutut dan sejak 3
minggu terakhir mendapat terapi natrium diklofenak 2x50mg serta omperazole 2x20 mg.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan BUN 98 mg/dL, SK 7,5 mg/dL. Pemeriksaan
fungsi ginjal 3 bulan sebelumnya normal. Pemeriksaan biopsi ginjal didapatkan hasil
inflamasi dengan infiltrasi limfomononuklear dan eosinofil pada jaringan interstitium
ginjal. Kemungkinan diagnosa pasien di atas adalah:
a. Nefritis interstitial akut
b. Nefritis interstitial kronis
c. Reaksi hipersensitivitas
d. Glomerulonefritis kronis
e. Nefropati Diabetes
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1404
Jawab A
Referensi Widiana IGR. Penyakit Tubulointerstitial.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI;
hal 2112 – 2120
Page | 1405
Soal 36
Seorang wanita 47 tahun dikonsulkan dari bagian bedah orthopedi dengan fraktur patologis
paha kiri. Sejak 3 bulan terakhir pasien sering mengeluh nyeri pada tulang belakang dan
panggul. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,7 g/dL, Leu 5000/mm3, Plt
457.000/mm3, Ca 11,7 g/dL, Asam urat 11 mg/dL, BUN 48 mg/dL, SK 2,3 mg/dL.
Pemeriksaan radiologi didapatkan gambaran fraktur 1/3 proximal femur sinistra disertai
gambaran punch out lession dan lesi litik pada pelvis. Hasil pemeriksaan biopsi ginjal
didapatkan endapan light chain dan protein Tamm-Horsfall pada silinder protein segmen
nefron distal. Penyebab kelainan ginjal pada pasien ini adalah:
a. Nefritis interstitial akut
b. Nefritis interstitial kronis
c. Reaksi hipersensitivitas
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1406
d. Glomerulonefritis kronis
e. Glomerulonefritis akut
Jawab B
Referensi Widiana IGR. Penyakit Tubulointerstitial.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI;
hal 2112 – 2120
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1407
Page | 1408
11.000/ul; trombosit 125,000/ul. Urinalisis : lekosit penuh, eritrosit 1-2/LPB, sel ragi (+).
Pilihan terapi yang perlu dipertimbangkan untuk diberikan pada pasien ini adalah?
A. Ciprofloxacin
B. Ampicillin
C. TMP-sulfamethoxazole
D. Amphoterisin B
E. Cefalosporin
Jawab D
Referensi PPK PAPDI, Infeksi Saluran Kemih (oleh
jamur) hal. 423
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1409
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1410
Page | 1411
Jawab: E
Referensi PPK PAPDI, Infeksi Saluran Kemih (wanita
hamil) hal. 422
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1412
Page | 1413
silinder (-).
A. Uretritis
B. Sistitis akut
C. Pielonefritis akut
D. Glomerulonefritis
E. Batu kandung kencing
Jawab: A
Referensi Enday Sukandar, Infeksi Saluran Kemih
Pasien Dewasa, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam ed. VI, Hal: 2129-2136.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1414
Page | 1415
Soal 40
Seorang perempuan, 38 tahun, datang ke IRD dengan keluhan muntah-muntah sejak 4 hari
disertai dengan nyeri di pinggang kiri yang menjalar sampai ke bawah pusat. Dari hasil
BOF dan CT Scan Abdomen di dapatkan batu ureter sinistra. Berdasarkan hasil
pemeriksaan urine dan laboratorium lainnya, pasien terdiagnosis sebagai Renal Tubular
Acidosis (RTA) tipe 1. Berikut ini yang tidak sesuai dengan diagnosis RTA tipe 1 adalah :
A. Hipokalemia
B. Nephrocalcinosis
C.sjogren syndrom
D. ph urine < 5.3
E. Asidosis metabolik dengan anion gap yang normal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1416
Jawab D
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2014, halaman:2114 -2117
Nefrologi
I gede raka widiana
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1417
Page | 1418
A. D5 NaCl 0.45
B. NaCl 0.45
C. Normal saline
D. Normal saline dan insulin rapid acting
E. Normal saline, Nabic dan insulin rapid acting
Jawab : D
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid I,
2014, halaman: 2104-2105
Nefrologi
Harun rasyid lubis
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1419
Page | 1420
Jawab: C
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1421
Page | 1422
Page | 1423
yang sama sebelumnya. GCS 456, TD 120/80 mmHg, RR 22x/menit. Hasil lab Hb 9,1
g/dL, Ureum 30 mg/dL, kreatinin 1,5 mg/dL, Na 134, K 1.9, Cl 105, AGD: pH 7,31 ;
HCO3- 18 mEq/L ; pCO2 34 mmHg. Didapatkan hasil K urin 50 mg/24 jam. Diagnosis
yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
a. Renal Tubuler Asidosis
b. Sindroma Barter’s
c. Sindroma Lesch-nyhan
d. Sindroma Conn’s
e. semua salah
Jawab: A
Referensi Buku Panduan Praktik Klinis PAPDI edisi
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1424
Page | 1425
Page | 1426
C. Asidosis respiratorik
D. Asidosis metabolik
E. B dan D benar
Jawab:A
Referensi Buku Panduan Praktik Klinis PAPDI edisi I,
2015, halaman: 2166-2175
Gangguan Asam Basa
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1427
Page | 1428
Page | 1429
d. Intoksikasi sianida
e. Intoksikasi organofosfat
Jawab: A
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2014, halaman: 1037-1045
Keracunan Alkohol
Somia, I Ketut Agus
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1430
Page | 1431
20/LPB; leukosit 25-30/LPB; terdapat Kristal oksalat yang cukup banyak. Pemeriksaan
penunjang awal yang dianjurkan untuk pasien ini adalah :
A. Kultur urin
B. BNO-IVP
C. Renogram
D. Cistatin –C
E. USG abdomen
Jawab: B
Referensi Referensi : Mochamad syabani, 2015. Batu
saluran Kemih. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Edisi VI. Hal 2121-2128
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1432
Page | 1433
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 47
Seorang pria 40 tahun karena keluhan nyeri pinggangnya datang ke dokter untuk berobat.
Dari hasil pemeriksaan didiagnosis batu ginjal dengan ukuran 6 mm dengan dilatasi hebat
pada pelvic. Bagaimana penanganan pasien tersebut ?
A. pasien disuruh banyak minum
B. diberikan diuretic Hidroklortiazid 25-50mg/hari
C. minum air rebusan daun kumis kucing
D. dilakukan tindakan litotripi ekstra corporeal < 2cm boleh ESWL
E. terapi simptomatik saja
Jawab: D
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1434
Page | 1435
Page | 1436
Jawab: A
Referensi Mochamad syabani, 2015. Batu saluran
Kemih. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi VI. Hal 2121-2128
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1437
Page | 1438
Page | 1439
mg/dL. Pada urinalisis didapatkan: protein +2, leukosit 15/LPB; eritrosit 5/LPB; nitrit (-)
Kemungkinan diagnosis pada pasien ini adalah:
A. Glomerulonefritis akut
B. Nefritis interstitial akut
C. Obstruksi nefropati
D. Sindrom nefritik
E. Pielonefritis akut
Jawab B
Referensi Widiana, I Gede, 2014. Penyakit
Tubulointerstisial, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Edisi 6, Jilid II: hal 2116
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1440
Page | 1441
didapatkan penurunan fungsi ginjal. Pasien sering mengkonsumsi obat piroksikam yang
dibeli sendiri untuk mengatasi keluhan nyeri sendi lutut yang hilang timbul sejak 1 tahun
terakhir. Tidak terdapat riwayat hipertensi dan DM sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan: tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 80x/ menit; frekuensi napas 20x/
menit; suhu 36,8 oC. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 10,2 g/dL; glukosa
darah sewaktu 120 mg/ dL; ureum 65 mg/dL; kreatinin 3,6 mg/dL.
Patofisiologi penurunan fungsi ginjal pada pasien ini yang paling tepat adalah :
A. Peningkatan bradikinin
B. Penurunan serotonin
C. Peningkatan renin
D. Penurunan sintesis prostaglandin
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1442
E. Peningkatan angiotensin 2
Jawab: D
Referensi Azmi, Syaiful. 2014. Penyakit
Tubulointerstisial, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Edisi 6, Jilid II: hal 2106-2108
Page | 1443
Page | 1444
Jawab: C
Referensi Widiana, I Gede, 2014. Penyakit
Tubulointerstisial, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Edisi 6, Jilid II: hal
2116
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1445
Page | 1446
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 52
Laki laki 53 tahun dengan diagnosis PGK stadium V belum menjalani HD. Datang ke
poliklinik dengan keluhan lemas. Pasien datang dengan hasil lab Hb 8,7 gr/dL; leukosit
15.000 mm3 trombosit 290.000 sel/ul MCV 85 fl MCH 29 pg SI 16 TIBC 100 Feritin 800,
BUN 44; SK 8.2. Pasien sudah mendapatkan tablet besi selama 3 bulan.Tidak ada
perdarahan yang terlihat. Apa penanganan paling tepat pada pasien ini:
Page | 1447
Jawab : D
Page | 1448
Page | 1449
Seorang laki-laki, pasien CKD V dengan eGFR 12ml/mnt per 1,73m2 datang ke poli ginjal
hipertensi untuk kontrol rutin. Pasien tidak memiliki keluhan dan membawa semua obat
sesuai jadwal. Pemeriksaan fisik menunjukkan tidak ada tanda2 distress akut, namun
didapatkan edema perifer. Laboratorium didapatkan kreatinin 7,1 mg/dL, kalium 4,8 meq/L,
HCO3 -20meq/ L dan proteinuria. Bagaimana pengelolaan selanjutnya pada pasien ini?
A. Periksa nitrogen urea darah serum (BUN).
B. Lanjutkan manajemen saat ini
C. Rujuk kebagian gawat darurat untuk inisiasi dialisis
D. Biopsi ginjal.
E. Analisis urin
Jawab: B
Referensi SELF ASSESSMENT AND BOARD
REVIEW, Harrison’s principles of
internal medicine, 17th ed, pp. 283-292.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1450
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1451
Page | 1452
Seorang pasien laki laki berusia 52 tahun masuk rumah sakit dengan penyakit ginjal
kronik, didapatkan eGFR 40 ml/mnt/1,73m2, bagaimana cara pemberian asupan protein
untuk mengurangi terjadinya hiperfiltrasi glomelurus, sehingga dapat menghambat
perburukan fungsi ginjal pada pasien tersebut?
A. Protein diberikan 0,8/Kg/hr
B. Protein diberikan 0,6-0,8/Kg.bb/hr dengan > 0.35 gr/kg/hr nilai biologi tinggi
C. Protein diberikan 0,6-0,8/Kg.bb/hr dengan > 0.35 gr/kg/hr nilai biologi tinggi atau
tambahan 0,3 g asam amino esensial.
D. 0,8/Kg.bb/hr (+ 1gr protein / g < 9 g asam amino esensial)
E. Tanpa pembatasan asupan protein
Jawab: B
Referensi Suwitra, Ketut. 2015. Penyakit Ginjal
Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid 2: hal 2159 – 2165
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1453
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1454
Page | 1455
D. Operasi terbuka
E. Sistostomi
Jawab : C
Referensi Shofa Casani. 2014. Hipertrofi Prostat
Benigna. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid 2: hal 2137-2146
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1456
Page | 1457
kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 56
Seorang laki-laki 60 tahun, datang berobat ke klinik dengan keluhan BAK tidak lancar
sejak 1 bulan ini. Didapatkan frekuensi BAK meningkat, tidak merasa puas setelah
berkemih, dan harus mengejan untuk berkemih.
Pemeriksaan awal yang dianjurkan untuk pasien ini adalah :
A. Pemeriksaan PSA
B. Pemeriksaan urodinamik
C. Pemeriksaan USG
D. Pemeriksaan Colok dubur
E. Pemeriksaan fungsi ginjal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1458
Jawab : D
Referensi Shofa Casani. 2014. Hipertrofi Prostat
Benigna. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid 2: hal 2137-2146
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1459
Page | 1460
tidak puas setelah berkemih, dan berkemih sering terputus-putus. Didapatkan skor AUA 9.
Tindakan selanjutnya yang tepat pada pasien ini adalah :
A. Pemeriksaan uroflowmetry
B. Watchful waiting
C. Persiapan operasi
D. Pemberian penghambat alfa
E. Pemberian terapi kombinasi penghambat alfa dan 5 alfa reduktase
Jawab: A
Referensi Shofa Casani. 2014. Hipertrofi Prostat
Benigna. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid 2: hal 2137-2146
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1461
Page | 1462
Page | 1463
pemeriksaan EKG didapatkan gambaran tall T dan gelombang QRS yang melebar.
Tatalaksana yang paling tepat untuk menurunkan kalium pada pasien ini adalah:
a. Glukosa dan insulin intravena
b. NaBic intravena
c. Furosemide intravena
d. inhalasi beta 2 agonis
e. kalsium intravena
Jawab: A
Referensi Shofa Casani. 2014. Hipertrofi Prostat
Benigna. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid 2: hal 2137-2146
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1464
Page | 1465
Seorang wanita 54 tahun dibawa ke IGD dengan kondisi lemas, muntah-muntah dan diare.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekana darah 80/50 mmHg; frekuensi nadi 120x/menit,
reguler, tidak kuat angkat; frekuensi nafas 30x/menit, cepat dan dalam. Pemeriksaan
neurologi tak ada kelainan. Hasil laboratorium: Natrium 133 mEq/L; kalium 2,5 mEq/L;
klorida 118 mEq/L; BUN 52 mg/dL; kreatinin 3,4 mg/dL. Analisa gas darah: pH 7,168
pCO2 17,2; HCO3 5 mEq/L. Gangguan asam basa yang dialami pasien ini adalah:
a. asidosis respiratorik dengan asidosis metabolik
b. asidosis metabolik tanpa peningkatan anion gap
c. asidosis metabolik dengan peningkatan anion gap
d. asidosis metabolik dengan peningkatan anion gap dan asidosis respiratorik
e. asidosis metabolik dengan peningkatan anion gap dan alkalosis respiratorik
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1466
jawab: B
Referensi Shofa Casani. 2014. Hipertrofi Prostat
Benigna. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi 6. Jilid 2: hal 2137-2146
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1467
Page | 1468
445.000/uL; Na serum 135 mEq/L; K serum 3,61 mEq/L; Cl serum 98,6 mEq/L; BUN
120 mg/dL; kreatinin 3,7 mg/dL; BGA pH 7,224; pCO2 28,3 mmHg; pO2 99,6 mmHg;
HCO3 16,4 mEq/L; saturasi 99%. Patofisiologi gangguan asam basa pada pasien ini
adalah:
a. retensi CO2 pada paru
b. gangguan ekskresi asam pada ginjal
c. produksi asam laktat yag berlebihan pada tubuh
d. peningkatan ekskresi bikarbonat pada tubulus ginjal
e. gangguan reabsorbsi bikarbonat pada tubulus ginjal
jawab B
Referensi Shofa Casani. 2014. Hipertrofi Prostat
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1469
Page | 1470
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 61
Seorang perempuan 27th datang berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri
pada saat berkemih sejak 5hari. Saat ini pasien sedang hamil pertama usia 30minggu. Pada
pemeriksaan fisik terdapat demam t 37,8C.terdapat nyeri tekan pada supra simfisis. Hasil
laboratorium menunjukkan Hb 11g/dL; leukosit 10.500/uL; ureum 20mg/dL; kreatinin
0,7mg/dL; urin lengkap: protein (+); glukosa (-); sedimen eritrosit 2-5/LPB; leukosit 25/LPB;
kristal (+); silinder (-). Komplikasi apakah yang bisa terjadi pada janin
A. Makrosefali
B. Mikrosefali
C. Lahir prematur
D. Fetal death
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1471
E. Sepsis
Jawab D
Referensi Widiana, I Gede, 2014. Penyakit
Tubulointerstisial, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Edisi 6, Jilid II: hal 2116
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1472
Page | 1473
sedimen eritrosit 1/LPB; leukosit 20/LPB; kristal (+); silinder (-). Mikroorganisme apa yang
paling sering menyebabkan kondisi tersebut.
A. Pseudomonas sp.
B. Staphylococcus
C. Streptococcus
D. Klebsiella
E. Acynobacter
Jawab: A
Referensi Azmi, Syaiful. 2014. Penyakit
Tubulointerstisial, Buku Ajar Ilmu Penyakit
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1474
Page | 1475
seorang wanita 30thn datang dengan keluhan nyeri saat BAK dan anyang2an. Kemudian px
memeriksakan diri untuk cek lab dengan hasil hb 11.3, leukosit 8800, trombosit 260000
BUN 19 kreatinin 0,7 . Dari hasil urin lengkap: proteinuria -, lekosituri 20-25/LPB. Hasil
biakan urin 104cfu/ml dengan kuman e.coli. Apakah dx px tersebut
a.pielonefritis akut
b. Pionefritis kronis
c. Sistitis abakterialis
d.ISK
e.bakteriuria simtomatis
Page | 1476
Page | 1477
Page | 1478
Jawab A
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid
I, 2015, halaman: 2137-2146
Hipertrofi Prostat Benigna
Chasani, Sofa
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1479
Page | 1480
Soal 65
Laki- laki berumur 72 tahun menderita BPH. Dokter memilih pengobatan konservatif untuk
penderita ini. Diberikanlah alfa blocker. Tujuan dari pengobatan ini adalah:
a. Menghilangkan nyeri
b. Mensterilkan urine penderita
c. Merupakan anti alfa reduktase
d. Relaksasi dari " bladder neck "
e. Sebagai anti androgen
jawab: D
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1481
Page | 1482
Page | 1483
c. "Pancaran lemah"
d. "Tidak lampias"
e. "Menetes"
jawab; B
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2015, halaman: 2137-2146. Ginjal
Hipertensi. Chasani, Sofa
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1484
Page | 1485
Page | 1486
Jawab A
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2014, halaman: 2137-2146
Hipertrofi Prostat Benigna
Shofa Chasani
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1487
Page | 1488
b. Ultrasonografi rektal
c. Sistoskopi
d. Prostatic Acid Phosphatase
e. CT stonografi
Jawab E
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2014, halaman: 2137-2146
Hipertrofi Prostat Benigna
Shofa Chasani
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1489
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1490
Page | 1491
d. Disfungsi ereksi
e. Gangguan tidur
Jawab: B
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2014, halaman: 2137-2146
Hipertrofi Prostat Benigna
Shofa Chasani
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1492
Page | 1493
berobat ke dokter, dilakukan endoskopi, dan telah terdiagnosis dengan GERD. Kemudian
pasien diberikan omeprazole 2x 20 mg oleh dokter dan telah dikonsumsi selama 3 minggu.
Pasien datang konsultasi kembali dengan keluhan kencing berwarna merah sejak 1 hari
yang lalu, tidak ada nyeri suprapubik, nyeri pinggang maupun dysuria. Pemeriksaan fungsi
ginjal dan USG ginjal normal, kemudian dilakukan biopsy ginjal dengan hasil inflamasi
dengan infiltrasi eosinophil pada jaringan interstitium ginjal. Diagnosa pasien di atas
adalah :
a) Sarkoidosis
b) Glomerulonefritis kronis
c) Reaksi hipersensitivitas
d) Nefritis Interstitial akut
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1494
Jawab D
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2014, halaman: 2137-2146
Hipertrofi Prostat Benigna
Shofa Chasani
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1495
Page | 1496
a) Hipertensi glomerulosklerosis
b) Nefritis interstitial kronis
c) Glomerulonephritis kronis
d) Nefropati obstruktif
e) Pielonefritis kronis
Jawab: D
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2014, halaman: 2137-2146
Hipertrofi Prostat Benigna
Shofa Chasani
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1497
Page | 1498
Soal 72
Seorang wanita berumur 60 tahun telah menjalani histerektomi dan saat masa postoperative
terdapat komplikasi acute respiratory distress syndrome. Pasien diterapi dengan ventilator
mekanikal dan antibiotic spektrum luas. Pasien punya riwayat hipothiroid sebelumnya, tapi
tidak ada riwayat penyakit yang lain. Pada hari ke 5 perawatan urine output berkurang dan
serum kreatinin meningkat dari 1,2 mg/dl menjadi 2,5 mg/dl. Dicurigai adanya allergic
interstitial nephritis terkait pemberian chepalosporin. Dari pemeriksaan di bawah ini, yang
manakah yang dapat mengkonfirmasi diagnosis tersebut ?
a) Hematuria
b) Eosinophilia pada darah perifer
c) Eosinophil urin pada pemeriksaan urine mikroskopis
d) Cast leukosit pada pemeriksaan urin mikroskopis
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1499
e) Proteinuria
jawab C
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6 Jilid
I, 2014, halaman: 2137-2146
Hipertrofi Prostat Benigna
Shofa Chasani
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1500
Page | 1501
jawab: B
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2014, halaman: 2137-2146
Hipertrofi Prostat Benigna
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1502
Shofa Chasani
Page | 1503
Tingkat Kompetensi 4A
Soal 74
Seorang perempuan 40 tahun datang dengan keluhan badan bengkak, dan kencing berbusa
sejak 1 minggu terakhir. pasien sudah menderita RA sejak 20tahun lalu dan terkontrol
dengan penggunaan Methotrexat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan hepatosplenomegali.
Setelah dilakukan biopsi ginjal didapatkan gambaran penebalan membrana basalis dan
kapiler glomerolus, pengecatan congo red menghasilkan apple green birefringence
Diagnosis yang mungkin ?
a. Amiloidosis AA
b. Amiloidosis AL
c. Amiloidosis Aβ2M
d. RPGN
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1504
jawab: A
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
Jilid I, 2014, halaman: 2137-2146
Hipertrofi Prostat Benigna
Shofa Chasani
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1505
Page | 1506
jarang berobat. Sens compos mentis dengan TD 170/100 mmHg, nafas cepat dan dalam,
BAK dirasakan berkurang dalam 1 minggu terakhir. Dari laboratorium didapatkan hb 6,2
g/dl, ureum 302 mg/dl, creatinin 29,31, pH 7, 169, HCO3 12,6, pCO2 46. Diagnosis yang
paling mungkin pada penderita ini adalah :
a) Asidosis metabolic kombinasi respiratorik
b) Asidosis respiratorik
c) Alkalosis metabolik
d) Alkalosis respiratorik
e) Asidosis alkalosis
jawab: A
Referensi Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 6
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1507
Page | 1508
UJIAN BOARD 37
DIVISI HEMATOLOGI ONKOLOGI MEDIK
Kontributor:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1509
Page | 1510
[TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA, SEMOGA MENJADI BERKAH DAN LULUS 100%, AMIN ]
Page | 1511
Page | 1512
Jawab : C
Page | 1513
Page | 1514
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang Pria 60 tahun dengan DM tipe 2, saat ini mengalami DVT yang kedua kali. Lama
pemberian antikoagulan oral pada pasien ini adalah :
a. 6 minggu
b. 3 bulan
c. 6 bulan
d. 2 tahun
e. seumur hidup
Jawab : E
Page | 1515
22.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1516
Page | 1517
peralanan 6 jam dengan pesawat. Dispneu, palpitasi, syncope tidak dikeluhkan. Riwayat
pemakaian obat tablet besi. Vital sign TD 110/80 mmHg, T 37 C, RR 16 x/menit, BB 98
kg, TB 170 cm. Kaki kiri bengkak, tegang dan perabaan hangat. Hofman sign postif, USG
Dopler menunjukkan thrombosis vena femoralis superficial kiri. Pasien mendapat terapi
enoxaparin. Pernyataan berikut ini benar mengenai penggunaan LMWH, kecuali :
A. Pada pasien DVT, LMWH aman dan efektif dibandingkan IV heparin
B. LMWH aman digunakan pada wanita hamil, tapi factor Xa harus dimonitor untuk
memastikan antikoagulan yang adekuat
C. Monitoring factor Xa tidak diperlukan pada pasien karena efek antikoagulan dose
dependent dapat diprediksi
D. Terdapat penurunan resiko HIT (Heparin Induced Trombositopenia) dengan
penggunaan LMWH
E. Pasien post partum kontraindikasi pemberian LMWH karena resiko perdarahan
lebih besar bila dibandingkan dengan pemberian heparin
Jawab : E
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1518
Page | 1519
Page | 1520
b. Syok hipovolemik
c. Syok anafilaktik
d. Transfusion related acute lung injury
e. Syok kardiogenik
Jawab : D
Page | 1521
Page | 1522
Page | 1523
e. Reaksi yang disebabkan oleh aloimunisasi terhadap antigen leukosit dan trombosit
Jawab : A
Page | 1524
Page | 1525
Seorang Wanita 67 tahun dengan keluhan lemas dan pucat. Hb 3 g/dl, leukosit 7.000/mm3,
trombosit 150.000/mm3. Pasien diberikan transfusi darah PRC 1 kolf per hari, pada saat transfusi
kolf ke 5 pasien mengeluh demam menggigil, pusing dan mual, sesak napas tidak dikeluhkan.
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 102 kali permenit, suhu 38,4 ◦C. Apakah tindakan selanjutnya
yang dilakukan pasien tersebut?.
a. Menghentikan transfusi dan memberikan antipiretik
b. Transfusi tetap dilanjutkan dan diberikan intravena dexamethasone 1 ampul
c. Menghentikan transfusi, memberikan antipiretik dan hidrokortison, selanjutnya darah donor
dan contoh serum pasien dikirim ke bank darah
d. Menghentikan transfusi dan memberikan antihistamin
e. Menghentikan transfusi, memberikan antipiretik, darah donor dan contoh serum pasien dikirim
ke bank darah
Jawab : C
Page | 1526
Page | 1527
Page | 1528
BMP didapatkan peningkatan megakariosit . Terapi yang dapat diberikan pada pasien di atas
adalah :
c. Transfusi TC 1 unit/kgBB hingga perdarahan berhenti atau PLT > 50.000/uL
b. Prednison 1-1,5 mg/kgBB/hari secara oral seumur hidup
c. Imunoglobulin intravena 1 gram/kgBB/hari selama 2-3 hari
d. Prednison 1-1,5 mg/kgBB/hari secara oral selama 2 minggu dan dievaluasi responnya
e. Segera direncanakan untuk splenektomi
Jawab : D
Page | 1529
Page | 1530
Page | 1531
e. Diuresis paksa (forced diuresis) selama 24 jam dengan furosemid, allopurinol 600-800 mg/hari,
keadaan oliguria diberikan diuretic atau manitol 12,5 gram dengan larutan dalam larutan 20%,
setelah itu tindakan hemodialisa.
Jawab : C
Page | 1532
Page | 1533
Jawab : A
Page | 1534
Page | 1535
Page | 1536
b. Leukemia akut
c. Polisitemia vera
d. Leukemia kronis
e. Trmbositosis esensial
Jawab : C
Page | 1537
Page | 1538
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pemeriksaan Penunjang
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang wanita berusia 57 tahun datang dengan keluhan mudah lelah, lesu, nafsu makan
menurun, dan mudah muncul memar-memar pada kedua tungkai bawah bila mengalami
benturan sejak 4 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan kadang badan demam dan
berat badan semakin turun. Pemeriksaan fisik menunjukkan konjungtiva anemis, ptekie
dan hematom pada kedua ekstremitas. Tidak didapatkan pembesaran hepar maupun lien.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb: 6 g/dL, lekosit 3.300/uL, trombosit:
70.000/uL.
Pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk menegakkan diagnosis kasus tersebut
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1539
adalah:
Jawab : E
Referensi Abidin Widjanarko, Aru W. Sudoyo, Hans
Salonder. 2014. Anemia Aplastik. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Jilid II: hal
2646-56.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1540
Page | 1541
riwayat transfusi darah sebelumnya. Hemoglobin 6,5 g/dL, lekosit 5.000/uL, trombosit:
160.000/uL. Semua yang berikut merupakan indikasi transfusi darah pada pasien
thalassemia intermedia, kecuali :
a. Gangguan pertumbuhan
b. Kondisi stres sementara seperti kehamilan dan infeksi
c. Manifestasi klinis anemia
d. Splenomegali
e. Gagal jantung kongestif
Jawab : D
Page | 1542
Page | 1543
Periode Ujian 37
Asal FK Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH)
Kategori Soal Hematologi, Onkologi Medik
Lingkup Bahasan Dalam Standard Myelodisplastic Syndrome
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Diagnosis dan Prognosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Laki-laki, 68 tahun datang ke IGD dengan keluhan cepat lelah sejak 5 hari sebelum
masuk RS, disertai dengan keluhan pucat, demam dan timbul bintik-bintik merah pada
kulit lengan bawah kanannya. Riwayat transfusi berulang sejak 3 bulan terkahir. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai paru dan jantung dalam batas normal, abdomen tidak ada
organomegali. Hasil laboratorium : Hb : 6,5 g/dl, leukosit : 4.500/mm3, trombosit
76.000/mm3, hitung jenis leukosit : eosinofil : 0%, basofilia : 0%, batang : 0%, segmen :
52%, limfosit : 18%, monosit : 30%. Morfologi darah tepi : normokrom normositer, sel
blast 5%. Hasil BMP : hiposeluler disertai displasi sistem hemopoeisis, blast 30%.
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1544
Jawaban A
Referensi Ashariati A. 2014. Sindrom dismieloplastik.
Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid II:
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1545
hal 2711-2714
Page | 1546
Page | 1547
A. Leukemia mieloblastik
B. Leukemia limfositik kronik
C. Leukemia granulositik kronik fase krisis blast
D. Leukemia granulositik kronik fase kronik
E. Leukemia granulositik kronik fase akselerasi
Jawaban : C
Referensi Fadjari H, Sukrisman L. 2014 Leukemia
granulositik kronik, Buku ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 6. Jilid II : 2678-2882
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1548
Page | 1549
Soal
Seorang pria, 45 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan kuning pada mata dan badan sejak 3
hari sebelum masuk rumah sakit, disertai rasa lemas. Buang air kecil pagi hari berwarna cola.
Tidak ada riwayat berpergian ke daerah endemis. Pada pemeriksaan fisis didapatkan konjungtiva
pucat, sklera ikterus, jantung paru dalam batas normal, splenomegali scuffner 2. Pada
pemeriksaan laboratorium Hb 7,0 g/dL, MCV 88 fl, MCHC 32 g/dL, Hct 21%, leukosit
2.300/mm3, trombosit 65.000/mm3, bilirubin total 4,4 mg/dL, bilirubin direk 1,8 mg/dL dan
indirek 2,6 mg/dL, retikulosit 2,8%. Urinalisis : hemoglobinuria. Pemeriksaan sucrose water
test : positif. Patogenesis yang mendasari penyakit diatas adalah:
Page | 1550
Jawaban A
Page | 1551
PeriodeUjian 37
Asal FK FK UNSYIAH
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1552
a. Anti - DsDNA
b. Direct antiglobulin test
c. Retikulosit
d. urinalisa
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1553
e. ANA tes
Jawab : B
Page | 1554
PeriodeUjian 37
Asal FK FK UNSYIAH
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang wanita berusia 65 tahun dan sudah di diagnosa dengan kanker serviks, di seluruh
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1555
dunia di yakini bahwa kanker serviks di sebabkan oleh infeksi human papilloma virus
(HPV). Strain HPV manakah yang dapat menyebabkan kanker serviks sebesar 70 % ?
a. HPV 6 dan 11
b. HPV 16 dan 18
c. HPV34 dan 36
d. HPV56 dan 62
e. HPV8 dan 12
Jawab : B
Page | 1556
PeriodeUjian 37
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1557
Asal FK FK UNSYIAH
Tingkat Kompetensi 3B
Soal
Seorang perempuan 25 tahun datang dengan keluhan rasa lelah yang hebat, mudah mengantuk,
sesak napas, mudah capek, badan terasa lemas dan demam. Pada pemeriksaan di dapatkan
konjungtiva pucat, sclera ikterik, splenomegaly, urine berwarna merah gelap. Pada pemeriksaan
laboratorium Hb 9 gr/dL, MCV normal, Peningkatan bilirubin indirek. Gambaran apus darah tepi:
didapatkan spherosit, shistiosit. Direct antiglobulin test (+). Manakah pernyataan yang benar
KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
(PAPDI)
Page | 1558
Jawab : A
Page | 1559