Anda di halaman 1dari 34

Soal Interna

1. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan berulang sejak 2
minggu lalu. Pasien tidak ada keluhan demam. Keluhan ini sudah pernah dirasakan sekitar 5
tahun dan 3 tahun lalu. Saat itu pasien didiagnosis batu ginjal kanan dan dilakukan tindakan
ESWL 2 kali. Ayah pasien juga memiliki riwayat sakit yang sama. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri ketok pada regio CVA kanan, sedangkan pemeriksaan lain dalam batas
normal. Dari pemeriksaan USG ginjal didapatkan gambaran nefrolitiasis multiple. Hasil
laboratorium pasien menunjukkan kadar kalsium ion 1.8 mmol/L. faktor apa saja yang
mempengaruhi metabolisme kalsium pada pasien ini?
a. PTH, Renin, Kalsitonin
b. Tiroksin, Vitamin B1, ADH
c. PTH, Kalsitonin, osteoklas
d. Kalsitonin. PTH, Vitamin D
e. Osteoklas, TRH, Prolactin
2. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan berulang sejak 2
minggu lalu. Pasien tidak ada keluhan demam. Keluhan ini sudah pernah dirasakan sekitar 5
tahun dan 3 tahun lalu. Saat itu pasien didiagnosis batu ginjal kanan dan dilakukan tindakan
ESWL 2 kali. Ayah pasien juga memiliki riwayat sakit yang sama. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri ketok pada regio CVA kanan, sedangkan pemeriksaan lain dalam batas
normal. Dari pemeriksaan USG ginjal didapatkan gambaran nefrolitiasis multiple. Hasil
laboratorium pasien menunjukkan kadar kalsium ion 1.8 mmol/L. Pemeriksaan selanjutnya
yang anda sarankan untuk mengevaluasi kelainan kalsium pada pasien ini adalah?
a. TSH, HCO3, P, Ca Urine dan Kreatinin
b. Skintigrafi tiroid, Ca urine, PTH dan kreatinin
c. CT Urografi, HCO3, Asam Urat dan Kreatinin
d. Analisis batu ginjal, Ca Urine, PO4 dan kreatinin
e. PTH, PO4, Mg, Ca Urine dan kreatinin
3. Seorang laki-laki berusia 21 tahun, dating berobat dengan keluhan lemas seluruh badan sejak
1 minggu SMRS. Mual dan muntah tidak ada. Dia juga mengeluh sering kram dan mengalami
kontraksi otot yang tidak bisa dikontrol. Pasien tidak merokok dan minum alcohol. Riwayat
penggunaan obat-obatan disangkal. Pada pemeriksaan fisik, tanda vital dalam batas normal.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar natrium 138 mEq/L, Kalium 2.8 mEq/L,
Klorida 90 mEq/L, Magnesium 1,5. Dari analisis gas darah pH 7,55 pCO2 50 dan HCO3 35.
Patofisiologi yang mendasari kelainan diatas adalah:
a. Mutasi gen yang mengkode kotransporter Na-KCL pada loop Henle
b. Defisiensi hormone paratiroid
c. Defisiensi Hormon Tiroid
d. Mutasi gen yang mengkode kontransporter E NaC
e. Hiperaldosteronisme primer
4. Seorang laki-laki, usia 20 tahun. Datang ke poliklinik dengan keluhan kedua payudara membesar
sejak 2 tahun terakhir. Pasien mengaku usia pubertasnya lebih terlambat dibanding dengan teman-
teman sebayanya, dan hanya sedikit tumbuh bulu pada kumis dan janggut serta ketiak. Ketertarikan
dengan lawan jenis masih ada, namun keinginan untuk masturbasi dan berhubungan badan sangat
kecil. Pasien tidak pernah mengalami sakit serius ataupun dirawat di rumah sakit, namun sewaktu
SD pasien pernah beberapa kali tidak naik kelas karena kesulitan membaca dan berhitung. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TB 178 cm, BB 56 Kg, bentuk tubuh Eunuchoid, gynaecomastia dan
ukuran testis kecil (2.5 cm). Diagnosis yang tepat untuk masalah di atas adalah:
a. Androgen insensitivity syndrome
b. Klinefelter syndrome
c. Testicular feminization
d. Testicular dysgenesis
e. Turner syndrome
5. Seorang wanita usia 35 tahun datang dengan keluhan lemas, mudah lelah. Pasien juga merasa
pusing, tidak nafsu makan, ada mual dan muntah, terdapat demam hilang timbul, serta
terdapat penurunan berat badan 5 kg dalam 2 bulan terakhir. Pasien pernah dirawat intensif
sebelumnya karena tekanan darah sangat rendah, namun pasien tidak rutin kontrol. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah duduk 90/60, tekanan darah berdiri 80/50, nadi
98 kali/menit, laju pernapasan 20 kali/menit, suhu 37,6oC. Terdapat bercak hiperpigmentasi
di wajah, lengan, dan mukosa mulut. Rambut di pubis dan aksila berkurang. Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 10,3 gr/dL, Ht 39%, Leukosit 8000/mm3, trombosit 250.000/uL,
GDS 76 mg/dL, Na 130 meq/L, K 5,8 meq/L, Cl 101 meq/L, AGD dengan gambaran asidosis
metabolik. Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis pada pasien di atas adalah:
a. Pemeriksaan CT Scan abdomen
b. Cosyntropin test
c. Pemeriskaan kortisol serum
d. Tes supresi dexametason
e. MRI kepala
6. Seorang wanita 39 tahun datang kepoli hipertensi dengan menggunakan empat jenis obat anti
hipertensi yaitu captopril 3x25mg, bisoprolol 1x10mg, amlodipin 1x10mg, dan HCT 1x12.5mg.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil yang normal kecuali pemeriksaan kalium level
2,9mmol/L, aktivitas renin plasma rendah. Dilakukan pemeriksaan Saline loading dan didapatkan
hasil yaitu aldosteron yang tinggi. CT scan dari kelenjar adrenal tidak menunjukkan adanya massa.
Overnight 1 mg dexamethason supression test menunjukkan tidak ada supresi terhadap ACTH. Apa
diagnosis yang paling mungkin?
a. Conn’s syndrome
b. Liddle syndrome
c. GRA
d. Tumor
e. Kortikal hyperplasia nodular
7. Seorang laki-laki 48 tahun mengeluh mengalami penambahan berat badan, muka menjadi lebih
bulat, sulit tidur, sakit kepala. Tidak ada riwayat minum obat2an sebelumnya. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 150/90 nadi 90x/mnt, FR 18x/mnt, tidak demam. Didapatkan gambaran obesitas
sentral, buffalo hump positif. Telah dilakukan serangkaian pemeriksaan, didapatkan peningkatan
kadar kortisol urine 24 jam, serum ACTH meningkat, high dose dexametason test negative.
Pemeriksaan lanjutan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis adalah :
a. MRI Kepala
b. CT adrenal
c. Ulang test high dose dexametason
d. MRI dada atau abdomen
e. Low dose dexametason

8. Pasien wanita 28 th terdiagnosis infertilitas datang ke klinik. Setelah dilakukan investigasi,


pasien diketahui mengalami hiperprolaktinemia. Terapi yang sesuai pada pasien ini adalah :
a. Intravenous GnRH
b. D2 Dopamine agonist
c. Recombinant human FSH
d. Clomiphene citrate
e. Recombinant human FSH

9. Seorang pria 20 tahun datang kepoli klinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri pada jari
kaki, lutut, dan tulang punggung disertai dengan penurunan tinggi badan 10 cm. Pada usia 16
tahun, mengalami fraktur pada engkel kaki kanan dan jari jemari akibat kecelakaan lalu lintas.
Pasien kemudian mengalami jatuh dari tangga, sehingga patah pada tibia.Pubertas normal
terjadipadausia 14 – 16 tahun. Tidak terdapat riwayat alcohol dan penggunakan obat
terlarang.Pada hasil pemerikaan fisik didapatkan kifosis dorsal.Tinggi badan 172 cm, dan
berat badan 56 kg.Tidak terdapat kelainan klinis lainnya.Dari hasil lab lainnya menunjukkan
fungsi ginjal, hati, tiroid, adrenal dan gonad normal.Dari gambaran hematologic normal, dan
kromosom kariotipe normal XY.Dari hasil radiologis didapatkan osteoporosis generalis
dengan badan vertebral multiple dengan baji bikonkaf. Dari hasil biopsi tulang iliaka setelah
double labelling tetrasiklin menunjukkan osteoporosis berat dengan volume trabekular tulang
rendah, tipis dan kortek abnormal, dengan kadar remodelling. Dari hasil laboratorium
didapatkan peningkatan sedikit ekskresi kadar hydroxyprolineurin dan tidak terdeteksi kadar
calcitonin yang bersirkulasi, yang tidak meningkat terhadap stimulasi dengan pentagrin IV (0-
5 mcg/kg) atau calcium IV (50 mikromol (2 kg)/kg). Berdasarkan keterangan tersebut,
gangguan apa yang dapat ditemukan pada pasien:
a. Defisiensi Paratiroid hormone
b. Defisiensi hormone pertumbuhan
c. Defisiensi hormone adrenaline
d. Defisiensi hormone seksual
e. Defisiensi calcitonin
10. Berikut ini pernyataan yang benar tentang Syndrome Turner :
a. Disebabkan oleh kegagalan pemisahan kromosom seks pada fase miosis selama proses
gametogenesis
b. Disertai dengan peningkatan kadar plasma FSH dan LH, serta penurunan kadar plasma
testosterone.
c. Seringkali ditemukan secara tidak sengaja pada saat dilakukan amniosentesis, olej karena itu
harus selalu dipertimbangkan pada wanita dengan primary atau secondary amenorea
d. Ditandai dengan dysmenore dan diperkirakan terjadi pada 1 dari 10.000 wanita pada berbagai
usia
e. Tidak pernah disertai dengan kelainan jantung.
11. Seorang laki-laki 17 tahun yang dirawat di unit perawatan intensif dengan demam, sakit kuning,
gagal ginjal, dan gagal napas. Sepuluh hari yang lalu ia mengikuti bakti sosial di lingkungan
sekolahnya. Dua temannya juga mengalami flu, sakit kepala, demam, mialgia, dan mual yang sudah
mulai membaik. Ia juga mengalami hal yang sama namun kemudian betambah parah dan menjadi
kuning dan sesak napas. Pemeriksaan fisik TD 95/65, nadi 110x/menit, suhu 38,4°C, laju pernapasan
dari 26/menit, dan saturasi oksigen dari 92% dengan O2 masker. Ikterus (+) dan
didapatkan suffusion  konjungtiva bilateral. CXR menunjukkan infiltrat difus bilateral. Laboratorium
didapatkan kreatinin 2,5 mg / dL, bilirubin total 12,3 mg/dL, dan SGPT/ SGPT/ PPT/ aPTT yang
normal. Manakah dari antibiotik berikut harus dimasukkan dalam terapinya?
a. Cefepime
b. Penicillin
c. Ciprofloxacin
d. Vancomycin
e. Clindamycin
12. Seorang pria 23 tahun datang ke UGD dengan keluhan demam mendadak tinggi sejak 2 hari, mual,
nyeri kepala, disertai bintik kemerahan ada kulit yang tidak gatal. Kesadaran kompos mentis, TD
110/60, nadi 88, nafas 18, suhu 37,9. Terdapat ptekie pada kedua tungkai bawah, terdapat nyeri
tekan pada epigastrium. Pemeriksaan fisik lain tidak ada kelainan. Lab didapatkan Hb 12g/dl,
leukosit 5000/μL, Hct 40%, trombosit 150.000/μL. Tindakan yang segera dilakukan adalah…
a. Lengkapi lab IgG dan IgM anti dengue segera untuk menegakkan diagnosis
b. Pasien dipulangkan, observasi darah lengkap/hari di poliklinis
c. Segera pasang infus, rawat inap, segera cek NS-1
d. Pasien dipulangkan, control 2 hari lagi
e. Segera pasang infus, rawat inap, cek darah lengkap setiap hari.
13. Seorang wanita 30 tahun datang dengan keadaan tidak sadar 1 hari sebelum tiba di RS Jayapura Irian
Jaya. Sebelumnya pasien hanya mengeluh nyeri kepala dan panas ringan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan GCS 7, TD 110/70 N 102 RR 26, temp 38,4 oC, jantung normal, pada parudijumpai
rhonki pada kedua apeks paru. Hepar teraba 2cm dibawah arkus kosta dengan limpa teraba 8cm
dibawah kosta. Hasil lab: Hb 12,3 gr%, leu 7600/mm3, trombo 110.000/mm3, tetes tebal :
falsiparum + (gamet). GDA 105 mg%, Ureum 70 mg%, kreatinin 2,2 mg%, Kalium 3,7 meq/L, pH
7,23 HCO3 18,8 meq/L, pO2 80 mmHg, pCO2 37 mmHg, BE -2,9 meq/L. Pilihan jawaban yang
benar dari pernyataan dibawah ini:
a. Pada penderita ini gangguan kesadaran dapat disebabkan karena peningkatan tekanan intra
kranial
b. Untuk memastikan diagnosis malaria perlu pemeriksaan punksi lumbal
c. Adanya falsiparum gamet memastikan diagnosis malaria
d. Pada penderita dari daerah holo/hiperendemik parasetimianya dapat rendah
e. CT Scan atau MRI penting untuk menentukan diagnosis
14. Seorang pria, 23 tahun dibawa ke RS karena mimisan yang terus menerus selama 2 jam ini. Pasien
juga mengeluh badan terasa lemah dan sumer kurang lebih 1 bulan ini. Dari pemeriksaan fisik, TD
110/60, nadi 102 x/mnt, RR 20 x/mnt, suhu aksiler 38,3oC, konjungtiva tampak anemis, tidak ada
pembesaran KGB di regio coli. Pemeriksaan thoraks dalam batas normal. Dari pemeriksaan
abdomen, tidak didapatkan adanya pembesaran hepar dan lien. Pada ekstremitas, tampak gambaran
petechiae di ekstremitas inferior. Hasil laboratorium didapatkan Hb 6,9 g/dL, leukosit 2300/mm3,
ANC 480, trombosit 42.000/mm3. Antibiotika empiris yang direkomendasikan pada kondisi pasien
ini adalah:
a. Cotrimoxazole
b. Amoxicillin-asam clavulanat
c. Linezolide
d. Meropenem
e. Ampicillin-sulbactam
15. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam tinggi. Demam sudah
dirasakan selama 2 hari, awalnya demam tidak terlalu tinggi, kemudian suhu meningkat terus. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 96 x/menit, frekuensi
napas 24 x/menit, suhu tubuh 39C dengan kesadaran delirium. Tak ada tanda kaku kuduk, tak ada
tanda refleks patologis. Pada pemeriksaan fisik didapatkan meteorismus. Pemeriksaan uji Widal titer
H positif 1/640, titer O 1/400. Komplikasi yang harus diwaspadai dapat terjadi pada pasien ini
adalah:
a. Meningitis
b. Pneumonitis
c. Miokarditis
d. Hepatitis tifosa
e. Perforasi usus
16. Seorang pasien berusia 28 tahun datang ke IRD dengan keluhan nyeri kepala dan mata serta disertai
penglihatan kabur yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien telah didiagnosis AIDS sejak 1
tahun yang lalu kemudian meminum ARV namun sering lupa. Pada pemeriksaan funduskopi
ditemukan nekrosis multifocal atau bilateral, bercak multiple yellowish white di daerah kutub
posterior. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah :
a. Koreoretinitis TB
b. Retinal detachment
c. Koreoretinitis toxoplasma
d. Histoplasmosis
e. CMV retinitis
17. Seorang laki-laki 38 tahun datang ke polildinik dengan keluhan demam dan diare sejak 1
bulan, serta penurunan berat badan 10%. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
kompos mentis, tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 20
x/menit, suhu 37,8°C, konjungtiva pucat, sklera ikterik, hepatomegali, ekstremitas needle
track positif. Hasillaboratorium menunjukkan Hb 9 g/dL, hematokrit 27%, leukosit 3.000/uL,
trombosit 100.000/uL. Pemeriksaan ELISA HIV: reaktif, HBsAg positif. CD4 100 sel/uL,
SGOT 200 U/L (N: <33 UL), SGPT 300 U/L (N: <41 U/L)
Tatalaksana pemberian ARV yang paling tepat pada pasien ini adalah :
a. Tenofovir, Lamivudin, Efavirenz
b. Zidovudin, Lamivudin, Efavirenz
c. Zidovudin, Lamivudin, Lopinavir/Ritonavir
d. Tenofovir, Lamivudin, Nevirapin
e. Zidovudin, Lamivudin, Nevirapin
18. Seorang laki-laki, 72 tahun, tinggal di panti jompo, dibawa ke UGD oleh seorang para medis karena
diare cair tanpa ampas kadang disertai lendir dan darah selama 2 hari, sehari 3 sampai 5 kali. Pasien
juga mengeluhkan nyeri perut sisi bawah dan demam tinggi sampai 39,5°C. Pasien menjadi tidak
mau makan dan sering terlihat tidur. Pasien baru pulang ke panti jompo seminggu yang lalu setelah
dirawat di RS sebelumnya karena radang paru selama 7 hari, dan saat pulang pasien diberi antibiotik
levofloxacin oral 1x500 mg untuk 5 hari. Hb 13,2 gr/dL, Hct 45%, leukosit 27800/mm3 dengan
dominan neutrofil, trombosit 187000/mm3, LED 65 mm/jam, BUN 30 mg/dL, kreatinin 0,98 mg/dL,
kultur feses didapatkan kuman C. Diffcile. Selain memberikan terapi rehidrasi, terapi antibiotik yang
sesuai?
a. Levofloxacin drip 1x750 mg intravena dan probiotik
b. Tidak perlu diberi antibiotic, cukup probiotik
c. Metronidazole 1x500 mg intravena dan probiotik
d. Metronidazole 1x500 mg intravenous, vancomycin 4x125 mg per oral, dan probiotic
e. Levofloxacin 1x750 mg intravenous, Vancomycin 4x125 mg per oral, dan probiotic.
19. Seorang penderita berusia 35 tahun datang dengan penurunan kesadaran yang menurun
perlahanselama 2 minggu.Pasien adalah seorang pecandu narkoba namun tidak pernah sakit
sebelumnya.Pada pemeriksaanan ditemukan kaku kuduk serta papil edema. Pada pemeriksaan CT
Scan ditemukan hidrosefalus, edema difus, atrofi, penyangatan meningen dan pleksus
koroideus.Medika mentosa pilihan anda adalah:
a. Flukonazol oral 200-400 mg/hari hingga CD4>100
b. Pirimetamin + leukovorin + salah satu: atovaquon oral 2x1500 mg, azitromisin oral 1x900-1200
mg, klaritromisin oral 2x500 mg, dapson oral 1x100 mg, minosiklin oral 2x150-200 mg
c. Flukonazol oral 400 mg/hari selama 2 minggu atau hingga cairan serebro spinal steril
d. Flukonazol oral 400-800 mg/hari dan fluorositosin oral 100 mg/kgBB/hari selama 6-10 minggu
e. Pirimetamin oral 200 mg hari pertama, selanjutnya 50-75 mg/hari + leukovorin oral 10-20
mg/hari + sulfadiazine oral 1000-1500 mg/hari.
20. Seorang perempuan 27 tahun dating ke poliklinik dengan keluhan lebam pada kulit dan gusi
berdarah sejak 1 minggu yang lalu.Satu tahun yang lalu pasien sudah didiagnosis Idiopathic
Thrombocytopenic Purpura (ITP) dan mendapat terapi metilprednisolon setara 1mg/kgBB.Sampai
dengan satu minggu yang lalu pasien mendapat metilprednisolon 1x4mg sehari. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan berat badan 50 kg, tinggi badan 158 cm. Hasil laboratorium: Hb 10,2 g/dL; leukosit
8.900/uL; trombosit 10.000/uL. Terapi yang paling tepat untuk pasien ini adalah
a. Metilprednisolon setara prednisone 1-2 mg/kgBB
b. Azatioprine 2-3 mg/kgBB
c. Splenektomi
d. Imunoglobulin intarvena (IVIg) 0,4-0,6 mg/kgBB
e. Rituximab
21. Seorang laki-laki 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan di leher dan ketiak kanan
sejak 6 bulan yang lalu dan disertai demam tidak terlalu tinggi, penurunan berat badan dan keringat
malam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran kelenjar getah bening di aksila dekstra
berukuran 2x3 cm dan leher berukuran 11x8 cm. Hasil pemeriksaan penunjang histopatologi
limfoma non Hodgkin. Secara klinis system staging Ann Arbor, pasien ini masuk kategori limfoma
non Hodgkin stadium:
a. Stadium II A
b. Stadium II B bulky
c. Stadium II B
d. Stadium II A bulky
e. Stadium III A
22. Seorang laki-laki 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2 hari
sebelum MRS. Didapatkan dyspnoe de effort dan paroxysmal nocturnal dyspnoe, batuk kering
terutama bila tidur dan bengkak kedua tungkai sejak 2 minggu yang lalu. Pasien memilki riwayat
thalassemia B mayor sejak usia 1 tahun, rutin transfuse darah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 122x/menit, frekuensi nafas 24x/menit. Konjuctiva
pucat, sclera ikterik, JVP 5+4 cmH2O, murmur sistolik di seluruh katup dan gallop S3. Ditemukan
hepatosplenomegali dan edema di kedua tungkai bawah. Hasil laboratorium: Hb 8,2 g/dL; ureum 92
mg/dL; kreatinin 2,2 mg/dL; ferritin 1 bulan yang lalu 8.700 ng/mL. EKG sinus takikardi.Rontgen
toraks ditemukan kardiomegali dengan edema paru. Tata laksana kelasi besi yang paling tepat pada
pasien ini adalah:
a. Deferaxirox 20mg/kgBB per hari
b. Desferoxamin 30mg/kgBB subkutan per hari
c. Deferipron 100 mg/kgBB per hari diberikan dalam 3 dosis terbagi
d. Deferipron 50mg/kgBB per hari diberikan dalam 3 dosis terbagi
e. Desferoxamin kontinus 50 mg/kgBB per hari
23. Seorang perempuan 63 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan pada leher kiri
disertai penurunan berat badan.Tidak ada keluhan demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
pembesaran kelenjar getah bening pada regio coli dextra dan inguinal sinistra, pemeriksaan
fisik lain dalam batas normal. Pemeriksaan darah rutin dalam batas normal. Dari pemeriksaan
histopatologi benjolan didapatkan hasil limfoma maligna non Hodgkin folikular grade 2,
CD20 positif. Regimen kemoterapi yang paling tepat pada pasien ini adalah:
a. COP
b. RCOP
c. CEOP
d. RCHOP
e. CHOP
24. Seorang laki-laki 62 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sakit kepala yang di alami
sejak 3 bulan, hilang timbul dan cenderung memberat dalam 3 hari terakhir, pasien juga
mengeluh mudah lelah, telinga berdenging dan pandangan terasa berkunang kunang. Riwayat
hipertensi tidak di ketahui, tidak ada riwayat Penyakit jantung dan tidak ada riwayat merokok
lama, pada pemeriksaan fisik di dapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, Splenomegali
Schuffner I, pemeriksaan lain dalam batas normal. Hasil laboraturium menunjukkan Hb 18,7
g/dL, hematokrit 54%, leukosit 15.000/uL, trombosit 1.100.000/uL, eritrosit 7 juta/uL, asam
urat 10,7 mg, di temukan mutasi gen JAK2V617F, Fungsi hati dan fungsi ginjal dalam batas
normal. Pemeriksaan penunjang yang paling tepat pada pasien adalah :
a. Biopsi sum sum tulang
b. Immunophenotyping sumsum tulang
c. Aspirasi sumsum tulang
d. Pemeriksaan BCR-ABL
e. Kadar eritropoetin serum
25. Seorang wanita42 tahun datang ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan lemas yang
dialamisekitar sebulan yang lalu.Pasien ada riwayat kejang yang dialami sekitar 1 minggu yang
lalu.Hasil pemeriksaan fisis didapatkan anemis, dan subikterik. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan HB 8,5 g/dL, PLT 30.000/mm3, apusan darah tepi didapatkan skistositosis dan morfologi
platelet normal,fungsi hati dan ginjal sedikit meningkat, dan pada pemeriksaan Coombs test  negatif.
Diagnosis yangtepat untuk kondisi pasien tersebut adalah :
a. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
b. Thrombotic Thrombocytopenia Purpura
c. Evan’s Syndrome
d. Hemolytic Uremic Syndrome
e. Disseminated Intravascular Coagulation
26. Seorang lelaki berusia 24 tahun, melakukan pemeriksaan kesehatan untuk seleksi
pekerjaan.Pasien saat ini tidak ada keluhan Dari pemeriksaan fisis didapatkan limpa teraba
schuffner 1, hepar tidak teraba. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 10,7 g/dL;
Ht 37%; MCV 70 fl; MCH 22 pg; retikulosit 2,2 %; trombosit 300.000/uL; dan leukosit
7800/uL. Berdasarkan data di atas, maka masalah yang paling mungkin pada pasien ini adalah
:
a. Thalassemia
b. Anemia Hemolitik Autoimun
c. Anemia Penyakit kronik
d. Anemia defisiensi besi
e. Sindromsickle cell
27. Seorangpria dating ke UGD denganperdarahangusisejak 1 mingguterakhir,adakeluhanpusing,lemas,
tetapitidakdemam.Dari pemeriksaanfisiktidakdidapatkan organomegali. Hasil lab Hb 6 MCV 85
MCH 30 WBC 22.000 PLT 60.000 PT 22,7 APTT 47,0 INR 2,20danrencanadilakukantranfusi PRC
dan FFP. Karena FFP tidaktersediamakadirencanakantranfusidarahlengkap (whole blood)
berupadarah segar. Dibandingkandarahbaru, pada darah segar trombosit dan faktor pembekuan labil
masih cukup untuk terjadinya pembekuan. Yang termasuk faktor pembekuan labil adalah :
a. Factor V dan VIII
b. Factor II dan VII
c. Factor VIII dan IX
d. Factor II dan VI
e. Factor IX dan X
28. Seorang laki-laki berumur 25 tahun datang ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan lemas,
pada pemeriksaan laboratorium ditemukan hemoglobin 10 g/dL,trombosit200.000/mm3, leukosit
10.000 mm3. Riwayat pemeriksaan endoskopi sekitar 2 tahun yang lalu dan didiagnosa dengan
ulkus duodenum namun menyangkala adanya riwayat hematochezia maupun melena.Manakah hasil
berikut yang dapat ditemukan pada pemeriksaan penunjang?
a. Retikulosit 4%
b. MCV 105 fl
c. Penurunan Tibc
d. Pewarnaan Perls Stain Negative
e. Ferritin normal
29. Seorang wanita 25 tahun berobat ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan lemas dan mudah
lelah,namun tidak ada manifestasi perdarahan. Dari pemeriksaan fisis didapatkan tekanan darah
120/80, nadi: 102x/menit, pucat, ikterus dan terdapat splenomegali. Dari pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb: 6,5 gr/dl, tes coomb positif, bilirubin indirect meningkat. Terapi yang
direkomendasikan adalah :
a. Kortikosteroid, splenektomi, rituximab, immunosupresan
b. Kortikosteroid, splenektomi, immunosupresan, transfusi PRC bila Hb<5 gr/dl
c. Splenektomi, rituximab, immunosupresan, transfusi PRC bila Hb<5gr/dl
d. Kortikosteroid, splenektomi, rituximab, transfusi PRC bila hb<5 gr/d
e. Kortikosteroid , rituximab, immunosupresan, transfusi PRC bila Hb<5gr/d
30. Seorang perempuan usia 77 tahun dirawat dengan fraktur collum femur kiri. Sepuluh hari
sebelum masuk rumah sakit pasien terjatuh saat mau memakai celana sehingga posisi pasien
menjadi tidak seimbang dan jatuh ke arah kiri dengan panggul dan pangkal paha kiri terantuk
lantai.Penglihatan pasien memang sudah berkurang namun masih bisa melihat jelas dengan
menggunakan kacamata.Lantai keramik pasien selalu bersih dan kering, tidak ada barang
berserakan.Sebelum terjatuh aktivitas pasien mandiri.Tidak ada keluhan pusing berputar yang
disertai mual sebelumnya dan pasien rutin minum amlodipin 5 mg dan metformin 3x500mg
untuk sakit kroniknya.Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah berbaring 140/80
mmHg dan tekanan darah duduk 130/80 mmHg.Tekanan darah berdiri tidak dapat
dilakukan.Pemeriksaan mikrofilamen 10 g menunjukkan neuropati perifer positif. Penyebab
jatuh pasien ini adalah:
a. Hipotensi ortostatik karena amlodipine
b. Sarkopenia
c. Respon kontrol postural buruk
d. Gangguan penglihatan
e. Osteoporosis
31. Seorang perempuan usia 78 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan terasa lemah
dan seolah olah kaki tidak kuat untuk menyangga tubuh. Pasien memiliki riwayat hipertensi
selama 10 tahun.Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/100 mmHg dan
kardiomegali.Skor mini nutritional assessment (MNA) 19. Pemeriksaan penunjang yang
dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada pasien ini adalah:
a. Elektromiografi dan CT scan kepala
b. Bioelectric impedance analysis  dan handgrip strength
c. Elektromiografi dan hand grip strength
d. Bone mass densitometry  dan bioelectric impedance analysis
e. Bone mass densitometry  dan CT scan Kepala

32. Seorang laki laki 79 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering buang air kecil di
celana.Pasien memiliki riwayat gagal jantung, benign prostatic hyperplasia (BPH), diabetes
mellitus dan osteoartritis.Sudah 5 tahun terakhir pasien sering lupa. Inkontinensia urine yang
mungkin terjadi pada pasien ini adalah tipe:
a. Fungsional dan overflow
b. Overflow dan urgensi
c. Fungsional dan urgensi
d. Overflow dan stress
e. Fungsional dan stress
33. Seorang laki-laki 66 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sulit tidur sejak 6 bulan yang
lalu.Satu tahun yang lalu, pasien pensiun dari pekerjaannya selama 40 tahun.Semenjak pension,
pasien lebih banyak beraktivitas di rumah dengan membantu pekerjaan rumah tangga istri.Sejak 6
bulan pasien mengeluhkan sulit tidur, nafsu makan menurun dan lelah setiap saat. Pasien terkadang
mengeluh sulit berkonsentrasi dan bingung, serta seringkali mudah lupa bila ditanyakan sesuatu.
Berat badan dirasakan menurun.Pasien sudah beberapa kali ke dokter dan selalu diberikan obat
tidur.Karena takut ketergantungan obat, pasien tidak pernah mengonsumsi obat tidur lagi. Instrumen
yang paling tepat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis pasien ini adalah
a. AMT ( abbreviated mental test)
b. CAM ( confusion assessment method  )
c. IADL (instrumental activity of daily living)
d. GDS ( geriatric depression scale)
e. MMSE (mini-mental state examination)
34. Seorang pasien laki-laki usia 70 tahun datang ke poliklinik ilmu penyakit dalam didampingioleh
anak pertamanya. Pasien tampak berjalan lambat dan memiliki keluhan penurunan nafsu makan
sejak beberapa hari terakhir.Pasien merupakan pensiunan pegawai negeri dan aktivitas pasien hanya
di rumah saja. Pemeriksaan fisik pasien memiliki IMT 20 kg/m2, tekanan darah 122/83 mmHg, nadi
81 kali/menit, respirasi 13 kali/menit, suhu aksilla 36.3 OC, pemeriksaan fisik lain dalam batas
normal. Hasil laboratorium Hb 11.2 gr/dl, Leukosit 8970 /uL, thrombosit 157.000 /uL, Gula darah
acak 210 gr/dL.Pemeriksaan skrining awal yang tepat untuk diagnosis pasien tersebut adalah :
a. Pemeriksaan kekuatan genggaman tangan
b. Dual-energy X-ray
c. Get up and go test
d. Knee flexion/extension  dan anthropometry
e. Absorptiometry
35. Seorang pasien wanita usia 69 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhanbadan
terasa letih dan kelelahan. Keluhan ini telah dirasakan selama 1 bulan dan mengganggu aktivitas
pasien sebagai pengurus darma wanita di lingkungan tempat tinggalnya sedangkan pasien harus
menjadi panitia peringatan hari besar yang akan dihadiri oleh pejabat pemerintahan setempat. Pasien
mengaku sering terbangun malam hari sehingga tidur terasa tidak tuntas. Pasien khawatir tidak dapat
menjalankan tugasnya sebagai panitia dan ia juga menjadi jarang mengikuti arisan dharma wanita
yang selama ini menjadi hiburannya. Pada pemeriksaan fisik menunjukkan IMT 31kg/m2, tekanan
darah 151/93 mmHg, nadi 76 kali/menit, respirasi 14 kali/menit, suhu aksilla 36.2 OC. Pemeriksaan
fisik lain dalam batas normal. Tatalaksana gangguan tidur yang tepat pada pasien ini antara lain :
a. Pemberian serotonin selective reuptake inhibitor  sentralin
b. Buspiron sebagai anti ansietas
c. Pemberian Antidepressan trisiklik
d. terapi elektrokonvulsi
e. Imipramin sebagai anti depresan
36. Seorang wanita berusia 70 tahun dibawa oleh putranya ke poliklinik penyakitdalam karena
mengeluh kaku pada seluruh tubuh dan gemetaran pada kedua tangan.Sejak 10 bulan yang
lalu pasien juga hampir selalu lupa dengan hal yang baru saja dikerjakan.Pasien tersebut
memiliki kegemaran memasak, namun akhir-akhir ini sering salah memasukkan bahan
makanan yang benar ke dalam masakannya.Pasien menderita hipertensi sejak 20 tahun yang
lalu dan pernahmengalami stroke 5 tahun yang lalu.Pasien lalu dirujuk ke dokter ahli geriatri,
menjalani tes mini-mental state examination dengan nilai 18/30.Patogenesis dari demensia
tipe di atas adalah :
a. Hilangnya neuron atau sinaps
b. Adanya neurofibrillary tangles
c. Didapatkan Hirano bodies
d. Adanya plak senilis dan neuritik
e. Abnormalitas substantia albayang luas
37. Wanita usia 80 tahun berobat dengan keluhan nyeri bahu kanan sejak 3 hari yang lalu,setelah
terjatuh dari kamar mandi dengan posisi lengan kanan menopang tubuh akibat tersandung undakan
kamar mandi. Sebelum terjatuh tidak ada keluhan lemas,pandangankabur atau hilang kesadaran.
Pasien tinggal sendiri,anak jarang menjenguk. Sejak 20 tahun yang lalu pasien menderita katarak
tapi menolak operasi,pendengaran sedikit terganggu dan didiagnosis pengeroposan sendi lutut.
Intervensi pertama yang dilakukan :
a. Operasi katara
b. Operasi sendi lutut
c. Meminta anak untuk tinggal bersama pasien
d. Pemakaian alat bantu dengar
e. Menghilangkan undakan kamar mandi.
38. Seorang laki-laki usia80 tahun dibawa keluarganya ke poli penyakit dalam dengan keluhan lemas,
lemas dirasakan terus- menerus sejak 3 bulan yang lalu, lemas membuat pasien kadang harus dibantu
anak pasien untuk duduk atau berpindah tempat tidur. Keluhan dirasakan terutama sejak pasien
menderita sakit stroke.Keluhan disertai berat badan yang semakin menurun, nafsu makan turun. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 96 kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu 36,7 C.
Kecepatan berjalan 0,5 meter/menit, kekuatan gengam tangan rendah, massa otot > 2SD. Sebagai
dokter anda member edukasi nutrisi untuk pencegahan penyakit, salah satunya adalah pemberian
tambahan asam amino. Asam amino esensial yang dapat menunjukkan perbaikan kekuatan genggam
tangan dan 6-walking distance pada usia lanjut setelah 3 bulan adalah :
a. Fenilalanin
b. Lisin
c. Valin
d. Triptofan
e. Leusin
39. Seorang wanita 80 tahun diantar keluarganya ke Poliklinik Geriatri, keluarga mengatakan
cucu lupa. Pasien lebih sering dirumah, pasien sering melihat ibu pasien yang sudah
meninggal datang ke rumah pasien dan akhir-akhir ini sering mengeluhkan gerakan tangan
yang tidak disadari dan gerakan kaku seperti patung, pasien juga sering mengeluh terganggu
tidurnya. Diagnosa yang sesuai dengan problem diatas adalah:
a. Demensia multi infark
b. Demensia tipe lain
c. Demensia lewybody
d. Demensia vaskuler
e. Alzeimer
40. Seorang laki -laki 63 tahun datang dengan keluhan jantung terasa berdebar-debar sejak 3 jam
yang lalu.Pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun namun mengaku meminum 2 gelas
kopi 3 jam yang lalu.Telah dilakukan pemeriksaan EKG dengan hasil sebagai berikut:
Apakah diagnosis yang tepat berdasarkan hasil EKG yang dilakukan?

a. Supraventricular Takikardia
b. Sinus takikardia
c. Ventricular extrasistole
d. Atrial fibrils
e. Premature atrial complexes
41. Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan sesak nafas mendadak, merasa cemas dan
perasaan seperti tenggelam. Pasien sambil terengah mengatakan sesak sedikit berkurang apabila
posisi duduk atau sedikit membungkuk ke depan. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah yang
rendah.Pemeriksaan suara jantung dijumpai S3 serta peningkatan vena jugularis.Pasien juga
didapatka refluk hepatojugular serta edema perifer, Pasien dengan riwayat penyakit jantung akut
sebelumnya. Apa yang menyebabkan kondisi hipotensi pada pasien di atas :
a. Syok hypovolemic
b. Disfungsi katup mitral
c. Disfungsi ventrikel kiri yang berat
d. Cor pulmonale
e. Disfungsi ventrikel kanan yang berat.
42. Seorang laki-laki usia 37 tahun datang dengan keluhan demam dan nyeri perut hebat sejak
semalam.Pasien merupakan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani peritoneal
dialisisrutin.Pada pemeriksaan fisik didapatkan VAS 8, tekanan darah 160/100 mmHg, nadi
112x/menit, pernafasan cepat dan dalam, suhu 39oC, dan defans muskular. Kuman penyebab
tersering untuk keadaan pada pasien ini adalah:
a. Clostridium tetani
b. Staphylococcus epidermidis
c. Pseudomonas aeruginosa
d. Enterococcus
e. Escherichia coli
43. Seorang laki-laki 40 tahun datang ke UGD setelah kecelakaan motor. Tekanan darah saat datang
70/50 mmHg, dengan nadi 130 x/m. Selama perawatan, pasien mengalami oliguria dan pemeriksaan
sedimen urin didapatkan muddy brown cast. Apa penyebab kelainan ginjal pada pasien ini?
a. Acute pyelonephritis
b. Rapidly progressive glomerulonephritis
c. Membranous glomerulonephritis
d. Diabetic glomerulopathy
e. Acute tubular necrosis
44. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang berobat ke IGD Rumah sakit dengan keluhan lemah tubuh
dan ekstremitas sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengaku pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya. GCS 456, TD 120/80 mmHg, RR 22x/menit.Hasil lab Hb 9,1 g/dL, Ureum 30 mg/dL,
kreatinin 1,5 mg/dL, Na 134, K 1.9, Cl 105, AGD: pH 7,31 ; HCO 3- 18 mEq/L ; pCO2 34 mmHg.
Didapatkan hasil K urin 50 mg/24 jam. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
a. Syndrome barter’s
b. Sindroma conn’s
c. Sindroma Lesch-nyhan
d. Asidosis tubulus ginjal
e. Sindroma Gittelman
45. Seorang laki-laki usia 35 tahun diantar polisi ke IGD rumah sakit dengan penurunan kesadaran. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, TD 120/80 mmHg, Nadi 120x/mnt, RR 30x/mnt,
t 37,1°C. darihasil lab didapatkan Hb 19.2, Hct 57, Leukosit 12.200, trombosit 460000, SGOT 23,
SGPT 21, BUN 67, kreatinin 1,8, GDA 48, Na 143, K 5.8, Ca 4.72, Mg 2,33 Cl 97, AGD: PH 7.28,
PCO2 36.2, PO2 113, HCO3 10.4, TCO2 12.3, Be -29, SaO2 99, Urin rutin warna kuning pekat PH
6.7, nitrit-, protein-, glukosa-, Keton +++, urobilinogen<1, bilirubin-, eritrosit-, leukosit 1, bakteri-,
Kristal-, silinder-, benzodiazepine-, coccain-, amphetamine-. CT scan kepala: tidak ada kelainan.
Penyebab asidosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
a. Intoksikasi methanol
b. Intoksikasi etanol
c. Intoksikasi organo fosfat
d. Diabetic ketoasidosis
e. Intoksikasi sianida
46. Seorang laki-laki berusia 55 tahun sedang dirawat di rumah sakit dengan stroke infark serangan ke 3.
Sejak serangan stroke kedua, 6bulan yang lali, pasien hanya berbaring di tempat tidur dan terpasang
kateter. Setelah 7hari perawatan di RS, pasien mengeluh demam, dan urin pada bag kateter
keruh.Pada pemeriksaan fisik tidak terdapat t 38C; terdapat nyeri tekan pada supra simfisis. Hasil
laboratorium menunjukkan Hb 12 g/dL; leukosit 17.000/uL; Trombo 222000; ureum 35mg/dL;
kreatinin 1,7 mg/dL; urin lengkap: protein (+); glukosa (-); sedimen eritrosit 1/LPB; leukosit
20/LPB; kristal (+); silinder (-). Mikroorganisme apa yang paling sering menyebabkan kondisi
tersebut.
a. Pseudomonas sp.
b. Streptococcus
c. Acinetobacter
d. Staphylococcus
e. Klebsiella
47. Seorang wanita berusia 25 tahun, datang ke IGD dengan keluhan bengkak seluruh tubuh yang sudah
dialami oleh pasien 3 minggu ini. Sesak Nafas, Batuk, dan Demam tidak dijumpai, Kesadaran CM,
TD : 140/90 mmHg, Nadi : 92x/i, Laju Nafas : 22x/i. Pada Pemeriksaan Fisik didapati Oedem
Anasarka. Pemeriksaan Laboratorium IGD menunjukkan Hb : 12,6 gr/dL, Ht.: 36 %, Leukosit :
12.750/µL, Trombosit : 326.000/µL, Kreatinin : 3,7 mg/dL, Ureum : 145 mg/dL, Na. Serum : 129
meq/L, Kalium Serum : 3,6 meq/L, Analisa Gas Darah pH : 7,38 , pCO2 : 35 mmHg, pO2 : 99,5 ,
HCO3 : 22meq/L,BE : -2,Saturasi O2 : 99,6 %,Albumin : 2,0 g/dL, Proteinuria dipstick : +4,Eritrosit
: 0-3/LPB. Sebelumnya pasien sudah berobat ke Dokter Umum dan sudah diberikan Furosemide
2x40 mg, KSR 1x600 mg, Methylprednisolone 4 mg dengan dosis 4 - 4 - 4, Captopril 2x12,5 mg.
Pasien juga membawa hasil pemeriksaan Fungsi Ginjal dari Laboratorium luar, dengan hasil
Ureum : 40 mg/dL , Kreatinin : 0,8 mg/dL. Patofisiologi Gangguan Ginjal manakah yang paling
sesuai pada pasien di atas ?
a. Stenosis Intra Vascular Arteri Renalis
b. Glomerulosklerosis
c. Laserasi Trombus yang menyebabkan terjadinya perubahan Respons HemodinamikGinjal
d. Trombosis Intra Vascular Vena Renalis
e. Fibrosis Tubulointerstitium
48. Keluhan Utama Bengkak seluruh tubuh yang sudah dialami oleh pasien 3 minggu ini. Menurut
pasien bengkak diawali pada kedua kelopak mata dan tungkai.Sesak Nafas dijumpai, Batuk
dijumpai, dan Demam tidak dijumpai, Kesadaran :CM, TD : 170/100 mmHg, Nadi : 92x/i, Laju
Nafas : 28x/i. Pada Pemeriksaan Fisik didapati Oedem Anasarka. Pemeriksaan Paru : didapatkan
perkusi redup pada lapangan bawah paru kanan dan kiri, suara napas menurun pada lapangan bawah
paru kanan dan kiri, Ronki basah basal dijumpai. Pemeriksaan Abdomen dijumpai Asites minimal.
BAK berdarah.Pemeriksaan Laboratorium IGD menunjukkan Hb : 10,0 gr/dL, Ht.: 34 %, Leukosit :
12.750/µL, Trombosit : 326.000/µL, Kreatinin : 3,8 mg/dL, Ureum : 145 mg/dL, Na. Serum : 129
meq/L, Kalium Serum : 3,6 meq/L, Analisa Gas Darah pH : 7,38 , pCO2 : 35 mmHg, pO2 : 99,5
mmHg , HCO3 : 22meq/L,BE : -2,Saturasi O2 : 99,6 %,Albumin : 2,0 g/dL, Proteinuria dipstick :
+4,Eritrosit : 3-9/LPB, Leukosit : 3-6/LPB. Sebelumnya pasien sudah berobat ke Dokter Umum dan
sudah diberikan Furosemide 1x40 mg, Methylprednisolone 4 mg dengan dosis 4 - 4 - 4, Captopril
2x12,5 mg. Diagnosis Glomerulonefritis kemudian ditegakkan dengan ANCA (+). Manakah hasil
pemeriksaan pewarnaan immunofluoresensi biopsi ginjal yang diharapkan pada pasien di atas ?
a. Positive staining for immune complex
b. Positive staining for immune deposits IgA dan komplemenC3
c. Positive staining for immune deposits IgG dan complement C3
d. Positive staining for immune deposits IgM dan complement C3
e. Positive staining for linear deposition of IgGdankomplemen C4
49. Pria 30 tahun datang untuk memeriksakan bengkak yang dideritanya. Pada pemeriksaan dijumpai
TD 150/100 mmHg, HR 88 x/i, RR 24 x/i. Pemeriksaan laboratorium dijumpai ureum 68 mg/dL,
kreatinin 1,3 mg/dL, kadar gula darah sewaktu 98 mg/dL, albumin serum 2,8 g/dL. Dari urinalisis
dijumpai dengan kesan hematuria dan proteinuria (3+) dan protein urin 24 jam 12 g. Diagnosis yang
paling mungkin atas pasien ini adalah
a. Poststreptococcal glomerulonephritis
b. Interstitial nephritis
c. immunoglobulin (Ig)A nephropathy
d. Membranous nephropathy
e. Focal segmental glomerulosclerosis
50. Seorang laki laki berusia 17 tahun datang dengan hasil pemeriksaan rutin yang sebelumnya
dilakukan di laboratorium klinik swasta. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan nilai kreatinin yang
meningkat dan penurunan hemoglobin darah, pemeriksaan urinalisa menunjukkan hematuria
mikroskopis dan proteinuria. Pasien juga mengalami penurunan pendengaran dalam beberapa tahun
ini. Adik laki – laki ibu pasien (paman) diketahui mengalami gagal ginjal sejak usia muda dan
mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran. Kemungkinan kelainan herediter yang dialami
pasien adalah:
a. Nefropati acquired
b. Sindrom behcet
c. Sindrom Aarskog
d. Sindrom Alport
e. Sindrom Goodpasture
51. Seorang wanita 31 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kencing yang berlebihan dalam 1
minggu terakhir. Pasien mengaluh kualitas tidur terganggu oleh karena sering terbangun pada malam
hari untuk kencing. Volume kencing diperkirakan hampir 5 botol aqua besar ukuran 1500 mL dalam
24 jam. Saat ini pasien sedang hamil 22 minggu. BB 56kg dan TB 149cm. Apakah hal yang
mendasari terjadinya keluhan pasien di atas?
a. Penurunan enzyme cysteine aminopeptidase
b. Dapat dikontrol oleh oxytosinase
c. Dapat dikontrol oleh AVP V2 reseptor antagonist
d. Defisiensi absolut AVP dan penurunan metabolism AVP
e. Dapat dikontrol oleh vasopressinase
52. Seorang laki-laki 70 tahun, yang baru menjalani masa pensiun 2 tahun terakhir, berobat ke
puskesmas (PKM) karena keluhan sering sakit kepala, tidur terganggu, sering terbangun, merasa sepi
di rumah, kawan jarang yang datang, dan anak-anaknya jarang menengok karena jauh di luar kota.
Pasien seharian hanya di rumah dan malas untuk beraktivitas. Keluhan lainnya kurang nafsu makan,
buang air kecil (BAK) tidak lancar, namun tidak pernah merasa demam. Pasien memiliki riwayat
tekanan darah tinggi dan pernah:dlrawat karena serangan jantung 5 tahun yang lalu. Oleh dokter
PKM pasien diberikan obat Amitriptilin 2 x 25 mg, amlodipin 1 x 10 mg, dan parasetamol 3 x 500
mg. Lima hari setelah dari PKM pasien datang kepada Saudara karena keluhan BAK semakin
tersendat dan mulut terasa kering.Masalah pada pasien tersebut di atas adalah:
a. Depresi dan mengalami gejala efek samping dari amitriptilin
b. Gangguan cemas menyeluruh dan mengalami gejala efek samping dari amitriptilin
c. Gangguanpenyesuaian dengan afek depresi dan perburukan gejala pembesaran prostat jinak
d. Gangguan cemas menyeluruh dan mengalami gejala efek samping dari amlodipine
e. Gangguan cemas disertai episode depresi dan mengalami gejala efek samping dari amlodipine
53. Seorang wanita 19 tahun datang ke praktek dengan keluhan berdebar-debar,otot tegang, tangan
sering gemetar, sulit berkonsentrasi dan cepat lelah.Pasien Keluhan ini sudah dialami selama sejak 9
bulan yang lalu sejak pasienkuliah di fakultas hukum di salah satu perguruan tinggi terkenal. Pasien
jugamengeluh sulit tidur pada malam hari. Karena dirasakan mengganggu,pasien akhirnya
memutuskan berobat ke dokter. Pasien tidak memilikiriwayat penyakit sebelumnya, dan tidak ada
penyakit keturunan. Padapemeriksaan fisik didapatkan dalam batas normal.Diagnosis yang paling
mungkin adalah :
a. Gangguan panic
b. Depresi
c. Gangguan psikotik
d. Gangguan cemas menyeluruh
e. Stress pasca trauma
54. Perempuan berusia 24 tahun mengeluh rasa panas di dada dan leher hilang timbul sejak 6 tahun yang
lalu. Setiap timbul rasa panas di dada dan leher, pasien merasa sangat ketakutan dan panik, serta
merasa seperti tercekik dan sesak. Kadang-kadang timbul sakit kepala dan kaku di leher. Pasien
sampai menangis karena takut meninggal akibat penyakitnya. Jantung terasa berdebar-debar. Setelah
timbul serangan, biasanya pasien merasa lelah. Bila keluhan tidak timbul, pasien merasa seperti
orang sehat. Sebenarnya saat ini keluhan sudah jarang timbul, setelah pasien melakukan pengobatan
rutin. Pasien diketahui memiliki sakit lambung dan sering mengeluh mules, muntah, sakit perut dan
kadang-kadang mencret. Pasien baru pindah kerja sejak 1 tahun ini dan dirasakan beban kerja yang
terlalu berat. Yang termasuk gejala-gejala hipertoni parasimpatis pada pasien di atas adalah:
a. Rasa tercekik di leher dan sesak
b. Jantung terasa berdebar-debar
c. Sakit kepala dan kaku di leher
d. Rasa panas di dada dan leher
e. Mules, sakit perut dan mencret
55. Seorang wanita berusia 35 tahun baru pindah dari Jawa ke Kalimantan 6 bulan yang lalu datang ke
dokter dengan keluhan utama dada berdebar sejak 12 jam yang lalu. Sejaksebulan yang lalu pasien
mengeluh sulit untuk tidur disertai sakit kepala karena lingkunganyang baru lebih panas dan
berisik.Terdapat juga keluhan sesak nafas terutama bila tidurterlentang, air liur terasa berlebihan dan
rasa terbakar didada.Pasien sudah berobat kedokter tetapi tidak ada perubahan.Pasien seorang
pengusaha industri rumah tangga yangmulai berkembang, mempunyai banyak cicilan yang harus
dibayar, dan tidak mempunyaisanak saudara di daerahnya.Pasien sering makan terlambat dan tidak
teratur. Padapemeriksaan fisik didapatkan KU baik, kesadaran penuh, T 120/70 mmHg, frekuensi
nadi 88x/’, suhu 36,5 C.Stresor jenis apakah yang dialami pada pasien ini?
a. Stressor fists
b. Stressor psikis
c. Stressor kimia dan psikis
d. Stressor social
e. Stressor fisis dan social
56. Seorang wanita 43 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan sering
merasasesak tiba-tiba saat sedang merasa cemas.Saat bernafas cepat timbul kram-kram
ditangan dankaki.Pasien sudah melakukan pemeriksaan foto rontgen paru dan EKG dengan
hasil yangnormal. Keadaan yang mendasari hal ini adalah:
a. Gangguan cemas menyeluruh
b. PTSD
c. Depresi
d. Gangguan panic
e. Sindrom Hiperventilasi
57. Laki – laki 45 tahun, pekerjaan wiraswasta, mengeluh sering merasa lemas sejak 5 bulan yang lalu.
Sejak saat itu pasien sering berkeringat, gelisah, dan tidak sanggup menyelesaikan pekerjaan rutin
dikantor.Keluhan ini dirasakan tiba–tiba,lamanya mencapai 1–2 jam.Keluhan bersifat hilang timbul
dan pasien merasa nyaman bila diluar serangan,namun dalam 2 minggu terakhir keluhan menjadi
lebih sering. Pasien sering merasa gelisah dan sedih tetapi tidak tahu apa penyebabnya.Terkadang
pasien menangis sendiri tanpa penyebab yang jelas.Perasaan pasien tidakmenentu. Pasien mengaku
sulit mengawali tidur karena gelisah,tidak ingin bunuh diri tapi takut keluhan ini membawa
kematian.Selama ini pasien teratur minum obat antihipertensi yang dialaminya sejak 4tahun yang
lalu.Saat general check-up didapatkan penurunan fungsi ginjal ringan.20 tahun yang lalu pasien
pernah didiagnosis sakit liver namun menolak diperiksa lanjut.Tatalaksana yang tepat untuk pasien
ini adalah:
a. Psikoterapi
b. Psikoterapi, Buspiron
c. Buspiron
d. Psikoterapi, Alprazolam
e. Alprazolam
58. Seorang pasien laki-laki,29tahun,datang ke poliklinik dengan keluhan sulit tidur.Pasien sudah 2
tahun ini bekerja diperusahaan yang dimiliki oleh orangtua.Pasien mengatakan bahwa dia
sebenarnya berkeinginan melanjutkan studinya keluar negeri,namun tidak diizinkan oleh orang
tua,karena tidak ada yang mengurus perusahaan mereka.Pasien sering berpikir masa depannyaa kan
suram karena bekerja tidak sesuai dengan bidang keilmuannya, iapun sering bertengkar dengan
kedua orangtuanya,karena menurut orangtuanya yang bersangkutan menjalankan perusahaan dengan
cara yang tidak benar,sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan.Pasien kemudian diberi obat
imipramin oleh dokter.Efek samping yang dapat terjadi adalah:
a. Gangguan fungsi tiroid
b. Gangguan fungsi ginjal
c. Gangguan fungsi hati
d. Gangguan fungsi jantung
e. Gangguan fungsi mata.
59. Seorang wanita 28 tahun datang dengan keluhan BAB cair sejak 1 bulan yang lalu.Diare pada pagi
hari,disertai rasa nyeri pada saat setelah defekasi dan kadang terdapat lendir. Pasien juga mengeluh
nyeri perut memberat dan diare pada saat haid.Pasien belum menikah dan tinggal dirumah kontrakan
yang lingkungannya tidak bersih dan terlihat kumuh.Pasien bekerja disebuah kafe malam dikota
besar dan harus membiaya isekolah 3 orang adiknya. Manakah patofisiologi yang paling tepat
menggambarkan kelainan tersebut?
a. Stress menyebabkan hipermotilitas dan gerakan usus segmental yang berperanan mendorong
feces dan gas ke bagian distal.
b. Hiperaktivitas terhadap makanan tertentu menyebabkan penghambatan terhadap hormone
kolesistokinin pada usus.
c. Stress psikososial pada individu dengan gangguan depresi yang menyebabkan gangguan pada
tonus otot polos.
d. Stress menyebabkan peningkatan ambang rangsang pada mukosa visceral yang
menyebabkan pendorongan feces dan gas ke distal usus.
e. Stress menyebabkan gangguan persepsi visceral yang berakibat pada bertambahnya frekuensi BAB
dan bertambahnya jumlah feces.
60. Seorang perempuan berusia 30 tahun, pegawai wartel dan belum menikah, mengeluh nyeri ulu hati
yang hilang timbul sejak 7 bulan yang lalu disertai perut kembung dan berbunyi. Keluhan ini
dirasakan setelah mengkonsumsi jamu temu lawak. Nyeri ulu hati sering kambuh jika pasien merasa
kecapekan, makan asam atau pedas. Pasien juga kadang-kadang mengeluh sulit buang air besar.
Pasien merasa takut penyakitnya tidak akan sembuh, karena sering sekali kambuh, bahkan sudah
berulangkali berobat ke rumah sakit, keluhan tidak juga hilang. Pasien pernah menjalani gastroskopi
hasilnya disebutkan hanya radang ringan. Saat ini pasien sering tidak masuk kerja karena harus
berobat ke rumah sakit.Menurut pengkajian Saudara, kemungkinan diagnosis pada pasien tersebut
adalah:
a. Dyspepsia fungsional dan depresi
b. Dyspepsia fungsional dan irritable bowel syndrome
c. Syndrome organic dan campuran
d. Irritable bowel syndrome dan depresi
e. Dyspepsia organic.
61. Seorang wanita 19 tahun dibawa ke IGD dalam keadaan pingsan. Pengantar mengatakan bahwa
sebelum pingsan pasien diputuskan oleh pacarnya. Pasien kemudian panik dan terengah-engah.
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sebelumnya, dan tidak mempunyai riwayat penyakit
keturunan. Hal yang paling mungkin menyebabkan pingsan pada pasien ini adalah:
a. Perubahan tekanan darah
b. Perubahan sensitivitas insulin
c. Perubahan kadar CO2 darah
d. Perubahan kadar gula darah
e. Perubahan kadar hormone tiroid
62. Seorang wanita berusia 40 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan sulit menelan
makanan padat maupun cair.Keluhan ini sudah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu.Sebelumnya pasien
sudah pernah berobat ke dokter spesialis penyakit dalam, dikatakan ada penyempitan pada
kerongkongannya dan sudah menjalani prosedur businasi sebanyak 2 kali.Pasien juga mengeluhkan
nyeri dada dan mulut yang sering terasa asam. Penatalaksanaan yang tepat pada pasien ini adalah:
a. Esofagomiotomi
b. Pemberian nitrat 10 mg per oral
c. Pemberian nifedipin 20 mg per oral
d. Dilatasi pneumatic
e. Injeksi toxin botulinum
63. Seorang pria berusia 46 tahun datang dengan keluhan BAB cair sejak 1 minggu yang lalu, dengan
frekuensi 4-5x sehari.Pasien mengatakan saat bebersihan merasakan feses terasa seperti
berminyak.Pasien juga mengeluh badan lemas dan pandangan kadang berkunang.Pasien diketahui
mendapatkan operasi besar berupa reseksi ileum sepanjang 70 cm 2 minggu yang lalu.Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80mmHg, nadi 100x/menit, RR 20x/menit, suhu
37,3 oC.Didapatkan konjungtiva pucat dan turgor kulit menurun. Pada pemeriksaan laboratorium
rutin didapatkan Hb 9,4 mg/dl, leukosit 11000, trombosit 270000, dan pada pemeriksaan feses
didapatkan kesan steatore. Komponen nutrisi apa yang akan mengalami gangguan absorbsi pada
pasien diat:
a. Glukosa, protein, asam folat
b. Lemak, asam folat, dan protein
c. Besi, lemak, asam folat
d. Lemak, glukosa, vitamin B12
e. Vitamin B12, garam empedu, lemak
64. Seorang wanita berusia 48 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri abdomen yang disertai diare
berdarah, mual dan muntah.Penurunan berat badan tidak ada.Riwayat demam ada.Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 110/70mmHg, nadi 98x/menit, napas 18x/menit, suhu 37 oC, peristaltic kesan
meningkat.Dilakukan pemeriksaan analisa feses didapatkan eritrosit, telur cacing tidak
ada.Dilakukan kolonoskopi didapatkan ulkus berbatas jelas dengan dasar yang melebar dan dilapisi
eksudat putih kekuningan. Diagnosis yang mungkin pada pasien ini:
a. Colitis ulcerative
b. Colitis tuberculosis
c. Colitis shigella
d. Colitis amoeba
e. Colitis pseudomembran
65. Seorang laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan muntah darah dan BAB hitam sejak 2 hari
lalu.Pasien ada riwayat sering mengkonsumsi jamu-jamuan sejak 1 tahun terakhir oleh karena nyeri
tungkai kanan.Pada pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi didapatkan perdarahan arteri
menyembur namun sumber perdarahan tidak tampak. Yang seharusnya dilakukan pada pasien ini
adalah:
a. Operasi
b. Vasopressin dan nitrate
c. Sclerotherapy
d. Created
e. Pemasangan selang sengstaken Blakemore
66. Seorang wanita 36 tahun datang dengan keluhan mata kuning sejak 5 hari terakhir pada saat
pemeriksaan rutin. Pasien tersebut menyatakan mengalami hal tersebut sejak umur awal dua
puluhan.Keluhan mual, sakit perut, urin gelap, tinja berwarna terang, pruritus, atau penurunan berat
badan disangkal. Pasien tidak berobat sebelumnya karena keluhan ini kadang sembuh sendiri. Dia
mengkonsumsi multivitamin dan beberapa obat herbal.Pasien saat ini sedang hamil trimester 1.Pada
pemeriksaan fisik didapatkan IMT 31 kg/m2, sklera ikterik. Tidak ada stigmata penyakit hati
kronis.Tidak ada organomegali. Pemeriksaan laboratorium normal kecuali untuk bilirubin total 4
mg/dL. bilirubin I adalah 3,2 mg/dL. AST 18 U/L, ALT 24 U/L, dan alkaline fosfatase 100 IU/L.
Hematokrit, dehidrogenase laktat (LDH), dan haptoglobin normal. Hasil uji BSP memanjang.
Kemungkinan diagnosis pasien ini adalah:
a. Sindrom Dubin-Johnson
b. Sindrom Gilbert
c. Sindrom Rotor
d. Sindrom Crigler-Najjar tipe 2
e. Sindrom Crigler-Najjar tipe 1
67. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan BAB warna
merah gelap, nyeri perut tidak ada, riwayat BAB darah segar sejak kecil ada kadang berwarna hitam
namun tidak nyeri. Pemeriksaan fisik didapatkan komposmentis, TD 120/80mmHg, Nadi 90x/menit,
RR 20x/menit, konjungtiva pucat ada.Dilakukan pemeriksaan kolonoskopi didapatkan perdarahan
dari ileum, scanning menggunakan radio label technicum didapatkan akumulasi pada mukosa yang
memproduksi asam di diverticulum. Pernyataan berikut yang sesuai penyakit diverticular adalah:
a. Laktosa akan mengurangi tekanan intraluminal
b. Makanan tinggi selulosa membuat tinja lebih padat mengurangi tekanan intraluminal
c. Distribusi vertikel terbanyak terdapat pada bagian sigmoid saja sebesar 95%
d. Penggunaan obat-obat NSAID meningkatkan resiko terjadinya diverticular
e. Kafein dan alkohol berperan penting sebagai salah satu etiologi penyakit diverticular
68. Seorang laki-laki 61 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan perut membesar. Pasien dilakukan
parasintesis dan diperiksakan analisa cairan asites dan kultur cairan asites. Hasil menunjukkan
jumlah sel leukosit 200/mL dengan 35% sel PMN. Albumin asites 1,2 g/dL, protein ascites 2,6 g/dL,
dan albumin serum 2,6 gr/dL. Kultur cairan asites belum ada hasil. Kemungkinan penyebab ascites
pada pasien ini:
a. Sindrom nephrotic
b. Peritonitis TB
c. Budd-Chiari syndrome
d. Sirois Hepatitis
e. Karsinoma Peritoneal
69. Seorang wanita berusia 25 tahun datang ke Instalasi Rawat Darurat dengan keluhan nyeri ulu hati
sejak 1 bulan terakhir.Nyeri dirasakan terbakar dan menjalar kedada, pasien juga mengeluh terasa
pahit pada lidah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan VAS 3/10, TD 120/80mmHg, nadi 90x/menit,
napas 22x/menit, suhu 36,9 oC, nyeri tekan region epigastrium. Hasil pemeriksaan penunjang
didapatkan Hct 45%, leukosit 7500/uL, foto pemeriksaan endoskopi didapatkan adanya gambaran
lesi yang konfluen pada 2/3 lumen. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini:
a. Esophagitis LA A
b. Esophagitis LA C
c. Barret’s EsophagusEsophagitiss LA B
d. Esophagitis LA D
70. Seorang laki laki usia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan perut membesar disertai nyeri di
perut kanan atas. Riwayat bab hitam disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
pucat, sclera tidak ikterik, eritema palmaris ada. Hasil laboratorium didapatkan Hb 10 mg/dl,
Trombosit 130000, leukosit 4500, AST 34, ALT 20, Bilirubin total 1,8 mg/dl, bilirubin direk 0,4
mg/dl, albumin 3 gr/dl, INR 2. Hasil CT scan abdomen menunjukkan adanya massa berukuran 3 cm
di segmen 7 dan 8 hati. Permukaan hati irreguler, tidak terdapat trombus di vena porta utama, tidak
ada pembesaran kelenjar getah bening.Foto toraks tidak menunjukkan adanya nodul di paru. Pilihan
terapi mengacu rekomendasi Barcelona Clinic Liver cancer (BCLC) pada pasien ini adalah:
a. Transarterial chemoembolization
b. Transplantation hati
c. Sorafenib
d. Radiofrequency ablation
e. Reseksi tumor
71. Seorang laki-laki 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan bab kadang disertai darah
segar sejak 3 bulan lalu. Ayahpasien menderita kanker usus dan sudah meninggal 2 tahun
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal dan pada
pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan regio inguinal kiri. Pasien sudah menjalani
pemeriksaan kolonoskopi dengan hasil adanya polip ukuran 1 cm. Kemudian dilakukan
polipektomi dan biopsi.Hasil biopsinya didapatkan gambaran adenoma tubular dysplasia
tinggi.Kapan waktu yang tepat bagi pasien untuk melakukan kolonoskopi ulang?
a. 6 bulan kemudian
b. 3 tahun kemudian
c. 10 tahun kemudian
d. 1 tahun kemudian
e. 5 tahun kemudian
72. Seorang laki-laki 36 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas sejak lama, dirasakan
memberat sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.Sesak napas dirasakan terus menerus, disertai
batuk tidak berlendir.Demam tidak ada.Pasien selama 3 tahun ini bekerja sebagai penambang batu
kapur.Sebelum bekerja di pabrik tersebut pasien melakukan medical check up dan dikatakan kondisi
baik oleh dokter.Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan redup pada kedua hemithorax superior.
Dilakukan pemeriksaan foto toraks di IGD didapatkan nodul di lobus superior paru dextra et sinistra
dengan kalsifikasi. Pemeriksaan sputum BTA 2x negative, pewarnaan jamur negatif.1 minggu
setelah perawatan sesak berkurang dan dilakukan spirometri didapatkan hasil FVC 69% dan FEV1
45%. Hasil laboratorium Hb 13,5 gr/dl, leukosit 7000/uL, trombosit 218000/uL, hematokrit 40,1%,
ureum 68 gr/dl, kreatinin 1,8 gr/dl, AST 88 U/L, ALT 98 U/L. Apakah diagnosis yang paling tepat
untuk kondisi diatas?
a. Silicosis kronik
b. Silicosis sub akut
c. Silicosis cepat
d. Silicosis akut
e. Silicosis persisten
73. Seorang laki-laki 60 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan batuk berdahak dialami sejak 3
minggu lalu disertai demam dan lemas.Penurunan berat badan disangkal.Riwayat berobat spesifik
disangkal.Pasien perokok berat. Dari pemeriksaan fisis didapatkan TD 120/80mmhg, nadi
80x/menit, suhu 37,8, RR 24x/menit, Barrel chest. Dari pemeriksaan CT-scan thoraks didapatkan
gambaran multipel nodul-nodul kecil.Bila pada pemeriksaan biopsi paru didapatkan kuman
Mycobacterium Kansasi maka terapi yang Anda anjurkan mengacu pada BTS adalah?
a. INH 300 mg + Rifampicin 600 mg selama 18 bulan
b. Rifampicin 600 mg + Etambutol 15mg/kgbb selama 9 bulan + Klaritromisin 500 mg selama 2
bulan
c. Rifampicin 600 mg + Etambutol 15 mg/kgbb selama 9 bulan
d. INH 300 mg + Etambutol 25 mg/kgbb selama 18 bulan
e. INH 300 mg + Rifampicin 600 mg dan Etambutol 15 mg/kgbb selama 18 bulan
74. Seorang wanita 30 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan sering sesak, dada kadang
terasa nyeri, sesak memberat saat aktivitas.Pada spiromettri didapatkan kesan restriksi ringan,
dengan echocardiography kesan dilatasi pada ventrikel kanan, atrium kiri dan ventrikel kiri normal.
TAPSE 20mm, LVEF 70%, dan RVSP 55mmHg. Kemudian pasien dilakukan pemeriksaan
kateterisasi jantung didapatkan Pulmonary artery systolic pressure 50 mmHg, PA diastolic pressure
30 mmHg, respon terhadap vasodilatasi MPAP turun 12 mmHg. Terapi yang tepat pada kasus ini?
a. Nifedipin 30 mg/hari
b. Inhalasi iloprost 200 mcg/24 jam
c. Sildenafil 50 mg/hari
d. Diltiazem 540 mg/hari
e. Sitaxentan 100 mg/hari
75. eorang wanita 30 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan sering sesak, dada kadang
terasa nyeri, sesak memberat saat aktivitas. Pada spiromettri didapatkan kesan restriksi ringan,
dengan echocardiography kesan dilatasi pada ventrikel kanan, atrium kiri dan ventrikel kiri normal.
TAPSE 20mm, LVEF 70%, dan RVSP 55mmHg. Kemudian pasien dilakukan pemeriksaan
kateterisasi jantung didapatkan Pulmonary artery systolic pressure 50 mmHg, PA diastolic pressure
30 mmHg, respon terhadap vasodilatasi MPAP turun 12 mmHg. Indikasi tes vasodilatasi pada
pasien dengan hipertensi pulmonal?
a. Fungsi ventilasi dan perfusi normal
b. Hipertensi pulmonal dengan penurunan LVEF
c. Chronic tromboemboli pulmonary hypertension
d. Hipertensi pulmonal heritable dan idiopatik
e. Hipertensi pulmonal dengan gambaran spirometri obstruksi
76. Seorang perempuan berusia 78 tahun tiba-tiba mengeluh sesak napas berat sejak 2 hari lalu. Saat tiba
di IGD saturasi oksigen 60% yang meningkat menjadi 83% setelah pemberian oksigen masker non
rebreathing 10 L/m. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60 mmHg, HR 108 x/menit, RR 26
x/menit, dan terdapat ronkhi pada seluruh lapangan paru. Pasien selanjutnya diintubasi dan dipasang
ventilator mekanik dengan mode assist-control, RR 24x/menit, Tidal Volume 6mL/kg, FiO2 1.0,
PEEP 12cmH2O, lalu dilakukan pemeriksaan BGA didapatkan hasil: pH 7.20; PaCO2 75 mmHg,
PaO2 39 mmHg HCO3 30 mEq/L. Apakah penyebab hipoksemia pada pasien ini?
a. Keterbatasan difusi
b. Shunt
c. Hiperventilasi
d. Hipoventilasi dan ventilasi perfusi mismatch
e. Ventilasi perfusi mismatch
77. Seorang laki-laki 75 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas progresif sejak 4 tahun
terakhir. Pasien ada riwayat merokok sejak 50 tahun yang lalu dan berhenti sejak 1 tahun ini.Pasien
sudah sering menggunakan obat inhalasi dan obat salbutamol untuk mengurangi sesak napasnya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tampak sesak napas, purse lift breathing, thoraks emfisematous,
retraksi intercostal, sternal lift, dan tampak clubbing finger. TD 120/80mmHg, nadi 110x/menit, RR
32x/menit dengan saturasi oksigen 90%.Pada pemeriksaan paru ditemukan ekspirasi
memanjang.Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13,2gr/dl, Hct 51%, leukosit 6000/uL,
trombosit 320000/uL. Hasil BGA pH 7,25, PaO 2 60, PCO 2 55, HCO 3 26. Pada EKG ditemukan
RAD, p pulmonal pada lead II, III, aVF. Manakah pernyataan yang benar mengenai pemberian
oksigen jangka panjang pada pasien diatas adalah?
a. Apabila saat istirahat PaO2 turun 56-59mmHg
b. Apabila selama latihan saturasi oksigen ≤ 88%
c. Apabila PaO2 selama latihan ≤ 55mmHg
d. Apabila kondisi hematocrit > 50%
e. Apabila PaO2 saat istirahat ≤ 55mmHg dengan komplikasi hipertensi pulmonal, somnolen, dan
aritmia
78. Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan batuk berdahak
yang dirasakan semakin memberat sejak 10 hari terakhir. Pasien sebelumnya sering
mengalami keluhan yang sama sejak berusia 14 tahun tetapi tidak melakukan pengobatan
rutin ke dokter. Saat ini batuk semakin memberat, sputum yang purulent kadang-kadang
bercampur darah disertai sesak napas dan gangguan pencernaan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum pasien tampak kurus, barrel chest, penggunaan otot-otot bantu
napas, ada ronkie pada paru, clubbing finger. Foto toraks tampak gambaran infiltrate pada
lobus apeks, foto sinus tampak gambaran parasinusitis dan uji klorida keringat 80mmol/L.
Berikut pernyataan yang benar tentang fibrosis kistik adalah
a. Merupakan penyakit autosomal dominan akibat mutase gen pada kromosom 7
b. Merupakan kelainan genetik yang bersifat dominan dengan gambarab patobiologik yang
mencerminkan mutasi pada gen CFTR
c. Merupakan kelainan genetik yang bersifat resesif homogen dengan gambaran patobiologik yang
mencerminkan mutasi pada gen CFTR
d. ABPA, abses paru dan TB merupakan masalah paru yang sering dijumpai
e. Uji elektrolit keringat positif disertai 2 mutasi gen dapat menegakkan diagnosis
79. Seorang laki-laki 53 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam tiba-tiba, menggigil, malaise, dan
sesak napas. Pasien tidak merokok dan tidak memiliki riwayat penyakit paru-paru. Hasil
pemeriksaan X-foto thoraks PA dan lateral didapatkan infiltrat kecil yang tersebar merata di seluruh
lapangan paru. Pernyataan dibawah ini yang sesuai untuk histoplasmosis adalah
a. Antigen dari polisakarida histoplasmosis dijumpai di urine pasien histoplasmosis diseminata
b. Diagnosis baku emas histoplasmosis dilakukan pemeriksaan kultur jamur
c.
Histoplasmosis merupakan infeksi jamur patogen nonendemik
d. Pada histoplasmosis kronik tes serologik biasanya negative
e. Tes histoplasmin positif didapatkan pada histoplasmosis paru akut
80. Skala yang dapat digunakan untuk mengetahui kuantitas dan derajat gangguan tidur pada
pasien sleep apnea adalah
a. Skala Borg
b. Skala Epworth
c. Skala Ranson
d. Skala Morse
e. Skala FAST
81. Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas setelah terkena
debu saat pasien membersihkan karpet di kamar.Keluhan disertai hidung gatal, bersin-bersin,
batuk berdahak warna jernih encef, dan mengik.Pasien memiliki riwayat asma dan riwayat
alergi sebelumnya.Pasien juga merokok 2 bungkus perhari sejak 14 tahun lalu.Riwayat asma
pada keluarga tidak diketahui.Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran komposmentis, TD
120/70mmHg, nadi 92x/menit, napas 28x/menit, suhu 37oC, SaO2 93%.Pemeriksaan fisik
ditemukan barrel chest, wheezing dikedua lapangan paru.Pasien sudah dinebulisasi
salmeterol, budesonide dan tiotropium.Pasien juga mendapat montelukast per oral, namun
keluhan sesak masih dirasakan.Hasil laboratorium Hb 15gr/dl, leukosit 12000/mm3, hitung
jenis didapatkan neutrophil 60%, eosinophil 10%.Tinggi badan 170cm, BB 70 kg. Pasien
membawa hasil pemeriksaan spirometri :
Tatalaksana medikamentosa selanjutnya yang dapat dipertimbangkan pada pasien ini:?
a. Aminofilin
b. Romflumilast
c. Metilprednison
d. Teofilin
e. Mepolizumab
82. Seorang perempuan berusia 20 tahun dibawa ke UGD karena nyeri dada terutama bila menarik
napas. Sesak napas ada namun pasien masih bisa tidur terlentang.Pasien di diagnosis SLE sejak 2
bulan yang lalu dan mendapat terapi mycophenolate mofetil 2 x 500 mg dan metilprednisolon 2 x 8
mg. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan pasien tampak sakit berat, tekanan darah 90/60 mmHg ;
frekuensi nadi 108x/menit ; frekuensi napas 26x/ menit , suhu 38 oC; JVP 5+3 cm H 2O; gerakan
toraks masih simetris, auskultasi paru tidak terdengar ronki, friction rub ada, pemeriksaan ictus
kordis tidak terlihat, detak jantung teraba lemah di sela iga 5 kiri dan suara jantung sedikit menjauh.
Sebelumnya pasien sudah minum ibuprofen 400mg selama 7 hari namun belum ada perbaikan,
kemudian pasien kontrol ke dokter spesialis jantung dan diberikan tambahan colchisin. Berapa lama
pemberian colchisin pada kasus ini?
a. 3 minggu
b. 6 bulan
c. 12 bulan
d. 3 bulan
e. 9 bulan
83. Seorang pria usia 24 tahun datang di Unit Gawat Darurat dengan keluhan sesak napas, nyeri
dadaserta mual muntah disertai demam sejak 1 minggu sebelumnya. Keluhan disertai dengan
nyeri persendian dan otot pasien. Diketahui pasien merupakan pengguna obat-obatan narkoba
injeksi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan petekia di konjungtiva palpebra dan mukosa bukal.
Didapatkan BB 50 kg, murmur sistolik grade 3/6 di ICS IV parasternal kiri. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 14 g/dL, Hct 48%, Leukosit 15000 /µl, trombosit
100000/µl. LED 75 mm/satu jam pertama, CRP meningkat. Setelah diberikan terapi empirik
selama 1 minggu, hasil kultur darah menunjukkan jenis kuman Staphylococcus spp. Pasien
diberi terapi Vankomisin 1500 mg/hari dan Gentamisin 150 mg/hari. Setelah dilakukan terapi
selama 4 minggu, dilakukan ekokardiografi evaluasi, didapatkan vegetasi dengan ukuran 10
mm. Tindak lanjut yang perlu dilakukan pada pasien tersebut adalah:
a. Intervensi surgical
b. Menambah kombinasi antibiotik (Flu)kloksasilin
c. Kultur ulang darah untuk menentukan jenis kuman dan sensitivitas antibiotic
d. Melanjutkan terapi dan dilakukan ekokardiografi evaluasi lagi 4 minggu kemudian
e. Mengganti antibiotik dengan golongan carbapenem
84. Seorang wanita 23 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan panas badan hilang timbul ,
sariawan di mulut yang susah sembuh, kemerahan pada wajah dan bengkak pada dua tungkai 6
bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjunctiva anemis, butterfly rash  dan oral ulcer.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hb 6.7 g/dL, leukosit 3200/mm3, trombosit 76.000/mm3,
albumin 2.5, LED 40, urine lengkap: protein +3, sedimen eritrosit +1, leukosit (-), ANA test positif,
Anti DsDNA positif. Pasien mendapatkan terapi Metilprednisolon dan azatrioprin.Apa saja yang
harus dipantau selama pemberian azatrioprin?
a. Mielosupresif, hepatotoksik, gangguan limfoproliferatif
b. Retinopati, gangguan GIT, rash, myalgia
c. Cushingoid, hipertensi, dislipidemi, osteonecrosis
d. Keganasan, sistitis hemoragik, infertilitas, osteoporosis
e. Pendarahan saluran cerna, hepatotoksik, sakit kepala, hipertensi, nefrotoksik
85. Seorang wanita 82 tahun dievaluasi dengan riwayat 2 minggu sakit kepala kiri dengan nyeri saat
mengunyah, disertai nyeri tumpul di bahu dan pinggul.Dia tidak punya riwayat penyakit sebelumnya
atau riwayat keluarga dengan keluhan seperti ini.Dia tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan
apapun. Pada pemeriksaan fisik, suhu adalah 38,1 ° C, tekanan darah 132/86 mm Hg, denyut nadi 88
/ menit , dan laju respirasi adalah 18 / menit, indeks massa tubuh 25. Pemeriksaan mata dalam batas
normal.Ada nyeri dan bengkak daerah temporal kiri.Nyeri sedang sampai berat didapatkan pada
kisaran gerakan bahu dan pinggul.Pada palpasi tidak ada rasa sakit di sekitar sendi
temporomandibular.Pemeriksaan laboratorium, termasuk panel metabolik dasar, hitung darah
lengkap, dan kimia hati, adalah normal; laju sedimentasi eritrosit adalah 85 mm / jam.Manakah dari
berikut ini yang langkah paling tepat dalam manajemen pasien di atas?
a. Inisiasi dengan prednisone 60 mg/hari
b. Pemeriksaan MRI kepala
c. Inisiasi pemberian Azatriopin 1-2 mg/kgBB/hari
d. Inisiasi dengan prednisone, 15 mg/hari
e. Pemeriksaan biopsy arteri temporal
86. Seorang perempuan berusia 38 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada persendian
jari-jari tangan kanan dan kiri.Nyeri dirasakan sejak 6 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan kaku
terutama di pagi hari dengan durasi lebih dari 1 jam dan membaik dengan aktivitas. Pasien juga
sering mengeluhkan badan terasa lelah, penurunan nafsu makan dan terkadang demam.Pada
pemeriksaan fisik didapatkan adanya deformitas Zthumb  di sendi PIP III-V manus dextra-
sinistra.Pada pemeriksaan radiologis didapatkan adanya gambaran pembengkakan jaringan lunak
disertai dengan adanya osteoporosis juxta-articular pada sendi tersebut. Yang bukan merupakan
indikasi terapi bedah pada pasien ini adalah:
a. Nyeri berat disertai kerusakan sendi yang ekstensif
b. Keterbatasan fungsi gerak yang bermakna
c. Adanya rupture tendon
d. Adanya nodul rematoid
e. Adanya kompresi saraf
87. Seorang perempuan berusia 54 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan munculnya ruam
dan urtika pada tubuh sejak 2 minggu yang lalu.Disertai adanya luka pada kedua mata
kakinya.Pasien juga mengeluhan nyeri di persendian terutama lutut dan jari jari kaki. Pada kondisi
dingin, ujung jari pasien berubah warna menjadi pucat dan membiru namun beberapa saat kemudian
akan kembali seperti semula Pasien memiliki riwayat hepatitis C sejak 5 tahun yang lalu. Dari hasil
pemeriksaan penunjang didapatkan adanya proteinuria dan hematuria pada urinalisis. Selain itu pada
pemeriksaan darah didapatkan kadar C3 dan C4 yang rendah, RF (+), Anti HCV (+). Berikut
merupakan diagnosis kerja yang mungkin pada pasien ini adalah :
a. Behcet Disease
b. Arteritis Takayasu
c. Vaskulitis Krioglobulinemia
d. Vaskulitis lekositoklastik kutaneus
e. Wagener Granulomatosus
88. Laki2 usia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung sejak 1 tahun yang lalu, nyeri dan kaku
dirasakan paling berat saat pagi hari hingga pasien sulit untuk bangun dari tempat tidur, pasien
pernah mengalami sakit mata sebelumnya didiagnosa uveitis, pemeriksaan fisik didapatkan td
120/80 n 88x/menit rr 20x/menit, schober tes +, chest expansion test 2cm, foto lumbosacral
didapatkan sacroilitis bilateral grade 3, dan sindesmofit, pasien telah berobat kedokter dan diberi
obat anti nyeri namun nyeri tidak berkurang, terapi yang paling tepat untuk pasien adalah:
a. Asam mefenamat
b. Sulfasalazine
c. Adalimumab
d. Kortikosteroid
e. Methotrexate
89. Seorang perempuan, usia 42 tahun datang dengan keluhan kulit telapak tangannya mengeras sejak 6
bulan ini, memberat 1 minggu terakhir. Pasien juga sulit membuka mulut 1 minggu ini. Selain itu,
pasien mengeluhkan adanya kembung, sulit menelan, rasa terbakar di dada, sesak napas yang hilang
timbul dan kebiruan pada jari-jari tangan bila terkena dingin. Pasien tidak pernah berobat
sebelumnya.Riwayat hipertensi disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/100 mmHg,
nadi 118 x/menit, RR 28 x/menit, didapatkan salt and pepper appearance  pada kulit. Dari
pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 8,1 mg/dL, leukosit 6700/μL, trombosit 81.000/μL, BUN 72
gr/dL, Cr 2,1 gr/dL, LED 115, ANA tes positif, Scl-70 positif, anti-topoisomerase positif, dan dari
foto thoraks didapatkan fibrosis paru. Riwayat hipertensi disangkal. Salah satu terapi untuk
mengatasi komplikasi yang terjadi pada pasien tersebut yaitu:
a. B-Blocker
b. ACE-Inhibitor
c. Prostasiklin
d. Calcium Channel bloker
e. Terapi Ultraviolet
90. Seorang pasien wanita datang ke rumah sakit dengan keluhan pada mata.Keluhan berupa rasa panas
seperti terbakar, disertai gatal dan mata merah.Pasien juga mengeluhkan mulut yang terasa kering.
Tes yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis khususnya dalam mengevaluasi kelenjar air
liur adalah:
a. Sialometri
b. Rose Bengal
c. Skintigrafi
d. Sialografi
e. Schimer
91. Seorang perempuan 53 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri dan bengkak pada sendi-
sendi tangan.Pasien juga mengeluh kaku pada persendian di pagi hari saat bangun tidur dan kaku
berkurang bila mulai aktivitas.Keluhan ini sudah dirasakan lebih dari 3 bulan walaupun pasien sudah
minum obat pengurang nyeri dari warung.Pada pemeriksaan fisik didapatkan atritis sendi
metakarpofalangeal II dan III manus dextra, metakarpofalangeal II-IV manus sinistra, dan artritis di
pergelangan tangan kanan. Hasil laboratorium menunjukkan LED 101mm/jam dan faktor
rheumatoid positif. Pasien akan diberikan terapi meloksikam 1x15 mg, metotrexate 10mg/minggu,
dan hidroksikloroquin 1x200 mg. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai efek samping yang
dapat terjadi karena terapi hidroksikloroquin:
a. Keluhan tersering pasien berupa melihat benda menjadi ganda/dobel
b. Hasil OCT berupa gambaran “flying saucer sign”
c. Dapat menyebabkan efek samping retinal toxicity
d. Evaluasi dengan pemeriksaan Optical Coherence Tomography  (OCT)
e. Toksisitas pada mata terkait dengan dosis dan durasi terapi
92. Seorang perempuan 53 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri dan bengkak pada sendi-
sendi tangan.Pasien juga mengeluh kaku pada persendian di pagi hari saat bangun tidur dan kaku
berkurang bila mulai aktivitas.Keluhan ini sudah dirasakan lebih dari 3 bulan walaupun pasien sudah
minum obat pengurang nyeri dari warung.Pada pemeriksaan fisik didapatkan atritis sendi
metakarpofalangeal II dan III manus dextra, metakarpofalangeal II-IV manus sinistra, dan artritis di
pergelangan tangan kanan. Hasil laboratorium menunjukkan LED 101mm/jam dan faktor
rheumatoid positif. Pasien akan diberikan terapi meloksikam 1x15 mg, metotrexate 10mg/minggu,
dan hidroksikloroquin 1x200 mg. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai efek samping yang
dapat terjadi karena terapi hidroksikloroquin:
a. Hasil OCT berupa gambaran “ flying saucer sign”
b. Keluhan tersering pasien berupa melihat benda menjadi ganda/dobel
c. Dapat menyebabkan efek samping retinal toxicity
d. Evaluasi dengan pemeriksaan Optical Coherence Tomography  (OCT)
e. Toksisitas pada mata terkait dengan dosis dan durasi terapi
93. Seorang perempuan 43 tahun datang ke poliklinik.Pasien adalah seorang ibu dengan 3 orang
anak.Pasien bekerja di tempat pengasuhan balita selama 6 hari dalam seminggu.Pasien mengeluh
nyeri pada kepala, leher, punggung, dan paha sejak 3 bulan terakhir.Pasien sering merasa lelah saat
bekerja, juga sering mengeluh sulit tidur.Menurut suaminya, pasien mendengkur keras bila
tidur.Suami pasien bekerja sebagai sales obat, dan akhir-akhir ini lebih sering dirumah karena ada
pengurangan tenaga dari perusahaannya.Pasien mengaku saat ini sering memikirkan anaknya yang
pertama, yang sangat ingin melanjutkan sekolah ke jenjang kuliah setelah lulus SMA 3 bulan
lagi.Awalnya keluhan nyeri berkurang dengan minum obat piroksikam.Namun saat ini obat tidak
mengatasi keluhan nyerinya.Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada otot paraspinal servikal,
torakal, gluteus dan kuadriseps femoris.Hasil laboratorium dalam batas normal. Pernyataan berikut
yang tidak benar terkait kelainan pada pasien:
a. Kebanyakan pasien dengan ansietas akan mengalami kesembuhan total
b. Berdasarkan ACR 2010, diagnosis tegak bila gejala telah ada minimal 3 bulan
c. Sindroma yang dialami pasien terkait kelelahan, ansietas, atau depresi
d. Prognosis pada pasien usia muda lebih baik
e. Pasien tidak memiliki penyakit lain yang dapat menjelaskan nyeri yang dialami
94. Seorang wanita 64 tahun datang dengan keluhan batuk darah dan sesak sejak 2 hari yang
lalu.Keluhan disertai dengan rasa kelelahan dan penurunan BB sejak 3 bulan terakhir.Riwayat
penyakit dahulu didapatkan osteoporosis, tidak didapatkan riwayat asma.Pemeriksaan fisik
didapatkan RR 44x/menit, Nadi 120x/menit, Tekanan darah 140/80 mmHg, tidak didapatkan
wheezing, dengan pemeriksaan jantung dalam batas normal.Tidak didapatkan pembengkakan
sendi tetapi didapatkan bercak merah yang dapat diraba di kulit.Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 10 mg/dL, BUN 80 mg.dL, Cr 4 mg/dL. Dari urinalisis
didapatkan proteinuria +1, eritrosit 25-30/lp, dan sedimen eritrosit +. Dari pemeriksaan CT-
scan paru didapatkan infiltrat alveoli yang difus konsisten dengan gambaran perdarahan
alveoli.Didapatkan titer antimyeloperoxidase positif 103 U/ml (N < 1.4 U/ml).Pada
pemeriksaan biopsi pembuluh darah didapatkan vaskulitis leukositoklastik. Diagnosis yang
paling mungkin pada pasien ini adalah:
a. Wagener’s Granulomatosa
b. Cryoglobulinemia
c. Polyarteritis nodosa
d. Microscopic polyangilitis
e. Churg-Strauss syndrome
95. Seorang laki-laki berusia 64 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas yang semakin
memberat sejak 1 hari yang lalu.Pasien sering mengalami sesak napas sejak 1 tahun terakhir,
terutama ketika pasien sedang bekerja di ladang. Pasien memiliki riwayat kencing manis sejak 10
tahun yang lalu dan tidak control teratur. Vital sign didapatkanTD 80/60 mmHg, nadi 94x/menit
irregular, nafas 26x/menit, suhuafebris. Pada pemeriksaan fisik JVP 5+3 cmH2O, pemeriksaan paru
didapatkan ronki kasar di kedua lapangan paru basal, apeks jantung 2 jari lateral LMCS RIC VI.
Pada EKG didapatkan hasil seperti di bawah ini: Apa penatalaksanaan yang paling tepat pada
pasien?
a. Injeksi digoxin 0,25 mg IV
b. Injeksi furosemide 20 mg iv
c. Injeksi amiodaron 300 mg iv
d. Defibrilasi 200 joule
e. Kardioversi synchronized 120 joule
96. Seorang laki-laki, 52 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang dialami sejak 2 minggu
terkahir, sesak dipengaruhi aktivitas, dan tidur dengan 2 bantal.Batuk tidak ada.Demam ada
timbul bersamaan dengan keluhan sesak.Selain itu terdapat keluhan bengkak pada kedua
kaki.Pasien riwayat terdiagnosis Carcinoma nasofaring dan menjalani radioterapi 6 bulan
yang lalu. Pemeriksaan fisik pasien komposmentis, TD 130/80 nadi 114x/menit, JVP 5+2,
terdapat tanda kussmaule, hepatomegali, dan asites. Elektokardiografi menunjukkan voltase
rendah.Ekokardiografi menunjukkan penebalan perikard. Terapi kausal untuk memperbaiki
keluhan dan prognosis pada pasien tersebut adalah:
a. Reseksi perikard
b. Beta bloker
c. Diuretic
d. Kortikosteroid
e. Pungsi perikard
97. Adanya endapan kompleks imun membran basalis organ pada sindrom Goodpasteur ditandai dengan
trias:
a. Hemoptoe, Glomerulonefritis, ANA test
b. Hemoptoe, Glomerulonefritis, Anti-GBM
c. Hemoptoe, Glomerulopati, ANCA
d. Hematemesis, Akut Tubular Nekrosis, ANCA
e. Hematemesis, IgA Nefropati, Anti DsDNA
98. Seorang laki-laki usia 24 tahun bekerja sebagai pembuat roti datang ke poliklinik dengankeluhan
sesak napas disertai mengi, batuk , mata gatal saat sedang bekerja. Pasien barusaja mulai bekerja
setelah lulus kuliah. Pasien tidak merokok dan tidak memiliki riwayatasma sebelumnya, tetapi sering
mengeluh gatal bila makan makanan laut.Keluhan sesakini memburuk pada hari kerja dan membaik
pada hari libur.Pemeriksaan fisik tanda vitaldalam batas normal, tidak ada wheezing.Pemeriksaan
apakah yang paling tepat untuk menegakkan diagnosa pada pasien ini?
a. Pemeriksaan peak expiratory flow rate (PEFR) selama hari-hari kerja dan beberapa Hari libur
dirumah
b. Pemeriksaan peak expiratory flow rate (PEFR) selama hari-hari kerja
c. Pemeriksaan spirometri sebelum dan saat shift kerja
d. Serum IgE
e. Pemeriksaan spirometri pada saat dan setelah shift kerja
99. Seorang perempuan 30 tahun datang dengan keluhan sesak nafas, sesak dirasakan setiappasien
kembali ke tempat kerja.Pasien juga merasakan demam.pemeriksaan fisik TD100/60, RR 26x/mnt,
tidak didapatkan ronkhi maupun wheezing, dari pemeriksaanspirometri didapatkan penurunan KVP
maupun VEP1. Pada pemeriksaan histopatologisdidapatkan gambaran Hiperplasia kelenjar mukus
dan infiltrasi sel PMN di dindingbronkus. Diagnosis pasien ini adalah :
a. Byssinosis
b. Coal Workers
c. Asbestosis
d. Berylliosis
e. Silikosis
100. Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan sesak napas tiba-tiba saat sedang
makanes kacang merah.Sesak disertai mengi.Pasien tidak merokok.Dari pemeriksaan
fisikdidapatkan TD 120/80 mmhg, nadi 90 x/menit.Suara napas vesikuler, wheezing
(+).Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa yang paling tepatpada
pasien ini adalah:
a. Rontgen thoraks
b. Pemeriksaan sputum
c. Analisis gas darah
d. Prick tes
e. Uji provokasi bronkus

Anda mungkin juga menyukai