Keperawatan Jiwa
Oleh Kelompok 4 :
Dosen Pengampu :
Ns. Sulastri, M.Kep., Sp. Jiwa.
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien :
DS : klien mengatakan bahwa dirinya merasa dalam keadaan baik dan sehat.
DO : klien tampak sehat, tidak lemas, dan ceria.
2. Masalah keperawatan : defisit pengetahuan
3. Tujuan khusus yang akan dicapai dalam interaksi kali ini : untuk memahami tentang
covid-19
4. Tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan khusus :
menjelaskan pengertian, cara penularan dan cara pencegahan.
Assalamuaikum pak, perkenalkan nama saya elda maysari yang bertugas pada pagi
hari ini diruangan nuri dari jam 8.00-13.00. boleh saya lihat gelang registrasinya pak?
Fase Kerja (Ringkasan kalimat yang akan digunakan dalam melaksanakan tindakan
keperawatan)
1. Baik pak lansung kita mulai saja ya pak?
2. Bapak sebelumnya sudah mengerti apa itu covid-19?
3. Sekarang saya akan menjelaskan apa itu covid-19?
4. Covid-19 itu penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi virus corona baru atau
SARS-CoV-2 yang berasal dari keluarga corona kemudian, virus corona baru ini
menular ke manusia melalui hewan, virus corona ini menyerang sistem
pernapasan, sistem pernapasan itu termasuk hidung, tenggorakan dan paru-paru.
5. Untuk gejala awal virus corona atau covid 19 ini menyerupai flu, yaitu demam,
pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
6. Setelah itu gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Ada tiga gejala
umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus corona, yaitu demam >38
derajat celcius, batuk kering, sesak nafas.
7. Gejala-gejala covid-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2hari-2minggu setelah
penderita terpapar virus corona.
8. Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan bapak terinfeksi virus ini
9. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang
lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat
pergi berbelanja bahan makanan.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat
umum.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi
makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah
stres.
Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu
ke tempat sampah.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.
Fase Terminasi
a. Mengevaluasi kemampuan klien apakah sudah mencapai tujuan khusus atau belum
“bagaimana pak setelah saya jelaskan tadi, apakah bapak sudah mengerti tentang virus
corona, pencegahan dan gejalanya?”
b. Memberikan pujian sepanjang interaksi
“bapak bagus sekali tadi sudah mendengarkan penjelasan saya dengan baik, dan bapak
pintar sudah mengerti penjelasan yang kita bahas”
c. Mengevaluasi apakah pasien sudah mengerti hasil pembicaraan kali ini
“Bagaimana bapak, apakah bapak sudah mengerti”
d. Menanyakan apakah ada yang masih bisa dibantu atau adakah yang masih ingin
ditanyakan
“apakah ada yang masih bisa dibantu pak, atau bapak masih bingung dengan yang saya
jelaskan tadi?”
e. Menjelaskan tindak lanjut yang sesuai dengan topik kali ini
“jika bapak belum mengerti bapak bisa bertanya lagi pada kami”
f. Menyepakati kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat, dan berapa lama)
“jika ada yang ingin ditanyakan bisa menghubungi situs web kami
www.rumahsakitcinta.com, jadi bapak bisa langsung bertanya melalui situs web kami”.
ROLEPLAY
ORANG SEHAT JIWA
Kasus Pemicu
Disebuah puskesmas terdapat klien bernama Tn.R berumur 55 tahun pekerjaan klien
adalah penjual nasi goring keliling, klien mengatakan tidak memiliki gejala Covid-19 dan tidak
memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Tn. R mengatakan nafsu makan baik,
dan tidur nyenyak. Tn. R mengatakan tidak mudah mersa takut tidak memiliki gejala di atas
(demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, kesulitan benafas yang parah, pneumonia ringan berat,
memiliki penyakit kronis) Tn. R mengatakan tidak mengalami tangan gemetar, Tn. R tidak
merasa cemas, tegang atau khawatir.
Perawat : Assalamuaikum pak, perkenalkan nama saya elda maysari yang bertugas pada
pagi hari ini diruangan nuri dari jam 8.00-13.00. boleh saya lihat gelang registrasinya pak?
Perawat : Bapak tadi pagi kan kita sudah membicarakan bahwa kita siang ini akan
membahas tentang covid-19.
Perawat : Kita akan membahas tentang covid-19, bapak mau membahasnya di sini saja
atau ditempat lain? Baiklah pak, saya punya waktu dari jam 12.30 sampai 30 menit kedepan.
Perawat : Sekarang saya akan menjelaskan apa itu covid-19. Covid-19 itu penyakit yang
ditimbulkan oleh infeksi virus corona baru atau SARS-CoV-2 yang berasal dari keluarga corona
kemudian, virus corona baru ini menular ke manusia melalui hewan, virus corona ini menyerang
sistem pernapasan, sistem pernapasan itu termasuk hidung, tenggorakan dan paru-paru.
Perawat : Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-
faktor yang bisa menyebabkan bapak terinfeksi virus ini. Terapkan physical distancing.
Perawat : Physical distancing yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan
jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
Perawat : bagaimana pak setelah saya jelaskan tadi, apakah bapak sudah mengerti tentang
virus corona, pencegahan dan gejalanya?
Perawat : bapak bagus sekali tadi sudah mendengarkan penjelasan saya dengan baik, dan
bapak pintar sudah mengerti penjelasan yang kita bahas
Perawat : apakah ada yang masih bisa dibantu pak, atau bapak masih bingung dengan yang
saya jelaskan tadi?
Pasien : tidak ada sus, saya sudah mengerti
Perawat : jika bapak belum mengerti bapak bisa bertanya lagi pada kami
Perawat : jika ada yang ingin ditanyakan bisa menghubungi situs web kami
www.rumahsakitcinta.com, jadi bapak bisa langsung bertanya melalui situs web kami
A. Kondisi Pasien
Mengkritik diri sendiri
Perasaan tidak mampu
Pandangan hidup yang pesimis
Penurunan Produktivitas
Penolakan terhadap kemampuan diri
Tidak berani menatap lawan bicara
Lebih banyak menunduk
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
C. Tujuan
Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
Pasien dapat menyusun Jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih
D. Tindakan Keperawatan
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien. Untuk
membantu pasien dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang masih
dimilikinya, perawat dapat :
1) Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek pod=sitif yang dimiliki
pasien seperti kegiatan pasien di rumah skit, di rumah, dalam keluarga dan
lingkungan adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien.
2) Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu pasien
penilaian yang negatif.
Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan. Untuk tindakan pada
poin ini, perawat dapat :
1) Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini.
2) Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri
yang diungkapkan pasien.
3) Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif.
Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih. Tindakan
yang dapat dilakukan :
1) Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dan dipilih
sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.
2) Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan secara
mandiri, mana kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan
kegiatan apa saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan
terdekat pasien.
3) Berikan contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan pasien. Susun
bersama pasien dan buat daftar kegiatan sehari-hari.
Melatih kemampuan yang dipilih pasien, dengan cara :
1) Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan yang dipilih.
2) Bersama pasien memperagakan kegiatan yang ditetapkan.
3) Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan pasien.
Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih, dengan cara :
1) Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan.
2) Beri pujian atas kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari.
3) Tingkatkan kegiatan sesuai dengn tingkat toleransi dan perubahan setiap kegiatan.
4) Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih.
Berikan kesempatan mengungkapkan perasannya setelah pelaksanaan kegiatan.
Fase Orientasi
Perawat : Selamat pagi, Perkenalkan nama saya Listiani, biasa dipanggil Lilis,
saya mahasiswa keperawatan Poltekkes Tanjungkarang yang sedang
praktik diruangan ini, bagaimana keadaan ibu hari ini ?
Perawat : Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan
yang pernah ibu lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana
yang masih dapat ibu dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu
kegiatan untuk kita latih.
Perawat : Dimana kita duduk ? Bagaimana kalau di ruang tamu ?
Perawat : Kalau selama 20 menit bagaimana?
Fase Kerja
Fase Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan
merapikan tempat tidur ?
Perawat : Yah, ternyata ibu banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di
rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah ibu
praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan ini dapat dilakukan
juga di rumah setelah pulang nanti.
Perawat : Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu mau berapa kali
sehari merapikan tempat tidur?
Perawat : Bagus sekali, dua kali sehari saat pagi ketika bangun tidur dan sore hari
ya?
Perawat : Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua ya bu. Ibu masih
ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah selain
merapihkan tempat tidur?
Perawat : Ya bagus, cuci piring. Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring
besok jam 8 pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi bagaimana?
Perawat : Baiklah, kalau begitu sampai bertemu besok pagi ya bu.
Perawat : Sama-sama ibu, saya permisi bu.
ROLEPLAY
GANGGUAN KONSEP DIRI HARGA DIRI RENDAH
Fase Orientasi
Perawat : Selamat pagi, Perkenalkan nama saya Listiani, biasa dipanggil Lilis,
saya mahasiswa keperawatan Poltekkes Tanjungkarang yang sedang
praktik diruangan ini, bagaimana keadaan ibu hari ini ?
Pasien : Selamat pagi suster, keadaan saya baik-baik rasanya. (Pasien menjawab
sambil menunduk, tidak melakukan kontak mata)
Perawat : Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan
yang pernah ibu lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana
yang masih dapat ibu dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu
kegiatan untuk kita latih.
Pasien : Boleh suster.
Perawat : Dimana kita duduk ? Bagaimana kalau di ruang tamu ?
Pasien : Boleh sus, tapi kita berapa lama ngobrolnya sus?
Perawat : Kalau selama 20 menit bagaimana?
Pasien : Iya suster.
Fase Kerja
Perawat : Ibu, apa saja kemampuan yang ibu miliki?
Pasien : Tidak banyak (pasien tampak menekuk bibir), saya bisa merapihkan
tempat tidur sus.
Perawat : Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah
tangga yang biasa ibu lakukan?
Pasien : Mencuci piring, mencuci baju.
Perawat : Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu ?
Pasien : Iya saya juga bisa merapihkan kamar dan menyapu.
Perawat : Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang ibu miliki.
Nah, daftarnya sudah saya buatkan bu. Nanti jika ibu melakukan suatu
kegiatan jangan lupa diisi daftarnya. Jika melakukan sendiri tanpa
diingatkan, tulis M (msndiri). Jika diingatkan tulis B (bantuan), dan
tanda (-) jika ibu tidak melakukan.
Pasien : Ternyata sedikit sekali ya suster.
Perawat : Tentu saja tidak sedikit bu, lima kemampuan untuk saat ini sudah cukup
banyak. Nah ibu, dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang
masih dapat ibu dikerjakan di rumah sakit ?
Pasien : Saya rasa merapihkan kamar sus, menyapu, dan merapihkan tempat
tidur. (Pasien menatap perawat)
Perawat : Bagus sekali bu, jadi ada tiga kegiatan yang bisa dilakukan di rumah
sakit ya. Sekarang, coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa
dikerjakan di rumah sakit ini.
Pasien : Saya mau merapihkan tempat tidur saja sus.
Perawat : Merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita
latihan merapikan tempat tidur ibu. Mari kita lihat tempat tidur ibu
Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?
Pasien : (Menganggguk) Tempat tidur saya kurang rapih rupanya.
Perawat : Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu
bantal dan selimutnya.
Pasien : (Memindahkan bantal dan selimut dari tempat tidur)
Perawat : Bagus sekali ibu! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita
balik. Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas,
ya.
Pasien : (Memasang seprai, mengikuti arahan suster)
Perawat : Bagus! Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir
masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah
atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki.
Pasien : Sudah selesai suster. (Tampak tersenyum tipis)
Perawat : Wah, ibu sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba
perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan?
Pasien : Beda suster, jadi lebih rapih.
Perawat : Bagus! Nah sekarang mari kita isi dafatr kegiatan yang sudah saya
buatkan sebelumnya.
Pasien : (Mengisi daftar kegiatan)
Perawat : Baik sekali. Apabila ibu melakukan kegiatan jangan lupa untuk mengisi
daftar kegiatannya seperti yang saya jelaskan sebelumnya ya.
Pasien : Iya suster.
Fase Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan
merapikan tempat tidur ?
Pasien : Saya merasa senang dapat merapihkan tempat tidur sus.
Perawat : Yah, ternyata ibu banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di
rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah ibu
praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan ini dapat dilakukan
juga di rumah setelah pulang nanti.
Pasien : (Tersenyum saat mendengar pujian suster) Terimakasih suster.
Perawat : Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu mau berapa kali
sehari merapikan tempat tidur?
Pasien : Kalau dua kali sehari bagaimana sus? Waktu pagi dan sore sus.
Perawat : Bagus sekali, dua kali sehari saat pagi ketika bangun tidur dan sore hari
ya?
Pasien : Iya suster.
Perawat : Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua ya bu. Ibu masih
ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah selain
merapihkan tempat tidur?
Pasien : Mencuci piring, suster.
Perawat : Ya bagus, cuci piring. Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring
besok jam 8 pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi bagaimana?
Pasien : Boleh suster.
Perawat : Baiklah, kalau begitu sampai bertemu besok pagi ya bu.
Pasien : Iya suster, terimakasih banyak.
Perawat : Sama-sama ibu, saya permisi bu.
Pasien : Oh iya, silahkan suster.
∞∞∞Selesai∞∞∞
ANALISIS PROSES INTERAKSI
PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI HARGA DIRI RENDAH
Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal Analisis Berpusat Pada Analisis Berpusat Rasional
Perawat Pada Pasien
Fase Orientasi
P: Selamat Pagi, Perkenalkan P : Tersenyum, P ingin membuka K tampak ragu dengan Salam dan
nama saya Listiani, biasa Memandang pasien percakapan dengan K. P orang baru yang masuk memperkenalkan diri
dipanggil Lilis, saya K : Menatap sekilas lalu menanyakan kabar K ke lingkungannya. merupakan kalimat
mahasiswa keperawatan menunduk dengan harapan K akan pembuka untuk
Poltekkes Tanjungkarang yang merespon sapaan P. memulai suatu
sedang praktik diruangan ini, percakapan sehingga
bagaimana keadaan ibu hari dapat terjalin rasa
ini ? percaya.
K: Selamat pagi suster, keadaan K : Menunduk, tidak K ragu dengan orang
saya baik-baik rasanya. melakukan kontak P merasa senang karena K baru, tetapi sudah dapat
mata tampak tidak merespon sapaan P. mengatakan apa yang
yakin dirasakan.
P : Tersenyum,
memandang pasien
P: Bagaimana, kalau kita P mengajak K untuk K tidak yakin. Menjelaskan tujuan
bercakap-cakap tentang P : Menatap pasien, bercakap-cakap lebih lanjut akan membantu klien
kemampuan dan kegiatan yang Tersenyum dan menjelaskan tujuan memahami
pernah ibu lakukan? Setelah kedatangan dengan harapan bahwasanya kegiatan
itu kita akan nilai kegiatan K : Menunduk, ekspresi K dapat memahami bahwa yang akan dilakukan
mana yang masih dapat ibu wajah datar kegiatan ini dapat menjadi tentunya akan
dilakukan. Setelah kita nilai, hal positif yang bersifat membawa dampak
kita akan pilih satu kegiatan membangun. baik bagi klien.
untuk kita latih.
K: Boleh suster. K : Menatap perawat P merasa senang karena K K tidak yakin tetapi
Sekilas mulai berani menatap mata menunjukkan
P : Menatap pasien P walau hanya sekilas keberanian untuk
untuk menjawab ajakan P. mencoba.
P: Dimana kita duduk ? P : Menatap pasien, P bertanya dengan harapan
Bagaimana kalau di ruang menaikkan kedua K akan mendapat
tamu ? alis, menunjukkan keberanian lagi untuk
ekspresi antusias, menatap P, selain itu P
tersenyum bertanya agar K merasa
K : Ekspresi wajah datar nyaman di ruang yang
dipilih.
K: Boleh sus, tapi kita berapa K : Menatap mata
lama ngobrolnya sus? Perawat, ekspresi P senang, K menjawab lagi
wajah datar pertanyaannya
P : Tersenyum
P: Kalau selama 20 menit P : Tersenyum, menatap
bagaimana? pasien
K : Ekspresi wajah datar
K: Iya suster. K : Menunduk,ekspresi
Wajah datar
P : Tersenyum
Fase Kerja
P : Ibu, apa saja kemampuan yang
ibu miliki?
K : Tidak banyak (pasien tampak
menekuk bibir), saya bisa
merapihkan tempat tidur sus.
P : Bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya! Apa pula
kegiatan rumah tangga yang
biasa ibu lakukan?
K : Mencuci piring, mencuci baju.
P : Bagaimana dengan
merapihkan kamar?
Menyapu ?
K : Iya saya juga bisa merapihkan
kamar dan menyapu.
P : Wah, bagus sekali ada lima
kemampuan dan kegiatan yang
ibu miliki. Nah, daftarnya
sudah saya buatkan bu. Nanti
jika ibu melakukan suatu
kegiatan jangan lupa diisi
daftarnya. Jika melakukan
sendiri tanpa diingatkan, tulis
M (msndiri). Jika diingatkan
tulis B (bantuan), dan tanda (-)
jika ibu tidak melakukan.
K: Ternyata sedikit sekali ya
suster.
P: Tentu saja tidak sedikit bu,
lima kemampuan untuk saat ini
sudah cukup banyak. Nah ibu,
dari lima kegiatan/kemampuan
ini, yang mana yang masih
dapat ibu dikerjakan di rumah
sakit ?
K: Saya rasa merapihkan kamar
sus, menyapu, dan merapihkan
tempat tidur. (Pasien menatap
perawat)
P: Bagus sekali bu, jadi ada tiga
kegiatan yang bisa dilakukan
di rumah sakit ya. Sekarang,
coba ibu pilih satu kegiatan
yang masih bisa dikerjakan di
rumah sakit ini.
K: Saya mau merapihkan tempat
tidur saja sus.
P: Merapihkan tempat tidur?
Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita latihan
merapikan tempat tidur ibu.
Mari kita lihat tempat tidur ibu
Coba lihat, sudah rapikah
tempat tidurnya?
K: (Menganggguk) Tempat tidur
saya kurang rapih rupanya.
P: Nah kalau kita mau merapikan
tempat tidur, mari kita
pindahkan dulu bantal dan
selimutnya.
K: (Memindahkan bantal dan
selimut dari tempat tidur)
P: Bagus sekali ibu! Sekarang
kita angkat spreinya, dan
kasurnya kita balik. Nah,
sekarang kita pasang lagi
spreinya, kita mulai dari arah
atas, ya.
K: (Memasang seprai, mengikuti
arahan suster)
P: Bagus! Sekarang sebelah kaki,
tarik dan masukkan, lalu
sebelah pinggir masukkan.
Sekarang ambil bantal,
rapihkan, dan letakkan di
sebelah atas/kepala. Mari kita
lipat selimut, nah letakkan
sebelah bawah/kaki.
K: Sudah selesai suster. (Tampak
tersenyum tipis)
P: Wah, ibu sudah bisa
merapihkan tempat tidur
dengan baik sekali. Coba
perhatikan bedakah dengan
sebelum dirapikan?
K: Beda suster, jadi lebih rapih.
P: Bagus! Nah sekarang mari kita
isi dafatr kegiatan yang sudah
saya buatkan sebelumnya.
K: (Mengisi daftar kegiatan)
P: Baik sekali. Apabila ibu
melakukan kegiatan jangan
lupa untuk mengisi daftar
kegiatannya seperti yang saya
jelaskan sebelumnya ya.
K : Iya suster.
Fase Terminasi
P : Bagaimana perasaan ibu
setelah kita bercakap-cakap
dan latihan merapikan tempat
tidur ?
K : Saya merasa senang dapat
merapihkan tempat tidur sus.
P : Yah, ternyata ibu banyak
memiliki kemampuan yang
dapat dilakukan di rumah sakit
ini. Salah satunya, merapikan
tempat tidur, yang sudah ibu
praktekkan dengan baik sekali.
Nah kemampuan ini dapat
dilakukan juga di rumah
setelah pulang nanti.
K : (Tersenyum saat mendengar
pujian suster) Terimakasih
suster.
P : Sekarang, mari kita masukkan
pada jadwal harian. Ibu mau
berapa kali sehari merapikan
tempat tidur?
K : Kalau dua kali sehari
bagaimana sus? Waktu pagi
dan sore sus.
P: Bagus sekali, dua kali sehari
saat pagi ketika bangun tidur
dan sore hari ya?
K: Iya suster.
P: Besok pagi kita latihan lagi
kemampuan yang kedua ya bu.
Ibu masih ingat kegiatan apa
lagi yang mampu dilakukan di
rumah selain merapihkan
tempat tidur?
K: Mencuci piring, suster.
P: Ya bagus, cuci piring. Kalau
begitu kita akan latihan
mencuci piring besok jam 8
pagi di dapur ruangan ini
sehabis makan pagi
bagaimana?
K: Boleh suster.
P: Baiklah, kalau begitu sampai
bertemu besok pagi ya bu.
K: Iya suster, terimakasih banyak.
P: Sama-sama ibu, saya permisi
bu.
K: Oh iya, silahkan suster.
Kesan Perawat :
STRATEGI PELAKSANAAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK SETIAP HARI
PASIEN DENGAN GANGGUAN HALUSINASI
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien :
Ds : Pasien mengatakan mendengar suara-suara yang mengatakan ada orang yang ingin
membunuhya dan menyuruhnya melakukan sesuatu yang berbahaya.
Do : Klien tampak bercakap-cakap sendiri, klien terkadang tiba-tiba marah tanpa sebab,
klien tampak menutup telinganya.
2. Masalah keperawatan : Perubahan presepsi sensori: Halusinasi
3. Tujuan khusus yang akan dicapai dalam interaksi kali ini :
Pasien dapat mengidentifikasi halusinasi
4. Tindakan keperawatan yang akan di lakukan untuk mencapai tujuan khusus :
a) Bantu klien mengidentifikasi halusinasinya
b) Bantu klien mengontrol halusinasi dengan cara meghardik
c) Jelaskan cara menghardik halusinasi
d) Peragakan cara menghardik halusinasi
e) Minta klien memperagakan ulang
Fase Orientasi
1. Salam terapeutik.
Assalamualaikum, Selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya? Iya betul bu, saya Leti
mahasiswa keperawatan tanjung karang yang kemarin sudah kemari bu.
Fase kerja ( ringkasan kalimat yang akan digunakan dalam melaksanakan tindakan
keperawatan)
Apakah Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara itu?
Apakah Ibu melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk? Seperti apa yang
kelihatan? Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu
saja? Kapan paling sering Ibu melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut? Berapa
kali sehari Ibu mengalaminya? Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri? Apa
yang Ibu rasakan pada saat melihat sesuatu? Apa yang Ibu lakukan saat melihat
sesuatu? Apa yang Ibu lakukan saat mendengar suara tersebut? Apakah dengan cara
itu suara dan bayangan tersebut hilang?
Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan agar
tidak muncul? Ibu ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.Keempat, minum obat dengan
teratur.
Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
Caranya seperti ini:
Saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu bilang dalam hati, “Pergi Saya
tidak mau dengar, Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba ibu peragakan,
Nah begitu bagus, Coba lagi, Ya bagus Ibu sudah bisa.”
Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi Saya tidak
mau lihat, Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang
sampai bayangan itu tak terlihat lagi. Coba Ibu peragakan, Nah begitu
bagus, Coba lagi ya bu, ya bagus Ibu sudah bisa.”
Fase Terminasi
a) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang tidak dengan
latihan tadi?”
b) Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Ibu simpulkan pembicaraan
kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak muncul
lagi.”
c) Rencana tindak lanjut
”Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Ibu coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?”
d) Kontrak yang akan datang
Topik
“Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara
dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul?”
Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.00 WIB,
bisa?”
Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Bagaimana
kalau diruangan ini saja bu, Sampai jumpa besok.
ROLEPLAY
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN HALUSINASI
Fase Orientasi
Perawat:” Iya betul, saya Leti mahasiswa Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang yang
kemarin sudah kemari ya Pak.”
Perawat : “Jadi bagaimana perasaan ibu hari ini? Sudah mulai berkurang suara-suara yang
didengar?
Perawat : “Untuk tidurnya bagaimana? Masih tidur diatas jam 10? Atau dibawah jam 10?
Masih susah tidur?”
Perawat : “Baiklah hari ini kita akan mengidentifikasi isi dari halusinasi ibu, munculnya
kapan, sering atau tidak, disini saja ya bu ya? Selama sekitar 15 menit.
Perawat : “Tujuannya agar ibu mengetahui halusinasinya itu seperti apa, siapa yang
berbicara, berapa lama munculnya dan sering atau tidak.”
Fase Kerja
Perawat : “Yang pertama kita akan mengidentifikasi isinya, jadi selama ini yang ibu dengar
isinya bagaimana? Isi dari orang yang ibu bilang ngomong itu?”
Pasien : “Iya mba. Suara itu muncul dan lama-kelamaan suaranya semakin mendekat,
Suaranya manggil-manggil nama saya mba, terus katanya saya akan dibunuh. Saya takut
sekali mba” (raut wajah ketakutan dan khawatir)
Perawat : “Saya percaya Ibu D mendengar suara tersebut, tetapi belum tentu orang
lain termasuk saya mendengar suara yang sama seperti yang ibu dengarkan. Apakah ibu
menedengar suara itu terus menerus atau hanya sewaktu-waktu saja?”
Pasien : “Sewaktu-waktu Sus”
Perawat : “Kapan waktu yang paling sering ibu mendengar suara itu dan berapa kali
dalam sehari ibu mendengarnya?”
Pasien : “Paling sering malam hari, tapi terkadang juga muncul tiba-tiba. Kadang
sekali, tapi kadang-kadang bisa dua kali mba”
Perawat : “Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu ibu sedang
sendiri?”
Pasien : “Iya mba, biasanya kalau lagi sendiri saya suka mikirin keadaan ekonomi
saya yang susah dan ditambah sekarang saya pengangguran karena di PHK. Saya suka stress
kalau mikirin itu mba, terus tiba-tiba suara itu muncul”
Perawat: “Apa yang ibu rasakan atau bagaimana perasaan ibu ketika mendengar suara itu?”
Pasien: “Saya merinding mba . Saya takut sekali dan merasa terancam” (wajah tegang dan
keringat dingin)
Pasien : “Ketika suara itu muncul, saya berteriak kepada suara itu dan lari mba”
Pasien : “Tidak mba. Suaranya malah semakin terdengar jelas dan selalu mengikuti saya.”
Perawat : “Apa yang Ibu D alami itu namanya Halusinasi. Bagaimana kalau sekarang kita
belajar cara-cara untuk mencegah suara itu muncul, apa ibu bersedia?”
Perawat:“Ada empat cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dengan orang lain, dan melakukan aktifitas. Bagaimana kalau kita latih cara
yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik, apakah ibu bersedia?
Pasien: Mengangguk
Perawat : “Baik, kita mulai sekarang ya bu. Saya akan mempraktekan terlebih dahulu,
kemudian baru ibu mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan. Begini... jika suara
itu muncul, katakan dengan keras “pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu”
sambil menutup kedua telinga ibu. Lakukan terus hal itu sampai suaranya hilang. Seperti itu
ya bu, coba sekarang ibu ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi?”
Pasien : “Baik mba. “pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu”(sambil
menutup telinga)
Pasien : “pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu” (sambil menutup telinga)
Pasien : (tersenyum)
Perawat: “Syukurlah bu . Apakah ibu masih ingat pembicaraan kita mengenai permasalahan
ibu dan cara mengatasinya?”
Pasien : “Iya mba. Saya mengalami halusinasi, sering muncul kalau saya lagi sendirian.
Kalau suaranya muncul, saya bisa mengatasinya dengan menghardik seperti yang mbak
ajarkan”
Pasien : “Iya mba. Kalau ada suara itu, saya harus menutup telinga dan mengatakan
“pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu” sampai suaranya hilang”
Perawat : “Bagus sekali karena ibu sudah mengerti. Jika hal tersebut itu muncul lagi, tolong
Mbak praktekkan cara yang sudah saya ajarkan , dan masukkan dalam jadwal harian ibu. Ibu
bisa melakukannya 2 hingga 3 kali sehari pada pukul 09:00, 14:00 dan jam 20:00 ?”
Perawat: Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara dengan
orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul? mau ditempat ini atau ditempat lain
bu ?
Pasien: “Disini saja”
Perawat : “Sekitar 15 menit ya bu, besok pukul 09.00 saya akan kesini lagi. Kalau begitu
teimakasih ya bu, selamat siang”
Perawat : “Kalau begitu saya pamit dulu ya bu, sampai bertemu besok. Selamat siang”
(berdiri dan meninggalkan ruangan)
P : Baiklah jadi sesuai kontrak kita yang P : Melihat pasien dan Membuat kontrak
kemarin, hari ini kita akan menjelaskan kontrak pertemuan kali ini
mengidentifikasi isi dari halusinasi ibu,
munculnya kapan, sering atau tidak, disini
saja ya bu ya? Selama sekitar 15 menit.
P:
K:
P : Baik, kita mulai sekarang ya bu. Saya P : Menatap klien dengan
akan mempraktekan terlebih dahulu, fokus
kemudian baru ibu mempraktekkan
kembali. Jika suara itu muncul, katakan
dengan keras “pergi..pergi saya tidak mau
dengar.. kamu suara palsu” sambil
menutup kedua telinga ibu. Lakukan terus
hal itu sampai suaranya hilang. Seperti itu
ya bu, coba sekarang ibu ulangi lagi
seperti yang saya lakukan tadi?
Iya kalau sudah sepi, kalau sudah pada
tidur.
K: K : Menatap perawat
Siang