Anda di halaman 1dari 44

Tugas Kelompok Matakuliah

Keperawatan Jiwa

Oleh Kelompok 4 :

1. Indah Wulandari Berutu (1814301007)


2. Elda Maysari (1814301012)
3. Leti Kristia Melania (1814301020)
4. M. Iqbal Asseghaf (1814301021)
5. Listiani Nur Chafifah (1814301026)

Dosen Pengampu :
Ns. Sulastri, M.Kep., Sp. Jiwa.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang


Jurusan Keperawatan
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan
Tahun Akademik 2020/2021
STRATEGI PELAKSANAAN
ORANG SEHAT JIWA

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien :
DS : klien mengatakan bahwa dirinya merasa dalam keadaan baik dan sehat.
DO : klien tampak sehat, tidak lemas, dan ceria.
2. Masalah keperawatan : defisit pengetahuan
3. Tujuan khusus yang akan dicapai dalam interaksi kali ini : untuk memahami tentang
covid-19
4. Tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan khusus :
menjelaskan pengertian, cara penularan dan cara pencegahan.

B. STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI DALAM TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Salam terapeutik/perkenalan :

Assalamuaikum pak, perkenalkan nama saya elda maysari yang bertugas pada pagi
hari ini diruangan nuri dari jam 8.00-13.00. boleh saya lihat gelang registrasinya pak?

2. Evaluasi pembicaraan sebelumnya


Bapak tadi pagi kan kita sudah membicarakan bahwa kita siang ini akan membahas
tentang covid-19.

3. Validasi kontrak hari ini (Topik, Waktu, tempat, berapa lama)


Kita akan membahas tentang covid-19, bapak mau membahasnya di sini saja atau
ditempat lain? Baiklah pak, saya punya waktu dari jam 12.30 sampai 30 menit
kedepan.

Fase Kerja (Ringkasan kalimat yang akan digunakan dalam melaksanakan tindakan
keperawatan)
1. Baik pak lansung kita mulai saja ya pak?
2. Bapak sebelumnya sudah mengerti apa itu covid-19?
3. Sekarang saya akan menjelaskan apa itu covid-19?
4. Covid-19 itu penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi virus corona baru atau
SARS-CoV-2 yang berasal dari keluarga corona kemudian, virus corona baru ini
menular ke manusia melalui hewan, virus corona ini menyerang sistem
pernapasan, sistem pernapasan itu termasuk hidung, tenggorakan dan paru-paru.
5. Untuk gejala awal virus corona atau covid 19 ini menyerupai flu, yaitu demam,
pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
6. Setelah itu gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Ada tiga gejala
umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus corona, yaitu demam >38
derajat celcius, batuk kering, sesak nafas.
7. Gejala-gejala covid-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2hari-2minggu setelah
penderita terpapar virus corona.
8. Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan bapak terinfeksi virus ini
9. Terapkan physical  distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang
lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat
pergi berbelanja bahan makanan.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat
umum.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi
makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah
stres.
Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu
ke tempat sampah.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.

Fase Terminasi
a. Mengevaluasi kemampuan klien apakah sudah mencapai tujuan khusus atau belum
“bagaimana pak setelah saya jelaskan tadi, apakah bapak sudah mengerti tentang virus
corona, pencegahan dan gejalanya?”
b. Memberikan pujian sepanjang interaksi
“bapak bagus sekali tadi sudah mendengarkan penjelasan saya dengan baik, dan bapak
pintar sudah mengerti penjelasan yang kita bahas”
c. Mengevaluasi apakah pasien sudah mengerti hasil pembicaraan kali ini
“Bagaimana bapak, apakah bapak sudah mengerti”
d. Menanyakan apakah ada yang masih bisa dibantu atau adakah yang masih ingin
ditanyakan
“apakah ada yang masih bisa dibantu pak, atau bapak masih bingung dengan yang saya
jelaskan tadi?”
e. Menjelaskan tindak lanjut yang sesuai dengan topik kali ini
“jika bapak belum mengerti bapak bisa bertanya lagi pada kami”
f. Menyepakati kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat, dan berapa lama)
“jika ada yang ingin ditanyakan bisa menghubungi situs web kami
www.rumahsakitcinta.com, jadi bapak bisa langsung bertanya melalui situs web kami”.
ROLEPLAY
ORANG SEHAT JIWA

Kasus Pemicu

Disebuah puskesmas terdapat klien bernama Tn.R berumur 55 tahun pekerjaan klien
adalah penjual nasi goring keliling, klien mengatakan tidak memiliki gejala Covid-19 dan tidak
memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Tn. R mengatakan nafsu makan baik,
dan tidur nyenyak. Tn. R mengatakan tidak mudah mersa takut tidak memiliki gejala di atas
(demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, kesulitan benafas yang parah, pneumonia ringan berat,
memiliki penyakit kronis) Tn. R mengatakan tidak mengalami tangan gemetar, Tn. R tidak
merasa cemas, tegang atau khawatir.

Perawat : Assalamuaikum pak, perkenalkan nama saya elda maysari yang bertugas pada
pagi hari ini diruangan nuri dari jam 8.00-13.00. boleh saya lihat gelang registrasinya pak?

Pasien : walaikumsalam sus

Perawat : Bapak tadi pagi kan kita sudah membicarakan bahwa kita siang ini akan
membahas tentang covid-19.

Pasien : baik sus

Perawat : Kita akan membahas tentang covid-19, bapak mau membahasnya di sini saja
atau ditempat lain? Baiklah pak, saya punya waktu dari jam 12.30 sampai 30 menit kedepan.

Pasien : iya sus

Perawat : Baik pak lansung kita mulai saja ya pak?

Pasien : iya sus

Perawat : Bapak sebelumnya sudah mengerti apa itu covid-19?

Pasien : belum terlalu mengerti sus

Perawat : Sekarang saya akan menjelaskan apa itu covid-19. Covid-19 itu penyakit yang
ditimbulkan oleh infeksi virus corona baru atau SARS-CoV-2 yang berasal dari keluarga corona
kemudian, virus corona baru ini menular ke manusia melalui hewan, virus corona ini menyerang
sistem pernapasan, sistem pernapasan itu termasuk hidung, tenggorakan dan paru-paru.

Pasien : lalu gejalanya seperti apa sus?


Perawat : Untuk gejala awal virus corona atau covid 19 ini menyerupai flu, yaitu demam,
pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu gejala dapat hilang dan
sembuh atau malah memberat. Ada tiga gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
virus corona, yaitu demam >38 derajat celcius, batuk kering, sesak nafas. Gejala-gejala covid-19
ini umumnya muncul dalam waktu 2hari-2minggu setelah penderita terpapar virus corona.

Pasien : bagaimana cara pencegahannya sus?

Perawat : Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-
faktor yang bisa menyebabkan bapak terinfeksi virus ini. Terapkan physical  distancing.

Pasien : Physical distancing itu apa sus?

Perawat : Physical distancing yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan
jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.

Pasien : oh seperti itu ya sus.

Perawat : selanjutnya Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum, Rutin mencuci


tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung
sebelum mencuci tangan. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti
mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah
stres. menghindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi
virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek. Tutup mulut dan hidung
dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah. Jaga kebersihan
benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan rumah.

Pasien : baik sus saya mengerti

Perawat : bagaimana pak setelah saya jelaskan tadi, apakah bapak sudah mengerti tentang
virus corona, pencegahan dan gejalanya?

Pasien : sudah sus,saya sudah cukup mengerti

Perawat : bapak bagus sekali tadi sudah mendengarkan penjelasan saya dengan baik, dan
bapak pintar sudah mengerti penjelasan yang kita bahas

Pasien : iya sus

Perawat : Bagaimana bapak, apakah bapak sudah mengerti

Pasien : sudah sus

Perawat : apakah ada yang masih bisa dibantu pak, atau bapak masih bingung dengan yang
saya jelaskan tadi?
Pasien : tidak ada sus, saya sudah mengerti

Perawat : jika bapak belum mengerti bapak bisa bertanya lagi pada kami

Pasien : iya sus

Perawat : jika ada yang ingin ditanyakan bisa menghubungi situs web kami
www.rumahsakitcinta.com, jadi bapak bisa langsung bertanya melalui situs web kami

Pasien : iya sus terima kasih banyak

Perawat : iya pak, sama-sama


ANALISIS PROSES INTERAKSI
ORANG SEHAT JIWA

Inisial pasien : Tn. R Nama mahasiswa : Elda Maysari


Status interaksi : Pertemuan pertama Tanggal : 22 juli 2020
perawat pasien
Lingkungan : Ruang perawat Waktu : 12.30
Deskripsi pasien : klien tampak sehat, tidak Tempat : -
lemas, dan ceria.
Tujuan interaksi : untuk memahami tentang :
covid-19

Komunikasi verbal Komunikasi Analisis Analisis rasional


nonverbal berpusat berpusat
pada perawat pada
pasien
Perawat : P: perawat Mengevaluasi Merespon Menyimpulkan
Assalamuaikum pak, tampak pembicaraan pertanyaan dan
perkenalkan nama saya elda menjelaskan yang telah klien menegvaluasi
maysari yang bertugas pada dengan jelas dilakukan pembicaraan
pagi hari ini diruangan nuri dapat membuat
dari jam 8.00-13.00. boleh klien lebih
saya lihat gelang paham dengan
registrasinya pak? apa yang sudah
Pasien : dijelaskan dan
walaikumsalam sus dibahas.
Perawat : Bapak tadi
pagi kan kita sudah
membicarakan bahwa kita K:tampak
siang ini akan membahas mendengarkan
tentang covid-19. dengan serius
Pasien : baik sus
Perawat : Kita akan P:perawat
membahas tentang covid-19, menatap mata
bapak mau membahasnya di klien
sini saja atau ditempat lain?
Baiklah pak, saya punya
waktu dari jam 12.30 sampai
30 menit kedepan. K : klien
Pasien : iya sus menatap mata
Perawat : Baik pak klien
lansung kita mulai saja ya
pak? P : perawat
Pasien : iya sus menatap dan
Perawat : Bapak tersenyum
sebelumnya sudah mengerti
apa itu covid-19?
Pasien : belum terlalu K : klien
mengerti sus tampak
Perawat : Sekarang menggenggam
saya akan menjelaskan apa tangan
itu covid-19. Covid-19 itu
penyakit yang ditimbulkan
oleh infeksi virus corona baru
atau SARS-CoV-2 yang
berasal dari keluarga corona
kemudian, virus corona baru
ini menular ke manusia
melalui hewan, virus corona
ini menyerang sistem
pernapasan, sistem
pernapasan itu termasuk
hidung, tenggorakan dan
paru-paru.
Pasien : lalu
gejalanya seperti apa sus?
Perawat : Untuk gejala
awal virus corona atau covid
19 ini menyerupai flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering,
sakit tenggorokan, dan sakit
kepala. Setelah itu gejala
dapat hilang dan sembuh atau
malah memberat. Ada tiga
gejala umum yang bisa
menandakan seseorang
terinfeksi virus corona, yaitu
demam >38 derajat celcius,
batuk kering, sesak nafas.
Gejala-gejala covid-19 ini
umumnya muncul dalam
waktu 2hari-2minggu setelah
penderita terpapar virus
corona.
Pasien : bagaimana
cara pencegahannya sus?
Perawat : Sampai saat
ini, belum ada vaksin untuk
mencegah infeksi virus
Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara
pencegahan yang terbaik
adalah dengan menghindari
faktor-faktor yang bisa
menyebabkan bapak
terinfeksi virus ini.
Terapkan physical  distancing
.
Pasien : Physical
distancing itu apa sus?
Perawat : Physical
distancing yaitu menjaga
jarak minimal 1 meter dari
orang lain, dan jangan dulu
ke luar rumah kecuali ada
keperluan mendesak.
Pasien : oh seperti itu
ya sus.
Perawat : selanjutnya
Gunakan masker saat
beraktivitas di tempat umum,
Rutin mencuci tangan dengan
air dan sabun atau hand
sanitizer, Jangan menyentuh
mata, mulut, dan hidung
sebelum mencuci tangan.
Tingkatkan daya tahan
tubuh dengan pola hidup
sehat, seperti mengonsumsi
makanan bergizi, berolahraga
secara rutin, beristirahat yang
cukup, dan mencegah stres.
menghindari kontak dengan
penderita COVID-19, orang
yang dicurigai positif
terinfeksi virus Corona, atau
orang yang sedang sakit
demam, batuk, atau pilek.
Tutup mulut dan hidung
dengan tisu saat batuk atau
bersin, kemudian buang tisu
ke tempat sampah. Jaga
kebersihan benda yang sering
disentuh dan kebersihan
lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.
Pasien : baik sus saya
mengerti
Perawat : bagaimana
pak setelah saya jelaskan tadi,
apakah bapak sudah mengerti
tentang virus corona,
pencegahan dan gejalanya?
Pasien : sudah
sus,saya sudah cukup
mengerti
Perawat : bapak bagus
sekali tadi sudah
mendengarkan penjelasan
saya dengan baik, dan bapak
pintar sudah mengerti
penjelasan yang kita bahas
Pasien : iya sus
Perawat : Bagaimana
bapak, apakah bapak sudah
mengerti
Pasien : sudah sus
Perawat : apakah ada
yang masih bisa dibantu pak,
atau bapak masih bingung
dengan yang saya jelaskan
tadi?
Pasien : tidak ada sus,
saya sudah mengerti
Perawat : jika bapak
belum mengerti bapak bisa
bertanya lagi pada kami
Pasien : iya sus
Perawat : jika ada yang
ingin ditanyakan bisa
menghubungi situs web kami
www.rumahsakitcinta.com,
jadi bapak bisa langsung
bertanya melalui situs web
kami
Pasien : iya sus
terima kasih banyak
Perawat : iya
pak, sama-sama
STRATEGI PELAKSANAAN

GANGGUAN KONSEP DIRI HARGA DIRI RENDAH

A. Kondisi Pasien
 Mengkritik diri sendiri
 Perasaan tidak mampu
 Pandangan hidup yang pesimis
 Penurunan Produktivitas
 Penolakan terhadap kemampuan diri
 Tidak berani menatap lawan bicara
 Lebih banyak menunduk

B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri : harga diri rendah

C. Tujuan
 Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
 Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
 Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
 Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
 Pasien dapat menyusun Jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih

D. Tindakan Keperawatan
 Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien. Untuk
membantu pasien dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang masih
dimilikinya, perawat dapat :
1) Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek pod=sitif yang dimiliki
pasien seperti kegiatan pasien di rumah skit, di rumah, dalam keluarga dan
lingkungan adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien.
2) Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu pasien
penilaian yang negatif.
 Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan. Untuk tindakan pada
poin ini, perawat dapat :
1) Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini.
2) Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri
yang diungkapkan pasien.
3) Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif.
 Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih. Tindakan
yang dapat dilakukan :
1) Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dan dipilih
sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.
2) Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan secara
mandiri, mana kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan
kegiatan apa saja yang perlu bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan
terdekat pasien.
3) Berikan contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan pasien. Susun
bersama pasien dan buat daftar kegiatan sehari-hari.
 Melatih kemampuan yang dipilih pasien, dengan cara :
1) Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan yang dipilih.
2) Bersama pasien memperagakan kegiatan yang ditetapkan.
3) Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan pasien.
 Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih, dengan cara :
1) Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan.
2) Beri pujian atas kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari.
3) Tingkatkan kegiatan sesuai dengn tingkat toleransi dan perubahan setiap kegiatan.
4) Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih.
 Berikan kesempatan mengungkapkan perasannya setelah pelaksanaan kegiatan.

E. Strategi Tindakan Pelaksanaan


SP 1 Pasien : mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien,
membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan , membantu pasien
menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan
menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.

Fase Orientasi

Perawat : Selamat pagi, Perkenalkan nama saya Listiani, biasa dipanggil Lilis,
saya mahasiswa keperawatan Poltekkes Tanjungkarang yang sedang
praktik diruangan ini, bagaimana keadaan ibu hari ini ?
Perawat : Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan
yang pernah ibu lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana
yang masih dapat ibu dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu
kegiatan untuk kita latih.
Perawat : Dimana kita duduk ? Bagaimana kalau di ruang tamu ?
Perawat : Kalau selama 20 menit bagaimana?
Fase Kerja

Perawat : Ibu, apa saja kemampuan yang ibu miliki?


Perawat : Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah
tangga yang biasa ibu lakukan?
Perawat : Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu ?
Perawat : Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang ibu miliki.
Nah, daftarnya sudah saya buatkan bu. Nanti jika ibu melakukan suatu
kegiatan jangan lupa diisi daftarnya. Jika melakukan sendiri tanpa
diingatkan, tulis M (msndiri). Jika diingatkan tulis B (bantuan), dan
tanda (-) jika ibu tidak melakukan.
Perawat : Tentu saja tidak sedikit bu, lima kemampuan untuk saat ini sudah cukup
banyak. Nah ibu, dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang
masih dapat ibu dikerjakan di rumah sakit ?
Perawat : Bagus sekali bu, jadi ada tiga kegiatan yang bisa dilakukan di rumah
sakit ya. Sekarang, coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa
dikerjakan di rumah sakit ini.
Perawat : Merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita
latihan merapikan tempat tidur ibu. Mari kita lihat tempat tidur ibu
Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?
Perawat : Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu
bantal dan selimutnya.
Perawat : Bagus sekali ibu! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita
balik. Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas,
ya.
Perawat : Bagus! Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir
masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah
atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki.
Perawat : Wah, ibu sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba
perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan?
Perawat : Bagus! Nah sekarang mari kita isi dafatr kegiatan yang sudah saya
buatkan sebelumnya.
Perawat : Baik sekali. Apabila ibu melakukan kegiatan jangan lupa untuk mengisi
daftar kegiatannya seperti yang saya jelaskan sebelumnya ya.

Fase Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan
merapikan tempat tidur ?
Perawat : Yah, ternyata ibu banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di
rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah ibu
praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan ini dapat dilakukan
juga di rumah setelah pulang nanti.
Perawat : Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu mau berapa kali
sehari merapikan tempat tidur?
Perawat : Bagus sekali, dua kali sehari saat pagi ketika bangun tidur dan sore hari
ya?
Perawat : Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua ya bu. Ibu masih
ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah selain
merapihkan tempat tidur?
Perawat : Ya bagus, cuci piring. Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring
besok jam 8 pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi bagaimana?
Perawat : Baiklah, kalau begitu sampai bertemu besok pagi ya bu.
Perawat : Sama-sama ibu, saya permisi bu.
ROLEPLAY
GANGGUAN KONSEP DIRI HARGA DIRI RENDAH

Fase Orientasi
Perawat : Selamat pagi, Perkenalkan nama saya Listiani, biasa dipanggil Lilis,
saya mahasiswa keperawatan Poltekkes Tanjungkarang yang sedang
praktik diruangan ini, bagaimana keadaan ibu hari ini ?
Pasien : Selamat pagi suster, keadaan saya baik-baik rasanya. (Pasien menjawab
sambil menunduk, tidak melakukan kontak mata)
Perawat : Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan
yang pernah ibu lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana
yang masih dapat ibu dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu
kegiatan untuk kita latih.
Pasien : Boleh suster.
Perawat : Dimana kita duduk ? Bagaimana kalau di ruang tamu ?
Pasien : Boleh sus, tapi kita berapa lama ngobrolnya sus?
Perawat : Kalau selama 20 menit bagaimana?
Pasien : Iya suster.

Fase Kerja
Perawat : Ibu, apa saja kemampuan yang ibu miliki?
Pasien : Tidak banyak (pasien tampak menekuk bibir), saya bisa merapihkan
tempat tidur sus.
Perawat : Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah
tangga yang biasa ibu lakukan?
Pasien : Mencuci piring, mencuci baju.
Perawat : Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu ?
Pasien : Iya saya juga bisa merapihkan kamar dan menyapu.
Perawat : Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang ibu miliki.
Nah, daftarnya sudah saya buatkan bu. Nanti jika ibu melakukan suatu
kegiatan jangan lupa diisi daftarnya. Jika melakukan sendiri tanpa
diingatkan, tulis M (msndiri). Jika diingatkan tulis B (bantuan), dan
tanda (-) jika ibu tidak melakukan.
Pasien : Ternyata sedikit sekali ya suster.
Perawat : Tentu saja tidak sedikit bu, lima kemampuan untuk saat ini sudah cukup
banyak. Nah ibu, dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang
masih dapat ibu dikerjakan di rumah sakit ?
Pasien : Saya rasa merapihkan kamar sus, menyapu, dan merapihkan tempat
tidur. (Pasien menatap perawat)
Perawat : Bagus sekali bu, jadi ada tiga kegiatan yang bisa dilakukan di rumah
sakit ya. Sekarang, coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa
dikerjakan di rumah sakit ini.
Pasien : Saya mau merapihkan tempat tidur saja sus.
Perawat : Merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita
latihan merapikan tempat tidur ibu. Mari kita lihat tempat tidur ibu
Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?
Pasien : (Menganggguk) Tempat tidur saya kurang rapih rupanya.
Perawat : Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu
bantal dan selimutnya.
Pasien : (Memindahkan bantal dan selimut dari tempat tidur)
Perawat : Bagus sekali ibu! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita
balik. Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas,
ya.
Pasien : (Memasang seprai, mengikuti arahan suster)
Perawat : Bagus! Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir
masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah
atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki.
Pasien : Sudah selesai suster. (Tampak tersenyum tipis)
Perawat : Wah, ibu sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba
perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan?
Pasien : Beda suster, jadi lebih rapih.
Perawat : Bagus! Nah sekarang mari kita isi dafatr kegiatan yang sudah saya
buatkan sebelumnya.
Pasien : (Mengisi daftar kegiatan)
Perawat : Baik sekali. Apabila ibu melakukan kegiatan jangan lupa untuk mengisi
daftar kegiatannya seperti yang saya jelaskan sebelumnya ya.
Pasien : Iya suster.

Fase Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan
merapikan tempat tidur ?
Pasien : Saya merasa senang dapat merapihkan tempat tidur sus.
Perawat : Yah, ternyata ibu banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di
rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah ibu
praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan ini dapat dilakukan
juga di rumah setelah pulang nanti.
Pasien : (Tersenyum saat mendengar pujian suster) Terimakasih suster.
Perawat : Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu mau berapa kali
sehari merapikan tempat tidur?
Pasien : Kalau dua kali sehari bagaimana sus? Waktu pagi dan sore sus.
Perawat : Bagus sekali, dua kali sehari saat pagi ketika bangun tidur dan sore hari
ya?
Pasien : Iya suster.
Perawat : Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua ya bu. Ibu masih
ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah selain
merapihkan tempat tidur?
Pasien : Mencuci piring, suster.
Perawat : Ya bagus, cuci piring. Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring
besok jam 8 pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi bagaimana?
Pasien : Boleh suster.
Perawat : Baiklah, kalau begitu sampai bertemu besok pagi ya bu.
Pasien : Iya suster, terimakasih banyak.
Perawat : Sama-sama ibu, saya permisi bu.
Pasien : Oh iya, silahkan suster.

∞∞∞Selesai∞∞∞
ANALISIS PROSES INTERAKSI
PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI HARGA DIRI RENDAH

Inisial Pasien : Ny. L


Status Interaksi Perawat – Ksien : Pertemuan Pertama
Lingkungan : Lingkungan Rumah Sakit, Suasana Tenang, Posisi berbicara saling berhadapan
Deskripsi Pasien : Penampilan cukup rapi, tampak jarang tersenyum, serta sering menunduk dan menatap kosong.
Tujuan Interaksi : Pasien dapat dan merasa mampu melakukan kegiatan rumah yang sederhana
Nama Mahasiswa : Listiani Nur Chafifah
Tanggal : 22 Juli 2020
Waktu : 08.00 – 08.20 WIB
Tempat : Ruang Rawat Ny. L

Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal Analisis Berpusat Pada Analisis Berpusat Rasional
Perawat Pada Pasien
Fase Orientasi
P: Selamat Pagi, Perkenalkan P : Tersenyum, P ingin membuka K tampak ragu dengan Salam dan
nama saya Listiani, biasa Memandang pasien percakapan dengan K. P orang baru yang masuk memperkenalkan diri
dipanggil Lilis, saya K : Menatap sekilas lalu menanyakan kabar K ke lingkungannya. merupakan kalimat
mahasiswa keperawatan menunduk dengan harapan K akan pembuka untuk
Poltekkes Tanjungkarang yang merespon sapaan P. memulai suatu
sedang praktik diruangan ini, percakapan sehingga
bagaimana keadaan ibu hari dapat terjalin rasa
ini ? percaya.
K: Selamat pagi suster, keadaan K : Menunduk, tidak K ragu dengan orang
saya baik-baik rasanya. melakukan kontak P merasa senang karena K baru, tetapi sudah dapat
mata tampak tidak merespon sapaan P. mengatakan apa yang
yakin dirasakan.
P : Tersenyum,
memandang pasien
P: Bagaimana, kalau kita P mengajak K untuk K tidak yakin. Menjelaskan tujuan
bercakap-cakap tentang P : Menatap pasien, bercakap-cakap lebih lanjut akan membantu klien
kemampuan dan kegiatan yang Tersenyum dan menjelaskan tujuan memahami
pernah ibu lakukan? Setelah kedatangan dengan harapan bahwasanya kegiatan
itu kita akan nilai kegiatan K : Menunduk, ekspresi K dapat memahami bahwa yang akan dilakukan
mana yang masih dapat ibu wajah datar kegiatan ini dapat menjadi tentunya akan
dilakukan. Setelah kita nilai, hal positif yang bersifat membawa dampak
kita akan pilih satu kegiatan membangun. baik bagi klien.
untuk kita latih.

K: Boleh suster. K : Menatap perawat P merasa senang karena K K tidak yakin tetapi
Sekilas mulai berani menatap mata menunjukkan
P : Menatap pasien P walau hanya sekilas keberanian untuk
untuk menjawab ajakan P. mencoba.
P: Dimana kita duduk ? P : Menatap pasien, P bertanya dengan harapan
Bagaimana kalau di ruang menaikkan kedua K akan mendapat
tamu ? alis, menunjukkan keberanian lagi untuk
ekspresi antusias, menatap P, selain itu P
tersenyum bertanya agar K merasa
K : Ekspresi wajah datar nyaman di ruang yang
dipilih.
K: Boleh sus, tapi kita berapa K : Menatap mata
lama ngobrolnya sus? Perawat, ekspresi P senang, K menjawab lagi
wajah datar pertanyaannya
P : Tersenyum
P: Kalau selama 20 menit P : Tersenyum, menatap
bagaimana? pasien
K : Ekspresi wajah datar
K: Iya suster. K : Menunduk,ekspresi
Wajah datar
P : Tersenyum
Fase Kerja
P : Ibu, apa saja kemampuan yang
ibu miliki?
K : Tidak banyak (pasien tampak
menekuk bibir), saya bisa
merapihkan tempat tidur sus.
P : Bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya! Apa pula
kegiatan rumah tangga yang
biasa ibu lakukan?
K : Mencuci piring, mencuci baju.
P : Bagaimana dengan
merapihkan kamar?
Menyapu ?
K : Iya saya juga bisa merapihkan
kamar dan menyapu.
P : Wah, bagus sekali ada lima
kemampuan dan kegiatan yang
ibu miliki. Nah, daftarnya
sudah saya buatkan bu. Nanti
jika ibu melakukan suatu
kegiatan jangan lupa diisi
daftarnya. Jika melakukan
sendiri tanpa diingatkan, tulis
M (msndiri). Jika diingatkan
tulis B (bantuan), dan tanda (-)
jika ibu tidak melakukan.
K: Ternyata sedikit sekali ya
suster.
P: Tentu saja tidak sedikit bu,
lima kemampuan untuk saat ini
sudah cukup banyak. Nah ibu,
dari lima kegiatan/kemampuan
ini, yang mana yang masih
dapat ibu dikerjakan di rumah
sakit ?
K: Saya rasa merapihkan kamar
sus, menyapu, dan merapihkan
tempat tidur. (Pasien menatap
perawat)
P: Bagus sekali bu, jadi ada tiga
kegiatan yang bisa dilakukan
di rumah sakit ya. Sekarang,
coba ibu pilih satu kegiatan
yang masih bisa dikerjakan di
rumah sakit ini.
K: Saya mau merapihkan tempat
tidur saja sus.
P: Merapihkan tempat tidur?
Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita latihan
merapikan tempat tidur ibu.
Mari kita lihat tempat tidur ibu
Coba lihat, sudah rapikah
tempat tidurnya?
K: (Menganggguk) Tempat tidur
saya kurang rapih rupanya.
P: Nah kalau kita mau merapikan
tempat tidur, mari kita
pindahkan dulu bantal dan
selimutnya.
K: (Memindahkan bantal dan
selimut dari tempat tidur)
P: Bagus sekali ibu! Sekarang
kita angkat spreinya, dan
kasurnya kita balik. Nah,
sekarang kita pasang lagi
spreinya, kita mulai dari arah
atas, ya.
K: (Memasang seprai, mengikuti
arahan suster)
P: Bagus! Sekarang sebelah kaki,
tarik dan masukkan, lalu
sebelah pinggir masukkan.
Sekarang ambil bantal,
rapihkan, dan letakkan di
sebelah atas/kepala. Mari kita
lipat selimut, nah letakkan
sebelah bawah/kaki.
K: Sudah selesai suster. (Tampak
tersenyum tipis)
P: Wah, ibu sudah bisa
merapihkan tempat tidur
dengan baik sekali. Coba
perhatikan bedakah dengan
sebelum dirapikan?
K: Beda suster, jadi lebih rapih.
P: Bagus! Nah sekarang mari kita
isi dafatr kegiatan yang sudah
saya buatkan sebelumnya.
K: (Mengisi daftar kegiatan)
P: Baik sekali. Apabila ibu
melakukan kegiatan jangan
lupa untuk mengisi daftar
kegiatannya seperti yang saya
jelaskan sebelumnya ya.
K : Iya suster.
Fase Terminasi
P : Bagaimana perasaan ibu
setelah kita bercakap-cakap
dan latihan merapikan tempat
tidur ?
K : Saya merasa senang dapat
merapihkan tempat tidur sus.
P : Yah, ternyata ibu banyak
memiliki kemampuan yang
dapat dilakukan di rumah sakit
ini. Salah satunya, merapikan
tempat tidur, yang sudah ibu
praktekkan dengan baik sekali.
Nah kemampuan ini dapat
dilakukan juga di rumah
setelah pulang nanti.
K : (Tersenyum saat mendengar
pujian suster) Terimakasih
suster.
P : Sekarang, mari kita masukkan
pada jadwal harian. Ibu mau
berapa kali sehari merapikan
tempat tidur?
K : Kalau dua kali sehari
bagaimana sus? Waktu pagi
dan sore sus.
P: Bagus sekali, dua kali sehari
saat pagi ketika bangun tidur
dan sore hari ya?
K: Iya suster.
P: Besok pagi kita latihan lagi
kemampuan yang kedua ya bu.
Ibu masih ingat kegiatan apa
lagi yang mampu dilakukan di
rumah selain merapihkan
tempat tidur?
K: Mencuci piring, suster.
P: Ya bagus, cuci piring. Kalau
begitu kita akan latihan
mencuci piring besok jam 8
pagi di dapur ruangan ini
sehabis makan pagi
bagaimana?
K: Boleh suster.
P: Baiklah, kalau begitu sampai
bertemu besok pagi ya bu.
K: Iya suster, terimakasih banyak.
P: Sama-sama ibu, saya permisi
bu.
K: Oh iya, silahkan suster.

Kesan Perawat :
STRATEGI PELAKSANAAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK SETIAP HARI
PASIEN DENGAN GANGGUAN HALUSINASI

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien :
Ds : Pasien mengatakan mendengar suara-suara yang mengatakan ada orang yang ingin
membunuhya dan menyuruhnya melakukan sesuatu yang berbahaya.
Do : Klien tampak bercakap-cakap sendiri, klien terkadang tiba-tiba marah tanpa sebab,
klien tampak menutup telinganya.
2. Masalah keperawatan : Perubahan presepsi sensori: Halusinasi
3. Tujuan khusus yang akan dicapai dalam interaksi kali ini :
Pasien dapat mengidentifikasi halusinasi
4. Tindakan keperawatan yang akan di lakukan untuk mencapai tujuan khusus :
a) Bantu klien mengidentifikasi halusinasinya
b) Bantu klien mengontrol halusinasi dengan cara meghardik
c) Jelaskan cara menghardik halusinasi
d) Peragakan cara menghardik halusinasi
e) Minta klien memperagakan ulang

B. STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI DALAM TINDAKAN


KEPERAWATAN

Fase Orientasi

1. Salam terapeutik.
Assalamualaikum, Selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya? Iya betul bu, saya Leti
mahasiswa keperawatan tanjung karang yang kemarin sudah kemari bu.

2. Evaluasi pembicaraan sebelum nya.


Bagaimana perasaan ibu saat ini? Bagaimana tidurnya tadi malam apa ada keluhan?

3. Validasi kontrak hari ini ( Topik, waktu, tempat, beberapa lama)


Hari ini kita akan mengobrol tentang mengidentifikasi halusinasi, kita akan mengobrol di
ruangan ini ya bu, kita akan bicara selama kurang lebih 15 menit.

Fase kerja ( ringkasan kalimat yang akan digunakan dalam melaksanakan tindakan
keperawatan)
 Apakah Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara itu?
Apakah Ibu melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk? Seperti apa yang
kelihatan? Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu
saja? Kapan paling sering Ibu melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut? Berapa
kali sehari Ibu mengalaminya? Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri? Apa
yang Ibu rasakan pada saat melihat sesuatu? Apa yang Ibu lakukan saat melihat
sesuatu? Apa yang Ibu lakukan saat mendengar suara tersebut? Apakah dengan cara
itu suara dan bayangan tersebut hilang?
 Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan agar
tidak muncul? Ibu ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.Keempat, minum obat dengan
teratur.
 Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
Caranya seperti ini:
 Saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu bilang dalam hati, “Pergi Saya
tidak mau dengar, Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba ibu peragakan,
Nah begitu bagus, Coba lagi, Ya bagus Ibu sudah bisa.”
 Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi Saya tidak
mau lihat, Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang
sampai bayangan itu tak terlihat lagi. Coba Ibu peragakan, Nah begitu
bagus, Coba lagi ya bu, ya bagus Ibu sudah bisa.”

Fase Terminasi

a) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang tidak dengan
latihan tadi?”
b) Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Ibu simpulkan pembicaraan
kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak muncul
lagi.”
c) Rencana tindak lanjut
”Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Ibu coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?”
d) Kontrak yang akan datang
 Topik
“Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara
dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul?”
 Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.00 WIB,
bisa?”
 Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Bagaimana
kalau diruangan ini saja bu, Sampai jumpa besok.
ROLEPLAY
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN HALUSINASI

Fase Orientasi

Perawat : “Assalamualaikum, Selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya?”

Pasien: “ Walaikumsallam, mba Leti kan?.

Perawat:” Iya betul, saya Leti mahasiswa Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang yang
kemarin sudah kemari ya Pak.”

Pasien : “iya ma”

Perawat : “Jadi bagaimana perasaan ibu hari ini? Sudah mulai berkurang suara-suara yang
didengar?

Pasien : “Masih mba, masih ada suaranya.”( menjawab dengan gelisah)

Perawat : “Untuk tidurnya bagaimana? Masih tidur diatas jam 10? Atau dibawah jam 10?
Masih susah tidur?”

Pasien : “Masih, iya diatas jam 10”

Perawat : “Baiklah hari ini kita akan mengidentifikasi isi dari halusinasi ibu, munculnya
kapan, sering atau tidak, disini saja ya bu ya? Selama sekitar 15 menit.

Pasien : (klien mengangguk)

Perawat : “Tujuannya agar ibu mengetahui halusinasinya itu seperti apa, siapa yang
berbicara, berapa lama munculnya dan sering atau tidak.”

Pasien : (klien mengangguk)

Fase Kerja

Perawat : “Yang pertama kita akan mengidentifikasi isinya, jadi selama ini yang ibu dengar
isinya bagaimana? Isi dari orang yang ibu bilang ngomong itu?”

Pasien : “Iya mba. Suara itu muncul dan lama-kelamaan suaranya semakin mendekat,
Suaranya manggil-manggil nama saya mba, terus katanya saya akan dibunuh. Saya takut
sekali mba” (raut wajah ketakutan dan khawatir)

Perawat : “Saya percaya Ibu D mendengar suara tersebut, tetapi belum tentu orang
lain termasuk saya mendengar suara yang sama seperti yang ibu dengarkan. Apakah ibu
menedengar suara itu terus menerus atau hanya sewaktu-waktu saja?”
Pasien : “Sewaktu-waktu Sus”

Perawat : “Kapan waktu yang paling sering ibu mendengar suara itu dan berapa kali
dalam sehari ibu mendengarnya?”

Pasien : “Paling sering malam hari, tapi terkadang juga muncul tiba-tiba. Kadang
sekali, tapi kadang-kadang bisa dua kali mba”

Perawat : “Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu ibu sedang
sendiri?”

Pasien : “Iya mba, biasanya kalau lagi sendiri saya suka mikirin keadaan ekonomi
saya yang susah dan ditambah sekarang saya pengangguran karena di PHK. Saya suka stress
kalau mikirin itu mba, terus tiba-tiba suara itu muncul”

Perawat: “Apa yang ibu rasakan atau bagaimana perasaan ibu ketika mendengar suara itu?”

Pasien: “Saya merinding mba . Saya takut sekali dan merasa terancam” (wajah tegang dan
keringat dingin)

Perawat: “Kemudian apa yang ibu lakukan?”

Pasien : “Ketika suara itu muncul, saya berteriak kepada suara itu dan lari mba”

Perawat: “Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang?”

Pasien : “Tidak mba. Suaranya malah semakin terdengar jelas dan selalu mengikuti saya.”

Perawat : “Apa yang Ibu D alami itu namanya Halusinasi. Bagaimana kalau sekarang kita
belajar cara-cara untuk mencegah suara itu muncul, apa ibu bersedia?”

Pasien: “Baik mba. Tapi bagaimana caranya?”

Perawat:“Ada empat cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dengan orang lain, dan melakukan aktifitas. Bagaimana kalau kita latih cara
yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik, apakah ibu bersedia?

Pasien: Mengangguk

Perawat : “Baik, kita mulai sekarang ya bu. Saya akan mempraktekan terlebih dahulu,
kemudian baru ibu mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan. Begini... jika suara
itu muncul, katakan dengan keras “pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu”
sambil menutup kedua telinga ibu. Lakukan terus hal itu sampai suaranya hilang. Seperti itu
ya bu, coba sekarang ibu ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi?”
Pasien : “Baik mba. “pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu”(sambil
menutup telinga)

Perawat : “Bagus sekali bu, coba lakukan sekali lagi”

Pasien : “pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu” (sambil menutup telinga)

Perawat : “Wah... bagus sekali bu. Ibu sudah bisa melakukannya”

Pasien : (tersenyum)

Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita kita bercakap-cakap?”

Pasien : “Sekarang saya lebih lega dan tenang mba”

Perawat: “Syukurlah bu . Apakah ibu masih ingat pembicaraan kita mengenai permasalahan
ibu dan cara mengatasinya?”

Pasien : “Iya mba. Saya mengalami halusinasi, sering muncul kalau saya lagi sendirian.
Kalau suaranya muncul, saya bisa mengatasinya dengan menghardik seperti yang mbak
ajarkan”

Perawat : “ibu masih ingat caranya?”

Pasien : “Iya mba. Kalau ada suara itu, saya harus menutup telinga dan mengatakan
“pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu” sampai suaranya hilang”

Perawat : “Bagus sekali karena ibu sudah mengerti. Jika hal tersebut itu muncul lagi, tolong
Mbak praktekkan cara yang sudah saya ajarkan , dan masukkan dalam jadwal harian ibu. Ibu
bisa melakukannya 2 hingga 3 kali sehari pada pukul 09:00, 14:00 dan jam 20:00 ?”

Pasien: “Baik mba, akan saya lakukan” (mengangguk)

Perawat: Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara dengan
orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul? mau ditempat ini atau ditempat lain
bu ?
Pasien: “Disini saja”

Perawat : “Sekitar 15 menit ya bu, besok pukul 09.00 saya akan kesini lagi. Kalau begitu
teimakasih ya bu, selamat siang”

Pasien : “Iya mba”

Perawat : “Kalau begitu saya pamit dulu ya bu, sampai bertemu besok. Selamat siang”
(berdiri dan meninggalkan ruangan)

Pasien : “Pagi” (Tersenyum)


ANALISIS PROSES INTERAKSI

PASIEN DENGAN GANGGUAN HALUSINASI PENDENGARAN

Nama Mahasiswa : Leti kristia


melania Tanggal : 22 Juli 2020
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Rumah klien
Inisial Klien : Tn.F
Interaksi ke : 1 (Fase Orientasi)
Lingkungan : Ruang tamu rumah klien
Deskripsi klien : Klien mengalami halusinasi pendengaran, Klien tampak bercakap-cakap sendiri, klien
terkadang tiba-tiba marah tanpa sebab
Tujuan Interaksi : Klien dapat mengidentifikasi halusinasi

Analisa Berpusat Analisa Berpusat


Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Rasional
pada Perawat pada Klien
P : Assalamualaikum, selamat pagi bu, P : Melihat klien dan Memulai percakapan Memberi tanggapan Ucapan salam perawat
masih ingat dengan saya? tersenyum positif atas kehadiran kepada klien menunjukan
perawat penghargaan perawat
K : Waalaikumussalam, pagi mba Leti K : Pandangan fokus kepada klien. Penghargaan
kan? kepada orang lain
merupakan modal awal
P : Iya betul, saya Leti mahasiswa P : Melihat klien Mengingatkan pasien seseorang dapat membuka
Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang diri dengan orang lain.
yang kemarin sudah kemari ya Pak. Dilanjutkan dengan
perkenalan agar klien dapat
K : Iya mba. K : Melihat perawat Menjawab pertanyaan mengingat perawat yang
perawat datang.
P : Jadi bagaimana perasaan ibu hari ini? P : Ada kontak mata, Memvalidasi
Sudah mulai berkurang suara-suara yang melihat pasien, permasalahan klien
didengar? tersenyum.

K : Masih mba, masih ada suaranya. K : Melihat perawat Menjawab dengan


gelisah
P : Untuk tidurnya bagaimana? Masih tidur P : Melihat klien dengan
diatas jam 10? Atau dibawah jam 10? fokus
Masih susah tidur?

K : Masih, iya diatas jam 10 K : Menganggukkan


kepala

P : Baiklah jadi sesuai kontrak kita yang P : Melihat pasien dan Membuat kontrak
kemarin, hari ini kita akan menjelaskan kontrak pertemuan kali ini
mengidentifikasi isi dari halusinasi ibu,
munculnya kapan, sering atau tidak, disini
saja ya bu ya? Selama sekitar 15 menit.

K : (klien mengangguk) K : klien mengangguk,


tidak menjawab
dengan kata-kata

P : Tujuannya agar ibu mengetahui P : Melihat klien.


halusinasinya itu seperti apa, siapa yang
berbicara, berapa lama munculnya dan
sering atau tidak.

K : (klien mengangguk) K : Klien mengangguk,


tidak menjawab
dengan kata-kata
ANALISIS PROSES INTERAKSI

PASIEN DENGAN GANGGUAN HALUSINASI PENDENGARAN

Nama Mahasiswa : Leti kristia melania


Tanggal : 20 Juli 2020
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Rumah klien
Inisial Klien : Tn.F
Interaksi ke : 1 (Fase Kerja)
Lingkungan : Ruang tamu rumah klien
Deskripsi klien : Klien mengalami halusinasi pendengaran, Klien tampak bercakap-cakap sendiri, klien
terkadang tiba-tiba marah tanpa sebab
Tujuan Interaksi : Klien dapat mengidentifikasi halusinasi

Analisa Berpusat Analisa Berpusat


Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Rasional
pada Perawat pada Klien
P : Yang pertama kita akan mengidentifikasi P : Melihat klien dengan Merespon Mengawali pembicaraan
isinya, jadi selama ini yang ibu dengar fokus pembicaraan dengan dan memulai identifikasi
isinya bagaimana? Isi dari orang yang ibu positif, dapat mengetahui isi, jenis,
bilang ngomong itu? mengidentifikasi waktu muncul halusinasi
halusinasi klien dan frekuenasi halusinasi
K : Iya mba . Suara itu muncul dan lama- K : Pandangan klien tidak Menjawab dengan
kelamaan suaranya semakin mendekat, fokus, raut wajah raut wajah ketakutan
Suaranya manggil-manggil nama saya ketakutan dan dan khawatir
mba, terus katanya saya akan dibunuh. khawatir.
Saya takut sekali mba” (raut wajah
ketakutan dan khawatir)
P : Saya percaya Ibu D mendengar suara P : Melihat pandangan
tersebut, tetapi belum tentu orang lain klien yang tidak fokus
termasuk saya mendengar suara yang
sama seperti yang ibu dengarkan.
Apakah ibu menedengar suara itu terus
menerus atau hanya sewaktu-waktu
saja?
K : Sewaktu-waktu mba K : Pandangan klien tidak
fokus
P : Kapan waktu yang paling sering ibu P : Menatap klien dengan
mendengar suara itu dan berapa kali dalam fokus
sehari ibu mendengarnya?

K : Paling sering malam hari, tapi terkadang K : Menatap perawat


juga muncul tiba-tiba. Kadang sekali, tapi
kadang-kadang bisa dua kali mba

Pada keadaan apa suara itu terdengar? Menatap klien dengan


P : Apakah pada waktu ibu sedang sendiri? P:
fokus
Iya

Iya mba, biasanya kalau lagi sendiri


saya suka mikirin keadaan ekonomi
K:
saya yang susah dan ditambah sekarang K : Menatap perawat
saya pengangguran karena di PHK.
Saya suka stress kalau mikirin itu mba,
terus tiba-tiba suara itu munculmarah
dengan orang baru muncul suaranya?

P : bagaimana perasaan ibu ketika Menatap klien dengan


mendengar suara itu? P:
fokus

Saya merinding mba. Saya takut sekali


K:
dan merasa terancam” (wajah tegang
K : Klien menatap perawat
dan keringat dingin) dengan wajah tengang

P : Kemudian apa yang ibu lakukan? P: Menatap klien

K : Ketika suara itu muncul, saya berteriak K : Melihat perawat


kepada suara itu dan lari mba
P: Apakah dengan cara tersebut suara- P: Menatap klien
suara itu hilang?

Tidak mba. Suaranya malah semakin


K: Melihat perawat
terdengar jelas dan selalu mengikuti
saya.

K: Apa yang Ibu D alami itu namanya P: Menatap klien dengan


Halusinasi. Bagaimana kalau sekarang fokus
kita belajar cara-cara untuk mencegah
suara itu muncul, apa ibu bersedia?

Baik mba. Tapi bagaimana caranya? K: Menjawab dengan


menatap perawat
P:
Ada empat cara untuk mengontrol
halusinasi yaitu menghardik, minum
obat, bercakap-cakap dengan orang P: Menatap klien dengan
fokus
lain, dan melakukan aktifitas.
Bagaimana kalau kita latih cara yang
pertama dahulu, yaitu dengan
menghardik, apakah ibu bersedia?

(Mengangguk) K: Klien mengangguk,


tidak menjawab
K: dengan kata-kata

P:
K:
P : Baik, kita mulai sekarang ya bu. Saya P : Menatap klien dengan
akan mempraktekan terlebih dahulu, fokus
kemudian baru ibu mempraktekkan
kembali. Jika suara itu muncul, katakan
dengan keras “pergi..pergi saya tidak mau
dengar.. kamu suara palsu” sambil
menutup kedua telinga ibu. Lakukan terus
hal itu sampai suaranya hilang. Seperti itu
ya bu, coba sekarang ibu ulangi lagi
seperti yang saya lakukan tadi?
Iya kalau sudah sepi, kalau sudah pada
tidur.

K : Baik mba. “pergi..pergi saya tidak Mengulangi


mau dengar.. kamu suara K:
ucapan perawat
palsu”(sambil menutup telinga) sambil menutup
telinga
Bagus sekali bu, coba lakukan
P:
sekali lagi
P : Menatap klien
K: pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu
suara palsu” (sambil menutup telinga) K : Mengulangi
ucapan perawat
sambil menutup
P: Wah... bagus sekali bu. Ibu sudah bisa
telinga
melakukannya
P : Menatap klien
K:
(Tersenyum)
Tidak menjawab
P : Bagaimana perasaan ibu setelah kita kita hanya tersenyum
bercakap-cakap? K : Menatap klien
K : Sekarang saya lebih lega dan tenang mba P : Menatap
perawat dengan
K : wajah rileks
ANALISIS PROSES INTERAKSI

PASIEN DENGAN GANGGUAN HALUSINASI PENDENGARAN

Nama Mahasiswa : Leti kristia melania


Tanggal : 20 Juli 2020
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Rumah klien
Inisial Klien : Tn.F
Interaksi ke : 1 (Fase Terminasi)
Lingkungan : Ruang tamu rumah klien
Deskripsi klien : Klien mengalami halusinasi pendengaran, Klien tampak bercakap-cakap sendiri, klien
terkadang tiba-tiba marah tanpa sebab
Tujuan Interaksi : Klien dapat mengidentifikasi halusinasi

Analisa Berpusat Analisa Berpusat


Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Rasional
pada Perawat pada Klien
P : Apakah ibu masih ingat pembicaraan kita P : Melihat klien dan Mengevaluasi Menyimpulkan dan
mengenai permasalahan ibu dan cara tersenyum pembicaraan yang Merespon mengevaluasi pembicaraan
mengatasinya? pertanyaan klien
telah dilakukan dapat membuat klien lebih
klien menjawab paham dengan apa yang
K : Iya mba. Saya mengalami halusinasi, K:
dengan melihat sudah dibahas
sering muncul kalau saya lagi sendirian.
Kalau suaranya muncul, saya bisa perawat
mengatasinya dengan menghardik seperti
yang mbak ajarkan
P : ibu masih ingat caranya? P : Melihat klien,
tersenyum

Iya mba. Kalau ada suara itu, saya harus Menatap


K : menutup telinga dan mengatakan K:
perawat
“pergi..pergi saya tidak mau dengar..
kamu suara palsu” sampai suaranya
hilang”

Bagus sekali karena ibu sudah mengerti.


P : Jika hal tersebut itu muncul lagi, tolong P: Menatap klien
Mbak praktekkan cara yang sudah saya
ajarkan , dan masukkan dalam jadwal
harian ibu. Ibu bisa melakukannya 2
hingga 3 kali sehari pada pukul 09:00,
14:00 dan jam 20:00 ?

K : Baik mba, akan saya lakukan” Menatap perawat,


(mengangguk) K : mengangguk

P : Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol


lagi tentang caranya berbicara dengan P : Menatap klien
orang lain saat bayangan dan suara-suara
itu muncul? mau ditempat ini atau
ditempat lain bu ?

K : Disini saja K : Menatap perawat dan


mengangguk
P: Sekitar 15 menit ya pak, besok pukul P : Menatap klien
09.00 saya akan kesini lagi. Kalau begitu
teimakasih ya pak
K: K : Menatap perawat
Iya mba

P : Menatap klien dan


P: Kalau begitu saya pamit dulu ya bu,
sampai bertemu besok. Selamat siang tersenyum

K: K : Menatap perawat
Siang

Anda mungkin juga menyukai