Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN
CORONA VIRUS (COVID-19)

Cabang ilmu : Keperawatan Anak


Topik : Mengenal Dini Covid-19 Pada Anak
Hari/Tanggal : Kamis/ 30 April 2020
Waktu : 09:00-10:00
Tempat : Rumah Bapak H
Sasaran : Keluarga Bapak H
Metode : Ceramah dan Diskusi
Materi : Terlampir

Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga bapak H dapat mampu
mengenal covid-19 pada anak-anaknya.
Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan keluarga bapak H dapat :
1. Menjelaskan tentang corona virus
2. Mengenal tanda dan gejala corona virus pada anak
3. Menjelaskan pencegahan corona virus pada anak
4. Menjelaskan pengobatan corona virus pada anak
Kegiatan penyuluhan
No Tahap Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan a. Memberi salam terapeutik 5 menit
b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu
2 Penyajian a. Menjelaskan corona virus 40 menit
b. Menjelaskan tanda dan gejala
c. Menjelaskan pencegahan
d. Menjelaskan pengobatan
3 Penutup a. Memberikan kesempatan pada 15 menit
warga untuk bertanya
b. Menjelaskan kembali hal yang
belum dimengerti warga
c. Menanykan kembali materi
yang telah diberikan
d. Meminta warga untuk
mempraktekkan kembali
penggunaan masker yang
benar
e. Salam terapeutik

Evaluasi
1. Menjelaskan tentang corona virus
2. Menyebutkan tanda gejalah, pencegahan, pengobatan COVID-19 pada anak
CORONA VIRUS (COVID-19)

1. PENGERTIAN
Penyakit coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh coronavirus yang baru ditemukan.Kebanyakan orang yang
terinfeksi dengan virus COVID-19 akan mengalami ringan sampai sedang
penyakit pernapasan dan memulihkan tanpa memerlukan perlakuan khusus. orang
tua, dan mereka yang mendasari masalah medis seperti penyakit jantung, diabetes,
penyakit pernapasan kronis, dan kanker lebih mungkin untuk mengembangkan
penyakit serius.
Cara terbaik untuk mencegah dan memperlambat transmisi mendapat
informasi tentang COVID-19 virus, penyakit itu menyebabkan dan bagaimana
penyebarannya. Lindungi diri Anda dan orang lain dari infeksi dengan mencuci
tangan atau menggunakan antiseptik berbasis alkohol sering dan tidak menyentuh
wajah Anda. COVID-19 virus menyebar terutama melalui tetesan air liur atau
cairan yang keluar dari hidung ketika orang yang batuk atau bersin yang terinfeksi,
jadi penting bahwa Anda juga berlatih etiket pernapasan (misalnya, dengan batuk
ke siku tertekuk).
Pada saat ini, tidak ada vaksin tertentu atau pengobatan untuk COVID-19.
Namun, ada banyak uji klinis berlangsung mengevaluasi pengobatan potensial.
WHO akan terus memberikan informasi terbaru sesegera temuan klinis menjadi
tersedia.
Virus Corona (COVID-19) yang saat ini tengah menjadi wabah global tak
pelak ikut menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua. Pasalnya, virus ini
bisa saja menyerang anak-anak mereka yang notabene belum memiliki sistem
kekebalan tubuh yang memadai. Lantas, apakah memang virus Corona pada anak
mungkin terjadi? Seberapa besar kemungkinan anak terkena COVID-19?
Sebagaimana dilansir dari Centers for Disease Control and
Prevention (CDC), kasus virus Corona (COVID-19) pada anak bisa dikatakan
tidak umum. Memang ada beberapa laporan yang menyebutkan virus ini
menyerang anak-anak, namun prevalensinya sangat jarang. Sementara itu,
mayoritas kasus yang dilaporkan terjadi pada orang dewasa.
Oleh sebab itu, jika ada klaim yang menyebutkan bahwa anak-anak rentan
terkena COVID-19, maka hal tersebut belum bisa dikatakan valid dikarenakan
hingga saat ini belum ada bukti konkretnya. Kendati demikian, Anda sebagai
orang tua juga tidak boleh lengah dan tetap harus waspada akan segala
kemungkinan karena biar bagaimanapun, virus ini tak mengenal usia.
2. TANDA DAN GEJALA
Meskipun kasus COVID-19 pada anak jarang terjadi, mewaspadai
kemungkinan virus ini menginfeksi si kecil tetap menjadi suatu kewajiban bagi
Anda para orang tua. Salah satu yang perlu diketahui adalah apa saja yang menjadi
ciri atau gejala infeksi jenis virus Corona yang satu ini.
COVID-19 ditandai oleh gejala-gejala berikut ini:
1. Demam
Ciri-ciri atau gejala virus Corona (COVID-19) pada anak yang
pertama adalah demam. Gejala yang satu ini sejatinya juga merupakan gejala
yang muncul ketika seseorang mengalami flu biasa (common cold).
Akan tetapi, Anda harus waspada apabila demam yang dialami si kecil
sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan intensitasnya—dalam
hal ini suhu tubuh—mengalami peningkatan dari hari ke hari.
2. Batuk
Ciri-ciri COVID-19 pada anak yang selanjutnya adalah batuk.
Batuk yang kemungkinan menjadi pertanda anak Anda terinfeksi virus
Corona (COVID-19) biasanya akan diawali dengan batuk ringan yang
kemudian akan semakin bertambah intensitas dan tingkat keparahannya dari
hari ke hari.
Anda sangat disarankan untuk segera memeriksakan putra atau putri
Anda ke dokter apabila mengalami gejala batuk namun tak kunjung sembuh
setelah beberapa lama kendati sudah mengonsumsi obat batuk biasa.
3. Sesak Napas
Virus Corona (COVID-19) pada intinya menyerang saluran
pernapasan. Hal ini yang lantas menimbulkan gejala berupa sesak napas dan
napas terasa pendek.
Jika tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin anak yang terkena
infeksi virus tersebut akan mengalami pneumonia. Pneumonia sendiri adalah
penyakit radang paru-paru yang disebabkan oleh adanya infeksi pada organ
pernapasan tersebut. Perlu diketahui juga bahwasanya anak yang terinfeksi
COVID-19 mungkin tidak akan merasakan gejala apapun pada awalnya.
Pasalnya, masa inkubasi virus ini berlangsung selama 2 hari sampai 2 minggu
sejak infeksi pertama kali terjadi.
Oleh sebab itu, jika dirasa pernah memiliki kontak langsung dengan
penderita lain atau baru saja bepergian ke wilayah terdampak, segera kunjungi
dokter guna dilakukan observasi lebih lanjut. Penanganan medis yang
dilakukan sedini mungkin dapat memperbesar peluang kesembuhan penyakit
ini.
4. Gejala Serupa Penyakit Flu
Hamper 90 persen kasus pada anak dilaporkan ringan dan mirip dengan
flu seperti deman, batuk, radang tenggorakan, dan bersin terus-meneru. Jika
sushu tubuh diatas 38oc dan tidak mereda juga walau diberi obat deman segera
bawah ke fasilitas kesehatan.
Kabar baiknya, kalau dilihat dari sebagian besar kasus, virus corona ini
hanya mengidap pada saluran pernapasan anak-anak bagian atas. Virus ini
jarang turun ke paru-paru anak sehingga seringkali tidak menimbulkan gejala
pneumonia seperti sesak napas.
5. Masalah Saluran Pencernaan
Salah satu ciri corona pada anak yang sering ditemukan adalah diare,
mual, muntah, dan rasa sakit pada perut. Hamper 50% kasus corona pada anak
di cina mengalami gangguan pencernaan. Gejala covid-19 ini terkadang tidak
disertai dengan demam dan bisa disalah pahmkan sebagai alergi atau sakit
perut biasa.
Namun, jika tidak dirawat, bisa berpotensi menimbulkan gangguang
pernapasan. Pastikan anak diberi minum yang banyak untuk mencegah
komplikasi dehidrasi
6. Nafsu Makan Berkurang
Masalah saluran pencernaan ini biasanya disertai dengan nafsu makan yang
berkurang drastic dan leti lesu, terutama pada bayi. Sebaiknya, perhatikan juga
perilaku anak apabila berbeda dari biasanya. Waspada jika anak merasa gelisah
dan terus-meneru menangis.
Jumlah kasus corona pada anak memang tidak sebesar orang dewasa. Oleh
karena itu, data-data yang dikumpulkan dari kegiatan observasi belum terlalu
memadai. Hingga saat ini, tenaga medis pun masih mempelajari dampak dan ciri
corona pada anak yang lebih spesifik.
Oleh karena itu, para orang tua dihimbau untuk terus memperhatikan kondisi
anak. Selain aktif mengajari anak cara pencegahan covid-19 secara sederhana
seperti rutin mencuci tangan, hindari memegang wajah hingg etika batuk yang
benar, pastikan jika seluruh kebutuhan si kecil mulai dari susu, makanan hingga
popok terpenuhi.
3. PENCEGAHAN
Jangan panik, COVID-19 pada anak bisa dicegah dengan menerapkan sejumlah
tips sehat berikut ini:
a. Rajin Cuci Tangan
Ajarkan anak Anda untuk mencuci tangan menggunakan sabun
antiseptik, baik itu sebelum dan sesudah makan, sehabis batuk atau bersin,
maupun sehabis menyentuh hewan peliharaan di rumah.
Bersihkan area tangan secara menyeluruh mulai dari telapak hingga
sela-sela jari tangan selama kurang lebih 20-60 detik, kemudian keringkan
dengan handuk bersih.
Anda juga bisa menyediakan hand sanitizer yang bisa ia bawa-bawa
saat ke sekolah. Minta ia untuk menggunakannya secara teratur.
b. Pakaikan Masker saat Beraktivitas di Luar Ruangan
Kendati penggunaan masker tidak terlalu berdampak signifikan pada
orang yang sehat, tidak ada salahnya bagi Anda untuk memakaikan anak
masker saat hendak beraktivitas di luar ruangan. Terlebih jika ada
kemungkinan anak akan memiliki kontak langsung dengan orang yang sedang
sakit.
Ada 2 (dua) pilihan masker untuk mencegah COVID-19 yang bisa digunakan
oleh anak, yakni masker bedah (surgery mask) atau masker N95. Pastikan
masker memiliki ukuran yang sesuai dengannya.
c. Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Cara menghindari virus Corona (COVID-19) pada anak selanjutnya
yang juga tidak boleh dilewatkan adalah dengan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh si buah hati. Pasalnya, penyakit ini sangat erat kaitannya
dengan imunitas. Semakin lemah imun anak Anda, semakin besar pula
kemungkinan ia terinfeksi.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh anak, yaitu:
 Memberikan makanan berupa buah dan sayuran
 Memberikan suplemen multivitamin
 Memastikan anak memiliki waktu istirahat yang cukup
 Mengajak anak berolahraga
Beberapa hal lainnya yang juga layak diterapkan sebagai langkah pencegahan
infeksi virus ini adalah sebagai berikut:
 Jangan menyentuh area wajah apabila tangan belum dibersihkan
 Jika mengalami batuk atau bersin, tutup dengan tisu atau siku bagian dalam
 Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit
4. PENGOBATAN
Hingga saat ini, belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan
infeksi virus Corona (COVID-19) pada anak maupun orang dewasa. Pengobatan
yang dilakukan saat ini masih sebatas pengobatan yang sama pada kasus penyakit
flu biasa maupun pneumonia.
Beberapa cara mengobati infeksi COVID-19 adalah sebagai berikut:
 Pemberian obat-obatan khusus flu dan demam (aspirin, ibuprofen,
acetaminophen, dsb.)
 Perbanyak asupan cairan ke dalam tubuh
 Istirahat yang cukup
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk segera memeriksakan buah hati
tercinta—maupun diri sendiri—ke dokter jika merasa mengalami gejala seperti
yang sudah disebutkan di atas, terlebih jika memiliki faktor risikonya. Hal ini
semata-mata agar penyakit bisa lebih mudah untuk disembuhkan.
Guna menghindari penyebaran virus lebih luas, dokter lazimnya akan
menginstruksikan pasien untuk diisolasi di ruangan khusus untuk sementara waktu
selama masa pengobatan.
POSTER

Anda mungkin juga menyukai