Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19


KEPADA KELUARGA TN.S DESA SERAYU LARANGAN
Disusun Untuk Memenuhi tugas Promosi Kesehatan
Dosen pengampu Ns.Margiyati, M.Kep

Disusun Oleh :

Nama : Errisa Feliana


Nim : 20101440120036
Kelas : 2B

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES KESDAM IV/DIPONOGORO SEMARANG
2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19

Pokok Bahasan : Pencegahan penularan covid-19


Sasaran : Keluarga Tn.S
Hari/Tanggal : Selasa, 26 Oktober 2021
Waktu Pertemuan : 35 Menit
Tempat : Rumah Tn.S

A. Latar Belakang
Semua perilaku manusia sebenarnya pasti punya pengaruh terhadap
kesehatan, apapun bentuknya, mulai dari makan, tidur, mandi, berpakaian, olah
raga sampai cara belajar, hanya saja diprioritaskan mana perilaku yang
berpotensi menimbulkan penyakit. Apalagi pada masa sekarang yang sedang
marak dengan adanya virus covid-19, coronavirus (covid-19) atau disebut juga
dengan virus corona merupakan keluarga besar virus yang mengakibatkan
terjadinya infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang,
seperti penyakit flu.
Dilihat dari situasi penyebaran COVID-19 yang sudah hampir menjangkau
seluruh wilayah provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus dan/atau jumlah kematian
semakin meningkat dan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia, Pemerintah
Indonesia telah menetapkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID19).
Oleh karena itu saya ingin memberikan penyuluhan tentang upaya pencehan covid di
masyarakat untuk memutus rantai penularan covid-19 ini.
B. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan tentang covid-19 dan upaya pencegahan
terjadinya penularan virus covid-19.
b. Tujuan Khusus
Serelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga Tn.S
dapat:
1. Menjelaskan tentang definisi covid-19
2. Mengetahui dan memahami tanda gejala covid-19
3. Memahami Definisi Operasional Covid-19
4. Mengetahui cara penyebaran covid-19
5. Mengetahui dan mempraktikan cara pencegahan covid-19
C. Materi Penyuluhan (Terlampir)
1. Definisi covid-19
2. Tanda dan gejala covid-19
3. Definisi operasional Covid-19
4. Cara penyebaran Covid-19
5. Cara Pencegahan Covid-19
D. Metode Penyuluhan
1. Pemaparan materi
2. Tanya jawab
3. Kunjungan lapangan
E. Media Penyuluhan
1. poster
2. video laptop
F. Setting Tempat Penyuluhan
= penyuluh

= materi

= keluarga
G. Kegiatan Penyuluhan

No Langkah Waktu Kegiatan Respon Peserta


1. pendahuluan 5 menit 1. Memberi salam, Menjawab salam
perkenalan
2. Menjelaskan maksud Menyimak
dan tujuan
3. Kontrak waktu Menyimak

2. Penyajian 20 menit menyimak


1. Menjelaskan Definisi
covid-19
menyimak
2. Menjelaskan Tanda dan
gejala covid-19
menyimak
3. Menjelaskan Definisi
operasional Covid-19
4. Menjelaskan Cara
menyimak
penyebaran Covid-19
5. Menjelaskan Cara
menyimak dan
Pencegahan Covid-19 mempraktekan
dengan gerakan 5M
3. Evaluasi 7 menit 1. Tanya jawab Bertanya
2. Menanyakan kembali Menjawab

4. Penutup 3 menit 1. Penutup, salam Menjawab salam

H. Evaluasi Penyuluhan
1. Evaluasi Persiapan
a. SAP telah disiapkan
2. Evaluasi Proses
a. Acara dimulai tepat waktu
b. keluarga antusias dalam mengikuti penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu menjelaskan definisi covid-19
b. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala covid-19
c. Keluarga mampu memahami dan menjelaskan definisi operasional
Covid-19
d. Keluarga mampu menjelaskan cara penyebaran Covid-19
e. Keluarga mampu menyebutkan dan mempraktikan cara Pencegahan
Covid-19 dengan gerakan 5M.
LAMPIRAN

A. Definisi
Coronavirus (Covid-19) merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Penyakit ini terutama menyebar di antara orang-orang melalui tetesan pernapasan
dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga hari dengan
plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga hari atau
dalam aerosol selama tiga jam.
B. Tanda Gejala Covid-19
Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-
19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan
hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.
Gejala yang paling umum jika seseorang terkena covid-19:
1. Demam
2. Batuk
3. Kelelahan
4. kehilangan rasa atau ba
Gejala yang sedikit tidak umum:
1. sakit tenggorokan
2. sakit kepala
3. sakit dan nyer
4. diare
5. ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki
6. mata merah atau iritasi
Gejala serius:
1. kesulitan bernapas atau sesak napas
2. kesulitan berbicara atau bergerak, atau bingung
3. nyeri dada
Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami gejala serius. Selalu hubungi
dokter atau fasilitas kesehatan sebelum mengunjunginya. Orang dengan gejala
ringan yang dinyatakan sehat harus melakukan perawatan mandiri di rumah.
Rata-rata gejala akan muncul 5–6 hari setelah seseorang pertama kali terinfeksi
virus ini, tetapi bisa juga sampai 14 hari setelah terinfeksi. Tetapi tidak menutup
kemungkinan bagi seseorang yang terkena covid tidak menimbukan gejala
apapun.

C. Definisi Operasional Covid-19


Berikut ini definisi operasional baru status kasus COVID-19, yaitu  Kasus
Suspek, Kasus Probable, Kasus Konfirmasi, Kontak Erat, Pelaku
Perjalanan, Discarded, Selesai Isolasi, dan Kematian. Adapun untuk Kasus
Suspek, Kasus Probable, Kasus Konfirmasi, Kontak Erat, istilah yang digunakan
pada pedoman sebelumnya adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien
Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG)
1. Kasus Suspek
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi local.
b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA DAN pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19.
c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan
di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis
yang meyakinkan
2. Kasus probable
Kasus dengan ISPA berat/ARDS/meninggal yang memiliki gambaran klinis
yang meyakinkan, namun BELUM ADA HASIL Rapid Test (RT) PCR
3. Kasus terkontaminasi
- Kasus yang sudah terbukti positif hasil swab RT PCR-nya
- Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) dan tanpa gejala
(asimptomatik).
4. Kontak erat
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi
COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain:
- Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus
konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau
lebih.
- Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti
bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).
- Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable
atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
- Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan
penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan
epidemiologi setempat (penjelasan sebagaimana terlampir).
5. Pelaku perjalanan
Seseorang yang melakukan perjalanan dari dalam negeri (domestik) maupun
luar negeri pada empat belas hari terakhir.
6. Discarded
Discarded apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
- Seseorang dengan status kasus suspek dengan hasil pemeriksaan RT-PCR
2 kali negatif selama 2 hari berturut-turut dengan selang waktu >24 jam.
- Seseorang dengan status kontak erat yang telah menyelesaikan masa
karantina selama 14 hari
7. Selesai isolasi
Selesai isolasi apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
- Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) yang tidak dilakukan
pemeriksaan follow up RT-PCR dengan ditambah sepuluh hari isolasi
mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.
- Kasus probable atau kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang
tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dihitung 10 hari sejak
tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi
menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
- Kasus probable atau kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang
mendapatkan hasil pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif dengan
ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam
dan gangguan pernapasan.
8. Kematian
Kematian COVID-19 untuk kepentingan surveilans adalah kasus konfirmasi
atau probable COVID-19 yang meninggal.
D. Penyebaran covid-19
Peningkatan jumlah pasien yang terinfeksi disebabkan oleh bagaimana cara
virus tersebut menyebar. Melansir dari WHO, virus COVID-19 dapat menyebar
melalui beberapa cara berikut:
1. Melalui Droplet.
Droplet adalah cairan atau percikan air yang keluar dari saluran pernapasan
ketika seseorang batuk maupun bersin. Risiko penularan virus COVID-19
melalui droplet
akan meningkat drastis apabila seseorang tidak mengenakan masker. Namun
ternyata, droplet tidak hanya sebatas cairan yang dikeluarkan ketika bersin
atau batuk, melainkan juga ketika berbicara, bernyanyi, maupun tertawa.
2. Melalui Kontak Fisik
Kontak fisik seperti berjabat tangan adalah salah satu media penularan
COVID-19, karena kita tidak pernah tahu ada berapa banyak kuman, virus,
maupun bakteri ditangan kita dan lawan bicara. Makanya, sebisa mungkin
hindari kontak fisik secara langsung.
Kalau kamu bingung, coba untuk mengganti model jabat tangan dengan
gerakan Namaste, yaitu gerakan mengatupkan kedua tangan di dada yang
kerap digunakan saat melakukan olahraga yoga.
3. Melalui Permukaan yang Terkontaminasi.
Penularan virus COVID-19 bisa terjadi saat seseorang menyentuh barang
yang mungkin saja sudah terkontaminasi oleh droplet orang lain. Lalu, virus
tersebut berpindah ke hidung, mulut, atau mata dari sentuhan barang yang
terkontaminasi tadi.
Inilah alasan pentingnya kita harus rajin mencuci tangan menggunakan sabun
dan air mengalir setelah melakukan aktivitas apapun, termasuk menyentuh
barang meski hanya sebentar saja. Jika sedang di perjalanan, alangkah
baiknya kamu persiapkan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal
60% dan tisu basah khusus untuk membunuh kuman, bakteri, serta virus di
tangan. Jangan lupa membawa disinfektan untuk membersihkan barang yang
kamu bawa, ya
4. Ruangan dengan Ventilasi Buruk
Ruangan tertutup dengan ventilasi yang kurang baik menjadi tempat nyaman
untuk penyebaran virus. Virus COVID-19 dapat menyebar secara cepat
apabila seseorang terlalu lama berada di dalam ruangan dengan ventilasi yang
buruk. Maka dari itu, bukalah jendela ruangan dan biarkan udara segar
memenuhi ruangan untuk mengurangi risiko penularan.
5. Tempat Ramai
Menghindari tempat ramai menjadi satu dari sekian banyak upaya yang bisa
dilakukan untuk mengurangi penularan. Tempat yang dipenuhi oleh orang-
orang berisiko tinggi karena dapat memungkinkan terjadinya sentuhan fisik
atau droplet yang beterbangan. Menjaga jarak minimal 1 meter adalah langkah
pencegahan yang bisa kamu lakukan ketika sedang berada dalam situasi yang
ramai.
E. Pencegahan Covid-19
Pencegahan covid dapat dilakukan dengan gerakan 5M yaitu, mencuci tangan,
memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas.
1. Mencuci Tangan
Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan
yang cukup efektif untuk mencegah penularan virus corona. Untuk hasil yang
maksimal, kamu disarankan untuk mencuci tangan setidaknya selama 20
detik beberapa kali sehari, terutama saat: 
- Sebelum memasak atau makan;
- Setelah menggunakan kamar mandi;
- Setelah menutup hidung saat batuk atau bersin.
2. Memakai Masker
Pada awal pandemi virus corona tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengatakan bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang
sakit, bukan orang sehat. Namun, virus corona jenis SARS-CoV-2 yang merajalela
hingga saat ini membuat protokol kesehatan bisa berubah-ubah seiring bergulirnya
waktu. Dan di beberapa Negara juga sudah memulai menggunakan masker semua ,
penggunaan masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika:
- Terdapat anggota keluarga yang terinfeksi COVID-19.
- Terdapat anggota keluarga yang berpotensi terkena COVID-19 karena
aktivitas di luar rumah.
- Merasa terjangkit atau mengalami gejala COVID-19.
- Ruangan sempit.
- Tidak bisa menjaga jarak minimal dua meter. 
3. Menjaga Jarak
Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol
kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol
Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka
Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.”
Di sana disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta
menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Bila tidak memungkinkan
melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan
teknis lainnya.
4. Menjauhi Kerumunan
Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang
juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat
diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin
banyak dan sering kamu bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona
pun semakin tinggi.
Oleh sebab itu, hindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau
berusia di atas 60 tahun (lansia). Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis
memiliki risiko yang lebih tinggi terserang virus corona. 
5. Mengurangi Mobilitas
Virus penyebab corona bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak dirimu
menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus jahat
ini. Oleh karena itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di
rumah. Menurut Kemenkes, meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu
dirimu pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama. Pasalnya, virus corona
dapat menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai