Anda di halaman 1dari 55

Metode, Sasaran dan

Strategi Advokasi Gizi


Kelompok 9
Ainun Najibah
Cantika Meisya
Rahma Tanti
Rezky Amalia
Shofiyyah Nasyithoh
Metode
Advokasi
Tujuan Penerapan Metode Advokasi
Sasaran
advokasi
Proses pelaksanaan
advokasi berjalan dg
baik serta dapat
Meningkatnya mencapai tujuan
kualitas Paham,
penyampaian pesan tertarik,
sadar/
peduli

Memberikan
Komitmen dukungan kebijakan/
serta
sumberdaya
bertindak
Metode Advokasi

1. Lobbi politik 6. Petisi


2. Seminar 7. Mobilisasi
3. Debat 8. Konferensi Pers
4. Dialog 9. Wisata Pers
5. Negosiasi
u p aya untuk
1. Lobi politik (Political Lobbying) L ob i a
n
da
g
la
a ru
h
hi p e mbuat dan
memp e n, baik anggo
ta
k e b ija k a
pelaksana e ja b a t pemerintah
a n p
parlemen d la k u k a n perubaha
n
k m e
lainnya, untu an dan layanan yang
ada
terhadap ke u t k epentingan
me n y a n g k
g
anyak oran
beberapa/b

● Lobi politik pada dasarnya adalah varian dari komunikasi


interpersonal atau wawancara tatap muka. Oleh karena itu dalam lobi
politik ini pengenalan sasaran yang mendalam (nilai kepentingannya,
kebiasaannya, hobinya sampai kelemahannya dan lainlain) akan
sangat mempengaruhi keberhasilan lobi.
● Lobi politik ini sangat penting dan banyak digunakan untuk
mengadvokasikan pembuat kebijakan/pejabat publik dalam bentuk
Lobi
PRINSIP TIPS

Ada tiga jenis lobi, yakni:


1. Lobi tradisional, pelobi mendekati pengambil keputusan.
2. Lobi akar rumput, menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambil
keputusan.
3. Lobi political action committee, komite-komite yang dibentuk perusahaan perusahaan
besar agar wakilnya dapat duduk di parlemen/pemerintah.
Contoh

• lobi yang dilakukan


telkom terhadap
indosat dalam
menentukan
penggunaan frekuensi
penempatan dan
pengaturan wilayah
BTS (Base Transceiver
Station)
2. Seminar/presentasi
 Seminar adalah pertemuan berkala yang diadakan oleh seseorang
yang sedang melaksanakan tugasnya. Terdiri dari penyaji dan
peserta,moderator,notulen.

 Bentuk seminar/presentasi baik untuk digunakan untuk


mengadvokasi beberapa pejabat publik sekaligus, baik dari suatu
instansi/lembaga tertentu, apalagi kalau berasal dari beberapa
instansi berbeda yang berkaitan dengan permasalahan/isu yang
diadvokasikan.

 Selain itu dalam teknik seminar/presentasi diperlukan kemampuan


untuk menggunakan atau memanfaatkan berbagai teknik atau alat
bantu penyajian yang terus semakin berkembang kecanggihannya.
Susunan acara seminar dapat dibuat seperti
berikut :

a. Pembukaan oleh moderator


b. Penyajian materi oleh penyaji
c. Diskusi/tanya jawab
d. Penyimpulan
e. Penutup
Contoh
3. Debat
Debat pada dasarnya juga merupakan salah satu teknik
advokasi dalam kelompok, ciri spesifiknya adalah bahwa isu
dibahas dalam pro dan kontra. Dengan teknik ini pelibatan
sasaran (khalayak) akan lebih aktif dan isu/masalah dapat
dibahas dari berbagai sudut pandang secara tajam serta bisa
lebih mendalam. Dengan dukungan media TV dan radio, debat
dapat menjangkau khalayak yang sangat luas secara cukup
menarik.
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau
lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam
mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan
Jenis-jenis Debat

1. Debat Parlementer/Majelis 2. Debat Pemeriksaan ulangan


(Assembly or Parlementary untuk mengetahui kebenaran
Debating) pemeriksaan terdahulu (cross-
Maksud dan tujuan dari jenis examination debating)
Maksud dan tujuan dari debat
debat ini adalah untuk
ini adalah untuk menanyakan
memberi atau menambah serangkaian pertanyaan yang
dukungan untuk undang- saling terkait yang akan
undang tertentu, dan semua membuat para individu yang
anggota yang ingin diberikan pertanyaan
mengungkapkan pandangan mendukung posisi yang akan
dan pendapatnya kakan dipertahankan dan diperkuat
oleh si penanya.
menyatakan mendukung atau
Jenis-jenis Debat Prinsip Etika Debat
3. Debat Formal, Konvensional atau Debat Pendidikan • bertanya dengan serius
(Formal, Conventional, or Educatttional Debating) • tidak menyinggung lawan
Debat kompetitif di bidang pendidikan berbeda dengan debat
debat parlementer yang sebenarnya, debat kompetitif • Berbicara sesuai dengan
bertujuan untuk mengambil keputusan yang lebih data dan fakta
mengarah pada pengembangan keterampilan di antara • Patuhi peraturan debat
peserta debat, disini kemampuan ibarat mengungkapkan
pendapat dengan cara yang masuk akal, jelas dan
terstruktur, mendengarkan untuk perbedaan pendapat
dan biasanya pengetahuan bahasa asing (jika debat
dilakukan dalam bahasa asing)
Contoh
4. Dialog

Hampir sama dengan debat, dialog lebih tepat


digunakan sebagai teknik advokasi dalam
menjangkau kelompok, yang bila didukung oleh
media massa khususnya TV dan radio bisa
menjagkau kelompok yang sangat luas. Teknik
dialog memberi peluang yang cukup baik untuk
mengungkapkan aspirasi/pandangan sasaran
(khalayak)
Contoh kasus

• Merangsang dialog di komunitas.


Dengan mendorong dialog di level komunitas tentang
faktainformasi/pesan dasar gizi dan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap masalah gizi buruk, di antaranya perilaku yang yang tidak
sehat, praktik budaya yang terkait dengan kebiasaan makan dan
makanan, dan pengaruh keluarga pada nutrisi anak di 1000 HPK.

• Melalui dialog ini, diharapkan para pembuat kebijakan dapat


menggali permasalahan lokal spesifik di berbagai daerah di Indonesia,
sehingga bisa membuat kebijakan yang lebih efektif dan tepat
sasaran.
5. Negosiasi
Negosiasi merupakan teknik advokasi yang
dimaksudkan untuk meghasilkan kesepakatan.
Dalam hal ini pihak yang bernegosiasi menyadari
bahwa
masing-masing pihak mempunyai kepentingan yang
sama yang perlu diamankan sekaligus kepentingan
yang
berbeda/bertentangan yang perlu dipertautkan. Dalam
negosiasi diperlukan kemampuan untuk melakukan
tawar menawar dengan alternatif yang cukup terbuka.
● Pihak yang bernegosiasi menyadari bahwa masing-masing pihak
mempunyai kepentingan yang sama yang perlu diamankan,
sekaligus kepentingan yang berbeda/bertentangan yang perlu
dipertautkan.

● Negosiasi memerlukan kemampuan untuk melakukan tawar


menawar dengan alternatif yang cukup terbuka.

● Pembuat keputusan yang memiliki ketrampilan negosiasi tinggi


dapat membuang waktu atau justru membelokkan tujuan kita.
Seorang negosiator harus dalam
keadaan SHAPE
Menurut Harry A. Mills 7 Elemen
Ukuran Keberhasilan Negosiasi

1. Alternatif
2. Kepentingan (harapan, keinginan dan
kebutuhan)
3. Opsi
4. Legitimasi
5. Komunikasi
6. Hubungan
7. Komitmen
Contoh kasus

• Negosiasi yang diadakan oleh Badan Bagian Layanan Pengadaan


Sekretariat Daerah Kota Pontianak dengan PT. CAHAYA BUMI
KHATULISTIWA

• Negosiasi yang dilakukan yaitu Teknis dan Biaya Pemberiaan


makanan tambahan pemulihan balita kurus dan pasca perawatan
gizi buruk.

• Yang hadir pada Negosiasi Teknis dan Biaya harus Direktur


Perusahaan atau Kuasa Direktur.
6. Petisi

TUJUAN: untuk mengubah


kebijakan publik atau mendorong
KBBI :(Surat) permohonan resmi tindakan tertentu oleh institusi
kpd pemerintah publik (lindner dan Riehm,2011)
Suatu teknik advokasi dengan “Petisi atau resolusi ini akan
membuat pernyataan tertulis yang lebih besar tekanannya apabila
berupa permintaan kepada merupakan hasil dari suatu
pengambil keputusan atau musyawarah/rapat dengan
otoritas publik
jumlah peserta yang besar dan
di blow-up melalui media
massa.”
Keunggulan petisi online
PERKEMBANGAN:
• Tidak terbatas tempat dan
Petisi -> Petisi online/ waktu
electronic petitions • dapat memulai atau
membuat petisi secara virtual
KATEGORI: • menggalang tanda tangan
1. Formal: dengan mudah,
dioperasikan oleh lembaga publik • melacak perkembangan petisi
yang sudah ada, karena itu
2. Informal
disediakan link atau portal
Dibuat dan diatur oleh kemenangan
organisasi nonpemerintah atau
swasta
Pernahkah kalian dengar
atau membuka web
Change.org??
Contoh kasus

JamkesWatch merupakan salah satu sayap organisasi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), yang dibentuk
untuk memantau penyelenggaraan BPJS Kesehatan.
7. M
Moobbi il li issaassii
Mobilisasi adalah teknik advokasi dengan menggunakan kekuatan
massa/orang yang dapat dilakukan melalui berbagai variasi seperti
parade pawai, demo, unjuk rasa, dan yang sejenisnya.

SASARAN: kelompok- Mobilisasi dapat terjadi , jika:


kelompok masyarakat • Sasaran bergerak bersama melakukan
basis pendukung isu sesuatu karena “dorongan dari luar”
yang diadvokasikan dan (misalnya insentif, janji tertentu dr
yang berkepentingan kekuasaan)
langsung, misalnya • sasaran juga mempunyai “Dorongan
korban ketidakadilan dari dalam” yaitu rasa ketidakadilan,
dari kebijakan-kebijakan atau semacamnya)
yang ada
Tahapan pelaksanaan mobilisasi massa

● Rencanakan & koordinasikan aksi dengan matang.


● Samakan tujuan dari masing-masing peserta aksi
● Massa yang banyak, Unik  perhatian masyarakat
● Perhatikan waktu dan tempat.
● Pastikan semua peserta tidak melakukan tindakan anarkis,
pengrusakan yang mencoreng nama baik organisasi.
● Buat identitas untuk menghindari penyusup.
● Sampaikan pemberitahuan kepada kepolisian 3 hari sebelumnya.
● Jangan lupa, sampaikan press release kepada media!
Contoh kasus
mobilisasi

● Semua yang terlibat memiliki


dorongan dan kepentigan langsung
yang sama, yakni untuk
PAWAI HARI GIZI NASIONAL membangun gizi menuju bangsa
sehat berprestasi
8. Konferensi Pers
Pertemuan singkat dengan sejumlah wartawan media massa yang
diundang untuk menjelaskan suatu isu penting yang perlu
diketahui masyarakat dengan segara
Mengapa Konferensi Yang Perlu
Pers Dibutuhkan ? Diperhatikan

1. Frekuensi penyebaran 1. Penjelasan dilakukan secara


informasi lebih sering singkat dan padat
2. Jangkauan lebih luas 2. Terdapat sesi tanya jawab/
klarifikasi
3. Isu publik lebih mudah
diangkat ke permukaan 3. Seleksi media
4. Pilih waktu dan tempat yang
strategis
5. Jangan terpancing dengan
pertanyaan wartawan
Contoh Kasus
Penyelenggara :
Ka. DinKes Kab. Bogor, PLT Kadiskominfo, serta jajaran DinKes
Kab. Bogor

Topik :
Sosialisasi Instruksi Bupati Bogor No. 90 Tahun 2020 Tentang
Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan COVID- 19
serta klarifikasi jumlah pengidap Gizi Buruk di wilayah Kab.
Bogor

Audiens yang dilibatkan :


Rekan-rekan media massa
9. Wisata Pers (Press Tour)

Merupakan bentuk kunjungan beberapa


wartawan langsung kelapangan untuk menggali
informasi mengenai program yang dinilai perlu
disebarluaskan kepada masyarakat
Contoh Wisata Pers (Press Tour)
Sasaran
Advokasi
1.Tokoh masyarakat formal
Penentu kebijakan pemerintahan dan penyandang dana
pemerintahan  DPR, DPRD

2.Tokoh masyarakat informal


Penentu “kebijakan” di bidangnya  Tokoh agama, Tokoh adat

3.Kelompok masyarakat yang berhubungan


Memiliki potensi untuk menyukseskan isu yang diadvokasikan
 Organisasi profesi, LSM, media massa

4.Tokoh dunia usaha


Penyandang dana non-pemerintah  Pengusaha
Taha
pan y
terja ang
• Mengetahui dan menyadari adanya masalah di pa
sasar da
• Tertarik untuk mengatasi masalah an
advo
ka s i
• Peduli dengan pemecahan masalah dan
mempertimbangkan alternatifnya
• Sepakat memecahkan masalah dengan
memilih salah satu alternatif
• Memutuskan tindak lanjut kesepakatan
Strategi Advokasi
Menurut Smith Stanley dan shores (1957) pendekatan advokasi
terbagi menjadi dua yaitu pendekatan line staff atau pendekatan
top down dan pendekatan grass root (akar rumput).

1. Pendekatan Top Down


Pendekatan line staff atau top down adalah sebuah pendekatan
dengan system komando dari atas ke bawah.

2. Pendekatan Grass Roots


Pendekatan grass roots (akar rumput) adalah pengembangan yang
di awali dengan inisiatif dari bawah kemudian disebarluaskan
kepada tingkatan yang lebih luas (dari bawah ke atas).
PENDEKATAN UTAMA ADVOKASI
Ada 5 pendekatan utama dalam advokasi (UNFPA dan BKKBN
2002) yaitu :

1. Melibatkan para pemimpin


Para pembuat undang-undang, mereka yang terlibat dalam
penyusunan hukum, peraturan maupun pemimpin politik, yaitu
mereka yang menetapkan kebijakan publik sangat berpengaruh dalam
menciptakan perubahan yang terkait dengan masalah sosial termasuk
kesehatan dan kependudukan.

2. Bekerja dengan media massa


Media massa sangat penting berperan dalam membentuk opini publik.
Media juga sangat kuat dalam mempengaruhi persepsi publik atas isu
atau masalah tertentu. 
Lanjutan…

Adapun sarana advokasi pada media massa,


bisa menggun akan :
1. Rilis Berita /News Release
2. Konferensi Pers
3. Website dan Internet
4. Radio dan TV
3. Membangun kemitraan
Dalam upaya advokasi sangat penting dilakukan upaya jaringan,
kemitraan yang berkelanjutan dengan individu, organisasi-organisasi
dan sektor lain yang bergerak dalam isu yang sama. 

4. Memobilisasi massa
Memobilisasi massa merupakam suatu proses mengorganisasikan
individu yang telah termotivasi ke dalam kelompok-kelompok atau
mengorganisasikan kelompok yang sudah ada. 

5. Membangun kapasitas
Membangu kapasitas disini di maksudkan melembagakan
kemampuan untuk mengembangakan dan mengelola program yang
komprehensif dan membangun critical mass pendukung yang memiliki
keterampilan advokasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ralf Lindner dan Riehm Ulrich. Electronic Petitions and
Institutional Modernization International Parliamentary E-
Petitions Systems in Comparative Perspective, JeDEM -
eJournal of eDemocracy an Open Government, Vol. 1 No 1,
2009
http://eprints.umm.ac.id/37026/3/jiptummpp-gdl-teguhfebri
https://gemari.id/gemari/2020/3/23/mulainya-program-gizi-kelua
rga-di-seluruh-indonesia
2018. Advokasi Gizi. Palembang.Poltekkes Kemenkes Paalembang
TERIMA
KASIH
PERTANYAAN TERMIN 1
1. Varel : Di dalam pendekatan advokasi ada 5 pendekatan, apakah bisa
melakukan pendekatan tanpa melibatkan pemimpin dan bekerja sama
dengan media?
2. Affini Lydia : Di PPT tadi disebutkan salah satu metode advokasi adalah
dengan metode dialog, apakah ada strategi tertentu dalam
menggunakan metode ini agar tujuan advokasi dapat tercapai?
3. Risma : Sasaran advokasi dapat berjenjang sesuai dengan
pendekatannya. Menurut kelompok apakah metode yang tepat
digunakan untuk melakukan advokasi pada tiap jenjang tersebut?
Apakah dapat disamakan semua metodenya atau sesuai dengan
tingkatannya?
4. Saiyidah : Dari beberapa metode yang dipaparkan, apabila metode
tersebut tingkat keberhasilannya gagal, apakah ada metode lain yang
dapat dilakukan?
NOMOR 1

● tahap awal untuk melakukan pendekatan ● Tambahan pak rahmat : hal seperti
bisa bekerja sama dengan media, yakni itu tergantung situasional, tergantung
contohnya berupa rilis berita yg medianya pada persoalan yang diangkat. Suatu
berupa koran, internet/website berita, persoalan ada yang disebabkan oleh
maupun radio dan stasiun tv yang bisa budaya masyarakat setempat, atau
diajak kerja sama. namun apabila ingin ada ynag tidak di dukung oleh suatu
diteruskan ke pemimpin atau kebijakan.
politisi/lembaga yang memiliki wewenang yg ● Misal : ada permasalahan MCK di
besar dapat dilakukan. karena apabila suatu suatu daerah, maka permasalahan tsb
lembaga besar/politisi mengetahui suatu melibatkan pemimpin, seperti kepala
masalah yg terjadi dan hatinya tergerak itu desa, dkk.
akan lebih memudahkan suatu advokasi
tercapai
NOMOR 2
Strategi dalam metode dialog agar tujuan tercapai :

 Perhatikan kelompok masyarakat mana yang jadi target audiens.


 Jaga bahasa tubuh yang positif dan hindari kesan negatif secara tidak sengaja
 Hormati semua pihak dalam berdialog. Hindari memotong pembicaraan orang.
 Buat pesan dengan pertimbangan masak untuk hindari dampak negatif.
 Jadilah pendengar yang baik agar dapat menerima umpan-balik.
 Lakukan uji pesan, media, dan saluran komunikasi agar hasilnya efektif
 Jaga fokus pesan yang disampaikan untuk membangan kepercayaan
 Jangan menguasai forum dialog dan jangan biarkan lawan kuasai forum (seimbang)
 Jangan memaksakan kehendak dan merasa paling Benar
 Kekuatan dari metode dialog adalah based on data, dan evidence yang kita kumpulkan.
advokasi, metode setiap jenjang tidak tujuan atau belum diputuskan suatu
tindakan oleh pembuat keputusan bisa
akan bisa sama. saja dilakukan perubahan metode dalam
● Masyarakat umum -> mobilisasi melakukan advokasi. mencoba metode
dan advokasi media -> cakupannya baru yang lebih tepat untuk menangani
luas dalam meningkatkan kesadaran advokasi masalah tsb. namun jika
tentang suatu masalah tindakan sudah diputuskan berarti sudah
● Pengusaha -> lobi, tidak bisa dilakukan perubahan metode.
seminar/presentasi metode yang gagal tersebut bisa saja
dijadikan bahan evaluasi untuk metode
● Kelompok masyarakat -> kalo beda
advokasi yang dilakukan pada isu
bidang tapi masih berhubungan selanjutnya.
(negosiasi) kalo menentang (debat) ● selain itu, perubahan metode advokasi
● Tokoh masyarakat informal -> bisa dilakukan ketika kegiatan itu
dialog berjalan. metode yang direncanakan saat
● Tokoh masyarakat formal -> perencanaan advokasi berbeda dengan
political lobbying dan negosiasi keadaan yang dilapangan. hal ini tidak
menutup kemungkinan untuk mengubah
pengusaha pakai media jg mungkin metode advokasi yang lebih tepat kepada
biar menyebarkan infonya luas- sasaran sesuai dengan situasi lapangan
kelompok masyarakat -> disertai dg saat itu.
presentasi
PERTANYAAN TERMIN 2
5.Fairuz : Bagaimana caranya memastikan bahwa orang-orang yang
menandatangani petisi online tersebut benar-benar mendukung dan
mengerti masalah atau isi dari petisi tersebut?
JAWABAN
ada cara pasti untuk memastikan orang yang menandatangani petisi
mengerti masalah tersebut. namun, yang menandatangani itu tidak hanya
seorang ahli pada bidang yang diangkat pada petisi itu, bisa saja sasaran/
orang yang menandatangani adalah orang yang berada atau terberat
ataupun terlibat dalam kasus yang diangkat dalam petisi ini. biasanya
petisi dibuat karena masalah tersebut sudah banyak dijelaskan/dibahas
oleh media massa. sehingga, masyarakat sudah mengethaui masalah
tersebut.
PERTANYAAN

Bapak M. Rachmat : Apakah metode petisi dengan mobilisasi pada saat


ini sama berpengaruhnya?

Jawaban: kedua metode tidak sama. metode petisilah yang sangat


berpengaruh saat ini walaupun kedua metode menggunakan pengaruh
dari massa. Namun, petisi bisa dilbilang lebih efektif dan efisien dalam
mengadvokasi suatu isu atau permasalahan, karena tentunya
mengumpulkan 65 ribu tanda tangan itu lebih efisien dibandingkan dengan
mengumpulkan pergerakan massa secara fisik melalui mobilisasi

Anda mungkin juga menyukai