Anda di halaman 1dari 41

Strategi Hearing dan Public

Hearing
Adella Nadiyanti - P21331118001
Dinda Chairunnisa - P21331118021
Fithri Faradilla – P21331118032
Leni Purbasari - P21331118049
Nanda Syura Putri P - P21331118055
Table of Contents
1. Pengertian Public Hearing
2. Mekanisme
3. Kelebihan dan Kekurangan Media Informasi Pelaksanaan Public
Hearing
4. Review
5. Perbedaan press conference dan press release
6. Perbedaan hearing dan unjuk rasa
7. Hearing dengan eksekutif
8. Hearing dengan legislatif
9. Contoh kasus
Pengertian Public Hearing
Hearing adalah salah satu aksi advokasi yang dialogis dan juga
personal (dibandingkan, misalnya, judicial review yang juga dialogis
namun kurang personal) sehingga advokator dapat lebih leluasa
meyakinkan sasaran advokasi.

Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011, hakekat konsep


public hearing diakomodasi dalam ketentuan yang menyatakan
“Masyarakat dapat memberikan masukan secara lisan atau tertulis
dalam dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan”.

Berdasarkan Undang-Undang dimaksud, makna


public hearing adalah meraih atau menghimpun pemikiran
masyarakat menghimpun pemikiran masyarakat dalam bentuk
masukan lisan atau tertulis untuk digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam rangka penyiapan atau pembahasan
pembahasan rancangan rancangan peraturan perundang-
undangan baik di tingkat pusat maupun daerah.
Hal penting yang menjadi salah satu kunci
keberhasilan pelaksanaan public Tujuan Public Hearing yaitu untuk
hearing adalah sosialisasi atau adalah mengetahui apa dan bagaimana
sosialisasi atau memperkenalkan sebenarnya tingkat pemahaman,
penyelenggaraan public hearing kepada respon, dan ekspektasi publik
masyarakat. Hal tersebut perlu tersebut perlu terhadap kebijakan yang berlaku
diperhatikan karena public hearing merupakan selama ini serta menyerap aspirasi
suatu forum tempat bertemunya dua pihak, yaitu dan pendapat Masyarakat sebagai
pemerintah dan masyarakat. Sehingga bahan masukan terhadap kebijakan
kehadiran kedua pihak secara siap, merupakan
hal yang mutlak dan akan mempengaruhi
kualitas pelaksanaan public hearing
Mekanisme
1. Moderator
Dalam hearing, diperlukan seorang moderator untuk mengendalikan lalu lintas dialog.
Fungsi ini dapat dilakukan oleh staf legislatif atau oleh anggota sendiri (ketua komisi atau
sekretaris komisi).

2. Presenter
Kesan apakah isu yang diajukan ternyata relevan atau tidak, itu ada di tangan pemeran
presenter. Dalam simulasi pemeran berlatih dan menguji coba beberapa skenario
penyampaian isu.

3. Penjawab
Kesan apakah isu yang diajukan sahih atau tidak, dapat diperkuat oleh Tim Penjawab
Keberatan. Respon legislatif terhadap pemaparan dari presenter dapat saja dijawab oleh
presenter sendiri.
Kelebihan dan Kekurangan Media Informasi Pelaksanaan Public Hearing
Media Kelebihan Kekurangan
Poster/Spanduk •Ukuran besar •Agak mahal (cetakan berwarna dan
•Dapat dicetak berwarna ukuran yang besar)
Mengenai media yang •Dapat dilihat dari jarak jauh •Hanya dapat menginformasikan
dapat digunakan untuk •Menarik perhatian dengan gambar waktu dan tempat penyelenggaraan
sosialisasi informasi dan warna yang menarik tanpa memberikan informasi yang
pelaksanaan public hearing •Cocok untuk tempat ramai lebih lengkap
kepada masyarakat antara •Sangat efektif ditempat yang penuh
lain adalah surat kabar, kerumunan
poster, spanduk, siaran
radio, siaran televisi, Siaran radio •Cepat dilakukan dan menimbulkan •Dapat membutuhkan biaya yang
bulletin, leaflet/pamflet, dan ketertarikan mahal untuk iklan radio
lain sebagainya. Pemilihan •Dapat didengar secara terus •Harus disiarkan beberapa kali
media sosialisasi informasi menerus oleh banyak orang dalam jam siaran yang berbeda
ini perlu memperhatikan •Meng-cover wilayah yang luas •Beritanya singkat
kelebihan dan kekurangan dengan biaya murah •Tidak bisa memberi banyak
masing-masing media informasi karena keterbatasan waktu
tersebut. Surat kabar, leaflet/pamflet •Isinya dapat rinci dan lengkap •Memerlukan banyak persiapan
•Tidak terlalu mahal untuk mendesain
•Dapat disebarkan keseluruh kota •Memerlukan banyak tenaga untuk
dan dapat dibawa dan dibaca di mendistribusikan
rumah
•Dapat dimasukkan dalam kotak
surat
Review Hasil Hearing dan
Penyesuaian Ulang
Seperti Apa Review
› Advokator menilai pelaksanaan hearing. Apakah berhasil
mendapat komitmen untuk melakukan rencana drafting
atau tidak.

Jika Ya Jika Tidak

Advokator menganalisa, tidak


Menjalin kerjasama
adanya komitmen karena
dengan akademisi
alasan apa. (terhadap isu
untuk merancang
atau keraguan terhadap
academic draft
implementasi)
Lanjutan..
Bila karena isu :
- Upayakan hearing berikutnya
- Jika berbeda persepsi, maka advokasi perlu diubah

Bila karena impelementasi :


- Pastikan dukungan eksekutif
- Rancang hearing dengan eksekutif
Penggunaan framing dalam review
Kata review mengartikan evaluatif, sehingga beberapa orang
sangat sensitif dan menutup diri dari kegiatan ini. Maka dari itu
perlu dilakukan framing. Contoh :

› Faktor kesuksesan, digantikan “Hal-hal yang perlu


dipertahankan”

› Faktor kegagalan, digantikan “Hal-hal yang masih perlu


ditingkatkan”
Ringkasan Alur Sesi
Kertas Kerja Review Hearing
Kertas Kerja Review Hearing
Perbedaan Press
Conference dan Press
Release
Press Conferens/Konferensi Pers
⮚ Kegiatan mempublikasikan berita dengan mengundang
wartawan dan perwakilan media massa untuk
menyampaikan informasi.

⮚Tempat dan waktu pelaksanaan fleksibel

⮚Konferensi pers biasa diadakan oleh politikus,


pemerintahan, dan beberpa orang yang memiliki pengaruh
besar terhadap masyarakat luas.
Press release
⮚ Sering disebut siaran pers, kegiatan dalam bentuk berita yang
dibuat oleh Public Relations (PR) dan disampaikan kepada
redaksi media massa untuk dipublikasikan.
Ada 3 jenis press release berdasarkan informasinya :
1. Basic Press Release, informasi perusahaan yg punya nilai
berita
2. Product Release, mencakup promosi produk di suatu industri
3. Financial Release, untuk membina hubungan dengan
pemegang saham
Prinsip Penulisan
Press Release
• The lead atau memuat
kepala berita sebagai
paragraf utama

• The body atau berisikan


isi/pokok bahasa

• The tail atau informasi-


informasi lainnya

Penulisan ini menjadi suatu


penilaian apakah tulisan
tersebut bisa dipublikasikan
atau tidak
Kesimpulan
› Pada kegiatan konferensi › Pada kegiatan siaran pers/press
pers/press conference cenderung release sangat terikat dengan
jauh lebih fleksibel, santai dan
aturan yang ada (baik proses
tidak terikat dengan aturan yang
pengiriman hasil tulisan, cara
ada.
penulisan)
› Wartawan dan media massa
berperan sangat besar › Public Relations berperan besar

› Tempat dan waktu pelaksanan › Tempat dan waktu kurang fleksibel


fleksibel atau terjadwal
Perbedaan Hearing dan
Unjuk Rasa
Hearing
⮚ Kegiatan aksi advokasi yang dialogis dan bersifat
personal. Sehingga advokator lebih leluasa meyakinkan
sasarannya.
⮚ Masukan dalam bentuk lisan atau tertulis dan akan
menjadi bahan pertimbangan dalam rangka penyiapan
atau pembahasan rancangan peraturan UU.
⮚ Public Hearing sebagai penyelenggara harus siap dalam
mempersiapkan forum dengan pemerintah agar tujuan
tercapai.
Unjuk Rasa
› Unjuk rasa ialah cara untuk menunjukkan atau
menyatakan ketidaksetujuan terhadap pandangan,
pemikiran, sikap atau tindakan suatu pihak.

› Biasanya unjuk rasa ini dilakukan oleh anggota atau


sekelompok orang masyarakat. Sehingga jumlah orang
jauh lebih banyak dibandingkan kegiatan hearing.
Aturan-Aturan Unjuk Rasa
Peraturan Kapolri nomor 7 tahun 2012

“ Sebelum melakukan aksi demo perwakilan massa harus


menyampaikan pemberitahuan tertulis ke satuan Polri
sesuai dengan tingkat kewenangannya.“
Kesimpulan
› Pada kegiatan hearing terbentuknya › Pada kegiatan unjuk rasa anggota
suatu tim public hearing dan kelompok yang merasa
dirugikan atau tidak setuju bisa ikut
› Komunikasi terjadi secara dialogis andil
dan personal
› Komunikasi yang terjadi cenderung
› Harus membuat perizinan terlebih satu arah karna tidak adanya
dahulu sebelum membuat forum pertemuan secara personal

dengan pemerintahan › Tidak membuat izin, hanya


pemberitahuan
Hearing Eksekutif
Hearing (dengar pendapat) dengan eksekutif
yang dimaksudkan adalah presiden wajib
mengadakan hearing secara terbuka di
DPR untuk mendapatkan pertimbangan
dan penilaian atas suatu kebijakan
tertentu.
Tujuan Hearing dengan Eksekutif :

1. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk


mendukung penyusunan PERDA
2. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk
perbaikan tata laksana kerja terkait
Pada prinsipnya hearing eksekutif memiliki
kemiripan dengan legislatif. Perbedaan
mendasarnya adalah saat hearing dengan
eksekutif, mereka akan lebih menaruh perhatian
pada mekanisme dan tata laksana produk hukum
yang akan kita perjuangkan.

Selain itu hearing eksekutif ini juga berfokus pada


implikasi politis dan ekonomi atas kebijakan
hukum baru yang diusulkan
ALUR SESI HEARING EKSEKUTIF

PERSIAPAN
CIPTA PERSIAPAN PELAKSANA
CIPTA SEBELUM PELAKSANA
SUASANA SEBELUM AN HEARING
SUASANA HEARING AN HEARING
HEARING
Public Hearing

Dengan public hearing, permasalahan terjadinya distorsi antara input dan output
kebijakan akan dapat dihindari. Diperlukannya partisipasi publik dalam
perumusan kebijakan publik, khususnya dalam bentuk public hearing . Partisipasi
publik yang berhubungan dengan proses perumusan kebijakan publik atau proses
pembentukan peraturan perundang-undangan (tingkat DPR) atau peraturan
daerah (tingkat DPRD) dijamin dan diatur dalam pasal 53 UU No.10 Tahun 2004.
Alur Sesi Hearing di Legislatif

1. Cipta Suasana , bertujuan untuk : Membangun suasana (state


of mind), Serta dapat menjelaskan tujuan dari sesi hearing
tersebut.

2. Persiapan sebelum hearing : Mempersiapkan kondisi mental


peserta hearing agar optimis menghadapi hearing Memastikan
semua kebutuhan yang dibutuhkan selama hearing sudah siap.

3. Pada saat pelaksanaan hearing : Memastikan semua rencana


berjalan seperti seharusnya. Melakukan tindakan yang
diperlukan, Mendapatkan komitmen Anggota Dewan.
Alur Sesi Hearing di Legislatif

4. Pada saat setelah hearing : Melaksanakan pers


conference.Mendapatkan peliputan media massa.

● Press conference memungkinkan advokator memaparkan isu


secara dialogis kepada media, media diperlukan untuk
menjadi daya ungkit (leverage) agar berita yang ada di
ruang sidang DPRD ini tidak terisolasi oleh tembok tebal
Gedung DPRD. Media massa akan berperan menjadi
penembus batas ruang dan waktu sehingga menjangkau
setiap stakeholder yang berada di luar gedung DPRD.
Contoh Kasus
Public Hearing Bersama Dema KM Fisipol Universitas UGM

➔ 12 Mei 2014, Dewan Mahasiswa KM Fisipol


mengadakan agenda tatap muka antara mahasiswa
Fisipol bersama Dekanat Fisipol sebagai bentuk
kepedulian Dema KM Fisipol atas aspirasi mahasiswa.
➔ Acara yang berlangsung selama 2 jam ini mendapat
respon positif dari mahasiswa dan juga adanya masukan
oleh pihak dekanat.
➔ Tujuan diselenggarakan acara yang bertajuk Public
Hearing sekaligus tatap muka bersama Dekanat ini tidak
lain agar aspirasi mahasiswa selanjutnya dijadikan input
kebijakan agar nantinya public policy yang dikeluarkan
Dekanat Fisipol tidak salah sasaran.
Public Hearing FK UII Tahun 2012
➔ 12 Januari 2012 Departemen Kajian Strategis Lembaga Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia mengadakan sebuah kegiatan
Public Hearing u/ membahas “Kebijakan-kebijakan di FK UII”.
➔ Tujuan untuk menampung aspirasi mahasiswa dan menyampaikan transparansi juga
rasionalisasi berbagai kebijakan di FK UII serta silaturahmi antara Dekanat dengan
Mahasiswa.
➔ Antusiasme yang cukup baik dari mahasiswa untuk memperjuangkan setiap aspirasi
mereka dibuktikan dari kehadiran perwakilan seluruh mahasiswa dari setiap
angkatan.
➔ Penyampaian beberapa solusi nyata secara terbuka, sehingga terjadi keselarasan
antara pihak dekanat dengan mahasiswa.
Public Hearing Komisi VII DPR RI dengan Jaringan Advokasi Tambang
(JATAM) dan Perwakilan Masyarakat Lokasi Pertambangan
Daftar Pustaka
● Rronodirjo, Ronny F & Ahmad Sjahid. Panduan Pelatihan Advokasi Berbasis Komunikasi Persuasif.
Jakarta : Neuro Linguistic Programming (NLP).
● Suhady, M.Si, Idup. 2005. Pengembangan Konsep Public Hearing. Jakarta : Deputi bidang
Penelitian dan Pengembangan Administrasi Pembangunan dan Otomasi Administrasi Negara.
● https://bphn.go.id/data/documents/11uu012.pdf (Diakses pada 27 Februari 2021 pukul 13.35)
● https://www.seputarevent.com/single-post/2009/02/12/press-conference-konferensi-pers-apa-sih
● Soemir, S. et al. (2009) ‘Penulisan Press Release’. (Diupload oleh Ady Sriyono pada 27 Juni 2014)
● https://jalinankata.wordpress.com/2016/02/17/public-hearing-dan-suksesnya-suatu-kebijakan-
administrasi/
● Pranadji Tri. 2008. Aksi Unjuk Rasa (Dan Radikalisme) Serta Penanganannya Dalam Alam
“Demokrasi” Di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Bogor
● https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-13818118/bagaimana-aturan-soal-aksi-unjuk-
rasa-begini-penjelasan-polda-jabar
● https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/K7-14-1f9fff43b7a8b0fd737d40a5b1f5321e.pdf
● https://fisipol.ugm.ac.id/public-hearing-bersama-dema-km-fisipol/
● https://fk.uii.ac.id/en/public-hearing-fk-uii-2012/
Pertanyaan
1. Jihan Deri Z : Berikan contoh realisasi langsung nya ke 3 jenis press release!
Jawaban:

1.Contoh penerapan Basic Press Release


Pada industri yg baru beridir atau hendak membagikan berita terkait pencapaian atau
spesifikasi perusahaannya. Dimana bertujuan untuk mengiklankan atau
memperkenalkan perusahaan, produk atau startup barunya.
2.Contoh penerapan Product Press Release
Menyertakan spesifikasi produk yang ingin dipromosikan. Berisikan keunggulan dan
kelebihan dari produk tersebut, sehingga menarik minat beli seseorang.
3.Contoh penerapan Financial Press Release
Terkait karyawan, direktur, atau pemimpin perusahaan yang baru serta membuat
klien atau pemodal/pemegang saham tertarik kepada perusahaan tersebut.
2. Fitri Cahyani : Pada review hasil hearing, terdapat advokator yg menilai pelaksanaan
hearing. Dimana jika berhasil maka mendapat komitmen untuk merencanakan drafting.
Bagaimana cara advokator menilai keberhasilan tersebut?
Jawaban:

Penilaian keberhasilan merupakan kegiatan yang kritis dan sulit, karena pada tahap
ini seorang evaluator dituntut untuk menilai keberhasilan program. Suatu standar dari
indikator keberhasilan harus ada. Beberapa alasan mengapa tahap ini kritis dan sulit
antara lain:
a. Beberapa kegiatan di bidang kesehatan terkadang dijumpai programprogram yang
sukar ditemukan indikator keberhasilannya.
b. Hasil evaluasi dapat memberikan akibat kurang baik terhadap pelaksana maupun
pengambil keputusan.
Sehingga cara advokator menilai keberhasilan harus menganalisis indikator2 dan
informasi yang diperlukan untuk menilai keberhasilan pelaksanaan hearing
Salah satu contoh indikator yaitu terpenuhinya kebutuhan informasi yang diperlukan
seluruh masyarakat yang menyangkit kebijakan tersebut.
3. Anis Faiqoh : Apakah media informasi public hearing yang paling efektif untuk
mahasiswa, agar informasi public hearing sampai ke semua mahasiswa?
Jawaban:

Misalnya wadah public hearing yang ada di kampus kita itu kan berupa hari
aspirasi mahasiswa. dimana mahasiswa menyampaikan aspirasi berupa keluhan atau
saran baik secara lisan maupun tertulis.
Agar informasi tersebut dapat tersampaikan secara efektif kepada mahasiswa itu
dengan disosialisasikan melalui media berupa poster/spanduk atau sekarang ini bisa
melalui media sosial instagram sehingga melalui media2 tersebut informasinya dapat
tersampaikan kepada seluruh mahasiswa.
4. Thya Dwi M : Selama ini meskipun telah dilakukan public hearing, tapi kenyataannya hasil dan masukan
dari masyarakat tidak pernah dimasukkan dalam hasil akhir kebijakan Sehingga kegiatan public hearing ini
dianggap hanya sebagai upaya pembenaran, daripada tidak ada sama sekali. Hal itu cenderung menbuat
partisipasi masyarakat semakin menurun. menurut kelompok bagaimana cara agar partisipasi publik tetap
berperan aktif dalam kegiatan publik hearing yang diadakan?
Jawaban:

Public Hearing merupakan salah satu cara penyelenggara untuk menangkap aspirasi, masukan dan
informasi dari masyarakat. Karena kenyataannya hasil dan masukan dari masyarakat tidak pernah
dimasukkan dalam hasil akhir kebijakan sehingga kegiatan public hearing dianggap hanya sebagai upaya
pembenaran, maka untuk kegiatan publik hearing selanjutnya masyarakat bisa mengangkat topik tsb. Dan
untuk permasalahan yang belum terjawab dan ditindak dengan jelas perlu dilakukannya follow up setelah
kegiatan public hearing ini. Sehingga terjalinnya komunikasi yang baik antar pihak. Karena tujuan
diselenggarakan Public Hearing ini agar aspirasi masyarakat selanjutnya dijadikan input kebijakan agar
nantinya public policy yang dikeluarkan tidak salah sasaran.
Contohnya kegiatan Public Hearing FK UII (Universitas Islam Indonesia) yang memiliki partisipan
dengan antusiasme yang cukup baik dari mahasiswa untuk memperjuangkan setiap aspirasi mereka selaras
dengan peran aktif Dekanat yang menanyakan langsung apa saja permasalahan yang dirasakan selama ini
dan menyampaikan beberapa solusi nyata secara terbuka, sehingga terjadi keselarasan antara pihak
dekanat dengan mahasiswa.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai