Perilaku
Genetika
Hiperten
Jarang berolahraga
Tidak ada riwayat keluarga Pola konsumsi
kandung
si
makanan asin dan MSG
Idiopatik Perokok Pasif
Ras Remeh terhadap promosi
kesehatan atau sosialisasi
Pelayanan Kesehatan
Akses pelayanan ke
puskesmas tidak mudah
Tidak ada Posyandu Lansia
Sumber Daya Manusia belum
memadai (40:100,000)
[tenaga kesehatan:penduduk]
Politik yang tidak kondusif~
tidak fokus terhadap
pelayanan kesehatan
Natural history penyakit
hipertensi
Keterbatasan fasilitas
Penerapan H.L. Blum pada kasus hipertensi dapat mencakup keempat aspek
yang
telah disebutkan diatas, adapun penjelasannya sebagai berikut.
Pengaruh genetik lain mungkin dipengaruhi oleh ras. Sebagai contoh terdapat
bukti
bahwa individu Afro-Amerika, yang umumnya menderita hipertensi lebih sering dan
lebih
parah menunjukkan gangguan pemompaan natrium-kalsium sehingga kalsium
berakumulasi
di sel-sel otot polos akibatnya meningkatkan kontraksi dan tahanan otot.
Namun walaupun demikian peranan genetik tidaklah besar. Apabila individu bisa
menjaga prilaku hidup sehat misalnya kurangi mengkonsumsi rokok, garam, makanan
berkolesterol tinggi, minum alcohol dan jarang berolahraga dapat mencetuskan
terjadinya
penyakit hipertensi yang diturunkan dari orang tuanya.
Kemudian, jika sesorang dengan genetik hipertensi dan life style yang buruk
hidup di
lingkungan yang tidak tanggap dan tidak saadar akan bahaya hipertensi akan lebih
memperburuk keadaan hipertensi seseorang. Contohnya pada lingkungan (kebiasaan
dan
tradisi) masyarakat yang tidak lepas dari kebiasaan mengkonsumsi garam berlebihan
dan
kopi secara terus-menerus. Selain itu, prilaku masyarakat yang acuh terhadap
pelayanan
kesehatan yang dianggap remeh terhadap penyuluhan seperti promosi atau sosialisasi
juga
dapat menurunkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya makanan yang ia
konsumsi yang
mana dapat mencetuskan penyakit hipertensinya. Sebab, pada dasarnya perilaku
seseorang
(individu) akan membentuk karakter dari lingkungan tempat tinggalnya.
Terlebih lagi bila terjadi kekurangan tenaga medis ataupun obat-obatan dapat
menyebabkan kurangnya pelayanan kesehatan seperti penyuluhan terhadap beberapa
faktor
mungkin yang dapat menjadi pemicu timbulnya hipertensi.