BAB I
PENDAHULUAN
Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang perorang,
tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan
sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan. Salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan
yang cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Blum, 1974).
Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di negara-negara yang telah maju
(developed countries) tidak sama dengan yang diselenggrakan di negara-negara yang sedang
berkembang (developing countries). Dalam praktek sehari-hari, sekalipun bentuk dan jenis pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan berbeda, namun pada waktu menyelenggarakannya, ternyata selalu
ditemukan beberapa kesamaan. Kesamaan yang dimaksud jika disederhanakan, secara umum dapat
dibedakan atas dua macam:
1. Ilmu dan teknologi kedokteran, tujuan yang ingin dicapai dari penerapan kemajuan ilmu
teknologi kedokteran ini adalah agar penyelesaian berbagai masalah kesehatan yang ditemukan di
masyarakat dapat lebih efektif. Perhatian utama dari penerapan ilmu dan teknologi kedokteran pada
dasarnya adalah aspek efektivitas. Artinya semata-mata ditujukan untuk mengatasi masalah yang
ditemukan, tanpa terlalu mempertimbangkan tersedia atau tidaknya sumber daya.
2. Ilmu dan teknologi administrasi, tujuan yang ingin dicapai dari penerapan kemajuan ilmu dan
teknologi admistrasi ini adalah agar penyelesaian berbagai masalah kesehatan yang ditemukan di
masyarakat agar dapat lebih efisien. Perhatian utama dari penerapan kemajuan ilmu dan teknologi
administrasi pada dasarnya adalah pada aspek efisiensi. Artinya penyelesaian masalah kesehatan yang
ditemukan di masyarakat harus disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia.
PENERAPAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN DAN ADMINISTRASI
BATASAN
1. Administrasi adalah kegiatan kerjasama secara rasional yang tercermin pada pengelompokan
kegiatan menurut fungsi yang dilakukan (Dwight Waldo).
3. Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mempergunakan
orang lain (George R. Terry).
4. Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang diinginkan dengan menciptakan lingkungan
kerja yang menguntungkan (Koontz O”Donmell).
5. Administrasi adalah suatu proses dengan upaya untuk mencapai tujuan tertentu dapat
dilaksanakan dan diawasi (Social Science Encyclopedia).
1. Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan
berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya (perkin 1938).
2. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang tidak hanya
terbatas pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja (WHO 1947 dan UU Pokok Kesehatan
No. 9 tahun 1960).
3. Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar
dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dipunyainya (WHO 1957).
4. Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai
keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan (White 1977).
5. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomis (UU Kesehatan No. 23 tahun 1992).
Unsur pokok yang dimaksud ialah masukan (input), proses (process), keluaran
(output), sasaran (target), serta dampak (impact).
1. Masukan (input) dalam administrasi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
dapat melaksanakan pekerjaan administrasi. Macam-macam masukan dan atau perangkat
administrasi adalah:
a) Sumber (resource) adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasilkan barang
atau jasa.
- Sumber tenaga (labour resources) dibedakan atas 2 macam yakni tenaga ahli (skilled) seperti
dokter, dokter gigi, bidan, perawat serta tenaga tidak ahli (unskilled) seperti pesuruh, penjaga
malam dan pekerjaan kasar lainnya.
- Sumber modal (capital resource) dibedakan atas 2 yakni bergerak (working capital) seperti
uang dan giro serta modal tidak bergerak (fixed capital) seperti bangunan, tanah dan sarana
kesehatan.
- Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang tidak
termasuk sumber tenaga dan sumber modal.
b) Tata cara (procedures) adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang
dimiliki dan yang diterapkan.
b. Koontz dan Donnells membedakan masukan dan atau perangkat administrasi atas empat
macam yakni manusia (man), modal (capital), manajerial (managerial) dan teknologi
(technology). 4 M yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), dan metoda (method).
Serta 6 M yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), metoda (method), pasar
(market) serta mesin (machinery).
3. Keluaran (output) adalah hasil dari suatu pekerjaan administrasi. Dikenal dengan
nama pelayanan kesehatan (health services), dibedakan menjadi 2 yakni pelayanan
kedokteran (medical services) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public health services).
4. Sasaran (target group) adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan, yakni upaya
kesehatan tersebut, ditujukan.
5. Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran. Dampak yang
diharapkan adalah makin meningkatnya derajat kesehatan.
a. Kebutuhan kesehatan (health needs) pada dasarnya bersifat objektif dan karena itu untuk
dapat meningkatkan derjat kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun
masyarakat, upaya untuk memenuhinya bersifat mutlak.
RUANG LINGKUP
2. Objek dan Subjek Administrasi adalah sistem kesehatan. Ini berarti untuk dapat
menyelenggarakan administrasi kesehatan perlu dipahami dahulu apa yang dimaksud dengan
sistem kesehatan
+ Sistem Kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan orang
orang yang menggunakan pelayanan tersebut di suatu wilayah,Negara serta organisasi yang
melahirkan sumber daya tersebut dalam bentuk manusia maupun dalam bentuk material.
+
RUANG LINGKUP ADMINISTRASI
>Administrasi Kesehatan
>Kegiatan
>Fungsi
>Administrasi
>Objek dan subjek
>Sistem
>Kesehatan
MANFAAT
1. Dapat dikelola sumber, tata cara dan kesanggupan secara efektif dan efisien
Masalah efektif dan efisien ini telah sejak lama menjadi pusat perhatian para ahli
administrasi. Sejak abad 18 ketika berlangsung Revolusi Industri di Inggris. Upaya ini
terwujudkan dengan memperkenalkan falsafah administrasi baru dari job centered
menjadi human centered serta dari orientasi efektivitas menjadi efisiensi.
2. Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai
Seyogyanyalah setiap upaya kesehatan yang dilaksanakan ditujukan untuk
pemenuhan kebutuhan dan tuntutan tersebut.
3. Dapat disediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik-baiknya
Administrasi kesehatan dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara dan
kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat menentukan kebutuhan dan
tuntutan dengan tepat, maka dapat diharapkan tersedia dan terselenggaranya upaya
kesehatan yang sebaik-baiknya.
BAB II
SISTEM KESEHATAN
PENDAHULUAN
Telah disebutkan bahwa objek dan subjek kajian administrasi kesehatan adalah sistem
kesehatan (health system). Dengan demikian untuk dapat melaksanakan administrasi kesehatan,
perlulah dipahami apa yang disebut dengan sistem kesehatan tersebut. Dampak positif yang
diperoleh bukan saja dapat diharapkan terselenggaranya pekerjaan administrasi kesehatan
dengan baik, tetapi yang terpenting lagi dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan serta
tercapainya tujuan dari diselenggarakannya pelayanan kesehatan tersebut.
BATASAN
SISTEM KESEHATAN
SISTEM KESEHATAN
1. Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau
struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang
telah ditetapkan (Ryans)
2. Sistem adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi-fungsi yang saling
berhubungan yang bekerja sebagai satu unit organik untuk mencapai keluaran yang diinginkan
secara efektif dan efisien (John McManama).
3. Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk satu
kesatuan yang majemuk, dimana masing-masing bagian bekerja sama secara bebas dan terkait
untuk mencapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang majemuk pula.
4. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang berhubungan
serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
1. Sistem sebagai suatu wujud, sistem disebut sebagai suatu wujud (entity), apabila bagian-
bagian atau elemen-elemen yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu wujud yang
ciri-cirinya dapat didiskripsikan dengan jelas.
a. Sistem sebagai suatu wujud yang konkrit
2. Sistem sebagai suatu metoda, sistem disebut sebagai suatu metoda (method), apabila bagian-
bagian atau elemen-elemen yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu metoda
yang dapat dipakai sebagai alat dalam melakukan pekerjaan administrasi.
CIRI-CIRI SISTEM
1. Elias M. Awad
a. Sistem bukanlah sesuatu yang berada diruang hampa, malainkan selalu berinteraksi dengan
lingkungan.
b. Pada sistem yang bersifat terbuka, berbagai pengaruh yang diterima dari lingkungan dapat
dimanfaatkan oleh sistem untuk lebih menyempurnakan sistem.
c. Sistem mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri, yang antara lain juga
disebabkan karena di dalam sistem terdapat unsur umpan balik (feed back).
d. Sistem terbentuk dari dua atau lebih subsistem, dan setiap subsistem terdiri dari dua atau
lebih subsistem lain yang lebih kecil, demikian seterusnya.
e. Antara satu subsistem dengan subsistem lainnya terdapat hubungan yang saling tergantung
dan mempengaruhi.
a. Sistem mempunyai tujuan dan karena itu semua perilaku yang ada pada sistem pada
dasarnya bermaksud mencapai tujuan tersebut (purposive behavior).
b. Sistem sekalipun terdiri dari berbagai bagian atau elemen, tetapi secara keseluruhan
merupakan suatu yang bulat dan utuh (wholism) jauh melebihi kumpulan bagian atau elemen
tersebut.
c. Berbagai bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem saling terkait, berhubungan serta
berinteraksi.
d. Sistem bersifat terbuka dan selalu berinteraksi dengan sistem lain yang lebih luas, yang
biasanya disebut dengan lingkungan.
UNSUR SISTEM
1. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang
diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.
2. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang
berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
3. Keluaran (ouput) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
4. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran
dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
5. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
6. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem
tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
HUBUNGAN UNSUR-UNSUR SISTEM
Dalam administrasi kesehatan kesemua rincian tersebut secara umum dapat dibedakan atas 2
yakni:
a. Masukan adalah perangkat administrasi yakni tenaga, dana, sarana, dan metoda atau dikenal
pula dengan istilah sumber, tata cara dan kesanggupan.
c. Keluaran adalah pelayanan kesehatan yakni yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
b. Proses adalah perangkat administrasi yakni tenaga, dana, sarana, dan metoda atau dikenal
pula sebagai sumber, tata cara dan kesanggupan.
1. Masukan ialah kependudukan, perilaku penduduk, lingkungan, sumber daya dari segi
pengadaannya serta kesepakatan kebijakan.
2. Proses ialah upaya kesehatan, organisasi kemasyarakatan serta sumber daya dari segi
pemanfaatannya.
3. Keluaran ialah derajat kesehatan yang terdiri atas status kesehatan dan status lingkungan.
JENJANG SISTEM
2. Sistem adalah sesuatu yang sedang diamati yang menjadi objek dan subjek pengamatan.
3. Subsistem adalah bagian dari sistem yang secara mandiri membentuk sistem pula
sistem-dan-sub-sistem-puskesmas (1).pdf
PENDEKATAN SISTEM
1. Pendekatan sistem adalah penerapan suatu prosedur yang logis dan rasional dalam
merancang suatu rangkaian komponen-komponen yang berhubungan sehingga dapat berfungsi
sebagai satu kesatuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan (L. James Harvey).
2. Pendekatan sistem adalah suatu strategi yang menggunakan metoda analisa, desain, dan
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
3. Pendekatan sistem adalah penerapan dari cara berpikir yang sistematis dan logis dalam
membahas dan mencari pemecahan dari suatu masalah atau keadaan yang dihadapi.
Jika pendekatan sistem dapat dilaksanakan, akan diperoleh beberapa keuntungan, antara lain:
1. Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan, dengan demikian
penghamburan sumber, tata cara dan kesanggupan yang sifatnya selalu terbatas, akan dapat dihindari.
2. Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran sehingga dapat dihindari
pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan.
3. Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara lebih tepat dan objektif.
4. Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program.
ANALISIS SISTEM
Pada saat ini batasan tentang analisis sistem banyak macamnya, yang terpenting ialah:
1. Analisis sistem adalah pelukisan atau penguraian operasional suatu sistem yang meliputi
upaya pengidentifikasian tujuan, kegiatan, pelaksanaan kegiatan, situasi yang dihadapi serta
informasi yang dibutuhkan oleh sistem pada setiap tahap pelaksanaannya.
2. Analisis sistem adalah suatu cara kerja yang dengan mempergunakan fasilitas yang ada,
dilakukan pengumpulan berbagai masalah yang dihadapi untuk kemudian dicarikan berbagai
jalan keluarnya, lengkap dengan uraiannya, sehingga membantu administrator dalam mengambil
keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk analisis sistem yang baik yakni:
2. Lanjutkan dengan merumuskan masalah yang dihadapi oleh bagian-bagian tersebut atau
sistem secara keseluruhan.
3. Lakukan pengumpulan data atau informasi untuk lebih menjelaskan masalah yang ditemukan
serta untuk merumuskan kemungkinan jalan keluar yang dapat dilakukan.
4. Berdasarkan data atau informasi yang dimiliki, kembangkan model-model sistem yang baru.
5. Lakukan uji coba, jika perlu lakukan perbaikandan catatlah setiap hasil yang diperoleh.
6. Terapkanlah model sistem yang terpilih dan lakukanlah pemantauan dan penilaian berkala
sesuai dengan yang diperlukan.
BENTUK POKOK SISTEM KESEHATAN
b. Masyarakat (health consumer) ialah mereka yang memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan.
Sistem kesehatan di dunia secara umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni:
a. Monopoli pemerintah, pemerintah amat dominan dan memonopoli semua upaya kesehatan,
pelayanan kesehatan swasta tidak dikenal karena semua upaya kesehatan dikelola oleh
pemerintah.
b. Dominasi pemerintah, pemerintah tetap dominan tetapi tidak memonopoli semua upaya
kesehatan, pihak swasta dibenarkan ikut menyelenggarakan upaya kesehatan, tetapi perannya
tidak begitu besar.
c. Dominasi swasta, pemerintah hanya terbatas pada upaya kesehatan yang menyangkut
kepentingan masyarakat banyak sedangkan upaya kesehatan lainnya diserahkan kepada pihak
swasta dan pihak swasta ini mendominasi upaya kesehatan tersebut.
a. Sistem kesehatan yang telah memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi secara optimal.
SISTEM KESEHATAN DITINJAU DARI PEMANFAATAN
b. Sistem kesehatan yang baru saja disentuh oleh kemajuan ilmu dan teknologi.
c. Sistem kesehatan yang sama sekali belum disentuh oleh kemajuan ilmu dan teknologi.
a. Organisasi pelayanan, suatu sistem kesehatan yang baik harus memiliki kejelasan dalam
pengorganisasian upaya keshatan (organization of services).
b. Organisasi pembiayaan suatu sistem kesehatan yang baik haruslah memiliki kejelasan dalam
pengorganisasian pembiayaan kesehatannya (organization of finances).
c. Mutu pelayanan, syarat terakhir yang harus dipenuhi oleh suatu sistem kesehatan yang baik
ialah terjaminnya mutu pelayanan dan pembiayaan kesehatan (quality of services and finances).
a. Subsistem pelayanan kesehatan yang menunjuk kepada kesatuan yang utuh dan terpadu dari
berbagi upaya kesehatan yang diselenggarakan dalam satu negara.
b. Subsistem pembiayaan kesehatan yang menunjuk kepada kesatuan yang utuh dan terpadu
dari pembiayaan upaya kesehatan yang berlaku dalam suatu negara.
Organisasi
Pelayanan
UNSUR-UNSUR SISTEM KESEHATAN
Mutu
Kesehatan
BAB III
PENDAHULUAN
Sebagai akibat dari luasnya pengertian sehat, maka terdapat berbagai kegiatan yang sekalipun
tidak berhubungan langsung dengan kesehatan, tetapi karena dampaknya juga ditemukan pada
kesehatan menyebabkan berbagai kegiatan tersebut seyogyanya harus turut diperhitungkan.
Subsistem Pelayanan Kesehatan cukup dibatasi hanya pada kegiatan-kegiatan yang berhubungan
langsung dengan penerapan ilmu dan teknologi kedokteran saja.
BATASAN
Levey dan Loomba (1973) yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan ialah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Bentuk dan jenis pelayanan
kesehatan yang dapat ditemukan, dibentuk oleh:
1. Pengorganisasian pelayanan,
MACAM
1. Tersedia dan berkesinambungan artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
oleh masyarakat tidak sulit ditemukan, serta keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap
saat yang dibutuhkan.
2. Dapat diterima dan wajar artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan
keyakinan dan kepercayaan masyarakat.
3. Mudah dicapai pengertian ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari sudut lokasi.
4. Mudah dijangkau pengertian keterjangkauan yang dimaksud di sini terutama dari sudut
biaya.
5. Bermutu pengertian mutu yang dimaksud di sini adalah yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang di satu pihak dapat memuaskan
para pemakai jasa pelayanan, dan di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode
etik serta standar yang telah ditetapkan.
Somers dan somers (1974) pertama, pelayanan kesehatan yang berhasil memadukan berbagai
upaya kesehatan yang ada di masyarakat yakni pelayanan peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan. Kedua, pelayana
kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh (holistic approach).
1. Pendekatan intuisi
Dalam arti penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam satu atap.
2. Pendekatan sistem
Di sini pelayanan kesehatan dibagi atas beberapa strata, untuk kemudian antara satu strata
dengan strata lainnya, diikat dalam suatu mekanisme hubungan kerja, sehingga secara
keseluruhan membentuk suatu kesatuan yang terpadu.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (teriary health services) adalah pelayanan kesehatan
yang bersifat lebih komplek dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga-tenaga subspesialis.
SISTEM RUJUKAN
1. Rujukan kesehatan, dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan.
Rujukan kesehatan pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan masyarakat (public health
services).
2. Rujukan medik, dengan upaya penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan. Rujukan
medic pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kedokteran (medical services).
RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
Teknologi
Operasional
Pengetahuan
Penderita
Sarana
Beberapa manfaat akan diperoleh yang jika ditinjau dari unsur pembentuk pelayanan
kesehatan yakni:
a. Memperjelas jenjang karier tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positif lainnya.
1. Program Menjaga Mutu adalah suatu upaya yang berkesinambungan, sistematis dan objektif
dalam memantau dan menilai pelayanan yang diselenggarakan dibandingkan dengan standar
yang telah ditetapkan, serta menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memperbaiki mutu
pelayanan (Maltos dan keller, 1989).
2. Program Menjaga Mutu adalah suatu mengkaji secara periodik berbagai kondisi yang
mempengaruhi pelayanan, melakukan pemantauan terhadap pelayanan, serta menelusuri
keluaran yang dihasilkan, sedemikian rupa sehingga berbagai kekurangan dan penyebab
kekurangan dapat diketahui serta upaya perbaikan dapat dilakukan, kesemuanya untuk lebih
menyempurnakan taraf kesehatan dan kesejahteraan (Donabedian, 1980).
3. Program Menjaga Mutu adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mengukur mutu
pelayanan yang diselenggaraka, menganalisis berbagai kekurangan, menetapakan dan
melaksanakan tindakan perbaikan serta menilai hasil yang dicapai yang dilaksanakan secara
sistematis, berdaur ulang serta berdasarkan standar yang telah ditetapkan (Palmer, 1983).
4. Program Menjaga Mutu adalah suatu proses untuk memperkecil kesenjangan antara
penampilan yang ditemukan dengan keluaran yang diinginkan dari suatu sistem, sesuai dengan
batas-batas teknologi yang dimiliki oleh sistem tersebut (Ruels dan Frank, 1988).
5. Program Menjaga Mutu adalah suatu upaya terpadu yang mencakup identifikasi dan
penyelesaian masalah pelayanan yang diselenggarakan, serta mencari dan memanfaatkan
berbagai peluang yang ada untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan (The American Hospital
Association, 1988).
Menjaga Mutu dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan,
sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu
pelayaanan kesehatan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
Tujuan
Sasaran
1. Unsur masukan ialah semua hal yang diperlukan untuk terselenggaranya pelayanan
kesehatan.
3. Unsur Proses ialah semua tindakan yang dilakukan pada pelayanan kesehatan.
4. Unsur keluaran ialah yang menunjukan pada penampialn pelyanan kesehatan yang
diselenggarakan (performance).
1. Mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang diamati (Winston
Dictionary, 1956).
2. Mutu adalah sifat yang dimiliki oleh suatu program (Donabedian, 1980).
3. Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa, yang di dalamnya
terkandung sekaligus pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna (Din ISO
8402, 1986).
Standar
1. Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang
dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal (Clinical Practice Guideline, 1990).
2. Standar adalah kisaran variasi yang masih dapat diterima (Clinical Practice Guideline, 1990).
Indikator Keluaran
Indikator Masukan
Indikator Proses
Indikator Lingkungan
Penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan
b. Perizinan, untuk mencegah pelayanan yang tidak bermutu, standardisasi perlu diikuti denagn
perizinan (licensure) yang lazimnya ditinjau secara berkala.
c. Sertifikasi adalah tindak lanjut dari perizinan, yakni memberikan sertifikat (certification)
pengakuan kepada institusi kesehatan dan atau tenaga pelaksanaan yang benar-benar telah dan
atau tetap memenuhi persyaratan.
d. Akreditasi adalah bentuk lain dari sertifikasi yang nilainya dipandang lebih tinggi.
a. Reviu rekam medis (record review) penampilan pelayanan dinilai dari rekam medis yang
dipergunakan pada pelayanan kesehatan.
b. Reviu jaringan (tissue review) penampilan pelayanan dinilai dari jaringan pembedahan yang
dilakukan.
c. Survai klien (client survey) penampilan pelayanan kesehatan dinilai dari pandangan pemakai
jasa pelayanan.
Sejarah Perkembangan
1. Sebelum tahun 1950, Program lebih banyak bersifat menyusun standar tenaga, pelayanan
dan atau sarana saja, seperti misalnya yang disusun oleh Joint Committee for Consideration of
Standardization of Visiting Nurse pada tahun 1912 untuk standar ketenagaan pesawat serta yang
disusun oleh Kongres Ahli Bedah Amerika Utara pada tahun 1915 untuk standar pelayanan
bedah.
2. Antara tahun 1950 sampai dengan tahun 1970 sampai dengan tahun 1970, pada tahun 1950
berhasil dibentuk Joint Commision on the Acreditation of hospital di Amerika Serikat.
3. Setelah tahun 1970, antara lain karena adanya pengaruh dari program yang sama yang
diterapkan pada sektor industri, dimotori terutama oleh negara jepang.
1. Kegiatan persiapan
e. Menetapakan tolak ukur untuk aspek pelayanan kesehatan yang dipandang penting tersebut.
2. Kegiatan pelaksanaan
g. Melakukan pemantauan dan menilai kembali masalah mutu pelayanan kesehatan yang
diselesaikan.
Uraian singkat program menjaga mutu yang berbentuk lingkaran pemecahan masalah ini ialah:
P
P
P
P
Rencanakan
Perbaiki (bertindak) Laksanakan
-Menetapkan lagi masalah mutu lain dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Karakteristik kegiatan
1. Berkesinambungan, artinya pelaksanaan program mutu tidak hanya satu kali, tetapi harus
terus menerus.
2. Sistematis, artinya pelaksanaan program menjaga mutu harus mengikuti alur kegiatan serta
sasaran yang baku.
3. Objektif, artinya pelaksanaan program menjaga mutu, terutama pada waktu pemantauan dan
penialian, tidak dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan lain, kecuali atas dasar data yang
ditemukan.
4. Terpadu, artinya pelaksanaan program menjaga mutu terpadu dengan pelaksanaan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
Manfaat
PELAYANAN KEDOKTERAN
Batasan
Pelayanan kedokteran (medical services) adalah bagian dari pelayanan kesehatan (health
services) yang tujuan utamanya adalah untuk menyembuhkan penyakit dan memulihakn
kesehatan, serta sasaran utamanya adalah perseorangan dan ataupun keluarga.
Macam
b. Tenaga paramedik
c. Dokter umum
d. Dokter spesialis
Banyak faktor yang berperan sebagai penyebab makin berkembangnya pelayanan dan juga
sarana pelayanan berobat jalan. Menurut Cambridge Research Institute, 1976; Avery dan
Imdieke, 1984; Feste, 1989:
1. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan rawat jalan relatif
lebih sederhana dan murah, dank arena itu lebih banyak didirikan.
4. Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang telah dapat melakukan berbagai tindakan
kedokteran yang dulunya memerlukan pelayanan rawat inap.
1. Sarana, prasarana serta jenis pelayanan rawat jalan (input,process dan environment).
Batasan
Pelayanan gawat darurat (emergency care) adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang
dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera (imediately) untuk menyelamatkan kehidupannya
(life saving).
Kegiatan
Kegiatan pertama yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan pelayanan
gawat darurat.
Kegiatan kedua yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan pelayanan
penyaringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan pelayanan intebsif.
Kegiatan ketiga yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan informasi medis
darurat dalam bentuk menampung serta menjawab semua pertanyaan anggota masyarakat yang
ada hubungannya dengan keadaan medis darurat (emergency medical questions).
Masalah
1. Masalah pembiayaan
Faktor-faktor yang berperan sebagai penyebab makin meningkatnya angka kunjungan penderita
ke UGD menurut somers dan somers, 1961:
2. Makin banyak dokter yang lebih senang merujuk pasien ke Rumah Sakit,
RUMAH SAKIT
Batasan
1. Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis professional yang
terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,
asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan oleh pasien (American
Hospital Association; 1974).
2. Rumah Sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran
serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai
tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan (Wolper dan pena, 1987).
3. Rumah Sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan serta
penelitian kedokteran diselenggarakan (Association of Hospital Care, 1947).
Adapun stayus karyawam para dokter yang bekerja di rumah sakit banyak macamnya yakni:
1. Menurut pemilik
a. Pemerintah pusat
-Departemen Kesehatan
-Departemen lain
Batasan
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan
pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, pada mana tanggung jawab dokter terhadap
pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelaminpasien, juga tidak oleh
organ tubuh jenis penyakit tertentu saja.
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi
komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai
individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif,
tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI, 1982).
1. Inggris
Pada tahun 1952 praktek dokter keluarga ini mendapat pengakuan yakni dengan berhasil
didirikannya Royal College of General Practice.
2. Australia
Sejak tahun 1958 dengan didirikannya The College of General Practice yang ada pada waktu itu
aktif menyelenggarakan program pendidikan kedokteran berkelanjutan yang telah dimulai sejak
tahun 1960.
3. Filipina
Dimulai sejak tahun 1960 tetapi secara melembaga baru dikenal sejak tahun 1972 yakni
didirikannya The Philipine Academy of Family Physicians.
4. Singapore
Dimulai sejak tahun 1971 dan sejak tahun 1972 aktif menyelenggarakan program pendidikan.
5. Indonesia
Dimulai sejak tahun 1981 yakni didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga.
2. Pelayanan dokter keluarga merupakan salah satu dari pelayanan dokter spesialis
3. Pelayanan dokter keluarga hanya menunjuk kepada tata cara pelayanan yang
diselenggarakan
4. Pelayanan dokter keluarga tidak sama dengan pelayanan dokter umum, tetapi antara
keduanya terdapat banyak kesamaan
3. Community medicine
4. Behavioral sciences
8. Elective posting
1. Penyakit keturunan
3. Penyebaran penyakit
1. Fungsi biologis
2. Fungsi psikologis
3. Fungsi sosial
Manfaat
3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, maka pengaturannya akan lenih baik dan terarah
Batasan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health services) adalah bagian dari pelayanan
kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit
dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.
Macam
PUSKESMAS
Batasan
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang amat penting di Indonesia.
Asas pengelolaan
3. Asas keterpaduan
4. Asas rujukan
Puskesmas/puskesmas pembantu
Rumah Sakit kelas B
Rumah Sakit kelas C
Kantor wilayah/dinas kesehatan propinsi
Kantor departemen/dinas kesehatan kabupaten/kotamadya
Rujukan kesehatan Rujukan Medis
BAB IV
PENDAHULUAN
Dengan makin kompleknya pelayanan kesehatan serta makin langkanya sumber dana yang
tersedia, maka perhatian terhadap Subistem Pembiayaan Kesehatan makin meningkat saja,
tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus yang dikenal dengan nama ekonomi kesehatan (health
economic).
BATASAN
Biaya kesehatan ialah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggrakan dan tau
memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
Biaya kesehatan
PEMBAGIAN BIAYA KESEHATAN
1. Peningkatan efektivitas
2. Peningkatan efisiensi
b. Kerjasama
-Kerjasama institusi
-Kerjasama sistem
Terutama di negara bagian yang sedang berkembang, dana yang disediakan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tidaklah memadai.
Penyebaran dana yang tidak sesuai, karena kebanyakan justru beredar di daerah perkotaan.
Penyebaran dan pemanfaatannya belum begitu sempurna, namun jika apa yang dimiliki tersebut
dapat dikelola dengan baik, dalam batas-batas tertentu tujuan dari pelayanan kesehatan masih
dapat dicapai.
a. Tingkat inflasi
b. Tingkat permintaan
c. Kemajuan teknologi
h. Penyalahgunaan
UPAYA PENYELESAIAN
a. Terhadap pemerintah
g. Asuransi kesehatan
TARIF PELAYANAN
Batasan
Terlepas dari adanya perbedaan pengertian tersebut, peranan tarif dalam pelayanan kesehatan
memang amat penting. Untuk dapat menjamin kesinambungan pelayanan, setiap sarana
kesehatan harus dapat menetapkan besarnya tarif yang dapat menjamin total pendapatan yang
lebih besar dari total pengeluaran.
1. Biaya investasi (investment cost) yang terpenting adalah biaya pembangunan gedung,
pembelian berbagai peralatan medis, pembelian berbagai peralatan non medis serta biaya
pendidikan dan pelatihan tenaga pelaksana.
2. Biaya kegiatan rutin (operational cost) yang dimaksudkan disini mencakup semua biaya
yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan.
a. Biaya untuk kegiatan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan pelayanan kesehatan
(direct cost).
b. Biaya untuk kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan (indirect cost).
Upaya pengendalian
1. Biaya investasi
4. Keuntungan
ASURANSI KESEHATAN
Batasan
2. Asuransi adalah suatu perjanjian dimana sipenanggung dengan menerima suatu premi
mengikat dirinya untuk member ganti rugi kepada tertanggung yang mungkin diderita karena
terjadinya suatu peristiwa yang mengandung ketidakpastian dan yang akan mengakibatkan
kehilangan, kerugian atau kehilangan suatu keuntungan (Kitab UU hukum Dagang. 1987).
Bentuk pokok
1. Tertanggung/peserta
Tertanggung (client) atau peserta ialah mereka yang terdapat sebagai anggota, membayar iuran
(premi) sejumlah dan dengan mekanisme tertentu dank arena itu ditanggung biaya kesehatannya.
2. Penaggung/badan asuransi
Penanggung atau badan asuransi (health insurance) ialah yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengelola iuran serta membayar biaya kesehatan yang dibutuhkan peserta.
3. Penyedia pelayanan
Penyedia pelayanan (health provider) ialah yang bertanggung jawab menyediakan pelayanan
kesehatan bagi peserta dan untuk itu mendapatkan imbal jasa dari badan asuransi.
Peserta
Peserta
Peserta
HUBUNGAN PIHAK-PIHAK DALAM ASURANSI KESEHATAN
Macam asuransi
Manfaat
Masalah
Pendekatan baru
a. Sistem kapitasi
b. Sistem paket
c. Sistem anggaran
1. Sebagai perseorangan
Untuk meningkatkan jumlah peserta dan pihak lain untuk mempertahankan keikutsertaan peserta
dalam program asuransi kesehatan yang diselenggarakan.
2. Mempertahankan kepesertaan
c. Mencatat kepesertaan dan memberikan kartu tanda peserta kepada setiap peserta
3. Persyaratan kepesertaan
4. Isi perjanjian
a. Kondisi perjanjian
g. Pembayaran iuran
h. Mengajukan keluhan
j. Perpanjangan kepesertaan
k. Masa tenggang
7. Keluhan peserta
8. Pemutusan kontrak
Manajemen keuangan
1. Analisis aktuarial (actuarial analysis) adalah analisis yang dilakukan untuk menetapka dan
menghitung besarnya iuran (premi) yang ditarik dari peserta, serta besarnya biaya yang harus
dibayarkan oleh Badan Asuransi kepada sarana kesehatan.
a. Community rating
b. Experience rating
c. Risk rating
3. Pengumpulan iuran, sistem administrasi yang dipergunakan akan lebih sederhana,
dampaknya tidak hanya akan menekan biaya penyelenggaraan program asuransi, tetapi juga
besarnya iuran yang ditarik dari peserta.
4. Pembayaran kepada sarana kesehatan (payment) ialah pembayaran yang dilakukan oleh
Badan Asuransi kepada sarana kesehatan untuk pelayanan yang diselenggarakan oleh sarana
kesehatan sesuai dengan kesepakatan.
8. Investasi (investment) ialah kegiatan yang dilakukan oleh Badan Asuransi berupa
penempatan sejumlah uang atau modal yang dimiliki kedalam salah satu bentuk pemilikan
(property) dengan tujuan untuk mendapatkan suatu hasil yang menguntungkan (profitable
return).
Batasan
Biaya pelayanan kedokteran ialah bagian dari biaya kesehatan yang menunjuk pada besarnya
dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan pelayanan
kedokteran yang dibutuhkan oleh perorangan, keluarga kelompok ataupu masyarakat.
Mekanisme pembiayaan
1. Pembayaran tunai
2. Pembayaran di muka
Batasan
Biaya pelayanan kesehatan masyarakat ialah bagian dari biaya kesehatan yang menunjuk pada
besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan
pelayanan kesehatan masyarakat yang dibutuhkan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
ataupun masyarakat.
Mekanisme pembiayaan
Azas desentralisasi
Azas dekonsentrasi
Azas desentralisasi
Pemerintah Daerah
ANALISIS SWOT
Batasan
Asumsi perencanaan (planning asumption) maksudnya adalah untuk mengetahui dengan jelas
berbagai faktor penopang dan ataupun penghambat yang diperkirakan akan dihadapi apabila
rencana tersebut dilaksanakan.
Unsure-unsur SWOT
1. Kekuatan (strength) adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimemiliki oleh suatu
organisasi
2. Kelemahan (weaknesses) adalah berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki oleh
suatu organisasi
3. Kesempatan (opportunity) ialah peluang yang bersifat positif yang dihadapi ole suatu
organisasi
4. Hambatan (threat) ialah kendala yang bersifat negative yang dihadapi oleh suatu organisasi
Teknik
Manfaat
Macam
2. Menurut kegunaan
Bentuk
2. Format anggaran
Proses
1. Mengidentifikasi kegiatan
PPBS
Batasan
Planning programming Budgeting sistem (PPBS) adalah salah satu teknik administrasi dimana
perencanaan, penyusunan program dan penganggaran yang dilakukan oleh suatu organisasi
diikat dalam suatu sistem sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Prinsip
1. Prinsip perencanaan
2. Prinsip penyusunan
Proses
1. Merumuskan tujuan
2. Menyusen program
3. Menyusun hirarki
4. Menghitung biaya
5. Melakukan pemilihan
6. Menyusun rencana
Batasan
Teknik
3. Menghitung masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang dihasilkan dari setiap alternative
program yang telah disusun
a. Menghitung masukan
b. Menghitung keluaran
RENCANA PELAKSANAAN
Batasan
Rencana pelaksana dapat diartikan sebagai suatu uraian rinci dari suatu rencana yang di
dalamnya terkandung keterangan tentang kegiatan yang harus dilakukan, waktu serta sumber
yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Alan J. Rowe).
Manfaat
1. Dapat membantu administrator mengenal berbagai kegiatan yang akan dilakukan sesuai
dengan urutannya.
Proses
Biaya
Diercepat
Biasa
Waktu
BAB V
PENDAHULUAN
Karena pentingnya kedudukan dan peranan perencanaan, maka telah merupakan kewajiban bagi
semua pihak yang bergerak dalam bidang kesehatan untuk memiliki pengetahuan dan
keterampilanyang cukup tentang perencanaan.
BATASAN
1. Peramalan (forcasting) adalah suatu upaya menduga apa yang akan terjadi pada masa depan,
yang juga merupakan ciri perencanaan.
2. Penyelesaian masalah (problem solving) adalah suatu upaya menghilangkan hambatan atau
masalah, yang juga merupakan ciri perencanaan.
3. Penyusunan program (programming) adalah suatu upaya menyusun rangkaian kegiatan yang
akan dilaksanakn, yang juga merupakan ciri perencanaan.
4. Penyusunan rancangan (designing) adalah suatu upaya menghasilkan pedoman (began) kerja,
yang juga merupakan ciri perencanaan.
5. Pengkajian kebijakan (policy analysis) adalah suatu upaya untuk menyelesaikan masalah,
yang juga merupakan ciri perencanaan.
6. Proses pengambilan keputusan (decision making proces) adalah suatu upaya menetapkan
keputusan, yang juga merupakan ciri perencanaan.
ASPEK PERENCANAAN
1. Hasil dari pekerjaan perencanaan (outcome of planning) yang dapat berbeda antara satu
pekerjaan perencanaan dengan pekerjaan perencanaan lainnya.
2. Perangkat perencanaan (mechanic of planning) adalah satuan organisasi yang ditugaskan dan
atau yang bertanggung jawab menyelenggarakan pekerjaan perencanaan.
CIRI-CIRI PERENCANAAN
5. Mempunyai tujuan
6. Bersifat mampu mengelola
MACAM PERENCANAAN
b. Bersifat netral
3. Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus (goal and objective formulation)
8. Waktu (time)
10. Biaya (cost)
PENDAHULUAN
Mengingat pentingnya fungsi pengorganisasian, maka telah merupakan kewajiban bagi semua
pihak yang bergerak dalam administrasi kesehatan untuk memiliki pemahaman yang lengkap
tentang fungsi pengorganisasian.
BATASAN
1. Pengorganisasiam adalah pengelompokan berbagai kegiatan yang diperlukan untk
melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan memuaskan.
1. Organisasi adalah persekutuan antara dua orang atau lebih yang bersepakat untuk secara
bersama-sama mencapai tujuan yang dimiliki.
2. Organisasi adalah suatu sistem yang mengatur kerjasama antara dua orang atau lebih,
sedemikian rupa sehingga segala kegiatan dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
1. Mempunyai pendukung
2. Mempunyai tujuan
3. Mempunyai kegiatan
MACAM ORGANISASI
1. Memahami tujuan
2. Memahami kegiatan
3. Mengelompokkan kegiatan
a. Jenis kegiatan
b. Jumlah kegiatan
a. Analisis tugas
b. Uraian tugas
c. Penilaian tugas
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Batasan
1. Pengembangan organisasi adalah perubahan yang terencana dari suatu organisasi tremasuk
sistemnya secara menyeluruh yang diarahkan untuk lebih meningkatkan efektivitas organisasi
secara menyeluruh (Massie).
2. Pengembangan organisasi adalah suatu pendekatan yang sistematis, terpadu dan terencana
untuk lebih meningkatkan efektifitas suatu organisasi (Koontz et.al).
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
Prinsip pokok
Proses
1. Koontz et al
b. Mendiagnosis organisasi
c. Umpan balik
2. Scanlan et al
b. Melakukan perubahan
3. French et al
a. Perencanaan
b. Intervensi
c. Penilaian
5. Tahap intervensi
6. Tahap pengukuran dan penilaian
Prinsip pokok
4. Melaksanakan musyawarah
Proses
Manfaat
Proses
a. Melakukan perencanaan untuk kepentingan masa depan (planning for future needs).
3. Penyaringan
b. Atas dasar hasil analisis terhadap persyaratan yang diperlukan untuk dapat melakukan suatu
pekerjaan (analysis of job requirement)
6. Penilaian
7. Promosi, pindah turun pangkat atau pemberhentian, untuk mengatasinya ada beberapa jalan
keluar yakni:
FUNGSI STAF
Secara umum dapat dibedakan menjadi 4 yakni: pimpinan utama (top management), pimpinan
menengah (middle management), pimpinan bawahan (lower management) dan pelaksana
(implementator).
Pengawasan dan
perencanaan
Pelaksanaan
BAB VII
PENDAHULUAN
Seorang administrator ataupun manager perlu menguasai berbagi pengetahuan dan keterampilan:
MOTIVASI
Batasan
Motivasi adalah rangsangan dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang
sehingga orang tersebut memperlihatkan perilaku tertentu.
a. Diusahakan agar tujuan organisasi yang telah ditetapkan adalah juga menjadi tujuan
perorangan ataupun kelompok masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan.
b. Diusahakan agar perbuatan yang diharapkan untuk dilakukan tersebut adalah sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki seseorang ataupun sekelompok masyarakat.
1. Kebutuhan primer ialah kebutuhan faali seperti makan, seksual, tidur, istirahat dan lain
sebagainya.
2. Kebutuhan sekunder ialah kebutuhan yang muncul sebagai hasil terjadinya interaksi antara
seseorang dengan orang lainnya dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Kebutuhan keamanan (safety needs) ialah kebutuhan yang ada kaitannya dengan kepastian
untuk hidup yang bebas dari ancaman dan bahaya.
3. Kebutuhan social (social needs) ialah kebutuhan seseorang sebagai makhluk social, seperti
perkawanan, pengakuan sebagai anggota kelompok, simpati, dicintai dan disayangi.
4. Kebutuhan dihargai dan dihormati (the esteem needs) ialah kebutuhan akan status,
kehormatan, pengakuan, gengsi, sukses mencapai kedudukan atau status social yang lebih tinggi.
1. Pendekatan yang keras (be strong) ialah pendekatan dimana kekuasaan dan wewenang yang
dimiliki dipergunakan dalam melakukan motivasi.
2. Pendekatan untuk memperbaiki (be good) ialah pendekatan yang dilakukan oleh
administrator untuk memperbaiki karyawan melalui pemenuhan kebutuhan yang dimiliki.
3. Pendekatan dengan tawar menawar (implicit bergaining) ialah pendekatan yang dilakukan
oleh administrator melalui tawar menawar dengan karyawan tentang kebutuhan yang akan
dipenuhi.
KOMUNIKASI
Batasan
1. Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa
saling mengerti serta saling percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara sesorang
dengan orang lain.
2. Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi antar dua orang atau lebih.
Unsur komunikasi
2. Pesan (berita)
6. Akibat (impact)
Proses komunikasi
1. Model linier
e. Adanya orang yang akan menerima pesan serta timbulnya pengertian terhadap pesan yang
disampaikan
2. Model sistem
a. Menempatkan kedudukan dan peranan sumber sama dengan kedudukan dan peranan sasaran
b. Fungsi setiap unsur komunikasi, terutama unsure dan sasaran tidaklah hanya tunggal, tetapi
bersifat ganda.
1. Credibility
2. Content
3. Context
4. Clarity
6. Channels
Penerimaan pesan
1. Awareness
2. Interest
3. Evaluation
4. Trial
5. Adoption
Penyebaran pesan
1. Penyebaran vertical
b. Komunikasi tidak langsung: surat menyurat, surat kabar, majalah, buku dan poster.
a. Komunikasi lisan
b. Komunikasi tulisan
c. Komunikasi isyarat
a. Komunikasi formal
b. Komunikasi informal
KEPEMIMPINAN
Batasan
1. Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang sehingga orang
tersebut memiliki kemampuan untk mendorong orang lain bersedia dan dapat menyelesaiakan
tugas-tugas tertentu yang dipercayakan (Ordway Tead).
Unsur-unsur kepemimpinan
1. Adanya pemimpin
2. Adanya pengikut
Lahirnya pemimpin
Artinya bakat-bakat tertentu yang diperlukan seseorang untuk menjadi pemimpin diperoleh sejak
lahir.
2. Teori situasi
Dimana seseorang sekalipun bukan nketurunan pemimpin, ternyata dapat pula menjadi
pemimpin yang baik.
3. Teoti ekologi
Dalam kehidupan sehari-hari yang ditemukan adanya seseorang yang setelah berhasil dibentuk
menjadi pemimpin, ternyata tidak memiliki kepemimpinan yang baik.
Gaya kepemimpinan
PENGARAHAN
Batasan
2. Pengarahan adalah upaya mewujudkan keputusan, rencana dan program dalam bentuk
kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Joseph L. Massie).
Manfaat
1. Para pekerja mendapat informasi yang tepat tentag segala sesuatu yang akan dikerjakannya.
2. Para pekerja akan terhiondar dari kemungkinan berbuat salah dan dengan demikian tujuan
akan lebih mudah tercapai.
3. Para pekerja akan selalu berhadapan dengan proses belajar mengajar sehingga pengetahuan,
keterampilan dan kektivitasan akan meningkat.
4. Para pekerja akan berada dalam suasana yang menguntungkan yakni terciptanya hubungan
pemimpin dan bawahan yang baik.
Syarat
Teknik
1. Teknik konsultasi
2. Teknik demokratis
3. Teknik otokratis
Proses
2. Melaksanakan pelatihan
3. Melakukan motivasi
PENGAWASAN
Batasan
1. Pengawasan ialah melakukan penilaian dan sekaligus koreksi terhadap setiap penampilan
karyawan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana.
2. Pengawasan ialah suatu proses untuk mengukur penampilan suatu program yang kemudian
dilanjutkan denagn mengarahkannya sedemikian rupa sehingga yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
Manfaat
2. Pembiayaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut tidak melebihi apa yang telah
ditetapkan, dan bahkan mungkin dapat ditekan, sehingga efisiensi dapat lebih ditingkatkan.
3. Pengawasan yang baik, akan dapat memacu karyawan berprestasi dan berkreasi sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya.
Syarat
Obyek
Metoda
1. Melalui laporan khusus dan hasil analisis yang dilakukan terhadap laporan khusus tersebut.
2. Melalui data statistic yang dikumpulkan yang menyangkut berbagai aspek kegiatan
organisasi.
Proses
2. Mengukur penampilan
SUPERVISI
Batasan
Supervise adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap
pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera
diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya.
Unsur pokok
1. Pelaksanaan
2. Sasaran
3. Frekuansi
4. Tujuan
5. Teknik
Manfaat
Prinsip pokok
1. Tujuan utama supervise ialah untuk lebih meningkatkan penampilan bawahan, bukan
mencari kesalahan.
2. Sejalan dengan tujuan utama yang ingin dicapai, maka sifat supervise harus edukatif dan
suportif, bukan otoriter.
4. Supervise harus dapat dilaksanakan sedemikian rupa sehingga terjalin kerjasama yang baik
antara atasan dan bawahan.
5. Strategi dan tata cara supervise yang akan dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan masing-
masing bawahan secara individu.
6. Supervisi harus dilaksanakan secara fleksibel dan selalu disesuaikan dengan perkembangan.
BAB VIII
PENDAHULUAN
BATASAN
1. Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang dimiliki untuk
meningkatkan pancapaian, pelaksanaan, dan perencanaan suatu program melalui pemilihan
secara seksama berbagai kemungkinan yang tersedia guna penerapan selanjutnya (The World
Health Organization).
2. Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari
pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (The American Public
Association).
JENIS
1. Penilaian pada tahap awal program
Penilaian yang dilakukan di sini adalah pada saat merencanakan suatu program (formative
evaluation).
Penilaian yang dilakukan di sini ialah pada saat program sedang dilaksanakan (promotive
evaluation).
Penilaian yang dilakukan di sini ialah pada saat program telah selesai dilaksanakan (summayive
evaluation).
RUANG LINGKUP
1. Deniston
a. Kelayakan program
b. Kecukupan program
c. Efektivitas program
d. Efisien
2. George james
a. Upaya program
b. Penampilan program
d. Efisiensi program
3. Milton R. Roemer
4. Blum
a. Pelaksanaan program
c. Efektivitas program
d. Efisiensi program
Program Kesehatan
RUANG LINGKUP PENILAIAN
Masukan
Proses
Keluaran
Dampak
Penilaian Program Kesehatan
LANGKAH
1. Mac Mahon
2. Audie Knutson