Identitas
Nama
: An. CA
Usia
Alamat
Pekerjaan
: Pelajar
Agama
: Islam
Status
: Tidak kawin
: 14 tahun
Anamnesis
Keluhan utama
Anamnesis khusus
Pasien mengeluhkan keluarnya cairan dari telinga kanan sejak bulan Januari 2016. Cairan
berwarna kuning, kental, dan berbau tidak enak. Pasien juga mengeluhkan gangguan
pendengaran di telinga sebelah kanan serta rasa nyeri dan terasa penuh pada telinga
kanan. Pasien juga merasakan adanya bengkak pada bagian belakang telinga kanan.
Pasien tidak merasa demam ataupun pusing berputar.
Pasien menyangkal riwayat ISPA sebelumnya. Pasien memiliki riwayat operasi telinga
kanan keluarkan cairan dari belakang telinga kanan 4 tahun yll. Pasien tidak memiliki
alergi.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran
: kompos mentis
BB
: 50 kg
TB
: 130 cm
Tanda vital
Nadi
: 84 x/menit
Respi
: 20 x/menit
Suhu
: 35,9oC
Status lokalis
ADS : CAE tenang +/+, sekret + purulen/-, serumen -/-, MT perforasi + subtotal/-,
RC -/+, RA bekas luka operasi kering/tenang
CN : mukosa tenang +/+, sekret -/-, konka inferior eutrofi +/+, septum deviasi -/-
MF : simetris
Audiometri
CT scan
MRI
Diagnosis Kerja
OMSK AD dengan mastoiditis AD + post insisi drainase abses a/r retroaurikular dextra
Tatalaksana
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad malam
Otitis media supuratif kronis merupakan radang telinga tengah dengan perforasi
membrane timpani permanen disertai keluarnya sekret encer/kental/bening/ nanah yang
intermiten/ persisten selama lebih dari 12 minggu. Selain itu, ditemukan pula radang pada
mukosa sel-sel mastoid. Radang tersebut seringkali irreversible.
Faktor Risiko
Dari OMA menjadi OMSK; terapi terlambat, terapi tidak adekuat, virulensi kuman tinggi,
imunokompramis, hygiene buruk dan malnutrisi.
OME kronis: efusi telinga tengah kronis: degenerasi jaringan fibrosa pada membrane
timpani, membrane timpani melunak, rentan terhadap perforasi, sulit sembuh.
Klasifikasi
- Perforasi sentral
- Tanpa kolesteatoma
- Penyakit tubotimpani
- Tahap awal
- Tahap lanjut
Patogenesis
Otitis media ditambah dengan perforasi kronis menyebabkan irritasi dan inflamasi
berkelanjutan pada mukosa telinga tengah. Mukosa mengalami edema yang lamakelamaan berkembang menjadi ulkus dan merusak epitel. Saat system imum tubuh
berusaha menangani infeksi dan inflamasi dengan membentuk jaringan granulasi,
terbentuklah polip pada ruang telinga tengah.
Manifestasi klinis
Otorea pada OMSK dengan kolesteatoma: sekret purulent, persisten, berbau khas,
terkadang berbercak darah
Tuli konduktif atau campuran tergantung ukuran dan lokasi perforasi membrane timpani
serta keadaan telinga tengah
Diagnosis
Anamnesis:
-keluarnya cairan telinga selama jangka waktu tertentu
- Riwayat OMA berulang, perforasi traumatic
- Penurunan pendengaran pada telinga yang sakit
- Umumnya tanpa nyeri atau rasa tidak nyaman pada telinga
- Demam, vertigo dan nyeri.
Pemeriksaan fisik
- Inspeksi pinna dan region post auricular, Otoskopi
Pemeriksaan penunnjang
- Apusan sekret unntuk biakan microbiology
- Tes fistula
- Pemeriksaan audiologi
- Foto polos mastoid
- Computed tomography
Tatalaksana