KATA PENGANTAR
Peran dokumen di dalam akreditasi sangatlah penting karena
merupakan bukti bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan
standar
dan
prosedur
yang
telah
dibakukan
secara
tertulis.
sering
terjadi
perbedaan
persepsi
dalam
penyusunan
meminimalisasi
memberikan acuan
perbedaan
persepsi
tersebut
dan
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
Tim Penyusun
1. dr. H. Boedihartono,MHA
2. dr. Luwiharsih, MSc
3. dr. Syofyan Syahboedin, MHA
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
Terima kasih
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
Dr. H. Boedihartono, MHA
(Direktur Eksekutif)
DAFTAR ISI :
KATA
PENGANTAR
AKREDITASI
ISI
RUMAH SAKIT .
DAFTAR
.
BAB I
: PENDAHULUAN
..
DOKUMENTASITASI
AKREDITASI
BAB III
KEBIJAKAN
DAN
BAB IV
..
PROSEDUR
15
PROGRAM
28
BAB II
BAB V
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
PEDOMAN
7
11
BAB VI
..
EVALUASI
DAN
TINDAK
BAB VII
LANJUT .......................................................
PENUTUP ........................................................
36
35
................................
Lampir
an
2.
Contoh
39
SPO .................................................................
................
3.
Contoh
43
PROGRAM .......................................................
................
BAB I
PENDAHULUAN
Akreditasi RS merupakan program peningkatan mutu
yang
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
(Siklus
Plan,
Do,
Check,
Action)
terus
berjalan
dan
atau
informasi
verbal
tentang
pelaksanaan
performance
improvement.
Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam rangka memenuhi standar
input, proses dan output
pentingnya
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
DOKUMEN
akreditasi
maka
Komisi
Rumah
Sakit
memandang
perlu
untuk
membuat
panduan
bagi
pembimbing
dalam
melakukan
bimbingan akreditasi
c) Tersedianya panduan untuk pelatihan surveior akreditasi
d) Tersedianya panduan untuk sosialisasi instrumen akreditasi
e) Tersedianya
acuan
untuk
menyusun
kebijakan,
pedoman,
prosedur.
Sasaran dari Buku Pedoman ini adalah pimpinan rumah sakit,
pembimbing dan surveior dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
BAB II
DOKUMEN AKREDITASI
2.1. PENGERTIAN :
Yang dimaksud dokumen akreditasi adalah semua dokumen yang
harus disiapkan RS untuk memenuhi Instrumen Akreditasi RS.
Jenis dan macam dokumen mengacu pada pada standar dan
parameter, definisi operasional serta cara pembuktian dokumen
yang ada di dalam Instrumen Akreditasi.
Jenis
dan
macam
dokumen
dapat
dikelompokkan
sebagai
berikut :
Kebijakan
Pedoman
Prosedur
PROGRAM
DAN
DIBUKTIKAN ,
KERJAKAN
YANG
DITULIS
SERTA
DAPAT
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
RS dalam menyusun
dokumen (D)
2.2.b. Menulis yang dikerjakan, mengerjakan yang ditulis dan
bisa dibuktikan. Karena itu semua kegiatan harus ditulis
(terdokumentasi), kebijakan dan prosedur yang telah ditulis
harus dilaksanakan dan pada waktu dilakukan evaluasi dapat
dibuktikan
bahwa
kegiatan
yang
dilaksanakan
sesuai
ketentuan
2.2.c. Memperhatikan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action).
Karena itu RS dalam memenuhi standar dan parameter
harus memperhatikan siklus PDCA yang pada umumnya ada
di skor = 5 di Instrumen Akreditasi. Sebagai contoh untuk
program, dokumen yang harus disiapkan adalah program
yang
dilengkapi
dengan
kerangka
acuan
(Plan),
bukti
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
10
Surat
Keputusan Direktur RS
2.2.e. Dokumen yang harus sesuai dengan format adalah
PROSEDUR dan PROGRAM.
2.3. TATA HUBUNGAN DOKUMEN AKREDITASI
Mengacu kepada jenis dan macam DOKUMEN yang ada di butir
2.1. maka hirarki atau struktur dokumen akreditasi
sebagai
berikut :
2.3.1.
Kebijakan,
dokumen
pedoman,
peraturan
melaksanakan
prosedur
atau
kegiatan,
merupakan
regulasi
dimana
atau
kelompok
acuan
kebijakan
untuk
merupakan
Karena itu
untuk
mengacu/memperhatikan
menyusun
kebijakan
prosedur
dan
harus
atau pedoman.
ada
kebijakan,
pedoman
dan
prosedurnya,
hal
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
11
AN
PEDOM
AN
PROSE
DUR
Dari tabel diatas ada beberapa alternatif sebagai berikut :
1. Kebijakan diikuti dengan pedoman dan prosedur
Contoh : Kebijakan pemeriksaan kesehatan pegawai,
yang
kemudian
diuraikan
didalam
Pedoman
diuraikan di dalam
harus
melampirkan
MSDS,
untuk
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
12
sakit,
sehingga
prosedur
sering
tidak
diperlukan lagi.
6. Pedoman
prosedur
Contoh : Pedoman penanggulangan kebakaran
yang
7. Prosedur
berdiri
sendiri
tanpa
ada
kebijakan
dan
pedoman.
Prosedur yang berdiri sendiri sering dikaitkan dengan
instruksi kerja atau manual pengoperasian alat.
2.3.2. Program dan bukti pelaksanaan kegiatan adalah kelompok
dokumen kegiatan, dimana program merupakan rencana
kegiatan, sedangkan bukti pelaksanaan kegiatan bisa berarti
pelaksanaan
kegiatan
program,
pelaksanaan
kegiatan
dan
tahunan
untuk
kebijakan/pedoman/prosedur
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
13
program
pemeriksaan
kesehatan
pegawai.
kesehatan
rencana
pegawai
pelaksanaan
sedangkan
program
pemeriksaan
pegawai
setiap tahunnya.
Namun, mengingat instrumen akreditasi adalah standar
minimal maka tidak semua kebijakan/pedoman/prosedur
harus dilengkapi program tahunan. program minimal yang
dibuat sesuai yang dipersyaratkan di instrumen akreditasi
saja.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
14
BAB III
KEBIJAKAN DAN PEDOMAN
3.1. KEBIJAKAN
Kebijakan RS adalah keputusan-keputusan Direktur/Pimpinan RS
pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang mengikat
pegawai RS.
Bila kebijakan bersifat garis besar maka untuk penerapan
kebijakan tersebut perlu disusun pedoman dan atau prosedur
sehingga ada kejelasan langkah langkah untuk melaksanakan
kebijakan tersebut.
Mengingat
kebijakan
adalah
merupakan
keputusan
dalam
pasal-pasal
di
surat
keputusan
atau
Judul
Surat
Keputusan
Direktur
RS
tentang .................................................
-
Menimbang :
a. ..............
b. ..............
c. dst
Isi dari menimbang adalah justifikasi atau alasan mengapa
surat keputusan tersebut diperlukan
Mengingat
isinya
adalah
peraturan-peraturan
yang
mendasari kebijakan perl/dapat dikeluarkan. Peraturanpraturan tersebut disusun berdasarkan hirarki peraturan
dan diberi penomoran 1, 2, dst. Hirarki peraturan diurutkan
sebagai berikut : Undang-unadang, Peraturan pemerintah,
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
15
Presiden,
Surat
Keputusan
Menteri,
Surat
keputusan.
Yang
memperhatikan
biasanya
adalah
dicantumkan
memperhatikan
no......tanggal.........tentang............atau
dalam
surat
notulen
rapat........pada tanggal.............
-
Menetapkan :
Halaman
terakhir
harus
ditandatangani
oleh
Direktur/Pimpinan RS
Contoh-contoh kebijakan :
-
3.2. PEDOMAN
Pedoman adalah acuan untuk melaksanakan kegiatan
secara garis besar. Karena acuan yang ditulis di dalam
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
16
perlu
dilengkapi
pemeriksaan
dengan
laboratorium,
prosedur-prosedur
pemeriksaan
untuk
radiologi
yang
di
penulisan
dalam
yang
prosedur
ada
di
jangan
dalam
merupakan
pedoman,
ulangan
namun
harus
RS
untuk
pemberlakukan
pedoman
Bila
sebelun
Direktur/Pimpinan
RS
kurun
waktu
diganti,
Surat
tahun,
Keputusan
pedoman
wajib
mengacu
pedoman
yang
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
17
Direktur/Pimpinan
RS
untuk
pemberlakuan
pedoman
o Kata pengantar dari Tim penyusun atau dari kepala
unit kerja
o Kata Sambutan dari Direktur/Pimpinan RS
o Daftar isi
o Bab I : Pendahuluan : dapat berisi latar belakang
mengapa
pedoman
diperlukan,
tujuan
pedoman,
Ketentuan-ketentuan
umum , misalnya
misalnya
SK
Tim
Penyusun,
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
18
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
19
BAB IV
PROSEDUR.
4.1.
BEBERAPA
ISTILAH
PROSEDUR
YANG
SERING
DIGUNAKAN YAITU :
Standard
operating
procedure
(SOP),
istilah
ini
lazim
Prosedur kerja
Prosedur tindakan
Prosedur Penatalaksanaan
Petunjuk teknis.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
20
lingkungan
dalam
melaksanakan
suatu
tugas/pekerjaan tertentu.
4.3.4. Untuk
menghindari
kegagalan/kesalahan,
keraguan,
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
21
persyaratan
standar
pelayanan
RS/Akreditasi RS
4.4.2. Mendokumentasi alur kegiatan
4.4.3. Memastikan pegawai RS tahu pekerjaannnya
4.4.4. Meminimalisasi duplikasi wewenang dan tanggung
jawab
4.4.5. Memastikan tidak adanya daerah abu-abu/grey area
4.4.6. Memastikan
overlapping
dan
undeerlapping
memudahkan
pemakaian
(User
friendly),
serta
perkembangan
IPTEK
kesehatan
dan
Direktur/Pimpinan
RS
tidak
harus
mengganti SPO.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
22
Keputusan
Direktur/Pimpinan
RS
untuk
pemberlakuannnya.
4.6. JENIS SPO
a. SPO Profesi : SPO yang memuat proses kerja yang
bersifat keilmuan/teknis tertentu untuk diagnostik, terapi,
tindakan, asuhan profesi medis, keperawatan, dan profesi
lainnya.
Dapat berupa:
sesuai
misalnya
SPO
standar
pelayanan
Perdarahan
medis,
Antepartum,
SPO
SPO
SPO
dalam
pelayanan
medik,
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
23
Prosedur
Dokter
Jaga
Ruangan,
SPO
Prosedur
hubungan
antar unit
kerja,
dan
Pelayanan
Medik
Spesialistik
nomer
NAMA RS
DAN
LOGO
SPO
JUDUL SPO
No. dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
Ditetapkan :
Direktur RS
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
24
Penjelasan :
Penulisan SPO yang harus tetap di dalam tabel/kotak
adalah : nama RS dan logo, judul SPO, SPO, no dokumen,
no revisi, tanggal terbit dan tanda tangan Direktur RS,
sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur
dan unit terkait boleh tidak diberi kotak/tabel
Revisi:
diisi
dengan
status
revisi,
dianjurkan
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
25
(terkait
dengan)
beberapa
kebijakan
yang
langkah-langkah
kegiatan
untuk
berwenang.
Didalamnya
dapat
dicantumkan
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
26
distribusi,
penarikan,
penyimpanan,
memperkenalkan
prosedur
kepada
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
27
Identifikasi
kebutuhan
yakni
mengidentifikasi
SPO
belum
dan
bila
sudah
ada
agar
Terkait
menulis
atau
menyusun
Siapa
SPO
yang harus
maka
perlu
melakukan
apa,
dimana,
kapan
dan
mengapa.
SPO
jangan
menggunakan
kalimat
majemuk.
SPO
pelayanan
pasien
maka
harus
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
28
kepada
standar
profesi,
standar
Medik
Spesialistik
nomer
Pelaksana
atau
unit
kerja
menyusun
SPO
oleh
sehingga
masing-masing
tidak
unit
terjadi
kerja
duplikasi
mengidentifikasi
SPO
kebutuhan
dilakukan
SPO.
dengan
Untuk
SPO
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
29
atau
proses
alur
bisnis
di
unit
kerja
kegiatan dari
kerja
yang
Untuk
melakukan
identifikasi
dengan menggambarkan
terlebih
dahulu
o
charting
dari
proses
SPO
merupakan
kegiatan
maka
flow
untuk
chart
Caranya
dari
kegiatan
adalah
yang
membuat
dilaksanakan.
diagram
kotak
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
30
PEMILIHAN
PEMASOK
MENGKOMUNIKASIKAN
PERSYARATAN
PENERIMAAN
BARANG
PERIKSA
BARANG
MENEMPATKAN DI
GUDANG
Direktur/Pimpinan RS.
Untuk
SPO
pelayanan
dan
SPO
o
dari
pertemuaan
perumahsakitan,
literatur-literatur,
studi
ilmiah,
pertemuan
banding
peraturan
ke
dan
RS
lain,
perundang-
SPO
adapat
dikenali
oleh
pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi SPOSPO tersebut dan bila SPO tersebut rumit maka
untuk melaksanakan SPO tersebut perlu dilakukan
pelatihan. Sebagai contoh ada SPO Billing sistem
yang baru maka untuk penerapannya mungkin
diperlukan pelatihan billing sistem tersebut.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
31
Ada
fasilitator/petugas
yang
mempunyai
Adanya
penyusunan SPO
kode
angka
contoh
sendri-sendiri,
bisa
juga
Instalasi
kode
bebentuk
gawat
bisa
huruf.
darurat
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
32
: kode untuk
berlaku
pengarsipan
di
RS
tersebut
tentang
tata
cara
sudah
dipergunakan lagi
tidak
berlaku
lagi
atau
tidak
berlaku
tersebut
ke
sekretariat
Tim
Akreditasi/Bagian
sekretariat
RS
dapat
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
33
panduan
dalam
melaksanakan
kegiatannya.
juga
untuk
tergantung
jenis
seluruh
SPO
unit
tersebut,
kerja.
Hal
tersebut
bila
SPO
tersebut
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
34
yang
terdiri
dari
pekerjaan
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
tersebut
dilaksanakan.
Sebagai
35
IK
dibuat
oleh
pelaksana
dan
di
syahkan
oleh
Direktur/Pimpinan RS
pentahapan
pelaksanaan,
alat
yang
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
36
Diagram alir
Kartu kerja.
BAB V
PROGRAM
5.1.
PENGERTIAN PROGRAM
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
37
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
38
yang
dipergunakan
untuk
mencapai
tujuan
lembaga/unit kerja..
tetapi
harus
diuraikan
dalam
bentuk
KERANGKA
merupakan
protokol
dalam
melaksanakan
program.
diklat
tetapi
program
diklat
tersebut
harus
disetujui
melaksanakan
dan
program
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
dapat
dilaksanakan
tersebut
tetap
maka
dalam
mengacu
kepada
39
program
atau
program
induk
pada
umumnya
Mengacu
dan
kepada
Panduan
Pengembangan
RS
Perencanaan
Kabupaten
yang
perencanaan
pembangunan
atau
pengembangan
disebut
operasional
policy.
Program
fungsi
akan
2.
3.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
40
5.
6.
7.
8.
9.
Aspek
keuangan,
anggaran
investasi/operasional,
bagaimana
melaksanakan
program
tersebut
kejelasan
sasaran,
tujuan
dan
waktu
pelaksanaan program.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
41
SISTEMATIKA/FORMAT
KERANGKA
ACUAN
PROGRAM
Sistematika atau format kerangka acuan program sebagai
berikut :
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan umum dan tujuan khusus
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
5. Cara melaksanakan legiatan
6. Sasaran
7. Skedul (Jadwal) pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Sistematika/format tersebut diatas adalah minimal, RS
dapat
menambah
diperbolehkan
sesuai
kebutuhan,
mengurangi.
Contoh
tetapi
tidak
penambahan
ditulis
nama
program
ditambah
dengan
ACUAN
PROGRAM
PENINGKATAN
5.2.3.2.
Pendahuluan
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
42
Peningkatan
Maka di pendahuluan
mengapa
program
tersebut
disusun.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
43
yang
diinginkan,
bukan
cara
memberikan
metodologi
untuk
mengukur
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
44
target
yang
tidak
layak.
sasaran
misalnya
di
tertentu
pengurangan
IGD
hanya
namun
merupakan
sampai
meniadakan
kematian
ketingkat
kematian
kelayakannya.
4. Result oriented : sedapat mungkin sasaran
harus
menspesifikasikan
dicapai.
Misalnya
hasil
yang
mengurangi
ingin
komplain
pasien sebesar 50 %
5. Time
bound
sasaran
sebaiknya
dapat
beberapa
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
45
Seni
didalam
menimbulkan
penentuan
tantangan
sasaran
adalah
dapat
dicapai.
yang
yang
melemahkan
tidak
motivasi,
mungkin
dicapai
membunuh
akan
inisiatif
dan
KEGIATAN
BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
2
Pembentukan Tim
.
2
Rapat Tim
X x X X X X X X X X
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
46
Dst
5.2.3.9. Evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
dan
pelaporannya
Yang
dimaksud
dengan
evaluasi
pelaksanaan
bila
dari
evaluasi
diketahui
ada
segera
diperbaiki
sehingga
tidak
acuan
adalah
cara
atau
bagaimana
pelaporan
dan
evaluasi
kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan, karena itu
yang ditulis di dalam kerangka acuan adalah
bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau
membuat dokumentasi kegiatan
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
47
kegiatan
adalah
evaluasi
krangka
acuan
pelaksanaan
bagaimana
melakukan
BAB VI
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
6.1. EVALUASI
o Evaluasi adalah kegiatan yang berupa audit internal
dan atau management review
o Audit internal adalah kegiatan untuk menilai apakah
pelaksana
telah
memberikan
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
melaksanakan
pelayanan
sesuai
kegiatan
dengan
atau
standar,
48
adanya
melakukan
dokumen-dokumen
audit
perlu
pertanyaan-pertanyaan
disusun
sesuai
audit.
check
dengan
Untuk
list
atau
bidang/topik
mengevaluasi
kebijakan,
standar,
pedoman,
pada
struktur/input
antara
lain
adalah
dan
prosedur,
evaluasi
kerangka
acuan
proses
antara
lain
adalah
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
program,
dan
lain
sebagainya.
o Evaluasi output/outcome anatara lain adalah evaluasi
prosentase
pencapaian
program,
evaluasi
hasil
maka
dokumen
evaluasi
berbentuk
laporan audit
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
49
Bentuk
dokumen
lainnya
adalah
laporan
baku
untuk
dokumen
evaluasi
tidak
ada
lanjut
adalah
kegiatan
masalah-masalah
(akar
menyelesaikan
penyebab)
yang
kegiatan
maka
dapat
menggunakan
format
dibawah ini
CONTOH FORMAT : Laporan evaluasi dan Tindak lanjut
N
STANDAR/PEDOM
WAKTU
HASIL
REKOMEN
TINDAK
o.
AN/PROSEDUR/
EVALUASI
EVALUASI
DASI
LANJUT
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
50
BAB VII
PENUTUP
Pada prinsipnya dokumen akreditasi adalah TULIS YANG
DIKERJAKAN DAN KERJAKAN YANG DITULIS DAN BISA
DIBUKTIKAN, namun pada penerapannya tidaklah semudah
itu. Penyusunan kebijakan, pedoman, prosedur dan program
selain diperlukan komitmen Direktur/Pimpinan RS juga perlu
staf yang mampu dan mau menyusun dokumen akreditasi
tersebut. Dengan tersisusunnya Buku Pedoman Penyusunan
dokumen Akreditasi, diharapkan dapat membantu RS dalam
menyusun dokumen-dokumen yang terkait dengan akreditasi
RS.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
51
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
52
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
53
Tujuan
Kebijaka
n
Prosedur
Unit
Terkait
:
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
54
Contoh 3:
Rumah Sakit
Sehat Total
SPO
Pengerti
an
Tujuan
langkah
dalam
penanganan
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
55
Contoh 4:
RUJUKAN DAN PINDAH RAWAT
No. DOKUMEN
No. Revisi
Halaman
02/M/63
C
1/1
Ditetapkan
Tanggal terbit
Direktur,
Prosedur Tetap
22 Oktober
2008
Dr. Sehat Walafiat, MM
Pengert Pasien dirujuk adalah pasien yang memerlukan
ian
pemeriksaan, pengobatan atau fasilitas khusus yang
tidak tersedia di RS Sehat Total.
Pasien pindah Rawat adalah pasien yang dikirim ke
rumah sakit lain karena permintaan pasien atau
keluarganya, atau karena tempat rawat inap di RS ST
penuh
Rumah Sakit
Sehat Total
Indikasi :
1. Pengobatan dan atau tindakan tertentu yang
diperlukan tidak bisa dilakukan di RS ST
2. Fasilitas, baik peralatan maupun tenaga profesional
( ahli ) yang tidak dimiliki atau peralatan yang dimiliki
sedang dalam keadaan rusak
3. Ruang Rawat Inap penuh
4. Atas permintaan pasien dan atau keluarga untuk indah
rawat di rumah sakit yang dituju
Tujuan
Kebijak
an
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
56
Unit
Terkait :
Lampiran 2 : Contoh program
KERANGKA ACUAN
PROGRAM UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN TAHUN
2009
RS X
PENDAHULUAN
Salah satu hal yang sangat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien
di rumah sakit adalah kemampuan maanjemen rumah sakit
mengatur agar pelayanan diberikan dengan cepat, tepat dan aman.
Dari sekian banyak contoh pelayanan di rumah sakit yang dapat
mempengaruhi tingkat kepuasan pasien, salah satunya adalah
pelayanan resep dari pasien rawat jalan
LATAR BELAKANG
Secara acak dapat ditangkap kesan bahwa pasien di unit rawat jalan
mengeluh tentang lamanya pelayanan untuk menukarkan resep.
Kesan ini diketahui pada waktu diadakan survei sederhana melalui
kuesioner yang disampaikan secara acak kepada pasien-pasien di
rawat jalan
Pada waktu ini Instalasi farmasi, melalui apotik rumah sakit, harus
melayanai rata-rata 150 resep setiap hari. Dan untuk setiap resep
obat dbutuhkan 15 sampai 25 menit untuk menyelesaikannya
sampai pada penyerahan obatnya. Melalui perhitungan kebutuhan
tenaga dengan dasar analisis beban kerja di apotik yang melayani
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
57
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
58
KEGIATAN
1.
Membentuk/menetapkan tim
evaluasi
2.
Menempatan
3
asisten apoteker
tenaga
3.
4.
5.
Menata
ulang
sarana
pendukung fisik di rawat
jalan sesuai dengan alur
pelayanan resep rawat jalan
6.
Menghitung
pelayanan 1
rawat jalan
7.
8.
kecepatan
(satu) resep
BULAN
9
1
0
1
1
1
2
EVALUASI
Tim akan melakukan evaluasi terhadap :
a) Kepuasan pasien melalui kuesioner sederhana secara acak
b) Menghitung waktu yang dibutuhkan menyelesaikan setiap
resep rawat jalan
c) Efektivitas SPO dan alur pelayanan resep rawat jalan
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
59
ttd
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/320336039.doc
60