Anda di halaman 1dari 32

Patient-Centered Care

BUDI SAMPURNA
Pelayanan Kesehatan Bermutu

Quality is often defined as providing the right


care in the right way at the right time (Berwick,
Salzburg group, 1998)
Mutu sering diartikan sebagai “memberikan
perawatan yang benar dengan cara yang
benar pada waktu yang benar”
Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan
• Efisien : Optimalkan sumber daya
• Efektif : Yankes berbasis bukti
• Tepat Waktu : minimal waktu tunggu & keterlambatan
• Aman : minimal kerugian atau kecederaan
• Adil : pelayanan seragam tanpa diskriminasi
• Berpusat pada Pasien : pelayanan sesuai dengan
kebutuhan, preferensi, nilai individu
• Integrasi : pelayanan terkoordinasi dan untuk seluruh
siklus hidup
Pelayanan Kesehatan Bermutu
Patient-centered vision would define quality as
providing the care that the patient needs in the
manner the patient desires at the time the patient
desires
Visi berpusat kepada pasien diartikan sebagai
“memberikan perawatan yang dibutuhkan pasien,
dengan cara yang dikehendaki pasien, pada
waktu yang dikehendaki pasien”
Patient-Centered Care
• IOM: core component of quality health care
• IOM: Providing care that is respectful of, and
responsive to, individual patient preferences,
needs and values, and ensuring that patient
values guide all clinical decisions
• supported by good provider-patient
communication AHRQ Archives, US DHHS, Publication #11-0005

IOM (Institute of Medicine)  NAM (National Academy of Medicine)


Dimensi Patient Centered Primary Care
1. Akses Pelayanan
2. Menghormati nilai, pilihan, kebutuhan pasien (preference)
3. Informasi dan Edukasi
4. Dukungan emosional
5. Keterlibatan keluarga dan teman
6. Keberlanjutan dan kenyamanan peralihan fasyankes
7. Kenyamanan fisik
8. Koordinasi dan Integrasi Pelayanan
Pickert Institute
1. Akses Pelayanan
Fast access to reliable healthcare advice

• Kemudahan pendaftaran (appointment)


• Ketepatan waktu
• Waktu tunggu pendek
• Respons cepat pada email, WA, atau telepon
• Berita perubahan waktu pendaftaran
• Resep elektronik
• Pelayanan di luar jam kerja (malam, akhir minggu,
liburan)
2. Keterlibatan Pasien:
nilai, pilihan, kebutuhan (patient’s preferences)
• Peluang pasien diberi informasi dan dijadikan partner
• Dokter sebagai pemberi saran, pasien (atau yang
mewakilinya) sebagai penentu keputusan
• Peran dan tanggungjawab pasien
• Reminder untuk perawatan preventif rutin, follow up,
• Bantuan pada swa-rawat, edukasi, perubahan
kebiasaan,
• Petunjuk, konseling, dll
3. Sistem Informasi Klinik dan Edukasi
• Yang mendukung high-quality care, practice-
based learning, quality improvement
• monitoring adherence; ease of access to laboratory
Kemudahan mengakses hasil lab dan uji
and diagnostic test results; physician and patient
diagnostik lain, pengingat buat dokter dan pasien,
reminders/alerts; decision support for physicians and
dukungan pembuatan keputusan, informasi
patients; information on recommended treatment
tentang
plans; andrencana tata-laksana,
longitudinal charts ondan
riskfaktor risiko of
factors/use /
penggunaan layanan / hasil
services/outcomes
4. Koordinasi & Integrasi Pelayanan
• Rujuk dan rujuk balik, feed back information,
• Informasi tentang pelayanan spesialis dan
konsultan,
• Informasi tentang dukungan sosial
• Pemeriksaan laboratorium / penunjang lain
• Komunikasi antar tenaga Kesehatan
• Planning, monitor, evaluation
5. Emotional Support

6. Physical Comfort

7. Keterlibatan keluarga dan teman

8. Keberlanjutan dan Transisi (dilihat dari


pasien)
Picker Institute , 1987
Upaya OECD ttg Mutu Yankes
• Tahun 2012 hingga 2016, OECD (Organisation for
Economic Co-operation and Development) melakukan
serial reviu mendalam mengenai Kebijakan dan
Kelembagaan yang mengukur dan meningkatkan
Mutu Pelayanan Kesehatan di 15 negara2 dengan
system pelayanan yang berbeda (Australia, the Czech
Republic, Denmark, England, Israel, Italy, Japan, Korea,
Northern Ireland, Norway, Portugal, Scotland, Sweden,
Turkey and Wales). OECD, 2017
• Dua pelajaran (lesson learned) terkait layanan primer.
High-performing health care
systems offer primary care
as a specialist service that
provides comprehensive
care to patients with
complex needs
Sistem pelayanan kesehatan berkinerja tinggi
menawarkan pelayanan primer sebagai layanan
spesialis yang memberikan pelayanan komprehensif
kepada pasien dengan kebutuhan yang kompleks

OECD, 2017
Patient-centered care
requires more effective
primary and
secondary prevention
in primary care
Perawatan yang berpusat pada pasien
membutuhkan pencegahan primer dan sekunder
yang lebih efektif dalam perawatan primer

OECD, 2017
Primary care as a specialist service
for comprehensive care to patients
• Primary care is critical:
– a hub for complex patient care: comprehensive, coordination, and
care continuity.
– ability to refer patients to secondary care when necessary.
– strives to provide care that is person‐focused rather than disease ‐
focused, and a long‐term clinical relationship with patients.
Pelayanan primer sangat penting:
• pusat pelayanan pasien yang kompleks: komprehensif, koordinasi, dan kontinuitas pelayanan.
• kemampuan untuk merujuk pasien ke pelayanan sekunder bila diperlukan.
• berusaha untuk memberikan pelayanan yang berfokus pada orang daripada berfokus pada
penyakit, dan hubungan klinis jangka panjang dengan pasien.
OECD, 2017
Primary care as a specialist service
for comprehensive care to patients
• Investing in a specialist primary care workforce is also
fundamental to developing a strong primary care system
– to better quality, co-ordination, responsiveness and cost-
effectiveness of health care services

Berinvestasi tenaga spesialis pelayanan primer juga penting untuk


mengembangkan sistem perawatan primer yang kuat
• untuk kualitas yang lebih baik, koordinasi, daya tanggap dan
efektivitas biaya layanan perawatan kesehatan
OECD, 2017
Primary and Secondary Prevention
• Tackling unhealthy lifestyles and improving early
diagnosis to prevent premature mortality
– Targeted educational programmes and counselling
– Delivering evidence-based screening programme
– Cost effective screening programme

Mengatasi gaya hidup tidak sehat dan meningkatkan diagnosis dini untuk mencegah
kematian dini
• Program pendidikan dan konseling yang ditargetkan
• Menyampaikan program penyaringan berbasis bukti
• Program penyaringan yang hemat biaya
OECD, 2017
Primary and Secondary Prevention

• Minimising the impact of chronic disease through


effective secondary prevention
– Proactive role in secondary prevention
– Appropriate continuing professional development

Meminimalkan dampak penyakit kronis melalui pencegahan sekunder


yang efektif
o Peran proaktif dalam pencegahan sekunder
o Pengembangan profesional berkelanjutan yang tepat
Merealisasikan konsep
patient’s centered care
Terpusat pada pasien, sebagai “orang”
Memberikan pelayanan kesehatan / perawatan
yang menghormati, dan responsif terhadap
preferensi, kebutuhan, dan nilai individu pasien,
dan memastikan bahwa nilai pasien memandu
semua keputusan klinis
Mungkinkah dilakukan di Primary Care?
Bukankah kita masih melihat Pasien sebagai Penderita Penyakit (bukan
orang), melihat keberhasilan dari Angka (bukan kepuasan individu), keputusan
klinis di tangan pemberi layanan (jarang diberi pilihan atau diskusi)
Specific Needs and Desired Outcome
• In patient-centered care, an individual’s specific
health needs and desired health outcomes are the
driving force behind all health care decisions and
quality measurements.
• Dalam perawatan yang berpusat pada pasien,
“kebutuhan kesehatan spesifik individu” dan “hasil
kesehatan yang diinginkan” adalah kekuatan pendorong
di balik semua keputusan perawatan kesehatan dan
pengukuran kualitas.
Patient = Partner
• Patients are partners with their health care providers,
and providers treat patients not only from a clinical
perspective, but also from an emotional, mental,
spiritual, social, and financial perspective.

• Pasien adalah mitra dengan penyedia layanan kesehatan


mereka, dan penyedia merawat pasien tidak hanya dari
perspektif klinis, tetapi juga dari perspektif emosional,
mental, spiritual, sosial, dan keuangan.
Shared Decision Making
• Patient- and family-centered care encourages the
active collaboration and  shared decision-making
 between patients, families, and providers to design
and manage a customized and comprehensive care
plan
• Perawatan yang berpusat pada pasien dan keluarga
mendorong kolaborasi aktif dan pengambilan keputusan
bersama antara pasien, keluarga, dan penyedia untuk
merancang dan mengelola rencana perawatan yang
disesuaikan dan komprehensif
Respect for Patient’s Values,
Preferences and Expressed Needs
• Mengikut-sertakan Pasien dalam membuat
keputusan
• Kenali Pasien sebagai individu dengan nilai
dan keinginan yang unik
• Perlakukan Pasien dengan bermartabat,
hormat dan sensitif terhadap nilai, budaya dan
otonominya
One view Revolutionizing Patient Experience, May 15th, 2015
Values, Preference,

• Kenali apa dan bagaimana Nilai yang dianut


Pasien, Keinginan, dan Pilihan Pasien
• Pandangan tentang Quality of Life, Values,
Decisions, treatment choices, CPR, Ventilator,
Dialisis, Feeding tube,
• Pilihan pasien bila dihadapkan beberapa
kemungkinan
California Advance Health Care Directive Kit
Contoh Patient Values
Meskipun bermanfaat, saya tidak mau disuntik obat yang
mengandung babi
Saya menganut hukum darurat, bila tak ada obat lain saya
mau disuntik obat tsb
Memakai insulin itu mengganggu kualitas hidup saya dan
menghabiskan dana
Untuk kesehatan, apapun, dimanapun, berapapun, akan
tetap saya cari
Apapun yang akan dilakukan terhadap saya harus
sepersetujuan isteri saya
Bagaimana di Pelayanan
Kesehatan Primer
Standards JCI for Primary Care Centers
Edisi 1
Edisi 1: 17 standards, diantaranya:
• Pelayanan dasar dan esensial, sesuai kebutuhan populasi
• Informasi ke pasien dan keluarga ttg layanan dan akses
• Proses pelayanan didesain mendukung pasien
• Kegiatan rutin dan prosedur mendukung pemberi layanan
• Proses pelayanan didesain mengurangi risiko
• Mendukung hak pasien dan keluarga
• Informed consent diperoleh dengan cara yang baik
Standards JCI for Primary Care Centers
Edisi 1
• Semua pasien menerima layanan initial dan continuing
health care
• Laboratorium tersedia di tempat atau atas rujukan
• Diagnostic imaging tersedia di tempat atau dg rujukan
• Proses pelayanan seragam sesuai layanan tingkat tinggi
• Obat-obatan memenuhi kebutuhan dan sesuai peraturan
• Makanan dan minuman tersedia bila dibutuhkan utk pasien
• Menyediakan layanan end-of-life dan rujukan bila perlu
• Edukasi mendukung shared decision making
Take Home Notes

• Berorientasi kepada pasien sebagai manusia


seutuhnya, bio-psycho-social
• Menitik-beratkan prinsip Autonomy Pasien: shared
decision making
• Memprioritaskan Pilihan, Nilai dan Kebutuhan Pasien
• Hasil layanan sebaiknya sesuai keinginan pasien, tidak
hanya sekedar sesuai standar, protocol dan pathway

Anda mungkin juga menyukai