Anda di halaman 1dari 10

Tugas 1 PELAYANAN BERFOKUS PASIEN

Nama : Bayu Aji Pamungkas


NIM : 20230309041

VISI
Menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan,
yang unggul dalam mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan
2. Menciptakan suasana akademik yang kondusif
3. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan

TOPIK 1- PCC
1. Safe.
2. Effective.
3. Patient-centered.
4. Timely.
5. Efficient.
6. Equitable.

1. Safe. Avoiding injuries to patients from the care that is intended to help them.
2. Effective. Providing services based on scientific knowledge to all who could benefit
and refraining from providing services to those not likely to benefit (avoiding
underuse and overuse, respectively).
3. Patient-centered. Providing care that is respectful of and responsive to individual
patient preferences, needs, and values and ensuring that patient values guide all
clinical decisions.
4. Timely. Reducing waits and sometimes harmful delays for both those who receive
and those who give care.
5. Efficient. Avoiding waste, including waste of equipment, supplies, ideas, and energy.
6. Equitable. Providing care that does not vary in quality because of personal
characteristics such as gender, ethnicity, geographic location, & socioeconomic
status.

TOPIK 2
KOLABORASI INTERPROFESIONAL

Collaborative practice can decrease:


o total patient complications
o length of hospital stay
o tension and conflict among caregivers
o staff turnover
o hospital admissions
o clinical error rates
o mortality rates
TOPIK 3- ASUHAN TERINTEGRASI

TOPIK 4
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN

o Dari 7 standar keselamatan pasien dalam Permenkes 1691 standar nomor 1 adalah hak
pasien yang terdiri dari 3 ayat yaitu;
o 1.1. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan.
o 1.2. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan.
o 1.3. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas
dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan,
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden.

TOPIK 5
MANAJER PELAYANAN PASIEN
o Secara singkat keberadaan MPP akan melakukan hal hal sbb:
o Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien, termasuk keluarga dan pemberi
asuhannya, baik akut, dalam proses rehabilitasi di RS maupun pasca rawat, mendorong
keterlibatan dan pemberdayaan pasien.
o Mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pada pasien (patient centered care)
dan asuhan pasien terintegrasi, serta membantu meningkatkan kolaborasi interprofesional
o Mengoptimalkan proses reimbursemen

TOPIK 6
Discharge planning

o ADALAH RENCANA YANG DIBUAT UNTUK PASIEN SEBELUM DIA


MENINGGALKAN RUMAH SAKIT,
o MELIPUTI PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN, IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
o SAAT PASIEN PULANG DARI RS MERUPAKAN CELAH ATAU INTERUPSI
DALAM ASUHAN PASIEN DIMANA INFORMASI DAPAT HILANG DENGAN
RISIKO TERJADI DISKONTINUITAS ASUHAN
o TANGGUNG JAWAB KITA TIDAK BERAKHIR SERTA MERTA BEGITU PASIEN
PULANG DARI RS

TOPIK 7
Asuhan Gizi Terintegrasi

PERAN DIETESEN & SPESIALIS GIZI KLINIK DI RS


o DIETESEN :
• Sebagai PPA anggota tim asuhan pasien dibawah DPJP
• Terlibat dengan pasien tanpa konsul dari DPJP
• Asuhan diintegrasikan oleh DPJP
o SPESIALIS GIZI KLINIK :
• Sebagai DPJP patner dari DPJP Utama
• Terlibat dengan pasien atas konsul DPJP
• Sebagai Tim suport Nutrisi pada kasus kasus yang telah ditetapkan oleh Direktur RS

TOPIK 8
Clinical Pathway

o Tujuan Clinical Pathway


o Mengurangi variasi dalam pelayanan, sehingga biaya lebih mudah diprediksi.
o Pelayanan lebih terstandarisasi, meningkatkan kualitas pelayanan (Quality of Care)
1. Diharapkan dapat mengurangi biaya dengan menurunkan length of stay, dan tetap
memelihara mutu pelayanan
2. Sebagai pembanding pada CBG cost. Terutama pada kasus-kasus “high cost, high
volume”.

TOPIK 9
Keterlibatan Pasien & keluarga dalam Asuhan

SPEKTRUM KETERLIBATAN KELUARGA


o I. Tidak terlibat sama sekali
• Keputusan/pilihan pasien
• Keputusan/pilihan tenaga kesehatan
o II. Berpartisipasi
• Keputusan/pilihan pasien & tenaga kesehatan
o III. Membuat keputusan secara penuh
• Dengan persetujuan pasien
• Tanpa persetujuan pasien
TOPIK 10
Clinical Leadership

SIAPA PEMIMPIN KLINIS ?


DPJP, DPJP UTAMA, KETUA KELOMPOK STAF MEDIS, KETUA KOMITE MEDIS.
Kepemimpinan klinis : kemampuan mengombinasikan antara klinis dengan kemampuan
manajerial tapi juga harus mampu menetapkan ukuran2 dan indikator yang secara visual dapat
digunakan untuk menilai kinerja pelayanan kesehatan secara komprehensif.

TOPIK 11
Patient Experience & Patient Engagement

5 REKOMENDASI UTAMA
1. Gunakan kepuasan pasien sebagai ukuran keseimbangan-bukan pendorong untuk hasil
2. Mengevaluasi seluruh tim pelayanan - bukan pemberi asuhan secara individual
3. Menggunakan analisis pelayanan kesehatan untuk memahami dan menindaklanjuti data
4. Memanfaatkan teknologi informasi
5. Meningkatkan keterlibatan pasien dalam mendisain asuhan

SESI 2

KONSEP PBP

Patient Centered Care (PCC)

APA ITU PBP ATAU PCC ??

Patient-centered care (PCC) atau dalam bahasa Indonesia Pelayanan Berfokus Pasien
(PBP)
adalah “pelayanan yang menghormati dan responsif terhadap pilihan, kebutuhan dan
nilai-nilai pribadi pasien. Serta memastikan bahwa nilai- nilai pasien menjadi panduan
bagi semua keputusan klinis”

(Definisi IOM)

BEBERAPA DEFINISI LAIN

• Pelayanan kesehatan yang berpihak kepada penderita, pelayanan dilaksanakan secara


bersama sama antara penderita, keluarga, tenaga medis dan lingkungan, dalam rangka
memelihara kesehatan penderita dengan upaya preventif dan promotif
• Menurut Institute for Patient-Family Centered Care (2012) Pelayanan yang berpusat
pada pasien dan keluarga adalah suatu pendekatan dalam perencanaan, pemberian dan
evaluasi pelayanan kesehatan yang berbasis pada kemitraan yang saling memberikan
manfaat antara penyedia pelayanan, pasien, dan keluarga.
• Menurut Australian Commision on Safety and Quality in Health care (ACSQHC) patient
centered care adalah suatu pendekatan inovatif terhadap perencanaan, pemberian, dan
evaluasi atas pelayanan kesehatan yang didasarkan pada kemitraan yang saling
menguntungkan antara pemberi layanan kesehatan, pasien dan keluarga. Patient
centered care diterapkan kepada pasien dari segala kelompok usia, dan bisa
dipraktekkan dalam setiap bentuk pelayanan kesehatan.
Picker Institute :
1. Hormati nilai2, pilihan dan kebutuhan yg diutarakan oleh pasien
2. Koordinasi dan integrasi asuhan
3. Informasi, komunikasi dan edukasi
4. Kenyamanan fisik
5. Dukungan emosional dan penurunan rasa takut & kecemasan
6. Keterlibatan keluarga & teman2
7. Asuhan yg berkelanjutan dan transisi yg lancar
8. Akses thd pelayanan.

What are the Core Concepts of Patient Centered Care?

1. Martabat dan Respek.


• Profesional Pemberi Asuhan mendengarkan, menghormati & menghargai
pandangan serta pilihan pasien & keluarga.
• Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural
pasien & keluarga dimasukkan dlm perencanaan pelayanan dan
pemberian pelayanan kesehatan
2. Berbagi informasi.
• Profesional Pemberi Asuhan mengkomunikasikan dan berbagi informasi
secara lengkap pasien & keluarga.
• Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat
• Dgn 3 asesmen: metode, substansi/kebutuhan edukasi, konfirmasi
3. Partisipasi.
• Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi dlm asuhan,
pengambilan keputusan & pilihan mereka
4. Kolaborasi / kerjasama.
• Pimpinan pelayanan kesehatan bekerjasama dgn pasien &
keluarga dalam pengembangan, implementasi dan evaluasi
kebijakan dan program;

Core Concepts of Patient Centered Care

1. Interdisciplinary Team
• Profesional Pemberi Asuhan diposisikan mengelilingi pasien
• Kompetensi yang memadai
• Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya
• Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja sebagai satu kesatuan
memberikan asuhan yang terintegrasi
2. Interprofessionality
• Kolaborasi Interprofesional
• Edukasi Interprofesional
• Kompetensi praktik kolaborasi interprofesional
• Termasuk bermitra dengan pasien-keluarga
3. DPJP adalah Clinical Leader.
• DPJP melakukan koordinasi, kolaborasi, sintesis, interpretasi,
review dan megnintegrasikan asuhan pasien
4. Personalized Care & BPIS (Bila Pasien Itu Saya)
• Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan juga nilai-nilai pasien

THE SEVEN ELEMENTS OF PATIENT CENTERED CARE

1. Peningkatan komunikasi dokter / pasien


2. Literasi kesehatan (adalah kemampuan untuk mendapatkan, memproses, dan
memahami informasi kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan yang bertujuan
untuk membuat keputusan kesehatan yang tepat,
3. Dokter diarahkan untuk memberikan pendidikan pasien
4. Pengambilan keputusan bersama
5. Perencanaan perawatan kolaboratif
6. Pengaturan tujuan kolaboratif
7. Pemberdayaan pasien dan manajemen diri

Elemen Asuhan Pasien Terintegrasi

1. Keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga.


2. DPJP sebagai Ketua tim PPA (Clinical Team Leader)
3. PPA bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi nterprofesional, antara lain
memakai Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan Asuhan PPA lainnya disertai Alur
Klinis terintegrasi/Clinical Pathway
4. Pendokumentasian terintegrasi dalam CPPT , menggambarkan integrasi serta koordinasi
asuhan.
5. Perencanaan Pemulangan Pasien/Discharge Planning terintegrasi;
6. Asuhan Gizi Terintegrasi
7. Manajer Pelayanan Pasien/Case Manager berperan dalam integrasi inter unit dalam
pelayanan pasien, membantu integrasi intra-inter PPA.

Anda mungkin juga menyukai