Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN ASUHAN PASIEN TERINTEGRASI

RUMAH SAKIT UMUM


KASIH IBU

RUMAH SAKIT KASIH IBU


Jl. MERDEKA NO.17
LHOKSEUMAWE
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puji syukur kepada Allah SWT karena akhirnya kami
dapat menyelesaikan “Panduan Pelayanan Asuhan Pasien Terintegrasi”. Kami
mengucapkan terima kasih kepada para penyususn dan pihak yang telah membantu
menyediakan waktunya untuk menyelesaikan “Panduan Pelayanan Asuhan Pasien
Terintegrasi”.

Kami menyadari masih ada kekurangan yang terdapat dalam panduan ini. Dengan
demikian diharapkan dapat dilakukan revisi secara berkala sehingga kekurangan yang ada
saat ini dapat diperbaiki.

Akhirnya kami mengharapkan panduan ini dapat berguna sehingga pelayanan di


Rumah Sakit Umum Kasih Ibu menjadi lebih baik. Untuk itu saran dan kritik untuk
perbaikan dimasa mendatang sangat kami nantikan.

Lhokseumawe 11 Desember 2022

TIM POKJA PAP


BAB I

DEFENISI

1. Defenisi

Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan berfokus pada pasien (Patient Centred
Care - PCC) adalah istilah yang terkait, yang mengandung aspek pasien merupakan pusat
pelayanan, professional pemberi asuhan memberikan asuhan sebagai tim
interdisiplin/klinis dengan DPJP sebagai ketua tim klinis – clinical leader PPA dengan
kompetensi dan kewenangan yang memadai, yang antara lain terdiri dari : dokter, perawat,
bidan, nutrisionist/dietsien, apoteker, penata anatesi, terapi fisik, dsb.

Panduan pengintegasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien suatu bentuk acuan
di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu merupakan salah satu layanan koordinasi aktivitas
administrasi asuhan pasien adalah proses asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan
berbagai unit kerja dan pelayanan. Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien
menjadi tujuan agar menghasilkan proses asuhan yang efesien pengunaan yang lebih
efektif sumber daya lain dan dengan hasil asuhan pasien akan lebih baik di Rumah Sakit
Umum Kasih Ibu.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum
Dari penyusunan panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien
adalah agar para pimpinan menggunakan perangkat dan tekhnik agar dapat
mengintegrasikan dan mgkoordinasik lebih baik asuhan pasien di Rumah Sakit
Umum Kasih Ibu Tujuan Khusus
1) Memfasilitasi dan menggambarkan integrasi dan koordinasi asuhan
2) Meningkatkan pencatatan observasi dan pengobatan praktisi kesehatan
3) Panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien dilakukan
di pelayanan yang meberikan asuhan pelayanan di Rumah Sakit Umum
Kasih Ibu yang diaplikasikan di dalam lembat Rekam Medis.
3. Sasaran

Dokter dan perawat serta tenaga medis lainnya yang memberikan asuhanpelayanan
terhadap pasien
BAB II

RUANG LINGKUP

Asuhan pasien dalam standar akreditasi rumah sakit versi 2012 harus dilakukan
berdasarkan pola pelayanan berfokus pada pasien (Patien Centered Care), asuhan diberikan
berbasis pola pelayanan pasien. Pasien adalah pusat pelayanan dan Professional Pemberi
Asuhan (PPA) diposisikan mengelilingi pasien. Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas
asuhan pasien adalah rencana pelayanan di integrasikan dan dikoordinasikan diantara unit
kerja danpelayanan di rumah sakit.

Pelaksanaan pelayanan terintegrsi dan koordinasi antara unit kerja dan pelayanan
yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu dengan hasil atau kesimpulan koordinasi
dari tim asuhan lain tentang kolaborasi dicatat dalam rekam medis pasien yang ada di
Rumah Sakit Umum Kasih Ibu. Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan asuhan berfokus
pada pasien adalah elemen penting dan sentral dalam asuhan pasien di rumah sakit. Data
dan informasi assessment pasien di analisis dan terintegrasi oleh PPA. Mereka yang
bertanggung jawab atas pelayanan pasien diikut sertakan dalam proses pengintegrasian dan
koordinasi aktivitas asuhan pasien. Konsep ini (Care Concept) asuhan berfokus pada
pasien terbagi dalam 2 perspektif:

1) Perspektif Pasien
a. Martabat dan Respek
PPA Mendengarkan, menghormati dan menghargai pandangan serta pilihan
pasien dan keluarga.
Pengetahuan, nilai – nilai kepercayaan, latar belakang kultural pasien dan
keluarga dimasukkan dalam perencanaan pelayanan dan pemberian
pelayanan kesehatan.
b. Berbagi Informasi
PPA mengkomunikasikan berbagai informasi secara lengkap kepada pasien
dan keluarga.
Pasien dan keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap dan akurat
c. Partisipasi
Pasien dan keluarga diberi dorongan dan didukungan untuk berpartisipasi
dalam asuhan, penganbilan keputusan dan pilihan mereka
d. Kolaborasi/kerjasama
Rumah Sakit Umum Kasih Ibu bekerja sama dengan pasien dan keluarga
dalam pengenbangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program
pasien dan keluarga adlah mitra PPA
2) Perspektif PPA
a. Tim interdisiplin
 Professional pemberi asuhan diposisikan mengelilingipasien
 Kompetensi yang memadai
 Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya
 Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja satu kesatuan
memberikan asuhan yang terintegrasi
b. Interprofesionalitas
 Kilaborasi interprofesionalitas
 Kompetensi pada praktik kolaborasi interprofesionalitas termasuk
bermitra dengan pasien
c. DPJP adalah ketua tim klinis klinical leader
DPJP melakukan koordinasi, kolaborasi, interpretasi, review, dan
mengintegrasikan asuhan pasien
d. Personalized Care
 Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan nilai – nilaipasien
 Setiap dokter memperlakukan pasiennya sebagaimana ia sendiri
ingin diperlakukan
BAB III
TATA LAKSANA

Tatalaksana pengintegrasian dan koordinasi asuhan pasien :


1. Rencana pelayanan diintegrasikan dan dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja
dan pelayanan dengan koordinasi antara unit tim kerja dan pelayanan terkait di rumah
sakit :
a) Rumah Sakit Umum Kasih Ibu merencanakan membuat asuhan pasien yang
terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu lembar rekam medis pasien.
b) Semua pasien yang mendapat pelayanan di rumah sait dibuat pengintegrasian
dan koordinasi system pelaporan asuhan pasien menjadi tujuan untuk
menghasilkan proses asuhan yang efesien, dan lebih efektif sumber daya
manusia dan sumber lain
c) Semua unit pelayanan yang memberikan asuhan pasien telah menyediakan
rekam medis pasien yang terintegrasi
2. Pelaksanaan pelayana terintegrasi dan terkoordinasi antar unit kerja departemen dan
pelayanan
a) Pimpinan menggunakan perangkat dan tekhnik agar dapat mengintegrasikan
dan mengkoordinasikan asuhan pasien
b) Pelaksanaan terintegrasi antara unit kerja, dan pelayanan ruamh sakit
c) Membuat asuhan secara tim dan kombinasi bentuk perencanaan asuhan, rekam
medis pasien terintegrasi
d) Proses asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak praktisi
pelayanan kesehatan dan dapat melibatkan berbagai unit kerja dan pelayanan.
Hasil rekam medis merupakan data yang akan di tindak lanjuti untuk dapat
melakukan asuhan pasien pada tahap selanjutnya
e) Hasil rekam medis ini sebagai acuan dalam melakukan tindakan asuhan pada
pasien
3. Hasil dari simpulan kolaborasi dati tim asuhan didiskusikan dan dicatat dalam rekam
medis pasien yang ada di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu.
a) Hasil rekam medis pasien dapat menjadi fasilitas dan menggambarkan integrasi
dan koordinasi asuhan
b) Hasil rekam medis pasien merupakan data milik Rumah Sakit Umum Kasih Ibu
hanya dapat dibuka jika diminta di pengadilan
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi prosedur mengenai pengintegrasian dan koordinasi aktifitas asuhan pasien ini
meliputi :
1. Pembuatan asuhan pasien secara tim yang berkesinambungan antara medis,
keperawatan dan tenaga kesehatan lain
2. Melakukan kolaborasi agar dapat mengetahui keadaan pasien serta dapat membantu
asuhan yang berkesinambungan
3. Melakukan kombinasi bentuk perncanaan asuhan yang diberikan pada pasien.
4. Membuat rekam medis pasien yang terintegrasi dalam satu laporan

Anda mungkin juga menyukai