0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
276 tayangan5 halaman
Dokumen ini memberikan panduan koordinasi layanan klinis di Puskesmas Manahan. Ia menjelaskan pentingnya pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien antar profesional kesehatan untuk menghasilkan proses asuhan yang efisien dengan sumber daya yang efektif. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien antar unit kerja dan pelayanan di Puskesmas Manahan untuk mencapai hasil asu
Dokumen ini memberikan panduan koordinasi layanan klinis di Puskesmas Manahan. Ia menjelaskan pentingnya pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien antar profesional kesehatan untuk menghasilkan proses asuhan yang efisien dengan sumber daya yang efektif. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien antar unit kerja dan pelayanan di Puskesmas Manahan untuk mencapai hasil asu
Dokumen ini memberikan panduan koordinasi layanan klinis di Puskesmas Manahan. Ia menjelaskan pentingnya pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien antar profesional kesehatan untuk menghasilkan proses asuhan yang efisien dengan sumber daya yang efektif. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien antar unit kerja dan pelayanan di Puskesmas Manahan untuk mencapai hasil asu
Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan berfokus pada pasien (Patient
Centered Care-PCC) adalah istilah yang terkait, yang mengandung aspek pasien merupakan pusat pelayanan. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) memberikan asuhan sebagai tim interdisplin/klinis dengan DPJP sebagai ketua tim klinis (Clinical leader), PPA dengan kompetensi dan kewenangan yang memadai, yang antara lain terdiri dari dokter, perawat, bidan, nutrisionist, sanitarian, apoteker dan asisten apoteker. Panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien sebagai suatu bentuk acuan di Puskesmas Manahan. Aktivitas ini adalah proses asuhan pasien yang bersifat dinamis dan melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehatan dan dapat melibatkan berbagai unit kerja dan pelayanan. Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien bertujuan agar menghasilkan proses asuhan yang efisien, penggunaan sumber daya yang lebih efektif dan dengan hasil asuhan pasien yang lebih baik di Puskesmas Manahan. BAB II RUANG LINGKUP
Asuhan pasien dalam standar akreditasi puskesmas harus dilaksanakan
berdasarkan pola pelayanan berfokus pada pasien (Patient Centered Care) yaitu asuhan di berikan berbasis kebutuhan pelayanan pasien. Pasien adalah pusat pelayanan dan Profesional Pemberi Asuhan (PPA) diposisikan mengelilingi pasien. Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien adalah rencana pelayanan diintegrasikan dan dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja dan pelayanan di puskesmas. Pelaksanan pelayanan terintegrasi dan terkoordinasi antar unit kerja,depertemen dan pelayanan yang dilakukan di Puskesmas Manahan dengan hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan diskusi lain tentang kolaborasi, dicatat dalam rekam medis pasien yang ada di Puskesmas Manahan. Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan/asuhan berfokus pada pasien (patient centered care) adalah elemen penting dan sentral dalam asuhan pasien di Puskesmas. Data dan informasi assessment pasien dianalisis dan terintegrasi oleh PPA. Mereka yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien diikut sertakan dalam proses pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien. Konsep asuhan berfokus pada pasien terbagi dalam 2 perspektif : a. Perspektif Pasien: 1. Martabat dan Respek a) Profesional pemberi asuhan mendengarkan,menghormati dan menghargai pandangan serta pilihan pasien – keluarga. b) Pengetahuan, nilai-nilai kepercayaan, latar belakang kultural pasien dan keluarga dimasukan dalam perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan. 2. Berbagi informasi a) Profesional pemberi asuhan mengkomunikasikan berbagai informasi secara lengkap kepada pasien- keluarga. b) Pasien- keluarga menerima informasi tepat waktu,lengkap dan akurat. 3. Partisipasi Pasien – keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam asuhan pengambilan,keputusan dan pilihan mereka. 4. Kolaborasi/ kerjasama Puskesmas berkerja sama dengan pasien-keluarga dalam pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program pasien-keluarga adalah mitra PPA. b. Perspektif PPA: 1. Tim Interdisiplin a) Profesional pemberi asuhan diposisikan mengelilingi pasien b) Kompetensi yang memadai c) Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya. d) Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja satu kesatuan memberikan asuhan yang terintegrasi. 2. Interprofesionalitas a) Kolaborasi interprofesional b) Kompetensi pada praktik kolaborasi interprofesional c) Termasuk bermitra dengan pasien 3. DPJP adalah ketua tim klinis clinical leader DPJP melakukan koordinasi, kolaborasi, interpretasi, review dan mengintegrasikan asuhan pasien. 4. Personalized Care a) Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan nilai-nilai pasien. b) Setiap dokter memperlakukan pasiennya sebagimana ia sendiri ingin diperlakukan. BAB III TATA LAKSANA
Tata laksana pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien:
1. Rencana pelayanan diintegrasikan dan dikoordinasikan di antara berbagai unit kerja dan pelayanan dengan berkoordinasi antar unit tim kerja dan pelayanan terkait di Puskesmas: a. Puskesmas merencanakan membuat asuhan pasien yang terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu lembar rekam medis pasien. b. Semua pasien yang mendapat pelayanan di Puskesmas dibuat pengintegrasikan dan koordinasi sistem pelaporan asuhan pasien menjadi tujuan untuk menghasilkan proses asuhan yang efisien, dan lebih efektif sumber daya manusia dan sumber lainya. c. Semua unit pelayanan yang memberikan asuhan pasien telah menyediakan rekam medis pasien yang terintegrasi. 2. Pelaksanaan pelayanan terintegrasi dan terkoordinasi antar unit kerja departemen dan pelayanan. a. Pimpinan menggunakan perangkat dan teknik agar dapat mengintegrasikan dan mengkoordinasikan asuhan pasien. b. Pelaksanaan terintegrasi antar unit-unit terkait di Puskesmas. c. Membuat asuhan secara tim, koordinasi dengan unit-unit terkait, dan kombinasi bentuk perencanaan asuhan, rekam medis pasien terintegrasi. d. Proses asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehatan dan dapat melibatkan berbagai unit kerja dan pelayanan. e. Hasil rekam medis merupakan data yang akan di tindaklanjuti untuk dapat melakukan asuhan pasien pada tahap selanjutnya. f. Hasil rekam medis ini sebagai acuan dalam melakukan tindakan asuhan pada pasien. 3. Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan diskusi lain tentang kolaborasi di catat dalam rekam medis pasien yang ada di Puskesmas a. Hasil rekam medis pasien dapat menjadi fasilitas dan menggambarkan integrasi dan koordinasi asuhan. b. Hasil rekam medis pasien merupakan data milik Puskesmas hanya dapat di buka jika diminta pengadilan. BAB IV DOKUMENTASI
Dokumentasi prosedur mengenai pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan
pasien ini meliputi: 1. Pembuatan asuhan pasien secara tim yang berkesinambungan antara medis, keperawatan dan tenaga kesehatan lain. 2. Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait agar dapat mengetahui keadaan pasien serta dapat membantu asuhan yang berkesinambungan. 3. Melakukan kombinasi bentuk perencanaan asuhan yang di berikan pada pasien. 4. Membuat rekam medis pasien yang terintegrasi dalam satu laporan.