Anda di halaman 1dari 8

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 13.04.

02 PALU
RUMAH SAKIT TK.IV 13.07.01 WIRABUANA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan berfokus pada pasien


(Patient Centered Care-PCC) adalah istilah yang terkait, yang
mengandung aspek pasien merupakan pusat pelayanan, Profesional
Pemberi Asuhan memberikan asuhan sebagai tim interdisplin/klinis
dengan DPJP sebagai ketua tim klinis - Clinical leader,PPA dengan
kompetensi dan kewenangan yang memadai, yang antra lain terdiri dari
dokter, perawat, bidan ,nutrisionist/dietsien, apoteker, penata anestesi
terapis fisik dsb.

Panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien


suatu bentuk acuan di Rumah Sakit Tk.IV 13.07.01 Wirabuana
merupakan salah satu layanan dan koordinasi aktivitas administrasi
asuhan pasien adalah proses asuhan pasien bersifat dinamis dan
melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehatan yang dapat melibatkan
berbagai unit kerja dan pelayanan. Pengintegrasian dan koordniasi
aktivitas asuhan pasien menjadi tujuan agar menghasilakan proses
proses asuhan yang efisien penggunaan yang lebih efektif sumber daya
lain dan dengan hasil asuhan pasien akan lebih baik di Rumah Sakit Tk.
IV 13.07.01.Wirabuana
B. TUJUAN

Tujuan umum dari penyususnan Panduan Pengintegrasian dan


koordinasi aktivitas asuhan pasien adalah agar para pimpinan
menggunakan perangkat dan teknik agar dapat mengintegrasikan dan
mengkoordinasi lebih baik asuhan pasien di Rumah Sakit Tk.IV 13.07.01
Wirabuana

Tujuan Khusus dari pedoman ini adalah:

1. Memfasilitasi dan menggambarkan integrasi dan koordinasi asuhan.


2. Meningkatkan Pencatatan observasi dan pengobatan praktisi
kesehatan

C. RUANG LINGKUP

Panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien


dilakukan di pelayanan yang memberikan asuhan pelayanan di Rumah
Sakit Tk.IV 13.07.01 Wirabuana yang di aplikasikan didalam lembar
rekam medis.

D. SASARAN

Dokter dan perawat serta tenaga kesehatan lainya yang memberikan


asuhan pelayanan terhadap pasien.
BAB II
TATA LAKSANA

Asuhan pasien dalam standar akreditasi rumah sakit versi 2017/2018


harus dilaksanakan berdasarkan pola Pelayanan berfokus pada pasien
(Patient Centered Care), asuhan di berikan berbasis kebutuhan pelayanan
pasien. Pasien adalah pusat pelayanan dan Profesional Pemberi Asuhan
(PPA) diposisikan mengelilingi pasien.

Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien adalah


rencana pelayanan di integrasikan dan dikoordinasikan diantara berbagai unit
kerja dan pelayanan di rumah sakit. Pelaksanan pelayanan terintegrasi dan
terkoordinasi antar unit kerja,depertemen dan pelayanan yang dilakukan di
Rumah Wirabuana dengan hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan
diskusi lain tentang kolaborasi dicatat dalam rekam medis pasien yang ada di
Rumah Sakit Tk IV 13.07.01 Wirabuana.

Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan/asuhan berfokus pada


pasien (patient centered care) adalah elemen penting dan sentral dalam
asuhan pasien di Rumah Sakit Tk IV.13.07.01 Wirabuana. Data dan informasi
assessment pasien dianalisis dan terintegrasi oleh PPA. Mereka yang
bertanggung jawab atas pelayanan pasien diikut sertakan dalam proses
pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien.

Konsep ini ( care concept) asuhan berfokus pada pasien terbagi dalam
2 perspektif :

a. Persektif Pasien:
1. Martabat dan Respek
a) Profesional pemberi asuhan mendengarkan,menghormati
dan menghargai pandangan serta pilihan pasien – keluarga.
b) Pengetahuan, nilai-nilai Kepercayaan, latar belakang kultural
pasien dan keluarga dimasukan dalam perencanaan
pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan.
2. Berbagi informasi
a) Profesional pemberi asuhan mengkomunikasikan berbagai
informasi secara lengkap kepada pasien- keluarga.
b) Pasien- keluarga menerima informasi tepat waktu,lengkap
dan akurat.
3. Partisipasi
a) Pasien – keluarga didorong dan didukung untuk
berpartisipasi dalam asuhan ,pengambilan,keputusan dan
pilihan mereka.
4. Kolaborasi/ kerjasama
b) Rumah sakit berkerja sama dengan pasien- keluarga dalam
pengembangan,implementasi dan evaluasi kebijakan dab
program paisen –keluarga adalah mitra PPA.

b. Persektif PPA:
1. Tim Interdisiplin
a) Profesional pemberi asuhan diposisikan mengelilingi pasien
b) Kompetensi yang memadai
c) Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya.
d) Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja satu kesatuan
memberikan asuhan yang terintegrasi.
2. Interprofesionalitas
a) Kolaborasi interprofesional
b) Kompetensi pada praktik kolaborasi interprofesional
c) Termasuk bermitra dengan pasien
3. DPJP adalah ketua tim klinis clinical leader
a) DPJP melakukan koordinasi, kolaborasi, interpretasi, review
dan mengintegrasikan asuhan pasien.
4. Personalized Care
a) Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan juga nilai-nilai
pasien.
b) Setiap dokter memperlakukan pasiennya sebagimana ia
sendiri ingin diperlakukan

Tata laksana pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien:

1. Rencana pelayanan di integrasikan dan dikoordinasikan diantara


berbagai unit kerja dan pelayanan dengan berkoordinasi antar unit tim
kerja dan pelayanan terkait di rumah sakit:
a. Rumah Sakit Tk IV.13.07.01 Wirabuana merencanakan membuat
asuhan pasien yang terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu
lembar rekam medis pasien.
b. Semua pasien yang mendapat pelayanan di rumah sakit dibuat
pengintegrasikan dan koordinasi system pelaporan asuhan pasien
menjadi tujuan untuk menghasilkan proses asuhan yang efisien,
dan lebih efektif sumber daya manusia dan sumber lainya.
c. Semua unit pelayanan yang memberikan asuhan pasien telah
meyedikan rekam medis pasien yang terintegrasi.
2. Pelaksanan pelayanan terintegrasi dan terkoordinasi antar unit kerja
departemen dan pelayanan.
a. Pimpinan menggunkaan perangkat dan teknik agar dapat
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan asuhan pasien.
b. Pelaksanaan terintegrasi anatar unit kerja,departemen dan
pelayanan di rumah sakit.
c. Membuat asuhan secar tim,ronde pasien multi departemen,dan
kombinasi bentuk perencanaan asuhan, rekam medis pasien
terintegrasi.
d. Proses asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak
praktisi pelayanan kesehatan dan dapat melibatkan berbagai unit
kerja dan pelayanan.
e. Hasil rekam medis merupakan data yang akan di tindaklanjuti
untuk dapat melakukan asuhan pasien pada tahap selanjutnya.
f. Hasil rekam medis ini sebagai acuan dalam melakukan tindakan
asuhan pada pasien.
3. Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan diskusi lain tentang
kolaborasi di catat dalam rekam medis pasien yang ada di Rumah
Sakit Wirabuana.
a. Hasil rekam medis pasien dapat menjadi fasilitas dan
menggambarkan integrasi dan koordinasi asuhan.
b. Hasil rekam medis pasien merupakan data milik Rumah Sakit Tk
IV.13.07.01 Wirabuana hanya dapat di buka jika di minta
pengadilan.
BAB III
PENUTUP

Dokumentasi prosedur mengenai pengintegrasian dan koordinasi


aktivitas asuhan pasien ini meliputi:

1. Pembuatan asuhan pasien secara tim yang berkesinambungan antara


medis, keperawatan dan tenaga kesehatan lain.
2. Melakukan ronde pasien dengan multi departemen agar dapat
mengetahui keadaan pasien serta dapat membantu asuhan yang
berkesinambungan.
3. Melakukan kombinasi bentuk perencanaan asuhan yang di berikan
pada pasien.
4. Membuat rekam medis pasien yang terintegrasi dalam satu laporan.

Kepala Rumkit Tk.IV.13.07.01


Wirabuana,

dr. Dudy Kusmartono, Sp.B


Mayor Ckm NRP 11010016080375

Anda mungkin juga menyukai