Oleh Kelompok 3:
MATARAM
2018/2019
BAB I
A. KONSEP TEORI
Tiap kaki terdiri dari 26 tulang, 107 ligamen, dan 19 otot. Pada kaki bayi
di support oleh bantalan lemak dan belum mencapai bentuk sempurna sampai
dengan usia 5-6 tahun. Permasalahan pada kaki dan kuku disebakan
karenasalah pemotongan kuku, mengunakan alas kaki yang telalu sempit, dan
terpaparnya dengan zat kimia yang tajam. Kuku merupakan lempengan keratin
transparan yang berasal dari invaginasi epidermis lempeng kuku yang
merupakan pembelahan sel di dalam matriks kuku yang tertanam pada lipatan
kuku bagian proksimal. Struktur kuku yang terdapat dalam dasar kuku
mengandung lapisan-lapisan epidermis dan dermis, di bawahnya mempunyai
rabung memanjang. Di sini terdapat kelenjar keringat dan folikel. Sel-selnya
banyak mengandung fibril sitoplasma yang hilang pada tahap akhir setelah sel
menjadi homogen (berstruktur sama) lalu menjadi zat tanduk, dan menyatu
dengan lempeng kuku.
Pada lapisan dalam matriks kuku mengandung melanosit sehingga
lempeng kuku mungkin berpigmen pada ras hitam. Lempeng kuku terdiri
atas sisik epidermis yang menyatu erat dan tidak mengelupas, badan kuku
berwarna bening sehingga kelihatan kemerahan karena ada pembuluh kapiler
darah di dalam dasar kuku. Sel-sel stratum korneum meluas dari dinding kuku
ke permukaan lempeng kuku sebagai epikondrium atau kutikula. kuku pada
orang dewasa tua tumbuh lebih lambat dan berlekuk-lekuk. Pertumbuhan kuku
berlangsung terus menerus sepanjang hidup tetapi usia muda berlangsung terus
menerus sepajang hidup tetapi usia muda kuku tumbuh lebih cepat.
Pertumbuhan kuku jari tangan rata-rata perminggu yaitu 1mm. Kecepatan
pertumbuhan kuku dipergaruhi oleh faktor-faktor seperti gangguan sistemik
yang memperlambat tumbuh kuku, pemasangan gips yang menyebabakan
Imobilisai ekstermitas, namun pada kasus pesosriasis pertumbuhan kuku akan
meningkat dengan cepat.
Menurut Baran, Dawber, Haneke, Toste, dan Bristow (2003) anatomi
mikroskopis kuku adalah sebagai berikut:
1. Lipatan Kuku (Nail Fold) Lipatan kuku proksimal mirip dengan
struktur kulit tetapi biasanya tidak memiliki kelenjar sebasea. Dari area distal
sampai proksimal lipatan kuku, kutikula menggambarkan atau mencerminkan
permukaan lempeng kuku. kutikula terdiri dari modifikasi stratum korneum dan
berfungsi untuk melindungi struktur di dasar kuku, khususnya matriks
germinativum dari lingkungan tidak baik seperti iritasi, alergi, serta bakteri dan
jamur patogen.
2. Matriks Kuku (Nail Matrix) Proksimal (dorsal) dan distal (intermediet)
matriks kuku menghasilkan bagian yang penting bagi kuku. seperti halnya
epidermis kulit, matriks memiliki lapisan pemisah basal yang menghasilkan
keratinosit. Keratinosit inilah yang mengeras lalu mati, serta memberikan
kontribusi pada lempeng kuku. Matriks kuku juga mengandung melanosit yang
menyebabkan pigmentasi pada keratinosit. Dalam keadaan normal, pigmen
tidak terlihat pada orang berkulit putih. Tetapi pada kebanyakan orang yang
berkulit hitam menunjukkan melanogenesis yang tidak sempurna.
3. Palung Kuku (Nail Bed) Palung kuku terdiri dari epidermis dan bagian
dermis yang mendasari penutupan periosteum falang distal. Terdapat pembuluh
darah, limfatik, dan sel-sel lemak.
4. Lempeng atau Badan Kuku (Nail Plate) Terdiri dari 3 lapisan
horizontal, yaitu: lamina dorsal tipis, lamina intermediet tebal, dan lapisan
ventral dari palung kuku. Dilihat dari mikroskopisnya, terdiri dari sel-sel
skuamus yang mati, pada orang tua biasanya tampak massa acidophilic yang
disebut tubuh pertinaks. Lempeng kuku kaya kalsium, ditemukan sebagai fosfat
dalam kristal hidroksiapatit. Unsur-unsur lain yang hanya dalam jumlah kecil,
seperti Universitas Sumatera Utara 6 tembaga, mangan, seng, dan besi.
Konsentrasi kalsium pada kuku 10 kali lipat dari pada rambut. Kalsium tidak
secara signifikan berkontribusi untuk membuat kuku menjadi keras. Kekerasan
kuku terutama dikarenakan adanya protein belerang yang padat dari matriks.
Kelengkungan normal kuku berkaitan dengan bentuk tulang falang yang
mendasari lempeng kuku, yang secara langsung diikat oleh jaringan ikat antara
epitel subungual dan periosteum.
Selain itu Tresna (2010) juga menjelaskan jaringan-jaringan yang
berbatasan dengan kuku, yaitu :
1. Palung Kuku Bagian dari kulit tempat kuku berada. Palung kuku banyak
terdapat pembuluh darah yang menyediakan makanan untuk pertumbuhan yang
terus-menerus bagi kuku. Palung kuku juga terdapat urat syaraf.
2. Kandungan kuku Bagian palung kuku yang berada di bawah akar kuku
dan banyak terdapat urat syaraf, getah bening, dan pembuluh darah. Bulan sabit
(lanula) kelihatan keputih-putihan, yang berada di dasar (bawah) badan kuku.
Warna pucat pada lanula disebabkan pemberian darah berkurang di sekitar
perkandungan kuku.
3. Kulit kuku (cuticle) yaitu bagian epidermis yang menutupi pinggir
sekeliling kuku.
4. Eponychium yaitu sambungan dari cusificle, yaitu badan kuku yang
menutupi lanula.
5. Hyponichium yaitu bagian dari epidermis yang berada di bawah ujung
lepas.
6. Mantel atau penutup kuku yaitu lipatan yang berada di kulit dan tempat
akar kuku.
7. Dinding kuku yaitu lipatan-lipatan kecil kulit yang menutupi
pinggirpinggir kuku.
8. Alur kuku yaitu lipatan yang dalam di kedua samping badan kuku.
MENCUCI RAMBUT
A. KONSEP TEORI
Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan
kehangatan, perlindungan dan keindahan. Rambut terdapat diseluruh
permukaan tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bibir. Semua
jenis rambut tumbuh dari akar rambut yang ada didalam lapisan dermis
dari kulit. Oleh karena itu kulit kepala atau kulit bagian badan lainnya
memiliki rambut. Rambut terbentuk dari sel-sel yang terletak ditepi
kandung akar. Kandung akar adalah bagian yang terbenam dan
menyerupai pipa serta mengelilingi akar rambut, sehingga rambut akan
terus tumbuh walaupun dicabut.
Keterangan gambar
1. Folicle adalah saluran untuk tumbuhnya rambut yang
menentukan besar, kecil, lurus dan keritingnya rambut
2. Dermis adalah lapisan kulit yang berada di bawah lapisan
epidermis
3. Bulp adalah bongkol rambut yang memuat pigmen,
pembuluh darah, papila dan folicle
4. Epidermis adalah lapisan kulit yang paling luar
5. Arector muscle adalah garis yang menghubungkan folicle
dan kulit
6. Papila menghasilkan sel-sel, membentuk rambut baru yang
lebih kuat. Pada papila setiap rambut memiliki pembuluh
darah yang berbeda, yang bertugas untuk membawa
makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel rambut
dalam papila
7. Pigmen (warna rambut)
8. Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut
9. Pembuluh darah
10. Akar rambut
11. Kelenjar keringant
12. Batang rambut
13. Penampang akar rambut
a. Pengkajian
Pengkajian rambut meliputi perawatan rambut yang biasa
dilakukan, kemampuan melakukan perawatan diri, riwayat masalah
rambut dan kulit kepala, serta kondisi yang berakibat pada rambut,
klien yang memiliki kelemahan fisik seperti fraktur pada tangan
arthritis. Pegangan tangan yang lemah memiliki ketidak mampuan
untuk melakukan personal hygiene rambut. Rambut yang kotor, kusut,
tidak bercahaya bercirikan rambut yang tidak terawat. Perawat juga
perlu mengkaji gaya rambut klien agar dalam melakukan perawatan
rambut, perawat tidak salah atau tidak merusak rambut. Jangan lupa
tanyakan pada klien produk yang biasa digunakan untuk perawatan
rambut dan kapan waktu perawatan rambut biasa dilakukan.
b. Diagnosa
1. Defisit perawatan diri: berhias berhubungan dengan perubahan
tingkat imobilisasi
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan laserasi kulit
kepala, gigitan serangga,
3. Gangguan citra diri berhubungan dengan penampilan fisik yang
tidak di sisir.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan laserasi kulit, gigitan
serangga.
c. Perencanaan
Praktek keperawatan rambut yang baik harus di lakukan rutin
untuk memenuhi kebutuhan hygiene klien. Perawat harus ingat bahwa
klien tetap sadar akan penampilan mereka setiap saat. Dengan
demikian rencana yang efektif memperbolehkan klien untuk memulai
dan berpartisipasi dalam tindakan higienis apabila memungkinkan.
Pemilihan faktor yang tepat mempengaruhi rencana asuhan
keperawatan. Misalnya, diagnosa “kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan gangguan parasite” memerlukan tindakan untuk
menghilangkan gangguan seperti bersampo dan mengisolasikan linen
tempat tidur. Diagnosa “kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan laserasi kulit kepala.”akan memerlukan tindakan untuk
meningkatkan penyembuhan, seperti perawatan luka.
Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit
kepala meliputi sebagai berikut :
1. Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat.
2. Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri.
3. Klien akan berpartisipasi dalam praktik perwatan rambut.
d. Implementasi
1. Penyikatan dan penyisiran
Penyikatan yang sering membantu mempertahankan
kebersihan rambut dan mendistribusi minyak secara merata
sepanjang helai rambut. Penyisiran hanya membentuk gaya
rambut dan mencegah rambut kusut. Sisir bergerigi pendek cukup
untuk rambut pendek,tapi sisir bergerigi panjang dipilih untuk
rambut keriting.sisir bergerigi tajam dan tidak beraturan dapat
melukai kulit kepala. Klien yang mampu melakukan perawatan-
diri harus di motivasi untuk memelihara perawatan rambut sehari-
hari. Dengan demikian,pada klien yang memiliki keterbatasan
mobilisasi, dan mempunyai kelemahan serius akibat penyakit
memerlukan bantua perawat.
Rambut panjang dapat dengan mudah menjadi masalah
pada klien yang terbatas tempat tidur bahkan untuk periode
pendek. Bila laserasi atau insisi melibatkan kulit kepala, darah,dan
medikasi topikal juga menyebabkan kekusutan. penyikatan dan
penyisiran yang sering menjaga rambut panjang terawat rapi.
Dengan demikian, pengepangan membntu menghidari kusut yang
berulang-ulang. Perawat harus meminta izin klien untuk
mengepang rambutnya. Jika kepangan dibuat terlalu kencang
maka akan dapat menjadi botak.
Untuk menyikat rambut dengan benar perawat membagi
rambut menjadi dua bagian dan kemudian memisahkannya tiap
bagian menjadi dua bagian lagi. Pembagian memudahkan
menyikat bagian yang lebih kecil pada rambut. Perawat menyisir
dari kulit kepala hingga ujung rambut. Jika ada yang kusut maka
perawat menggunakan tangannya untuk memisahkan sikat rambut,
genggam dengan kuat dekat kulit kepala, dan sisir dilepas pada
ujung ikatan. Mengaitkan rambut kusut mencegah rasa nyeri
karena menarik kulit kepala ketika menyisir. Jika rambut kusut
berlebihan maka perawat harus menyisir. Melembabkan rambut
dengan air atau alkohol seringkali membebaskan kekusutan,
Perawat tidak pernah memotong rambut klien tanpa izin tertulis.
Klien berambut keriting biasanya menyisir rambutnya
dengan sisir khusus bergerigi panjang yang berjarak jauh terpisah.
Sisir bergerigi terbuka menyebabkan sedikit dorongan selama
penyisiran . membasahi rambut klien dengan air sebelum menyisir
mencegah trauma pada rambut. Untuk menyisir rambut keriting,
perawat memulai pada garis leher klien dan mengangkat dengan
perlahan-lahan dan menyisir kearah luar rambut sampai dahi.
Perawat menyisir satu bagian kepala klien satu kali dan kemudian
mengulangi pada bagian lain.
Klien orang afrika- amerika berambut tebal, kasar, yang
seringkali menjadi sangat kering dan rapuh. Karena rambut dan
kulit kepala memiliki kecenderungan menjadi kering, maka
mungkin diperlukan penyisiran sehari-hari, penyikatan yang
lembut, dan aplikasi produk pelembab. Dengan demikian perawat
harus berhati-hati terhadap penggunaan praktik perawatan rambut
yang merusak rambut. Mengepang setiap hari lebih merusak
daripada “cornrow”. Kepangan yang kuat menyebabka kebotakan.
Menggunakan sisir panas untuk meluruskan rambut dapat
menyebabkan peradangan kronis dan mengejutkan kulit kepala
yang permanen. Aplikasi pelurusan rambut dengan zat alkalin
menyebabkan rambut menjadi rapuh.
2. Bershampo
Frekuensi bershampo tergantung rutinitas pribadi sehari-
hari dan kondisi rambut. Perawat harus mengingatkan klien yang
perspirasi berlebihan, atau pengobatan yang meninggalkan darah
atau larutan pada rambut memerlukan kegiatan bersampo lebih
sering. Untuk klien yang berada di rumah, tantangan terbesar bagi
perawat untuk menemukan cara klien bershampo tanpa cedera.
Misalnya klien lansia duduk pada kursi bak dan menggunakan
pipa semprot yang dipegang dari pada berbaring diatas sehingga
dapat mencapai kran.
Jika klien mampu untuk mandi shower atau mandi,
biasanya rambut dapat dikeramas tanpa kesulitan. Kursi shower
dapat digunakan pada klien yang dapat berjalan tapi menjadi lelah
atau pusing. Pipa semprot yang dapat dipegang memungkinkan
klien mencuci rambutnya selama dibak mandi atau shower. Klien
yang diperbolehkan duduk dikursi biasanya rambutnya disampo
didepan bak. Jika klien hanya dapat duduk disisi tempat tidur
adalah memungkinkan untuk menyampo rambut pada klien
mencondong kedepan diatas bak cuci. Bagaimanapun, penekukan
dibatasi atau kontraindikasi pada kondisi tertentu (misalnya
operasi mata dan operasi total penempatan kembali pinggul ).
Dalam situasi ini, perawat perlu mengajarkan klien tingkatan
penekukan yang diperbolehkan
Jika klien tidak mampu duduk tapi dapat bergeser, perawat
dapat memindahkan klien pada brankar untuk transportasi ke bak
mandi atau shower yang dilengkapi dengan semprotan yang
dipegang. Perawat meletakkan handuk atau bantal kecil dibawah
kepala dan leher klien, yang memungkinkan kepala bergantung
diatas tepi branker. Kewaspadaan diperlukan pada klien yang
telah mengalami cedera leher akibat hiperekstensi leher yang
dapat menyebabkan cedera lebih lanjut.
Jika klien tidak mampu duduk dikursi atau berpindah ke
branker maka bersampo harus dilakukan pada klien ditempat
tidur. Setelah bersampo, klien dapat menyukai rambutnya yang
digulung dengan alat pengeriting atau diberi gaya. Kebanyakan
pusat perawatan kesehatan memiliki pengering rambut yang
mudah dibawa. Sampo yang kering juga tersedia untuk
mengurangi kebutuhan untuk membasahi rambut klien.
Karena rambut orang Afrika – Amerika memiliki
kecendrungan alami menjadi kering maka tidak diperlukan
bersampo setiap hari. Perawat menanyakan berapa kali klien
bersampo. Normalnya penting bagi orang afrika amerika
bersampo hanya sekali atau dua kali seminggu, atau hanya
sebulan sekali. Klien dengan ‘cornrow’ dapat disampo rambutnya
tanpa menghancurkan kepangan. Sampo cair cendrung membuat
rambut lebih keriting dan lebih sulit disisir. Sampo yang ringan
disukai jika mereka rambut yang diluruskan.
Rambut klien menjadi lebih kering dan lebih rapuh dengan
bertambahnya usia. Seringkali lansia bersampo hanya sekali
seminggu. Perawat yang bekerja pada fasilitas perawatan yang
besar atau rumah perawatan harus yakin rambut klien disisir
dengan teliti dan diberi gaya setiap hari.
3. Pencukuran
Pencukuran rambut yang berada dibagian wajah dapat
dilakukan setelah mandi atau bersampo. Wanita lebih menyukai
untuk mencukur dikakinya atau aksila selama mandi. Ketika
membanatu klien, perawat harus memperhatikan untuk
menghindari pemotongan dengan pisau cukur pada klien. Klien
yang ingin bunuh diri tidak diperbolehkan menggunakan pisau
cukur. Klien mudah berdarah, seperti yang menerima medikasi
anti koagulen (hepar atau coumadin), dosis tinggi aspirin, atau
obat anti peradangan nonsteroidal, dan gangguan pendarahan
(hemofilia atau leukemia) diinstruksikan untuk menggunakan
pisau cukur listrik.
Ketika pisau cukur digunakan untk becukur, kulit harus
diperhalus untuk mencegah tarikan, goresan atau pemotongan.
Misalnya meletakkan lap badan yang hangat diatas muka klien
pria selama beberapa menit, diikuti dengan penggunaan krim
cukur atau busa sabun yang lembut, akan memperhalus kulit
secara efektif. Jika klien pria tidak mampu bercukur sendiri
mukanya maka perawat dapat membantu mencukur. Untuk
menghindari penyebab ketidaknyamanan atau potongan pisau
cukur, perawat memegang pisau cukur pada sudut 45 derajat pada
kulit dan dengan halus menarik kulit tegang ketika menggunakan
gerakan yang pendek, kuat searah dengan pertumbuhan rambut.
Gerakan pendek, kearah bawah bekerja paling baik untuk
mengurangi rambut diatas bibir. Seringkali klien dapat
menjelaskan cara terbaik untuk menggerakkan pisau cukur pada
kulit. Setelah bercukur diselesaikan, perawat mencuci keseluruhan
muka klien untuk mengangkat sabun dan rambut. Setelah
mengeringkan muka, perawat membantu penggunaan bedak atau
losion setelah bercukur pada muka klien.
4. Perawatan Kumis Dan Jenggot
Klien pria yang berkumis atau berjenggot memerlukan
perawatan sehari- hari. Menjaga kebersihan daerah tersebut
penting karena partikel makanan dengan mudah berkumpul
dirambut. Jika klien tidak mampu merawat diri mereka sendiri,
perawat harus memotong sedikit, menyisir, atau mencuci jenggot
atau kumis ketika diperlukan atau diminta. Perawat tidak pernah
mencukur kumis atau jenggot tanpa izin klien.
e. Evaluasi
Evaluasi tindakan asuhan keperawatan untuk perawatan rambut
klien berdasarkan hasil yang diharapkan (misalnya menyatakan rasa
nyaman secara verbal atau mendemonstrasikan perawatan yang benar),
dan tujuan perawatan. Perawat menggunakan ukuran evaluatif, seperti
meminta klien mendemonstasi praktik perawatan rambut atau merawat
kembali kondisi rambut dan kulit kepala, untuk menentukan keberhasilan
intervensi perawatan.
DAFTAR PUSTAKA