Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

Kuku merupakan salah satu adneksa kulit yang mengandung lapisan


tanduk, terdapat pada ujung jari tangan dan kaki. Fungsinya selain membantu jari-
jari untuk memegang, juga digunakan sebagai cermin kecantikan. Lempeng kuku
terbentuk dari sel-sel keratin yang mempunyai dua sisi , satu sisi berhubungan
dengan udara luar dan sisi lainnya tidak.1

Bagian-bagian kuku berkembang antara minggu ke-9 dan minggu ke-20


pertumbuhan intrauterin. Pada minggu ke-20, sel matriks menunjukkan
pembelahan sel postnatal, diferensiasi dan keratinisasi, dan saat ini lempeng kuku
mulai terbentuk dan bergerak dari distal. Dasar kuku kehilangan lapisan
granularnya pada tahap ini. Pada minggu ke-36, lempeng kuku lengkap mencapai
ujung jari dan dikelilingi oleh lipatan kuku lateral yang menonjol dan kutikula
yang terbentuk dengan baik.2

Dalam kondisi normal, tingkat pertumbuhan rata-rata kuku tangan adalah


3 mm/bulan dan kuku jari kaki adalah 1 mm/bulan. Tingkat pertumbuhan kuku
dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk usia, penyakit sistemik dan riwayat
pengobatan.3

Pada manusia dewasa sekitar usia 20 tahun, lempeng kuku memiliki


panjang sekitar 0,1 mm per hari. Lempeng kuku terus bertambah panjang
sepanjang masa. Mengenai ketebalan lempeng kuku, lempeng kuku ibu jari paling
tebal tapi paling banyak sekitar 0,7-1,0 mm. Lempeng kuku jari kelingking setebal
0,3-0,5 mm. Pada permukaan lempeng kuku ada garis membujur yang tipis. Garis
tersebut paling tidak mencolok sekitar usia 20 tahun, dan menjadi semakin
mencolok dengan bertambahnya usia (penuaan)4.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi Kuku


Bagian bagian kuku terdiri dari :
a. Matriks kuku
Merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru1. Matriks kuku
bertanggung jawab untuk produksi lempeng kuku dan terdiri dari epitel
yang berkelatin tanpa disertai pembentukan lapisan granular. Keratinisasi
matriks kuku terjadi di sepanjang sumbu yang mencerminkan pergerakan
sel ke atas dan bagian distal selama proses pematangan dan diferensiasi.
Untuk alasan ini, bagian proksimal dari matriks kuku menghasilkan
bagian dorsal dari lempeng kuku, sedangkan matriks distal bertanggung
jawab untuk produksi lempeng kuku bagian depan. Bagian distal dari
matriks kuku terlihat melalui lempeng kuku transparan sebagai bulan
paruh putih cembung yang dikenal sebagai lunula. Matriks mengandung
melanosit yang biasanya tidak aktif; Namun, mereka mungkin menjadi
aktif dan mensintesis melanin, yang dipindahkan ke keratinosit di
sekitarnya.3
b. Dinding kuku (Nail wall)
Dinding kuku merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagian pinggir dan atas.1
c. Dasar kuku (nail bed)
Dasar kuku merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku1. Dasar
kuku terdiri dari epidemis dengan jaringan ikat yang mendasarinya dekat
dengan periosteum distal phalanx. Tidak terdapat lemak subkutan di
dasar kuku.2
d. Alur kuku (nail grove)
Alur kuku merupakan celah antara dinding dan dasar kuku.1

2
e. Akar kuku (nail root)
Akar kuku merupakan bagian proksimal kuku.1
f. Lempeng kuku (nail plate)
Lempeng kuku merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku1. Lempeng kuku terdiri dari tiga lapisan horizontal, yaitu :
Lamina dorsal tipis,
Lamina menengah yang lebih tebal dan
Lapisan ventral dari dasar kuku.2
g. Lunula
Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih,
dekat akar kuku , berbentuk bulan sabit dan sering tertutup oleh kulit.1
h. Eponikium
Eponikium merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.1
i. Hiponikium
Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku.1

Gambar 1 : Anatomi Kuku1

3
2.2 Macam-Macam Kelainan Pada Kuku

Gangguan Lokal dari Badan Kuku

Gangguan lokal yang mempengaruhi badan kuku dapat menyebabkan


penyakit kuku kronis.5

1. PARONIKIA KRONIK
Paronikia kronik Terkait dengan kerusakan kutikula: mekanik atau
kimiawi5. Paronikia kronis paling sering terjadi pada wanita dewasa dan
orang-orang yang bekerja di tempat di mana tangan mereka tetap lembab,
seperti penangan makanan.6
Faktor predisposisi
Faktor predisposisi paronikia kronik adalah :
a) Dermatosis: psoriasis, dermatitis (atopik, iritan (pekerjaan), kontak
alergi), lichen planus.
b) Obat: retinoid oral (isotretinoin, acitretin), indinavir.
c) Benda asing: rambut, bulu, serpihan kayu.5
Gejala Klinis
Gejala klinis dari paronikia kronik yaitu :
a) Paling dominan mengenai jari tangan pertama, kedua, dan ketiga.
b) Lipatan kuku proksimal dan lateral Eritematosa dan bengkak;
Kutikula tidak ada.5

Pada paronikia kronik dapat disebabkan oleh karena infeksi atau


kolonisasi sekunder seperti Candida spp, Pseudomonas aeruginosa, atau
Staphylococcus aureus. Lempeng kuku bisa berubah warna dan infeksi
terkait dengan peradangan akut yang menyakitkan.5

Tatalaksana
Tatalaksana paronikia kronik :
a) Perlindungan kuku
b) Mengobati dermatitis dengan glukokortikoid: triamsinolon topikal,
intralesional, prednisone jangka pendek.

4
c) Mengobati infeksi sekunder.5
Pada paronikia yang disebakan oleh Candida, sumber-sumber
Candida yang lain seperti pada rongga mulut, vagina dan rektum
harus diobati.1

Gambar 2 : Paronikia kronik5


2. ONIKOLISIS
Etiologi
a. Primer:
o Idiopatik (kuku pada wanita : kerusakan mekanis atau kimia);
o Trauma (kuku jari tangan, cedera akibat kerja, kuku kaki, sepatu
yang kurang pas).
b. Sekunder:
o Gangguan Vesiculobullous (dermatitis kontak, eczema
dyshidrotic, herpes simpleks);
o Hiperkeratosis kuku (onikomikosis, psoriasis, dermatitis kontak
kronis);
o Tumor dasar kuku.5

Pada psoriasis, margin coklat kekuningan terlihat antara kuku


normal merah muda dan daerah yang dipisahkan putih. Kolonisasi
dengan Pseudomonas aeruginosa menghasilkan biofilm pada
permukaan bawah lempeng kuku onikolitik, menyebabkan perubahan
warna coklat atau kehijauan. Patogen sekunder lainnya yang dapat
menginfeksi adalah Candida spp, dermatofit, dan banyak jamur
lainnya.5

5
Tatalaksana
a. Debride semua kuku yang dipisahkan dari tempat tidur kuku
(pasien harus melanjutkan debridemen mingguan);
b. Buang kotoran di dasar kuku;
c. Mengobati gangguan yang mendasarinya.5

Gambar 3 : Onikolisis5
3. ONIKAUKSIS DAN ONIKOGRIFOSIS
Pada onikauksis, penebalan kuku tanpa disertai deformitas (hipertrofi
sederhana). Penebalan kuku yang sederhana ini dapat disebabkan karena
akibat trauma, akromegali, penyakit yang lebih berat, psoriasis, atau ptyriasis
rubra pilaris. Beberapa kasus terjadi secara herediter.7
Pengobatan melibatkan debridemen parsial atau total pada lempeng
kuku yang menebal dengan cara mekanis atau kimia (40% urea).
Matrikektomi dan ablasi kuku adalah pilihan, seperti pada onychogryphosis,
distrofi kuku bawaan, dan kuku kronis seperti kuku kaki yang tumbuh
keemasan atau terbelah di sepertiga medial atau lateral kuku.7
Onikogrifosis merupakan onikaukauksis yang disertai dengan kelainan
bentuk5. Onikogrifosis mengacu pada keadaan di mana lempeng kuku
menebal, keras, dan buram, dengan kelainan bentuk permukaan berupa
kerang tiram atau tanduk kambing. Meskipun deformitas ini sering
berkembang di jempol kaki, bisa terjadi pada jari kuku lainnya.4

6
Untuk penangan pada onikogrifosis berapa avulsion direkomendasikan
dari piring kuku dengan penghancuran matriks dengan laser fenol atau CO2,
jika suplai darah baik.7

Gambar 5 : Onkokauksis dan Onikogrifosis4


4. PENYAKIT PSIKIATRIK
Habit-tic Deformity.
Disebabkan oleh luka kronis dan mekanis. Kutikula didorong kembali
dengan peradangan dan penebalan lipatan kuku proksimal. Terjadi paling
sering pada kuku ibu jari, sebagai gangguan kompulsif (kebiasaan tic),
yang disebabkan oleh jari telunjuk yang berulang kali memetik kutikula
pada kuku ibu jari.5
Gangguan Kompulsif Obsesif.
Memetik berulang pada kulit paronchia dapat menyebabkan lichen
simplex chronicus. Infeksi S. aureus sekunder adalah komplikasi yang
umum terjadi. Dalam kasus ekstrim, lempeng kuku bisa hancur;
menggigit kuku.5
Tatalaksana :
a. Sediaan topikal
b. Perban
c. Inhibitor reuptake serotonin (fluoxetine, paroxetine, sertraline).3

7
Gambar 6 : Habit-tic Deformity4

Keterlibatan Penyakit Kulit dengan Kelainan Badan Kuku

1. KUKU PSORIASIS
Kuku psoriasis adalah adanya kelainan kuku pada penderita psoriasis,
yaitu berupa pit, Beaus lines, onikolisis, atau oilspot1. Psoriasis dapat
mempengaruhi kuku jari tangan dan kuku jari kaki. Persentase orang dengan
psoriasis yang memiliki keterlibatan kuku diperkirakan mencapai 50 %. Pada
arthritis, psoriasis ini bisa naik sampai 80 %. Untuk beberapa alasan yang
tidak diketahui, kuku jari tangan lebih sering dilibatkan daripada kuku jari
kaki.8
Gambaran Klinis
Adanya pits, terowongan, dan cekungan yang transversal (Beaus
line), leukonikia dengan permukaan yang kasar atau licin. Pada dasar
kuku, terdapat perdarahan yang berwarna merah. Hiponikia berwarna hijau
kekuningan pada daerah onikolisis.1
Karena adanya keratosis subungual, zat tanduk di bawah lempeng
kuku, dapat menjadi medium untuk pertumbuhan bakteri atau jamur. Pits
terbentuk dari kegagalan pembentukan kuku, biasa terdapat pada bagian
proksimal kuku. Beaus line adalah terowongan tranversal yang berjalan
ke arah distal sesuai pertumbuhan kuku disebabkan oleh penghentian
sementara fungsi matriks. Onikolisis adalah terpisahnya kuku dari
dasarnya terutama pada bagian distal atau lateral. Warna kuku berubah
menjadi kuning karena adanya pus, udara atau skuama. Infeksi

8
Pseuomonas akan memberikan warna hijau, sedangkan adanya perdarahan
akan memberikan warna coklat. Adanya eksudat yang mengandung
glikoprotein akan mebentuk oily spot pada kuku penderita psoriasis.1
Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaan KOH dengan pewarnaan PAS untuk menyingkirkan
kolonisasi / infeksi jamur. Onikomikosis lebih sering terjadi pada kuku
dengan onycholysis.5
Diagnosis Banding
Onikolisis, onikomikosis, trauma (kuku kaki), eczema, dan alopecia
areata.5
Tatalaksana
a. Seringkali tidak memuaskan.
b. Untuk keterlibatan matriks, triamcinolone intralesional 3-5 mg / mL
mungkin efektif.
c. Untuk psoriasis kuku, steroid topikal (tersumbat) mengurangi
hiperkeratosis.
d. Terapi sistemik seperti metotreksat, acitretin, atau "biologis" sering
memperbaiki psoriasis kuku namun mungkin akan tertinggal beberapa
bulan setelah selesai terapi.5
Kuku psoriasis mungkin adalah bagian yang paling sulit dari
psoriasis untuk diobati. Di masa lalu, sejumlah perawatan besar telah
dicoba, tidak ada yang memberikan hasil yang sangat baik. Hal pertama
yang perlu dipertimbangkan adalah aspek non medis dalam merawat kuku
seseorang.8

Gambar 7 : Kuku Psoriasis8

9
Gambar 8 : Beaus Lines7

2. LIKEN PLANUS
Manifestasi klinis
a. Kulit. Bengkak dengan warna biru atau merah pada lipatan kuku
proksimal
b. Matriks :
o Fokus kecil pada matriks: Bulge di bawah lipatan kuku
proksimal
o Garis merah longitudinal berikutnya: Tulang kuku yang menipis
berkembang menjadi kuku terbelah bagian distal
(onychorrhexis)
o Keterlibatan matriks diffuse: Atrofi selektif pada pelat kuku
dengan onychorrhexis dan atau pemisahan melintang.
o Red lunula: Fokal atau disebarluaskan.
o Melanonikia longitudinal
o Lubang kuku lengkap.
o Pembentukan pterygium (bekas luka, matriks hancur)
o Idiopathic atrophy of nails
c. Nail bed : onikolisis, hiperkeratosis, pembentukan bulla, anonikia
permanen.5
Tiga bentuk liken planus , yaitu :
1. Sandpaper dystrophy
2. Asymptomatic and scaring dystrophy
3. Symptomatic and progressive dystrophy1

10
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan histopatologik, terdapat hiperkeratosis, degenerasi
sel basal, dan infiltrat limfosit serta histiosit yang menyerupai susu.1
Diagnosis
Dengan pemeriksaan histopatologik. Diagnosis banding Brittle Nail dan
Koilinikia.1
Tata laksana
Pengobatan liken planus kuku umumnya tidak memuaskan, dicoba
dengan steroid kuat topikal dioleskan dari bagian distal ke proksimal
selama 6 bulan. Penyuntikan triamsinolon asetonid 0,5 ml dosis 40
mg/ml dengan 1 % lignokain setiap bulan selama 6 bulan.1

Gambar 9 : Liken Planus Kuku5

3. ALOPESIA AREATA
Kelainan kuku ini hadir pada kira-kira 20% orang dewasa dan 50%
anak-anak dengan alopecia areata.2
Manifestasi Klinis
a. Geometric pitting (kecil, dangkal, didistribusikan secara teratur).
b. Hammered brass appearance
c. Mottled eritem pada lunula
d. Trachonychia5

11
Gambar 10 : Alopesia Areata5

4. IRITASI KIMIA/ALERGI/DERMATITIS
Bahan kimia seperti cat kuku dan perekat untuk kuku dapat
menyebabkan kerusakan pada lempeng kuku, yaitu perubahan warna,
onychoschizia (pemisahan atau laminasi lempeng kuku, biasanya di bidang
horizontal. Dermatitis kontak iritan atau alergi juga dapat terjadi pada kulit
kasar.5

Gambar 11 : gangguan kuku akibat bahan kimia5

12
Penyakit Kuku Bawaan

1. PENYAKIT DARIER

Perubahan kuku bersifat patognomonik: garis membujur (merah dan


putih); Papula hiperkeratotik subungual distal dan berbentuk lengkung atau
irisan berbentung lekukan dari lempeng kuku.5

Gambar 11 : Darier Disease5


2. NAIL PATELLA SYNDROME
Nail patella syndrome adalah kondisi bawaan dominan autosom yang
pertama kali dijelaskan oleh Chatelain pada tahun 1820. Ini dikaitkan dengan
mutasi pada gen LMX1B, yang mengkodekan faktor transkripsi yang
mengatur sintesis kolagen. Kondisi ini paling sering melibatkan ibu jari dan
mungkin juga melibatkan jari lainnya namun pada tingkat yang lebih rendah.
Kuku tidak ada atau hipoplastik, dan distrofi biasanya lebih ditandai pada sisi
jari tangan radial. Biasanya terlihat lunula berbentuk segitiga. Perubahan
kuku biasanya terkait dengan kelainan tulang, termasuk patellae yang tidak
ada atau hipoplastik. Pada anak-anak, diagnosis paling baik dikonfirmasi
dengan pemeriksaan sinar X pelvis.3

13
Gambar 12 : Nail patella syndrom2

3. EPIDERMOLISIS BULLOSA
Kelainan kuku sering terjadi pada semua bentuk epidermolisis bulosa
(EB). Kulit lecet yang berulang menyebabkan onycholysis dengan
memperpendek dan menebalkan kuku yang disebabkan oleh bekas luka parut
di kuku. Keterlibatan matriks membuat terjadi penipisan kuku dan atrofi
kuku. Kelainan kuku merupakan gejala pertama atau satu-satunya gejala
penyakit ini. 3
4. PAKIONIKIA KONGENITAL
Pakionikia kongenital pertama kali dijelaskan oleh Jadasson dan
Lewandowski pada tahun 1906. Pakionikia kongenital disebabkan oleh
mutasi gen keratin KRT6a dan KRT16 pada tipe I dan KRT6b dan KRT17
pada tipe II. Kelainan kuku ditemukan pada kedua bentuk utama pakionikia
kongenital. Kuku menebal dengan kelengkungan melintang yang meningkat
akibat hiperkeratosis kuku. Gejala klinis meliputi hiperkeratosis folikular dan
keratoderma palmoplantar. Leukokeratosis oral adalah karakteristik tipe I,
sedangkan gigi prematur dan kista pilosebase diamati pada tipe II.3
5. EKTODERMAL DISPLASIA
Kelainan ini pertama kali dijelaskan oleh Weech pada tahun 1929 dan
diklasifikasikan oleh Freire-Maia pada tahun 1977. Kelainan kuku merupakan
tanda penting dalam sejumlah besar sindrom ini, yang terkait dengan kelainan
kelainan rambut, gigi dan atau kelenjar ekrin. Paling sering, kuku pendek dan

14
menebal dengan onycholysis. Semua kuku jari tangan dan kuku kaki biasanya
terpengaruh.3

Kelainan Kuku Akibat Pengendapan Pigmen

1. LONGITUDINAL MELANONIKIA
Melanonychia adalah pita berpigmen vertikal, sering digambarkan
sebagai 'tahi lalat', yang biasanya terbentuk pada matriks kuku. Ini bisa
menandakan melanoma ganas. Garis-garis gelap dapat merupakan kejadian
normal pada individu berkulit gelap, dan cukup umum terjadi.9
Gejala Klinis
Coklat, atau garis membujur hitam di dalam piring kuku.5
Patogenesis:
1. Peningkatan sintesis melanin dalam melanosit matriks normal
nonfungsional,
2. Peningkatan jumlah melanosit yang mensintesis melanin,
3. Nevomelanocytic nevus. 5
Onset
Bawaan atau didapat. Sebagian besar berasal dari matriks distal.5

Gambar 12 : Melanonikia.9

2. GREEN NAILS SYNDROME


Green nails biasa disebut kuku yang berwarna hijau. Terjadi pada kuku
yang mengalami onikolisis dan paronikia yang berat akibat infeksi kuman.
Green nails disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa yang menghasilkan
pigmen piosianin yang berwarna hijau yang diendapkan pada lempeng kuku.

15
Kelainan warna ini dapat mengenai seluruh permukaan kuku atau hanya
sebagian kuku. Menurut Shellow dan Koplow (1968), bila infeksi terjadi
berulang, akan timbul garis hijau yang horizontal atau disebut Green Striated
Nails. Warna hijau dapat disebabkan oleh candida albicans atau aspergilus
flavus. Pada hematoma yang lama, kuku juga berwarna kehijauan.1

Gambar 13 : Onikolisis dengan Pseudomonas5

Neoplasma Pada Kuku


1. ACROLENTIGINOUS MELANOMA (ALM)
Sering terjadi pada usia rata-rata: 55-60 tahun, sekitar 2-3% melanoma
terjadi pada orang kulit putih; 15-20% orang kulit hitam, Asia, penduduk
asli Amerika. Biasanya asimtomatik dan sebagian besar terlihat lesi
berpigmen, biasanya setelah trauma.5
Gejala Klinis
a. Timbul secara subungual atau periungually, disertai dengan
melanonychia longitudinal dan / atau dystrophy lempeng kuku. Lesi
matriks biasanya didapatkan sebagai ALM di kulit putih atau
pelebaran ALM yang ada pada orang kulit hitam.5
b. Hutchinson sign : pigmentasi coklat hitam pada lipatan kuku
proksimal dan lateral.5

16
Diagnosis Banding
Subungual Hemorrhages
Tatalaksana
Indikasi untuk biopsi: Pigmentasi periungual, usia dewasa, perubahan
warna atau lebar pita, garis hiperpigmentasi di dalam pita, bagian
proksimal pita yang lebih lebar dari distal (Jempol, jari telunjuk, atau
jari kaki), dan riwayat trauma.5

Gambar 14 : Acrolentiginous Melanoma5

2. KARSINOMA SEL SQUAMOUS


Karsinoma sel squamous terjadi secara periungually biasanya
disebabkan oleh jenis human papillomavirus manusia onkogenik 16 dan 18.
Gejala yang ditemukan berupa: Papula atau plak kulit berwarna atau
hiperpigmentasi, keratosis, atau hiperkeratotic, onycholysis (kegagalan
pembentukan kuku. Biasanya mengenai kuku proksimal dan lateral, matriks
kuku, hyponychium. Tatalaksana untuk kondisi ini dikenal dengan nama
Operasi Mohs atau amputasi jari untuk lesi invasif yang lebih dalam yang
melibatkan periosteum.5

17
Gambar 15 : Karsinoma sel squamous.5
3. FIBROMAS/FIBROKERATOMAS
Beberapa lesi terjadi pada 50% pasien dengan sklerosis tuberosa
(tumor Koenen). Fibromas periungual muncul sebagai papula berwarna
merah muda atau berwarna kulit yang berasal dari lipatan kuku proksimal.
Fibroma dapat menekan matriks kuku dan menghasilkan alur longitudinal
pada lempeng kuku.3

Gambar 16 : fibrokeratomas3
4. SUBUNGUAL EXOSTOSIS
Subungual exostosis pertama kali dikenalkan oleh Dupuytren pada
tahun 1847. Subungual exostosis adalah proliferasi tulang jinak yang paling
umum yang terkait dengan kelainan kuku. Bisa disebabkan oleh kelainan
pediatri dan pemakaian sepatu hak tinggi. Subungual exostosis merupakan
lesi kuku langka dan paling sering terlihat pada ibu jari atau telunjuk.
Ekxostosis menghasilkan nodul subungual yang tegas dan lembut yang

18
mengangkat lempeng kuku. Nodul bisa membengkak atau menjadi
hiperkeratotik. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan sinar X.3

Gambar 17 : Subungual Exostosis.3

5. KISTA MYXOID PADA JARI TANGAN


a. Pseudokista atau ganglion berasal dari sendi interphalangeal distal,
berhubungan dengan osteoarthritis (nodus Heberden).
b. Lesi dapat terjadi pada lipatan kuku proksimal, di atas dan menekan
matriks, menghasilkan alur longitudinal pada lempeng kuku.
c. Saat kista berkembang antara periosteum dan matriks, kuku menjadi
distrofi dengan lunula merah yang gelap5

Gambar 18 : Myxoid Cysts5

19
6. TUMOR GLOMUS

Pertama kali dijelaskan oleh Wood pada tahun 1812. Tumor glomus
muncul dari sel glomus neuromyoarterial dari dermis bedak kuku. Hal ini
terkait dengan rasa sakit yang parah yang menyebar secara proksimal dan
sering diperparah oleh rangsangan fisik atau panas (terutama dingin). Gejala
subyektif biasanya melebihi tanda klinis. Tumor tersebut muncul sebagai
makula merah kebiruan yang terlihat melalui lempeng kuku transparan. MRI
memungkinkan diagnosis dalam kasus yang meragukan. Pengobatan tumor
glomus adalah operasi.3

Kelainan Kuku Akibat Infeksi

A. Infeksi Bakteri
1. PARONIKIA AKUT
Paronikia akut biasanya terlihat di sisi kuku. Jenis infeksi kuku ini
sering disebakan oleh infeksi bakteri tapi mungkin juga disebabkan oleh
herpes, sejenis infeksi virus. Paronikia akut dapat terjadi pada usia
berapapun tapi sangat umum terjadi pada anak-anak. Paronikia virus terjadi
lebih sering pada orang dewasa dan dapat terlihat dengan infeksi herpes
genital atau pada orang yang bekerja di industri perawatan kesehatan.
Manifestasi klinis yang didapatkan adalah lipatan kuku bagian proksimal
berwarna merah, bengkak, nyeri dan bisa berisi nanah. Biasanya hanya
mempengaruhi satu kuku.2

Gambar 17 : Paronikia Akut.5

20
2. FELON
Felon adalah Infeksi jaringan lunak pada ruang pulpa phalanx distal .
gejala klinis berupa : nyeri, eritema, pembengkakan, dan abses. Paling
sering mengenai jempol dan telunjuk.5

Gambar 18 : Felon5
B. Infeksi Jamur
1. CANDIDA ONIKIA
Infeksi Candida albicans pada kuku paling sering terjadi pada jari-
jari, umumnya sebagai infeksi sekunder pada paronikia kronis. Onychia
menggambarkan peradangan pada matriks kuku yang mengakibatkan
pergantian kuku. Invasi lempeng kuku biasanya hanya terjadi pada hospes
immunocompromised, yaitu kandidiasis mukokutaneous kronis (CMC)
atau penyakit HIV / AIDS. Untuk penatalaksanaan sama dengan
penatalaksanaan pada Candidiasis.5

Gambar 18 : Candida Onikomikosis.5

21
2. TINEA UNGUIUM/ONIKOMIKOSIS

Tinea unguium mengacu pada penyakit kuku yang disebabkan oleh


dermatofit, sedangkan onikomikosis termasuk penyakit yang disebabkan oleh
jamur non dermatofit.10

Gejala Klinis
Sekitar 80% onikomikosis terjadi pada kaki, terutama pada jari
kaki yang besar. Kejadian serentak pada kuku jari kaki dan tangan jarang
terjadi.
a. DLSO (Distal and Lateral Subungual Onychomicosis).
Tampak belang putih di bagian bawah distal atau lateral kuku dan
kuku, biasanya dengan batas yang sangat tajam. Dengan infeksi
progresif, kuku menjadi agak gelap, menebal, dan pecah-pecah
b. SWO (Superficial White Onychomicosis).
Sebuah plak berkapur putih terlihat di lempeng kuku proksimal,
yang mungkin terkikis dengan hilangnya lempeng kuku. WO dapat
hidup berdampingan dengan DLSO. Terjadi hampir secara eksklusif
di kuku kaki, jarang di kuku jari
c. PSO (Proximal Subungual Onychomicosis).
Bintik putih muncul dari lipatan kuku proksimal. Pada waktunya,
perubahan warna putih mengisi lunula, akhirnya bergerak secara
distal untuk melibatkan sebagian besar permukaan kuku. Terjadi
lebih sering pada kuku jari kaki.5
Tatalaksana
Indikasi untuk Terapi Sistemik.
Keterlibatan kuku, keterbatasan fungsi, rasa sakit (kuku kaki tebal
yang mengental dengan tekanan pada kuku, kuku kaki yang tumbuh),
cacat fisik, potensi infeksi bakteri sekunder, sumber dermatofitosis
epidermal berulang, masalah kualitas hidup (persepsi yang kurang
umum dan umum, Kesehatan mental, fungsi sosial, penampilan fisik,
kesulitan dalam memangkas kuku, ketidaknyamanan dalam memakai

22
sepatu). Onikomikosis dini lebih mudah disembuhkan pada individu
yang lebih muda dan lebih sehat daripada pada individu yang lebih tua
dengan keterlibatan lebih luas dan terkait kondisi medis.5

Gambar 19 : Onikomikosis type DLSO5

Gambar 20 : Onikomikosis type SWO5 Gambar 21 : Onikomikosis type PSO5

Kelainan Kuku Akibat Penyakit Sistemik

1. PTERYGIUM UNGUIS

Kutikula yang tumbuh abnormal sehingga menutupi lempeng kuku


bagian proksimal, seperti liken planus. Tatalaksana untuk pterygium unguis
yaitu kuku dilindungi dari trauma.1

23
Gambar 22 : Pterygium unguis.9
2. YELLOW NAIL SYNDROME
Kuku pada sindrom kuku kuning berwarna kuning karena
penebalan, terkadang dengan semburat hijau yang dapat disebabkan karena
infeksi sekunder. Lunula dikaburkan dan terjadi kelengkungan melintang
dan longitudinal serta hilangnya kutikula. Terkadang, ada paronikia kronis
dengan onycholysis. kondisi ini biasanya terjadi pada orang dewasa,
namun bisa terjadi pada usia di atas 8 tahun.2
Samman dan White melaporkan sindrom yellow nails, terdiri atas :
a. Pertumbuhan kuku yang lambat
b. Kuku cembung dan tebal
c. Lunula tidak tampak dan seluruh badan kuku menjadi kuning
d. Adanya edema pada kuku, wajah dan efusi pleura.1
Etiopatogenesis
Tidak diketahui, hanya pada limfangiografi ditemukan penyempitan
pembuluh getah bening. Kuku warna kuning dapat disebabkan oleh
karoten dan hipervitaminosis A. Obat-obat yang dapat membuat kuku
berwarna kuning adalah tetrasiklin, penisilamine dan mepakrin.1

24
Gambar 23 : Yellow Nail Syndrome7
3. LEUKONIKIA
Leukonikia berarti kuku berwarna putih. Leukonikia dapat dibagi atas :
1. Leukonikia murni dan
2. Pseudoleukonikia1

Leukonikia Murni

Gambaran klinis
Kelainan terletak pada matriks kuku. Dapat meliputi seluruh kuku atau
berupa garis longitudinal (Leukonikia striata), transversal atau hanya
sebagai bintik-bintik putih (leukonikia pungtata). Leukonikia pungtata
dapat terjadi pada penyakit tifus, nefritis, karena trauma, dan infeksi jamur
bahkan pada orang normal. Leukonikia striata ada perubahan warna kuku
berupa garis-garis putih dapat disebabkan oleh kelainan herediter,
keracunan talium atau trauma otak yang hebat.1
Pseudoleukonikia
Gambaran klinis
Warna putih disebabkan oleh penyakit di luar matriks kuku, seperti
onikomikosis atau cat kuku. Leukonikia juga dapat terjadi pada perubahan
jaringan di bawah kuku, misalnya pada anemia dan hipoalbuminemia,
akan memberikan gambaran kuku berwarna putih. Half and half nails
adalah warna kuku pada bagian proksimal putih sedang bagian distal
berwarna merah muda dengan batas yang jelas. Perubahan warna ini

25
ditemukan pada penderita gagal ginjal kronis. Meens transverse band
adalah pita putih yang melintang ketika keracunan arsen. Pada penderita
pelagra berat, juga ditemukan pita putih susu berbatas tegak yang
menyeluruh.1,4

Gambar 24 : Leukonikia5
4. SPLINTER HEMORRHAGES
Splinter hemorrhages merupakan perdarahan longitudinal pada
lempeng kuku sesuai dengan pola pembuluh subungual. Paling sering
terlihat di dasar kuku distal dan di jari tangan yang dominan. Dalam praktik
dermatologis, ini sering ditemukan terkait dengan psoriasis, dermatitis dan
infeksi jamur pada kuku. Patologi fokal juga dapat mewakili penyebab,
seperti pada eritronikom longitudinal dan onychomatricoma.2

Gambar 25: Splinter Hemorrhage5

26
5. KOILONIKIA
Koilonikia yaitu kuku berbentuk sendok. Lebih sering terjadi
karena faktor lokal bukan sistemik, seperti : keturunan dan bawaan,
Sindroma plummer-vinson (anemia tidak pasti, disfagia, glositis). Gejala
yang ditemukan, pada tahap awal , lempeng kuku rata, kemudian tei
menjadi terbalik ke atas dan kuku tampak cekung.5

Gambar 26 : Koilonikia5

6. CLUBBED NAILS

Clubbed nails yaitu ketika udut antara lipatan kuku proksimal dan pelat
kuku> 180 . Bisa terjadi dengan atau tanpa sianosis.5

Etiologi
a. Gangguan kardiovaskular: Aneurisma aorta, bawaan, dan penyakit
kardiovaskular yang didapat.
b. Gangguan Bronkopulmoner: neoplasma intrathoracic, gangguan
supuratif intrathoracik.
c. Gangguan gastrointestinal: Penyakit radang usus, neoplasma GI,
kelainan hati, poliposis multipel, disentri basiler, disentri amuba.
d. Methemoglobinemia kronis.5
Gejala Klinis
Jari-jari bulat; lempeng kuku membesar dan melengkung berlebihan.
Kelengkungan yang meningkat biasanya mempengaruhi semua 20 kuku.5

27
Gambar 27 : Clubbed Nails5
7. SYSTEMIC AMYLOIDOSIS

Dystrophy kuku menyerupai liken planus dengan onychodystrophy


berat (lempeng kuku menipis, longitudinal fissured dengan perdarahan
subungual). Dapat mendahului diagnosis amiloidosis sistemik primer. Biopsi
kuku mengkonfirmasi diagnosis amyloidosis dengan endapan amiloid pada
dermis superfisial dari matriks kuku.5

Gambar 28 : Systemic Amyloidosis5

8. PERIUNGUAL ERITEMA dan TELANGIEKTASIS


Periungual eritema. Asosiasi: Sistemik lupus erythematosus (SLE),
dermatomiositis (DM). Infeksi virus HIV / AIDS atau hepatitis C,
rhinophyma, skleroderma, osteodistrofi paru hipertrofik, penyakit
Kawasaki, sindrom tangan dan kaki, mikrovaskulitis.
Temuan Klinis: Eritema, edema, perubahan kutikula, perubahan kuku
sekunder.
Telangiectasia. Asosiasi: Scleroderma, SLE, DM; radang sendi.
Temuan klinis: Biasanya merah terang atau hitam jika terkena trombosis.5

28
Gambar 28 : Kuku yang eritema dan Telangiektasis.5

Kelainan Lempeng Kuku

1. HAPALONIKIA

Hapalonikia merupakan kuku yang melunak. Dapat disebabkan oleh


defek pada matriks sehingga kuku tipis, lunak dan mudah sobek. Jenis kuku
ini sering menyertai malnutrisi, miksedema, lepra dan fenomena Raynaud.1

2. ONIKOATROFI

Onikoatrofi adalah kuku menjadi tipis dan lebih kecil. Disebabkan oleh
gangguan vaskular, epidermolisis bulosa, liken planus dan penyakit Darier.
Juga terdapat pada nail patella syndrome. Mula-mula pertumbuhan kuku
normal kemudian mengalami regresi sebagian atau seluruhnya.1

3. HANG NAIL

Hang nail adalah adanya eponikium yang tumbuh berlebih dan


berbelah sehingga timbul fisura pada pinggir kuku lateral. Kelainan ini
menimbulkan rasa nyeri. Disebabkan oleh trauma atau hidrasi berlebihan.
Tatalaksana dengan menggunting kutikula. Pemakaian emolien untuk
menjaga agar kutikula selalu lunak.1

4. ONIKOFAGIA (NAIL BITING)


Onikofagia adalah Kebiasaan seseorang sering menggigit kuku dan
merupakan gejala psikis.1

29
5. ONIKOPLOMANIA
Gejala neurosis, penderita merobek sendiri kukunya.1
6. Median Nail Dystrophy
Biasa disebut sebagai sistrofia unguis mediana kanaliformis, distrofia
longitudinalis fissuriformis. Gambaran klinisnya yaitu adanya celah yang
longitudinal pada tengah-tengah ibu jari kuku. Biasanya simetris pada kedua
ibu jari. Hal ini disebabkan oleh trauma karena TIC atau kebiasaan.1

Gambar 29 : Median Nail Dystrophy.7

Perubahan Kuku Akibat Induksi Obat


Obat yang menyebabkan perubahan kuku yang merugikan serupa
dengan yang menyebabkan perubahan merugikan pada kulit dan mukosa.

a. Antimalaria: Perubahan warna


b. Kemoterapi: Garis Beau, onychomadesis, garis Muehrcke, onycholysis
hemoragik, granuloma piogenik, melanonychia.
c. Antiretroviral: Melanonychia (AZT); Granuloma pirogenik (indinavir).
d. Beta-blocker: Iskemik jari-jari.
e. Bleomycin: Iskemia digital.
f. PUVA: Photo-onycholysis, melanonychia.
g. Retinoid: Kerapuhan kuku, granuloma pyogenic, paronychia.

30
Gambar 30 : Perubahan warna karena obat Quinacrine5

Gambar 31 : Muerchke Lines5

Kelainan Kuku Akibat Abnormalitas Fungsi Matriks

1. Trakionikia
Trakionikia pertama kali dijelaskan oleh Alkiewicz pada tahun 1950.
Kelainan kuku yang identik ini diberi nama 'Twenty-Nail Dystrophy' oleh
Hazelrigg et al. Pada tahun 1977. Distrofi dua puluh kuku (TND) atau
trachyonychia menggambarkan kelainan permukaan lempeng kuku yang
berdampak pada kekasaran kuku. Karena perubahan kuku tidak selalu
melibatkan semua 20 kuku, istilah 'trachyonychia' (dari kata Yunani trakoz =
kasar) lebih disukai daripada TND oleh kebanyakan penulis. TND dapat
terjadi dalam hubungannya dengan alopecia areata atau bersifat idiopatik.
Idiopatik TND jarang terjadi dan hampir secara eksklusif terlihat pada anak-

31
anak. TND diamati pada 12% anak-anak dan 3,3% orang dewasa dengan
alopecia areata.3

Gambar 32 : Trakionikia3
2. PITTING NAILS

Pitting menggambarkan adanya tekanan kecil pada permukaan


lempeng kuku. Lubang-lubang disebabkan oleh keratinisasi abnormal matriks
kuku proksimal yang menghasilkan kelompok sel parakeratotik di lempeng
kuku dorsal. Kelompok ini mudah terlepas, meninggalkan lubang. Penyakit
yang menghasilkan pitting kuku termasuk psoriasis, alopecia areata dan
eksim.3

Gambar 33 : Pitting Nails3

Kelainan Kuku Akibat Pengendapan Pigmen

1. MELANONIKIA LONGITUDINAL

Melanonikia adalah pita berpigmen vertikal, sering digambarkan


sebagai tahi lalat, yang biasanya terbentuk pada matriks kuku. Ini bisa

32
menandakan melanoma ganas atau lesi. Garis-garis gelap dapat merupakan
kejadian normal pada individu berkulit gelap dan cukup umum terjadi.9

Gambar 14 : Melanonikia.5
Green nails biasa disebut kuku yang erwarna hijau. Terjadi pada kuku
yang mengalami onikolisis dan paronikia yang berat akibat infeksi kuman.
Green nails disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa yang menghasilkan
pigmen piosianin yang berwarna hijau yang diendapkan pada lempeng kuku.
Kelainan warna ini dapat mengenai seluruh permukaan kuku atau hanya
sebagian kuku. Menurut Shellow dan Koplow (1968), bila infeksi terjadi
berulang, akan timbul garis hijau yang horizontal atau disebut Green Striated
Nails. Warna hijau dapat disebabkan oleh candida albicans atau aspergilus
flavus. Pada hematoma yang lama, kuku juga berwarna kehijauan.1

2. Gambar 13 : Onikolisis dengan Pseudomonas9

33
3. ONIKOMATRIKOMA

Pertama dijelaskan oleh Baran & Kint pada tahun 1992.


Onikomatrikoma adalah neoplasma langka yang ditandai dengan penebalan
lempeng kuku terlokalisasi atau diffuse dengan perforasi yang terdiri dari
beberapa cekungan longitudinal. Kuku yang terkena adalah berwarna kuning-
putih dengan beberapa perdarahan sempalan. Secara histologis, tumor
ditandai dengan beberapa proyeksi fibroepitel yang meluas ke dalam lempeng
kuku yang menebal. Epitel tumor identik dengan matriks kuku normal dan
keratinizes tanpa lapisan granular.3

4. BLUE NAILS
Blue nails biasa disebut dengan kuku yang berwarna biru. Bearn dan
Mc Kuisck (1958) menemukan lunula berwarna biru pada penderita penyakit
Wilson, yaitu penyakit bawaan dengan degenerasi hepatolentikular. Pada
penyakit ini terdapat kelainan metabolisme tembaga (Cu) sehingga terjadi
peninggian kadar Cu dalam badan yang memberi warna biru pada lunula.
Koplon (1966) melaporkan warna biru ini dijumpai pada penderita argiria.
Obat yang dapat membuat kuku menjadi biru adalah obat antimalaria
misalnya atabrin, warna tersebut tidak hanya terbatas pada lunula. Warna biru
ini juga dapat disebabkan oleh adanya hematoma subungual pada pemakaian
obat-obatan minosiklin dan fenotiazin. Kuku berwarna biru terdapat juga
pada penyakit anemia pernisiosa kongenital.1

5. KUTIL SEKITAR KUKU (PERIUNGUAL ATAU SUBUNGUAL WART)


Ini disebabkan oleh Infeksi Papiloma virus humanis pada hiponikium dan
dasar kuku. Sering pada penderita yang mempunyai kebiasaan menggigit atau
merobek kuku.1
Gambaran klinis

34
Biasanya asimptomatik, kecuali jika ada fisura. Kutil di hiponikium, akan
membesar melalui dasar kuku dan mencapai lempeng kuku. Kutil yang
terletak subungual sering memberi rasa sakit
Diagnosis
a. Adanya pin point bleeding bila permukaan digosok
b. Adanya kutil di bagian tubuh lain
Tatalaksana
Pengobatan sering mengecewakan. Plester asam salisilat 40% dilekatkan
selama 2-3 hari. Setelah 1-2 minggu, kutil terangkat. Pernah dicobakan
Cantharidin 0,07% ditutup plester selama 24 jam dan menyebabkan bula
dan kutil terangkat. Pengobatan dengan nitrogen cair memberi rasa sakit.
Jadi, tidak boleh diberikan pada anak-anak. Tindakan bedah harus
dihindari karena risiko terjadinya jaringan parut.1

37.
38. ONIKOMADESIS

Istilah 'onychomadesis' menggambarkan adanya pelepasan lempeng kuku


dari lipatan kuku proksimal. Penyebab onychomadesis sama dengan yang ada
pada Beau Lines

TRAKIONIKIA

IRITASI KIMIA/ALERGI/DERMATITIS
Bahan kimia seperti cat kuku dan perekat untuk kuku dapat menyebabkan
kerusakan pada lempeng kuku, yaitu perubahan warna, onychoschizia (pemisahan
atau laminasi lempeng kuku, biasanya di bidang horizontal. Dermatitis kontak
iritan atau alergi juga dapat terjadi pada kulit kasar.5

35
Gambar 33 : gangguan kuku akibat bahan kimia5

BRAKIONIKIA
Brakionikia (Racquet thumbs) adalah malformasi umum yang dapat
memperpendek distal phalanx. Hal ini biasanya diwariskan sebagai sifat dominan
autosomal. Kuku menjadi pendek dan secara tidak normal melebar. Brakionikia
biasanya merupakan temuan yang terisolasi dan dari pemeriksaan radiologis
menunjukkan distal phalanx memendek.3

HEMATOMA SUBUNGUAL
Kondisi ini terjadi setelah trauma yang cukup parah sehingga mengakibatkan
akumulasi darah di bawah lempeng kuku. Kuku kaki yang paling sering terkena.
Hematoma biasanya berhubungan dengan rasa sakit, dan kompresi matriks dapat
menyebabkan distrofi lempeng. Sinar-X disarankan untuk menyingkirkan fraktur
tulang. Trauma kecil yang berulang atau kondisi hemoragik menghasilkan
hematoma subungual kecil tanpa gejala dari kuku yang tergabung dalam lempeng
kuku bagian depan dan bermigrasi secara distal dengan pertumbuhan kuku. Warna
hematoma subungual berkisar dari ungu-merah hingga hitam.3

Tatalaksana

Hematoma akut memerlukan drainase darah dengan membuat lubang melalui


3
lempeng kuku.

PINCER NAILS

36

Anda mungkin juga menyukai