Pembimbing :
Disusun Oleh:
Harniza Mauludi
2014730039
KEPANITERAAN KLINIK
STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas Psikomotor Anatomi dan Kelainan pada Kuku. Pada kesempatan ini
penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan demi terselesaikannya tugas ini, khususnya kepada dr.
Chadijah Rifai, SpKK.
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kuku adalah suatu adneksa kulit berlapis tanduk yang terdapat pada ujung
jari tangan dan kaki. Kuku memiliki beberapa fungsi penting, yang seringkali
hanya disadari pada saat kuku tersebut kehilangan fungsinya. Fungsi paling nyata
adalah untuk meningkatkan nilai estetika tangan, namun terdapat fungsi lain
seperti proteksi falang distal terhadap trauma, efek counter-pressure yang
membantu fungsi berjalan serta meningkatkan sensasi taktil, menggaruk, dan
memanipulasi barang kecil.
Berbagai macam kelainan dapat terjadi pada kuku, seperti deformitas,
infeksi, paronikia, dan ingrown toenails. Insidensi kelainan bentuk kuku tidak
diketahui pasti, karena masih belum banyak studi yang dilakukan. Infeksi kuku
disebabkan oleh jamur, namun bisa juga oleh bakteri dan virus. Infestasi parasit
juga dapat menyebabkan perubahan pada lempeng kuku.
Kuku dapat mengalami perubahan pada berbagai kondisi sistemik dan
genetik atau akibat dari suatu trauma. Bentuk kuku abnormal seperti clubbing
finger sering dikaitkan dengan adanya kelainan paru, nail biting dan
onikotilomania merupakan petunjuk mengenai status emosional/psikis seseorang.
Infeksi pada kuku berpengaruh signifikan pada kualitas hidup seseorang. Masalah
yang berhubungan dengan infeksi kuku antara lain rasa tidak nyaman, kesulitan
dalam memakai alas kaki dan berjalan, kosmetik, dan rendah diri.
Dengan mengamati kondisi kuku, praktisi kesehatan dapat memperoleh
informasi mengenai kebiasaan, pekerjaan, dan status kesehatan seseorang karena
beberapa perubahan bentuk kuku dapat menjadi sebuah petunjuk mengenai suatu
penyakit sistemik. Maka dari itu, pemahaman menyeluruh mengenai anatomi dan
fisiologi kuku diperlukan untuk mengenali kelainan kuku lebih dini sehingga kita
dapat mendiagnosis dan menatalaksana penyakit kuku dengan cepat dan tepat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kuku adalah salah satu adneksa kulit yang mengandung lapisan tanduk yang
terdapat pada ujung-ujung jari tangan dan kaki. Fungsinya selain membantu jari-
jari untuk memegang, juga digunakan sebgai cermin kecantikan. Bagian terminal
lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal. Lempeng kuku terbentuk dari
sel-sel keratin yang mempunyai dua sisi, satu sisi berhubungan dengan udara luar
dan sisi lainnya tidak.1,2
Bagian kuku
3
Gambar 1. Anatomi kuku2
B. KELAINAN KUKU
4
lipatan kuku. Paronikia dapat disebabkan oleh peradangan pada kulit
periungual setelah trauma atau tindakan manikur atau pedikur.2
Gambaran klinis ada dua bentuk yaitu paronikia akut dan paronikia
kronis. Gejala pertama adanya pemisahan lempeng kuku dari eponikium
yang disebabkan oleh trauma atau maserasi pada tangan yang sering kena
air. Celah lembab kemudian terkontaminasi oleh kokus Candida albicans,
sedangkan bakteri adalah Staphylococcus atau Pseudomonas aeruginosa.2
Faktor predisposisi, yaitu trauma sepatu yang sempit, atau tertusuk
duri. Adanya eritema dan edema pada jaringan periungual kemudian
terjadi supurasi dan mengeluarkan pus. Pada keadaan kronis dapat terjadi
distrofi kuku.2
Gejala klinis berupa pembengkakan jaringan yang nyeri dan dapat
mengeluarkan pus. Infeksi kronis terdapat celah horisontal pada dasar
kuku. Biasanya mengenai 1-3 jari terutama jari telunjuk dan jari tengah
Paronikia ditandai dengan jaringan kuku menjadi lembut dan membengkak
serta dapat mengeluarkan pus (nanah), kuku bertambah tebal, berubah
warna dan membentuk garis punggung.2
Setiap jari tangan dapat terkena, tetapi yang lebih sering adalah jari
manis dan jari kelingking. Celah yang lembab terkontaminasi oleh kokus
piogenik atau jamur (Staphylococcus atau Pseudomonas aeruginosa atau
Candida albicans)3
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan biakan pus untuk
mengetahui kuman penyebab. Paronikia yang disebabkan oleh
Pseudomonas menyebabkan kuku berwarna hijau.2
Terapi adalah dengan mencegah trauma dan menjaga agar kulit
tetap kering, mencuci dengan sarung tangan karet. Topikal antiseptik
seperti povidon yodium atau klorheksidin. Sistemik diberikan antibiotik
sesuai dengan kuman penyebab atau flukloksasilin 4x500 mg/hari.
Paronikia akut yang disertai supurasi harus di insisi.2
5
Gambar 1. Paronikia
2. Onikomikosis
6
Tabel I. Gejala Klinis Onychomycosis
7
Gambar 2. Onikomikosis
8
Terdapat 6 (P) karakteristik dari lesi LP yaitu planar, polygonal, purple,
pruritic, papul dan plak5. Histopatologi dapat mendukung diagnose. Berikut
penemuan, dalam kombinasi yang merupakan karakteristik dari liken planus
yaitu5:
Kuku psoriasis terjadi pada 50% pasien psoriasis kulit. 1.Adanya pits
(cekungan), terowongan dan cekungan yang transversal (Beau’s line),
leukonikia dengan permukaan yang kasar atau licin.Pada dasar kuku terdapat
perdarahan dan merah. Hiponikia hijau kekuningan pada daerah
onikolisis.Keratosis subungual zat tanduk dibawah lempeng kuku dapat
menjadi medium pertumbuhan bakteri ataupun jamur. Pits terbentuk dari
kegagalan pembentukan kuku, biasa terdapat pada bagian proksimal kuku.
9
Beau’s line adalah terowongan transversal yang berjalan ke arah distal
sesuai pertumbuhan kuku disebabkan oleh penghentian sementara fungsi
matriks.
5. Alopesia areata
Kelainan kuku berupa pitting atau terowongan halus, semua kuku jari
tangan dan kaki dapat terkena, menjadi kasar, tidak berkilau dan menunjukkan
koilonikia, kadang terdapat bintik-bintik pada lunula, beberapa kuku menjadi
tipis dan beberapa menjadi tebal . Adanya kuku yang rapuh dan pecah-pecah
10
dengan perubahan warna longitudinal, bentuk V dan hiperkeratosis di bawah
kuku1
11
Gambar 5. Alopesia Areata
12
Gambar 6. Hippocratic Fingers
Gambar 7. Koilonika
13
3. Onikauksis
Gambar 8. Onikauksis
4. Onikogrifosis
14
Gambar 9. Onikogrifosis
5. Anonikia
6. Onikoatrofi
7. Onikolisis
15
Onycholysis adalah pemisahan piringan kuku dari alas kuku atau kuku
yang hilang sepenuhnya. Yang bisa terjadi dari trauma (seperti pada gerak
jalanatau bermain ski dalam waktu lama dengan alas kaki yang tidak pas) ;
dari terlalusemangat membersihkan kuku; dengan penyakit seperti psoriasis
dan thyrotoxicosis,atau dari bersentuhan dengan bahan kimia atau obat-obatan
tertentu8
Obat-obatanyang menyebabkan onycholysis termasuk doxorubicin,
bleomycin, captopril,5-fluoroyricil, dan retinoid. Obat-obatan lain, termasuk
tertracycline, psoralen,fluoroquinolone dan quinine, bisa menyebabkan
onycholysis paling sering ketika kukubersentuhan dengan sinar matahari
(photo-onycholysis)8
Orang dengan onycholysis berada pada resiko infeksi dengan cendawan
dan jamur.Menjaga kuku tetap kering dan menggunakan anti jamur preparat
pada unit kuku bias membantu. Onycholysis bisa terjadi pada orang dengan
infeksi jamur8
Terpisahnya kuku dari dasarnya terutama bagian distal atau lateral. Warna
kuku berubah kuning karena pus, udara atau skuama.Infeksi Pseudomonas
menimbulkan warna hijau, sedangkan perdarahan menimbulkan warna
kecoklatan.
8. Pakionikia
Penebalan pada lempeng kuku .Tebal kuku jari tangan normal : 0,5 mm,
kuku jari kaki 2x lebih tebal. Penebalan kuku terjadi karena adanya
hiperkeratosis dari dasar kuku atau karena perubahan matriks kuku.2
16
kelainan kuku ini berhubungan dengan mutasi 5 gen keratin yaitu KRT6a,
KRT6b, KRT6c, KRT16, and KRT17. Terdapat 2 tipe Tipe 1 Jadassohn-
Lewandowsky dan sindrom Jackson-Lawler Tipe 2. 1 Ini juga trauma yang
berulang atau pekerja yang banyak menggunakan tangan.2
9. Beau’s lines
Lesi depresi linear melintang pada kuku disebut juga beau’s line sejak lesi
tersebut ditemukan tahun 1864. Garis beau terjadi pada tempat yang sama
pada lempeng kuku pada hampir semua penderita ini dan mungkin disebabkan
oleh penyakit yang berat sehingga merusak pertumbuhan kuku. Kuku hanya
mampu tumbuh 1 mm setiap 6 hingga 10 hari9
Kondisi ini ditandai dengan depresi melintang pada kuku yang dapat
disebabkan oleh trauma, terpapar suhu dingin pada penyakit
Raynaud’s9.Adanya terowongan transversal dimulai dari lunula dan berjalan ke
arah distal sesuai pertumbuhan kuku.Disebabkan karena penghentian
sementara fungsi matriks kuku, morbili dan reaksi obat.
17
Gambar 13. Beau’s Line
Kuku rapuh dan pecah karena pemakaian sabun kuat, penghapus cat kuku
dan pada keadaan hipotiroid serta defisiensi vitamin A dan B. Kuku rapuh
akibat sirkulasi yang terganggu karena adanya spasme arterial.2
Kuku yang melunak karena defek pada matriks sehingga kuku tipis lunak
dan mudah sobek. Berhubungan dengan defisiensi vitamin A dan vitamin D.
Sering menyertai malnutrisi, miksedema, lepra dan fenomen Raynaud 2
18
Gambar 15. Hapalonikia
19
14. Hang nail
Pada kuku yang mengalami onikolisis dan paronikia yang berat akibat
infeksi Pseudomonas aeroginosa yang menghasilkan pigmen piosianin yang
berwarna hijau.Pigmen tersebut diendapkan pada lempeng kuku. Kelainan
warna dapat seluruh permukaan kuku atau hanya sebagian Bila infeksi terjadi
berulang akan timbul garis hijau yang horizontal atau disebut green striated
nails, warna hijau disebabkan olehCandida albicans atau Aspergilus flavus.2
20
antimalaria (Atabrin). Dapat juga karena adanya hematoma subungual. Kuku
berwarna biru terdapat juga pada penyakit anemia pernisiosa kongenital. 6
3. Kuku berwarna kuning (yellow nails)
Pertumbuhan kuku yang lambat, Kuku cembung dan tebal. Lunula tidak
tampak dan seluruh badan kuku menjadi kuning Adanya edema pada kuku,
muka dan pleural effusion.Pada limfangiografi ditemukan penyempitan
pembuluh getah bening 2
5. Kuku berwarna tengguli atau coklat atau merah tua (brown nails)
21
6. Kuku berwarna putih (Leukonikia)
Akibat kelainan keratinisasi kuku. Terbagi atas dua yaitu leukonikia murni
dan pseudoleukonikia.
Leukonikia Murni
Kelainan terletak pada matriks kuku. Dapat meliputi seluruh kuku atau
berupa garis longitudinal (leukonikia striata), transversal atau hanya
sebagai bintik-bintik putih (leukonikia pungtata). Leukonikia pungtata
dapat terjadi pada penyakit tifus, nefritis, karena trauma dan infeksi
jamur bahkan pada orang normal. leukonikia striata ada perubahan
warna kuku berupa garis-garis putih dapat disebabkan oleh kelainan
herediter, keracunan talium, atau trauma otak yang berat.
Pseudoleukonikia
Warna putih disebabkan oleh penyakit di luar matriks kuku seperti
onikomikosis atau cat kuku. Leukonikia juga dapat terjadi pada
perubahan jaringan di bawah kuku, misalnya pada anemia dan
hipoalbuminemia akan memberikan gambaran kuku berwarna putih.
Half and half nails adalah warna kuku pada bagian proksimal putih
sedang bagian distal berwarna merah muda dengan batas yang jelas.
Perubahan warna ini ditemukan pada penderita ginjal kronis.
Meen’s transverse band adalah pita putih yang melintang ketika
keracunan arsen. Pada penderita pelagra berat, juga ditemukan pita
putih susu berbatas tegas yang menyeluruh.2
7. Melanonikia
Kuku berwarna coklat atau hitam. Adanya perubahan warna ini harus
waspada terhadap melanoma maligna. Kemungkinan melanoma memberikan
gambaran sebagai berikut:
- Hanya satu jari yang terkena
22
- Adanya penyebaran warna hitam dari periungual
- Sering terjadi pada usia di atas 50 tahun
- Adanya pigmentasi linier pada pinggir bebas kuku
8. Splinter Hemorrhages
Definisi adanya pendarahan yang terletak longitudnal pada dasar kuku
panjang kurang dari 3 mm. Lebih banyak dijumpao pada pria dan orang negro.
Splinter Hemorrhages dapat dipicu oleh trauma lokal, kelainan pembuluh
darah, pada penyakit hepatitis, sirosis dan penyakit buerger. Pendarahan ini
juga dijumpai pada penyakit psoriasis dan pemfigus. Penyebab perdarahan
belum pasti. Dapat disebabkan oleh adanya emboli pada pembuluh darah
bagian terminal atau fragilitas kapiler.
Perdarahan berbentuk alur panjang antara 2-3 mm. Umumnya hanya
mengenai satu jari. Pertama kali berwarna merah cerah, kemudian akan
berubah dalam dua hari menjadi cokelat kehitaman yang selanjutnya bergerak
lambat ke arah distal sesuai petumbuhan kuku.
Pemeriksaan penunjang dilakuan histokimia terbukti bahwa perubahan
warna berasal dari darah. Tatalaksana tidak diperlukan.2
23
pusaran skuamosa tetapi mode keratinisasi mereka adalah melalui zona
keratogen seperti pembentukan kuku yang normal.1
2. Onychomatricoma
Penampilan klinis ini disebabkan oleh stroma fibrosa seluler yang padat
dengan proyeksi filiformis panjang yang semuanya ditutupi dengan epitel
matriks normal yang memanjang ke dalam kuku. Dengan demikian permukaan
matriks penghasil kuku diperbesar secara masif sehingga menyebabkan
penebalan kuku. Varian dari tumor ini adalah myxoid onychomatricoma dan
onychomatricoma berpigmen, dengan onychomatricoma berpigmen menjadi
diagnosis banding penting dari melanoma subungual.1
24
Gambar Onikomatricoma
3. Onychopapilloma
Ini adalah tumor spesifik kuku lainnya yang baru-baru ini dijelaskan yang
muncul dari matriks distal dan menghasilkan benang keratin abnormal. Secara
klinis, itu terlihat sebagai keputihan, berwarna gading, kekuningan, pita
kemerahan, atau coklat muda dengan lebar 4 sampai 8 mm di kuku, mirip
dengan matrikoma onikositik. Dermatoskopi kuku menunjukkan, namun,
penipisan lempeng kuku yang terbatas pada ujung distal kerikotik
onikopapilloma. Seringkali, kuku cenderung patah di sini dan onikolisis
berbentuk-V berkembang di dasar kuku bagian distal. Terapi dilakukan dengan
memotong seluruh lesi dari hyponychium ke mid-matrix.1
Gambar Onikopapiloma
25
Daftar Pustaka
7. Myers KA, Farquhar, Abdelmalek NF, Gerber TL, Rockwell PG, Rodgers P,
et all; Nail Abnormalities: Clues to Systemic Disease. American family
physician AAFP.2004;69(6):1417-24.
26
9. Myers KA, Farquhar, Abdelmalek NF, Gerber TL, Rockwell PG, Rodgers P,
et all; Nail Abnormalities: Clues to Systemic Disease. American family
physician AAFP.2004;69(6):1417-1424.
27