Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP DAN TEORI INFORMASI DALAM DUNIA MASYARAKAT


SECARA UMUM DAN DALAM DUNIA KEPERAWATAN

OLEH :

KELOMPOK 1 DAN 2

KELAS : II/D

NAMA NIM NAMA NIM

1. ARNI OLIN 181202721 10. SULATRI SAMSUDIN 184702721


2. DIAN S. MAITALE 181402721 11. YAYU A. TANAEM 185202721
3. GEORGE A. Y. RABE 182102721 12. PLACIDA ROGA 183002721
4. KORNALIA TOPAN 182502721 13. HILDA NINEF 182302721
5. MARIANI DES NANI 182802721 14. EXAL KADJA KORE 181802721
6. MARTHA M. GORO 183102721 15. AFRETAL Y. SISA 184802721
7. RIDWAN U. R. PRAING 184102721 16. ROFLIN A. BANI 184202721
8. MARTAFINA SALKERI 183202721
9. SONYA OTEMUSU 184502721 17. MARIO F. M. PUTRA 182902721

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala anugerah yang
diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP
DAN TEORI KOMUNIKASI DALAM DUNIA MASYARAKAT DAN DALAM
KEPERAWATAN” dengan baik.
Kami sadar bahwa dalam proses penyususnan makalah ini, banyak sekali kekurangan yang
kami miliki . untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pembaca sangat
kami harapkan untuk proses penyususnan makalah selanjutnya agar lebih baik lagi.
Semoga dengan adanya makalah ini, kita dapat lebih memahami asuhan keperawatan pada
klien dengan baik dan menjadi bekal dalam proses belajar selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan
Terima kasih.

Kupang 6 april 2022

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang....................................................................................................4
1.2.Rumusan masalah..............................................................................................5
1.3.Tujuan................................................................................................................5
1.3.1. Tujuan umum.........................................................................................5
1.3.2. Tujuan khusus........................................................................................5

1.4.Manfaat................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

 2.1 pengertian informasi.........................................................................................6

2.3 sifat-sifat informasi...........................................................................................9

2.3 Jenis-jenis infformasi........................................................................................9

2.4.kualitas informasi..............................................................................................10

2.5.teori informasi secara umum............................................................................12

2.6.konsep dan teori informasi dalam dunia kerawatan.........................................13

2.7. penerapan sistem informasi dalam dokumentasi asuhan keperawatan............14

2.8 Telenursing.......................................................................................................14

2.9.teori komunikasi keperawatan..........................................................................16

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan.......................................................................................................18

3.2. Saran.................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

 1.1 LATAR BELAKANG

Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau


instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya,
dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy,
komunikasi, kebenaran ,representasi, dan rangsangan mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang
telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen,
ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi
data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer,
informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini
memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari
pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan,


karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif
kepada pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai
dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah
pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini,
sangat  mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat
mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi
kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan
tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas
pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas
organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.

 1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu informasi?


2. Bagaimana sejarah sistem informasi keperawatan ?
3. Apa saja sifat – sifat informasi ?
4. Apa fungsi sistem informasi keperawatan ?
5. Apa itu kualitas informasi ?
6. Bagaimana penerapan sistem informasi dalam dokumentasi asuhan keperawatan ?
7. Apa itu telenursing ?
8. Apa saja jenis – jenis informasi ?

1.3 TUJUAN

1.3.1. Tujuan mum

tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar pembaca dapat


memahami konsep dan teori komunikasi dalam dunia masyarakat secara umum dan
dalam dunia keperawatan.

1.3.2. Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui apa itu komunikasi .


2. Untuk mengetahui sejarah sistem informasi keperwatan.
3. Mengetahui Sifat – sifat Informasi
4. Mengetahui fungsi sistem informasi keperawatan .
5. Untuk mengetahui kualitas informasi
6. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi dalam dokumentasi asuhan
keperawatan
7. Untuk mengetahui apa itu telenursing.
8. Untuk mengetahui jenis – jenis informasi .

1.4 Manfaat penulisan

untuk memenuhi pembelajaran mata kuliah Komunikasi Dalam


Keperawatan mengenai konsep dan teori komunikasi dalam dunia masyarakat secara
umum dan dalam dunia keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

 2.1 PENGERTIAN INFORMASI

A. Pengertian Informasi Secara Umum

Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang


diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”.
Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam
“pengetahuan yang dikomunikasikan” 

Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas


seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat
memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan
menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya.

Para Yunani kuno kata untuk form adalah μορφή (morphe; cf. morph) dan


juga εἶδος (eidos) "ide, bentuk, set", kata yang terakhir ini biasa digunakan dalam
pengertian teknis filosofis oleh Plato (dan kemudian Aristoteles) untuk menunjukkan
identitas yang ideal atau esensi dari sesuatu (lihat Teori bentuk). "Eidos" juga dapat
dikaitkan dengan pikiran, proposisi atau bahkan konsep

B. Pengertian informasi menurut para ahli :


1. George R. Terry, Ph. D,
informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
2. Gordon B.David
informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si
penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-
keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
3. JONERHASUKIAN
Informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar,
meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada
sejumlah media
4. KENNETH C. LAUDON
Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang
bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
5. ANTON M. MOELIONO
Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita.
Informasi juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan
dasar kajian analisis atau kesimpulan
6. ROBERTG.MURDICK
Informasi terdiri atas data yang telah didapatkan, diolah/diproses, atau sebaliknya
yang digunakan untuk tujuan penjelasan/penerangan, uraian, atau sebagai sebuah
dasar untuk pembuatan ramalan atau pembuatan keputusan
7. KUSRINI
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ni atau
mendukung sumber informasi
8. MCLEOD
Infomasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang


terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari
pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini
dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai  sinyal  berdasarkan  gelombang.
Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem
dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang
berbeda Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari
pembelajaran, pengalaman, atau instruksi  Namun demikian, istilah ini memiliki
banyak arti bergantung pada konteksnya,dan secara umum berhubungan erat
dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, Persepsi, Stimulus,
komunikasi, kebenaran, representasidan rangsangan mental.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau


situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi,
pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi.
Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi
statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan,
diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi
sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau
instruksi danalirannya.

Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai


contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali
digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan
laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di
dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya
makna dan manfaat.

Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu


komputer, informasi dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah
manajemen ,proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Salah satu penggunaan sistem informasi keperawatan di kembangkan pada tahun
1960-1970 -an  adalah dengan pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi.
Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi asuhan
keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian
keperawatan. Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem
informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan
menggunakan data, informasi dan pengetahuan  tentang  standar dokumentasi,
komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan
efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan
kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat
dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
2.2 SIFAT-SIFAT INFORMASI

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan
kesatuan nyata (fact dan eventity) serta digunakan untuk mengambil keputusan yang
tepat.

Suatu informasi dikatakan baik harus memiliki sifat-sifat yang nantinya dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat pula digunakan sebagai pedoman untuk pengambilan
sebuah keputusan.

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh informasi agar dapat dipandang komponen
adalah sebagai berikut:

1. Relevansi–Berkaitan dengan tujuan-tujuan perusahaan serta tergantung pada


pengguna yang memerlukan informasi tersebut.
2. Kuantifitabilitas–Merupakan sifat yang memberikan nilai-nilai numerik pada obyek
atau peristiwa
3. Kecermatan–Informasi yang seksama dan bebas dari kesalahan disebut akurat
(cermat)
4. Kepadatan–Kuantitas informasi yang dapat diproses oleh manusia secara efektif
sangat terbatas, sehingga informasi harus lebih dipadatkan sebelum disajikan kepada
para pemakai.
5. Ketepatam waktu – Terdapat dua segi yang berkaitan, yaitu frekwensi dan
kelambatan. Keduanya ditentukan oleh rancangan sistem informasI,
6. Lingkup – Rentang kegiatan atau tanggungjawab yang diliput oleh suatu sistem
informasi menunjukkan lingkupnya.
2.3 JENIS INFORMASI
A. Informasi berdasarkan dimensi waktu.
Informasi berdasarkan dimensi waktu diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
B. Informasi masa lalu.
Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang
digunakan, namun dalam penyimpanannya perlu disusun secara teratur, sehingga
dapat disajikan kepada yang merlukan dalam waktu yang cepat dan lengkap.
C. Informasi masa kini.
Informasi yang terjadi masa kini adalah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang
terjadi sekarang (current events). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer,
pengolahan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.
D. Informasi berdasarkan sasaran.
Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang
atau kelompok, baik yang terdapat dalam organisasi maupun di luar
organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
 Informasi individual.

Informasi individual ialah informasi yang ditujukan kepada seseorang yang


mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan dan pengambil
keputusan. Informasi jenis ini disampaikan tatap muka (face to face) ata mealui
telepon atau dengan perantara surat, tergantung macam informasi dan waktu
yang diperlukan untuk memperoleh tanggapan.

 Informasi komunitas.

Yang disebut informasi komunitas adalah informasi yang ditujukan kepada


khalayak diluar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat

2.4 KUALITAS INFORMASI

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal,
yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan
(relevance).

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus
akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan
banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat Pada Waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah
usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam
pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat
fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus
cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukanteknologi-teknologi mutakhir
untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi mengenai
sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang
relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan
informasi yang kurang relevan, tetapi relevan unuk akuntan.
4. Ekonomi
Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebihbesar dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapatditaksir nilai efektivitasnya
5. Mudah
Informasi mudah dipahami dan mudah di perolehPilar Kualitas Informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan
informasi melalui suatu model.“ Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut
disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data
(siklusinformasi).”
Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian
menerima informasi tersebut, sehingga bisa melakukan pengembilan keputusan,
dengan keputusan tersebut bisa melakukan tindakan sehingga menghasilkan hasil
sebuah tindakan, hasil tadi dijadikan data dan selanjutnya dijadikan sebagai masukan
untuk diolah kembali menjadi sebuah informasi.

2.5. TEORI INFORMASI SECARA UMUM

Teori informasi adalah pendekatan matematika untuk mempelajari pengkodean


informasi bersama dengan kuantifikasi, penyimpanan, dan komunikasi informasi.
Konsep ini pertama kali diajukan oleh Claude E. Shannon sehingga Claude Shannon di
sebut sebagai bapak teori informasi. Teori informasi adalah mengukur berapa banyak
informasi yang ada dalam sinyal. Awalnya ditemukan untuk mempelajari pengiriman
pesan dari alfabet diskrit melalu noisychannel, seperti komunikasi melalui transmisi
radio.
Teori informasi adalah konsep yang sangat berguna untuk praktisi
machinelearning karena memungkinkan kita untuk melihat algoritma pembelajaran dari
perspektif informasi-teoritik. Aplikasi dari teori informasi diantaranya adalah pada
bidang linguistik, kompresi data, jaringan komputer dan bionformatika. Kasus
penggunaan yang paling umum untuk teori informasi adalah untuk mencirikan distribusi
probabilitas dan untuk mengukur kesamaan antara dua distribusi probabilitas.

Dalam teori informasi ada istilah redudansi informasi. Redudansi adalah sesuatu yang
bisa diramalkan atau diprediksikan karena prediktabiltasnya tinggi maka informasi pun
rendah. Fungsi redudansi apabila dikaitkan dengan masalah teknis, biasanya untuk
membantu untuk mengatasi masalah komunikasi praktis. Contoh ketika kita mengetik
pada keyboardqwerty sering muncul prediksi kata dan text prediksi/ saran otomatis.
Informasi dinyatakan oleh entropi. Entropi mengkuantifikasi nilai ketidakpastian
pada sebuah variabel data. Entropi merupakan satuan pengukuran utama dalam teori
informasi. Satuan ukur informasi dinyatakan dengan bit. Entropi informasi sering
dinyatakan sebagai banyaknya bit rerata yang diperlukan untuk penyimpanan dan
pengiriman informasi tersebut. Dalam teori informasi, entropi memberi tahu kita jumlah
informasi yang terkandung dalam peristiwa yang diamati x. Suatu peristiwa, tentu saja,
memiliki probabilitasnya p(x). Satuan dari entropi H(X) adalah bits. Entropi merupakan
distribusi probabilitas dalam teori informasi dan digunakan untuk mengukur tingkat
homogenitas distribusi kelas dari sebuah data (data set).
2.6   KONSEP DAN TEORI INFORMASI DALAM DUNIA
KEPERAWATAN

A. Sejarah Sistem Informasi Keperawatan

Pada pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem informasi rumah sakit
diterapkan dan perawat mulai menerapkan sistem informasi manajemen keperawatan.
Pada akhir tahun 1980-an munculah sistem mikro komputer yang semakin mendukung
pengembangan sistem informasi keperawatan. Di Indonesia sistem informasi manajemen
keperawatan masih minim penerapannya, pendokumentasian keperawatan umumnya
masih menggunakan  pendokumentasian tertulis. Pemerintah Indonesia sudah memiliki
visi tentang sistem informasi kesehatan nasional, yaitu Reliable Health Information
2010 (Depkes,2001). Pada perencanaannya sistem informasi kesehatan akan di bangun di
Rumah Sakit kemudian di masyarakat, tetapi pelaksanaanya belum optimal.

B. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan

Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama


dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:

1. Proses perawatan pasien

Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien
yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan
keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.

2. Proses managemen bangsal


Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif
menggunakan  menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik.
Mentransformasikan informasi pada manajemen  yang berorientasi informasi dalam
pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal
keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan
keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana,
manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
3. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang
memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review
data, transformasi data, dan segala bentuk pesan

2.7.PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM DOKUMENTASI ASUHAN


KEPERAWATAN
Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis.
Namun, dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk
meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka
perlu diterapkan sistem infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan. Ada harapan tinggi bahwa komputer dapat mendukung dalam
dokumentasi keperawatan akan membantu meningkatkan kualitas dokumentasi
Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka
perawat telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi
informasi, dan penilaian kritis penting untuk profesional perawat.
Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawtan
yang berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses
tersebut tidak terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan.Sering kita menemukan
dokumentasi yang kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak,
kualitas catatan berbasis kertas masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih
terbatas dari proses keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk
mendukung proses keperawatan dengan sistem berbasis komputer untuk mengurangi
beban perawat dalam dokumentasi.
2.8.TELENURSING
A. Definisi
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara
fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai
bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan
non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring .
Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk
meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik
(wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat
juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik
atau optic antara manusia dan atau computer.
 

Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan


informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan
teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di
dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral
dari telemedicine atau telehealth.

B. Pengertian Telenursing Menurut para Ahli


1. Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat
darurat, rumah sakit dan nursing home).
Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan
jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis. Telenursing dapat
menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit Pasien
dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan monitoring
yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat
meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam menurunkan total biaya perawatan
kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak
memerlukan sumber.
Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang
pendidikan keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset
keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan
dikampus dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia
Distance Learning.
C. Aplikasi  Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat
telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat
pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system
memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan
berat badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-
call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan
masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau
diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan
dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit
kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi
aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga
mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan
secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering
kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu
pasien dan keluarganya.

2.9. TEORI KOMUNIKASI KEPERAWATAN


1.  Lasswell’s model (model lasswell)
Teori komunikasi paling awal (1948) Lasswell, menyatakan cara yang terbaik
untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan: Sehingga
Lasswell menemukan unsur-unsur proses komunikasi yaitu komunikator, pesan,
Media, komunikan/penerima, dan efek. Adapun fungsi komunikasi menurut Lasswell
adalah sebagai pengamatan terhadap lingkungan, Korelasi kelompok-kelompok dalam
masyarakat ketika menanggapi lingkungan, transmisi warisan sosial.
2.   S-o-r theory (teori s-o-r)
Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Jadi unsur-unsur
dalam model ini adalah Pesan (stimulus, S) Komunikan (organism, O) Efek
(Response, R). Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah,
hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Stimulus atau pesan
yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak.
Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya
komunikan mengerti.
3. S-m-c-r model (model s-m-c-r)
Rumus S-M-C-R adalah singkatan: S (Source, sumber atau komunikator); M
(Message, pesan); C (Channel, saluran atau media); R (Receiver, penerima atau
komunikan). Jadi, komunikator pada komunikasi tatap muka hanya menggunakan satu
media saja, misalnya bahasa, sedangkan pada komunikasi bermedia seorang
komunikator, misalnya wartawan, penyiar atau reporter menggunakan dua media,
yakni media primer dan media sekunder, jelasnya bahasa dan sarana yang ia
operasikan.
4. Dance’helical model (model helical dance)
Heliks (helix), suatu bentuk melingkar yang membesar menunjukkan perhatian
bahwa proses komunikasi bergerak maju. Dalam percakapan ,misalnya bidang kognitif
secara tetap membesar pada mereka yang terlibat. Para aktor komunikasi secara
sinambung memperoleh informasi mengenai topik termasa tentang pandangan orang
lain, pengetahuan dan sebagainya.
5. Innoculation theory (teori inokulasi)
Teori inokulasi atau teori suntikan yang ditampilkan Mcguire ini mengambil
analogi peristiwa medis. Orang yang terserang penyakit cacar, polio disuntik. Diberi
vaksin untuk merangsang mekanisme daya tahan tubuhnya. Demikian pula dengan
orang yang tidak memiliki informasi mengenai suatu hal atau tidak menyadari posisi
mengenai hal tersebut, ia akan lebih mudah dipersuasi atau dibujuk. Suatu cara untuk
membuatnya agar tidak mudah kena pengaruh adalah ”menyuntiknya” dengan
argumentasi balasan (counterarguments).
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan
kesatuan nyata (fact dan eventity) serta digunakan untuk mengambil keputusan yang
tepat.

Suatu informasi dikatakan baik harus memiliki sifat-sifat yang nantinya dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat pula digunakan sebagai pedoman untuk pengambilan
sebuah keputusan.

Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama


dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Seiring
dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang
harus di penuhi.Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk
terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi.

3.2. SARAN

Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar


dan mutu sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi
karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal.Untuk
membenahi hal tersebut maka harus di butuhkan solusi cerdas.
DAFTAR PUSTAKA

Ansar suherman 2020 Teori Komunikasi. JAKARTA : Universitas Muhammadiyah


Buton

Mundakir. (2006). Komunikasi Terapeutik Perawat. Komunikasi


Keperawatanaplikasi dalam pelayanan. Edisi Pertama. Graha Ilmu.
Yogyakarta. Hal 109-31
Taylor, Lilis & LeMone.(1993). Fundamental of Nursing; the art and science of
nursing care. Third edition. Philadelphia: Lippincot-Raven Publication
Potter, P.A & Perry, A.G.(1993). Fundamental of Nursing Concepts, Process and
Practice. Third edition. St.Louis: Mosby Year Book
Mundakir. (2013). Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan.
Yogyakarta:
Graha Ilmu. Diakses tanggal 14 November 2016

Alberto Porta, etal.Conditional Self-Entropy and Conditional Joint Transfer


Entropy in Heart Period Variability during Graded Postural Challenge. 15 Juli 2010.

David J. C. MacKay, Cambridge UniversityPress, 2005. InformationTheory,


Inference, andLearning Algorithms,

Anda mungkin juga menyukai